Anda di halaman 1dari 119

By: Ir.

H Deni Rachmat, MT

PENDAHULUAN
Benda dikatakan bergerak ketika terjadi
perubahan posisi yaitu dari posisi semula x1 ke
posisi akhir x2 atau berpindah dari x1 ke x2 .
Ketika terjadi perubahan posisi maka tentunya
ada jarak s atau d, s atau d adalah besaran
skalar dan perpindahan x (X) adalah (vektor).
X1

X2

CONTD

CONTD
Jarak (Distance) adalah panjang lintasan

sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam


waktu tertentu satuannya meter (m).
Posisi (Potition) adalah keadaan dimana benda
berada.
Perpindahan (Change of potition) adalah perubahan
kedudukan suatu benda dalam waktu tertentu
satuannya meter (m) dan memiliki arah atau vektor.
Gerak (movement) adalah perubahan kedudukan,
perubahan posisi atau perpindahan.
Kelajuan (Speed) dan kecepatan (Velocity) timbul
karena adanya perpindahan atu perubahan posisi
satuannya meter per sekon (m/s).

CONTOH SOAL
Contoh:
1.Seekor anjing pelacak bergerak dari sisi negatif
dengan posisi awal di x1 = -4, kemudian oleh
tuannya disuruh mengambil benda menuju sisi
positif di x2 = 6 dan kembali lagi ke semula.
Berapa perpindahannya?, berapa jaraknya?
2.Sebuah benda bergerak dalam sebuah lintasan
setengah lingkaran berdiameter D = 14 meter?,
berapa jaraknya dan berapa perpindahannya.
Jarak = x Keliling lingkaran (D), perpindahan
= diameter lingkaran.

GAMBAR SITUASI

KELAJUAN (SPEED) DAN KECEPATAN

(VELOCITY)
Kelajuan (Speed): jarak yang ditempuh
benda per satuan waktu (m/s).

Kelajuan rata-rata (Average speed ): Hasil


bagi jarak total yang ditempuh dengan
waktunya (m/s).

CONTD
Kecepatan (Velocity) : Kelajuan yang memiliki arah

Kecepatan rata-rata (Average Velocity):


Perpindahan (perubahan posisi) dibagi dengan selang
waktu perpindahan

Kecepatan sesaat (instantaneously velocity):


Kecepatan pada saat tertentu, limit dari kecepatan
rata-rata untuk selang waktu mendekati nol, besarnya
perubahan sesaat dari posisi terhadap waktu.

CONTOH SOAL:
Kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat.
a. Seekor harimau siap melompat dalam suatu
penyergapan 20 m sebelah timur persembunyian
pengamat. Pada saat t = 0 harimau menyerang
kijang tepat pada 50 m sebelah timur pengamat.
Harimau bergerak sepanjang garis lurus. Dari
hasil pengamatan bahwa pada 2.0 detik pertama
dari penyerangan, koordinat harimau x berubah
terhadap waktu mengikuti persamaan x = 20 m
+ 5.0 m/s . t.

CONTD
a.Tentukan perpindahan harimau dalam selang
waktu antar t1 = 1.0 dan t2 = 2.0 detik
b. Tentukan kecepatan rata-rata selama selang
waktu yang sama.
c. Tentukan kecepatan sesaat pada saat t1 = 1.0
detik dengan mengambil t = 0.1, t = 0.01, t
= 0.001 detik.
d. Turunkan persamaan umum untuk kecepatan
sesaat sebagai fungsi waktu dari persamaan
tersebut . Tentukan v pada t1 = 1.0 dan t2 = 2.0
detik

PERLAJUAN DAN
PERCEPATAN
(Accelaration)

Perlajuan : Lajunya kelajuan satuannya


meter per sekon kuadrat (m/s)

Contoh: Sebuah kendaran dijalan tol jagorawi


mampu mencapai kelajuan 45 km/jam dalam
1 detik. Berapa perlajuannya?.

