Anda di halaman 1dari 20

Vaksin Covid-19 “CoronaVac”

oleh Sinopharm
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hamidah Harahap, M. Sc

Kelompok 2
Kelompok 2

200405050 200405051 200405054

Hasrina Maulani Henry Samuel Pardosi

200405172 200405181 200405184

Claudya Steffy Latifatul Fajriah Naek Riyanto Siregar


PEMBAHASAN

01 Abstrak 02 Pendahuluan

03 04
Cara Kerja Vaksin
Sinopharm Hasil Uji Sinopharm
PEMBAHASAN

05 Cara Pemberian Vaksin


Sinopharm 06 Efek Samping Vaksin
Sinopharm

07 Perbandingan Antara Vaksin


Sinopharm Dan Sinovac.
Abstrak

Vaksin Sinopharm adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Vaksin
yang berasal dari China ini berisi virus Corona yang dimatikan (inactivated virus). Setelah melalui
proses inaktivasi, virus Corona dalam vaksin Sinovac akan mati dan tidak bereplikasi. Karena virus
Corona dalam vaskin Sinovac sudah mati, vaksin tersebut bisa disuntikkan ke lengan manusia tanpa
menyebabkan infeksi COVID-19. Berdasarkan hasil evaluasi, pemberian vaksin sinopharm dua dosis
dengan selang pemberian 21-28 hari menujukkan profil keamanan yang dapat ditoleransi. Untuk Efek
samping Sinopharm juga dapat ditoleransi dengan baik. Frekuensi kejadian masing-masing efek
samping adalah 0,01 persen atau terkategori sangat jarang. Rentang pemberian dosis Sinopharm bisa
diberikan pada kelompok usia dewasa di atas 18 tahun hingga lansia.
PENDAHULUAN

Sinopharm, adalah sebuah perusahaan milik China juga mengembangkan vaksin Covid-19, yang
serupa dengan Sinovac, yaitu merupakan vaksin yang tidak aktif dengan cara kerja yang serupa dengan
Sinovac. Pada 30 Desember Sinopharm telah mengumumkan bahwa uji coba fase ke tiga vaksin
menunjukkan nilai efektifitas sebesar 79%. Di China sekitar satu juta orang sudah disuntik menggunakan
Vaksin Sinopharm, di bawah izin pengggunaan darurat. Akan tetapi Uni Emirat Arab mengatakan menurut
hasil uji coba pada penelitian fase ke tiga menunjukkan angka efektifitas sebesar 86%. Turki, Brasil , Chili,
Uni Emirat dan Bahrain telah menyetujui penggunaan vaksin Sinopharm.
Proses Pembuatan Vaksin:

Pengambilan sampel
Tahap 1 Virus covid-19 diambil dari orang yang positif covid-19.

Tahap 2 Sampel covid-19 yang telah diambil disuntikkan ke sel ginjal monyet
sebagai inang baru sehingga virus tetap bertahan hidup. Monyet kemudian
diberikan bahan kimia bernama beta-propiolakton. Beta-propiolakton adalah
senyawa kimia yang dapat menghalangi pembelahan sel dan bereaksi dengan
banyak reagen nukleofilik termasuk asam nukleat dan protein. Beta
propiolakton memodifikasi struktur asam nukleat dengan mengubah jenis DNA,
proses replikasi DNA, dan hubungan protein pada untaian double helix DNA.
Setelah diberi beta-propiolakton, virus covid-19 menjadi tidak aktif dan tidak
dapat bereplikasi namun protein mereka tetap utuh.
Tahap 3

Virus covid-19 yang telah tidak aktif diambil dari sel ginjal
monyet dan dicampurkan dengan sejumlah kecil senyawa berbasis
aluminium yang disebut adjuvan. Adjuvan adalah zat yang berfungsi
untuk meningkatkan respon kekebalan tubuh terhadap vaksin. Vaksin
covid-19 yang telah dibuat pun siap digunakan untuk orang yang
terinfeksi maupun yang tidak.
Komposisi Vaksin Sinovac

1. Virus yang sudah dimatikan

Vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang akan digunakan mengandung


bahan antara lain virus yang sudah dimatikan (atau inactivated virus)
dan tidak mengandung sama sekali virus hidup atau yang dilemahkan.
Ini merupakan metode paling umum dalam pembuatan vaksin.
2. Alumunium Hidroksida  Al(OH)₃

