Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2013 DAN 2014 PADA PPPTMGB


LEMIGAS JAKARTA

Dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam


menyelesaikan
Program Strata Satu Pada Program Studi Manajemen Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur

Disusun Oleh :
1. Fikih Fitria
2. Heni Zulia Sari
3. Candra Asmorowati
Nomor laporan :

1331500080
1331500908
1331502508

/KKP/FE/UBL/

/Desember/2015

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2015

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kuliah Kerja Praktik yang disusun oleh :


1. Fikih Fitria
2. Heni Zulia Sari
3. Candra Asmorowati

Nim. 1331500080
Nim. 1331500908
Nim. 1331502508

Dengan Judul :Analisis Laporan Keuangan Tahun 2013 dan 2014 pada PPPTMGB
LEMIGAS Jakarta
Berdasarkan kegiatan pada instansi / lembaga / perusahaan : PPPTMGB
LEMIGAS. Sejak tanggal 11 Juli 2015 sampai dengan 11 Agustus 2015.

Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing

Pembimbing Lapangan

Tanggal

Tanggal

( Yuwono, S.E, M.Si )

( Komarudin, S.T )

Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur


Ketua Program Studi,

( Mia Laksmiwati, S.E, M.M )

KATA PENGANTAR
2

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktik
(KKP).Sebagaimana ketentuan yang berlaku untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan dalam menempuh program studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Budi Luhur Jakarta. Laporan Kuliah Kerja Praktik ini berjudul Analisis
Laporan Keuangan Tahun 2013 dan Tahun 2014 Pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS.
Dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktik ini, penulis dibantu oleh pihakpihak yang dengan senang hati memberikan semangat dan memberi dorongan baik
secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam menyelesaikan Laporan
Kuliah Kerja Praktik (KKP)
2. Orang tua yang selalu mendukung serta memberikan dorongan dan doa kepada
penulis untuk menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktik ini.
3. Ir. Ratnaningsih Asmara Wulan, M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Budi Luhur.
4. Mia Laksmiwati, S.E, M.M selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Budi Luhur.
5. Yuwono, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya
untuk memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan Laporan KKP ini.
6. Komarudin, S.T selaku Pembimbing Lapangan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Praktik.

7. Ir. Daru Siswanto selaku Kepala Bidang Afiliasi dan Informasi PPPTMGB
LEMIGAS

yang

telah

memberikan

kesempatan

kepada

penulis

untuk

melaksanakan Kuliah Kerja Praktik.


8. Dian, Indah, Siska, Reza, Rizki, Kyuhyun, Imarul selaku keluarga dan teman
dekat yang tidak pernah lupa untuk memberikan semangat, doa serta berbagai
informasi kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Kuliah Kerja praktik ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat menerima segala
saran dan kritikan yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis berharap Laporan Kuliah Kerja Praktik ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi Sub Bidang Afiliasi dan Informasi Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS dan Mahasiswa/i
Universitas Budi Luhur Jakarta.
Jakarta,

2015
Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................
BAB I :

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang.....................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................
4

i
ii
iii
v
vii
viii
ix
1
3

1.2.1 Maksud Kuliah Kerja Praktik (KKP).......................


3
1.2.2
Tujuan Kuliah Kerja Praktik......................................
1.3 Metode Pengumpulan Data...............................................
1.4 Sistematika Penyusunan..................................................

3
3
5

BAB II :

GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah PPPTMGB LEMIGAS........................................................7
2.2 Profil PPPTMGB LEMIGAS...............................................................
13
2.2.1
Visi dan Misi Lemigas...............................................
13
2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Lemigas............................
14
2.2.3
Kegiatan Usaha dan Perkembangan Lemigas.......
17
2.3 Struktrur Organisasi PPPTMGB LEMIGAS................................
24
BAB III : LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA PRAKTIK
3.1 Landasan Teori.................................................................
3.1.1
Pengertian laporan Keuangan................................
3.1.2
Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio.......
3.1.3
Macam-macam Ratio............................................
3.2 Analisis dan Pembahasan Laporan Keuangan

25
25
26
28
PPPTMGB

LEMIGAS.......................................................................
37
3.2.1
Analisis Laporan Keuangan..................................
37
3.2.1.1
Rasio Likuiditas.............................................
37
3.2.1.2
Rasio Solvabilitas......................................
39
3.2.1.3
Rasio Profitabilitas...................................................40
3.2.1.4
Rasio Aktivitas...........................................
41
3.3 Hasil analisis dan Pembahasan.....................................
43
BAB IV :

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN...................................................................

48

4.2 SARAN..............................................................................

49

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

: Struktur organisasi PPPTMGB LEMIGAS

DAFTAR TABEL

Tabel 1

: Tabel Analisis Perbandingan Tahun 2013 dan Tahun 2014 Rasio


Likuiditas, Rasio solvabilitas,Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas
Pada PPTMGB LEMIGAS

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Surat Keterangan Magang

Lampiran 2

: Surat Keterangan Kuliah Kerja Praktik

Lampiran 3

: Laporan Posisi Keuangan PPTMGB LEMIGAS

Lampiran 4

: Laporan Aktivitas

Lampiran 5

: Laporan Arus Kas

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Kuliah Kerja Praktik (KKP) merupakan program yang diselenggarakan
oleh Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur yang harus dilakukan oleh mahasiswa/i
sebagai salah satu syarat menyelesaikan Strata 1 (S-1). Melalui Program Kuliah Kerja
Praktik (KKP) ini diharapkan mahasiswa/i mampu menerapkan teori-teori yang diterima
selama perkuliahan ke dalam praktik yang dilaksanakan di lapangan. Sehingga
mahasiswa/i dapat memahami langsung pekerjaan dalam suatu organisasi,perusahaan
atau instansi pemerintah. KKP dapat dilakukan pada perusahaan yang secara langsung
atau tidak langsung dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi baik secara nasional
maupun global.
Keadaan perekonomian indonesia sedang dilanda krisis yang berkepanjangan
sejak tahun 1997, sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia usaha
baik perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahan yang
mengalami

kebangkrutan,

dikarenakan

tidak

mampu

lagi

mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan, salah satu penyebab yaitu terjadinya peningkatan


harga produk dan terjadinya penurunan daya beli konsumen. Sedangkan tujuan dari
pada perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba, sehingga perusahaan
harus mampu bersaing dengan perusahaan yang lainnya, maka hal tersebut
mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas baik kualitas jasa maupun kualitas
produk.
Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
dapat berwujud laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan gambaran mengenai
posisi keuangan dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Posisi keuangan

perusahaan ditunjukkan dalam laporan neraca, yaitu untuk mengetahui kekayaan atau
aset perusahaan yang dimiliki (sisi aktiva), dan dari sisi pasiva dapat diketahui dari
mana dana-dana untuk membiayai aktiva tersebut (dari modal sendiri atau hutang),
sedangkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dapat dilihat dari laporan laba
rugi perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan selisih perbandingan dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi
dan kinerja perusahaan pada masa datang.
Analisis rasio laporan keuangan yang digunakan adalah analisis rasio likuiditas
atau rasio modal kerja, analisis rasio solvabilitas dan analisis rasio profitabilitas. Analisis
rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Analisis rasio
solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjang perusahaan.
Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis memberikan judul Laporan
Kuliah Kerja Praktik ini Analisis Laporan Keuangan Tahun 2013 dan Tahun 2014
pada PPPTMGB LEMIGAS.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud Kuliah Kerja Praktik (KKP) :

1. Mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan dengan dunia


kerja sebenarnya.
2. Penulis dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu yang
didapat selama perkuliahan khususnya Ilmu Ekonomi yang dijadikan
pedoman dalam dunia kerja.
1.2.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktik
1. Memberikan penjelasan tentang Laporan Keuangan
2. Menjelaskan macammacam Rasio Laporan Keuangan
3. Analisis dan pembahasan laporan keuangan PPPTMGB LEMIGAS
1.3 Metode Pengumpulan Data
Adapun cara yang dilakukan dalam pengumpulan data yang diperlukan
penyusun dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktik sebagai berikut:
a. Penelitian Lapangan (PPPTMGB LEMIGAS)
Penelitian Lapangan adalah Penelitian yang dilakukan pada PPPTMGB
LEMIGAS Jakarta untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data
yang diperlukan dalam penyusunan dan pembahasan Laporan Kuliah
Kerja Praktik ini. Adapun cara yang dilakukan yaitu:
1) Wawancara (Interview)
Dengan berdialog langsung dan kemudian di catat hal-hal yang
diperlukan wawancara ini untuk memperoleh informasi tertulis atau
lisan dari karyawan perusahaan. Informasi itu antara lain neraca,
arus kas dan laporan keuangan lainnya yang akan digunakan untuk
menyusun Laporan Kerja Praktik ini.
2) Dokumen
3

Yaitu pengumpulan data mengenai hal-hal yang berhubungan


dengan catatan dan laporan yang digunakan
b. Penelitian Kepustakaan
Dengan mengumpulkan dan mempelajari data teoritis berupa data dari
bagian Tata Usaha PPPTMGB LEMIGAS Jakarta, buku, modul, serta
bahan lain yang berhubungan dengan materi pembahasan.

1.4 Sistematika Penyusunan


Berdasarkan data yang diperoleh dan setelah dikelompokkan maka
sistematika Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktik ini dibagi menjadi
beberapa bagian yang secara singkat digambarkan sebagai berikut :
BAB I

: PENDAHULUAN
Di dalam bab ini diuraikan tentang Latar Belakang, Maksud,
dan Tujuan, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika
Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktik.

BAB II

: GAMBARAN UMUM

Bab

ini

menguraikan

Sejarah

singkat

PPPTMGB

LEMIGAS, Profil PPPTMGB LEMIGAS dan Struktur


Organisasi PPPTMGB LEMIGAS
BAB III

: LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA PRAKTIK


Bagian ini dibagi menjadi beberapa Sub Bab :
Sub bab landasan teori penjelasan tentang Laporan
Keuangan, Menjelaskan macam macam Rasio Laporan
Keuangan
Sub bab Analisis dan pembahasan laporan keuangan
PPPTMGB LEMIGAS

BAB IV

: PENUTUPAN
Bab ini merupakan bab terakhir dalam Laporan
Kuliah Kerja Praktik ini. Pada bab ini penulis
menyampaikan kesimpulan atas Laporan Kuliah
Kerja Praktik ini dan memuat sedikit saran

BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah PPPTMGB LEMIGAS
Kelahiran Lembaga Minyak dan Gas Bumi, atau disingkat LEMIGAS,
merupakan perwujudan keinginan Pemerintah untuk memiliki suatu badan yang
menghimpun pengetahuan teknik tentang perminyakan dan dapat menyediakan
data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan bagi para
pengambil keputusan.

Kebutuhan

ini

muncul

sebagai

konsekuensi

langsung

dari

diundangkannya Undang-Undang Migas yang pertama di Republik Indonesia,


yaitu Undang-Undang No. 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak
dan Gas Bumi yang murni berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945,
khususnya Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi:Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat.
Penjabarannya dalam Undang-Undang No. 44 Prp Tahun 1960 tersebut
ditemukan pada Pasal 2 yang menegaskan bahwa:Segala bahan galian minyak
dan gas bumi yang ada di dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia
merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh Negara.

Ir. Sjarif A. Loebis yang pada tanggal 1 Juli 1961 diangkat sebagai Kepala
Bagian Pengolahan dan Research Laboratorium yang diberi tugas untuk
membuat naskah rencana pembangunan Pusat Pendidikan-Percobaan dan
Latihan Masalah Minyak dan Gas Bumi. Beliau ditunjuk sebagai Koordinator
Panitia Persiapan Research Laboratorium Minyak dan Gas Bumi yang
beranggotakan Ir. Soediono, Ir. Soedarno, Ir. Soembarjono, Dr. Wahjudi
Wisaksono, Zainal Rasjid dan Ir. Omar Hassan Asaari, sedangkan sebagai
Penasehat ditunjuk Ir. Hantoro dan Ir. Harsono berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Biro Minyak dan Gas Bumi Deperdatam No. 301/Kep/BMBG/62 tanggal
26 Oktober 1962.

Sejak tahun 1961 telah dimulai pengadaan lahan yang berlokasi di Cipulir
(Kebayoran Lama, Jakarta Selatan) seluas sekitar 5 ha dan di Grogol, Jakarta
Barat dengan luas sekitar 3 ha.Pada tahun 1963 telah dilakukan pembangunan
gedung-gedung kantor administrasi dan laboratorium di Cipulir.Tahun 1963
Pemerintah juga menyekolahkan 55 orang pemuda tamatan Sekolah Menengah
Atas ke luar negeri, terutama ke Baku (Uni Soviet) yang dipersiapkan sebagai
tenaga ahlki di berbagai bidang perminyakan.
September 1963 Panitia Persiapan Research Laboratorium mengusulkan
pembentukan suatu Institut Minyak dan Gas Bumi Indonesia dengan tiga
kegiatan pokok, yaitu di bidang penelitian, bidang pendidikan/pelatihan, serta
bidang

dokumentasi/informasi,

ketiganya

meliputi

eksplorasi,

produksi,

pengolahan dan aplikasi, serta marketing.


