Anda di halaman 1dari 35

TErSENGAT

INSPIRASI
Bila kita menciptakan
sesuatu dari hati,
hampir semua bisa berhasil,
tapi bila dari kepala saja kita
tak akan mencapai apa-apa.

Kilatan Jaringan Kisah Inspiratif


Sudah lama diketahui bahwa pengaruh
ceritera, metafor, parodi,jauh lebih efektif
ketimbang nasehat langsung. Mungkin
itulah yang akan anda alami dan dapatkan
sehabis merumput di 100 metafor ini.

TESENGAT INSPIRASI
Inspirasi adalah stimulus, penyemangat, visi, ilham, kilatan cahaya baru, jiwa gagasan,
animasi, dorongan yang menghidupkan, ledakan tak terduga, bunyi merdu nurani, dan api.
Orang tanpa inspirasi SESUNGGUHNYA sudah mati. Orang tanpa inspirasi adalah zombie,
mesin, android, robot.
Membuat dunia lebih baik dimulai dengan membuat bangsa lebih baik; membuat bangsa lebih
baik dimulai dengan membuat keluarga lebih baik; membuat keluarga lebih baik, dimulai
dengan memupuk hidup dan hati pribadi lebih baik. Itulah cara berpikir utama Confucius
dalam agenda pemulihan kehidupan bermasyarakat yang lebih inspiratif.
Simaklah metafor sumber inspirasi berikut ini.
1000 cermin
4 resep eksekutif
agama
air
alice in wonderland
angsa
arwana
asah gergajimu
ayam & burung elang
beban kehidupan
benih
berondongan peluru
berpikir lateral
cahaya lilin
cantik
ember bocor
eureka
harga karir sukses
harga keangkuhan
harga kerakusan
hati penuh luka
hukum benih
induk burung
ingkar janji
jangan bangunkan
jejak kaki tuhan

jimat perdamaian
kalajengking
kancil yang cerdik
katak terlena mati
keadilan
keajaiban itu nyata
kekasih kaya-raya
kerjakan yg disukai
keyakinan buta
kisah si bambu
kita kemana sih?
love story
lupa bersyukur
manusia bodoh
manusia kaleng
marah /keharuan
memancing kepiting
membandingkan
membangun Istiqal
membeli keajaiban
membeli kekuasaan
menggusur gunung
menyamai tuhan
menyingkirkan kepedihan
mertua
mitos

mustahil tapi bisa


nasib & beruntung
neraka & surga
nyala api kasih
papa ada disini
pasar agama
pembawa maut
peniru pecundang
pertapa
pewaris tahta
pikiran tertutup
pohon 1000 cabang
Saddam
sangkutan kesusahan
sensasi
senyum mengubah
serigala bebas
siapa yang miskin
singa
tai kuda tanpa kuda
tak bisa terbang
takut bayangan
takut beda
terima kasih
teruskan bermain
teruslah berenang

Dengan ceritera orang bisa mengkomunikasikan diri secara lebih efektif. Sperti kata seorang
pendidik terkenal, The ability of story to transmit a powerful meaning with intensity has
enormous significance for performance in communication, knowledge elicitation, cultural
change and cross culture understanding. Organizations such as 3M, Xerox, IBM, NASA, The
World Bank, Intel and Microsoft are actively using story techniques to handle complex
management issues. Ceritera mampu menyampaikan makna yang kuat dengan signikasi yang
luar biasa dalam komunikasi, pengetahuan, perubahan budaya dan pemahaman budaya
silang. Organisasi seperti 3M, Xerox, Bank Dunia, Intel dan Microsoft secara aktif memakai
ceritera guna memecahkan masalah-masalah manajemen yang rumit.

Tugas yang menyenangkan adalah merumput ratusan metafor ini dan menandai ceritera yang
secara aketika dapat menyengat inspirasi.
PERTAPA YANG SERAKAH
Alkisah adalah seorang PERTAPA yang sudah begitu suci hingga Allah memberi kuasa pada dia
untuk boleh mengubah batu di dekat padepokannya menjadi manusia dengan cara menuliskan
huruf M (=Manusia) pada batu itu dan bisa mengembalikannya menjadi batu kembali
dengan menulis B (=Batu) pada dahi.
Pertapa berterimakasih dan merasa ia hanya membutuhkan seorang pembantu saja untuk
mencari makan. Tapi kemudian hari ia merasa memerlukan seorang pembantu untuk menjaga
keamanan. Kemudian seorang untuk mencuci pakaian. Dan seorang untuk menjadi sekretaris,
dst. Pertapa itu terus menciptakan manusia pembantu dari batu, tapi lupa menuliskan B,
hingga pembantunya menjadi amat banyak. Akhir dari kisah itu adalah terbunuhnya PERTAPA
itu oleh para pembantunya.
Ia terbunuh oleh ciptaannya sendiri. Bila diperhatikan dengan lebih jeli kebanyakan
orang terbunuh oleh kerakusannya sendiri. "Men have become the tools of their tools."
- Henry David Thoreau (1817-1862)
BATAS NERAKA DAN SURGA
Alkisah adalah seorang pertapa yang sudah begitu suci sehingga Allah memperbolehkan
pertapa itu untuk melihat-lihat surga dan neraka lebih dahulu sebelum ia meninggal. Di
neraka ia terkejut karena ternyata neraka itu tampak penuh kemilau kemewahan dan
kenikmatan. Semua orang berpakaian bagus-bagus. Makanan terlezat tersedia di setiap meja.
Kemudian ia dibawa malaekat ke surga. Ia terkejut lagi karena menyaksikan pemandangan
yang sama. Lha, dia pikir, apa bedanya sorga dan neraka?
Setelah pertapa itu meneliti ulang, ternyata di neraka orang-orang tersiksa abadi karena tak
bisa menggerakkan tangan dan mulut untuk menikmati makanan dan kemewahan. Tapi di
sorga juga begitu. Bagaimana ini? Memang di sorga orang tidak juga memakai tangan
mengambil makanan untuk diri sendiri, tetapi mereka selalu memberinya pada orang lain.
Di neraka tiap orang begitu hebat memikirkan kepentingan diri sendiri, hingga terpenjara
dalam nafsunya sendiri. Di surga orang hanya memikirkan kepentingan orang lain hingga ia
selalu menerima berlimpah. Kebahagiaan dan kenikmatan abadi ternyata tidak lain daripada
memberikan pada orang lain, dan orang yang menderita adalah yang tegang memikirkan
kepentingan diri sendiri. Kemampuan menciptakan sukacita adalah anugerah memberikan
perhatian. Manusia hanya bisa menjadi kaya dan bahagia apabila ia memberi.
Bila anda hanya memikirkan diri sendiri, hanya satu orang yang memikirkan diri anda, tapi
bila anda memikirkan kepentingan banyak orang, maka anda akan dipikirkan oleh banyak
orang.
PIKIRAN DAN HATI YANG TERTUTUP
Seorang pengacara kondang begitu mahir melindungi para penjahat kakap, para super
koruptor, dan pejabat-pejabat kaya dengan memakai ayat-ayat peraturan. Kemahiran ini
mengalirkan dana berlimpah ke rumahnya begitu deras. Suatu hari ia membeli sebuah mobil
Lexus, mobil paling mewah dan mahal, menambah koleksi Mercedes, Lamborgini, dan Rolls
Royce di garasinya. Dengan nikmat ia mengendarainya dan hendak memamerkannya pada
teman-teman. Bagi dia hamoran, hasangapon, hagabeon (kekayaan, kehormatan, dan banyak
keturunan) adalah puncak kenikmatan.
Ketika pada saat ia keluar dan membuka pintu mobil mewah Lexusnya, sebuah truk
menyambar pintu mobilnya hingga lepas. Si pengacara berteriak-teriak berang dan memanggil

polisi agar menangkap dan menghukum di penabrak. Polisi datang dan memplototi orang itu
dengan penuh keheranan. Pengacara membentak-bentak polisi yang bengong saja, dan
disahut oleh polisi, Lha, tangan Bapak putus dan lepas.
Waduuuh, teriak si pengacara, lalu bagaimana nasib Rolex yang baru kubeli di Swiss
kemarin?. Ndak apa-apa tanganku hilang asal jangan arloji emasku.
Hati bisa begitu tertutup oleh hamoroan, hasangapon, hagabeon. (kekayaan, kehormatan,
banyak keturunan).
RUMAH 1000 CERMIN
Alkisah di ada sebuah rumah dengan 1000 cermin. Seekor anjing kecil menemukan rumah itu.
Dia masuk dan menggonggong kegirangan sambil mengibas-ngibaskan ekornya dengan riang,
dan melihat ada 1000 anjing kecil lain yang ramah kegirangan dengan ekor berkibas-kibas
seperti dia. Waktu ia meninggalkan rumah itu, ia pikir Ini tempat yang menakjubkan, lain kali
aku akan singgah lagi disini.
Pada waktu lain, seekor anjing yang tampak stres dengan ekor terkulai lesu memasuki rumah
itu. Ia melihat 1000 anjing lain yang sedang stres dengan ekor terkulai dan wajah tertekan
serta menggeram seram seperti dia. Waktu ia meninggalkan rumah, ia pikir Ini tempat
tersiksa, dan aku tak akan kesini lagi.
Semua wajah di dunia adalah cermin. Cermin macam apa yang anda lihat pada wajah orang
temukan, tergantung anda juga. Anda tersenyum, yang anda hadapi senyum. Anda memaki
maka yang anda dapat adalah makian. Anda menabur kritik, yang anda tuai tentu saja kritik
TAKUT BAYANGAN SENDIRI
Seekor anjing yang kehausan pergi ke sungai mencari air. Ia melihat anjing lain di dalam air
lalu karena takut ia lari. Tetapi karena kehausan tak tertahankan ia kembali dan mengalahkan
rasa takutnya. Ia nekad melompat ke air menyerang anjing dalam air yang adalah
bayangannya sendiri.
Ya, seseorang harus melompat kendati ketakutan. Yang kita takutkan sering adalah bayangan
kita sendiri. Austere est facere (Nyali menghasilkan aksi).
CAHAYA LILIN DARIMANA
Di suatu tempat di suatu petang aku bertemu dengan seorang anak yang sedang membawa
lilin bernyala. Nak, aku menyapanya, lilinmu ini tadi tidak ada nyalanya dan sekarang ada
nyalanya. Menurutmu darimana asalnya nyala itu? Anak itu tertawa lalu memadamkan nyala
lilin, lalu berkata, Nah, Bapak lihat nyalanya pergi. Kemana perginya? Silahkan anda beritahu
aku.
Seringkali jawaban yang paling baik adalah pertanyaan. Alangkah baiknya kita belajar dari
kepolosan seorang anak.
POHON BESAR 1000 CABANG
Lao Tsu sedang bepergian dengan murid-muridnya dan mereka menemukan hutan dimana
para penebang pohon sedang menebangi semua pohon, kecuali sebuah pohon besar dengan
ribuan cabang. Pohon itu begitu rindang hingga banyak orang bisa berteduh di bawahnya.
Waktu murid-murid Lao Tsu disuruh bertanya kenapa pohon itu tak ditebang, para penebang
berkata, Pohon ini samasekali tak berguna. Mau bikin apa dari pohon seperti ini karena setiap
cabangnya penuh benjolan dan tidak lurus. Waktu jawaban itu disampaikan pada guru, Lao
Tsu tertawa. Jadilah seperti pohon itu. Bila kau tampak cantik dan tanpa cacat benjolan kau
akan menjadi komoditi di pasar. Jadilah seperti pohon yang tak ditebang ini yang meskipun
kelihatan tak berguna sesungguhnya ia memberi kesejukan pada banyak orang.

Hanya sedikit orang seperti pohon yang tak ditebang itu: orang yang kelihatan tak berguna
tapi memberikan keteduhan pada banyak orang.
AMARAH ITU NARAKA, KEHARUAN ITU SURGA
Seorang pertapa sedang duduk bermeditasi dengan khusuk. Seorang samurai yang kasar
dengan suara mengelegar mengganggu kekhusukannya.
Pak Tua, ajarkan padaku tentang surga dan neraka.
Setelah komat-kamit beberapa lama dan membiarkan samurai menjadi tak sabar, ia berkata,
Kau samurai buas, kotor, kurang ajar, nafas bau, tak tahu aturan, pedang berkarat. Kau ingin
tahu tentang surga dan neraka?.
Si samurai menjadi marah, menghunus pedangnya dan siap memenggal si pertapa tua.
Nah, itulah neraka, kata si pertapa dengan lembut , persis pada saat pedang sudah hampir
mencapai lehernya. Si samurai tercengang, terharu, terkesima atas suara lembut itu, lalu
menyarungkan pedangnya, tersentuh hatinya dengan airmata terimakasih dan bersyukur.
Dan itu, kata pertapa, adalah surga.
Amarah adalah neraka, Keharuan adalah surga
KARENA KAU MEMBANDINGKAN
Seorang samurai yang gagah dan termashur mendatangi Guru Zen di padepokan yang tenang
dan indah. Si samurai tiba-tiba merasa amat minder memasuki situasi yang indah dan hening
itu. Dia tanyakan hal itu pada sang Guru, kenapa ada perasaan minder seperti itu, padahal
sehari-hari ia merasa hebat, besar, kuat, berani.
Aku akan jelaskan alasannya padamu, kata Guru, tapi setelah semua orang pergi.
Di petang hari tatkala tamu-tamu tidak ada lagi dan si samurai mulai kesal dan gelisah
menunggu, Guru mengajak si samurai ke taman. Di temaram bulan purnama, Guru berkata,
"Lihat dua pohon itu! Yang satu menjulang tinggi, dan yang satu di sampingnya pendek.
Kedua pohon itu sudah tahunan ada di sebelah jendela kamar tidurku, dan belum pernah
kudengar pohon kecil mengeluh merasa minder melihat pohon menjulang itu. Menurutmu,
kenapa?
Si Samurai menjawab, Karena mereka tidak bisa dibandingkan.
Nah, kata Guru, kau tak usah tanya aku lagi. Kau sudah tahu jawabannya."
Banyak di antara kita seperti samurai itu: kelewat sibuk membandingkan diri dengan orang
lain sampai mata hati tertutup.
SIAPA YANG MISKIN
Seorang kaya suatu hari mengajak anaknya mengunjungi suatu keluarga miskin di desa
dengan maksud agar anaknya paham betapa miskin orang itu. Mereka menginap semalam.
Waktu perjalanan pulang si ayah bertanya,
Gimana kesannya, nak?.
Oh, mengesankan, sahut si anak.
Kau lihat betapa miskin mereka? tanya si ayah.
Yeah, sahut si anak.
Dan apa yang kau pelajari, nak? kejar si ayah. Si anak setelah hening beberapa saat,
berkata,
Kita di rumah punya seekor anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam kecil dan sempit,
mereka punya kolam panjang sekali sampai kaki bukti. Kita punya lampu-lampu impor di
taman, mereka punya bintang-bintang. Teras kita sebatas pagar depan, mereka sebatas
langit.
Dan setelah beberapa saat, karena ayahnya membisu saja, si anak berkata, Terimakasih ya,
ayah telah menunjukkan pada aku betapa miskin kita.