CONTD
Percepatan (Accelaration): Kecepatannya

kecepatan, sama halnya dengan kecepatan,


percepatan adalah besaran vektor.
Percepatan rata-rata (Average
accelaration): Silisih kecepatan tertentu
dibagi dengan waktu tertentu.
Percepatan sesaat: percepataan pada saat

tertentu.

Gerak Lurus Beraturan


(GLB)
Gerak dimana kecepatannya tetap/konstan
(V = konstan). V1 = 10 km/jam, V2= 10
km/jam, V3 = 10 km/jam dst.
Karena
kecepatannya
konstan
maka
percepatannya nol a = 0 (tidak ada kelajuan
kecepatan). Persamaan yang digunakan
adalah kelajuan V, jarak s dan waktu t.

CONTD
Contoh :

Dua buah kendaraan bergerak pada lintasan


lurus dengan arah saling berlawanan.
Kendaraan 1 bergerak dari arah Barat dengan
kelajuan 60 km/jam dan lima menit kemudian
kendaraan 2 bergerak dari timur dengan
kelajuan 80 km/jam, jika jarak kendaraan 1
dan kendaraan 2 adalah 12 km, Kapan kedua
kendaraan itu berpapasan?

GAMBAR SITUASI

CONTD
Misal bertemu/berpapasan pada titik C.

Mobil 1 telah bergerak t menit dan mobil 2

bergerak lima menit kemudian ((t-5)


menit))
Perpindahan kedua kendaraan :

CONTD
Syarat kedua mobil bertemu di titik C.
adalah jumlah dari jarak keduanya (s 1 dan s2) = 12 km.

Maka t = 8 menit, artinya kendaraan 1 menempuh ke titik


C dengan waktu 8 menit dan kendaraan 2,((t-5) = 3
menit) menempuh jarak ke titik C = 3 menit. Jarak
kendaraan 1 ke titik C = 8 km, dan kendaraan 2 ke titik C
= 4 km.

CONTD
Contoh:
Diketahui dua buah kereta, yaitu kereta Eksekutif
dan kereta Ekonomi yang melaju pada satu jalur
(Sigle track) menuju Bandung dari Jakarta. Kereta
Ekonomi berada 400 m di depan kereta eksekutif.
Kelajuan kereta Ekonomi 45 km/jam. Kepala Statsiun
terdekat memerintahkan masinis kereta Eksekutif
menyusul kereta ekonomi paling cepat di titik C jalur
dua (double track) setelah statsiun Cikampek (titik
P). Jarak kereta Eksekutif dengan titik C adalah 1000
m dan jarak statsiun Cikampek dengan titik C adalah
100 m. Berapakah seharusnya kelajuan kereta
Eksekutif agar mendahului kereta Ekonomi di titik C?.
Apa yang terjadi jika masisnis kereta Eksekutif
melebih nilai ini?

GAMBAR SITUASI

CONTD
Menentukan perpindahan masing-masing

kereta.
a. Kereta Ekonomi

t2 = waktu kereta ekonomi sampai di titik C.

CONTD
b. Untuk kereta eksekutif

Waktu yang ditempuh untuk kereta eksekutif


untuk sampai di titik C harus sama dengan
waktu yang ditempuh kereta ekonomi t1 = t2
= t, jadi V1 = 1000 m/t jam = 1000 m x
45/0.6 Jam /(0.6/45 jam), maka V1=75
km/jam.

GERAK LURUS BERUBAH


BERATURAN (GLBB)
Gerak dimana percepatannya

tetap/konstan, tentunya kecepatannya


berubah-ubah dan ada nilainya a 0.

CONTD
Dan

CONTD
Hubungan antara v dengan x:

Jika x1 x0 = s (jarak perpindahan) maka

CONTD
Contoh: Perhitungan Percepatan konstan (GLBB)
1. Seorang pengendara mobil yang sedang melaju
menuju ke arah timur melalui sebuah kota kecil
Ciamis mempercepat laju kendaraannya setelah
melewati penunjuk batas kota. Percepatannya
konstan 4.0 m/s. Pada saat t = 0 ia berada 5.0 m
sebelah timur penunjuk jalan, bergerak dengan
kecepatan 15 m/s. Cari posisi pada saat t = 2s
dan dimanakah kendaraan tersebut pada
kecepatan 25 m/s.

