Anda di halaman 1dari 3

Traksi adalah Suatu pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh.

Traksi digunakan untuk


meminimalkan spasme otot; untuk mereduksi, mensejajarkan, dan mengimobilisasi
fraktur; untuk mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan diantara kedua
permukaan patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran yang
diinginka untuk mendapatkan efek terapeutik. Faktor-faktor yang mengganggu
keefektifan tarikan traksi harus dihilangkan (Smeltzer & Bare, 2001 )

Kontraindikasi
1)

Hipermobilitas

2)

Efusi sendi

3)

Inflamasi

4)

Fraktur humeri dan osteoporosis

Skin Traksi
Traksi kulit (skin traksi) adalah menarik bagian tulang yang fraktur dengan menempelkan
plaster langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk, membantu menimbulkan
spasme otot pada bagian yang cedera dan biasanya digunakan untuk jangka pendek (48
-72 jam). Traksi kulit menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepada
bagian tubuh yang terkena melalui jaringan 7 lunak.
Skeletal Traksi
Traksi skeletal adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera dan
sendi panjang untuk mempertahankan traksi, memutuskan pins (kawat) ke dalam. Traksi
ini menunjukkan tahanan dorongan yang di aplikasikan langsung ke skeleton melalui
pins, wire atau baut yang telah dimasukkan kedalam tulang. Untuk melakukan ini berat
yang besar dapat digunakan. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang tidak stabil,
untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur
membutuhkan traksi jangka panjang.

TRAKSI KULIT

Cuci tangan dan pasang sarung tangan


Cuci, keringkan dan beri bedak kulit sebelum traksi dipasang

kembali

Lepas sarung tangan

Anjurkan klien untuk menggerakkan ekstremitas distal yang


terpasang traksi

Berikan bantalan dibawah akstremitas yang tertekan

Berikan penyokong kaku (foot plates) dan lepaskan setiap 2 jam


lalu anjurkan klien latihan ekstremitas bawah untuk fleksi, ekstensi dan
rotasi

Lepas traksi setiap 8 jam atau sesuai instruksi

TRAKSI SKELETAL

Cuci tangan
Atur posisi klien dalam posisi lurus di tempat tidur untuk

mempertahankan tarikan traksi yang optimal

Buka set ganti balut, cairan pembersih dan gunakan sarung


tangan steril

Bersihkan pin serta area kulit sekitar pin, menggunakan lidi kapas

dengan teknik menjauh dari pin (dari dalam ke luar)


Beri salep anti bakteri jika diperlukan sesuai protokol RS
Tutup kassa di lokasi penusukan pin
Lepas sarung tangan
Buang alat alat yang telah dipakai ke dalam plastik khusus

infeksius

Cuci tangan

Anjurkan klien menggunakan trapeze untuk membantu dalam


pergerakan di tempat tidur selama ganti alat dan membersihkan area
punggung/ bokong

Berikan posisi yang tepat di tempat tidur

REFERENSI

Kozier Barbara. Snyder Shirlee.dkk,2009,Buku Ajar Praktik Keperawatan


Klinis,Edisi 5 ,EGC,Jakarta.
Mutaqqin Arif.2011.Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal, Jakarta:EGC
Ningsih, Nurma & Lukman. 2011. Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Muskuloskeletal, Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai