PENDAHULUAN
sangat
pesat
sehingga
perusahaan
menambah
persediaan
barang
B. Wawancara
Dalam teknik wawancara penulis mengajukan pertanyaan langsung kepada
Deputy Site Manager bidang Logistik Bpk Hari Susanto, ST dan petugas gudang
Bpk Apri mengenai sistem persediaan barang yang berjalan pada PT. Cita
Contrac Jakarta untuk mendapatkan data-data yang akurat.
C. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan bantuan buku-buku, catatan, dokumen,
dan lain-lainnya yang bersangkutan dengan persediaan barang.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupaka uraian secara garis besar tentang susunan dari
penulisan, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang
isi dari tugas akhir ini. Penulisan ini disajikan dalam lima bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menerangkan tentang latar belakang penulisan, identifikasi
masalah, tujuan dan manfaat penulisan,metode penelitian dan sistematika
BAB II
penulisan.
LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan pengertian sistem, pengertian informasi, pengertian
sistem informasi, pengertian analisa sistem, Pengertian Persediaan Barang,
Pengertian Unified Modeling Language (UML).
Bab ini adalah bab penutup berisikan kesimpulan serta saran-saran yang
bermanfaat bagi perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
subsistem- subsistem.
Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
memiliki peranan yang sangat penting dalam media menyampaikan data yang
berguna bagi pemakainya.
2.2. Pengertian Analisa Sistem
Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu
proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian
tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan
(business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business
soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan). Menurut Mulyato
(2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan
konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam
sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem
yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk
mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih
sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum
digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki
berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.
atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses
bisnisnya.
Menurut Mulyanto (2009:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat
langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya
adalah:
1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam
kurun waktu tertentu.
10
11
12
13
Simbol
Use case
Deskripsi
fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unitunit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor;
biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja
Aktor / actor
nama aktor
Asosiasi / association
komunikasi
Ekstensi / extend
<<extend>>
14
validasi username
<<extend>>
validasi user
<<extend>>
arah
panah
mengarah
pada
use
case
yang
ditambahkan
Generalisasi
generalization
/ Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang
satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya,
misalnya:
ubah data
mengelola data
hapus data
include / uses
15
<<include>>
<<include>>
login
<<include>>
ubah data
16
NAMA
KETERANGAN
Memperlihatkan bagaimana
Actifity
Action
Initial Node
Fork Node
diawali.
Bagaimana objek dibentuk dan
dihancurkan
Satu aliran yang pada tahap tertentu
berubah menjadi beberapa aliran
17
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.Kelas memiliki
apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas
Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai
hubungan statis yang terdapat di antara mereka. Diagram kelas juga menunjukkan
properti dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan yang terdapat dalam
hubungan-hubungan objek tersebut.
NO GAMBAR
NAMA
KETERANGAN
Hubungan
dimana
objek
Generalizatio
(descendent)
perilaku
berbagi
anak
dan
Nary
Association
Himpunan
Class
dari
objek-objek
yang
Collaboration
Realization
18
Dependency
(independent)
akan
elemen
bergantung
yang
mempegaruhi
padanya
Association
antara
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1
Sejarah PT.CITACONTRAC
PT. Citacontrac adalah Perusahaan Swasta Nasional yang didirikan pada
tanggan 11 Oktober Tahun 1977, berdasarkan Akte No. 13 Tahun 1977 yang dibuat
19
dihadapan Notaris R. Soerojo Wongsowidjoyo SH di Jakarta beserta perubahanperubahannya, yang Anggaran Dasarnya telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 31 Oktober 1978 Nomor: 87 Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 632/1978. Sejak beroperasinya
PT. Citacontrac telah mampu membangun beberapa Gardu Induk dan Transmisi
Tegangan Tinggi 500 kV, 150 kV maupun 70 kV serta Jaringan Distribusi 20 KV
baik pekerjaan Konstruksi Sipil, Design Engineering, Mechanical, Elektrikal,
Erection termasuk Commisioning & Testing. Pelayanan Teknik dan seluruh aspek
manajemennya adalah merupakan keinginan Perusahaan untuk dapat memberikan
konstribusi dan berpartisipasi dalam pengembangan Kelistrikan & Telekomunikasi
Nasional pada umumnya dan bidang EPC, Pembangkit, Transmisi dan Substantion
serta pemeliharaan pada khususnya. Dengan selalu berusaha mengembangkan diri
dalam semua aspek teknis dan manajemen untuk memecahkan semua masalah dalam
bidang konstruksi serta menerapkan teknologi tepat guna yang ada dan menjalankan
usaha secara profesional dan mempunyai intregritas yang tinggi, Perusahaan
mengharapkan
20
5.
6.