Aluminium hidroksida atau aluminium hydroxide ditemukan di alam sebagai mineral


gibbsite dan tiga polimorfnya yang langka: bayerit, doyleit, dan nordstrandit. Aluminium
hidroksida bersifat amfoterik di alam, yaitu, senyawa ini memiliki sifat asam dan basa. 
Senyawa ini ,erupakan mineral alami yang termasuk ke dalam golongan obat antasida.
Alumunium hidroksida adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala akibat asam
lambung naik, seperti mulas, sakit perut, atau gangguan pencernaan.
Obat ini mampu bekerja dengan cepat untuk menurunkan asam dalam lambung. Dalam
penggunaannya, alumunium hidroksida bisa juga dikombinasikan dengan obat lain supaya
menurunkan produksi asam lambung, seperti cimetidine, ranitidine, dan
omeprazole.Aluminium hidroksida juga dapat digunakan untuk tujuan lain yang tidak
tercantum dalam panduan pengobatan, misalnya saja mengurangi kadar fosfat pada orang
yang memiliki masalah kesehatan ginjal

Dalam vaksin ini yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan vaksin karena
bersifat antasida yang bersifat menetralisir senyawa lain.
2. Fosfat (PO₄³⁻)

Fosfat adalah setiap senyawa kimia banyak berhubungan dengan asam fosfat (H 3PO4).

Satu kelompok derivatif ini terdiri dari garam yang mengandung ion fosfat (PO 43-), ion

hidrogen fosfat (HPO42-), atau ion dihidrogen fosfat (H2PO4–), dan ion bermuatan seperti
natrium atau kalsium positif; kelompok kedua terdiri dari ester, di mana atom hidrogen dari
asam fosfat telah digantikan oleh gabungan gugus organik seperti etil (C 2H5) atau fenil

(C6H5).
Larutan fosfat
sebagai penstabil
(stabilizer)

Gambar 1 Gugus fosfat


2. Garam (NaCl)
Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari
kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Garam
umumnya merupakan hasil reaksi antara senyawa asam dan basa. Bentuk
padatnya biasanya berupa kristal sedangkan dalam bentuk larutan unsur-unsur
penyusun garam akan mengion kembali dan membuat larutan ini dapat
menghantarkan listrik. Garam- garam yang tersusun dari logam alkali dan alkali
tanah akan menghantarkan listrik lebih kuat. Garam yang paling umum dan
banyak digunakan di masyarakat ialah garam NaCl, berupa padatan kristal
berwarna putih.
Dalam ilmu kimia, garam ialah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif
(kation) dan ion negatif (anion), sehingga akan membentuk senyawa netral (tanpa
bermuatan). Garam terbentuk dari hasil sebuah reaksi asam dan basa. Hidrolisis
garam adalah “terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam dan atau
basa.”

Kandungan larutan garam atau natrium chlorida (NaCl) sebagai isotonis guna


memberikan kenyamanan dalam penyuntikan.
2. Tidak Menggunakan Boraks dan Bahan
Kimia Berbahaya

Vaksin COVID-19 buatan Sinovac juga tidak mengandung bahan seperti


boraks, formalin, merkuri, serta tidak mengandung pengawet. Vaksin yang akan
digunakan di masyarakat telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian
uji yang ketat, sehingga terjamin kualitas, keamanan dan efektivitasnya di bawah
pengawasan BPOM serta memenuhi standar internasional.
CARA KERJA VAKSIN SINOPHARM
Vaksin yang berasal dari China ini berisi virus Corona yang dimatikan (inactivated virus). Vaksin ini
bekerja untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga antibodi dapat melawan virus Corona SARS-
CoV-2. Karena virus Corona dalam vaskin Sinovac sudah mati, vaksin tersebut bisa disuntikkan ke lengan
manusia tanpa menyebabkan infeksi COVID-19. Begitu masuk ke dalam tubuh, beberapa virus yang tidak
aktif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen. Sel yang membawa antigen
merobek virus Corona dan memunculkan beberapa fragmen di permukaannya. Sel T dalam tubuh membantu
mendeteksi fragmen tersebut yang apabila cocok dengan salah satu protein pada sel, sel T menjadi aktif dan
menjadikan sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.
Hasil Uji Sinopharm