GAMBAR SITUASI

CONTD
Ambil penunjuk jalan sebagai titik asal koordinatnya (X

= 0), dan memilih sumbu x positif ke arah timur


(Gambar 2-16). Pada waktu awal t = 0, posisi awal
adalah X0 = 5.0 m dan kecepatan awal adalah V0 = 15
m/s , percepatan konstannya a = 4.0 m/s.

Nilai yang tidak diketahui adalah X dan kecepatan V

pada waktu berikutnya t = 2.0 s.

Posisi X sebagai fungsi waktu:

x = x0 + v0.t + a.t
x = 43 m
v = v0 + a.t
= 23 m/s

CONTD
Nilai X ketika V = 25 m/s

dari persamaan:
v-v0 = 2.a(x-x0)
x = 55 m
Dengan cara lain
Tentukan Waktu ketika V = 25 m/s
v = v0 + a.t
t = (v-v0)/a = 2.5 s.
Dan dari persamaan:
x = x0 + v0.t + . a.t
x= 55 m

CONTD
2. Seorang pengendara mobil merah melaju
dengan kecepatan konstan 45 m/s telah
melanggar lalulintas. Tepat sesudah
pengemudi mobil itu lewat seorang polisi
sedang berhenti di sudut jalan memulai
pengejaran dengan percepatan 3.0 m/s.
Berapa waktu yang diperlukan polisi untuk
mengejar pengendara mobil itu. Berapa
kecepatan polisi pada titik itu. Berapa jarak
total yang ditempuh setiap kendaraan pada
titik itu.

Gambar Situasi

CONTD
Persamaan Posisi xt :
Persamaan posisi untuk Polisi xtp:
Persamaan posisi untuk Pelanggar xtM :

CONTD
Kendaraan Polisi GLBB dan Pelanggar GLB a =

0 (Kecepatan v Konstan). Keduanya akan


bertemu pada posisi yang sama:
Xtp = XtM

Dan pada waktu t = 0, t = 30.s

CONTD
Kecepatan pak Polisi setiap saat memenuhi

persamaan:

Kecepatan Pak. Polisi pada saat t = 30 s.

CONTD
Posisi kedua kendaraan bersama-sama, pada

saat t = 0, dan t = 30 s.

CONTD
4. Sebuah Pesawat Terbang harus memiliki

kecepatan 60 m/s untuk dapat tinggal


landas. Jika panjang Landasan adalah 720
m.
Berapa percepatan yang harus dimiliki oleh
pesawat terbang tersebut?.
Bagaimana kalau kecepatan tidak tercapai
dan bagaimana kalau kecepatan tercapai
diatas kecepatan yang telah ditetapkan?

GAMBAR SITUASI

CONTD
5. Seorang pemain baseball melempar sebuah
bola dengan kelajuan 44 m/s. Perkirakan
percepatan rata-rata selama bola bergerak
ditangan pelempar. Diamati bahwa sebelum
bola dilepaskan oleh pelempar, pelempar
mempercepat bola melalui jarak ayun 3.5 m.

GERAK JATUH BEBAS


Gerak jatuh dari ketinggian dan bergantung
pada percepatan gravitasi a = -g (tanda
minus menunjukan arah percepatan
kebawah).

CONTD
Jika benda dilempar keatas kecepatan awal

akan berkurang seiring dengan pertambahan


ketinggian:

CONTD
Jika benda dilempar kebawah dari suatu

ketinggian maka kecepatan kearah bawah


akan bertambah seiring dengan berkurangnya
ketinggian.

Tanda minus pada kecepatan (-)menunjukan

arah kecepatan kebawah.

CONTD
Contoh: Seseorang melemparkan bola vertikal
dari atap sebuah gedung. Bola meninggalkan
tangan pada titik yang sama dengan pagar di
atap bangunan dengan laju ke atas 20.0 m/s, bola
kemudian jatuh bebas. Pada waktu turun, bola
tersebut sedikit meleset dari pagar. Pada lokasi
bangunan g = 9.80 m/s. Carilah posisi bola pada
saat t = 1s dan 4s setelah meninggalkan tangan.
Carilah kecepatan ketika berada pada ketinggian
5 m. Carilah tinggi maksimum dan waktu pada
ketinggian maksimum. Carilah percepatan bola
pada ketinggian maksimum.

GAMBAR SITUASI

CONTD
Posisi y bola dan kecepatan bola setelah

meninggalkan tangan:

Pada saat t = 1s maka y = 65.6 m, vt =


10.2 m/s
Bola di atas titik asal positif dengan
kecepatan 10.2 m/s.

CONTD
Ketika t = 5s, yt = 40 m, vt = -29 m/s, Posisi

berada di bawah titik asal dengan kecepatan


lebih besar dari kecepatan sebelumnya
dengan arah ke bawah.
Kecepatan vt pada setiap posisi menggunakan
rumus:

CONTD
Ketika bola berada 5.00 m diatas titik asal,

maka kecepatan bola:


V = 17.38 m/s (dua nilai positif pada saat
bola naik dan negatif pada saat bola turun).
Pada saat titik tertinggi vt = 0, ketinggian
maksimum dapat di cari.

GERAK
PELURU/PARABOLA
Gerak yang memiliki lintasan parabola.
Harus dilihat percepatannya adalah dalam
arah horizontal (x) dan dalam arah vertikal
(y).
Percepatan dalam arah x = 0, dan percepatan
dalam arah y = -g

GAMBAR SITUASI

CONTD
Pada t = 0, posisi (x0, y0) adalah:
Sumbu x:

Sumbu y :

CONTD
Gerak Peluru:

Titik tertinggi y = h dan yo = 0 :

CONTD
Jarak terjauh R terjadi ketika yt = 0

Persamaan ini akan membentuk persamaan

kuadrat/parabola: at + b.t + c = 0, dengan


konstanta a, b, dan c sebagai berikut:

CONTD
Maka nilai t akan memiliki dua nilai:

Dan
Dan jika y0 = 0 gunakan persamaan yang ke
dua (R2 ).

GERAK PARA BOLA PADA BIDANG


MIRING NAIK

CONTD

CONTD
Titik tertinggi terjadi ketika Vt = 0 atau y = h

max:

CONTD
Tinggi maksimum h:

Jarak terjauh R maksimum terjadi ketika yt = 0

CONTD
Jika yo = 0

Maka:

GERAK PELURU PADA


BIDANG MIRING TURUN

CONTD

CONTD
Titik tertinggi terjadi ketika Vt = 0 atau y = h

max:

CONTD
Jarak terjauh R maksimum terjadi ketika yt =

CONTD
Jika yo = 0

Maka:

CONTD
Contoh:
1. Penembak, menembak benda jatuh:

CONTD
Persamaannya:
Gerak benda jatuh:

Gerak peluru (Gerak parabola):

CONTD
2. Sebuah kapal fregat menembakan peluru
( pada ketinggian y0 = 0) dengan kecepatan
awal 250 m/s pada sudut awal 53.1 dan
berada pada tempat g = 9.80 m/s (efek
hambatan udara diabaikan). Carilah posisi
peluru, besar dan arah kecepatan bola pada t =
2.00s, Cari sudut posisi peluru pada t = 2.00s,
Cara titik tertinggi dan terjauh dari peluru
tersebut.
Tentukan sudut yang tepat agar peluru
mengenai kapal musuh.

CONTD

CONTD
Cari dulu kecepatan awal:
Cari posisi posisi peluru pada saat t = 2 s
Cari kecepatan peluru pada saat t = 2s
Cari Besar dan arah V pada saat t = 2s
Cari waktu ketika peluru mencapai titik

tertinggi.

CONTD
2. Sebuah mobil pick up
menerebos pagar
pembatas dan melompati
jurang, tepat pada tepi
jurang kecepatan
horizontalnya = 9.0 m/s.
Tentukan posisi mobil
tersebut dan jarak dari tepi
jurang, serta kecepatan
kendaraan setelah 0.5 s.