:
:
:
:
:
:
:
:
PT. Citacontrac
Jl. Pinang Ranti No. 5 Jakarta Timur
(021) 8090188 ( 3 lines), (021) 8002163
(+6221)8090623
citacontrac.citacontrac.co.id
citacontrac@yahoo.com
http://www.citacontrac.co.id
Ir. Masud, MSc, MM
Ir. Hardjoko, S.MT
3.1.2 Kantor
a. Kantor Pusat
Jl. Pinang Ranti No. 5 Jakarta Timut Indonesia
Tlp (021) 8090188 ( 3 Lines ); (021) 8002163 Fax (+62-021) 8090623
E-mail : citacontrac@citacontrac.co.id citacontrac@yahoo.com
b. Kantor Cabang Surabaya
Jl. Gayung Kebonsari IX No. 8 Surabaya (60231)
Telp (031) 8290685
3.1.3 Visi & Misi Perusahaan
Visi :
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam lingkungan global yang
kompetitif.
Misi :
1. Melakukan bisnis dengan cermat, cerdas dan cepat yang
mengutamakan kepuasan pelanggan, pemegang saham dan
karyawan.
2. Menggali potensi dan meningkatkan profesionalisme sumber
21
Direktur
Project Manager
Site Manager
Staff Ahli
Supervisor IT
Pelaksana IT
Staff Logistik
dan
dan keuangan
Penyelesaian
TS
Koordinator pelaksana
Koodinator pelaksana
Regu 1
Regu 2
Regu
22
Regu 1
Regu 2
Regu
pengolahan
data
persediaan
barang
PT.Citacontrac
masih
menggunakan sistem manual. Dimana hal ini memiliki kekurangan dan keterbatasan
dibandingkan dengan penggunaan sistem komputer dalam melakukan pengolahan
data. Tujuan penggunaan komputer adalah untuk meminimalkan dan kesalahan yang
terjadi dalam pengolahan data, selain itu dapat juga membantu agar proses lebih
cepat, teliti dan tepat waktu.
4.1.1. Proses Bisnis
Prosedur persediaan barang yang sedang berjalan pada PT. Citacontrac Jakarta
adalah sebagai berikut:
1. Proses Pemberian Surat Perintah Kerja (SPK) dari PT PLN.
Proses pemberian surat perintah kerja (SPK) didapat dari PT.PLN (Persero)
dimana PT.CITACONTRAC melakukan kerjasama dengan PT.PLN (Persero) yang
kemudian ditindaklanjuti oleh PT.CITACONTRAC dari Site Manager lalu ke
Project Manager dan Project Manager membuat rekap laporan yang akan di
serahkan ke direktur untuk di tandatangani.
2. Proses Pemeriksaan Stok Peralatan / Material.
Proses Pemeriksaan Stok Peralatan dalam hal ini DSM (Deputy Site
Manager) bagian logistik mengecek persediaan stok peralatan di gudang, apabila
23
persediaan peralatan di gudang sudah mulai sedikit deputy site manager bagian
logistik berkordinasi dengan site manager agar melaporkan ke PT. PLN (Persero)
untuk pengebonan kembali.
3. Proses Permintaan Peralatan/ Material ke PT.PLN (Persero).
Setelah mendapatkan surat perinta kerja,kemudian DSM (Deputy Site
Manager) bagian logistik melakukan reservasi atau permintaan peralatan /material
seperti KWH,MCB sesuai dengan No Reservasi dari No SPK, dengan membuat
Surat Permohonan Barang ke PT.PLN (Persero). Apabila permintaan peralatan/
material disetujui oleh pihak PT.PLN (Persero) maka akan dibuatkan surat tanda
terima oleh PT.PLN (Persero) kemudian Deputy Site Manager (DSM) bagian
Logistik menerima material tersebut dan menyimpan material/berita acara (BA) di
gudang PT.Citacontac.
4. Proses Penyortiran Material/ Peralatan dari PT PLN (Persero).
bagian logistik
melakukan penyortiran
KWH 1 PHASE,3PHASE,
melakukan
pengambilan
24
lapangan. Lalu Deputy Site Manager (DSM) bagian logistik akan membuat
rekapan dengan mengisi form pengambilan barang/material yang sudah di setujui.
6. Retur Barang ke PT. PLN.
Dalam proses ini pelanggan yang terkena pelanggaran P2TL akan
dijelaskan oleh koordinator lapangan tentang temuan pelanggaran tersebut. Lalu
koordinator lapangan akan membuatkan SPH. Setelah itu barang hasil temuan
akan di data oleh koordinator lapangan contohnya KWH meter. Setelah di data
barang hasil temuan/ barang bukti,barang rusak maupun barang baik dibuatkan
Berita Acara (BA) Pengembalian barang dengan kode TUG 10 yaitu Surat
Permohonan Pengembalian barang baik/ rusak yang akan dikembalikan ke PT.
PLN dengan jumlah barang/ material yang sama pada saat mengajukan
permintaan material/barang agar dapat barang/material yang baru.
7. Proses pembuatan laporan.
Ini merupakan proses terakhir yaitu Deputy Site Manager (DSM) membuat
laporan secara berkala mengenai keluar masuknya material/barang yang diterima
dari PT.PLN dan membuat laporan berkala rekap peralatan berdasarkan jumlah
barang yang baik atau rusak melaporkan kepada PT. PLN Persero.