Tanggal 20 Agustus 1964 terbit Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Dasar dan Pertambangan No. 478/Perdatam/ 64 diputuskan pembentukan
Proyek

Persiapan

Lembaga

Minyak

dan

Gas

Bumi

dengan

tugas

mendirikan/membentuk Lembaga Minyak dan Gas Bumi dalam waktu sesingkatsingkatnya


Tanggal 11 Juni 1965 terbit Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak dan
Gas Bumi No. 17/M/Migas/65 yang didalamnya menyebutkan keberadaan
Lembaga Minyak dan Gas Bumi sebagai organisasi eksekutif di lingkungan
Departemen Urusan Minyak dan Gas Bumi bersama dengan Direktorat
Pembinaan Minyak dan Gas Bumi dan Direktorat Pengawasan Minyak dan Gas
Bumi. Tanggal 19 Agustus 1965 terbit Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak
dan Gas Bumi No. 63/M/Migas/65 yang menetapkan Ir. Sjarif A. Loebis Sebagai
Kepala LEMIGAS yang pertama.
8

Tanggal 16 Desember 1965 terbit Surat Keputusan Menteri Urusan


Minyak dan Gas Bumi No. 208a/M/Migas/65 tentang Susunan organisasi dan
tugas LEMIGAS dirumuskan secara resmi untuk pertama kali. Peraturan
Pemerintah No. 9 Tahun 1966, Pemerintah melikuidasi perusahaan negara
PERMIGAN, kilang minyaknya di Cepu serta lapangan-lapangan minyak di
sekitar Cepu diserahkan kepada LEMIGAS untuk dijadikan pusat pendidikan dan
pelatihan lapangan di bidang minyak dan gas bumi.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan

Gas Bumi No.

322a/DD/Migas/1967 menetapkan kepada keseluruhan LEMIGAS dilakukan


Peraturan Gaji Pegawai Perusahaan Minyak (PGP2M), dan semua pegawai
LEMIGAS diberi pangkat dan golongan gaji sesuai dengan PGP2M tersebut.
Tanggal 24 Oktober 1966 Surat terbit Keputusan Direktur Jenderal Minyak
dan Gas Bumi No. 91/DD/Migas/1966 menetapkan Akademi Minyak dan Gas
Bumi (Akamigas) Cepu sebagai bagian dari Pusat Pendidikan/Latihan Lapangan
Minyak dan Gas Bumi (Pusdik Migas) dalam lingkungan LEMIGAS.Tanggal 22
Agustus

1968

terbit

Surat

Keputusan

Menteri

Pertambangan

No.61/Kpts/M/Pertamb/1968 tentang Pembentukan Lembaga Minyak dan Gas


Bumi, dan tanggal 22 Agustus 1968 terbit juga Surat Keputusan Menteri
Pertambangan No. 262/Kpts/M/Pertamb/1968 dan mengangkat Ir. Sjarif A.
Loebis sebagai Direktur Lembaga Minyak dan Gas Bumi.
Tanggal 6 September 1968 terbit Surat Keputusan Direktur Jenderal
Minyak dan Gas Bumi No. 245/DD/Migas/1968, tentang Organisasi LEMIGAS
ditetapkan dan pelantikan pejabat- pejabatnya pada tanggal 12 November 1968
oleh

Menteri

Pertambangan

di

LEMIGAS.

Surat

Keputusan

Menteri

Pertambangan No. 261/Kpts/M/Pertamb/1968 yang, 1972 LEMIGAS menjalin


9

kerja sama dengan perusahaan jasa teknik lapangan Amerika Serikat yaitu Core
Laboratories Inc
Surat persetujuan Menteri Keuangan No. S-656/MK.03/1992 tanggal 4
Juni 1992, yang mengacu kepada Keputusan Presiden No. 38 Tahun 1991
tentang Unit Swadana dan Tatacara Pengelolaannya.Undang-Undang No. 20
Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).Semua
penerimaan negara hasil pelayanan jasa teknologi harus disetorkan terlebih
dahulu ke kas negara.
Surat Keputusan Menteri Pertambangan No. 293/ Kpts/M/Pertamb/1971,
tertanggal 9 Juni 1971 tentang Penunjukan LEMIGAS untuk membentuk Study
Group Pencemaran.Tahun 1974 Pemerintah menerbitkan Peraturan Direktur
Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 137/DJ/Migas/1974 tanggal 22 Mei 1974
tentang Susunan Organisasi serta Tugas dan Kewajiban Lembaga Minyak dan
Gas Bumi. Dalam susunan organisasi ini Direktur LEMIGAS dibantu oleh dua
orang Deputi Direktur, masing-masing membawahi Urusan Pendidikan dan
Latihan, dan Urusan Penelitian, Pengembangan dan Jasa Teknik.
Penyempurnaan Organisasi Lembaga Minyak dan Gas Bumi melalui
Peraturan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 137/DJ/Migas/1974
tanggal 22 Mei 1974 diubah menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Minyak
dan Gas Bumi LEMIGAS (PPTMGB LEMIGAS) dalam lingkungan Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan Keputusan Menteri Pertambangan No.
646 Tahun 1977 tertanggal 26 Desember 1977. Prof. Dr. Wahjudi Wisaksono
diangkat sebagai Kepala Pusat dengan Keputusan Menteri Pertambangan No.
84/Kpts/M/Pertamb/1978 tanggal 6 Februari 1978.

10

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1092 Tahun 1984


tanggal 5 November 1984, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS (PPPTMGB LEMIGAS) ditetapkan sebagai
unit pelaksanaan teknis di bidang penelitian dan pengembangan teknologi
minyak dan gas bumi dan panas bumi di lingkungan Direktorat Jenderal Minyak
dan Gas Bumi.
Penyempurnaan Kembali Organisasi Keputusan Menteri pertambangan
dan Energi No. 1748 Tahun 1992 tertanggal 31 Desember 1992. Dalam
penyempurnaan ini LEMIGAS dinyatakan sebagai pelaksana tugas Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas Bumi di bidang penelitian dan pengembangan,
dokumentasi dan informasi ilmiah, serta pelayanan jasa teknologi di bidang
pertambangan minyak dan gas bumi dan pengusahaan panas bumi.
Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.1915
Tahun 2001 tanggal 23 Juli 2001, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS pindah dari Direktorat Jenderal
Minyak dan Gas Bumi ke Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan
Sumber Daya Mineral. Tahun 2001 LEMIGAS menjadi salah satu pusat
penelitian dan pengembangan pada Balitbang ESDM.

