Anda di halaman 1dari 25

V    


Pada periode ini yang berlaku yaitu hukum adat yang isinya
berhubungan sangsung dengan hukum agrarian.

Objek hukum agraria menurut hukum adat antara lain:


V Tanah, yaitu bagian permukaan bumi
V Hutan, ada beberapa bagian hutan antara lain:
ñ     , adalah hutan yang tidak boleh dimasuki
siapapun,untuk mencegah orang /kelompok supaya tidak masuk
hutan tutupan maka dibuat cerita cerita mistis dengan tujun supaya
hutan tidak rusak.

   
 
      .
ñ  
 
     dengan kosekuensi
tetap memperhatikan konservasi- konservasi lingkungan sekitar.
V {ir dan berserta yang ada didalam airnya, contoh: ikan
V Benda- benda tambang tertentu,misalnya batu-batuan tertententu.
Yubjek hukum agraria menurut hukum adat
antara lain:
V Menempatkan masyarakat hukum adat
secara keseluruhan sebagai subjek yang
paling tinggi untuk objek hukum adat.
V Insider, yaitu warga masyarakat hukum
adat itu sendiri , warga masyarakat ini
hanya boleh memiliki tanah pada bagian-
bagian tertentuyang boleh digunakan.
V Outsider, yaitu warga masyarakat hukum
adat lain.
V Masyarakat hukum adat diberi hak ulayat yang berarti
kewenangan bersama dan seluruh masyarakat itu atas
wilayah kekuasaan masyarakat hukum adat(lebensraum).
V Pada Insider, ada tataran hak untuk tanah yaitu:
ñ  ,yaitu hak untuk menggunakan ,hak ini
muncul ketika orang diberi tanah ,membuka tanah
,reklamasi(menimbun air menjadi daratan)
ñ  ,yaitu misalnya sebidang tanah tanpa
pemilik digunakan dan di rawat secara terus menerus dan
secara intensip maka akan muncul hak milik setelah tanah
tersebut didaftarkan ke pengadilan negri.
ñ 
V Pada Outsider, hanya mempunyai hak memanfaatkan
dengan seizing masyarakat adat sekitar.
V
   
