Anda di halaman 1dari 17

Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan

Disusun Oleh :
Dedi Wijaya
Umi Nurliati
Novitasari
Jumaiti S.

Semester II G
Program Studi Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Asahan
2009
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................1
B.

Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN KIAT SUKSES KEBERHASILAN KOMUNIKASI
PENDIDIKAN.............................................................................................3
A. Pengertian Komunikasi Pendidikan...................................................................3
B. Tujuan Komunikasi Pendidikan.........................................................................4
C. Hambatan Komunikasi Pendidikan....................................................................4
D. Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan...........................................5
1. Perumusan Strategi Komunikasi..................................................................5
2. Pemanfaatan Media Pendidikan...................................................................5
3. Menulis.........................................................................................................8
BAB III KESIMPULAN........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses sosial, yaitu sesuatu yang
berlangsung atau berjalan antar manusia. Sebagai proses sosial, maka dalam
komunikasi terjadi interaksi individu dengan lingkungannya. Inilah yang
akhirnya menyebabkan terjadinya proses perubahan perilaku dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham dan dari yang sebelumnya
tidak mengacuhkan situasi masa depan menjadi berantusias sekali akan
harapan-harapan positif pada masa yang akan datang. Proses perubahan
perilaku seperti itu dalam dunia pendidikan disebut belajar. Belajar itu sendiri
berarti proses perubahan perilaku yang bersifat relatif permanen dan tidak
disebabkan oleh adanya proses kedewasaan (Hilgar dan Bower, 1981).
Komunikasi merupakan salah satu hal vital dalam pendidikan. Seorang
pendidik, guru atau dosen, melakukan komunikasi dengan siswa / mahasiswa
ketika proses belajar mengajar. Dengan komunikasi yang efektif, maka maka
akan semakin banyak tujuan dari proses belajar mengajar yang akan tercapai.
Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekedar pada apa yang
kita tulis atau kita katakan, tetapi pada karakter kita dan bagaimana kita
menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Jadi syarat utama dalam
komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari integritas
pribadi yang kuat. Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata
kita. Seorang pendidik akan menjadi faktor yang terus disorot oleh siswa, oleh
karena itu pendidik diharapkan bisa menjadi teladan yang baik bagi siswa
dalam setiap perilakunya.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
3. Untuk mengetahui hubungan komunikasi dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui peranan komunikasi dalam kehidupan
5. Untuk mengetahui kiat sukses keberhasilan komunikasi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN KIAT SUKSES KEBERHASILAN
KOMUNIKASI PENDIDIKAN

A. Pengertian Komunikasi Pendidikan


Secara sederhana makna Komunikasi Pendidikan adalah komunikasi yang
terjadi dalam suasana pendidikan. Di sini komunikasi tidak lagi bebas, tetapi
dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan-tujuan pendidikan.
Suasana dialogis antara seorang ayah dengan seorang anaknya yang sedang
terlibat dalam pembicaraan pembentukan kehidupan di masa depan, misalnya
adalah sebuah contoh kecil dari peristiwa komunikasi pendidikan. Di sini
komunikasi dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan, yaitu dalam rangka upaya mendewasakan anak (manusia) (Sikun
Pribadi, 1979) supaya bisa hidup mandiri di kemudian hari. (Langeveld, 1978)
Komunikasi ditujukan pada aspek-aspek operasionalisasi pendidikan, terutama
aspek membelajarkan sasaran. Situasi, kondisi, lingkungan, metode dan
termasuk bahasa yang digunakanoleh komunikator sengaja dipersiapkan
secara khusus untuk mencapai efek perubahan perilaku pada diri sasaran.
Dengan kata lain melalui komunikasi tersebut diharapkan bisa terjadi proses
belajar dan mengajar.
Komunikasi pendidikan bukan hanya terjadi pada kasus dialog sebagaimana
dicontohkan tadi. Masih banyak contoh lain yang lebih khusus. Setiap orang
tua, baik sebagai ayah, ibu, ataupun wali, bahkan mereka yang berkedudukan
sebagai “orang tua” (senior, baik dalam ilmu maupun dalam usia) di
lingkungan masyarakatnya mempunyai keinginan untuk memberi wejangan
kepada yang lebih muda. Bentuk wejangan ini bisa bermacam-macam. Sebuah
nasihat pun bisa berarti wejangan. Juga wejangan bisa dalam bentuk contoh
atau teladan perbuatan termasuk perbuatan memberi semangat, dorongan, dan
hal lain yang dapat menumbuhkan motivasi seseorang untuk berbuat sesuai
dengan norma yang berlaku.
Komunikasi dalam pendidikan merupakan unsur yang sangat penting
kedudukannya. Bahkan ia sangat besar peranannya dalam menentukan
keberhasilan pendidikan yang bersangkutan. Orang sering berkata bahwa
tinggi rendahnya suatu capaian mutu pendidikan dipengaruhi pula oleh faktor
komunikasi ini, khususnya komunikasi pendidikan.