11

2.2 Profil PPPTMGB LEMIGAS


2.2.1 Visi dan Misi LEMIGAS
Visi dari BLU PPPTMGB "LEMIGAS" adalah terwujudnya LEMIGAS
sebagai lembaga penelitian dan pengembangan yang unggul, professional dan
bertaraf internasional di bidang minyak dan gas bumi.
Penjelasan visi tersebut di atas adalah sebagai berikut
1) Unggul adalah bahwa LEMIGAS senantiasa unggul dalam persaingan yang
semakin ketat di bidang pelayanan jasa teknologi dan riset. Untuk itu semua
program

dan

kebijakan

LEMIGAS

diarahkan

untuk mewujudkan

pusat

keunggulan (center of excellence ) melalui peningkatan kompetensi SDM,


kelengkapan sarana dan prasarana serta perbaikan sistem.
2) Profesional yang berarti dalam melaksanakan tugasnya selalu berpegang teguh
pada kompetensi dan etika profesi serta mengedepankan pelayanan prima
kepada pelanggan dan stakeholder.
3) Bertaraf internasional artinya kegiatan litbang dan pelayanan jasa teknologi yang
dilakukan LEMIGAS dapat diterima dan diakui oleh masyarakat industri migas
internasional

12

Untuk mencapai visi tersebut, LEMIGAS memiliki misi sebagai berikut:


1) Meningkatkan peran LEMIGAS dalam memberikan masukan bagi penyusunan
kebijakan

pemerintahan

guna

meningkatkan

iklim

yang

kondusif

bagi

pengembangan industri minyak dan gas bumi.


2) Meningkatkan kualitas jasa penelitian dan pengembangan untuk memberikan
nilai

tambah

bagi

pelanggan.

Menciptakan

produk

unggulan

dan

mengembangkan produk andalan.


3) Meningkatkan iklim kerja yang kondusif melalui sinergi, koordinasi serta
penerapan sistem manajemen secara konsisten

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi LEMIGAS


Tugas Pokok dan Fungsi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi
LEMIGAS adalah salah satu unit pelaksana teknis pemerintah, di bawah Badan
Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebagaimana dicantumkan dalam Peraturan
Menteri ESDM Nomor 18 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang telah dirubah dengan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 22 tahun 2013,
LEMIGAS mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Tugas

13

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi


LEMIGAS

mempunyai

tugas melaksanakan

penelitian,

pengembangan,

perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei serta pelayanan jasa di bidang


minyak dan gas bumi.
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS
menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian,
pengembangan, perekayasaan teknologi, dan pengkajian survei di bidang
minyak dan gas bumi;
2) pelaksanaan penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian
dan survei serta pelayanan jasa, pengelolaan pengetahuan dan inovasi bidang
minyak dan gas bumi;
3) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan,
dan perekayasaan teknologi, dan pengkajian di bidang minyak dan gas bumi;
4) pelaksanaan administrasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS".

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi


LEMIGAS dalam menjalankan tugas dan fungsinya memiliki struktur organisasi
antara lain :
14

1)
2)
3)
4)
5)

Bagian Tata Usaha;


Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Penelitian dan Pengembangan;
Bidang Program;
Bidang Afiliasi dan Informasi; dan
Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional di LEMIGAS disebut sebagai Kelompok
Pelaksana Penelitian dan Pengembangan (KPPP) berada di bawah dan
bertanggung

jawab

kepada

Kepala

Pusat.

KPPP

mempunyai

tugas

melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi,


pengkajian, survei dan/atau pemetaan serta pelayanan jasa di bidang minyak
dan

gas

bumi.

Masing

masing

Kelompok

Jabatan

Fungsional

ini

dikoordinasikan oleh seorang Koordinator yang diangkat oleh Kepala Badan


litbang ESDM. Koordinator KPPP dipilih dari Pejabat Fungsional Tertentu yang
memenuhi persyaratan kompetensi untuk mengkoordinasikan kegiatan KPPP.
Pejabat Fungsional adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
penelitian dan pengembangan berdasarkan keahlian dan/atau keterampilan
tertentu serta mandiri. KPPP pada Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Litbang ESDM Nomor 230.K/73/BLB/2011 tentang Pedoman Tata Kerja
dan Hubungan antar Kewenangan pada Badan Litbang ESDM terdiri dari :
1)
2)
3)
4)
5)

KPPP Teknologi Eksplorasi;


KPPP Teknologi Eksploitasi;
KPPP Teknologi Proses;
KPPP Teknologi Aplikasi Produk; dan
KPPP Teknologi Gas.

2.2.3 Kegiatan usaha dan perkembangan LEMIGAS


15

KP3T EKSPLOITASI
Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Eksploitasi
(KP3T

Eksploitasi)

mempunyai

tugas

melaksanakan

penelitian

dan

pengembangan teknologi pemboran, evaluasi formasi, reservoir, produksi, dan


peningkatan pengurasan tahap lanjut atau EOR.Sasaran penelitian yang ingin
dicapai adalah peningkatan cadangan dan produksi minyak dan gas bumi;
pengembangan gas non-konvensional colbed methane (CBM) dan shale gas;
serta pengembangan teknologi penyimpanan gaskarbon dioksida yang dikaitkan
dengan EOR.

Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi


Eksploitasi antara lain :
1)
2)
3)
4)

CBM to Power.
Inventarisasi dan Anilisa Cadangan Migas Indonesia.
Pembuatan Surfaktan MES untuk peningkatan Perolehan Minyak.
Aplikasi Konvergensi nanoteknologi-Bioengineering untuk

Peningkatan

Perolehan Minyak.
5) Pengembangan Teknologi Ultrasonography untuk Aplikasi Inspeksi Sumur
Minyak dan gas Bumi.
16

6) Pengembangan Metode karakterisasi Reservoir melalui Integrasi Seismik,


petrofisika, dan Teknik Reservoir.
7) Pengembangan Teknologi Pemodelan penyimpanan Gas CO2 pada formasi
Geologi.
KP3T EKSPLORASI
Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Eksploitasi
(KP3T Eksploitasi) merupakan pelaksana teknis yang melaksanakan penelitian
dan pengembangan teknologi dibidang eksplorasi. Program penelitian KP3
Teknologi Eksplorasi diarahkan untuk menemukan sumber daya migas baru dan
untuk meningkatkan cadangan migas baik yang konvensional maupun non
konvensional, serta membantu memberikan solusi kepada pemerintah dan
industri migas yang terkait dengan kegiatan eksplorasi migas.
Salah satu kegiatan untuk membantu memberikan solusi kepada industri
migas

adalah

dengan

memberikan

pelayanan

jasa

penelitian

dan

pengembangan dalam bidang eksplorasi, antara lain melalui Jasa Analisis


Laboratorium

dan

Jasa

Studi

KP3 Teknologi Eksplorasi berperan aktif memberikan masukan untuk menunjang


kebijakan pemerintah dan kemajuan industri dalam rangka meningkatan sumber
daya migas nasional.
Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi
Eksplorasi antara lain :

17

1) Rekayasa instrumentasi geofisika untuk menghasilkan peralatan yang dapat


mengidentifikasi cadangan migas di reservoir dangkal.
2) Studi evaluasi lahan migas untuk mengetahui potensi sumber daya migas di
suatu cekungan.
3) Studi Potensi gas metana batubara (CBM) dan share gas untuk mendapatkan
energi non-konvensional.
4) kaji ulang wilayah kerja migas untuk me-review blok wilayah kerja migas yang
telah ditawarkan tetapi tidak diminati oleh insvestor.

