PROPOSAL
Oleh
1. Ardine Kumalasari
2. Ratna Wahyu Noviasari
3. Bunga Prameswari
121810301017
121810301029
121810301047
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual di
pasaran. Menurut Badan Standar Nasional (1998), minuman isotonik merupakan
salah satu produk minuman ringan karbonasi atau nonkarbonasi untuk meningkatkan
kebugaran yang mengandung gula, asam sitrat, dan mineral. Minuman isotonik sering
dikonsumsi oleh atlet berbagai cabang olahraga yang dipercaya mampu
mengembalikan hidrasi tubuhnya secara cepat, menggantikan elektrolit yang hilang
bersama dengan keringat, selain itu sebagai suplai energi bagi aktifitas tubuh pada
saat berolahraga.
Minuman isotonik adalah minuman formulasi yang ditujukan
untuk menggantikan cairan, karbohidrat, elektrolit, dan mineral
tubuh dengan cepat. Pada prinsipnya minuman isotonik ini untuk
mencegah
dehidrasi
serta
memberikan
energi
yang
dapat
produksi
radikal
bebas.Minuman
isotonik
mengandung
Injection Analysis siklik untuk penentuan asam kuat dan basa, di mana larutan
pembawa reagen beredar dan digunakan kembali berulang kali (Zenki et al., 2000).
Penemuan terbaru Flow Injection Analysis siklik ini berlaku untuk penentuan asam
sitrat, dimana dengan cara yang sama seperti atas maka dari itu metode ini diharapkan
dapat menentukan kadar vitamin C yang bersifat asam dalam minuman isotonik.
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Berapa kandungan Vitamin C pada minuman isotonik dengan menggunakan
analisis Siklik FIA ?
1.3 BatasanMasalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sampel yang digunakan adalah minuman isotonik (You C1000, Mizone, dan
Pocari sweat)
2. Indikator yang digunakan adalah Bromphenol Blue
3. Detektor yang digunakan dalam sistem siklik FIA adalah spektrofotometer
Visible.
1.4 TujuanPenelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
1.5 ManfaatPenelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk:
1. Memberikan informasi kadar vitamin C yang terkandung dalam minuman
isotonik yang di deteksi dengan menggunakan metode siklik FIA.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: tiga jenis sampel
Minuman Isotonik
Sampling
Minuman isotonik dengan 3 jenis yang beredar di pasaran. Sampel divalidasi
terlebih dahulu untuk menghasilkan hasil yang konsisten pada sampel yang
digunakan dalam penelitian ini.
3.4.2
konsentrasi berbeda yaitu 10 ppm, 20 ppm 30 ppm 40 ppm, dan 50 ppm. Larutan
carier terdiri dari 100 ml mengandung konsentrasi optimum BB (Bromphenol Blue),
konsentrasi optimum sukrosa di konsentrasi optimum buffer asetat (pH optimum).
Larutan carrier dimasukan dalam sistem Cyclic Flow Injection Analysis sesuai skema
gambar di bawah ini:
Larutan yang terdapat dalam carier memiliki fungsi tersendiri seperti sukrosa sebagai
penjaga viskositas dalam aliran, Bromphenol Blue sebagai indicator pH dan Buffer
asetat sebagai penyeimbang pH. Larutan ini diaduk terus-menerus dengan bantuan
pengaduk magnetik. Larutan standar diinjeksikan ke dalam aliran larutan carier
dengan katup injeksi rotary, dan perubahan warna BB (Bromphenol Blue) diukur
segera menggunakan spektrofotometer Visible pada panjang gelombang maksimum
yang ditentukan secara kalibrasi. Konsentrasi asam askorbat yang dihitung dari
adanya puncak-tinggi. Kemudian aliran larutan carier dibawa kembali ke reservoir
melalui backpressure coil (diameter 0,5 mm dan panjang 5 m) untuk digunakan
kembali berulang kali. Tingkat aliran larutan yang beredar adalah 0,9 ml min -1.
Sebelum menggunakan karutan standar untuk mendapatkan grafik standar, dilakukan
optimasi untuk konsentrasi sukrosa (5%, 7%, 9 %, 11%, 13%), konsentrasi
bromphenol blue (1,0 10-4; 1,5 10-4; 2,0 10-4; 2,5 10-4; dan 3,0 10-4 M) ,
buffer asetat (0,001; 0,005; 0,01; 0,015; dan 0,02 M), pH ( 4,4; 4,7; 5,0; 5,3; dan 5,6),
volume sampel (2,0; 3,0; 4,0; 5,0; dan 6,0 L) panjang reaction coil (50; 55; 60; 65;
dan 70 cm), panjang backpressure coil (300; 400; 500; 600; 700 cm), dan laju alir
(0,3; 0,6; 0,9; 1,2; 1,5 mL/menit). Setelah mendapat grafik larutan standar, larutan
standar diganti dengan sampel.