Anda di halaman 1dari 3

Tugas Essay

FA4205 Biosintesis Senyawa Obat

VIOLACEIN
oleh : Ujang Karna || 10413036

Violacein adalah metabolit sekunder berupa pigmen berwarna ungu yang


merupakan senyawa turunan indol. Senyawa tersebut secara umum
dihasilkan oleh Chromobacterium violaceum dengan gen vioABCDE. Selain
itu, juga diproduksi oleh beberapa genus seperti Collimonas, Duganella,
Janthinobacterium, Microbulbifer dan Pseudoalteromonas. Produksi
violacein diregulasi oleh mekanisme quorum sensing. Karena mudah
untuk dilihat, produksi violacein oleh C. violaceum telah menjadi indikator
dari quorum sensing. Karena violacein merupakan metabolit sekunder,
senyawa tersebut aktif secara biologis dan mempunyai efek toksik untuk
mempertahankan hidupnya.

(a)

(b)

Gambar 1. (a) visualisasi kultur yang mengeluarkan violacein, (b) struktur kimia violacein (Duran et
al, 2007)

Violacein telah menunjukkan efek antibakteri terhadap bakteri Grampositif. Salahsatu objek yang sering digunakan untuk pengujian violacein
adalah Staphylococcus aureus yang merupakan strain patogen yang
resisten terhadap beberapa senyawa (MRSA). Penelitian menunjukkan
bahwa violacein mampu menghambat pertumbuhan S. aureus dengan
konsenstrasi 5,7 hingga 15 mg/L. Dengan efek antibakteri yang kuat,
violacein dikandidatkan sebagai antibiotik.

Selain mempunyai efek antibakteri, violacein mempunyai efek antifungi.


Salahsatu objek yang digunakan adalah Rosellinia necatrix, yaitu fungi
yang menyebabkan white rot pada mulbery. Dengan seperti itu, violacein
dapat digunakan sebagai fungisida.
Violacein juga mempunyai efek antiprotozoa. Violacein dapat digunakan
untuk penyakit leishmaniasis karena mempunyai aktivitas efek
antileishmanial dan mempunyai aktivitas antiplasmodial yang digunakan
sebagai antimalaria. Violacein lebih efektif 300 kali dibanding quinine,
yaitu agen kemoterapeutik yang juga mempunyai aktivitas antimalaria.
Violacein dilaporkan menunjukkan efek antivirus terhadap HSV (Herpes
Simplex Virus) dan virus polio. Pada konsentrasi 0,25 ug/mL (0,73uM),
violacein dapat menghambat sebanyak 62% sel yang terinfeksi HSV, dan
pada 0,063 ug/mL (0,18 uM), violacein dapat menghambat sebanyak 56%
sel yang terinfeksi virus polio.
Efek lain yang cukup paling terkenal adalah antitumor atau antikanker. Sel
kanker yang pernah diuji adalah sel paru-paru, sel usus (colon), sel
mieloid leukimia, sel melanoma uveal (sel mata), sel usus besar, rektum
dan lain-lain.
Mekanisme kerja dari violacein yaitu dengan menyebabkan apoptosis
pada sel lain. Violacein memfosforilasi kinase, meregulasi jalur NF
(nuclear factor) atau faktor transkripsi sel dan mengaktifkan kaspase
sehingga terjadi apoptosis pada sel target dan sel target pun mati.
Violacein telah diproduksi untuk dikomersialkan. Namun penggunaannya
hanya terbatas untuk tujuan penelitian saja. Salahsatu produsen violacein
ini adalah swissaustral (www.swissaustral.com). Swissaustral merupakan
perusahaan yang berkomitmen untuk mengembangkan teknologi inovatif
dari ekstremofilik sebagai solusi yang berbeda untuk menyelesaikan nonstandard technological challenges dalam produksi produk berdasar biologi
(biobased products).

Gambar 2. Logo perusahaan swissaustral (www.swissaustral.com)

Pustaka Utama

Choi, S. Y., Yoon, K. H., Lee, J. I., dan Mitchell, R. J. 2015. Violacein: Properties and
Production of a Versatile Bacterial Pigment. BioMed Research International.
1 (1) : 1 - 8
Pustaka Pendukung
Duran, N., Justo, G. Z., Ferreira, C. V., Melo, P. S., Cordi, L., dan Martins, D. 2007.
Violacein: properties and biological activities. Biotechnol. Appl. Biochem. 4
(8) : 127 131
http://www.swissaustral.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=45&Itemid=205#documentationsafety

Anda mungkin juga menyukai