KP3T PROSES
Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Proses (KP3T
Proses) merupakan unit pelaksana teknis yang bertugas melaksanakan
penelitian dan pengembangan di bidang teknologi proses minyak dan gas bumi.
Program penelitian yang dilaksanakan, diupayakan, untuk mendukung kebijakan
pemerintah dalam mengatasi permasalahan energi nasional melalui diversifikasi
dan pemanfaatan teknologi baru.
Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi
Proses antara lain :
1) Penelitian dan penguasaan teknologi proses biodisel, bioteknologi, dan
pengelolaan lingkungan.
2) Penelitian tentang proses desulfurisasi bahan bakar minyak dengan metode
membran dan adsorpsi.

18

3) Penelitian dan pengembangan bahan bakar hijau (green fuel) berbasis bahan
nabati dengan optimasi proses produksi biodisel.
4) Penelitian pemanfaatan mikroalga untuk mereduksi CO2 dan hasil sampingnya
berupa bahan baku energi alternatif.
5) Pengolahan Oil sludge di Industri Perminyakan dengan menggunakan teknik
BIOS.
6) Pemanfaatan Lateks Alam sebagai bahan baku aditif peningkat Indeks Viskiotas
untuk minyak pelumas otomotif.

KP3T APLIKASI PRODUK


Kelompok Pelaksana penelitian Pengembangan Teknologi Aplikasi Produk
(KP3T Aplikasi Produk) melaksanakan penelitian terapan dan pengembangan
produk minyak dan gas bumi. Program penelitian yang dilakukan, diupayakan
untuk memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan dalam menentukan
kebijakan disektor hilir migas antara lain: pengembangan spesifikasi dan
penetapan SNI produk migas serta melakukan monitoring mutu bahan bakar dan
pelumas yang beredar di pasaran.
Kegiatan

Aplikasi

Produk

telah

memotori

pembangunan

LOBP

percontohan di LEMIGAS. LOBP tersebut mampu memberikan jasa formulasi


dan blending kepada perusahaan pelumas pemerintah dan swasta yang
membutuhkan.
Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi
Aplikasi
19

1) Penelitian terapan dan pengembangan bahan bakar ramah lingkungan.


2) Penelitian tentang efisiensi energi dan penurunan emisi CO2.
3) Penelitian penerapan dan pengembangan kinerja bahan bakar alternatif seperti
biofuel, Dimethyl Ether sebagai bahan bakar rumah tangga industri maupun
transportasi.
4) penelitian dan pengembangan formula pelumas untuk transportasi dan industri
dari bahan baku fosil, sintesis maupun nabati.
5) penelitian Gemuk lumas ramah lingkungan untuk alat dan mesin pertanian.

KP3T GAS
Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Gas (KP3T
Gas) melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan terkait dengan
teknologi gas bumi mulai pada tahap operasi produksi, pengolahan, hingga
pemanfaatannya.selain itu, kelompok ini bekerja sama denga Ditjen Migas baik
dalam pengkajian kebijakan maupun pengkajian teknis pemanfaatan gas.
Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi
Gas antara lain :
1) penelitian terkait pemanfaatan gas dan penyimpanannya.
2) Pengkajian Kebijakan pemerintah yang meliputi kajian pemanfaatan gas untuk
sektor transportasi, industri, komersial dan rumah tangga.
3) penyusunan konsep standarisasi perlatan yang digunakan dalam proses
produksi, transportasi dan pemanfaatan gas bumi.
4) Pengembangan dan rancang bangun peralatan dalam proses produksi,
transportasi, dan pemanfaatan gas bumi.
5) pengkajian kelayakan proyek terkait dengan gas bumi.

20

6) pelayanan jasa pengujian material pipa PoliEtilen (PE, HPE), Tabung bahan
Bakar Gas dan analisis kandungan gas serta jasa bantuan teknis.

LABORATORIUM KALIBRASI
Laboratorium Kalibrasi LEMIGAS mampu melakukan kalibrasi peralatan
pengukuran suhu, tekanan dan volume dan telah mendapat akreditasi dari
Komite Akreditasi Nasional (KAN) sejak tahun 2007.
Untuk Pelayanan kalibrasi yang professional labortorium Kalibrasi
LEMIGAS ditunjang dengan :
1)
2)
3)
4)

Personil kalibrasi terlatih.


Standar acuan yang tertelusur ke tingkat standar nasional atau internasional.
Pedoman teknis yang mengacu kepada ISO/IEC - 17025 - 2008.
Pedoman teknis yang mengacu kepada standar Amerika (ASTM) dan British

(BSEN).
5) Ruang kalibrasi yang memadai dengan suhu dan kelembaban terkondisi.

21

2.3 Struktur organisasi PPPTMGB LEMIGAS

Gambar 1 : Struktur organisasi PPPTMGB LEMIGAS

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral


Republik Indonesia Nomor 3917 K/73/MEM/2014 tanggal 17 Oktober 2014,
maka susunan pejabat pengelola BLU PPPTMGB "LEMIGAS" tahun 2014
adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
a)
b)
c)
4)
a)
b)
c)
d)
e)

Kepala BLU PPPTMGB "LEMIGAS" : Dr. Ir. Bambang Widarsono, M.Sc. DIC.
Kepala Bagian Tata Usaha
: Ratu Ulfiati, S.Si, M.Eng.
Kepala Bidang
Penyelenggaraan dan Sarana Litbang: Abdul Haris, M.Si.
Program
: Dr. Ir. Usman, M.Eng.
Afiliasi dan Informasi
: Ir. Daru Siswanto
Koordinator Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan (KP3)
Teknologi Eksplorasi
: Ir. Eko Budi Lelono, PhD.
Teknologi Eksploitasi
: Dr. Ir. Bambang Widarsono, M.Sc. DIC.
Teknologi Proses
: Drs. Chairil Anwar, M.Si.
Teknologi Aplikasi Produk
: Ir. Sugeng Riyono, M.Sc.
Teknologi Gas
: Ir. Bambang Wicaksono Teguh Mulyo, M.Sc.
BAB III
LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3.1 Landasan Teori