25
sistem tersebut. Adapun use case diagram yang berjalan saat ini pada Sistem
Persedian Barang Elektrikal di Pt. Citacontrac yaitu:
Use Case Sistem Informasi Persediaan
Barang Elektrikal
Pemberian Surat
Perintah Kerja (SPK)
PT PLN (PERSERO)
Pemerikasaan Stok
Material/Barang
PT. CITACONTRAC
Permintaan
Barang/Material
Site Manager
Penyortiran
Material/Barang
Pengambilan
Material/Barang
Petugas Pelaksana
Retur Material ke
PT. PLN
Pelanggan
Koor. Lapangan
Laporan
26
prosedur yang dilakukan oleh aktor. Berikut adalah sekenario use case yang berjalan
saat ini di Pt. Citacontrac, yaitu :
Tabel 4.2.3 Skenario Use Case Proses Pemberian Surat Perintah Kerja
(SPK)
Aktor
:
Aktor
PT.PLN (Persero)
1. PT.PLN (Persero)
memberikan Surat
PT. PLN
PT.Citacontrac
Perintah Kerja
2. PT.Citacontrac menerima Surat
Perintah Kerja. Yang kemudian
(Persero),
PT.
CITACONTRAC
27
Aktor
Site Manager
Logistik
1. Mengecek Persediaan Stok
Material/ Barang
2. Membuat Laporan Persediaan
Stok Material yang sudah
sedikit
3. Menerina laporan stok
Persediaan Material/ Barang
4. Melaporkan ke PT. PLN
mengenai Stok Material/
Barang yang sudah mulai
habis/sedikit untuk
28
pengebonan kembali.
: Permintaan Material/Barang
Aktor
29
PT.PLN (Persero)
logistik
1. Membuat surat
permohonan permintaan
material/barang
2. Memeriksa dan Menyetujui
permintaan material/barang.
3. Mengirim Material/barang
sesuai dengan yang di minta ke
PT.CITACONTRAC.
4. Menerima Barang/
Material
5. Membuat Surat Tanda Terima
Permintaan Barang
6. Menerima Surat Tanda
Terima
: Penyortiran Material/Barang.
Aktor
30
Aktor
Petugas Lapangan
bag. logistik
1. Mengajukan permintaan
material/barang
2. Mengisi form
permintaan
material/barang.
3. Mengecek persedian
material/berita acara. jika
lengkap permintaan
disetujui
4. Menerima
barang/material
5. Membuat Rekapan dengan
mengisi form Pengambilan
31
Barang.
Aktor
32
Pelanggan
Koordinator Lapangan
1. Pelanggan
terkena
pelanggaran
P2TL
2. Menjelaskan hasil
temuan pelanggaran
kepada pelanggan
3. Melaporkan ke
DSM bag logistik
tentang hasil
temuan.
4. Membuatkan SPH
5. Mendata barang/
Material
hasil
temuan
pelanggaran,
barang
rusak,maupun baik.
6. Membuat Berita
Acara
Pengembalian
dengan
kode
TUG 10 yaitu
Surat
Permohonan
Pengembalian
Barang
baik/
rusak.
7. Barang
hasil
temuan,barang
baik,barang
rusak
dikembalikan ke
PT.PLN dengan
jumlah
33
barang
: Laporan
Aktor
PT.PLN (Persero)
Activity Diagram
Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem yang
berjalan pada PT. CITACONTRAC yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem
yang sedang berjalan.
1. Activity Diagram Pemberian Surat Perintah Kerja (SPK) yang berjalan
Pemberian surat perintah kerja kepada pt citacontrac yang selanjutnya
ditindak lanjuti dari site manager hingga direktur,agar staff maupun petugas
lapangan dapat melaksanakan/ mempersiapkan P2TL ataupun pekerjaan
lainnya.
34
35
36
37
38
baru.
39
40
: Pelaksana
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya Sistem persediaan stok barang/material elektrikal
yang
berjalan sudah cukup baik. Hanya saja dalam mekanisme proses pengendalian
persediaan stok material elektrikal masih banyak yang menggunakan sistem manual,
sehingga dalam menyajikan laporan membutuhkan waktu yang sedikit lama dan
kurang akurat. Dalam penyimpanan laporan barang masuk,barang keuar maupun
rekap material/barang pun masih berupa lembaran dokumen/arsip, sehingga sewaktuwaktu dapat rusak atau hilang. Serta dalam pencarian barang mmembutuhkan waktu
yang lama.
5.2 Saran
Setelah banyak mengamati dan menganalisa sistem dan mekanisme atau
prosedur
41
1. Sistem Komputerisasi saat ini sangat berperan penting untuk pada PT. Cita
Contrac Jakarta utnuk
menggunakan manual.
2. Dengan menggunakan sarana komputerisasi yang lebih canggih sebagai alat
bantu dalam pengolahan data, pencarian data dan pembuatan laporan
diharapkan lebih cepat dan efesien.
3. Proses penyimpanan data dengan media komputer akan lebih menghemat
tempat, waktu serta aman dibandingkan dengan media kertas.
42