Disusun Oleh :
Dedi Wijaya
Umi Nurliati
Novitasari
Jumaiti S.
Semester II G
Program Studi Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Asahan
2009
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................1
B.
Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN KIAT SUKSES KEBERHASILAN KOMUNIKASI
PENDIDIKAN.............................................................................................3
A. Pengertian Komunikasi Pendidikan...................................................................3
B. Tujuan Komunikasi Pendidikan.........................................................................4
C. Hambatan Komunikasi Pendidikan....................................................................4
D. Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan...........................................5
1. Perumusan Strategi Komunikasi..................................................................5
2. Pemanfaatan Media Pendidikan...................................................................5
3. Menulis.........................................................................................................8
BAB III KESIMPULAN........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses sosial, yaitu sesuatu yang
berlangsung atau berjalan antar manusia. Sebagai proses sosial, maka dalam
komunikasi terjadi interaksi individu dengan lingkungannya. Inilah yang
akhirnya menyebabkan terjadinya proses perubahan perilaku dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham dan dari yang sebelumnya
tidak mengacuhkan situasi masa depan menjadi berantusias sekali akan
harapan-harapan positif pada masa yang akan datang. Proses perubahan
perilaku seperti itu dalam dunia pendidikan disebut belajar. Belajar itu sendiri
berarti proses perubahan perilaku yang bersifat relatif permanen dan tidak
disebabkan oleh adanya proses kedewasaan (Hilgar dan Bower, 1981).
Komunikasi merupakan salah satu hal vital dalam pendidikan. Seorang
pendidik, guru atau dosen, melakukan komunikasi dengan siswa / mahasiswa
ketika proses belajar mengajar. Dengan komunikasi yang efektif, maka maka
akan semakin banyak tujuan dari proses belajar mengajar yang akan tercapai.
Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekedar pada apa yang
kita tulis atau kita katakan, tetapi pada karakter kita dan bagaimana kita
menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Jadi syarat utama dalam
komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari integritas
pribadi yang kuat. Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata
kita. Seorang pendidik akan menjadi faktor yang terus disorot oleh siswa, oleh
karena itu pendidik diharapkan bisa menjadi teladan yang baik bagi siswa
dalam setiap perilakunya.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
3. Untuk mengetahui hubungan komunikasi dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui peranan komunikasi dalam kehidupan
5. Untuk mengetahui kiat sukses keberhasilan komunikasi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN KIAT SUKSES KEBERHASILAN
KOMUNIKASI PENDIDIKAN
3. Menulis
Jika kita cermati, kemampuan berkomunikasi dikembangkan dari empat
modal pokok yaitu:
- Listening atau mendengar;
- Speaking atau berbicara;
- Reading atau membaca; dan
- Writing atau menulis.
Keempat modal dasar di atas tidak pernah berdiri sendiri. Perhatikan pula
bahwa urut-urutannya tidak bisa ditentukan dengan ranking. Anda pasti
yakin bahwa sekalipun writing atau menulis dalam modal dasar di atas
diletakkan di baris akhir, keberadaannya harus tetap merupakan satu
kesatuan dengan modal dasar lainnya secara proporsional dan berimbang.
Apa yang harus kita lakukan adalah mencapai keseimbangan itu dengan
menulis sebanyak kita berbicara, mendengar dan membaca.
Mengapa harus Menulis?
Dalam berkomunikasi lisan, kita menyampaikan ide kepada orang lain.
Komunikasi itu hanya akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak
disampaikan memang bisa tepat sama dengan apa yang dipersepsi oleh
pihak penerimanya. Dalam menulis, kata-kata adalah batu bata dalam
berkomunikasi yang memiliki fungsi sama. Berbicara kepada anak-anak
membutuhkan bahasa lisan yang bisa dimengerti dan dipahami oleh anak-
anak. Berbicara kepada orang tua dari kaum profesional menuntut hal
yang sama, begitu pula dengan menulis. Jika Anda sudah berbicara seumur
hidup Anda, maka Anda sangat mungkin tidak menghadapi kendala dalam
berkomunikasi lisan.
Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara-cara:
1. Sering menulis berdasarkan kegunaan (purpose) spesifik atau
audience spesifik;
2. Memahami fakta bahwa writing is revising. Dengan kata lain,
menulis adalah memperdalam keahlian Anda;
3. Memperoleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak
hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat
untuk pengembangan kemampuan riset dan auditory atau
observasi;
4. Mempublikasikan tulisan.
Jika kita perhatikan baik-baik, tingkatan achievement yang dianggap
paling tinggi bagi seorang profesional adalah membagi semua ilmu yang
dimiliki kepada orang lain. Itu sebabnya setiap orang hebat di dunia pada
akhirnya akan menulis buku atau menjadi public speaker yang berbicara di
depan orang banyak. Artinya, hampir bisa dipastikan bahwa karir setiap
profesional akan bermuara pada aktivitas berbicara dan menulis, menjadi
pembicara atau penulis.
Grammar atau tata bahasa, retorika dan logika adalah dasar-dasar yang
membangun proses real learning dan self-knowledge. Artinya, semua itu
adalah dasar bagi pengembangan proses belajar yang nyata dan bagi
pengembangan karir pribadi seseorang. Kemampuan untuk mengatakan
sesuatu secara benar, baik dan masuk akal adalah nilai dasar bagi dunia
pendidikan.