22

3.1.1 Pengertian Laporan keuangan


Menurut Sutrisno (2009:9), Laporan Keuangan merupakan hasil akhir
dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan
laba rugi. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan
informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.
Harahap (2004:190), Analisa Laporan Keuangan adalah menguraikan
pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu
dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif.
Analisis rasio merupakan salah satu alat ukur dalam menentukan dan mengukur
hubungan antara pos-pos yang satu dengan pos-pos yang lain yang ada di
dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perubahan dari masingmasing pos tersebut.
Munawir (2007:37), Analisis Rasio adalah suatu metode analisa untuk
mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Sutrisno (2009:215), untuk keperluan evaluasi perlu dihubungkan


elemen-elemen yang ada dalam laporan keuangan agar bisa diinterpretasikan

23

lebih lanjut. Menghubung-hubungkan elemen-elemen yang ada di laporan


keuangan ini sering disebut analisis rasio keuangan.Dari pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisa
yang membandingkan pos laporan keuangan dengan pos lainnya untuk menilai
kinerja perusahaan.
Tujuan dari rasio keuangan adalah membantu manajer dalam memahami
apa yang perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang
berasal dari keuangan yang sifatnya terbatas. Dengan menggunakan rasio-rasio
tertentu manajer akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan
kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi tersebut, manajer
dapat membuat keputusan-keputusan penting di masa yang akan datang. Bagi
pihak ekstern, rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya mereka dapat
memutuskan apakah membeli, menahan atau menjual saham perusahaan
tersebut.
3.1.2 Keunggulan dan keterbatasan analisis rasio
Menurut Harahap (2008:298), keunggulan analisa rasio adalah sebagai berikut:
1) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan;
2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dan informasi yang disajikan
laporan keuangan;
3) Mengetahui posisi keuangan di tengah industri lain;
4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan
keputusan dan model prediksi (Z-Score);
24

5) Menstandarisasi size perusahaan;


6) Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain;
7) Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang
akan datang.

Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Harahap (2008:299), adalah sebagai


berikut:
1) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakainya;
2) Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan;
3) Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan
menghitung rasio;
4) Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron;

3.1.3 Macam-macam ratio


Rasio menurut sumber darimana rasio dibuat, terdiri dari:
1) Rasio-rasio neraca, merupakan rasio yang menghubungkan elemen-elemen
yang ada pada neraca saja, seperti current ratio dan cash ratio.
2) Rasio-rasio laporan laba-rugi, yaitu rasio yang menghubungkan elemen-elemen
yang ada pada laporan laba rugi saja, seperti profit margin, operating ratio, dan
lain-lain.

25

3) Rasio-rasio antar laporan, yaitu rasio yang menghubungkan elemen-elemen


yang ada pada dua laporan, neraca dan laporan laba rugi seperti return in
investment, return on equity, dan lainnya.
Rasio menurut tujuan penggunaan rasio yang bersangkutan terdiri dari:
1) Rasio likuiditas, yaitu rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.
2) Rasio solvabilitas, yaitu rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.
3) Rasio aktivitas, yaitu rasio-rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber dananya.
4) Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.
5) Rasio penilaian, yaitu rasio-rasio untuk mengukur kemampuan manajemen
untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya
1) Rasio Likuiditas
Menurut Sutrisno (2009:215), Likuiditas adalah kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera dipenuhi.Menurut
Munawir (2007:31), Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi, atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat
ditagih.
Perusahaan

dikatakan

likuid

apabila

memiliki

kemampuan

untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut unlikuid.
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
26

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek yang segera harus dipenuhi.


Rasio likuiditas ini terdiri dari:
a) Current Ratio
Current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek
atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Tetapi
suatu perusahaan dengan current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan
dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi
atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan. Kelemahan dari
current ratio adalah bahwa rasio ini tidak membedakan antara jenis aktiva lancar
yang berbeda dimana sebagian dari aktiva ini jauh lebih likuid daripada lainnya.

b) Cash Ratio
Rasio ini adalah rasio yang paling likuid. Semakin tinggi rasio ini semakin
tinggi pula kemampuan likuiditas perusahaan yang bersangkutan namun dalam
prakteknya akan mempengaruhi profitabilitasnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
likuiditas adalah suatu ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban keuangannya yang tampak pada posisi aliran kas yang
merupakan alat penyaluran kegiatan-kegiatan keuangan yang direncanakan
untuk perusahaan pada masa yang akan datang agar menunjukkan suatu
27

kekayaan yang meyakinkan apabila kewajiban-kewajiban keuangan yang jatuh


tempo dibutuhkan maka uang kas akan tersedia.

c) Quick Ratio
Kasmir (2012:136),merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi, membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek)
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).

2) Rasio Solvabilitas
Djarwanto (2004:162), Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan
kapasitas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka panjangnya. Besarnya ukuran umum yang dipakai adalah 200% atau 2:1
yang berarti dua kali dari total hutang perusahaan dikatakan solvable bila
rasionya kurang dari 200%. Solvabilitas perusahaan dapat dihitung dengan cara
beberapa analisis rasio yaitu sebagai berikut:

28

a) Total Debt to Assets Ratio (Rasio Hutang Terhadap Aktiva)


Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin
hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi total debt
semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan. (Syamsudin, 2007:54).

b) Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Terhadap Modal)


Rasio ini untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibelanjai oleh pihak
kreditur. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar dana yang di ambil dari luar.

3) Rasio Profitabilitas
Menurut

Sutrisno

(2009:222),

Profitabilitas

adalah

hasil

dari

kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk


mengukur seberapa besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik
manajemen dalam mengelola perusahaan.Menurut Husnan dan Pujiastuty
(2002:73), Rasio Profitabilitas yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva
perusahaan atau mungkin sekelompok aktiva perusahaan.
29

Oleh karena, profitabilitas merupakan pencerminan efisiensi suatu


perusahaan di dalam menggunakan modal kerja, maka cara menggunakan
tingkat profitabilitas untuk ukuran efisiensi suatu perusahaan merupakan cara
yang baik. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Return On Assets
Return on assets juga disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan
ukuran kemampuan perusahaan dengan menghasilkan laba dengan semua
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah
laba sebelum bunga dan pajak. Semakin besar ROA maka semakin besar tingkat
keuntungan dan semakin baik posisi perusahaan dari segi penggunaan aktiva.

b) Return On Equity
Menurut Sutrisno (2009:223), Return on equity ini sering disebut dengan rate of return
on net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai profitabilitas
modal sendiri. Rasio ini menunjukkan kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh
pemilik atau investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik.
Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi keuntungan investor karena semakin efisien
modal yang ditanamkannya. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal
30

sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham
biasa maupun saham preferen.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas


adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dengan menggunakan aktiva atau modal yang menghasilkan laba
tersebut dan berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh
perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik.

c) Net Profit Margin


Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) Rasio ini mengukur laba bersih
setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik
operasi suatu perusahaan.

31

4) Ratio Aktivitas
a)
Fixed Assets Turn Over
Perputaran Aktiva Tetap adalah rasio antara penjualan dengan aktiva
tetap neto. Rasio ini menunjukkan bagaimana penjualan perusahaan dikaitkan
dengan penggunaan aktiva tetapnya, seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin,
dan perlengkapan kantor.