Pada masa ini objek hukum agraria
adalah:
V Jebijakan manyangkut tanah yaitu
dikeluarkanya UU khusus {grariswet
V Mengenai Hutan , di muat hanya dalam
reglement
V Tambang (mejnwet)
{grariswet, mengdung 5 pasal tapi, isi 5 pasal disatukan
kedalam pasal 62 RR (Regeing Regelement), RR dirubah
menjadi IY (Indische Ytaat Regelement).
Pasal 62 RR diganti dengan Pasal 51 IY yang isinya menjadi 8
ayat yaitu:
1. Laranagan menjual tanah bagi Negara hindia belanda
2. Perusahaan perkebunan swasta, pada waktu itu semua
orang-orang Eropa boleh menyewa tanah dari
pemerintah ataupun dari rakyat ( orang pribumi)
3. Bahwa peruswahaan perkebunan swasta dapat
memperoleh hak atas tanah yang lebih kuat untuk usaha
perkebunandengan hak yang disebut Hak Erfpacht, hak
Erfpacht adalah hak kebendaan
4. Mengatur larangan pencabutan hak atas tanah kecuali
untuk kepentingan umum.
5. Memberikan kesempatan pada orang pribumi untuk
mengubah hak milik adatnya menjadi hak agraris
Eigendong (Eigendong=hak milik, maksudnya hak milik
adat tidak diakui)
V Untuk melindungi kepentingan orang
pribumi(artinya Domine verklaring
memperlemah hak kepemilikan orang
pribumi>>>tujuan yang pertama ini
hanya bersifat M{NIPUL{TIF)
V Untuk melindungi kepentingan
pengusaha pribumi.
{grarisch Besluit, dasar hukumnya YT{{TBL{T Tahun 1870
no. 118, Pasal 1 nya berisi ada asas Dominie verklaring
´Yetiap bidang tanah yang oleh orang lain tidak dapat
dibuktikan sebagai hak miliknya adalah domine /milik
Negara.
{da 2 aspek yang tersirat dari Domine/Milik Negara yaitu:
1. Jeharusan setiap orang yang mengakui hak milik tanah
harus membuktikan hak kepemilikan atas tanahnya
dan harusmenunjukan alat bukti ke pengadilan yang
berupa alat bukti trtulis,>>> akibatnya banyak orang
pribumi yang kehilangan hak milik tanahnya karena
tidak bisa membuktikan hak kepemilikan atas tanahnya.
2. Yemua tanah milik Negara.
Jetika tanah sudah diakui oleh /milik Negara maka tanah
tersebut diberikan kepada pengusaha
perkebunan(Orang Eropa)~
V     
Indonesia menolak {grariswet yang dituangkan pada pasal
33 ayat 3UUD, karena aturan operasionalnya masih diambil
dari pemerintahan kolonial Belanda tapi, seiring waktu
berjalan aturan tersebut dilakukan penyesuaian-
penyesuaian.
Isi pasal 33 ayat 3 UUD
1. Berkenaan dengan objek hukum agrarian>>>B{R{J
V Bumi >> Tanah dan Tubuh bumi
V {ir>> {ir di lautan maupun di daratan (perairan
pedalaman maupun laut wilayah Indonesia)
V Jekayaan {lam >> Jekayaan {lam yang terkandung
didalam bumi (bahan galian padat,cair dan gas) serta
diatas bumi hewan dan tumbuhan.
Menurut {grariswet objek hukum agrarian hanya T{N{Hµ
´{sas Pemisahan Horisontal>> orang pemilik tanah tidak
langsung memiliki apa apa yang ada didalam tanahµ
2. Hubungan status hukum Negara
dengan objek hukum agraria
V >> Negara mempunyai hak menguasai
dimana hak menguasai disini Negara
tidak memiliki hanya MENG{TUR.
3. Tujuan sebesar-besar kemakmuran
rakyat
V >> yaitu terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan dasar dari setiap warga
Indonesia.(sandang,pangan,papan dan
pendidikan) melaluin penggunaan dan
penguasaan YD{nya.
Pada tahun 1945-1960 sudah ada UUD tapi belim ada UU
pelaksanaanya, supaya tidak terjadi kekosongan hukum mak
digunakan peraturan dari pemerintah kolonial belanda tapi
dilakukan penyesuaian-penyesuaian.
V BENTUJ-BENTUJ PENYEYU{I{N
>> Penghapusan lembaga2 tertentu yang dinilai bertentangan
dengan pasal 33 ayat3 UUD.
{. Menghapus hak Jonversi>>Jewenangan yang diberikan oleh
sultan/rajakepada pengusaha2 perkebunan untuk
menggunakan tanah bagi usaha
perkebunanya[mengandung hak-hak istimewa yang
bertentangan denganUUD. Hak-hak istimewanya yaitu:
1. Dua per lima (2/5) dari tanah yang ada di desa harus di
berikan pengusaha perkebunan,kebijakan ini mengurangi
hak rakyat.
2. Pengusaha perkebunan memperoleh sumbangan
tenaga kerja atas dasar sabda pendeto ratu
3. Pengusaha perkebunan memperoleh prioritas atas air.
{tas dasar UU no.13 Tahun 1948 dan UU no.5 Tahun 1950[
Menghapuskan keberadaan Hak konvensi.
B. Menghapus tanah-tanah Partikelir>> Tanah hak milik yang
mempunyai karakter public(Dasarnya UUnno.1 Tahun 1958).
Mengapa dihapus?
V Pemegang tanah partilelir dapat
megangkat/memberhentikan kepala desa.
V Pemegang tanah partikelir dapat memungut pajak.
V Bisa menuntut rakyat untuk kerja paksa.
>>Membentuk hukum {graria Nasional , sebagai bentuk
pelaksanaan UUD pasal 33 ayat 3 dan sebagai penganti
{grariswet[ Dibutuhkan 2 tahun dimulai tahun 1948dan selesai
pada tahun 1960 dengan 5 kepanitraan.
1. Panitia Jogja
2. Panitia {graria Jakarta
3. Panitia Yuwahyu>> Pertama kali ada kementerian {graria
4. Panitia Yunaryo>> Menghasilkan RUU
5. Panitia Yujarwo >> Mengodok terakhir RUU yang dilakukan
Dengan lahirnya UU pokok {graria maka ada beberapa
peraturan perundang-undangan yang dinyatakan tidak