Kekayaan itu amat relatif dan lebih terkait dengan sikap daripada keadaan. Dengan sikap
yang tepat semua orang bisa kaya raya selamanya. Orang miskin kekurangan banyak , tetapi
orang tamak kekurangan segala-galanya
POHON SANGKUTAN KESUSAHAN
Aku mempekerjakan seorang tukang untuk memperbaiki gudang. Seharian ia kerja keras
dengan tangan lecet-lecet. Hujan turun, bis kota tidak ada lagi, dan pakaian dekilnya kelihatan
sobek disana-sini. Aku antar dia pulang. Sepanjang jalan ia membisu dengan wajah sedihnya.
Sesampai di rumahnya ia mengundang aku masuk bertemu keluarganya. Pada waktu kami
berjalan menuju pintu, ia berhenti sebentar di dekat suatu pohon, lalu ia seolah
menyangkutkan sesuatu pada ranting. Lalu kami masuk rumah, dan segera aku menyaksikan
perubahan besar. Wajahnya sumringah disambut isteri dan anak-anaknya. Kemudian setelah
kenalan aku pamit dan diantar oleh tukang itu sampai mobil. Waktu melewati pohon dimana
tadi ia berhenti, aku tidak tahan untuk tidak bertanya dia berbuat apa tadi dekat pohon itu.
O, itu, katanya, itu pohon sangkutan kesusahan. Aku memang orang susah, kecuali bila
bersama keluarga. Maka tiap pulang, aku sangkutkan kesusahanku di pohon ini, dan tiap pagi
berangkat kerja, aku ambil lagi.
Dan yang mengherankan, tambahnya, sepertinya jumlah kesusahan itu tak pernah lebih
daripada yang kusangkutkan kemarinnya.
Hanya sedikit orang seperti buruh kecil itu yang sanggup melupakan kesusahannya pada saat
harus menyenangkan keluarganya. Membawa beban kerja ke ruang keluarga adalah egois,
bodoh sampai jahat.
SENYUM

YANG MENGUBAH SEGALANYA

Aku mengalami banyak kesulitan keuangan. Orangtuaku tak mampu lagi membiayai
penyelesiakan kuliahku. Aku menjadi pemurung dan menganggap nasibku paling sial di dunia
ini. Aku terpaksa kuliah sambil bekerja dengan susah-payah sebagai kasir di suatu toko. Suatu
hari datang pasangan setengah baya masuk bersama seorang gadis kecil di kursi roda. Waktu
aku amati lebih dekat, gadis itu ternyata tak punya kaki dan tangan. Waktu pasangan itu
selesai belanja dan datang padaku membayar, aku menatap gadis di kursi roda, dan ia
memberikan senyuman paling manis dan mempesona yang pernah kualami. Senyuman manis
dan hangat itu meluluhkan semua bebanku.
Terimakasih gadis kecil yang mensyukuri hidupnya dengan senyuman manis dan tulus.
CARA BERPIKIR PEMBAWA MAUT
Seorang pekerja di suatu pabrik pada suatu petang tanpa sengaja terkurung dalam kamar
pendingin yang biasanya bersuhu beku. Semua pekerja telah pulang. Pekerja itu panik,
merasa putus asa dan menyerah. Ia menulis surat pada isterinya untuk mengucapkan selamat
tinggal. Pada akhir suratnya, ia menulis, Isteriku, aku mulai merasa membeku, sebentar lagi
aku akan mati, selamat tinggal . Keesokan harinya para pekerja lain menemukannya sudah
mati. Mereka heran, karena ruang pendingin kebetulan sejak kemarinnya sedang rusak
sementara lobagn angin pun ada.
Orang sering membuat dirinya sakit, menderia bahkan mati karena ia sendiri yakin demikian.
Berpikir negatif seperti itu hanya membawa maut. Manusia adalah seperti apa yang ia pikirkan
mengenai diri sendiri. Bila kau yakin dirimu mati, tentu kau akan mati.
SERIGALA BEBAS DAN ANJING DIRANTAI
Seekor serigala yang kurus, lapar dan dekil mengendap-endap masuk pemukiman dan
bertemu saudara jauhnya, anjing.
Hai, saudara, sapanya pada anjing, kau terlihat gemuk, sehat dan bersih.

Yah, seperti kau lihat sendiri. Tiap hari aku diberikan makan enak dan kenyang, dimandikan
dan diberi tempat tidur empuk, sahut si anjing bangga.
Kemudian, si serigala waktu mengamati leher si anjing memperhatikan bekas-bekas, lalu
bertanya, Lha, lehermu kenapa?
Oh, itu sahut anjing, Setiap malam tuanku merantai aku disini untuk menjaga rumah.
Si serigala nyosor pergi tanpa bilang apa pun. Dalam hatinya ia pikir bahwa kendati ia tidak
makan enak-enak seperti anjing, tetapi ia bebas, dan tidak seperti anjing yang dirantai .
Banyak di antara kita seperti anjing piaraan. Kenyang dan terpelihara tetapi kehilangan
kebebasan. Tidak salah bahwa orang mengatakan bahwa makanan gratis hanya terdapat di
perangkap tikus.
TERUSLAH BERENANG
Dua katak terjatuh dalam wadah berisi bubur. Yang satu putus asa lalu tenggelam mati. Yang
satu lagi berkata,
Aku memang tak bisa meloncat tapi aku takkan menyerah begitu saja. Aku akan berenang
terus hingga tenagaku habis, hingga aku mati dengan puas.
Lalu ia berenang terus sampai bubur menjadi lebih cair, sampai suatu ketika sudah cukup cair
dan hop, ia berhasil meloncat keluar.
Hidup baru berharga bila orang mencoba terus. Kegagalan bukanlah hal paling buruk, kecuali
bila orang berhenti mencoba. Tak ada kegagalan, kecuali bila berhenti mencoba; tak ada
kekalahan, kecuali datang dari dalam; tak ada rintangan buntu, kecuali kelemahan tujuan
yang melekat pada diri.
MANA ADA TAI KUDA TANPA ADA KUDA
Ada dua anak kembar. Yang seorang selalu mengeluh, yang satu lagi selalu melihat mawar
alias peluang dimana-mana. Suatu hari orangtua mereka memberi hadiah ulang-tahun pada
kedua anak itu dengan syarat dibuka di kamar masing-masing.
Waktu anak pertama membuka hadiahnya ia menemukan sebuah komputer notebook yang
mahal dan canggih. Anak itu mulai berkata,
Bah, aku tak suka komputer ini Pasti ini mudah rusak Perangkat lunaknya kurang
canggih Punya si Toni jauh lebih seru untuk video game
Anak yang satu lagi waktu membuka kadonya dan terlihat terkejut melihat kadonya berisi tai
kuda yang masih hangat.
Hah, tai kuda, ya. Papa dan Mama jangan menipu aku. Bila ada tai kuda, pasti ada kudanya,
hah.
Terkadang kita melotot kelewat lama pada pintu yang sedang menutup hingga kita terlambat
melihat pintu yang sedang membuka. Kreativitas adalah kemampuan melihat hubungan yang
tadinya tidak ada. Orang yang berpikir positif selalu melihat hubungan antara sesuatu yang
tampak dengan sesuatu lain yang tidak terlihat.
TAK PERNAH BISA TERBANG LAGI
Seekor kupukupu sedang berjuang keluar dari kepompong melalui sebuah lubang sempit.
Seseorang mengamati perjuangan kupukupu itu dan ingin membantu. Ia ambil gunting dan
memperbesar lobang keluar, hingga kupukupu bisa keluar. Memang bisa keluar, tetapi ia tak
bisa terbang karena sayapnya masih lemah dan badannya luka kena gunting. Sayapnya
ternyata tak menjadi lebih merentang seperti diharapkan orang yang membantunya tadi.
Kupukupu malang itu tak pernah bisa terbang lagi. Kenapa? Ia telah ditolong terlalu cepat
padahal proses kekuatan sayapnya belum matang. Kekuatan sayapnya justru menjadi matang
melalui gelepar perjuangannya untuk keluar dari kepompongnya.
Banyak pihak berbuat kekeliruan dengan belas-kasihan yang palsu. Mereka pikir dengan
memberi ikan orang akan kenyang. Mereka lupa orang itu akan segera lapar lagi. Belaskasihan palsu adalah membuat pihak lain tergantung dan tetap lemah.

EMBER BOCOR PUN BERGUNA


Seorang pelayan tiap hari turun ke sungai mengambil air bagi tuannya dengan dua ember
yang digantungkannya pada kedua ujung pikulan. Satu ember agak bocor hingga setiba di
rumah tuan sudah tak penuh lagi seperti ember yang lain yang sempurna. Suatu ketika ember
bocor merasa minder dan mengeluh bahwa ia tak berguna lagi.
O, jangan begitu, kata pelayan, Tidakkah kau perhatikan bahwa dalam dua tahun terakhir
ini aku bisa menghias rumah tuan dengan bunga yang indah? Itu jasamu. Tiap hari aku
memikul kau dan kau membasahi pinggir jalan di bawahmu di sisi jalan dimana sebelumnya
telah kutaburkan bibit bunga. Sementara aku jalan kau menyirami bibit itu. Tuan kita amat
senang karena rumah menjadi ceria penuh kembang. Itu jasamu, kawan. Dengan cacat atau
kekuranganmu, kau telah berjasa.
Banyak di antara kita seperti ember bocor itu: mengeluh merasa minder, dan merasa tak
berguna. Padahal sebenarnya amat berguna asal membuka mata dan hati saja.
IMAN YANG MENGGUSUR GUNUNG
Sebuah bangunan ibadah sedang dibangun di kaki sebuah bukit di pinggiran sebuah kota.
Setelah bangunan jadi, ternyata area parkir ternyata terlalu sempit. Menggempur gunung di
belakang tak mungkin karena tempat ibadah akan diresmikan dua minggu lagi, dan lagi pula
biaya untuk itu tidak ada.
Imam mengumpulkan pemuka umat dan menantang mereka percaya bahwa orang yang
beriman bisa memindahkan gunung asal percaya. Orang yang yakin penuh selalu mampu
berbuat keajaiban. Para pemuka umat membahasanya dan selalu ketemu jalan buntu.
Akhirnya, mereka berdoa dengan khusuk.
Esok harinya waktu imam sedang ikut bersih-bersih di bangunan ibadah itu, seseorang datang
tergesa-gesa menghadapnya dan berkata,
Bapak, kami dari PT Bangun Sarana. Kami akan membangun sebuah mall di sebelah sana
dan memerlukan tanah dalam jumlah banyak sekali. Bolehkah kami menggempur bukit di
belakang bangunan ibadah ini dan mengangkut tanahnya? Kami akan bayar secara pantas.
Tak pernah terlambat mewujudkan impian. Ambil saja langkah pertama yaitu berani
memimpikan suatu impian besar. Kemudian kuatkan kepercayaan untuk mengambil sedikit
risiko dan jadikan impian itu menjadi kenyataan. Kau takkan menyesal telah berbuatnya.
Keraguan melihat rintangan, kepercayaan melihat jalan. Keraguan melihat malam kelam,
kepercayaan melihat hari terang. Keraguan bertanya Siapa percaya ?, kepercayaan
menjawab Saya.
TERIMA KASIH YANG MENGHARUKAN
Kisah ini dikutip oleh Dr. Roger Fireslion dalam bukunya Leading on the Creative Edge. Peter
Grazer adalah kepala proyek pembangunan pusat silikon di St Lous Missouri. Tahun 1981,
waktu sedang membangun suatu bangunan sulit di lereng suatu bukit, ia mengalami suatu
yang mengharukan. Ia mempekerjakan sejumlah pekerja. Proyek itu selesai sebelum
waktunya dengan baik. Sebagai rasa terimakasih ia mengirim surat terimakasih yang diposkan
ke rumah masing-masing pekerja, dan mengundang para pekerja untuk suatu jamuan makan
malam yang meriah sekali.
Keesokan harinya Peter menemukan salah seorang pekerja, Jerry, 50 tahun, sedang
memandangi bangunan yang baru selesai itu. Peter bertanya apa yang salah, apalagi ia
mengenal Jerry sebagai orang yang selalu gembira. Jerry menjawab,
Kau ingat surat yang diposkan ke rumah? Waktu aku pulang, isteriku menunggu di pintu
dengan surat itu sambil menangis tersedu-sedu. Ia bilang selama aku bekerja sebagai pekerja
kasar 30 tahun belum pernah ada orang berterimakasih padaku.
Jika satu-satunya doa yang kau ucapkan dalam seluruh hidupmu adalah Terimakasih itu
telah cukup. Orang yang berterimakasih itu berbahagia, rendah hati, dan mensyukuri apa saja
yang ia terima.