CONTD
3. Sebuah Pesawat Pembom bergerak menuju
arah Timur dari pangkalan militer yang
berjarak 2 km dengan Kecepatan 500 km/jam,
pada ketinggian 3000 m di atas tanah.
Kemudian Rudal ditembakan oleh pesawat ke
sasaran diatas tanah dengan percepatan rudal
270 m/s. Tentukan posisi rudal tersebut pada
setiap detiknya, dan waktu rudal yang
dibutuhkan pada jarak horizontal 1 km dari
rudal dilepaskan.

GERAK MELINGKAR

GERAK MELINGKAR
HOMOGEN
Gerak yang mengikuti bentuk lingkaran dan
memiliki kecepatan melingkar konstan/tetap
v = konstan.

CONTD
Selisih atau Perubahan Kecepatan V Selalu

Mengarah ke pusat lingkaran, dan Jika


SELISIH/PERUBAHAN KECEPATAN INI
BERBANDING DENGAN PERUBAHAN
WAKTUNYA (t), MAKA V/t = a (percepatan)
dengan arah ke pusat lingkaran
(radial/sentripetal) = percepatan radial atau
percepatan sentripetal.

GAMBAR SITUASI

CONTD
Jika pada waktu T (periode yaitu waktu untuk

menyelesaikan satu putaran dari gerak)


partikel atau benda menempuh jarak pada
sebuah lingkaran adalah 2R, maka kecepatan
angularnya:

GERAK MELINGKAR
NONHOMOGEN

Kelajuan bervariasi. Pada gerak melingkar ini


terdapat dua percepatan yaitu:
a. Percepatan radial/sentripetal

b. Percepatan yang paralel dengan


kecepatan sesaat (percepatan
tangensial)

LANJUTAN

Lanjutan
Pada gerak nonhomogen ini masih

memberikan percepatan dalam arah radial


yang tegak lurus terhadap kecepatan sesaat,
tetapi karena laju v memiliki nilai yang
bervariasi untuk setiap titik yang berbeda
dalam pergerakannya maka nilai percepatan
radial tidak konstan. Percepatan radial
terbesar terjadi pada saat titik laju terbesar.

Lanjutan
Percepatan yang paralel dengan kecepatan

sesaat disebut percepatan tangensial


(percepatan yang menyinggung lingkaran).
Arah komponen percepatan tangensial
searah dengan kecepatan jika partikel
dipercepat, dan berlawanan arah jika partikel
diperlambat.
|dv/dt| untuk percepatan radial atau
sentripetal = v/R, sedangkan d|v|/dt untuk
percepatan tangensial = d|V2-V1|/dt.

CONTD
Percepatan totalnya:

CONTD
Sebuah Benda diikatkan pada

pada seutas tali yang tergulung


pada sebuah piringan yang dapat
berputar bebas pada suatu
sumbu mendatar. Anggap pada
waktu t = 0 kecepatan benda
0.02 m/s dan 2 detik kemudian
benda ini jatuh sejauh 0.4 m.
Hitung percepatan singgung dan
percepatan normal pada titik-titik
di ujung piringan (misalnya di
titik B). Jari-jari piringan 0.2 m .

Gambar Situasi
Anggap mula-mula benda berada di y = 0

arah ke bawah dipercepat dengan percepatan


konstan, maka persamaan geraknya:

CONTD
Percepatan tangensialnya, besarnya:

Dengan arah kebawah (minus), bisa diperoleh


dengan turunan dari kecepatan liniernya:

Percepatan Radialnya:

Percepatan totalnya:

GERAK ROTASI
Gerak rotasi adalah gerak yang berkaitan

dengan perubahan sudut.


