Anda di halaman 1dari 9

Konsep Dasar Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara

Diposkan oleh Eben Haezer di 09.42


Pengertian Demokrasi
Pengertian demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat
dan cratos yang berarti pemerintahan. Sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat. Atau bisa disebut dengan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat , dan untuk
rakyat. Pilar demokrasi yang biasa kita kenal adalah prinsip trias politica, dimana
membagi ketiga kekuasaan politik negara yaitu eksekutif,yudikatif dan legislatif.
Berikut pengertian demokrasi menurut para ahli :
- Aristoteles
Pengertian demokrasi adalah sebagai kebebasan, dimana karena hanya lewat

kebebasan setiap warga negara dapat saling berbagi kekuasaan. Dia menambahkan
bahwa seseorang yang hidup tanpa bebas memilih cara hidupnya sama saja seprti
budak.
- Kraneburg

Kraneburg mengartikan demokrasi sesuai dengan arti dasarnya yaitu cara memerintah
rakyat.
- Menurut Abraham Lincoln

Mantan presiden Amerika ini berpendapat bahwa demokrasi adalah pemerintah dari,
oleh, dan untuk rakyat.
- Koentjoro Poerbopranoto
Dia mengatakan bahwa demokrasi adalah sebuah sistem dimana rakyat ikut
berpartisipasi secara aktif dalam pemerintahan negara.
Pada intinya demokrasi terbagi menjadi dua :
1.Demokrasi langsung (Direct Democracy) yaitu demokrasi yang mengambil arti
demokrasi sebagai pengambilan keputusan secara langsung tiap warga negara yang
tanpa diwakili oleh siapapun.
2. Demokrasi tidak langsung yaitu demokrasi yang mengambil arti demokrasi sebagai
pengambilan keputusan oleh perwakilan warga negara.
Konsep Demokrasi
Dimana sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pengertian demokrasi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos yang berarti pemerintahan. Artinya
adalah pemerintahan rakyat dimana rakyat memegang seluruh kekuasaan.
Pemerintahan ditangan rakyat. Sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat.
Atau bisa disebut dengan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat , dan untuk rakyat.
Bentuk Demokrasi
Dalam hal ini demokrasi terbagi 2 secara umum, yaitu:
- Demokrasi langsung
yaitu demokrasi yang mengambil arti demokrasi sebagai pengambilan keputusan
secara langsung tiap warga negara yang tanpa diwakili oleh siapapun. Artinya adalah

setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka
memilih pengaruh langsung terhadap politik yang terjadi.
- Demokrasi tidak langsung
yaitu demokrasi yang mengambil arti demokrasi sebagai pengambilan keputusan oleh
perwakilan warga negara. Artinya adalah demokrasi yang dilakukan oleh masyarakat
dalam setiap pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mangambil
keputusan bagi mereka.

Sifat Demokrasi dalam Sistem Pemerintahan Negara


A. Sitem pemerintahan parlemen
Pada sistem pemerintahan yang berperan sebagai eksekutif harus bertanggung jawab terhadap
parlemen. Sehingga dalam sistem pemerintahan parlementer ini mempunyai kekuasaan dan
kewenangan yang sangat besar karena eksekutif yang bertanggung jawab kepada parlemen,
mentri serta perdana mentri juga bertanggung jawab kepada parlemen.
Ciri-ciri pemerintahan parlementer sebagai berikut :
1. Badan legislatif adalah badan satu-satunya yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum
2. Anggota parlemen terdiri dari partai politik yang memenangkan pemilihan umum.
3. Pemerintah atau kabinet terdiri atas para menteri dan perdana menteri sebagai pemimpin
kabinet.
4. Kabinet bertanggung jawab atas parlemen.
5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai pemerintahan negara.
Contoh negara yang menganut sistem parlementer adalah inggris, belanda, india, australia,
malaysia.
B. Sistem pemerintahan presidensial
Dimana sistem parlemen dapat memilik seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang
berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap
jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala
negara saja.
Ciri-ciri pemerintahan presidensial adalah :
1. Penyelenggara negara ada ditangan presiden.
2. Kabinet dibentuk oleh presiden.
3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen.
4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen
5. Presiden tidak dibawah kuasa parlemen
Negara yang menganut sistem presidensial adalah Indonesia, Filipina, Amerika Serikat, dll.
C. Sistem pemerintahan komunis
Pencetus pemerintahan komunis adalah Karl Max. Sistem ini hanya menganut sistem satu
partai, mendeklarasikan kesetiaan kepada komunis. Sistem partai ini hanya sebagai alat
pengambil alih kekuaasaan sekaligus menentang modal atas nama individu. Jadi, alat-alat
produksi memang harus dikuasai negara untuk memakmurkan rakyat secara rata, namun sayang