B. Tujuan Komunikasi Pendidikan


Pada kita, tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan, dan tentu oleh suatu
tindakan komunikasi pendidikan, sesuai yang diamanatkan dalam rumusan
tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN), yaitu untuk mencapai predikat manusia Indonesia yang
berpancasila,”….. meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian dan mempertebal semangat agar dapat menumbuhkan manusia-
manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.

C. Hambatan Komunikasi Pendidikan


Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses
komunikasi. Penghambat tersebut biasa dikenal dengan istilah barriers, atau
noises.
Kita kenal adanya hambatan psikologis, seperti minat, sikap, pendapat,
kepercayaan, intelegensi, pengetahuan dan hambatan fisik seperti kelelahan,
sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh. Siswa yang senang terhadap
mata pelajaran, topik serta gurunya tentu lain hasil belajarnya dibandingkan
dengan yang benci atau tak menyukai semua itu.
Dua jenis hambatan yang lain adalah hambatan kultural seperti perbedaan
adat-istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan; dan
hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi
keadaan sekitar.

D. Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan


1. Perumusan Strategi Komunikasi pendidikan.
Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan conditional tentang tindakan
yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan
strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga
terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak. Itulah sebabnya
maka langkah pertama yang diperlukan ialah mengenal khalayak atau
sasaran. Kemudian berdasarkan pengenalan serta komunikator dipilih
sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Hal ini dimaksudkan selain
agar kekuatan penangkal yang dimiliki khalayak dapat “dijinakkan”, juga
untuk mengalahkan kekuatan pengaruh dari pesan-pesan lain yang berasal
dari sumber (komunikator) lain. Cara seperti ini, menurut Astrid Susanto
(1974)merupakan PERSUASI dalam arti yang sesungguhnya.
Langkah-langkah perumusan strategi komunikasi
1. Mengenal khalayak
2. Menyusun pesan
3. Menetapkan metode
a.. Redudanci
b. Kanalizing
c. Informatif
d. Persuasif
e. Educative
f. Kursif
4. Seleksi Penggunaan Media

2. Pemanfaatan Media Pendidikan


Proses komunikasi yang berhasil dapat terjadi dengan ikut sertanya media
pada proses belajar mengajar. Media Pendidikan sebagai salah satu sumber
belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi
hambatan-hambatan komunikasi pendidikan. Perbedaan gaya belajar,
minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan
jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu diatasi dengan
pemanfaatan media pendidikan.
Sumber pesan bisa penulis buku, pelukis, fotografer, produser dan guru
sendiri. Medianya bisa berupa buku, poster, foto, program kaset audio, dan
lain-lain.
Guru dan media bekerja sama, bahu-membahu dalam menyajikan pesan.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai
berikut :
1. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. menimbulkan kegairahan belajar
4. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
5. memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pemanfaatan media
pendidikan ini diperlukan persiapan dan perencanaan membuat program
media pembelajaran.
Persiapan dan perencanaan tersebut dapat diutarakan dengan langkah-
langkah :
1. merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas
2. merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung
tercapainya tujuan
3. menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
4. mengembangkan alat pengukur keberhasilan berupa tes atau
penugasan
5. menulis naskah media
6. mengadakan tes dan revisi.
Di samping persiapan dan perencanaan di atas terdapat satu komponen
penting dalam penyusunan media pendidikan yakni sumber belajar.
Dalam arti luas, sumber belajar (learning resources) adalah segala macam
sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
AECT (Association For Education Communication and Technology)
mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 yaitu :
1. Pesan (messages), yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan)
oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta arti dan data.
2. Orang (peoples), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan,
pengolah, penyaji pesan.
3. Bahan (materials), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan
untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya
sendiri.
4. Alat (devices), yaitu perangkat keras yang digunakan untuk
penyampaian pesan yang tersimpan dalam bahan.
5. Teknik (Techniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan
untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk
menyampaikan pesan.
6. Lingkungan (setting), yaitu situasi sekitar dimana pesan
disampaikan.
AECT juga membedakan sumber belajar menjadi 2 yaitu :
1. Sumber belajar yang dirancang (by design) untuk tujuan belajar
seperti misalnya guru, dosen, pelatih, ruang kuliah, laboratorium,
perpustakaan, bengkel kerja, simulator, modul.
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization) yaitu
dimanfaatkan untuk tujuan belajar. Contohnya pejabat, tokoh
masyarakat, orang ahli di lapangan, pabrik, pasar, rumah sakit,
surat kabar, radio, televisi dan lain-lain.