INDUK BURUNG ITU TIDAK MATI


Alkisah, adalah seekor burung yang bekerja keras mengumpulkan makanan dalam
menghadapi musim dingin, agar ketiga anaknya dapat bertahan hidup. Musim dingin tiba,
tetapi ternyata jauh lebih lama daripada biasanya. Induk burung itu kehabisan makanan.
Untuk menghidupi anaknya ia mematuk dadanya sendiri sehingga keluar darah dan anaknya
disuruh meminumnya.
Pada akhir musim dingin induk burung itu tewas kehabisan darah, namun ketiga anaknya
bertahan dan meneruskan kehidupan ibunya.
Sesungguhnya tak ada kematian bagi siapa saja yang telah memberikan dirinya seluruhnya
bagi mereka yang dicintainya.
PENIRU ADALAH PECUNDANG
Alkisah di suatu desa di Cina dulu kala ada dua lelaki bersaudara. Yang seorang pandai dan
yang satu bodoh. Suatu hari mereka terpaksa ke kota karena terhimpit kemiskinan di desa. Di
kota mereka gagal mencari pekerjaan sehingga hidup terlunta-lunta dan kelaparan. Si cerdas
suatu ketika nyelinap dari gubuk mereka dan berjalan-jalan. Ia menemukan rumah duka yang
di depannya ditulis xian yan (Ayah). Ia masuk lalu meraung-raung sambil berkata, Sahabat,
begitu lama aku mencarimu, dan kini kau telah pergi. Kita dulu sama-sama bermain,
bercanda, bahkan tidur bersama. Keluarga yang berduka tersentuh dan menghiburnya,
memberinya makan dan bahkan memberi uang sebelum pulang. Ia pulang dan
menceriterakan hal itu pada saudaranya si bodoh. Si bodoh pun pada waktu lain pergi dan
menemukan suatu rumah duka. Ia masuk dan meraung-raung dan meniru ucapan saudaranya
tadi. Keluarga yang berduka tentu berang dan memukuli si bodoh itu. Si bodoh tidak
membaca bahwa di pintu rumah duka tertulis xian ci (ibu).
Kebanyaka di antara kita mirip dengan si bodoh itu: bertindak tanpa berpikir dan merasa
sudah merasa safe dengan hanya meniru.
ARWANA ITU BERHENTI MENCOBA
Seekor arwana ditempatkan di suatu aquarium bersama ikan-ikan kecil. Tentu saja arwana
menyantap ikan-ikan kecil itu. Suatu pembatas kaca kemudian ditempatkan antara arwana
dan ikan-ikan. Setiap kali arwana hendak menyerang moncongnya kena kaca dan sakit.
Setelah sekian lama ia menyerah. Kaca itu kemudian diambil. Heran, arwana diam saja. Di
pikirannya telah tertanam keyakinan adanya kaca penghambat itu.
Banyak orang seperti arwana itu: takut melanggar batas, padahal batas itu telah berubah.
JANGAN BERHENTI, TERUSKAN BERMAIN
Seorang ibu membawa anaknya yang kecil ke konser musik guna mempertajam bakatnya
dalam les piano. Setelah mereka duduk si ibu pamit sebentar ke toilet. Si anak juga bangkit
lalu menemukan pintu dengan tulisan Dilarang Masuk. Ia masuk. Si ibu kembali dan
menemukan kursi anaknya kosong. Pada saat itu lampu meremang dan gorden membuka,
dan betapa terkejut ia melihat anaknya duduk di piano besar yang anggun itu sambil
memainkan Twinkle Twinkle Little Star. Pada saat bersamaan pemain piano yang termashyur
masuk, tapi berkata pada anak itu, Teruskan bermain, nak, jangan berhenti. Ia memainkan
tuts sebelah kiri dengan tangan kiri dan dengan tangan kanan ia meraih tuts kanan dengan
nada-nada tinggi, hingga lagu Twinkle Twinkle Little Star menjadi amat mempesona penonton
dimainkan mereka berdua.
Keindahan adalah kombinasi antara keluguan dan kepiawaian.
KEKASIH YANG KAYA-RAYA

Seorang super milyuner mengharuskan anak putri satu-satunya, seorang gadis jelita, kawin
dengan pemuda paling kaya di negeri itu, padahal diam-diam si jelita telah memadu kasih
dengan seorang pemuda biasa-biasa. Ia memberitahu hal itu pada kekasih rahasianya dan
menemukan akal bagaimana meneruskan cinta mereka tanpa harus memberontak pada ayah
gadis itu.
Pap, bagaimana tahu bahwa diantara pemuda-pemuda kaya yang mengapeli aku ada yang
paling kaya? tanya putrinya.
Gampang, sahut ayahnya, siapa yang paling banyak memberi hadiah mahal, tentu saja!.
Papa pintar deh, rayu anaknya, kita kan kaya raya. Lha untuk apa hadiah-hadiah itu.
Bagaimana bila dibalik saja. Kita kasih hadiah mobil dll pada tiap pemuda yang mengapeli aku,
dan lalu kita lihat pemuda mana yang paling terpengaruh dengan hadiah itu dan itu terlihat
karena dia langsung memamerkannya. Nah, calon menantu Papa yang paling kaya tentu saja
pemuda yang sudah begitu kaya hingga tak terpengaruh oleh hadiah-hadiah itu. Ayahnya
kagum, Itu namanya baru putri Papa. Oke, Papa setuju.
Dengan membalik suatu situasi, posisi, prosedur, pernyataan kita bisa meluluhkan hati yang
keras.
MEMBELI KEAJAIBAN
Sally gadis kecil usia 9 mendengar suatu hari ayah dan ibunya amat sedih karena kakaknya
Robin yang sakit parah hanya bisa sembuh bila dioperasi. Kita tak ada uang keluh ayahnya,
Hanya keajaiban bisa menyembuhkannya. Sally berpikir sejenak, lalu memecahkan
celengannya, dan melihat dia punya tabungan Rp 12.250. Dihitungnya sampai tiga kali.
Kemudian ia diam-diam pergi ke apotik rumahsakit yang dekat membawa uangnya, dan
menunggu sampai ia dilayani penjaga apotik. Setelah menunggu hampir setengah jam orang
apotik yang berpakaian bagus itu akhirnya bertanya.
Ada apa, nak, tanyanya dengan suara agak kesal.
Aku mau bicara mengenai kakakku yang sakit yang hanya bisa disembuhkan oleh keajaiban.
Aku mau beli keajaiban.
Apa? Maaf, nak, disini kami tidak menjual keajaiban, sahut penjaga itu.
Begini, Pak, ini ada uang. Katakan saja berapa harganya keajaiban itu, kata si gadis.
lha, keajaiban macam apa yang diperlukan kakakmu?
Ya, ndak tau persis. Yang jelas, ayah-ibu bilang kakakku perlu operasi, dan mereka tak punya
uang. Aku punya, sahut gadis itu.
Uangmu berapa, nak?
Rp 12.250, hasil tabunganku bertahun-tahun.
Wah, apakah harga keajaiban sekian itu, kata orang berpakaian bagus itu, lalu minta
diantarkan melihat kakaknya. Orang itu adalah Dr Carlton Armstrong, dokter bedah ternama.
Robin tertolong dan sembuh dengan biaya Rp 12,250 ditambah iman seorang anak.
Keselamatan itu adalah kombinasi dari iman + kepercayaan yang polos + tindakan yang
didorong oleh cinta + hasil tabungan sebesar Rp 12.250.
EUREKA DENGAN TELANJANG BULAT
Suatu hari Raja memanggil ahli matematika Archimedes (287-212 BC) Ia bertanya bagaimana
ia tahu apakah mahkota yang dipakainya emas asli atau palsu. Berbulan-bulan Archimedes
berpikir keras. Ia hanya diberi waktu tinggal beberapa hari. Suatu hari dalam kegerahan yang
tak tertahankan, Archimedes nyemplung ke suatu bak yang berisi air penuh. Bingo, Eureka!
teriaknya. Air yang meluber ke luar bak tentu sama dengan volume tubuhnya. Archimedes
berteriak gembira. Sambil berteriak-teriak Eureka, Eureka!! (=sudah kutemukan), ia berlarilari ke istana melalui jalan-jalan kota masih basah dan dalam keadaan telanjang bulat.
Gagasan itu ibarat duduk di atas paku: kau meloncat sambil berteriak.
ASAH GERGAJIMU

Ini alegori seperti ditulis oleh Steven Covey dalam bukunya The Seven Habits of Effective
People. Seorang pemotong pohon bersimbah peluh menggergaji pohon demi pohon secara
tergopoh-gopoh agar bisa mencapai target sebelum malam tiba. Kemudian ada seseorang
mengamati cara kerjanya beberapa waktu. Orang ini menyarankan agar penebang pohon itu
duduk sejenak untuk mempertajam gergajinya. Penebang pohon semula keberatan karena ia
merasa terbebani waktu penyelesaian. Tetapi kemudian nasehat itu ia ikuti. Hasilnya ialah ia
menebang pohon dalam jumlah lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.
Rata-rata kita adalah seperti pemotong pohon itu: mau cepat selesai dan mengabaikan
memperbaiki diri dan cara.
KATAK ITU TERLENA LALU MATI
Seekor katak dimasukkan ke suatu wadah air yang sedang mendidih. Seketika katak itu
meloncat keluar. Kemudian katak yang sama diletakkan di atas air yang sejuk dan banyak
makanan dalam suatu wadah. Katak itu senang. Kemudian wadah air itu dipanaskan secara
amat pelan. Heran, setelah beberapa jam, katak itu tidak bergeming, dan bahkan sampai
mendidih ia tinggal disitu dan akhrnya mati.
Bukan hanya katak. Bahkan manusia suka mati karena terlena alias terlambat berubah.
MUSTAHIL TAPI BISA
Serombongan katak sedang bepergian di hutan. Suatu ketika dua katak diantara mereka
terjatuh ke sumur yang dalam. Seluruh katak lain merubung di pinggir sumur dan menyadari
bahwa mustahil menolong mereka dan bahwa kedua katak yang jatuh itu mustahil meloncat ke
atas. Lalu mereka dengan berteriak sedih mengatakan betapa mereka akan mati dan sia-sia
meloncat. Teriakan itu didengar oleh seekor katak dan akhirnya menyerah meloncat lalu mati.
Katak yang lain bukannya berhenti tetapi mencoba dan mencoba lagi. Setelah berulang kali .
Ia berhasil. Katak yang lain berkata apakah ia tak mendengarkan teriakan tadi. Katak itu bilang
ia agak tuli dan menyangka katak-katak yang diatas berteriak memberi semangat padanya.
Tak ada kegagalan, kecuali bila berhenti mencoba; tak ada kekalahan, kecuali datang dari
dalam; tak ada rintangan buntu, kecuali kelemahan tujuan yang melekat pada diri.
HATI PENUH LUKA
Seorang muda yang tampan membanggakan hatinya yang tak bernoda dan utuh-bersih. Ia
bilang hatinya paling indah dan menarik. Seorang tua datang dan mengatakan bahwa hatinya
sesungguhnya jauh lebih indah.
Ah, mana bisa Pak Tua, katanya, hatimu penuh benjolan, luka, banyak bolongnya.
Memang, sahut Pak Tua, setiap benjolan menunjukkan bahwa aku telah mengambil sebagian
dari hatiku dan kuberi pada orang lain. Bila dibalas mereka memberi secuil hatinya juga lalu
kutempelkan pada bekas cuilan di hatiku, tetapi tentu saja tidak selalu pas, maka tampak ada
benjolannya. Setiap bolong berarti aku telah mencuil hati ini dan memberi pada orang yang
memerlukan, tapi tidak mendapat balasan. Kau tahu anak muda, aku telah menyediakan
hatiku untuk semua orang yang membutuhkan. Bukankah itu jauh lebih indah dari hati yang
mulus yang tak mau berbagi dengan orang lain seperti hatimu itu?
ALICE IN WONDERLAND
Suatu hari Alice berjalan-jalan di tengah hutan. Suatu ketika ia bertemu dengan Kucing dan
bertanya, Maukah kau menunjukkan ke arah mana aku harus pergi?
Ya, tergantung kemana anda harus pergi, sahut kucing.
Aku ndak peduli kemana pergi, timpal Alice.
Kalau begitu tak ada jalan bagi anda, sahut kucing
JEJAK KAKI TUHAN

Semalam aku bermimpi menyisir pantai. Di cakrawala aku melihat kembali jalan kehidupanku
dan aku melihat dua pasang jejak kaki. Aku tahu yang sepasang adalah jejak kaki Tuhan,
Pelingdungku. Tetapi pada saat-saat kritis kehidupanku aku hanya melihat sepasang jejak.
Kemanakah Tuhan pada saat sulit itu? Tuhan, mengapa Kau justru menghilang pada saat-saat
aku menghadapi sejuta rintangan?. Kudengar Tuhan menjawab, Anakku, pada saat-saat
seperti itu aku menggendongmu, sehingga kau hanya melihat sepasang jejak kaki.
Kebanyakan kita salah paham terhadap Allah: seolah-olah Ia tak menolong kita pada saatsaat kritis.
JANGAN BANGUNKAN IA DARI IMPIANNYA
Ada seorang gadis kecil berdiri dipinggir keramaian selagi ayahnya memberikan suatu
kesaksian tentang apa yang telah diperbuat Tuhan dalam hidupnya. Dia menyaksikan
bagaimana Tuhan telah menyelamatkan dia dan menarik dia dari gaya hidupnya sebagai
pemabuk.
Pada hari itu ada seorang sinis yang berdiri diantara kerumunan tersebut yang tidak tahan lagi
mendengar segala omong kosong tentang Tuhan tersebut. Dia berteriak, "Kenapa anda tidak
duduk dan diam saja, hai, orangtua goblok. Anda hanyalah bermimpi."
Tak beberapa lama, orang skeptik ini merasa ada tarikan dilengan mantelnya Dia menoleh ke
bawah dan ternyata itu adalah gadis kecil tadi. Anak itu menatapnya lekat-lekat dan berkata,
"Tuan, itu adalah ayah aku yang anda teriaki. Anda mengatakan ayah aku seorang pemimpi?
Biar aku ceritakan kepada ada tentang ayah. Ayahku dulu seorang pemabuk dan malammalam pulang ke rumah dan memukuli ibuku. Ibu menangis sepanjang malam. Dan Tuan,
kami tidak memiliki pakaian bagus untuk dipakai karena ayahku membelanjakan seluruh
uangnya untuk whiski. Kadang aku bahkan tidak memiliki sepatu untuk dikenakan ke sekolah.
Tapi lihatlah sepatu dan baju ini! Ayahku mempunyai pekerjaan yang baik sekarang!".
Lalu sambil menunjuk ke suatu arah, dia mengatakan,"Apakah anda melihat seorang wanita
yang sedang tersenyum disana? Itu adalah ibuku. Dia tidak menangis sepanjang malam lagi
sekarang. Sekarang dia menyanyi. Tuhan merubah ayahku. Dan telah merubah rumah kami.
Tuan, jika ayahku sedang bermimpi, tolong jangan bangunkan dia!"
Banyak diantara kita mirip dengan si sinis itu: gagal melihat keajaiban.
MENYAMAI TUHAN
Sehabis dilanda krisis di Jakarta diperkirakan ada puluhan ribu pengemis. Suatu hari seorang
anak gelandangan yang kelaparan sedang berdiri di jalan di depan etalase restoran Padang
yang memamerkan makanan enak-enak. Seorang pelanggan berpakaian sederhana keluar dari
restoran dan memperhatikan wajah si anak gelandangan itu, yang sedang ngiler memandangi
etalase makanan. Tamu itu balik ke dalam dan mengambil dua dos makanan lengkap dan
memberikannya pada anak itu disertai senyuman. Orang itu menuju mobilnya dan waktu
membuka pintu ia merasa bahwa sesoeorang menarik bajunya dan ia melihat anak
gelandangan itu. Pak, apakah Bapak ini Tuhan Allah?, tanya anak itu.
KISAH SI BAMBU
Suatu pagi yang indah Si Bambu meliuk-liuk dengan batangnya yang panjang, ramping dan
indah. Tersapu angin, dia meliuk dengan indahnya untuk memuji dan memuliakan Tuhan yang
telah menciptakannya. Setiap hari Si Bambu melakukan itu untuk memberikan pujian dan
penyembahan kepada Penciptanya. Pagi itu, Tuhan mendatanginya dan mengajaknya
bercakap cakap.
Tuhan berkata, Hai, Bambu, kau sangat membuatKu bahagia, kamu selalu memuji dan
memuliakan Aku, maukah kamu melakukan sesuatu, hingga kau akan menjadi lebih berguna
lagi? Si Bambu diam sejenak, kemudian dia berkata OK, Tuhan kalau aku dapat lebih
berguna bagiMu maka aku akan mengikuti perkataanMu, Ya, katakan apa yang akan Kau
lakukan terhadapku ?
Ok, supaya kamu lebih berguna bagi Aku, Aku akan memotongmu!!