berlaku lagi /dicabut.
V >> ada 2 kelompok
1. Jelompok peraturan perundang-undangan yang secara
tegas dicabut antara lain:
a. Pasal 51 IY [ Tentang ketentuan ketentuan {grariswet
b. Yemua peraturan perundang- undangan yang
mengandung domine verklaring.
c. Peraturan perundang-undangan hak agraris eigendom.
=>Hak Eigendom>>Hanya dimiliki orang eropa
=>Hak agraris eigendom>> Diberikan kepadaorang pribumi
sebagai hak konsevasi dari hak milik adat.
d. Pasal-pasal dalam buku II JUHPerdata sepanjang
mengenai tanah dan hipotik tanah
2. Peraturan perundang-undagan yang secara
diam-diam dicabut/dinyatakan tidak berlaku,
karena bertentangan dengan semangat dan
prinsip UUP{,antara lain:
a. Jetentuan dalam buku III JUHPerdata sepanjang
yang menyangkut perjanjian ²perjanjian tentang
tanah.
b. Peraturan tentang larangan-larangan
pemindahan hak atas tanah dari orang bumi putra
ke orang bukan bumi putra, kecuali karena
percampuran harta perkawinan[ Jenapa harus
dicabut?, karena bertentangan dengan prinsip-
prinsip hukum agrarian nasional yang menyatakan
3 golongan penduduk Indonesia.
1. Meletakan Dasar-dasar/Prinsip-prinsip bagi penyusunan
hukum agrarian nasional sebagai alat untuk
mewujudkankemakmuran rakyat dan kesejahteraan
rakyat Indonesia(khususnya petani)
2. Meletakan Dasar-dasar/Prinsip-prinsip untuk
membangun kesatuan hukum dan kesederhanaan
hukum di bidang agrarian.
>>Jesatuan/Univikasi hukum>> Pemberlakuan suatu
system hukum bagi yang sama bagi seluruh wilayah
dan bagi semua kelompok masyarakat.
>>Jesederhanaan hukum>> pemberlakuan hukum
yang mudah dipahami dan dilaksanakan oleh
masyarakat.
3. Meletakan dasar-dasar untuk memberikan kepastian
hukum terhadap hak-hak atas tanah.
>> Jepastian hukum >> Memberikaan kejelasan
mengenai setatus haknya mengenai subjekdan
objeknya.
V Pasal 1 UUP{
a. Perinsip hak kepemilikan hak bangsa Indonesia (Hak
Bangsa)
1. Hak Bangsa>>kewenangan dari seluruh anggota
bangsa Indonesia untuk secara bersama-sama
mempunyai, menggunakan dan memanfaatkan objek
hukum agrarian (memanfaatkan B{R{J{) dan
mengatur.
2. Yifat dari Hak Bangsa
V Hak bangsa bersifat Ykral>> karena bumi air dll
bersetatus amanah dari tuhan kepada bangsa
Indonesia maka jangan main-main dengan
penggunaanya.
V Hak Bangsa bersifat {badi>> Makna abadi relative
sepanjang bangsa Indonesia sebagai sublek dan
wilayah Indonesia sebagai objek masih ada maka
maka hak bangsa masih tetap berlangsung ~
V Hak Menguasai Negara adalah
kewenangan untuk mengatur
sumberdaya agrarian dengan kata lain
hak menguasai Negara bukan untuk
memiliki tapi hanya mengatur.
V Jadi, H{J MENGU{Y{I NEG{R{ adalah
kewenangan Negara untuk mengatur
sumber daya agrarian.
1. Mengatur dan merencanakan peruntukan
penggunaan,persediaan dan pemeliharaan
sumber daya agrarian.
a. Penggunaan>> kegiatan konkrit untuk
menggunakan sumber daya agrarian yang sudah
ditetapkan peruntukanya.
b. Persediaan>>kegiatan untuk menyediakaan
sumber daya agrariayang akan digunakanuntuk
saat ini dan untuk masa yang akan dating.
c. Peneliharaan>> kegiatan untuk menjaga
keberlangsungan fungsi sumber daya agrarian.
2. Mengatur dan menetapkan macam-macam hak
atas sumber daya agrarian.
3. Mengatur dan menetapkan bentuk ² bentuk
hubungan hukum antar manusia/orang yang
objeknya sumber daya agrarian.
V Tujuan dari ke-3 ruang lingkup tersebut
adalah tidak boleh menyimpang atas
kepentingan semua orang.
V Pelaksanaan hak menguasai
negaraada pada pemerintah pusat
sebagai pelaksana kedaulatan Negara.
V Dalam pelaksanaanya pemerintah
pusat dapat menyerahkan kepada
pemerintah daerah (urusan
otonomi[Desentralisasi]atau urusan
pembantuan[Dekosentrasi])dan kepada
masyarakat hukum adat /desa(dalam
wujud otonomi).
V Pengakuan dan Penghormatan Hak
Ulayat[ UUD 1945 pasal 18 b ayat
2üüü[Memberi pengakuan dan
penghormatan kepada masyarakat hukum
adat dan hak-hak tradisionalnya.
V Hak Tradisional yaitu Hak Ulayat
V Pasal 3 UUP{[Pelaksanaan kewenangan
hak ulayat dari masyarakat hukum adat itu
harus memenuhi syarat :
1. Hak ulayat masih ada
2. Tidak bertentangan dengan kepentingan
nasional /bangsa dan Negara.
3. Yesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
V ñ   adalah Jewenangan secara bersama-
sama dari masyarakat hukum adat untuk
mempunyai dan mengatur semua objek hukum
agrarian yang ada di wilayah kekuasaan
masyarakat hukum adat.
V Unsur-unsur Hka Ulayat
1. Jewenangan yang dipunyai secara bersama-
sama warga masyarakat hukum adat.
2. Untuk mempunyai dan mengatur secara bersama-
sama(substansi kewenanganya)
3. Objek hukum agrarian(B{R{J{)
4. Batas wilayah kewenagan dalam wilayah
kekuasaan masyarakat hukum adat(lebensraum).
V Unsur hak ulayat hampir sama dengan hak bangsa
,tapi terdapat perbedaan yang terletak pada ruang
lingkupnya.
å Hak Ulayat ruang lingkupnya masyarakat hukum adat
å Hak bangsa ruang lingkupnya Bangsa

UUP{ pasal 3
V Y     ñ  
1. Hak Ulayat masih nyata ada/berlangsung sampai
sekarang
>> Hak Ulayat ada jika masyarakat hukum adat ada.
>> Indikator untuk disebut masyarakat hukum adat antara
lain:
a. Yekumpulan orang hidup bersama-sama disuatu
wilayah
b. {da pemimpin( kepala adat)
c. Pelaksanaan kewenangan mengaturdari pemimpin
dan pengaturan berjalan efektif.
2. Tidak bertentangan dengan kepentingan bangsa
dan Negara
3. Yesuai denga peraturan perundang-undangan
Yang berlaku.
V UUP{ Pasal 5, intinya:
>> Penbentukan hukum agrarian nasional harus
bersumber dari hukum adat.
V Fungsi hukum adat dalam pembentukan hukum
agrarian nasional yaitu:
1. Yebagai sumber hukum primer[Hukum adat
menjadi sumber bagi pembentukan UUP{,missal
pasal 1-17 UUP{ diambil dari hukum adat.
2. Yebagai sumber hukum Yekunder[Hukum adat
menjadi sumber pengaturan terhadap hal-hal
atau aspek aspek pengelolaan assumber daya
agrarian yang belum diatur oleh Negara.
V Hukum adat yang harus diambil sebagai sumber yaitu:
1. Norma hukum
2. Prinsip hukum
3. Lembaga-lembaga hukum
Dari ke-3 sumber diatas tidak diambil semua tapi salah
satu saja yang mempunyai syarat :
1. Tidak bertentangan dengan kepentingsn
bangsa/Negara
2. Tidak bertentangan dengan prinsip YOYI{LIYME
Indonesia
a. Hak kepemilikan individu diakui
b. Tidak boleh terjadi hubungan hukum yang
bersifatekspolitasi/pemerasan oleh Yang kuat terhadap
yang lemah.
c. Tidak bertentangan dengan PerPU yang belaku.
d. Tidak bertentangan dengan ajaran agama
V UUP{(UND{NG-UND{NG POJOJ
{GR{RI{)
V >>pasal 11-12 UUP{
V Perinsip adanya perbedaan hukum
yaqng berlaku bagi kelompok kelompok
masyarakat tertentu yang secara social
ekonomi lemah kehidupanya[
Maksudnya UUP{ membenarkan
perlakuan yang khusus bagi kelompok-
kelompok masyarakat yang lemah
secara social ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai