Anda di halaman 1dari 38

ASEPTIK DAN ANTISEPTIK

Pengantar
Waktu ilmu bedah baru mulai

berkembang dan dikenal di Eropa pada


abad ke-19, orang belum mengetahui
adanya mikroorganisme (kuman, virus,
riketsia, spora, Jamur, dan sebagainya)
yang dapat menyebabkan infeksi.
Cara bekerja secara asepsis dan
antisepsis pun belum dikenal, sehingga
hampir setiap luka bedah mengalami
infeksi dan pernanahan.

Pengantar
Mikroorganisme baru dikenal setelah Louis

Pasteur pada tahun 1857 menemukan


adanya kegiatan mikroorganisme pada
proses peragian. la menyimpulkan bahwa
proses pembusukan disebabkan oleh
adanya mikroorganisme.
Proses pembusukan pada luka bedah dapat
dicegah dengan cara mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam luka bedah.
Mikroorganisme ini, menurut Pasteur, dapat
dibunuh dengan cara pemanasan.

Pengantar
Ahli bedah dari Inggris, Joseph Lister,

pada tahun 1867 mencoba mencegah


terjadinya pembusukan dan
pernanahan dengan cara mematikan
organisme dengan asam karbol.
Melakukan pembedahan, tangan ahli
bedah dan pembantunya serta alatalat bedah dicuci dengan asam karbol.

Pengantar
Pada saat itulah baru diketahui bahwa

infeksi luka bedah dapat dicegah bila kulit


dan alat-alat yang dipakai untuk melakukan
pembedahan harus dibersihkan lebih dulu
dengan larutan pembunuh kuman
(desinfektan) dengan cara asepsis dan
antisepsis Lister.
Sekarang asam karbol sebagai larutan
pembunuh kuman sudah tidak dipakai lagi
karena dapat merusak jaringan luka bedah
itu sendiri.

Pengertian
Asepsis medis= suatu cara untuk membatasi

jumlah pertumbuhan dan penyebaran


mikroorganisme,
Asepsis bedah adalah segala usaha untuk
membunuh semua mikroorganisme termasuk
sporanya dengan cara mekanis dan atau termis
pada saat pembedahan akan dimulai.
Membersihkan dan mengganti perban pada luka
bedah harus dilakukan secara asepsis bedah
sehingga mikroorganisme tidak dapat masuk ke
dalam luka dan tidak terjadi infeksi.

ASEPTIK DAN ANTI SEPTIK


PENGERTIAN

- Aseptik adalah bebas dari bahan-bahan yang

menyebabkan sepsis
- Antisepsis adalah segala usaha untuk membunuh

semua mikroorganisme dengan bahan kimia.


- Anti

septik

adalah

bahan-bahan

yang

menghambat pertumbuhan dan perkembangan


mikroorganisme

tanpa

organisme tersebut

menghancurkan

mikro

MIKROORGANISME
- Bakteri
Vegetatif ( Stafilokokus )
Mikrobacteria ( TBC )
Endospora (Tetanus)
Virus (Hepatitis, HIV / AIDS)
Jamur
Parasit
DEKONTAMINASI
- Langkah sebelum pencucian
- Mengurangi (tidak menghilangkan) mikro
organisme pada alat/bahan (termasuk
alat + permukaan luas)

MENCUCI dan MEMBILAS

Tindakan untuk menghilangkan semua


kotoran/benda asing dari kulit atau
instrumen
DESINFEKSI

Hilangkan sebagian besar mikroorganisme


DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT)

Rebus, uap, kimia menghilangkan semua


mikroorganisme, kecuali endospora
STERILISASI

Membunuh semua mikroorganisme

AMERICAN ASSOCIATION
OF OPERATING ROOM NURSES 1990
Langkah langkah
1. Dekontaminasi
2. Rendam 10 menit dlm klorin 0,5%
3. Terus cuci, Sterilisasi / DTT
Cairan : klorin 0,5%, Fenol 1-2%
Praktis & murah

10

Bagaimana agar
alat-alat aman
berkontak dengan

Metode Pencegahan yang


dipilih

Kulit utuh

Dekontaminasi
Bunuh virus, bakteri, jamur,
parasit

Lapisan mukosa utuh


atau kulit tidak
utuh/robek

Desinfeksi T.T
Bunuh seluruh m.o kecuali
beberapa endospora (misal
bakteri penyebab tetanus &
ganggren) yang hanya dapat
dibunuh dengan sterilisasi).
DTT dului dengan
dekontaminasi dan
pencucian.