Hah? Si Bambu kaget setengah mati. Kau akan memotongku ? tapi apa benar dengan
memotongku, aku akan menjadi lebih berguna bagiMu Tuhan?!
Ya, sahut Tuhan.
OK, Tuhan potonglah aku, kata si Bambu sambil menghela napas panjang. Saat Tuhan mulai
memotongnya, Si Bambu menjerit kesakitan, seluruh tubuhnya merasakan derita.
Nah, Tuhan apakah aku telah lebih berguna bagiMu ?
0ya, sekarang kau lebih berguna bagiKu, dan kamu akan lebih berguna bagiku bila kamu mau
melakukan satu hal lagi yang Kupinta! sahut Tuhan.
Ohhh ohh Tuhan tidak lagi Tuhan, aku tidak bisa menerima lagi penderitaan, apa lagi yang
akan Kau lakukan sehingga aku menjadi lebih berguna lagi ?
Kali ini Aku akan memotong dahan-dahan dan ranting-rantingmu, lalu membelahmu!!, kata
Tuhan.
Oh, jangan Tuhan, aku pasti akan sangat kesakitan, jangan lagi Tuhan!
Tuhan berkata , Bambu, bukankah kamu ingin menjadi lebih berguna bagiKu ?
Sekali lagi Si Bambu menghela napas panjang, memejamkan matanya dan berkata , Ok
Tuhan, aku akan melakukan apa yang Kau pinta agar aku dapat lebih berguna bagiMu!.
Kemudian Tuhan memotong satu demi satu dahan-dahan dan ranting yang ada pada tubuh Si
Bambu, . Kemudian Tuhan membelah si Bambu dan terdengar si Bambu menjerit-jerit
kesakitan, Cukup Tuhan!- Sudah Tuhan!-.jangan lagi Tuhan!- aku sangat kesakitan!. Dan
pada akhirnya selesailah semua!. Si Bambu sekali lagi menarik napas lega!Ah Tuhan, sekarang aku sudah menjadi lebih berguna bagiMu ??
Ya, engkau sekarang menjadi jauh lebih berguna bagiKu! Sekarang kau kupakai menjadi
Saluran Air Kehidupan, guna mengalirkan air kehidupan bagi yang berseru kepadaKu.
Pada dasarnya semua kita diperlakukan Tuhan seperti ia memperlakukan si bambu itu. Hanya
yang menerima tantangan Tuhan, yaitu bersedia mengubah diri dan diubah untuk menjadi
lebih berguna bagi orang lan, akan selamat.
HARGA SEBUAH KARIR SUKSES
Aku seorang ibu dengan 2 orang anak , kini bergumul dengan kepahitan derita. Putri aku
satu-satunya, Maya, yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena overdosis narkotika.
Sungguh hidup aku hancur berantakan karenanya. Suamiku saat ini masih terbaring di rumah
sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena memikirkan musibah ini.
Puteraku satu-satunya , Doni, juga sempat mengalami depresi berat dan sekarang masih
dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan
kepergian adiknya.
Semua berawal dari kehebatanku sebagai Direktris sebuah perusahaan besar. Maya dan Doni
kupercayakan diasuh oleh Bik Inah yang begitu baik. Kepergian Maya dikarenakan dia begitu
guncang dengan kematian Bik Inah pembantu kami. Hingga dia terjerumus dalam pemakaian
narkoba tanpa aku mengetahuinya sedikit pun juga.
Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak begitu hebat
pada putri kami. Harus aku akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah
ikut bersama kami sejak 20 tahun. Bahkan bagi Maya dan Doni , bik Inah sudah seperti ibu
kandungnya sendiri. Dalam fotonya terakhir bersama Doni, Bik Inah dan putranya Bik Inah
yaitu Bagus pada waktu Bagus diwisuda, Maya tersenyum manis dan bahagia sekali, hal yang
belum pernah kuterima dari dia. Ini semua aku ketahui dari buku harian Maya yang aku baca
setelah dia meninggal. Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku
hariannya berisi hal ini. Dalam buku harian itu Maya memprotes Tuhan kepapa Bik Inah
diambil, lalu siapa lagi yang menyayangi Maya. Dan ketika aku sakit (sakit karena kelelahan
dan diopname di rumah sakit selama 3 minggu ) Maya hanya menulis singkat di buku
hariannya "Hari ini Mama sakit di Rumah sakit" , hanya itu saja. Sungguh hal ini menjadikan
aku semakin terpukul.
Cukup banyak orang seperti ibu itu: terlalu sibuk dengan karir dan materi demi anak tetapi
malah membunuh kasih.
LOVE STORY

Mawar merah adalah kecintaannya, namanya sendiri juga "Mawar". Dan setiap tahun
suaminya selalu mengirimkan mawar-mawar itu, diikat dengan pita indah, setiap hari
Valentine.
Pada tahun suaminya meninggal, ia mendapat kiriman mawar lagi. Kartunya tertulis "Be My
Valentine like all the years before"1. Sebelumnya, setiap tahun suaminya mengirimkannya
mawar, dan kartunya selalu tertulis "Aku mencintaimu lebih lagi tahun ini,..Kasihku selalu
bertumbuh untukmu seturut waktu yang berlalu.." Ia tahu ini adalah terakhir kali suaminya
mengirimkan mawar-mawar itu. Ia tahu suaminya memesan semua itu dengan bayar di muka
sebelum hari pengiriman.Suaminya tidak tahu kalau ia akan meninggal. Ia selalu suka
melakukan segala sesuatu sebelum waktunya. Sehingga ketika suaminya sangat sibuk
sekalipun, segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik.
Setahun telah lewat, dan itu adalah saat yang sangat sulit baginya. Dengan kesendiriannya
dijalaninya semua. sampai hari Valentine ini.. Beberapa saat kemudian, bel pintu rumahnya
berbunyi, seperti hari-hari Valentine sebelumnya. Ketika dibukanya, dilihatnya buket mawar di
depan pintunya. Dibawanya masuk, dan tiba-tiba seakan terkejut melihatnya. Kemudian ia
langsung menelpon toko bunga itu. Ditanyakannya kenapa ada seseorang yang begitu kejam
melakukan semua itu padanya, membuat ia teringat kepada suaminya dan itu sangat
menyakitkan. Lalu pemilik toko itu menjawabnya, "Aku tahu kalau suami Nyonya telah
meninggal lebih dari setahun yang lalu .. aku tahu anda akan menelpon dan ingin tahu
mengapa semua terjadi. Begini Nyonya, bunga yang anda terima hari ini sudah di bayar di
muka oleh suami anda. Suami anda selalu merencanakannya dulu dan rencana itu tidak akan
berubah. Ada standing order di file aku, dan ia telah membayar semua, maka anda akan
menerima bunga-bunga itu setiap tahun. Ada lagi yang harus anda ketahui. Ia menulis surat
special untuk anda. ditulisnya bertahun-tahun yang lalu, dimana harus aku kirimkan kepada
anda satu tahun kemudian jika ia tidak muncul lagi di sini memesan bunga mawar untuk anda.
Lalu, tahun kemarin, aku tidak temukan ia di sini, maka surat itu harus aku kirimkan setahun
lagi. yaitu tahun ini, surat yang ada bersama dengan bunga itu sekarang bersama dengan
Nyonya saat ini.
Mawar mengucapkan terima kasih dan menutup telepon,... ia langsung menuju ke buket
bunga mawar itu, sedangkan airmatanya terus menetes. Dengan tangan gemetar diambilnya
surat itu. didalam surat itu dilihatnya tulisan tangan suaminya menulis : "Dear kekasihku. Aku
tahu ini sudah setahun semenjak aku pergi, aku harap tidak sulit bagimu untuk menghadapi
semua ini. Kau tahu, semua cinta yang pernah kita jalani membuat segalanya indah bagiku,
Kau adalah istri yang sempurna bagiku. Kau juga adalah seorang teman dan kekasihku yang
memberikan semua kebutuhanku. Aku tahu ini baru setahun, tapi tolong jangan bersedih. Aku
ingin kau selalu bahagia, walaupun saat kau hapus air matamu. Itulah mengapa mawarmawar itu akan selalu dikirimkan kepadamu. Ketika kau terima mawar itu, ingatlah semua
kebahagiaan kita, dan betapa kita begitu diberkati. Aku selalu mengasihimu. dan aku tahu
akan selalu mengasihimu. Tapi, istriku, kau harus tetap berjalan, kau punya kehidupan,
cobalah untuk mencari kebahagiaan untuk dirimu. Aku tahu tidak akan mudah.. tapi pasti ada
jalan.. Bunga mawar itu akan selalu datang setiap tahun, dan hanya akan berhenti ketika
pintu rumahmu tidak ada yang menjawab dan pengantar bunga berhenti mengetuk pintu
rumahmu.. kemudian ia akan datang 5 kali hari itu,.. takut kalau engkau sedang pergi.. Tapi
jika pada kedatangannya yang terakhir ia tetap tidak menemukanmu... Ia akan meletakkan
bunga itu ke tempat yang ku suruh..meletakkan bunga-bunga mawar itu ditempat dimana kita
berdua bersama lagi untuk selamanya.. I LOVE YOU MORE THAN LAST YEAR,.. HONEY.."
Cinta sejati memang abadi.
IMPIAN MEMBELI KEKUASAAN
Seorang pangeran suatu malam bermimpi bahwa kolam di belakang istana menjadi amat
berbau harum. Sewaktu bangun ia segera ingin melihat bahwa impiannya itu nyata. Ternyata
kolam itu tidak wangi. Ia kesal karena impiannya tak terkabul. Maka ia perintahkan ke seluruh
negeri agar setiap orang menuangkan parfum mereka ke kolam tsb. Ternyata setelah

Jadilah Valentin-ku (orang yang kukasihi) seperti tahun-tahun sebelum ini.

beberapa waktu kolam itu tetap saja tidak harum. Ia marah lalu memerintahkan
menghancurkan kolam itu.
Itu khas anak penguasa. Ia kira ia bisa membeli apa saja dengan kekuasaan dan hartanya.
EMPAT RESEP BAGI EKSEKUTIF SUKSES
(Stephen R. Covey The Seven Habits of Highly Effective People)
Seorang eksekutif yang
sukses mengalami kekosongan makna hidup. Ia menjadi cepat pening, cepat lelah, tegang
dan marah, dsb dan akhirnya memutuskan ke dokter.
Dokter bilang secara fisik semua oke. Dokter menawarkan agar ia ambil libur satu hari dan
pergi ke tempat paling ia sukai semasa kecil dan tak boleh berkomunikasi dengan siapa pun,
dan harus membuka 4 resep pada jam 10, 12, 3 sore dan 6 sore persis sebelum pulang.
Setengah protes dan berpikir ini dokter gila, esoknya ia pergi ke pantai sepi favoritnya semasa
kecil. Jam 10 ia buka resep pertama.
Bunyinya: Pasang telinga baik-baik!. Ia pikir si dokter main-main, mau dengar apa di tempat
sepi ini. Toh dengan sinis ia coba juga dan wah, ia mendengar harmoni dan simfoni alam.
Dan ia mulai menikmatinya.
Jam 12 resep kedua dibuka: Lihat ke belakang. Ke belakang mana ia pikir. Ia toh mencoba
mengenang masa kehangatan masa kecilnya, dan ia ingat kehangatan itu! Ia ingat akan
kegembiraan itu.
Jam 3 sore resep ketiga berpesan, Apa sih yang kau kejar?. Mula-mula ia protes dalam hati.
Kan jelas yang dikejar: sukses, pengakuan. Ia toh mencoba menjawab lebih jauh dan ia mulai
merasakan bahwa jawaban itu tak memuaskan. Ah, ia pikir, bila yang dikejar hanya itu apalah
artinya makna hidup.
Jam 6 sore pesannya cukup mudah: Tuliskan beban-beban anda di pasir. Ia ikuti. Lalu ia
pulang dengan rasa plong. Ia tahu apa yang dituliskan sudah segera akan tersapu oleh ombak
pasang.
Dengarkan simfoni alam, lihat yang tak tampak, tinaju-ulang tujuan hidupmu, dan hanyutkan
bebanmu bersama ombak di pantai adalah kita kembali menjadi insani.
MEMBERI ADALAH KEAJAIBAN
Seorang gadis suatu sore sedang berjalan-jalan sambil memikirkan karirnya karena ia baru
saja di-PHK. Ia menemukan seorang pengemis cacat yang kelaparan. Karena gadis itu tak
punya makanan, ia memberikan seluruh uang di dompetnya dan menyuruh orang itu membeli
makanan. Gadis itu berpikir aku tak butuh uang sore itu. Beberapa saat kemudian ia ketemu
seorang wanita tua yang kedinginan tertatih-tatih. Gadis itu membuka mantel dan jaketnya
dan memberikannya pada wanita tua itu. Ia pikir wanita tua itu lebih membutuhkan dan
lagipula ia bilang dalam hati, rumahku dekat saja. Menjelang malam ia ketemu seorang ibu
yang menggendong anaknya dan mereka hampir tanpa pakaian. Gadis itu pikir ini toh sudah
malam, dan suasana sepi. Maka ia buka seluruh bajunya dan memberikannya pada ibu dan
anaknya itu.
Dengan hampir telanjang ia pulang mengendap-endap di kegelapan malam. Tiba-tiba ia
sebuah mobil lewat dan melihatnya. Seseorang wanita turun dari mobil dan menolongnya.
Setelah saling ceritera, si penolong itu kemudian menawarkan pekerjaan sebagai General
Manager di suatu perusahaan besar dengan gaji besar.
Manusia hanya bisa menjadi kaya apabila ia memberi. Hanya dengan memberikan diri sendiri
pada orang lain, kita sungguh-sungguh hidup dan kaya.
PELAJARAN BERHARGA
Suatu hari kami mahasiswa diberikan soal oleh seorang profesor pada waktu ujian akhir.
Pertanyaan terakhir dari rangkaian test itu berbunyi,
Siapa nama depan wanita yang setiap pagi membersihkan ruang-ruang kuliah di universitas
ini?.

Tentu saja kami mahasiswa agak jengkel dan memang tidak tahu. Sehabis test kami bertanya
pada profesor apakah pertanyaan itu penting dan ikut menentukan kelulusan kami. Oh, ya,
sahut profesor, anda tak bisa lulus sepenuhnya tanpa mengenal orang dekat yang berjasa,
bukan?
Pesan penting si profesor adalah, anda tak bisa lulus sepenuhnya tanpa mengenal orang
dekat yang berjasa, bukan?
SENSASI
Seorang pemilik restoran spesialis sate sadar sepenuhnya bahwa setiap orang menyukai
sensasi (excitement). Ia menyajikan sate hot plate yaitu sate di atas wadah besi yang panas.
Setiap kali pelayan mengangkat hot plate itu ke meja pelanggan ia menaruh sebongkah es
batu di sisinya hingga terdengar suara sssrrrr yang menimbulkan selera dan sensasi.

