KAJIAN PUSTAKA
ringan dari para ahli. Menurut AAMD (Moh. Amin, 1995: 13) “tunagrahita
sosial mampu menyesuaikan diri pada lingkungan yang lebih luas dan
Y. B. Suparlan (1983: 30) yaitu “anak tunagrahita ringan yaitu anak yang
sebagai berikut: Midly retarded have IQ”s in the range 55 to 69. Children
at this level can provit from simpliefield school curriculum and can make an
anak pada tingkat ini dapat berhasil dalam kurikulum sekolah yang
6
7
khusus.
tahun hingga dua tahun, karena kesulitan mengikuti pembelajaran. Hal ini
Menurut Moh. Amin (1995: 37) anak tunagrahita ringan memiliki ciri-
anak tunagrahita ringan yang dapat ditinjau secara fisik, bicara atau
berikut:
a. Karakteristik fisik
penyandang tunagrahita ringan usia dewasa, memiliki keadaan tubuh
yang baik. Namun jika tidak mendapat latihan yang baik, kemungkinan
akan mengakibatkan postur fisik yang kurang dinamis dan kurang
berwibawa. Oleh karena itu, anak tunagrahita ringan membutuhkan
latihan keseimbangan bagaiamana membiasakan diri untuk
menumbuhkan sikap tubuh yang baik, memiliki gambaran tubuh dan
lain-lain.
b. Karakteristik bicara atau berkomunikasi
kemampuan berbicara menunjukan kelancaran, hanya saja dalam
pembedaharaan kata terbatas jika dibandingkan dengan anak normal
biasa. Anak tunagrahita ringan juga mengalami kesulitan dalam menarik
kesimpulan mengenai pembicaraan.
c. Karakteristik kecerdasan
kecerdasan paling tinggi anak tunagrahita ringan sama dengan anak
normal usia 12 tahun, walaupun telah mencapai usia dewasa. Anak
tunagrahita ringan mampu berkomunikasi secara tertulis walaupun
sifatnya sederhana
d. karakteristik pekerjaan
kemampuan di bidang pekerjaan, anak tunagrahita ringan dapat
mengerjakan pekerjaan yang sifatnya semi skill. Pekerjaan-pekerjaan
tertentu dapat dijadikan bekal hidupnya, dapat berproduksi lebih baik
dari kelompok tunagrahita lainnya sehingga dapat mempunyai
penghasilan.
9
Anak tunagrahita ringan dapat dididik merawat diri dan berpartisipasi dalam
mengalami kesulitan apalagi yang termasuk kategori berat dan sangat berat
yang berarti dalam melatih dan membiasakan anak didik untuk melakukan
adalah: cara makan, menggosok gigi, memakai baju, memasang sepatu, dan
lain-lain.
10
dan penting untuk diberikan kepada anak tunagrahita dengan tujuan agar
pengembangan diri merupakan suatu cara atau usaha yang dilakukan untuk
dalam program pengembangan diri yang berada pada aspek mengurus diri.
kebutuhan mereka mengurus diri secara praktik untuk hal-hal yang bersifat
merupakan hal yang sehari-hari dilakukan oleh seseorang agar terlihat rapi,
kesehatan.
yang cocok atau serasi baik dengan dirinya ataupun dengan keadaan
seragam sekolahmerupakan salah satu pekerjaan yang cukup sulit bagi anak
kaitannya dengan kemampuan motorik anak baik itu motorik kasar ataupun
motorik halus. Selain itu juga memiliki persepsi, koordinasi mata dan
mandiri.
sekolah ini sangat dibutuhkan bagi anak terutama bagi anak tunagrahita
riangan yang perlu dibimbing agar mampu mengurus dirinya terlebih untuk
teori yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Berdasarkan aliran
bahwa perilaku manusia, dapat dibentuk, diubah, dan dihilangkan atau lebih
konsisten stimuli dan respon yang muncul berdekatan satu sama lain di
behavioristic ini daling berkaitan dengan teknik task analysis. Teknik task
14
oleh guru sebagai cara atau teknik dalam proses pembelajaran dalam upaya
Karena itu tugas yang besar dipecah-pecah dahulu sehingga disebut analisis
tugas (task analysis) menjadi bagian-bagian tugas yang kecil. (Astati, 2010:
43)
teknik task analysis adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengajarkan
suatu tugas yang telah dipecah menjadi langkah-langkah kegiatan yang lebih
dilaksanakan.
15
Menurut Martin & Pear, J (2015: 288) terdapat tiga metode untuk
(2014; 15) menjelaskan bahwa analisis tugas yang dikenal yaitu analisis
secara rinci dari awal sampai akhir. Tiap langkah harus benar-benar mampu
dilakukan dahulu oleh peserta didik, dan baru pindah pada tugas berikutnya.
task analysis (analisis tugas) dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan
task analysis). Kedua, yaitu analisis tugas yang sifatnya berurutan (flow
chart task analysis). Dalam analisis tugas ini, suatu tugas dipecah-pecah
diri (pengembangan diri) menurut Astati (2010) adalah jenis aliran atau
sifatnya berurutan.
Salah satu permasalahan yang terjadi pada anak tunagrahita adalah dalam
salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan teknik task
analysis. Teknik task analysis (analisis tugas) ini merupakan cara yang
secara terperinci dari serangkaian tugas yang dibagi dan dipecah menjadi
E. Kerangka Berpikir
seorang subjek tunagrahita ringan yang mengalami kesulitan yaitu pada aspek
ini dikarenakan oleh kemampuan intelektual yang rendah pada anak serta
lebih mudah dipahami oleh anak. Berangkat dari masalah yang terjadi maka
sederhana.
19
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka piker yang telah dipaparkan,
maka hipotesis tindakan yang dapat diajukin yaitu melalui task analysis dapat