Tahun
1879
1887
1960
1972
1973
1994
Page 1
Pemerintah
Kab. Jember
Kementrian
Dalam
Negeri
Masyarakat
Perkebunan
Kejatek
PDP Kab.
Jember
Masyarakat
Perkebunan
Jenggawah
PT
Perkebunan
XXVII
Kementrian
Agraria
Keterangan:
Aliansi
Berkonflik
Hubungan Kerja Vertikal
Hubungan Kerja dan Aliansi yang Kuat
Di Kabupaten Jember terjadi konflik agraria yang melibatkan petani dan negara, salah satunya
konflik tanah Jenggawah. Tanah perkebunan Ajunggayasan Jenggawah yang terletak di Kabupaten
Jember, Propinsi Jawa Timur adalah tanah perkebunan bekas hak Erfpach, tercatat atas nama
Landbouw Maatschappij Oud Djember (LMOD) dan berdasarkan Undang-Undang nomor 86 tahun
1958 tanah tersebut terkena Nasionalisasi sehingga menjadi tanah negara yang penguasaanya
dipegang oleh PT. Perkebunan XXVII Jember.
Konflik agraria yang melibatkan ratusan petani terjadi di Jenggawah pada tahun 1979, dan
merupakan masalah nasional dengan ciri kekerasan massa yang menyertainya. Kekerasan pada
tanggal 2 Juni 1979, ditandai dengan adanya pengroyokan petani terhadap karyawan PTP yang
berusaha mentraktor tanah garapan milik seorang petani penggarap di Desa Cangkring Baru.
Peristiwa serupa juga terjadi Di Desa Klompangan pada tanggal 4 Juni 1979. Dengan adanya
peristiwa tersebut Kecamatan Jenggawah mulai terusik, Sebagian warga lebih memilih berdiam diri
di rumah karena takut kekerasan itu kembali terjadi (Arifin, 1989:6).
Ada beberapa sebab yang melahirkan ketegangan di antara keduanya. Salah satu penyebab
utamanya, pengelola perkebunan dalam hal ini PTP XXVII berkepentingan untuk peningkatan
Page 2
Tipologi
Sebelum Merdeka
Setelah Merdeka
Orde Reformasi
Subyek
Masyarakat/ Penggarap
Perkebunan vs Pengusaha
Perkebunan
(Pemerintahan Belanda)
Masyarakat/Penggarap
Perkebunan vs Pengusaha
Perkebunan Milik Daerah
ataupun Pemerintah
Masyarakat/Penggarap
Perkebunan vs Pengusaha
Perkebunan Milik Daerah
ataupun Pemerintah
Obyek
Tanah Hak
(Erfpacht)
Tanah Konsensi
Penyebab
Konflik
Upaya
Tuntutan
Protes/pemberont
akan
Okupasi/pengrusa
kan
Represi
Kontrak
Protes
Okupasi
Penjarahan/pengrusa
kan
Litigasi
Non Litigasi
Upaya
Represi
Penyelesaia
Non litigasi
n
Litigasi
Sumber: Pelzer (1985, 1991) dan Sembiring dkk (2001, 2002a, 2002b, 2002c, 2004, 2005)
Page 3
Page 4
Tahapan
Pra Konflik
Konfrontasi
Krisis
Akibat
Pasca Konflik
Deskripsi
Waktu
Page 5
Konfrontasi(Masa
Orde Baru)
Akibat (Masa
Reformasi)
Prakonflik (Masa
Kolonial Orde Baru)
Pascakonflik (Masa
Reformasi Sekarang)
Page 6
Page 7
Page 8
Page 9