Anda di halaman 1dari 11

BAB VII

PEMERIKSAAN PERMEABILITAS(FALLING HEAD)


7.1 Tujuan Percobaan

Menetukan koefisien permeabilitas(k) dari suatu sampel tanah

Menetukan jenis tanah sampel

7.2 Dasar Teori


Tanah bersifat permeabel, karena keberadaan rongga/void yang saling
berhubungan satu sama lain sehingga air dapat mengair diantaranya. Koefisien
permeabilitas suatu tanah tergantung dari jenis serta kerapatan tanah itu sendiri.
Pada pengujian permeabilitas tanah, ada 2 standar tes, yaitu Constant-Head Test
dan Falling-Head Test. Pada pemeriksaan permeabilitas Falling Head, sampel tanah
yang sudah jenuh air pada alat permeabilitas diberi head(pressure) dengan mengisi air
(pada pipa di atas alat yang berisi sampel) dengan ketinggian awal, kemudian air
dibiarkan mengalir sehingga ketinggian air berkurang selama 24 jam sejak air mulai
mengalir.Tinggi akhir dicatat pada waktu 24 jam, lalu dengan ketinggian awal dan
data lainnya digunakkan

dalam

perhitungan koefisien

permeabilitas (k)

Kelompok
20

VII1

Gambar7.1 Skema Alat Permeabilitas Falling Head


Hubungan kecepatan alir air pada sampel dapat dirumuskan dengan .(7.1)

q=k

h
dh
A=a
L
dt

: debit

: Luas penampang melintang sampel (cm2)

: luas penampang melintang pipa tegak (cm2)

: Koefisien permeabilitas

: tinggi air pada pipa tegak(stand pipe)(cm)

: panjang sampel(cm)

: waktu(s)

Kelompok
20

VII2

Kemudian persamaan (7.1) dapat diubah menjadi...(7.2)

dt=

al dh
( )
Ak h

Integral dari persamaan (7.2) menghasilkan...(7.3)

k 20 C=

a . L h1
a. L
h1
ln =2.303
log
A . t h2
A.t
h2

h1 : tinggi muka air pada awal percobaan (cm)


h2 : tinggi muka air pada saat ke t (cm)
Persamaan (7.3) merupakan

rumus

yang

digunakan

untuk

menghitung

koefisien permeabilitas (k) pada Falling-Head Test


Koefisien permeabilitas hasil perhitungan persamaan (7.3) merupakan koefisien
permeabilitas berdasarkan temperatur pada 20C(k20C), sehingga diperlukan
perhitungan koreksi untuk menentukan koefisien permeabilitas saat pengujian (kTC)
..(7.4)
k 20 C T
=
kT 20

Nilai

k 20 C

/ kT ) dapat diperoleh dari table 7.1

Tabel 7. 1 Koreksi berdasarkan Suhu Air


T(C)

TC/ 20C

T(C)

TC/ 20C

15

1.135

23

0.931

16

1.106

24

0.910

17

1.077

25

0.889

18

1.051

26

0.869

19

1.025

27

0.850

20

1.000

28

0.832

21

0.976

29

0.814

22

0.953

30

0.797

Koefisien permeabilitas dipengaruhi juga oleh faktor jenis tanah setelah telah
dijelaskan di awal. Dari koefisien permeabilitas, jenis tanah pengujian dapat
ditentukan dengan melihat korelasinya pada tabel 7.2
Tabel 7. 2 Harga-harga Koefisien Rembesan
Jenis Tanah

k (cm/detik)

k (ft/menit)

Kerikil bersih 1,0-100

2,0-200

Pasir kasar

1,00-0,01

2,00-0,02

Pasir halus

0,01-0,001

0,02-0,002

lanau

0,001-0,00001

0,002-0,00002

lempung

Kurang dari 0,000001 Kurang dari 0,000002

7.3 Alat dan Bahan


1. Alat permeabilitas(Falling Head)
2. Batu pori
3. Kertas saring
4. Buret
5. Stopwatch
6. Pisau kawat
7. Termometer
8. Sampel tanah undisturbed
9. Extruder