ALAMNYA KALAJENGKING
Seseorang pria tua sedang berjalan di sebuah taman. Ia melihat seekor kalajengking sedang
menggelepar-gelepar hampir putus-asa di permukaan sebuah kolam. Orang itu segera
mengulurkan jarinya guna menolong. Kalajengking itu segera menerkam tangan orangtua itu
dan menggigitnya hingga orang itu kesakitan. Orang di sekitar berusaha melepaskan
kalajengking dari tangan orangtua itu.
Ndak usah, kata orangtua itu, kalajengking itu telah melakukan nalurinya yaitu menyengat,
dan aku pun melakukan naluriku yaitu menolong siapa dan apa saja yang memerlukan
bantuan.

ANDAIKAN AKU ANGSA


Seseorang begitu yakin bahwa Tuhan tidak ada. Aku heran, katanya, kenapa kalau Tuhan ada
dan Mahakuasa, lalu repot-repot mengutus nabi menjadi manusia, kan tinggal mengatur dan
perintah saja.
Suatu hari orang itu sedang asyik nonton bola di TV di rumahnya sendirian sambil minum bir.
Waktu itu musim dingin dan di luar penuh badai salju. Tiba-tiba ia mendengar gedebuk dan
ribut-ribut di belakang rumah. Ia keluar dan melihat serombongan angsa kena badai salju
sehingga mereka kebingungan. Orang itu mencoba menolong mereka dengan menggiring
mereka agar terbang ke Selatan dimana salju tidak ada. Tidak berhasil. Ia coba
membersihkan mereka satu-satu tapi gagal. Akhirnya ia coba menggiring angsa-angsa itu ke
gudang bawah tanah guna menghangatkan mereka. Malah kacau balau.
Kemudian ia berpikir, Seandainya aku bisa menjadi salah satu di antara angsa-angsa ini, tentu
mereka akan menuruti aku. Dengan pemikiran itu segera ia sadar akan peranan Tuhan
menyelamatkan manusia.
Yang diperlukan angsa-angsa itu adalah angsa yang bisa membawa mereka ke tempat yang
selamat.

HARGA KERAKUSAN ITU KEMATIAN


Seseorang yang jatuh miskin dan terliit utang berdoa terus-menerus agar ia bisa mengatasi
masalahnya. Suatu hari seseorang singgah di gubugnya di suatu desa dan meminta bantuan
agar memelihara angsanya dengan baik-baik selama ia bepergian beberapa bulan. Orang
miskin itu semua ragu karena orang itu tidak memberi biaya atau imbalan untuk
memeliharanya. Tapi karena orang itu membujuk dan meyakinkan, akhirnya ia terima juga.
Sore harinya orang itu menyediakan rumput-rumput kering guna tempat tidur si angsa dan
memberikannya makanan terbaik. Pada keesokan harinya ia menemukan angsa itu bertelor
sebiji dan ternyata telurnya adalah emas. Pada keesokan harinya juga dan seterusnya, hingga
si miskin itu bergembira bukan main. Di benaknya sudah terbayang kendaraan dan rumah
yang bagus. Ia berencana kawin lagi dan berencana menikmati hidup sepuas-puasnya.

Karena tidak sabar hanya satu telor emas setiap hari akhirnya ia memutuskan untuk
menyembelih angsa itu agar segera mendapat semua emasnya. Apa lacur ternyata emas tidak
ada sedangkan emas-emas yang telah ada sebelumnya raib entah kemana.
Harga kerakusan adalah kematian.
MANUSIA BODOH KARENA KERAKUSAN
Alkisah, seorang kakek di Baghdad pergi ke berbagai negeri mencari kebahagiaan. Di sebuah
oase, dia melihat seekor burung pipit yang sangat indah. Dia berhasil menangkapnya.
Burung ini ternyata bisa bicara.
"Kakek, tolong lepaskan aku, nanti permintaan kakek akan aku penuhi," kata si burung.
"Baik, kalau dapat menjawab pertanyaan aku, kamu aku lepaskan," kata si kakek.
"Dimana, kapan, dan bagaimana memperoleh kebahagiaan?"
"Pertama", jawab si burung, "jangan percaya siapa pun kecuali Tuhan. Kedua, jangan berharap
sesuatu yang kamu tak akan sanggup mendapatkannya. Ketiga, jangan sesali masa lalumu".
Merasa puas, si kakek melepaskan burung itu. Tapi, begitu dilepas, si burung meledek kakek
tua itu.
"Dasar kakek bodoh," kata hewan itu. "Sebetulnya, kalau kakek tidak melepaskan aku, aku
akan memberikan telur emas."
Si kakek sangat menyesal dan mengejar burung itu. Hewan ini lalu hinggap di ranting pohon
cemara. Kakek yang penasaran ini lantas berusaha meraihnya dan... dia terjatuh lalu pingsan.
Ketika kakek ini siuman, burung tersebut mendekatinya. "Dasar manusia, baru beberapa
menit aku beri petunjuk meraih kebahagiaan, kamu sudah lupa lagi. Ingat Kek, apa yang aku
katakan tadi. Kakek jangan percaya pada siapa pun kecuali Tuhan! Aku ini burung, mengapa
Kakek percaya aku?"
"Kedua, tadi aku katakan jangan berharap pada sesuatu yang kamu tidak dapat meraihnya.
Lihat akibatnya Kakek jatuh dan pingsan."
"Ketiga," lanjut si burung, "jangan sesali masa lalu. Mengapa Kakek menyesal? Bukankah apa
yang kakek kerjakan, yakni melepaskan aku, sudah terjadi?" Sambil terbang mengangkasa,
burung ini mengaku malaikat utusan Tuhan untuk memberikan pelajaran kepada umat
manusia.
HARGA KEANGKUHAN
Seseorang milyoner tertarik akan suatu undangan menghadiri suatu konvensi penyembuhan.
Di keretaapi ia duduk bersebelahan dengan seorang tua miskin berjenggot yang berpakaian
agak kumal. Milyoner itu merasa jijik dan dengan pandangan menghina ia minta tempat
duduk lain pada kondektur. Sesampai di kota tujuan, ia melihat di stasiun orang berduyunduyun menyambut kedatangan si penyembuh yang tak lain adalah orangtua kumal yang
dihina si milyoner tadi.
Si milyiner terpukul bukan main dan bersujud di depan si penyembuh mohon ampun. Lho,
kamu jangan minta maaf padaku, Nak, tapi mohon maaflah pada orang kumal dan miskin
yang kau temukan tadi di kereta api.
Ada kecenderungan yang semakin membahayakan: orang dihormati hanya berdasarkan
tingkatan mobil, rumah dan miliknya.
KITA KEMANA SIH?
Sebuah keluarga karena suatu hal harus bepergian dengan mobil dari Surabaya ke Medan 3
hari 3 malam nonstop. Mereka, ayah, ibu dan seorang purti usia 3 tahun masuk mobil dan

mulai perjalanan. Pada malam pertama si putri yang tak bisa tidur terdengar dialog dengan
ayahnya.
Yah, kita kemana sih?
Ke rumah Kakek di Medan
Ayah sudah pernah darisana?
Belum
Kalau belum, bagaimana ayah bisa menemukannya
Kita bisa membaca peta
Kita akan makan dimana, ayah?
Di sebuah restoran
Ayah tahu restoran itu dimana?
Tidak juga, tapi pasti ada.
Pada malam kedua si putri mengajukan pertanyaan yang sama lagi. Tapi pada malam ketiga si
putri diam saja, bukan karena tidur, tapi ada alasan lain. Si ayah penasaran, lalu berkata:
Nak, kau tahu kita kemana?
Ke rumah Kakek
Kau tahu caranya bagaimana kita sampai kesana?
Tidak
Lho, kalau tidak, kenapa kau tidak tanya lagi, nak?
Karena Ayah sedang menyetir.
Kita boleh dan baik-baik saja cerewet pada Sang Ayah, tetapi akhirnya kita akan tahu Sang
Ayah perlu dipercayai, karena Dia tahu jalannya.

NASIB ATAU KEBERUNTUNGAN


Seorang wanita mencurahkan nasibnya sebagai seorang wanita pada seorang konsultan
perkawinan. Itu bukan nasib tapi keberuntungan, kata si konsultan.
Kau menjadi seorang wanita memang adalah nasib. Keberuntungan adalah bagaimana kau
menerima nasibmu sebagai wanita dan menciptakan jalan hidup yang terbaik dari
kewanitaanmu itu.
MANUSIA KALENG
Ini cerita tentang seorang pria yang bekerja di pabrik besar. Aku sudah melihat dia selama
beberapa tahun tapi tidak pernah menaruh perhatian padanya. Aku menganggap orang ini
sedikit aneh. Sedikit pendek. Sedikit kotor. Selalu memakai topi tua bewarna merah. Dan
selalu membawa sebuah kantong sampah. Dia berjalan keliling di pabrik tua yang besar
tersebut pada waktu istirahat dan makan siang-nya. Hari demi hari, bulan demi bulan selama
bertahun-tahun. Hari panas, hari dingin. Selama bertahun-tahun aku mengikutinya ketika dia
berjalan ke mobil pickup tua-nya pada hari yang sangat dingin dengan salju turun. Dia ada di
sana dengan banyak kantong sampah penuh berisi kaleng-kaleng aluminium. Dia
melemparnya ke belakang mobil-nya dan masuk kedalam. Kemudian aku mengambil mobil
aku dan kemudian kami balapan sampai ke pintu keluar dari tempat parkir yang luas dan
kosong ini.
Hari ini, aku sedang memperbaiki sebuah mesin rusak di pabrik ini dan manusia kaleng ini
datang dengan kantongnya memungui kaleng-kaleng. Manajer aku berdiri disana karena
mesin yang sedang aku perbaiki sudah "macet" selama beberapa jam, dia khawatir produksi
akan terganggu.
Aku sudah selesai memperbaiki ketika berdiri dan mendengar manajer aku bertanya kepada
manusia kaleng tersebut apa yang diperbuatnya terhadap kaleng-kaleng tersebut. Aku tidak
pernah memikirkan pertanyaan tersebut karena aku selalu berasumsi bahwa manusia kaleng
ini akan menghancurkan kaleng-kaleng tersebut di tempat daur ulang.
Manusia kaleng tersebut menjawab,"Aku memberikan kaleng-kaleng ini ke tetangga aku, dia
menderita epilepsi dan tidak dapat memperoleh pekerjaan". Aku terkejut,"Maksudnya kamu
mengumpulkan semua kaleng-kaleng itu selama bertahun-tahun untuk memberikannya
kepada tetanggamu??".

"Ini tidak membantu banyak" dia berkata "tapi aku memberikan semua kepadanya. Dia tidak
dapat bekerja. Dia memiliki banyak kekurangan" .
PASAR MALAM AGAMA (A. de Mello SJ)
Aku dan temanku pergi ke "Pasar malam agama".Bukan pasar dagang. Pasar Agama. Tetapi
persaingannya sama sengitnya, propagandanya pun sama hebatnya. Di kios Yahudi kami
mendapat selebaran yang mengatakan. bahwa Tuhan itu Maha Pengasih dan bahwa bangsa
Yahudi. itu adalah umat pilihanNYA. Ya, bangsa Yahudi. Tidak ada bangsa lain yang terpilih
seperti bangsa Yahudi. Di Kios Islam kami mendengar, bahwa Allah itu Maha Penyayang dan
Mohammad ialah nabiNYA. Keselamatan diperoleh dengan mendengarkan nabi Tuhan satusatunya itu. Di Kios Kristen kami menemukan, bahwa Tuhan adalah CINTA dan bahwa di luar
Gereja tidak ada keselamatan. Silahkan mengikuti Gereja Kudus jika tidak ingin mengambil
resiko masuk neraka. Di pintu keluar aku bertanya kepada temanku :" Apa pendapatmu
tentang Tuhan ?" Jawabnya : " Rupanya Ia penipu, fanatik dan bengis. " Sampai di rumah aku
berkata kepada Tuhan : " Bagaimana Engkau bisa tahan dengan hal seperti itu, Tuhan ?
Apakah Engkau tidak tahu, bahwa selama berabad-abad mereka memberi julukan jelek
kepadaMU ?" Tuhan berkata :" Bukan AKU yang mengadakan "Pasar Malam Agama" itu. AKU
bahkan merasa terlalu malu untuk mengunjunginya".
Manusialah yang menciptakan agama dan kaidah-kaidahnya, bukan Tuhan.
KEBENARAN MENJADI AGAMA
Dua setan sedang berjalan-jalan. Mereka menemukan seorang manusia yang amat
bersemangat. Setan kemudian tahu bahwa orang itu baru saja menemukan KEBENARAN.
Salah satu setan berkata pada temannya, Mari kita kacaukan dan sesatkan kebenaran yang ia
temukan.
Jangan, sahut yang lain, Biarkan saja. Ia akan segera menetapkan aturan-aturan dan norma
dan bahkan mendirikan suatu agama atas kebenarannya. Setelah itu ia akan dengan
sendirinya menyesatkan banyak orang dan dirinya sendiri juga.

MITOS CIPTAAN SENDIRI


Seorang pemuka agama di suatu desa merasa terganggu pada saat berdoa, karena anak-anak
sering bermain di sebelah rumahnya. Maka ia berkata pada anak-anak itu, Hai, anak-anak
tahukah kalian bahwa di seberang sungai sana dekat gua ada seorang raksasa yang suka
menyemburkan api dari hidungnya? Ia amat benci pada anak-anak yang suka bikin ribut.
Berita itu kemudian tersebar hingga bukan saja anak-anak yang pergi tetap penduduk sekitar
juga ramai-ramai kesana. Si pemuka agama pun tak ketinggalan karena ingin tahu. Ia tahu
bahwa mitos itu asalnya dari dia, tetapi ia pikir, jangan-jangan betul.
Mitos memang lebih menarik dari kenyataan. Mitos itu pun terbukti adalah hasil rekayasa
sendiri, dimana penciptanya pun akhirnya hanyut di dalamnya.
MEMBELI JIMAT PERDAMAIAN
Seorang pengkhotbah menjadi amat galau dengan lingkungan masyarakatnya yang penuh
dengan kekerasan, rasa saling curiga, pembunuhan, dan sifat sifat rakus. Ia berkhotbah
kemana-mana dan para pendengarnya mantuk-mantuk karena memang ia berkhotbah dengan
gaya mempesona. Tetapi tak seorang pun melaksanakan. Ia menulis di surat kabar, tetapi
pembaca hanya menyeringai. Ia membentuk LSM, kelompok diskusi tetapi hasilnya hanya
untaian kata-kata yang berputar-putar. Ia memproduksi spanduk dan sticker dengan kata-kata
mutiara tentang kedamaian, tetapi hasilnya nihil. Ia membuat peraturan. Hasilnya sia-sia.

