PTP XXVI sekarang berubah menjadi PTPN XII. Curahnongko terletak di Kecamatan
Tempurejo-Kabupaten Jember awalnya merupakan daerah hutan belantara yang baru mulai
dibuka oleh masyarakat atas perintah tentara Jepang pada masa pendudukannya atas wilayah
Indonesia sekitar tahun 1942 yang selanjutnya masyarakat menanami tanah-tanah hasil
pembukaan hutan tersebut. Karenanya sejak pembukaan hutan tersebut, areal yang semula
hutan itu kemudian berubah menjadi areal pertanian yang selanjutnya mulai dibangun
pemukiman penduduk dan beberapa fasilitas umum lainnya seperti tempat ibadah
Aktor yang terlibat di dalam kasus ini yaitu terdapat banyak pihak diantaranya ada
kepala desa curahnongko, Gubernur Jawa Timur, Menteri Dalam Negeri, Menteri
Agraria.Dalam usaha pemaksaan tersebut terlibat pula Kades dan Sekdes Curahnongko pada
saat itu (1966). Sehingga sejak tahun 1966 PTP XXVI berhasil menguasai tanah tersebut
sampai sekarang. Sebelum kekuasaan tersebut diambil alih oleh PTP XXVI, penduduk
sebagian besar telah melaporkan penggunaan tanah tersebut, memenuhi pengumuman
Penguasa Perang Daerah Jawa Timur No.Peng.P.2.8/1958 tanggal 13 Oktober 1958.
Berdasarkan peraturan Penguasaan Perang Pusat No.Prt/Peperpu/011/1958 pengambilalihan
pihak PTP XXVI tidak ada ganti rugi.
Pada tahun 1982 penguasaan PTPN XII tersebut berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur KDH I Jawa timur No. DA/C.2.II/Sk/01/PR/1983 tertanggal 5 Maret 1983, atas
tanah-tanah aquo dilepaskan Selanjutnya, sejak 29-11-1986 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri No. SK. 64/HGU/DA/86, PTPNXII disyahkan sebagai pemegang Hak
Guna Usaha Berdasarkan Instruksi Menteri Agraria/Kepala BPN No. 1/tahun 1999
tentang:Penyelesaian tunggakan pekerjaan permohonan masyarakat dibidang pertanahan
yang pada dasarnya merupakan instruksi.
10
Akan tetapi dari rumitnya kasus yang dialami masyarakat Curahnongko ini ada
beberapa penyelesaian yang biasa diselesaikan dengan cara politik dan hukum :