Dari formula nya dapat diketahui bahwa perputaran aktiva tetap


menunjukkan sebarapa besar nilai penjualan yang diperoleh perusahan untuk
setiap aktiva tetap yang dimilikinya.

b) Total Assets Trun Over


Perputaran Total Aktiva adalah rasio keuangan yang mereprentasikan
kemampuan perusahaan untuk menciptakan penjualan dengan menggunakan
seluruh aktiva yang dimilikinya. Rasio ini juga memperlihatkan efektivitas
perusahaan dalam mengelola perputaran komponen atau elemen aktiva itu
sendiri. Formula untuk menghitung Perputaran Aktiva Total adalah sebagai
berikut:
Dari formula nya dapat diketahui bahwa perputaran aktiva total
menunjukkan seberapa besar perusahaan telah melakukan penjualan dengan
32

menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Rasio ini memberikan informasi


seberapa besar kontribusi setiap aktiva untuk menciptakan penjualan.
c) Working Capital Turn over
Perputaran Modal Kerja merupakan rasio keuangan yang menunjukkan
kemampuan

perusahaan

dalam

mandaya-gunakan

modal

kerja

untuk

menciptakan penjualan. Rasio ini merepresentasikan seberapa banyak modal


kerja berputar dalam satu tahun. Formula untuk menghitung Perputaran Modal
Kerja adalah sebagai berikut:
Dari formulanya diketahui bahwa perputaran modal kerja menjelaskan
besarnya kontribusi modal kerja dalam mendapatkan penjualan bersih. Rasio ini
menunjukkan berapa kali modal kerja berputar dalam satu tahun.
d) Inventory Turn Over
Menurut Bambang Riyanto (2001:70), menerangkan bahwa : Inventory
merupakan persediaan barang yang sesuai dalam perputaran, yang selalu dibeli
dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut di dalam perusahaan
tersebut

yang

mengakibatkan

perubahan

bentuk

dari

barang

yang

bersangkutan.
Perputaran persediaan dihitung sebagai berikut :

Dibutuhkan konsistensi dalam penggunaan harga pokok penjualan


sebagai pembilang karena, seperti juga persediaan, akun ini disajikan
berdasarkan biaya perolehan. Sebaliknya, penjualan, mencakup margin laba.
Persediaan rata rata dihitung dengan menambah saldo awal dan saldo akhir

33

persediaan, dan membaginya dengan dua. Perhitungan rata rata ini dapat
diperhalus dengan rata rata angka persediaan kuartalan atau bulanan.

3.2 Analisis dan pembahasan laporan keuangan PPPTMGB LEMIGAS


3.2.1 Analisis laporan keuangan
Berdasarkan pada laporan keuangan yang telah diperoleh dari PPTMGB
LEMIGAS Jakarta, maka dapat dianalisis laporan keuangan tersebut dengan
menggunakan analisis rasio keuangan sebagai berikut :
3.2.1.1 Rasio Likuiditas
a) Current Ratio

Current ratio 2013

=
=

Current ratio2014

=
=

48.444.066.569
966.068.820
50,14 kali
94.787.508.165
1.258.710.772
75,30 kali
34

b) Cash Ratio

Cash Ratio2013

36.775.862.947
966.068.820

Cash Ratio 2014

50,14 kali

73.997.469.621
1.258.710.772

58,78 kali

48.444.066.559 1.889.349.387

c) Quick Ratio

Quick Ratio 2013

966.068.820

Quick Ratio 2014

48,18 kali

94.787.508.165 3.532.811.321

35

1.258.710.772
=

72,49 kali

3.2.1.2 Rasio Solvabilitas


a) Total Debt to Assets Ratio

Debt to Assets Ratio 2013 =

966.068.820
1.439.230.986.982

=
Debt to Assets Ratio 2014 =

0,067 %
1.258.710.772
1.560.758.536.772

0,080 %

b) Total Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio 2013 =

966.068.820
1.438.264.918.108

=
Debt to Equity Ratio 2014 =

6,71 %
1.258.710.772
1.559.499.826.000

8,07 %
36

3.2.1.3 Rasio Profitabilitas


a) Return On Assets

Return On Assets 2013

112.726.752.287
1.439.230.986.928

Return On Assets 2014

0,078 %

87.707.796.954
1.560.758.536.772

0,056 %

37

3.2.1.4 Rasio Aktivitas


a) Fixed Assets Turnover

Fixed Assets Turnover 2013

307.417.826.140
41.250.438.770

Fixed Assets Turnover 2014

7,452 %

190.578.275.896
94.526.176.038

2,016 %

b) Total Assets Turnover

Total Assets Turnover 2013 =


Total Assets Turnover2014

307.417.826.140
1. 439.230.986.928
=
0,213 %
=
190. 578.275.896
1.560.758.536.772
=
0,122 %

c) Inventory Turnover

Inventory Turnover 2013

190.578.275.896
38

Inventory Turnover 2014

3.532.811.321
53,94 %
307.417.826.140
1. 889.349.387
162,71 %

=
=
=

3.3 Hasil analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas pada
laporan keuangan PPPTMGB LEMIGAS tahun 2013 dan 2014

Hasil Analisis
Perubahan dari
Alat Analisis

Tahun

Tahun
tahun 2013 terhadap

2013

2014
2014

Rasio Likuiditas
50,14 kali

75, 30 kali

25,16 kali

2. Cash Ratio

50,14 kali

58,78 kali

8,64 kali

3. Quick Ratio

48,18 kali

72,49 kali

24,31 kali

0,067%

0,080%

0,013%

6,71%

8,07%

1,36%

1. Current Ratio

Rasio Solvabilitas
1. Total Debt to Total
Assets Ratio
2. Total Debt to Equity
Ratio
39

Rasio Profitabilitas
1. Return on Assets

0,078%

0,056%

-0,022%

7,452%

2,016%

-5,436%

0,213%

0,122%

-0,091%

Rasio Aktivitas
1. Fix Assets Turn Over
2. Total assets Turn
Over
Tabel 1 : Tabel Analisis Perbandingan Tahun 2013 dan Tahun 2014 Rasio Likuiditas,
Rasio solvabilitas,Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas Pada PPTMGB LEMIGAS

Pembahasan :
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan, maka dapat dibuat pembahasan
mengenai keadaan likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
a. Current ratio
Current Ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar yang dijamin
pembayarannya oleh aktiva lancer yang dimiliki perusahaan tersebut. Dari
analisis terlihat bahwa Current Ratio perusahaan PPPTMGB LEMIGAS
tahun 2013 sebesar 50,14 kali

mengalami kenaikan pada tahun 2014

menjadi 75,30 kali dengan selisih perbandingan 25,16 kali. Sehingga dapat
disimpulkan, bahwa kenaikan Current ratio menunjukkan perusahaan
memiliki kinerja yang baik karena perusahaan masih mampu untuk mampu
membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki.
b. Cash Ratio
Cash Ratio menunjukkan perbandingan antara kas dan aktiva lancar yang
bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Dari hasil analisis
terlihat bahwa cash ratio mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebesar

40

50,14 kali dan 2014 sebesar 58,78 kali dengan selisih perbandingan 8,64 kali.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan cash ratio menunjukkan kondisi
perusahaan

dalam

keadaan

likuid

dan

peningkatan

tingkat

rasio

menunjukkan peningkatan kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan


masih mampu membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva liquid yang
dimiliki.
c. Quick Ratio
Quick Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban financial jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang
lebih liquid. Dari hasil analisis terlihat bahwa Quick Ratio tahun 2013 sebesar
48,18 kali dan tahun 2014 sebesar 72,49 kali mengalami kenaikan dengan
selisih perbandingan sebesar 24,31 kali sehingga dapat disimpulkan bahwa
kenaikan

Quick

Ratio

menunjukkan

perusahaan

mampu

membayar

kewajiban financial jangka pendek dengan menggunakan aktivitas lancar


yang lebih liquid.
2. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Total Assets Ratio
Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan sejauh mana perusahaan
mampu

menjamin

hutang-hutangnya

dengan

sejumlah

aktiva

yang

dimilikinya. Dari hasil analisis terlihat bahwa Total Debt to Total Assets Ratio
Tahun 2013 sebesar 0,067% dan 2014 sebesar 0,080% mengalami kenaikan
dengan selisih 0,013% sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan Total
Debt to Total Assets Ratio disebabkan oleh kenaikan aktiva yang lebih besar
daripada

kenaikan

total

hutang,

41

yang

berarti

kemampuan

ekonomi

perusahaan dalam memenuhi kewajiban dengan menggunakan aktiva dalam


keadaan baik.
b. Total Debt to Total Equity Ratio
Total Debt to Total Equity Ratio untuk mengukur seberapa jauh perusahaan
dibelanjai oleh pihak kreditur. Dari hasil analisis terlihat bahwa Total Debt to
Total Equity Ratio tahun 2013 sebesar 6,71% dan tahun 2014 sebesar 8,07%
dengan selisih perbandingan sebesar 1,36%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kenaikan Total Debt to Total Equity Ratio menunjukkan kinerja
perusahaan yang kurang baik karena perusahaan menanggung risiko
financial yang semakin besar dari bertambahnya hutang atau kewajiban
setiap tahunnya.
3. Rasio Profitabilitas
a. Return on Assets
Return on Assets memberikan gambaran tentang hasil yang didapatkan dari
investasi yang dilakukan perusahaan pada total aktiva. Dari hasil analisis
terlihat bahwa Return on Assets tahun 2013 sebesar 0,078% dan tahun 2014
sebesar 0,056% dengan selisih perbandingan sebesar -0,022%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa penurunan Return on assets setiap tahunnya
menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang baik walaupun perusahaan
menghasilkan keuntungan atau laba setiap tahunnya namun peningkatan
keuntungan atau laba tidak sebanding dengan peningkatan aktiva lebih besar
karena perusahaan kurang maksimal dalam menghasilkan keuntungan
dengan semua aktiva yang dimilikinya.
4. Rasio Aktivitas
a. Fix Assets Turn Over
42

Fix Assets Turn Over menunjukkan perbandingan antara aktiva tetap yang
dimiliki

terhadap

penjualan

dan

mengukur

seberapa

besar

tingkat

kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tetap yang dimiliki


secara efisien. Dari hasil analisis terlihat bahwa Fix Assets Turn Over pada
tahun 2013 sebesar -5,436% dan tahun 2014 sebesar 2,016% dengan selisih
perbandingan sebesar -5,436% yang berarti mengalami penurunan yang
mengakibatkan kurang baiknya kinerja perusahaan dan menurunnya volume
penjualan perusahaan pada tahun tersebut.
b. Total Assets Turn Over
Total Assets Turn Over menunjukkan efektivitas penggunaan aktiva operasi
perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Dari analisis terlihat bahwa Total
Assets Turn Over pada tahun 2013 sebesar 0,213% dan tahun 2014 sebesar
0,122% dengan selisih perbandingan sebesar
perusahaan

mengalami

perusahaan

belum

penurunan

mampu

yang

mempertahankan

mengefektifkan total asset yang dimiliki.

BAB IV
PENUTUPAN
4.1 KESIMPULAN
43

-0,091% yang berarti


menggambarkan
kemampuannya

bahwa
dalam

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas pada PPPTMGB LEMIGAS dari tahun 2013 ke tahun 2014
mengalami kenaikan yang berarti perusahaan semakin baik dan dalam
kondisi sehat.
2. Rasio Solvabilitas pada PPPTMGB LEMIGAS dari tahun 2013 ke tahun
2014

mengalami

perusahaan

untuk

kenaikan

yang

membayar

berarti

kewajiban

semakin

baik

jangka

pendek

kemampuan
nya

dan

memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan.


3. Rasio Profitabilitas pada PPPTMGB LEMIGAS dari tahun 2013 ke tahun
2014 mengalami penurunan yang berarti menunjukkan kinerja perusahaan
yang kurang baik walaupun perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba
setiap tahunnya namun peningkatan keuntungan atau laba tidak sebanding
dengan peningkatan aktiva lebih besar karena perusahaan kurang maksimal
dalam menghasilkan keuntungan denga semua aktiva yang dimilikinya.
4. Rasio Aktivitas pada PPPTMGB LEMIGAS dari tahun 2013 ke tahun 2014
mengalami penurunan yang menggambarkan bahwa perusahaan belum
mampu mempertahankan kemampuannya dalam mengefektifkan total asset
yang dimiliki dan penjualan per tahun.

4.2 SARAN
1. PPPTMGB LEMIGAS harus meningkatkan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka panjangnya dan meningkatkan
kinerja perusahaan.
2. PPPTMGB LEMIGAS harus lebih meningkatkan kinerja manajemen
dalam mengelola penjualan dan mengefektifkan asset yang dimiliki.
44

DAFTAR PUSTAKA
Djarwanto.

2004.Pokok-Pokok

Analisis

Laporan

Keuangan,Edisi

Kedua.

BPFE.Yogyakarta.
Munawir.2007. Analisis Laporan keuangan, Cetakan Keempat Belas. Liberty.
Yogyakarta
45

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi, Cetakan Ketujuh.
Ekoisia. Yogyakarta
Drs. Lukas Setia Atmaja, M.Se.1999. Manajemen Keuangan, Edisi Revisi. Yogyakarta
Dr. Dermawan Sjahrial, M.M. 2007. Manajemen Keuangan Lanjutan. Mitra Wacana
Media

46

Anda mungkin juga menyukai