11 Pembuluh darah atau

Sterilisasasi
jaringan dibawah kulit Bunuh seluruh m.o (juga

Contoh

Peralatan/sarung
tangan
terkontaminasi
sebelum
dicuci.
Meja periksa atau
permukaan lainnya
yang
terkontaminasi cairan
tubuh.
Sonde uterus
Spekulum
Inserter IUD
Sarung tangan untuk
periksa

Alat bedah (jarum, alat


suntik, pisau bedah),

INGAT !!
Agar proses sterilisasi atau DTT
jadi efektif, maka lebih dulu
harus dilakukan dekontaminasi
dan pencucian

12

Barier fisik, mekanik, kimia antara mikroorganisme


denganPROTEKTIF
individu
BARIER
Efektif cegah penyebaran infeksi
CARANYA :
~
Cuci tangan & pakai sarung tangan (sepasang)
~
Pakai perlengkapan yang sesuai (apron/celemek,
masker, topi, kaca mata, sepatu boot, baju
kerja
dll)
~
Asepsis
~
Proses alat bekas pakai Dekontaminasi, cuci,
sterilisasi? DTT
~ Tangani peralatan tajam
~ Jaga kebersihan & keamanan

13

CUCI TANGAN DAN PEMAKAIAN SARUNG TANGAN


Kunci pencegahan penyebaran penyakit
Sarung tangan steril/DTT ?
Cuci tangan + sabun & air mengalir

penting
Cuci tangan sebelum
Cuci tangan sesudah

14

INGAT !!
Sesudah melepas sarung tangan harus
cuci tangan karena mungkin ada
lubang/robekan pada sarung tangan
yang tidak terlihat

15

Mikroorganisme akan tumbuh &


berkembang dalam air diam
Pedoman cuci tangan :

Bila gunakan sabun padat potong kecil & simpan


diwadah berlubang
Tidak mencuci tangan di waskom
Bila tidak ada air mengalir : Ember + Gayung (keran)
- Pakai antiseptik yang tak perlu air(misal alkohol)

16

2 cc gliserin/propilen glikon/Sorbitol dalam 100 cc alkohol 6090 %


Cukup 3-5 cc untuk cuci tangan
2 menit kemudian dapat diulang (total 6-10 cc)

Keringkan (Handuk kering, tissue, pengering listrik)


Air bekas dibuang ke pembuangan

KAPAN PAKAI
SARUNG TANGAN ?
Tiap periksa pasien
Sebelum sentuh darah, cairan tubuh
Tiap pasien ganti sarung tangan
Kalau bisa yang sekali pakai
Sarung tangan Sterilisasi/DTT

17

SARUNG TANGAN YANG DIPAKAI


KLINISI :
- Sarung tangan DTT
- Sarung tangan steril

PETUGAS PEMBERSIH :
- Sarung tangan rumah tangga (tebal,bersih)
Ingat !!
Jangan gunakan sarung tangan yang telah rapuh,
tipis, berlubang, robek
18

Rumus untuk membuat lar.klorin 0,5 %dari


larutan konsentrat cair
Jumlah bagian air =
( % lar konsentrat : % lar yang diinginkan ) 1
Contoh :
Untuk mambuat lar. klorin 0,5 % dari lar klorin 5,25 %
1. Jumlah bgn air = ( 5,25 % : 0,5 % ) 1 = 9,5
2. Tambahkan 9 bgn air (pembulatan kebawah dari
9,5) kedalam 1 bgn lar konsentrat ( 5,25 % )
Catatan : air tidak perlu dimasak.