pada kenyataannya keuntungan hanya dikeruk oleh partai politik. Negara yang menganut sistem
komunis adalah RRC, Korea Utara , Kuba, Laos, dan vietnam.
D. Sistem pemerintahan Diktator
Sistem pemerintahan dikatakan diktator/otoriter apabila pihak yang berkuasa hanya
beberapa orang atau sekelompok tertentu, dan kekuasaan negara meliputi seluruh
aspek kehidupan negara dan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat tidak mempunyai
kewenangan mengatur hidupnya. Sistem politiknya sesuai dengan prinsip-prinsip
otoritarian atau totalitarian.
E. Sistem pemerintahan liberalisme
Pada sistem ini bisa disebut sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai
politi yang utama. Dalam masyarakt moden. Liberalisme akan dapat tumbuh dalam
sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasa
mayoritas.

Konsep Dasar Demokrasi dan Sistem Pemerintahan


Negara
15 Maret 2015 nabillafrs Tinggalkan komentar

III. Konsep dasar Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara

Pengertian Demokrasi

Menurut Para Ahli :


Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
Charles Costello
Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan
pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga
negara.
John L. Esposito

Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya
berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas
antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan
Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala
kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting
secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara
bebas dari rakyat dewasa.
Sehingga dapat disimpulkan, demokrasi adalah suatu musyawarah yang dapat merubah
kehidupan suatu Negara, karna adanya perubahan peraturan dibnadingkan dengan pemerintahan
sebelumnya. Demokratis bersifat adil. Karena peraturan dibuat dari rakyat, untuk rakyat, dan
oleh rakyat.

Konsep Demokrasi

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal
dari rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan. Istilah demokrasi berasal dari bahasa
Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan. Istilah
demokrasi pertama kali diperkenalkan oleh Aristosteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu
pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat).
Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg nya mendefiniskan demokrasi sebagai pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam hal ini berarti bahwa kekuasaan tertinggi
pemerintahan dipegang oleh rakyat.

Bentuk Demokrasi

Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi
perwakilan (tak langsung). Berikut penjelasan tentang dua hal tersebut :

Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap


rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga
mereka memilih pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Di
era modern, sistem ini tidak praktis karena umumnya suatu populasi negara
cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat ke dalam satu forum tidaklah
mudah, selain itu sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat,

sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk


mempelajari setiap permasalahan politik yang terjadi di dalam negara.

Demokrasi perwakilan (tidak langsung) merupakan demokrasi yang dilakukan


oleh masyarakat dalam setiap pemilihan umum untuk menyampaikan
pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.

Pemerintahan Monarki(monarki mutlak, monarki konstitusional, dan


monarki parlementer)

Pemerintahan Republik: berasal dari bahasa latin, RES yang artinya


pemerintahan dan PUBLICA yang berarti rakyat. Dengan demikian dapat
diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan
orang banyak.

Sifat Demokrasi dalam Sistem Pemerintahanh Negara

Terdapat lima sifat Demokrasi, yaitu dua sifat demokrasi hasil Revolusi Perancis 1789 ditambah
dengan tiga sifat lagi menurut Piagam, sehingga menjadi sebagai berikut :
a Demokrasi bersifat Politik
b. Demokrasi bersifat Yuridis
c. Demokrasi bersifat Ekonomis
d. Demokrasi bersifat Sosialis
e. Demokrasi bersifat Kultural
Sistem pemerintahan diartikan sebagai tatanan yang terdiri dari komponen pemerintahan yang
saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu
Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang
berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan,
kekuasaan Legislatif yang berati kekuasaan membentuk undang-undang, dan
Kekuasaan Yudikatif yang berati kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undangundang. Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga legislatif, eksekutif
dan yudikatif.
Pengelompokkan Sistem Pemerintahan :
1. Sistem Pemerintahan Presidensial

Sistem pemerintahan presidential merupakan sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan


dan kepala negara dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada
parlemen (legislative). Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden

berkedudukan sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan. Beberapa negara yang
menganut sistem pemerintahan presidensial diantaranya Amerika Serikat, Pakistan, Argentina,
Filiphina, termasuk Indonesia.
Ciri pemerintahan Presidensial:

Pemerintahan Presidensial didasarkan pada prinsip pemisahan kekuasaan.

Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk menyatu dengan Legislatif.

Kabinet bertanggung jawab kepada presiden.

Eksekutif dipilih melalui pemilu.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :

Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun.

Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.

Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :

Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan


kekuasaan mutlak.

Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara


eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang
lama.
2. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan parlementer merupakan suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah
(eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem pemerintahan ini, parlemen
mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan
terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Beberapa

negara yang menggunakan sistem pemerintahan ini diantaranya kerajaan Inggris, Belanda, India,
Australia, serta Malaysia.
Ciri Pemerintahan Parlementer:

Pemerintahan Parlementer didasarkan pada prinsip pembagian kekuasaan.

Adanya tanggung jawab yang saling menguntungkan antara legislatif dengan eksekutif,
dan antara presiden dan kabinet.

Eksekutif dipilih oleh kepala pemerintahan dengan persetujuan legislatif.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:


Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat
antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu
partai atau koalisi partai.
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :

Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen


sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir
sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar
diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif memiliki kedudukan
yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti dalam sistem
pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah.
3. Sistem Pemerintahan Campuran
Sistem pemerintahan campuran ini merupakan kombinasi/campuran dari sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer. Mengapa demikian? Ini ditandai dengan adanya presiden sebagai

kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.Contoh Negara yang
menggunakan sistem pemerintahan campuran yaitu Perancis.
Konsep Demokrasi
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung atau melalui
perwakilan. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti
rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan. Istilah demokrasi pertama kali
diperkenalkan oleh Aristosteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu
pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang
banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg nya mendefiniskan
demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam
hal ini berarti bahwa kekuasaan tertinggi pemerintahan dipegang oleh rakyat.

DEMOKRASI
Pengertian
Pengertian Demokrasi secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani,
demos berarti rakyat dan kratos atau kratein berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi adalah
rakyat berkuasa (government of rule by the people). Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara
diartikan bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah
pokok mengenai kehidupannya termasuk dalam menentukan kehidupan rakyat.. Jadi, Negara
demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehidupan dan kemauan
rakyat.Demokrasi mempunyai arti penting bagi masyarakat yang menggunakannya, sebab
dengan demokrasi, hak masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi negara
terjamin. jadi, istilah demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal
dari rakyat
Konsep Demokrasi
Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein) dari, oleh, dan untuk rakyat
(demos). Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan,
sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara. Demos
menyiratkan makna diskriminatif atau bukan rakyat keseluruhan, tetapi hanya populus tertentu,
yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber
sumber kekuasaan dan bisa mengklaim kepemilikan atas hakhak prerogratif dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan. Konsep
demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan hukum di Yunani Kuno
dan dipraktekkan dalam kehidupan bernegara antara abad 4 SM - 6 M. Pada waktu itu, dilihat
dari pelaksanaannya, demokrasi yang dipraktekkan bersifat langsung ( direct democracy),
artinya hak rakyat untuk membuat keputusan- keputusan politik dijalankan secara langsung oleh
seluruh warga negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas. Di Yunani Kuno,
demokrasi hanya berlaku untuk warga negara yang resmi sedangkan
penduduk yang terdiri dari budak, pedagang asing, perempuan dan anak-anak tidak dapat
menikmati hak demokrasi. Gagasan demokrasi Yunani Kuno lenyap di dunia barat ketika bangsa
Romawi dikalahkan oleh suku Eropa Barat dan Benua Eropa saat memasuki abad pertengahan
(600-1400). Walaupun begitu, ada sesuatu yang penting yang menjadi tonggak baru berkenaan
dengan demokrasi abad pertengahan, yaitu lahirnya Magna Charta. Dari piagam tersebut, ada
dua prinsip dasar: Pertama, kekuasaan Raja harus dibatasi; Kedua, HAM lebih penting daripada

kedaulatan Raja. Ada dua peristiwa penting yang mendorong timbulnya kembali demokrasi yang
sempat tenggelam pada abad pertengahan, yaitu terjadinya Raissance dan Reformasi.
Raissanceadalah aliran yang menghidupkan kembali minat pada sastra dan budaya Yunani Kuno,
dasarnya adalah kebebasan berpikir dan bertindak sedangkan Reformasi yang terjadi adalah
revolusi agama yang terjadi di Eropa Barat abad 16. Dari dua peristiwa penting di atas, Eropa
kemudian masuk ke dalam Aufklarung (AbadPemikiran) dan Rasionalisme yang mendorong
mereka untuk memerdekakan pikiran dari batas-batas yang ditentukan gereja untuk mendasarkan
pada pemikiran atau akal (rasio) yang pada gilirannya kebebasan berpikir ini menimbulkan
lahirnya pikiran tentang kebebasan politik.

Anda mungkin juga menyukai