3. Menulis
Jika kita cermati, kemampuan berkomunikasi dikembangkan dari empat
modal pokok yaitu:
- Listening atau mendengar;
- Speaking atau berbicara;
- Reading atau membaca; dan
- Writing atau menulis.
Keempat modal dasar di atas tidak pernah berdiri sendiri. Perhatikan pula
bahwa urut-urutannya tidak bisa ditentukan dengan ranking. Anda pasti
yakin bahwa sekalipun writing atau menulis dalam modal dasar di atas
diletakkan di baris akhir, keberadaannya harus tetap merupakan satu
kesatuan dengan modal dasar lainnya secara proporsional dan berimbang.
Apa yang harus kita lakukan adalah mencapai keseimbangan itu dengan
menulis sebanyak kita berbicara, mendengar dan membaca.
Mengapa harus Menulis?
Dalam berkomunikasi lisan, kita menyampaikan ide kepada orang lain.
Komunikasi itu hanya akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak
disampaikan memang bisa tepat sama dengan apa yang dipersepsi oleh
pihak penerimanya. Dalam menulis, kata-kata adalah batu bata dalam
berkomunikasi yang memiliki fungsi sama. Berbicara kepada anak-anak
membutuhkan bahasa lisan yang bisa dimengerti dan dipahami oleh anak-
anak. Berbicara kepada orang tua dari kaum profesional menuntut hal
yang sama, begitu pula dengan menulis. Jika Anda sudah berbicara seumur
hidup Anda, maka Anda sangat mungkin tidak menghadapi kendala dalam
berkomunikasi lisan.
Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara-cara:
1. Sering menulis berdasarkan kegunaan (purpose) spesifik atau
audience spesifik;
2. Memahami fakta bahwa writing is revising. Dengan kata lain,
menulis adalah memperdalam keahlian Anda;
3. Memperoleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak
hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat
untuk pengembangan kemampuan riset dan auditory atau
observasi;
4. Mempublikasikan tulisan.
Jika kita perhatikan baik-baik, tingkatan achievement yang dianggap
paling tinggi bagi seorang profesional adalah membagi semua ilmu yang
dimiliki kepada orang lain. Itu sebabnya setiap orang hebat di dunia pada
akhirnya akan menulis buku atau menjadi public speaker yang berbicara di
depan orang banyak. Artinya, hampir bisa dipastikan bahwa karir setiap
profesional akan bermuara pada aktivitas berbicara dan menulis, menjadi
pembicara atau penulis.
Grammar atau tata bahasa, retorika dan logika adalah dasar-dasar yang
membangun proses real learning dan self-knowledge. Artinya, semua itu
adalah dasar bagi pengembangan proses belajar yang nyata dan bagi
pengembangan karir pribadi seseorang. Kemampuan untuk mengatakan
sesuatu secara benar, baik dan masuk akal adalah nilai dasar bagi dunia
pendidikan.
Oleh karena itu, menulis dengan baik adalah sebuah kemampuan yang
tidak boleh ditinggalkan atas dasar tiga pilar utama sebagai berikut :
Pertama, aktivitas menulislah yang telah merubah dunia. Berbagai
revolusi di dunia dimulai dari menulis. Dalam banyak hal, menulis telah
meningkatkan taraf hidup manusia secara keseluruhan, apapun bidang
yang dirambahnya. Dalam faktanya, segala hal yang menekan dan terjadi
dalam sejarah selalu mendorong orang untuk kembali ke tinta dan alat
tulis.
Kedua, aktivitas menulis secara nyata telah terbukti memperkaya
kehidupan politik setiap negara. Para pemimpin besar telah memadukan