7.4

Prosedur Percobaan

Ambil sampel tanah


undisturbed dari
extruder

Cetak sampel dengan


cetakan permeabilitas

Ukur suhu air

Ukur dan catat


diameter dalam buret
dan permeameter

Ukur panjang (L) sampel

Masukkan sampel ke
dalam permeameter
ratakan permukaan
sampel dengan pisau

Kerik bagian bawah


sampel 2mm

Lapis bagian atas dan


bawah sampel dengan
kertas pori, kemudian
apit bagian atas dan
bawahnya dengan batu
pori

Permeameter dengan
sampel diletakkan pada
alat permeabilitas,
kemudian ditutup dan
dihubungkan ke buret

Suplai air ke buret

Pastikan tidak ada


kebocoran dan
gelembung udara pada
buret

Jika tidak ada


gelembung lagi, isi air
kembali pada buret

Biarkan tanah jenuh(ciri


tanah jenuh adalah air
keluar dari outlet
permeameter

Garmbar 7.1 Skema Persiapan Percobaan

Tutup keran
permeameter

Ukur tinggi
muka air dari
ujung bawah
sampel dan
catat h1

Isi air pada


buret hingga
ketinggian
tertentu.

Buka keran dan


alirkan air
selama 24jam

Catat
penurunan
muka air pada
buret saat t = 2
jam

Catat
penurunan
muka air pada
buret saat
t=24jam

Gambar7.2 Skema Pelaksanaan Percobaan

7.5 Data Pengamatan dan Perhitungan


Data dimensi dan sample alat:
L

= 9.75 cm

= 6.2 cm

= 0.55 cm

= 30.19 cm2

= 0.2376 cm2

= 26oC

Data pengamatan:
H0

= 91

H1

= 26.6

H2

= 19.4

Dimana :
L

= panjang specimen

= Diameter melintang pada contoh tanah

= Diameter melintang pipa tegak

= Luas penampang melintang pada contoh tanah

= Luas penampang melintang pipa-tegak

h0

= Posisi ketinggian air pada saat t = 0.

h1

= Posisi ketinggian air pada saat t = 2 jam (7200 detik)

h2

= Posisi ketinggian air pada saat t= 24 jam (86400 detik)

Cara Perhitungan:
Perhitungan koefisien permeabilitas pada suhu standar ( T = 26C )
a.L

26 (0) = 2.303 A .t

0.2376 x 9.75
26 (7200) = 2.303 30.19 x 7200

log

0.2376 x 9.75

log

91
26.6

h0
h1

= 1.3110539 x 10-5 cm2/s

91

26 (86400) = 2.303 30.19 x 86400 log 19.4 = 1.3729216 x 10-6 cm2/s

Kedua hasil yang diperoleh kemudian dirata-ratakan

26 =

( 1.311 0539 x 105+ 1.3729216 x 106 )


2

Koreksi koefisien permabilitas ( T = 20oC )

= 7.241473 x

10-6 cm2/s

k20C = kTC

T C
20 C

k20C = 7.241473 x 10-6 x 0.869 = 6.29284 x 10-6 cm2/s

Tabel 7. 3 Tabel Perhitungan Koefisien Permeabilitas


t
s
0
7200
86400

7.6

h
cm
96
26.6
19.4

log h1/h2
0.544068044
0.67123966
4
k tanah

k26C
cm/s
1.311054E-05
1.372922E-06
7.241473E-06

kT(T=20C)
cm/s

6.29284 E-06

Analisis
Nilai koefisien permeabilitas yang diperoleh dari perhitungan data

pengamatan, yakni 1.31 x 10-5 (saat t = 2 jam) dan 1.37 x 10-6 ( saat t = 11 jam )
tergolong sangat kecil, sehingga kecepatan alir air pada sampel sangat lambat.
Berdasarkan Tabel 7.2, sampel tanah yang memiliki koefisien permeabilitas <10-6
merupakan tanah lempung; Jenis tanah sampel adalah tanah lanau / lempung.

7.7

7.8

Kesimpulan

Koefisien permeabilitas sampel: 6.29284 x 10-6

Jenis sampel tanah: lempung

Referensi
Das, Braja M.2010. Principles of Geotechnical Engineering 7th edition.Permeability. USA:
Cengage Learning. hal 160-168

Modul Praktikum SI-2221 Mekanika Tanah I 2014. Laboratorium Mekanika Tanah. Modul 7Permeabilitas. Program Studi Teknik Sipil, ITB.

Anda mungkin juga menyukai