Posisi sudut ():

Kecepatan sudut ():

CONTD
= /t =2/T= 2f

f = 1/T
T = 1/f
dimana :
f = frekuensi (Hz hertz = cycle/second)
T = Perioda (second)

CONTD
Percepatan sudut

GRBB:

HUBUNGAN GERAK MELINGKAR


DENGAN GERAK SUDUT
Sebagai berikut:
Jarak linier
Kecepatan Linier dan Rotasi sudut

Percepatan linier dan Rotasi sudut

CONTD
Percepatan:

HUBUNGAN GERAK ROTASI PADA RODARODA


1. SEPUSAT ( SEPOROS )
2. BERSINGGUNGAN
3. DIHUBUNGKAN DENGAN SABUK (TALI RANTAI

CONTD
HUBUNGAN SEPUSAT:

Sudut yang ditempuh kedua

roda akan sama yaitu .


Kecepatan sudut adalah sudut
yang ditempuh selama selang
waktu tertentu.
Karena sudut yang ditempuh
sama maka kecepatan yang
ditempuh juga sama.
1 = 2
, v1/R1 = v2/R2
(Kedua kecepatan sudutnya
abaikan karena sama)

CONTD
Contoh :

Sebuah piring berputar


terhadap porosnya. Dua
uang logam ditaruh dalam
piring tersebut, masingmasing berjarak 5 cm dan 10
cm dari poros. Jika kelajuan
uang logam berjarak 10 cm
dari poros adalah 60 cm/s.
Berapa kelajuan uang logam
lainnya? (30 cm/s).

CONTD
Hubungan roda bersinggungan

Ketika dua roda bersinggungan


maka salah satu roda akan
berlawanan arah dari putaran
satunya.
Akan memiliki panjang busur
yang sama. Laju linier pada
lingkaran adalah panjang lintasan
yang ditempuh selama selang
waktu tertentu. Kedua laju roda
sama.
v1 = v2, 1.R1 = 2. R2
(Abaikan kecepatan liniernya karena
sama)

CONTD
Jika masing masing roda memiliki gigi.
Roda yang lebih besar memiliki keliling yang

lebih besar, roda kecil memiliki keliling kecil. Jika


besarnya gigi roda satu dan roda keduanya sama,
maka jumlah gigi akan berbeda. Karena ukuran
gigi roda besar dan roda kecil sama maka roda
besar akan memiliki gigi yang lebih banyak.
Misalkan banyaknya gigi dilambangkan dengan n,
maka hubungan roda gigi bersinggungan berlaku:
v1 = v2 , 1.R1 = 2. R2, 1.(2R1)= 2.(2R2),
1.n1 = 2.n2, 1/2 = n2/n1

CONTD
Jika keliling lingkaran adalah 2R, maka

persamaannya menjadi:
1.(2R1)= 2.(2R2)
Dan jika keliling lingkaran itu adalah
sebanding dengan jumlah gigi masing-masing
roda, maka persamaan menjadi:
1.n1 = 2.n2, 1/2 = n2/n1

CONTD
Contoh: Roda penggerak beban pada

perseneleng satu sedan memiliki gigi 3.5 kali


banyak gigi roda penggerak perseneleng gigi
lima. Jika kelajuan mobil perseneleng pertama
mesin berputar 2000 rpm adalah 5 m/s.
Berapa kelajuan mobil pada perseneling lima
pada putaran 2000 rpm? (17.5 m/s)

CONTD
Roda yang dihubungkan

dengan sabuk
Bila roda 1 diputar searah
jarum jam, maka roda 2
juga akan berputar searah
jarum jam. Dalam selang
waktu t roda 1 dan 2
menempuh panjang
lintasan yang sama, maka
laju liniernya juga sama.
v1 = v2 , 1.R1 = 2.R2

CONTD

CONTD
Roda A dan B bersinggungan, Roda B

dengan C dihubungkan dengan tali sabuk,


Roda C dengan D sepusat.
RA = 5 cm, RB = 8 cm, RC = 4 cm, RD = 10
cm, A = 18 rad/s, Berapa laju linier roda
D, Kemana arah putaran roda D.
Jawab:
1. vA = vB, A .RA = B. RB, B = (18 rad/s) .
(5/8) = 90/8 rad/s = 11.25 rad/s

CONTD
Jawab:
1. vA = vB, A .RA = B. RB, B = (18 rad/s) .
(5/8) = 90/8 rad/s = 11.25 rad/s
2. vB = vC, B .RB = C. RC, C = (90/8 rad/s) .
(8/4) = 720/32 rad/s = 22.5 rad/s
3. C = D, vD = D . RD = (22.5 rad/s). (10
cm)
vD = 225 cm/s.

4. Roda D berputar ke arah kiri.

GERAK RELATIF
Gerak relatif atau kecepatan relatif adalah

kecepatan yang terlihat oleh pengamat tertentu


terhadap pengamat tersebut.
Ketika dua pengamat mengukur kecepatan dari
benda yang bergerak, mereka akan
mendapatkan hasil yang berbeda ketika
pengamat yang satu bergerak relatif terhadap
pengamat kedua. Setiap pengamat akan
membentuk sebuah kerangka acuan (frame of
reference) masing-masing. Kerangka ini adalah
sistem koordinat ruang dan skala waktu.

CONTD
Benda dikatakan bergerak terhadap acuan
apa, kerangka acuan diam atau kerangka
acuan bergerak.
Contoh: 1. Orang bergerak di dalam kereta
yang sedang bergerak (C). 2. Kereta bergerak
diatas rel ditanah/bumi (B). 3. Orang yang
menaiki sepeda dan memandang kereta yang
diam terhadap tanah (A).

CONTD
= Kecepatan relatif orang bergerak di dalam
kereta (C) terhadap bumi (O).

= Kecepatan relatif kereta bergerak (B) terhadap


bumi.

= Kecepatan relatif orang naik sepeda terhadap


bumi.

= Kecepatan relatif kereta terhadap orang naik


sepeda.

= Kecepatan relatif orang bergerak di dalam


kereta (C) terhadap kecepatan kereta (B).

Jadi :

Gambar Situasi

CONTD

GERAK DALAM TIGA


DIMENSI
Posisi Benda (r) :
Perubahan posisi (r):

CONTD
Arah yang dibentuk oleh masing masing vektor

posisi.
Jika masing-masing sumbu koordinat memiliki
sudut terhadap r sebesar , maka
persamaannya:

Jika hanya dua sudut sumbu yang diketahui


terhadap r misal y dan , maka:

CONTD
KECEPATAN

CONTD
Karena kecepatan adalah perpindahan dari

posisi satu ke posisi dua, maka Jika akan


dicari arah dari dua vektor posisi () dalam
koordinat tiga dimensi:

CONTD
PERCEPATAN

CONTD
Karena percepatan adalah perubahan

kecepatan dari posisi satu ke posisi dua,


maka Jika akan dicari arah dari dua vektor
kecepatan () dalam koordinat tiga dimensi:

CONTD

CONTD
Contoh: Suatu persamaan posisi yang

berubah-ubah terhadap waktu.

Tentukan v rata-ratanya, a rata-rata, v sesaat,

a sesaat.

GERAK DENGAN
INTEGRASI

CONTD

GERAK HARMONIK
SEDERHANA (GHS)
GHS adalah gerak periodik, gerak selaras,

gerak bolak-balik, gerak berulang-ulang.


Gerak harmonik adalah gerak sebuah benda
atau partikel dimana titik-titik posisinya
adalah mengikuti bentuk sinusoidal.
Contoh: gerak benda oleh pegas, gerak
ayunan bandul dll.

CONTD
Ciri GHS:
1.Gerakan periodik.
2.Gerakan selalu melewati titik kesetimbangan.
3.Percepatan atau gaya sebanding dengan

posisi simpangan benda.


4.Arah percepatan selalu menuju posisi
kesetimbangan.

CONTD
Analogi GHS = Gerak benda pada lingkaran

CONTD
Persamaan sinusoidal posisi benda adalah:

Kecepatan GHS v(t):

CONTD
Percepatan GHS:

CONTD
Dimana:

x(t) = Simpangan dalam arah x (m)


y(t) = Simpangan dalam arah vertikal (m)
v(t) = Kecepatan gerak periodik (m/s)
a(t) = Percepatan gerak harmonik (m/s)
T = Perioda (s)
f = Frekuensi (Hz)
= Kecepatan sudut (rad/s)
= Posisi sudut (, rad)

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai