Financial Distress M&a
Financial Distress M&a
By
Bernad M.S.
Lebih sulit untuk didefinisikan, namun secara umum berarti perusahaan sudah tidak
profitable
Bisa berupa perusahaan membukukan kerugian, return investasi lebih kecil daripada
cost of capital, actual earning lebih kecil dibandingkan forecasted earning, dll
2. Kegagalan Finansial
Perusahaan tidak bisa memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, tidak memiliki likuiditas yang
cukup untuk hutang jangka pendeknya
c. Efek dari Financial Distress
Ada beberapa akibat dari financial distress yaitu
E. Restrukturisasi keuangan
1. Pemotongan deviden
Perusahaan dengan kerugian kronis akan dengan segera mengambil langkah pemotongan
deviden. Alas an utama dari pemotongan deviden selalu berasal dari pendapatan yang jelek.
2. Dual class recaps
Perusahaan menerbitkan common stock kelas dua dengan hak voting terbatas dan memberikan
kas secara cepat pada perusahaan.
3. Menerbitkan targeted stock
Targeted stock atau tracking stock adalah kelas saham dari perusahaan yang terdiversifikasi yang
terhubung secara kinerja bisnis unit atau divisi tertentu
4. Equity carve out
Merupakan variasi dari divestiture yang melibatkan penjualan dari equity perusahaan subsidiary
kepada orang luar. Penjualan ini dilakukan dengan proporsi yang memungkinkan parent
company untuk tetap melakukan kontrol terhadap perusahaan. Pada equity carve out, entitas baru
terbentuk dengan pemegang saham berbeda dengan parent company. Perusahaan yg terdivestasi
memiliki management yang berbeda.
5. Spin off
Sebuah perusahaan mendistribusikan semua saham perusahaan di dalam anak perusahaan kepada
pemegang saham dengan tujuan membuat 2 perusahaan publik yang terpisah dengan equity
ownership yang sama. Terkadang, sebuah divisi telah disiapkan untuk menjadi perusahaan yang
independent. Walaupun struktur kepemilikan pemegang saham sama dengan perusahaan induk,
perusahaan yang baru bersifat independent terhadap perusahaan induk dan tidak ada cash
infusion dr perusahaan induk
MERGER DAN AKUISISI
Dalam kondisi ekspansi, perusahaan biasanya mengambil langkah merger, tender offer, ataupun
joint venture.
Motivasi utama perusahaan untuk melakukan Merger adalah untuk beberapa alas an yaitu :
1. Growth
2. Sinergi
3. Diversifikasi
Definisi merger yang sederhana yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh
perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan
identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan
yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi
GROWTH / PERTUMBUHAN
Merger adalah salah satu cara untuk memperluas bisnis secara instan. Pertumbuhan
internal merupakan pertumbuhan alami namun membutuhkan waktu yang lama dan terkadang
momen untuk memperluas bisnis akan terlewatkan. Growth merupakan tujuan utama merger
terutama bagi perusahaan yang ingin melakukan penetrasi secara internasional dan menggarap
market lintas batas. Jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat
mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.
SINERGI
Sinergi dihasilkan melalui kombinasi aktivitas secara simultan dari dua kekuatan atau
lebih elemen elemen perusahaan yang bergabung sedemikian rupa sehingga gabungan aktivitas
tersebut menghasilkan efek yang lebih besar dibandingkan dengan penjumlahan aktivitas
aktivitas perusahaan jika mereka bekerja sendiri sendiri. Sinergi harus dipahami dalam konteks
bahwa hasil riil atau manfaat ekstra tersebut harus jelas dan terukur. Pemahaman tentang sinergi
harus dikaitkan dengan besarnya premium yang dibayarkan oleh perusahaan. Secara kuantitatif
merger dan akuisisi akan dinilai berhasil apabila nilai sinergi lebih besar dibandingkan dengan
premium sehingga memberikan NPV yang positif. Manfaat keberadaan sinergis untuk
mengantisipasi yang memungkinkan perusahaan untuk mengeluarkan biaya dari proses akuisisi
dan masih mampu untuk memberikan pemegang saham target premi untuk saham mereka.
Sinergi memungkinkan perusahaan gabungan untuk muncul dengan memiliki nilai akuisisi
bersih positif (NAV).
SINERGI OPERASI
Sinergi operasi (operating synergy) terjadi ketika perusahaan hasil kombinasi mampu mencapai
efisiensi biaya. Efisiensi ini dicapai dengan cara pemanfaatan secara optimal sumberdaya
sumberdaya perusahaan. Operating synergy dapat dibedakan dalam economies of scale dan
economies of scope.
Economies of scale
Economies of scale atau skala ekonomis menunjukkan suatu keadaan dimana perusahaan mampu
mencapai biaya rata-rata per unit yang semakin rendah seiring dengan semakin besarnya jumlah
output yang diproduksi.
Economies of scope
Economies of scope atau lingkup ekonomis bisa diperoleh melalui merger dan akuisis ketika
perusahaa mampu memanfaatkan secara maksimal satu input sumber daya untuk menghasilkan
beberapa output/ produk atau jasa
SINERGI KEUANGAN
Sinergi keuangan (financial synergy) dihasilkan ketika perusahaan hasil merger memiliki struktur
modal yang kuat dan mampu mengakses sumber sumber dari luar secara lebih mudah dan lebih
murah sedemikian rupa sehingga biaya modal perusahaan semakin menurun
DIVERSIFIKASI
Untuk menjadi perusahaan konglomerasi dan memulai unit bisnis baru maka merger dan akuisisi
dapat menjadi pilihan. Dengan merger dan akuisisi maka resiko pengembangan produk baru pada
unit bisnis baru akan berkurang karena yang dipilih paling tidak perusahaan yang sudah memiliki
track record yang sukses.
Perusahaan dikatakan telah melakukan merger dan akuisisi untuk tujuan diversifikasi adalah
ketika perusahaan yang di merger atau diakuisisi tersebut tidak berhubungan dengan bisnis
utama dari perusahaan ataupun diversifikasi yang berhubungan dengan bisnis utama perusahaan.
Diversifikasi ini memberikan keuntungan bagi perusahaan dimana sebuah perusahaan menjadi
tidak terlalu volatile apabila terjadi perubahan pada bisnis utama karena memili banyak unit
bisnis yang dapat menopang. Sedangkan diversifikasi bagi perusahaan yang masih berhubungan
dengan bisnis utama dapat member keuntungan berupa penguasaan bisnis dari hulu ke hilir
seperti mengurangi ketergantungan terhadap pemasok bahan dari perusahaan lain ataupun
efisiensi logistic untuk menurunkan biaya.
Motif Lain Perusahaan Melakukan Merger dan Akuisisi
a.
Meningkatkan dana
b.
c.
Pertimbangan pajak
d.
e.
melalui
merger
lebih
sederhana
dan
lebih
murah
dibanding
berada pada industri hulu memasukiindustri hilir atau sebaliknya dari industri hilir menuju
industri hulu. Mergervertikal ini dibagi dalam dua bentuk yaitu integrasi ke belakang atau ke
bawah (backward/ downward integration) dan integrasi ke depan atau ke atas (forward/upward
integration).
Merger Konglomerat
Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing-masing bergerak
dalam industri yang tidak terkait. Merger konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan
berusaha mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasuki bidang bisnis yang berbeda sama
sekali dengan bidang bisnis semula. Apabila merger konglomerat ini dlakukan secara terus
menerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuah konglomerasi