Oleh karena itu, menulis dengan baik adalah sebuah kemampuan yang
tidak boleh ditinggalkan atas dasar tiga pilar utama sebagai berikut :
Pertama, aktivitas menulislah yang telah merubah dunia. Berbagai
revolusi di dunia dimulai dari menulis. Dalam banyak hal, menulis telah
meningkatkan taraf hidup manusia secara keseluruhan, apapun bidang
yang dirambahnya. Dalam faktanya, segala hal yang menekan dan terjadi
dalam sejarah selalu mendorong orang untuk kembali ke tinta dan alat
tulis.
Kedua, aktivitas menulis secara nyata telah terbukti memperkaya
kehidupan politik setiap negara. Para pemimpin besar telah memadukan
unsur kekuatan dan persuasi yang bisa mendorong orang melihat berbagai
hal dari sudut-sudut baru yang lebih baik. Mereka telah menggunakan
kekuatan kata, bahasa dan tulisan untuk mengingatkan kembali perlunya
berbagai standar yang lebih tinggi guna mencapai kesejahteraan yang lebih
baik.
Ketiga, menulis ternyata juga bisa mengungkap secara sangat mendalam
berbagai hal yang seringkali orang tidak melihatnya. Padahal, semua hal
yang tadinya tak terlihat itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan setiap orang.
Menulis adalah sesuatu yang lebih jauh dan dalam dari sekedar menguasai
tata bahasa dan tanda baca. Menulis adalah sebuah proses yang dapat
mengembangkan kemampuan dalam berpikir dinamis, kemampuan analitis
dan kemampuan membedakan berbagai hal secara akurat dan valid.
Menulis bukan hanya sebuah cara untuk mendemonstrasikan apa yang
telah diketahui, lebih dari itu menulis adalah cara untuk memahami apa
yang telah diketahui. Menulis akan meningkatkan rasa percaya diri, dan
rasa percaya dirilah yang akan memunculkan berbagai kreatifitas dan rasa
bahagia.
Manfaat pribadi yang bisa diperoleh dengan menulis adalah:
- Koneksi dan jaringan untuk kepentingan karir;
- Pengetahuan yang lebih mendalam;
- Motivasi personal dan sosial yang meningkat;
- Financial reward;
- Kredit akademis;
- Hubungan dengan dunia ilmu yang tak terputus.
Ingatlah bahwa ilmu selalu berubah dan berkembang, demikian
juga berbagai aturan main dalam dunia usaha, baik aturan formal
seperti hukum perpajakan maupun aturan main dalam bisnis;
- Kemampuan yang lebih baik dalam bekerja secara tim (team
work);
- Kemampuan yang lebih baik dalam aspek komunikasi yang lain
seperti membaca, mendengar dan berbicara;
- Peningkatan dalam kemampuan presentasi;
- Peningkatan percaya diri.
- Anda telah membuka pintu-pintu baru bagi masa depan Anda
dengan lebih baik, apapun konsepsi Anda tentang masa depan itu.
Anda mulai membangun rumah-rumah baru bagi masa depan Anda
sendiri;
- Anda menjalani profesi Anda dengan lebih baik dan dengan masa
depan yang lebih baik.
- Anda sudah mulai membenahi apa-apa yang sudah Anda pelajari
sejak kecil dengan bersusah payah dan sempat tersia-sia. Dengan
demikian, Anda akan memiliki kemampuan yang seimbang dalam
mengembangkan diri dan profesi.
Dengan demikian menulis sangat besar pengaruhnya dalam keberhasilan
komunikasi pendidikan meskipun pada hakekatnya merupakan komunikasi
tidak langsung. Akan tetapi keberhasilan demi keberhasilan dalam
komunikasi pendidikan tidak lepas dari pengaruh efek.
Efek adalah unsur penting dalam keseluruhan proses komunikasi. Efek
bukan hanya sekedar umpan balik dan reaksi penerima (komunikan)
terhadap pesan yang dilontarkan oleh komunikator, melainkan efek dalam
komunikasi merupakan paduan sejumlah kekuatan yang bekerja dalam
masyarakat dimana komunikator hanya dapat menguasai satu kekuatan
saja, yaitu pesan-pesan yang dilontarkan. Bentuk kongkrit efek dalam
komunikasi adalah terjadinya perubahan pendapat atau sikap atau perilaku
khalayak, akibat pesan yang menyentuhnya.
Akhirnya semua keberhasilan akan dapat diraih dibarengi dengan sebuah
kesungguhan dan semangat yang kita singkat dengan SOUL (4 spirit for
SOUL).
Hal ini mungkin menjadi sesuatu yang sering dilupakan insan pendidikan.
Pekerjaan mulia yang ada di hadapan sering kali tidak dibungkus dengan
sebuah semangat yang tulus untuk melayani. Melayani murid tercinta,
melayani orang yang memberikan kepercayaan kepada Anda, melayani
cikal bakal kader bangsa calon penyelamat bangsa untuk keluar dari krisis.
Munculkan semangat ini dalam diri Anda, semangat yang lebih untuk
melayani.
Hal selanjutnya yang tidak kalah penting adalah, semangat yang tulus
yang muncul dari dalam diri untuk lebih mendengarkan dan mengerti
keinginan siswa yang Anda didik.
BAB III
KESIMPULAN