Dalam kegundahannya suatu hari ia berjalan-jalan di tengah kota dan melihat suatu
kerumunan orang sedang menyaksikan sebuah pameran. Ia tertarik dan masuk lalu melihat
barang-barang impor yang amat murah dan bagus. Ia juga tertarik akan senyuman gadisgadis bahenol penjaga stand. Ia terkagum-kagum akan produk-produk baru yang dipamerkan.
Sampai di suatu sudut ia menemukan . Malaekat, yang sedang menjaga stand. Ia berlari dan
bertanya pada Malaekat, Aku ingin membeli jimat perdamaian. Malaekat menjawab, Saudara,
tidak ada hal seperti itu disini, yang kutawarkan disini hanya pernik-pernik tentang
penderitaan, kesetiaan, perbuatan baik, kejujuran, kesucian, dll.
Banyak diantara kita mirip pengkhotbah itu. Mengira orang akan berubah dengan jimat katakata.
MEMANCING KEPITING
Kami menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke batang bambu itu, di ujung lain tali
itu kami mengikat sebuah batu kecil. Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali
terayun menuju Kepiting yang kami incar, kami mengganggu Kepiting itu dengan batu,
menyentak dan menyentak agar Kepiting itu marah, dan kalau itu berhasil maka Kepiting itu
akan 'menggigit' tali atau batu itu dengan geram, capitnya akan mencengkeram batu atau tali
dengan kuat sehingga kami leluasa engangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor Kepiting
gemuk yang sedang marah.
Kami tinggal mengayun perlahan bambu agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang
sudah kami isi dengan air mendidih karena di bawah wajan itu ada sebuah kompor dengan api
yang sedang menyala. Kami celupkan Kepiting yang sedang murka itu ke dalam wajan
tersebut, seketika Kepiting melepaskan gigitan-nya dan tubuhnya menjadi merah, tak lama
kemudian kami bisa menikmati Kepiting Rebus yang sangat lezat.
Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya, karena kegeramannya atas
gangguan yang kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil.
Kita mirip sekali dengan kepiting. Mudah tertangkap karena tak bisa mengendalikan amarah.
Ada 5 kelemahan utama manusia:
1. Disaat sembarangan, mudah membunuhnya.
2. Disaat takut, mudah menangkapnya.
3. Disaat marah, mudah menghasutnya.
4. Disaat sensitif, mudah menjadikannya terhina.
5. Disaat emosional, mudah membuatnya gelisah.
BERDUSTA DEMI KEDUDUKAN
Alkisah adalah seorang raja yang mengaku diri cerdas dan bijak dan selalu menasihati menteri
dan pembantunya agar selalu cerdas dan bijak seperti dirinya. Ada suatu kebiasaan yang aneh
dari raja ini yaitu kegemarannya mengkoleksi pakaian dan selalu memakai pakaian baru
beberapa kali per hari. Suatu hari ia marah-marah karena tak ada lagi tukang jahit dan
perancang pakaian yang mampu memenuhi selera raja. Berita itu menyebar, lalu pada suatu
hari dua orang perancang dan pembuat pakaian yang mengaku cerdas dan bijak datang
menghadap raja dan dengan meyakinkan mereka mengaku dapat membuat pakaian ajaib
untuk raja. Keajaibannya adalah bahwa pakaian itu hanay bisa dilihat oleh orang yang cerdas
dan bijak saja. Raja merasa inilah saat yang tepat memesan pakaian itu dengan harga berapa
pun, karena ia sekaligu dapat mengetest seberapa cerdas dan bijak para pembantunya.
Kedua perancang itu kemudian diberi ruangan khusus di istana, lalu menyiapkan alat tenun
paling canggih, lalu mulai bekerja. Setelah beberapa hari Raja mengutus Perdana Menterinya
melihat seberapa jauh pakaian itu sudah selesai. PM pergi dan menyaksikan sesuatu yang
aneh: kedua orang itu pura-pura sibuk menggunting, mendisain dan menjahit tapi pakaian itu
tidak kelihatan. Karena ia tak mau dicap raja sebagai tidak cerdas dan bijak ia melapor pada

Raja betapa pakaian itu indah, mempesona dan ajaib. Hari-hari berikutnya Raja mengutus
orang lain dan pulang melapor dengan laporan yang sama. Sampai suatu hari Raja sendiri
datang. Dan karena ia pun tak mau tampak tak cerdas dan bijak, ia juga berkata, Pakaian
yang luarbiasa. Besok akan kupakai pada Hari Ulang Tahun kerajaan. Keesokan harinya kedua
perancang itu meminta raja menanggalkan segala pakaiannya dan lalu dengan gerak-gerik
yang gesit memakaikan pakaian ajaib yang baru itu. Dalam pawai kebesaran sepanjang jalan
semua orang bertepuk tangan dan berkata, Pakaian Raja kita bukan main mempesona,
kecuali seorang anak kecil yang berteriak-teriak, Hei, Raja telanjang, Raja telanjang.
Kita semua rata-rata seperti orang itu juga: bersedia berdusta asal jangan kehilangan
kedudukan dan muka. Kecuali kepolosan anak kecil yang belum sempat di-coach untuk
berdusta.
AYAM DAN BURUNG ELANG
Seseorang menemukan sebutir telur burung elang dan kemudian menetaskannya bersama
telur ayam piaraannya. Anak elang pun menetas dan tumbuh berkembang bersama ayam
lainnya. Suatu hari ada seekor burung elang terbang di atas ayam-ayam itu. Si anak elang
heran dan bertanya pada induk ayam, Siapa dia? yang dijawan indu ayam, O itu burung
elang raja segala burung. Mengapa kita tak bisa seperti dia?, tanya anak elang itu lagi. O,
tak bisa, tempat kita di bawah sini, tempat dia di langit sana. Si anak elang berhenti bertanya
dan hanya menerima nasibnya.
Kebanyakan kita adalah seperti anak elang yang tumbuh dan menjadi besar di kalangan ayam
yang nasibnya selalu di bawah, kendati potensi menjadi elang sebenarnya ada.
BERPIKIR LATERAL
Roni Horowitz seorang trainer dan doktor dalam bidang berpikir lateral, suatu ketika bepergian
dengan mobil. Di tengah jalan salah satu ban mobilnya kempes. Ia turun dan segera melihat
bahwa ban itu harus diganti. Ia menyiapkan dongkrak, kunci sekerup ban, dan ban serep. Ia
mulai membuka sekerup ban. Yang pertama lancar, kedua dan ketiga juga, tapi sekerup yang
keempat tak mau bergerak. Ia pakai berat tubuhnya untuk menginjak kunci pembuka, tapi tak
berhasil. Ia kemudian sadar bahwa ia adalah seorang trainer berpikir lateral, suatu cara
berpikir tanpa batas. Pikiran pertama adalah pasti ada jalan keluar. Dalam pikiran ia
mendaftar segala kemungkinan dengan cepat. Ide yang paling bagus tampaknya adalah
melumuri sekerup dengan oli. Ia ambil sedikit oli dari mesin lalu mulai memutar kunci ban
dengan sekuat tenaga. Gagal. Kemudian matanya nanar kemana-mana di tengah kesyunyian
jalan raya itu. Eureka! Matanya tertambat pada dongkrak yang terletak di depannya.
Bukankah kekuatan dongkrak ini bisa mengangkat benda berton-ton? Ia taruh dongkrak di
bawan kunci pembuka ban, dan mulai memutar ban dan dengan mudah sekerup membuka.
BEBAN KEHIDUPAN
Pada suatu hari Raja sedang berkeliling kota. Hari panas terik hingga kuda-kuda penarik
kereta kerajaan hanya berjalan terengah-engah. Di suatu sudut jalan Raja memperhatikan
seorang tua sedang memikul bawaan berat di kepalanya. Jalannya tertatih-tatih kepanasan.
Wah, pikir Raja, Sementara aku di atas kereta mewah seperti ini, ada rakyatku yang
tersengalsengal menderita membawa beban berat seperti orang tua ini. Ia menyuruh kusir
berhenti, lalu turun, dan dengan lembut menyapa orang tua itu dan mengajaknya naik kereta
kerajaan. Orang tua itu mula-mula amat takut, tetapi bujukan ramah dari Raja membuatnya
naik ke kereta. Di kereta duduk di kursi empuk tetapi bebannya tetap dijunjungnya di kepala.
Sambil tersenyum Raja berkata, Pak Tua, kini kau duduk di kursi kereta kerajaan. Kau boleh
meletakkan bebanmu dan tak usah dijunjung terus. Orang tua itu menyahut, O, Tuan Raja,
aku telah amat diringankan bebanku. Izinkan aku terus membawa beban ini, sehingga masih
tetap ada bebanku.

Raja mendapat kebijakan besar dari pengalaman ini. Kita tahu bahwa Allah memelihara setiap
orang, Ia membiarkan kita tidak pernah bebas dari beban-beban kecil ketegangan,
kekhawatiran dan kesusahan.
KERJAKAN YANG KAU SUKAI
Mirza Ghalib, seorang penyair di Urdu, adalah seorang miskin. Tak ada pekerjaan. Tetapi
orang-orang suka mendengarkan pusisinya. Tetapi lama kelamaan ia semakin miskin karena ia
tak dapat hidup dengan menyair. Utangnya semakin menumpuk. Anehnya, ia tetap gembira
dan amat menikmati saat-saat ia boleh berdeklamasi di depan kerumunan orang. Bahkan ia
suka berpuisi sendiri di tepi sungai dan kelihatan ia amat bahagia. Karena utangnya
menumpuk, suatu hari ia masuk penjara. Keluar dari penjara ia meneruskan kesukannya yaitu
berpuisi. Suatu hari seseorang berbelaskasihan. Ia berkata pada Ghalib bahwa ia akan
memberikan uang banyak bila ia pergi ke Calcutta dan meminjam uang dari saudarasaudaranya yang kaya disana. Ghalib senang. Dia berangkat ke Calcutta, dua minggu
perjalanan dari Urdu. Di tengah jalan ia amat menikmati keadaan. Bersama kupu-kupu ia
menyanyikan pusisi keindahan. Bersama bunga ia menyanyikan puisi kelembutan. Bersama
binantang buas ia membuat puisi kebebasan, dan akhirnya baru sampai di Calcutta setelah
perjaanan dua tahun.
Itulah Ghalib, mengerjakan apa yang disukainya.
AIR
Suatu hari Sang Khalik memanggil Air dan bersabda, Hai Air, ciptaanku, maukah kau berbuat
sesuatu yang sulit tapi amat bermanfaat, bagiKu?.
Silahkan, Tuhan, sahut Air.
Begini, kata Tuhan, Lihat di seberang gurun disana ada tanah yang amat memerlukan air.
Pergilah kesana dan buatlah tanah itu subur.
Maaf, Tuhan, untuk pergi kesana aku harus lewat gunung, karang, jurang dan gurun. Apa aku
bisa?
Tuhan tak menyahut. Air segera bergegas mengumpulkan teman-temannya air, lalu menuju
tanah itu. Pada waktu mereka berhadapan dengan gunung, mereka bilang ini mustahil. Tetapi
akhirnya mereka mengalah dan mencari jalan lain yang panjang berliku, karena mereka tahu
tak ada jalan pintas. Kemudian mereka berhadapan dengan Karang. Mereka menangis
mengakui ketakmampuan mereka. Tetapi dengan kesabaran luarbiasa, tetes demi tetes,
mereka melalui rintangan karang. Lalu cobaan ternyata tak berhenti. Mereka berhadapan
dengan jurang. Mereka ketakutan setengah mati, karena harus terjun ke jurang yang dalam.
Dan akhirnya mereka nekad terjun. Kini mereka berhadapan dengan gurun yang kerontang
dan panas. Mereka mengalir ke gurun dan setiap kali mengering air habis ditelan gurun. Sekali
lagi mereka menangis, mengeluh kesakitan dan benar-benar hampir putus-asa. Waktu itu
Matahari menawarkan bantuan.
Aku, kata Matahari, Bisa membantu, tetapi akan amat menyakitkan. Aku bisa mengubah
kalian menjadi uap, lalu naik ke atas, lalu dihembus Angin ke seberang. Disana kalian akan
diubah menjadi air lagi.
Air setuju kendati mereka tahu mereka akan kehilangan jati diri. Uap dihembus angin ke atas
tanah dan kemudian berubah menjadi air. Tanah itu kemudian menjadi amat subur.
KEBERUNTUNGAN ATAU NASIB?
Seorang petani kehilangan seekor kudanya. Tetangganya bersimpati dan berkata bahwa ini
adalah nasib buruk. Petani itu menyahut, Mungkin. Keesokan harinya kudanya ternyata
kembali dan membawa beberapa kuda liar bersamanya. Tetangganya berkomentar bahwa itu
adalah keberuntungan. Petani itu menyahut, Mungkin. Keesokan harinya lagi anak petani itu
mencoba menunggangi kuda liar itu dan ia terjatuh. Kakinya patah. Lagi-lagi tetangganya
bersimpati dan berkata bahwa itu adalah nasib buruk. Petani itu menyahut, Mungkin. Dan
keesokan harinya sepeleton tentara federal (ceritera ini terjadi di Amerika pada waktu perang
saudara) untuk mengumpulkan pemuda-pemuda untuk dibawa ke medan tempur sebagai

tentara. Si anak petani tidak bisa dibawa karena kakinya masih patah. Para tetangga
kemudian datang dan berkata, Betapa beruntungnya kau, teman. Si petani lagi-lagi
menyahut, Mungkin.
Setiap musibah membawa bersamanya peluang yang jauh lebih besar.