19

PEMROSESAN ALAT, SARUNG TANGAN


DAN BAHAN LAIN
Pembuangan limbah/sampah, dekontaminasi
Pencucian, pembilasan, DTT, Sterilisasi
Perlu diketahui dan dilaksanakan petugas
Kontiner tertutup, tak bocor atau kantung plastik
Cuci air, detergen bilas sterilisasi / DTT

Perhatikan langkah-langkah pembuangan


Limbah / sampah dan dekontaminasi
20

Efektivitas tindakan dalam pemrosesan alat


bekas pakai : ( menghilangkan / menonaktifkan m.o )
- Dekontaminasi : membunuh virus,rendam 10
- Pencucian ( air ) : cuci hingga bersih 50 %
- Pencucian ( detergen&pembilasan ) 85 %
- DTT : rebus, kukus atau kimiawi 20 95 %
( tidak membunuh endospora )
- Sterilisasi : uap : 20-30 menit, 106kPa, 121oC,
panas kering 60 menit, pada suhu 170oC
efektif 100 %

21

DTT
REBUS 20 MENIT atau pakai larutan
kimiawi rendam selama 20 menit
GLUTARALDEHID ( Cidex )
FORMALDEHID 8 %
KLORIN 0,1 %
Bilas dengan air DTT
Keringkan diudara
Pakai segera / simpan 1 minggu
22

STERILISASI
Membunuh semua m.o ( juga endospora )
* Sterilisasi panas
- Penguapan dengan tekanan tinggi
( Autoclaf )
- Pemanasan kering Oven elektrik

23

* Sterilisasi kering
- Baik iklim lembab, perlu listrik konstan
- Hanya untuk obyek glass, logam

Sterilisator (Autoklav)

Sterilisator (Oven)

Sterilisasi Termis (Panas)


Sterilisasi panas dipakai untuk mensterilkan

alat-alat bedah, pakaian, dan kain-kaki operasi.


Sebelum dilakukan sterilisasi panas ini, alat-alat
bedah dan perlengkapan dari kain harus dicuci
dulu hingga bersih.
Sterilisasi panas dapat dilakukan dengan
memakai udara kering, uap, air, atau air panas.
Otoklaf adalah salah satu alat yang dipakai
dalam sterilisasi panas ini.

Otoklaf
Otoklaf adalah suatu bejana yang dapat

ditutup, yang diisi dengan uap panas


dengan tekanan tinggi.
Suhu di dalamnya dapat mencapai 115 C
hingga 125 C dan tekanan uapnya
mencapai 2 hingga 4 atm. Uap yang
bersuhu dan bertekanan tinggi itu akan
membunuh semua kuman beserta spora
yang ada.
1

Sterilisasi dengan Menggunakan Air


Panas
Untuk mensterilkan alat bedah dapat dengan

cara merebus.
Cara ini dipakai untuk alat-alat operasi kecil
dan bila otoklaf tidak ada.
Merebus hanya mematikan kuman tetapi tidak
untuk membunuhspora karena untuk
membunuh spora diperlukan paling sedikit 30
menit Setelah air mendidih terus-menerus.

Sterilisasi dengan Api


Peralatan bedah dapat pula disterilkan

melalui nyala api, terutama bila hendak


dilakukan pembedahan kecil dengan cepat.
Caranya: Alat-alat bedah dimasukkan ke
dalam baskom lalu dituangi Spiritus bakar
secukupnya (5-10 ml) kemudian dibakar
lalu diangkat.

Sterilisasi dengan Udara Panas


Beberapa alat bedah tidak , dapat disterilkan

dalam otoklaf maupun direbus, misalnya


minyak, vaselin, dan talk, maka dipakailah
sterilisator kering.
Sterilisator ini prinsipnya sama dengan oven,
tempat orang membakar roti dan kue.
Alat-alat disterilkan dengan membunuh
kumannya melalui udara panas. Bahan-bahan
yang hendak disterilkan dimasukkan ke dalam
sterilisator kering, bila suhunya mencapai suhu
160 C ditahan selama 1 jam atau pada suhu
120 C selama 4 jam

Sterilisasi dengan Sinar Ultra


Violet

Sinar ultra violet sering dipakai untuk

mensterilkan kamar bedah.