unsur kekuatan dan persuasi yang bisa mendorong orang melihat berbagai
hal dari sudut-sudut baru yang lebih baik. Mereka telah menggunakan
kekuatan kata, bahasa dan tulisan untuk mengingatkan kembali perlunya
berbagai standar yang lebih tinggi guna mencapai kesejahteraan yang lebih
baik.
Ketiga, menulis ternyata juga bisa mengungkap secara sangat mendalam
berbagai hal yang seringkali orang tidak melihatnya. Padahal, semua hal
yang tadinya tak terlihat itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan setiap orang.
Menulis adalah sesuatu yang lebih jauh dan dalam dari sekedar menguasai
tata bahasa dan tanda baca. Menulis adalah sebuah proses yang dapat
mengembangkan kemampuan dalam berpikir dinamis, kemampuan analitis
dan kemampuan membedakan berbagai hal secara akurat dan valid.
Menulis bukan hanya sebuah cara untuk mendemonstrasikan apa yang
telah diketahui, lebih dari itu menulis adalah cara untuk memahami apa
yang telah diketahui. Menulis akan meningkatkan rasa percaya diri, dan
rasa percaya dirilah yang akan memunculkan berbagai kreatifitas dan rasa
bahagia.
Manfaat pribadi yang bisa diperoleh dengan menulis adalah:
- Koneksi dan jaringan untuk kepentingan karir;
- Pengetahuan yang lebih mendalam;
- Motivasi personal dan sosial yang meningkat;
- Financial reward;
- Kredit akademis;
- Hubungan dengan dunia ilmu yang tak terputus.
Ingatlah bahwa ilmu selalu berubah dan berkembang, demikian
juga berbagai aturan main dalam dunia usaha, baik aturan formal
seperti hukum perpajakan maupun aturan main dalam bisnis;
- Kemampuan yang lebih baik dalam bekerja secara tim (team
work);
- Kemampuan yang lebih baik dalam aspek komunikasi yang lain
seperti membaca, mendengar dan berbicara;
- Peningkatan dalam kemampuan presentasi;
- Peningkatan percaya diri.
- Anda telah membuka pintu-pintu baru bagi masa depan Anda
dengan lebih baik, apapun konsepsi Anda tentang masa depan itu.
Anda mulai membangun rumah-rumah baru bagi masa depan Anda
sendiri;
- Anda menjalani profesi Anda dengan lebih baik dan dengan masa
depan yang lebih baik.
- Anda sudah mulai membenahi apa-apa yang sudah Anda pelajari
sejak kecil dengan bersusah payah dan sempat tersia-sia. Dengan
demikian, Anda akan memiliki kemampuan yang seimbang dalam
mengembangkan diri dan profesi.
Dengan demikian menulis sangat besar pengaruhnya dalam keberhasilan
komunikasi pendidikan meskipun pada hakekatnya merupakan komunikasi
tidak langsung. Akan tetapi keberhasilan demi keberhasilan dalam
komunikasi pendidikan tidak lepas dari pengaruh efek.
Efek adalah unsur penting dalam keseluruhan proses komunikasi. Efek
bukan hanya sekedar umpan balik dan reaksi penerima (komunikan)
terhadap pesan yang dilontarkan oleh komunikator, melainkan efek dalam
komunikasi merupakan paduan sejumlah kekuatan yang bekerja dalam
masyarakat dimana komunikator hanya dapat menguasai satu kekuatan
saja, yaitu pesan-pesan yang dilontarkan. Bentuk kongkrit efek dalam
komunikasi adalah terjadinya perubahan pendapat atau sikap atau perilaku
khalayak, akibat pesan yang menyentuhnya.
Akhirnya semua keberhasilan akan dapat diraih dibarengi dengan sebuah
kesungguhan dan semangat yang kita singkat dengan SOUL (4 spirit for
SOUL).