Vaksin Sinopharm telah disetujui untuk penggunaan Dengan rata-rata titer antibodi netralisasi
darurat di beberapa negara dan perusahaan masih sebesar 156,5 persen pada orang dewasa dan 159,7
melakukan uji klinis tahap akhir di 10 negara. Maroko pada lansia. Sedangkan untuk zero positive rate uji
bersiap untuk program vaksinasi Covid-19 yang ambisius, antibodi IgG adalah 98,09 persen pada orang
yang bertujuan untuk memvaksinasi 80% orang dewasa dewasa dan 97,6 persen pada lansia. Untuk rata-
dalam operasi mulai bulan ini yang pada awalnya rata kenaikan titer antibodi 1374,4 pada orang
mengandalkan vaksin Sinopharm. Berdasarkan hasil dewasa dan 1218 pada lansia. Jadi titer antibodi
evaluasi, pemberian vaksin sinopharm dua dosis dengan yang terbentuk oleh vaksin sinopharm ini termasuk
selang pemberian 21-28 hari menujukkan profil keamanan tinggi. Kemudian jumlah subjek yang mengalami
yang dapat ditoleransi dengan baik. Studi klinik fase 3 yang kenaikan antibodi pada uji klinik pada fase 3
telah dilakukan di Uni Emirates Arab (UAE) dengan subjek adalah 98,1 persen pada orang dewasa dan 97,6
sekitar 42 ribu menunjukan efikasi vaksin sebesar 78 persen pada lansia
persen.
Cara Pemberian Vaksin Sinopharm
Vaksin Sinopharm akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas 3. Penyimpanan vaksin Sinopharm dilakukan oleh

medis di bawah pengawasan dokter di tempat layanan vaksinasi. petugas vaksin sesuai standar prosedur operasional,

1. Sebelum penyuntikan vaksin, dokter atau petugas medis akan yaitu disimpan dalam vaccine refrigerator (lemari

melakukan tanya jawab singkat dan pemeriksaan untuk memastikan pendingin khusus untuk vaksin), dengan suhu 2–8°

Anda dalam kondisi sehat dan siap untuk divaksin. Jika Anda demam C, serta terhindar dari paparan sinar matahari

saat pemeriksaan, vaksinasi tidak boleh dilakukan. langsung.

2. Vaksin Sinopharm diperuntukkan bagi orang dewasa usia 18–60 tahun.


Belum diketahui efektivitas dan keamanan vaksin ini untuk lansia 4. Walaupun sudah menerima vaksinasi, Anda harus

berusia di atas 60 tahun. Setelah penyuntikan vaksin, Anda akan tetap mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu

diminta untuk tetap tinggal di tempat pelayanan vaksinasi selama 30 memakai masker, menjaga jarak dan menghindari

menit. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya KIPI kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun dan

(kejadian ikutan pascaimunisasi). air mengalir.


Efek Samping Vaksin Sinopharm

Secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi dengan baik dan efek samping lokal
yang palig sering dilaporkan adalah :

1. kategori ringan seperti bengkak, rasa sakit/nyeri dan kemerahan.


2. Kemudian untuk efek samping lokal berat yang dilaporkan sangat kecil sekali dengan
frekuensi kejadian sebanyak 0,01 persen .
3. Untuk efek samping sistemik yang dilaporkan adalah sakit kepala sebesar 12 persen,
nyeri otot, diare sebesar 33 persen, batuk dan efek samping umum  jika kita
mendapatkan suntikan vaksin lainnya.
Perbandingan Antara Vaksin Sinopharm
Dan Sinovac.
Untuk Efek samping Sinopharm Dapat Vaksin Sinopharm menunjukkan dari Uji
ditoleransi dengan baik. Frekuensi kejadian klinis fase 3 yang berlangsung di Uni Emirat Arab
masing-masing efek samping adalah 0,01 dengan 42 ribu relawan bahwa Sinopharm memiliki
persen atau terkategori sangat jarang. efikasi 78 persen. Dalam uji klinis tersebut juga
didapatkan imunogenositas 14 hari setelah suntikan
kedua untuk netralisasi antibodi yakni 99,92 persen
untuk dewasa dan lansia 100 persen. Sedangkan
Dalam uji klinis yang dilakukan di Bandung, efikasi
vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.
KESIMPULAN
Secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi dengan baik dan efek samping lokal yang paling
sering dilaporkan adalah kategori ringan seperti bengkak, rasa sakit/nyeri dan kemerahan.
Kemudian untuk efek samping lokal berat yang dilaporkan sangat kecil sekali dengan frekuensi
kejadian sebanyak 0,01 persen. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin sinopharm aman untuk
dikonsumsi untuk membentuk antibodi yang memberikan kekebalan melawan virus Corona dan
mencegah COVID-19.
THANK
YOU !

Anda mungkin juga menyukai