Akan tetapi perlu diingat bahwa sinar ultra
violet tidak dapat menembus butir air
karena sinar itu dipantulkan.
Oleh karena itu, sebelumnya, ruangan
harus dipel sampai kering. Bila menyinari
secara terus-menerus, sinar ultra violet
dapat merusak kulit dan mata.

Sterilisasi dengan Zat Kimia


(Desinfektan)

Zat Kimia yang dapat Dipakai adalah:


Uap formalin.
Tablet formalin dimasukkan ke dalam tempat
yang henclak disterilkan.
Larutan sublimat I/iocc.
Larutan hibitane 5%.
Dipakai untuk menyimpan alat-alat steril dan
untuk menyikat atau mencuci tangan ahli
bedah dan asistenx serta membersihkan kulit
sebelum dioperasi.
Larutan savlon.

Sterilisasi dengan Zat Kimia


(Desinfektan)
Larutan savlon. Phisohex resiguard

Dipakai untuk desinfeksi alat-alat rumah sakit,


menyimpan alat-alat steril, membersihkan kulit
sebelum dioperasi, membersihkan luka sayat
dan luka bakar.
PhisoHex.
Dipakai untuk mencuci tangan bedah,
membersihkan kulit pasien yang akan dioperasi.
Resiguard.
Sebagai antiseptik clan desinfektans.
Betadin.
Dipakai untuk desinfeksi kulit dan luka bedah.

Hal-hal yang Dapat


Mempengaruhi
Daya Kerja
Kebersihan.
Desinfektan
Adanya darah, nanah, minyak, dan kotoran
dapat melemailikan daya kerja desinfektans.
Kepekatan
Makin pekat Larutan yang dipakai makin
kuat daya kerjanya, kecuali alkohol, yang
terkuat adalah yang berkonsentrasi 70%.
Akan tetapi, beberapa bahan dapat merusak
jaringan pada konsentrasi yang tinggi.

Hal-hal yang Dapat


Mempengaruhi
Daya
Kerja
Waktu.
Desinfektan
Beberapa kuman sudah mati setelah 30 menit

berada dalam desinfektans, tetapi ada pula yang


baru mati setelah beberapa jam atau beberapa hari.
Jenis jasad renik
Ada jasad renik yang mudah sekali dibunuh, ada
pula yang sulit. Jasad renik yang sulit dibunuh
adalah: virus hepatitis, basil TBC, dan basil yang
berspora.
Suhu
Suhu yang tinggi lebih mudah membunuh jasad
renik, tetapi biasanya desinfektans dipakai pada
suhu kamar.

Mensterilkan Sarung
Tangan
Sarung tangan dapat disterilkan dengan uap formalin

atau dengan otoklaf.


Sebelum sarung tangan disterilkan, terlebih dahulu harus
dibersihkan dengan jalan mencuci dengan air clan sabun.
Sarung tangan yang terkena nanah, setelah dicuci bersih,
dibersihkan lagi dengan lisol 0,5% atau larutan betadin (1
gelas air ditambah 1 senclok tell betadin).
Setelah dibilas dengan air bersih, dikeringkan dan
diperiksa apakah ada yang ,bocor atau tidak. Yang bocor
dipisahkan.
Sarung tangan yang telah bersih itu dikeringkan dengan
kain bersih, baik luar maupun dalamnya. Setelah kering,
bagian luar dan dalam diberi taik, dilipat, dan
dimasukkan sepasang (kiri dan kanan) ke dalam kantong
sarung tangan, dengan terlebih dahulu diberi ukuran dan
dimasukkan pula tambahan talk yang dibungkus dengan
kasa kecil.

INGAT !
- PAHAMI DAN LAKSANAKAN PROSEDUR
DENGAN BAIK DAN BENAR
- BUANG LIMBAH KLINIS/PERALATAN TAJAM
SECARA BENAR DAN AMAN
- CUCI TANGAN
- PAKAI SARUNG TANGAN
- PAKAI PELINDUNG PRIBADI : GAUN
PENUTUP/APRON PLASTIK/PELINDUNG
MUKA DLL
- GUNAKAN JARUM SUNTIK SEKALI PAKAI
- HINDARI PEMAKAIAN PISAU CUKUR
37

Anda mungkin juga menyukai