a. Spirit for Servicing

Hal ini mungkin menjadi sesuatu yang sering dilupakan insan pendidikan.
Pekerjaan mulia yang ada di hadapan sering kali tidak dibungkus dengan
sebuah semangat yang tulus untuk melayani. Melayani murid tercinta,
melayani orang yang memberikan kepercayaan kepada Anda, melayani
cikal bakal kader bangsa calon penyelamat bangsa untuk keluar dari krisis.
Munculkan semangat ini dalam diri Anda, semangat yang lebih untuk
melayani.

b. Spirit for giving an Ouststanding Performance

Tetapi semangat melayani tidak cukup, Anda sebagai insan pendidikan


harus berani menaikkan level pelayanan Anda menjadi pelayanan dengan
semangat memberikan Ouststanding Performance semangat memberikan
hasil yang terbaik bagi semua tugas dan pelayanan yang menjadi amanah
Anda.

c. Spirit for Understanding

Hal selanjutnya yang tidak kalah penting adalah, semangat yang tulus
yang muncul dari dalam diri untuk lebih mendengarkan dan mengerti
keinginan siswa yang Anda didik.

d. Spirit for Loving

Kemudian, munculkanlah semangat untuk lebih mencintai siswa seperti


mencintai anak sendiri, dan cintai diri mereka seperti kita mencintai diri
sendiri. Lakukan hal ini, maka siswa akan melihat ketulusan kita untuk
kemudian akan bersama-sama dengan kita meraih kesuksesan dalam
proses belajar-mengajar.

BAB III
KESIMPULAN

Komunikasi Pendidikan adalah komunikasi yang terjadi dalam suasana


pendidikan yang dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan-tujuan pendidikan.
Tujuan komunikasi pendidikan yaitu sesuai yang diamanatkan dalam rumusan
tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN), yaitu untuk mencapai predikat manusia Indonesia yang
berpancasila,”….. meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian
dan mempertebal semangat agar dapat menumbuhkan manusia-manusia yang
dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa”.
Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses
komunikasi. Penghambat tersebut biasa dikenal dengan istilah barriers, atau
noises.
Kiat sukses keberhasilan komunikasi pendidikan dapat dilakukan dengan cara :
1. Perumusan Strategi Komunikasi pendidikan.
Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan conditional tentang tindakan yang
akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi
komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama
memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak
2. Pemanfaatan Media Pendidikan
1. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. menimbulkan kegairahan belajar
4. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
5. memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
3. Menulis
Menulis adalah sebuah proses yang dapat mengembangkan kemampuan dalam
berpikir dinamis, kemampuan analitis dan kemampuan membedakan berbagai
hal secara akurat dan valid.
Efek adalah unsur penting dalam keseluruhan proses komunikasi. Efek bukan
hanya sekedar umpan balik dan reaksi penerima (komunikan) terhadap pesan yang
dilontarkan oleh komunikator, melainkan efek dalam komunikasi merupakan
paduan sejumlah kekuatan yang bekerja dalam masyarakat dimana komunikator
hanya dapat menguasai satu kekuatan saja, yaitu pesan-pesan yang dilontarkan.
Bentuk kongkrit efek dalam komunikasi adalah terjadinya perubahan pendapat
atau sikap atau perilaku khalayak, akibat pesan yang menyentuhnya.

Akhirnya semua keberhasilan akan dapat diraih dibarengi dengan sebuah


kesungguhan dan semangat yang kita singkat dengan SOUL (4 spirit for SOUL)
yaitu Spirit for Servicing, Spirit for giving an Ouststanding Performance, Spirit
for Understanding dan Spirit for Loving.
Daftar Pustaka

Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, .........Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali


Pers. Jakarta
Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc, Drs. R. Rahardjo, M.Sc, Anung Haryono, M.Sc.,
C.A.S, Rahardjito........Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Rajawali Pers. Jakarta
Drs. Ahmad Rohani, HM,M.Pd.........Media Instruksional Edukatif. PT. Rineka
Cipta
http://kawakib06.multiply.com/journal/item/5
http://bandono.web.id/2007/06/11
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/04/1/man01.html
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/032007/03/99forumguru.html
http://sbektiistiyanto.files.wordpress.com/2008/03/pengertian-komunikasi-
instruksional.ppt.
http://bdg.centrin.net.id/~pawitmy/Modul%20kuliah%20Komunikasi
%20Pendidikan/Bab%203.pdf.
http://www.sekolahkehidupan.com/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=189.
http://ramacyber.googlepages.com/AplikasiKomunikasi.doc.

Anda mungkin juga menyukai