KEAJAIBAN ITU NYATA


Toni baru saja lulus suatu SMU dan kemudian memasuki Perguruan Tinggi. Suatu hari is baru
saja mencari peralatan kuliah di sebuah toko. Ia ditemani pacarnya sejak SMU, Shania.
Setelah berbelanja mereka hendak pulang. Waktu Toni menstarter mobilnya ia baru sadar
bahwa bensin hampir habis dan ia tak punya uang tunai. Ia bilang pada Shania untuk
menunggu di mobil sebentar karena ia akan mengambil uang di bank yang ada di seberang
jalan tidak begitu jauh dari situ. Toni masuk bank dan seketika lehernya disekap. Ia segera
sadar bahwa bank itu sedang dirampok tiga orang penjahat. Toni mencoba melawan, tapi
sebuah tembakan menghabisi geraknya. Toni terkapar. Para penjahat kemudian kabur
membawa hasil rampokannya.
Shania melihat orang-orang itu keluar dari bank dan heran mengapa pacarnya tidak keluarkeluar juga. Kasir bank kemudian bangkit dan segera melihat Toni yang terkapar bersimbah
darah. Ah, masih hidup serunya lalu memanggil polisi dan ambulans.
Polisi dan ambulans segera datang. Toni dilarikan ke rumahsakit didampingi Shania yang
menangis histeris serta memanggil-manggil nama Toni. Toni, kau harus hidup! Kau bisa
mengatasinya! hisaknya tak henti-henti. Toni masih mendengar tapi tak mampu berbuat apaapa. Orangtuanya diberitahu dan datang di rumah sakit. Orangtuanya diberitahu dokter bahwa
anaknya harus dioperasi dan harapan hidup adalah 40 banding 60. Toni yang sedang sekarat
masih bisa mendengar ucapan dokter itu dan ia berkata pada dirinya, aku harus hidup.
Operasi dilakukan dan keajaiban terjadi. Nyawa Toni terselamatkan. Kemudian dokter berkata
pada orangtuanya bahwa diperlukan beberapa minggu untuk pemulihan kesehatan dan setelah
sehat nanti orangtuanya jangan terkejut karena sebelah badannya akan lumpuh. Shania dan
orangtua Toni berdoa sekeras-kerasnya. Ucapan dokter itu juga dalam kondisi setengah sadar
didengarkan oleh Toni. Toni masih bisa berpikir dan yakin ia bisa sembuh lebih cepat.
Hanya seminggi kemudian Toni sudah bisa pulang di kursi roda. Singkat ceritera dalam tempo
2 tahun ia berjuang keras melawan kelumpuhannya. Ia selalu teringat ucapan ayahnya bahwa
Mile by mile it's a trial; yard by yard it's hard; but inch by inch it's a cinch." (Mil demi mil itu
adalah cobaan, depa demi depa itu sulit, inci demi inci itu adalah keberahsilan). Siang malam
Shania ada di sampingnya. Dan keajaiban pun terjadi. Bertentangan dengan ramalan dokter,
Toni sembuh total. Ia masuk kuliah lagi, mencari pekerjaan sampingan dan 4 tahun kemudian
lulus dan bekerja. Ia menikahi Shania yang telah memberi inspirasi tak terbatas padanya
melalui cinta sejati dan kesetiaan yang juga tak terbatas.
Mil demi mil itu adalah cobaan, depa demi depa itu sulit, inci demi inci itu adalah keberahsilan

SI KANCIL YANG CERDIK


Seekor kancil tersesat di suatu hutan di Afrika. Seekor leopard yang lapar mengendus kancil
itu lalu mendekatinya sebagai makan siang. Si kancil masih sempat berpikir. Ia melihat tulang
belulang di dekatnya lalu pura-pura tak melihat leopard ia menjilat tulang itu sambil berkata
lantang, Wow, enak benar tulang leopard ini, aku harap masih ada leopard lain yang akan
kulumat habis. Mendengarkan itu si leopard yang telah siap menerkam mundur ketakutan
dan melenguh, Whew, hampir saja aku dilumat kancil itu.
Sementara itu seekor monyet yang melihat leopard yang ketakutan, turun dari pohon dan
meledek leopard habis-habisan. Leopard tersinggung dan berkata, Ayo kawan monyet, naik
ke punggungku, dan mari kita lihat siapa yang paling gagah berani di hutan ini, dan lalu
mendekati kancil itu. Si kancil tahu leopard datang dengan monyet di punggungnya.
Ia tak mungkin lari. Maka ia mencari akal dengan berteriak lantang ke arah lain, Hai, monyet
cecunguk, dimana kau, sudah setengah jam aku menyuruhmu membawa seekor leopard lagi
ke sini untuk makan siangku, dan kau belum juga datang!!

TAKUT BEDA
Alkisah di suatu negeri lewatlah seorang pertapa. Ia mengumumkan pada orang-orang di
negeri itu bahwa dalam tempo sebulan negeri ini akan dilanda gempa, dan bahwa sehabis
gempa semua air minum akan membuat orang menjadi gila. Tentu saja orang-orang
menertawakan si pertapa gila itu, kecuali seseorang tua yang bijak. Ia mulai mengumpulkan
air dan membawanya ke suatu tempat sampai penuh cukup untuk seumur hidupnya.
Betul, selang sebulan negeri itu ditimpa gempa. Semua air minum menyebabkan orang yang
meminumnya menjadi gila. Lalu semua penduduk negeri itu menjadi gila, kecuali si orang tua
tadi yang bersembunyi jauh dengan air yang telah dikumpulkannya. Setelah lama sekali,
orangtua itu pun merasa kesepian, lalu turun ke desa menemui kawan-kawannya. Tetapi apa
yang terjadi? Semua orang menertawakannya. Ia pulang dengan kecewa dan karena tidak
kuat kesepian ia kembali lagi ke desa dan memilih meminum air yang membuat orang menjadi
gila, sehingga ia pun ikut menjadi gila, hingga ia bisa berteman lagi.
Di tengah-tengah orang gila orang waras adalah orang gila.
NYALA API KASIH
Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu, dan Nyala Api sedang mengadakan perjalanan
bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi
baja yang tergeletak menghalangi jalanan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut
dengan kekuatan yang mereka miliki masing-masing.
"Itu bisa aku singkirkan," kata Kapak. Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja
yang kuat dan keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri
sampai ia berhenti.
"Sini, biar aku yang urus," kata Gergaji. Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, iapun
mulai menggergaji. Tapi kaget dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.
"Apa kubilang," kata Palu, "Kan aku sudah omong, kalian tak bisa. Sini, sini aku tunjukkan
caranya." Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak
berubah.
"Boleh aku coba?" tanya Nyala Api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti,
memeluk, dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun
meleleh cair.
(Ada banyak hati yang cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi
harga tinggi. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang hangat.
Betapa arif bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati
yang dingin. Ah, tak ada yang tahan menampik nyala cinta kasih. Hal terlembut di dunia
mengatasi hal terkeras di dunia ini -- The softest things in the world overcome the hardest
things in the world.)
DIBUTAKAN OLEH KEYAKINAN
Buku "Thinkertoys" oleh Michael Michalko menceriteraiakan tentang sekelompok ilumwan yang
mengunjungi suatu suku di Papua. Suku itu percaya bahwa dunia berakhir di seberang sungai
di dekat tinggal mereka. Ketika salah seorang ilmuwan harus pulang, ia menyeberangi sungai
dan melambaikan tangan pada orang-orang sambil menyeberang sungai. Orang-orang suku
itu tak menjawab. Ketika ditanya kenapa tak menjawab mereka bilang bahwa mereka belum
pernah melihat seseorang menyeberang sungai itu.

(Keyakinan mereka bahwa seberang sungai adalah akhir dunia begitu kuat hingga
membutakan mereka. Penyakit itu diderita hampir semua orang. Hal itu disebut waham
suatu kepercayaan atas hal gaib dan mistis yang sulit diubah. Pengakuan Amrozi dan Imam
Samudera yang sama sekali merasa tak bersalah bahkan merasa bangga telah menewaskan
ratusan korban dalam peristiwa bom Bali Oktober 2002 adalah contohnya. Kasus Sumanto
pemakan mayat dari Purbalingga, Januari 2003, menderitanya dalam porsi yang berlebihan,
mungkin mendekati skizofrenia. Sesungguhnya ada banyak Sumanto di sekitar kita).
INGKAR JANJI YANG MENCELAKAKAN
Di suatu negeri terjadi malapetaka tikus. Negeri itu diserang ribuan dan kelak jutaan tikus.
Makanan habis, penyakit bermunculan, sampai istana raja pun dikerumuni tikus yang
menjijikkan itu. Rajia akhirnya mengumumkan sayembara, bahwa barangsiapa berhasil
mengusir tikus itu ia akan menikahi putri raja dan setengah kerajaan menjadi miliknya.
Seorang pemuda melamar mengikuti sayembara. Waktu Raja melihat orang itu tertawa karena
tampang pemuda itu tidak meyakinkan, dan lagipula ia tak punya senjata. Tetapi karena
mendesak, akhirnya Raja memberi tugas dan akan memenuhi janjinya.
Pada malam harinya si pemuda bangun, mengambil serulingnya, pergi ke jalan-jalan kota
sambil meniup serulingnya. Semua tikus mengikuti alunan seruling itu. Si pemuda menggiring
tikus-tikus itu ke suatu jurang di pinggir laut. Singka ceritera semua tikus lenyap.
Raja dan rakyat bersukacita, berpesta berhari-hari, menari kegirangan, dan mabuk-mabukan.
Waktu si pemuda datang menagih janji, Raja dan para menterinya tertawa terpingkal-pingkal.
Si pemuda kecewa berat lalu pulang ke gubugnya. Tengah malam ia bangun dan berkeliling
kota sambil meniup serulingnya. Semua anak-anak terbangun dan mengikuti suara seruling
sampai di pinggir jurang dalam. Semua anak-anak hilang ditelan jurang.
Bila orang telah mencapai yang diinginkannya, segala janjinya akan diluakan.
CARA MENYINGKIRKAN KEPEDIHAN
Seorang wanita baru saja kehilangan anak tunggalnya. Dalam kepedihan, ia pergi menemui
seorang pertapa dan berkata, "Berikan padaku doa atau mantra ajaib untuk menghidupkan
kembali anak tunggalku?" Sang pertapa tidak mengusir ataupun mencoba menjelaskan untuk
menenangkan wanita ini. Sang pertapa berkata, "Carilah sebuah rumah yang tidak pernah
mengalami penderitaan. Kita akan menggunakan benih tersebut untuk menyingkirkan
kepedihanmu."
Pertama-tama, wanita ini mendatangi sebuah rumah mewah, mengetuk pintu dan berkata,
"Ini sangat penting. Saya mencari rumah yang tidak pernah ditimpa penderitaan atau
kemalangan. Apakah ini rumahnya?". Penghuni rumah memberitahu wanita itu ,"Kamu datang
ke tempat yang salah. "
Lalu mereka saling berceritera.
Sang wanita berkata pada dirinya sendiri, "Siapakah yang dapat menolong penghuni rumah
yang malang ini ? Selain diriku yang juga sudah pernah mengalami penderitaan hidup?".
Akhirnya sang wanita tinggal di sana untuk menghibur seisi rumah tersebut. Setelah beberapa
waktu, wanita ini pergi melanjutkan perjalanannya mencari rumah yang bebas-derita. Tetapi
kemana saja wanita ini pergi, dia selalu menemukan cerita kesedihan dan kemalangan dari
setiap rumah yang dikunjunginya. Wanita ini terus berjumpa dengan orang-orang yang
menderita, dan kemudian menghibur mereka. Hari demi hari, wanita ini menjadi sangat sibuk
dalam menghibur dan melayani orang-orang yang menderita dan terluka. Hingga akhirnya
wanita ini tidak lagi mengingat kepedihan dan penderitaan dirinya sendiri. Wanita ini
menemukan, bahwa melayani orang-orang yang menderita dan terluka telah menyingkirkan

kepedihannya.
Melayani orang-orang yang menderita dan terluka akan menyingkirkan kepedihan diri sendiri.
KEADILAN
Suatu hari seorang berjalan ke luar rumah pada jam 8 pagi menemukan sejumlah orang
penganggur di jalan. Ia menawarkan pekerjaan memanen anggur di kebunnya dengan upah 2
dollar per hari, dan tentu saja para penganggur itu senang dan mau. Jam 10 pemilik kebun itu
keluar lagi dan menemukan sejumlah penganggur. Mereka diminta bekerja juga di kebunnya
dengan upah 2 dollar hari itu. Jam 1 siang ia berbuat hal yang sama lagi. Jam 4 sore ia masih
berbuat hal yang sama. Jam enam petang malam si pemilik mengumpulan mereka dan
memberikan masing-masing 2 dollar mula-mula pada yang datang belakangan. Mereka yang
telah bekerja sejak jam 8 pagi mengharap akan mendapat sesuai dengan jam kerja mereka.
Bila yang hanya bekerja 2 jam saja mendapat 2 dollar maka adalah adil mereka yang bekerja
8 jam akan mendapat 8 dollar. Tetapi tuan itu hanya memberikan 2 dollar saja sesuai dengan
kesepakatan. Para pekerja yang bekerja lebih lama merasa ini tidak adil, dan memprotes tuan
itu dengan keras dan menuntutk hak mereka. Tetapi tuan itu bergeming. Ia mengatakan
bahwa 2 dollar adalah kesepakatan, lalu kenapa harus lebih dari itu.
Kosenp keadilan adalah konsep kejujuran, kesesuaian dengan kesepakatan, bukan wishful
thinking (=delusi, keinginan).
BUKU TELEPON
Suatu ketika di ruang kelas sekolah menengah, terlihat suatu percakapan yang menarik.
Seorang guru, dengan buku di tangan, tampak menanyakan sesuatu kepada murid-muridnya
di depan kelas. "Anak-anak, kita sudah hampir memasuki saat-saat terakhir bersekolah di
sini. Setelah 3 tahun, pencapaian terbesar apa yang membuatmu bahagia? Adakah hal-hal
besar yang kalian peroleh selama ini?"
Ada yang berceritera bahwa ia baru saja mendapat motor sport yang sudah diidamkannya
sejak kecil. Ada anak yang baru saja mendapatkan sebuah mobil. Ada pula yang baru dapat
melewatkan liburan di luar negeri. Sementara, ada murid yang bercerita tentang
keberhasilannya mendaki gunung. Semuanya bercerita tentang hal-hal besar yang mereka
temui dan mereka dapatkan. Hampir semua telah bicara, hingga terdengar suara dari arah
belakang.
"Pak Guru, aku belum bercerita". Rupanya, ada seorang anak di pojok kanan yang luput
dipanggil. Matanya berbinar. Mata yang sama seperti saat anak-anak lainnya bercerita tentang
kisah besar yang mereka punya. "Keberhasilan terbesar buatku, dan juga buat keluargaku
adalah..saat nama keluarga kami tercantum dalam buku telpon yang baru terbit 3 hari
yang lalu". Sesaat senyap. Tetapi sesdaat kemudian terdengar tawa-tawa kecil yang
memenuhi ruangan kelas itu. Ada yang tersenyum simpul, terkikik-kikik, bahkan tertawa
terbahak mendengar cerita itu. Kelas menjadi gaduh.
Pak Guru berusaha menengahi situasi ini, sambil mengangkat tangan. "Tenang sebentar anakanak, kita belum mendengar cerita selanjutnya. Silahkan teruskan, Nak...".
Anak berambut lurus itu pun kembali angkat bicara. "Ya. Memang itulah kebahagiaan terbesar
yang pernah aku dapatkan. Dulu, Ayahku bukanlah orang baik-baik. Karenanya, kami sering
berpindah-pindah rumah. Kami tak pernah menetap, karena selalu merasa dikejar polisi".

Matanya tampak menerawang. Ada bias pantulan cermin dari kedua bola mata anak itu, dan ia
melanjutkan. "Tapi, kini Ayah telah berubah. Dia telah mau menjadi Ayah yang baik buat
keluargaku. Sayang, semua itu butuh waktu dan usaha. Tak pernah ada Bank dan Yayasan
yang mau memberikan pinjaman modal buat bekerja. Hingga setahun lalu, ada seseorang
yang rela meminjamkan modal buat Ayahku. Dan kini, Ayah berhasil. Bukan hanya itu, Ayah
juga membeli sebuah rumah kecil buat kami. Dan kami tak perlu berpindah-pindah lagi.
Tahukah kalian, apa artinya kalau nama keluargamu ada di buku telpon? Itu artinya, aku tak
perlu lagi merasa takut setiap malam dibangunkan ayah untuk terus berlari. Itu artinya, aku
tak perlu lagi kehilangan teman-teman yang aku sayangi. Itu juga berarti, aku tak harus tidur
di emperan setiap malam yang dingin. Dan itu artinya, aku, dan juga keluargaku, adalah sama
derajatnya dengan keluarga-keluarga lainnya.
Matanya kembali menerawang. Ada bulir bening yang mengalir. "Itu artinya, akan ada harapan
baru yang aku dapatkan nanti...".
Kelas terdiam. Pak Guru tersenyum haru. Murid-murid tertunduk. Mereka baru saja
menyaksikan sebuah fragmen tentang kehidupan. Mereka juga baru saja mendapatkan
hikmah tentang pencapaian besar, dan kebahagiaan. Dan lalu mereka bertepuk tangan
terharu. Mereka juga belajar satu hal : "Bersyukurlah dan berbesar hatilah setiap kali
mendengar keberhasilan orang lain. Sekecil apapun. Sebesar apapun".
Harapan adalah kawan dari kekuatan dan ibu dari sukses, karena ia yang paling kuat
harapannya memiliki anugerah keajaiban.
Patricia Smith
Patricia kehilangan kedua kakinya dalam suatu kecelakaan. Dalam usia belia IA BENAR-BENAR
merasa hancur. Diilhami oleh suatu ayat KS yang berbunyi bahkan kau bisa melempar gunung
ini ke laut, asal saja kau percaya, ia pelan-pelan bangkit. Pertama ia selalu merasa bersyukur
karena ia dianugerahi Tuhan dengan dua tangan yang indah dan kuat. Berikutnya ia mulai
membangun kepercayaan bahwa ia bisa. Kendati seorang perempuan, sejak kecil ia sudah
tertarik pada masalah-masalah mekanik otomotif. Ia pikir dan yakin ia bisa meneruskan bakat
itu. Ia melamar pada beberapa bengkel otomotif dan semua menertawakan atau menolak
dengan halus. Sampai seorang pemilik bengkel, Andre, menerimanya itupun setelah tak hentihentinya didesak Patricia. Dalam film yang ditayangkan Believe it or not kisah nyata ini
mempertunjukkan bagaimana Pat yang tingginya hanya 70 cm tanpa kaki dapat membuka
lemari, lemari es, pintu. Bagaimana Pat bisa berenang, berjalan dengan kedua tangannya
kemana-mana, memperbaiki mobil di tempat Andre bahkan lebih baik dari rata-rata mekanik.
Dokter sejak kecelakaan sudah mengatakan bahwa ia tak bisa mempunyai anak dan tak boleh
bekerja fisik. Tetapi si gadis itu yakin lain. Andre jatuh cinta padanya, mengawininya dan
mempunyai anak yang normal dan dirawat-besarkannya sendiri.
PEWARIS TAHTA
Seorang ayah menghadapi soal yang amat pelik. Siapakah yang harus dipilihnya menjadi
President & CEO menggantikan dirinya memimpin kerajaan bisnisnya yang sudah dibangun
susah payah lebih dari setengah abad? Kini usianya sudah berkepala tujuh dan penyakitpenyakit tua sudah mulai menggerogoti dirinya. Ia tahu sebentar lagi dirinya akan mati.
Anaknya tiga orang. Si sulung amat cerdas, meraih MSc. dan MBA luar negeri, berselera
canggih, senang glamour, ambisius, berbakat mencumbu, lihai, dan punya pergaulan yang
luas di kalangan jet set.
Si tengah, lebih hebat lagi. Bergelar PhD. bidang kimia dari universitas beken di Amerika, ia
lulus dengan predikat magna cum laude. Dia dosen dan peneliti. Dan di perusahaan ayahnya
dia menjabat sebagai Direktur Riset dan Pengembangan. Tetapi menjadi CEO, ia terlalu
akademis. Kurang cocok dengan bisnis mereka yang kini berspektrum sangat lebar.
Si bungsu, satu-satunya perempuan, cuma lulus S1 dalam negeri. Meskipun sejak lima tahun

terakhir ia bergabung dengan usaha ayahnya sebagai Direktur Grup Konsumer, tetapi ia
memulai karirnya di perusahaan asing sebagai wiraniaga (marketing executive). Ia merangkak
dari bawah hingga 15 tahun kemudian bisa mencapai posisi General Manager. Otaknya kalah
brilian dibanding kedua kakaknya. Meskipun cenderung hemat berkata-kata, namun ia
menunjukkan bakat memimpin yang baik. Ia mampu mendengar dengan intens. Berbagai
pendapat dan gagasan bisa diolahnya dengan dalam. Gaya hidupnya biasa saja. Ia disenangi
sekaligus disegani orang karena sikapnya yang fair, jujur, dan mampu merakyat dengan para
bawahannya.
Nah, siapa diantara ketiganya yang akan ditunjuk menggantikannya? Dalam hati ia memilih si
bungsu. Tetapi menurut adat istiadat hak tahta adalah hak si sulung. Bagaimana jalan
keluarnya? Rujukan buku teks tidak ada. Sang patriarch akhirnya hanya bisa mengandalkan
wibawa dan hikmatnya sebagai ayah. Lalu dipanggilnya ketiga anaknya. Dibentangkannya
persoalan secara gamblang. Diuraikannya plus-minus setiap anaknya. Dianalisisnya
kemungkinan sukses masing-masing memimpin grup usaha itu menuju milenium ketiga.
Dialog pun dimulai. Dan si ayah segera maklum, dead lock akan terjadi. "Sudahlah, aku akan
memutuskan sendiri siapa penggantiku," kata rangtua itu akhirnya. Ketiganya takzim
menurut.
Seminggu kemudian, si ayah datang dengan sebuah ujian. "Barangsiapa bisa mengisi ruang
ini sepenuh-penuhnya, maka dialah penggantiku," katanya sambil menunjuk ruang rapat yang
cuma terisi empat kursi dan sebuah meja bundar. "Budget maksimum Rp1 juta," tambahnya
lagi.
Kesempatan pertama jatuh pada si sulung. Enteng, pikirnya. Besoknya, dipenuhinya ruangan
itu dengan cacahan kertas berkarung-karung. Dan memang ruangan itu menjadi padat.
"Bagus, besok giliranmu," kata si ayah kepada anak keduanya. Duapuluh empat jam
kemudian, ruangan itu pun dipenuhinya dengan butiran styro-foam yang diperolehnya dengan
menghancurkan bekas-bekas packaging.
"Oke, besok giliranmu," kata sang patriarch menunjuk putrinya. Esoknya, ketika acara
inspeksi dimulai, ternyata ruangan masih kosong. "Lho, kok kosong?" tanya ketiganya hampir
serempak. Sang putri diam saja. Dimatikannya saklar lampu. Dari sakunya dia keluarkan
sebatang lilin. Ditaruhnya di atas meja. Lalu disulutnya dengan sebatang korek api. "Lihat,
ruangan ini penuh dengan terang. Silahkan dinilai, apakah ada celah kosong tak tersinari,"
katanya kalem. Tak terbantah siapa pun, dia dinyatakan menang dan sang putri pun berhak
menduduki kursi tertinggi. Problem solved.
LULU, LULU
Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk
termenung sambil terus-menerus menggumam, "Lulu, Lulu."
Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter
menjawab, "Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu."
Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya
terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, "Lulu, Lulu".
"Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?" tanyanya keheranan. Dokter kemudian
menjawab, "Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu."
Orang yang sakit jiwa adalah yang tak mampu mengatasi delusinya sendiri atau orang yang
setelah mencapai delusi (impian palsu)-nya tak mampu mengatasi apa yang dicapainya.
HUKUM BENIH
Adalah hukum alam bahwa dari 100-an biji, benih atau bibit hanya 10-an atau bahkan kurang
yang jadi. Kebanyakan bibit tak pernah tumbuh atau hanya tumbuh seadanya saja. Jadi jika
kau benar-benar membuat sesuatu terjadi, lebih baik kau coba lebih dari satu kali. -- Most

seeds never grow. So if you really want to make something happen, you had better try more
than once. Itu artinya apa? Guna mendapat 1 lowongan pekerjaan kau harus melamar dan
diinterview 100x. Guna mencari staf terbaik untuk suatu jabatan kau perlu mewawancarai
mungkin sampai 100 orang. Untuk mengegolkan suatu gagasan, kau harus bicara dengan
sekian puluh bahkanratus orang. Dari sekian ratus teman dan sahabat, hanya satu yang
akhirnya menjadi pasangan hidupmu. Thomas Alva Edison melakukan 2200 eksperimen
sebelum menemukan bola lampunya. Soichiro Honda memerlukan 1 tahun setiap hari 10 jam
menggosok terus piston buatannya.
Diringkas: kalau mau berhasil ya harus mencoba berulang-ulang. Harus mencoba dan
menanam lebih banyak bibit. Dan bila gagal lagi, gagal lagi, ada 2 resep penting bagi anda: 1)
Putuskan bagaimana menurut pikiran anda dunia ini seharusnya. 2) Buat peraturan
bagaimana orang harus berlaku. Resep kedua adalah ilusi. Tidak akan jalan. Banyak orang
gemar membuat peraturan bagi orang lain, kamu harus ini, harus itu : pasangan anda
harus melayani anda, lalulintas harus tertib, Pemerintah harus membantu kita, rakyat harus
bersih narkoba. Dan itu adalah ketololan dasar.
Resep nomor satu berarti kau mengubah caramu berpikir. Guna menjadi lebih bahagia, kau
bisa mengubah dunia atau mengubah caramu berpikir. Mengubah dunia? Ah, jangan mimpi.
Mengubah caramu berpikir? Itu pasti lebih feasible dan mendasar. It's not what happens to
you that determines your happiness. It's how you think about what happens to you.

TEKNIK MEMBUJUK
Alkisah, pada jaman dahulu kala, Sang Unta bisa berbicara dengan manusia, suatu hari Sang
Unta diajak majikan-nya pergi mengembara, melintasi gurun gurun gersang yang sangat
panas pada siang hari dan dingin menusuk pada malam hari. Malam itu, Sang Unta tidur di
luar tenda, sedangkan majikannya tidur nyenyak di dalam. Tengah malam, Sang Unta
membangunkan majikannya, dia bilang : " Tuan, saya kedinginan, ijinkanlah saya menitipkan
UJUNG KAKI saya masuk ke dalam tenda".
Sang majikan tidak keberatan, ujung kaki tidak akan mengganggu dia sama sekali. Satu jam
kemudian, Sang Unta kembali berkata :"Tuan, saya sangat kedinginan, ijinkanlah KAKI DEPAN
saya berada dalam tenda agar besok bisa kuat berjalan membawa tuan di atas
punggung saya".
"Benar juga", pikir si majikan, maka dia kembali memberikan ijinnya. Satu jam kemudian
Sang Unta berkata :"Hidung saya mulai ber-air, besok saya akan sakit dan tidak bisa
membawa Tuan di atas punggung saya, ijinkanlah KEPALA saya berada dalam tenda, saya rasa
besok saya akan kuat kembali ".
Begitulah jam demi jam, hingga akhirnya pada pagi harinya Sang Unta sedang tidur nyenyak
di dalam tenda sedangkan tuannya menggigil kedinginan di luar tenda.
Kisah Sang Unta di atas selalu kami ingat bahwa untuk menawarkan sesuatu kepada calon
pelanggan memerlukan suatu perjuangan dan masa 'inkubasi' serta kecerdikan.
DUA EKOR SINGA
Suatu sore di tengah telaga terlihat dua orang, ayah dan anak, sedang memancing. Dengan
perahu kecil, keduanya sibuk mengatur joran dan umpan. Air telaga bergoyang perlahanlahan, membentuk riak-riak air. Suasana begitu tenang, hingga terdengar sebuah
percakapan.
"Ayah!"
"Hmmmmm... ya," sang ayah menjawab pelan. Matanya tetap tertuju pada ujung kailnya yang
terjulur.
"Beberapa malam ini," ucap sang anak, "aku bermimpi aneh. Dalam mimpiku, dua ekor singa
sedang berkelahi dalam hatiku. Gigi-gigi mereka terlihat runcing dan tajam. Keduanya sibuk

mencakar dan menggeram, seperti ingin saling menerkam. Mereka tampak ingin saling
menjatuhkan! Singa yang pertama, terlihat baik dan tenang. Geraknya perlahan tapi pasti.
Tubuhnya pun kokoh dan bulunya teratur. Walaupun suaranya keras, tapi terdengar
menyenangkan buatku!"
Sang ayah mulai menolehkan kepala, dan meletakkan pancingnya di pinggir haluan.
"Tapi, ayah, singa yang satu lagi tampak menakutkan buatku. Geraknya tak beraturan, sibuk
menerjang ke sana ke mari. Punggungnya pun kotor dan bulunya koyak. Suaranya parau dan
menyakitkan. Aku bingung apakah maksud dari mimpi ini. Apakah singa-singa itu adalah
gambaran dari sifat-sifat baik dan buruk yang aku punya? Lalu, singa yang mana yang akan
memenangkan pertarungan itu, karena sepertinya mereka sama-sama kuat?"
Melihat anaknya yang baru beranjak dewasa itu bingung, sang ayah mulai angkat bicara.
Dipegangnya punggung pemuda gagah di hadapannya. Sambil tersenyum, ayah berkata,
Pemenangnya adalah singa yang paling sering kamu beri makan!!!"
Begitulah hidup kita! Di dalam diri kita ada dua ekor 'singa' yang selalu bersaing. Keduanya,
memang selalu saling menjatuhkan. Mereka berusaha untuk menjadi pemimpin bagi yang
lainnya. Pertarungan di antara mereka tak pernah tuntas karena bisa jadi sering terjadi
pergantian pemenang bagi keduanya. Kalah menang, dalam persaingan macam ini, layaknya
mata koin yang selalu berganti-ganti.

CANTIK ITU BAGAIMANA?


Jawabannya selalu sama: Cantik itu dari luar dan dari dalam. Kalau cuma dari luar? Tidak
cantik. Kalau cuma dari dalam? Masih cantik. Pilih yang mana? Kalau boleh sih ... keduanya!
Cantik itu obyektif atau subyektif? Kalau melihat kerumunan orang banyak atau foto orang
banyak, kita bisa menunjuk: Yang ini, dan ini, dan ini cantik... Seperti bintang film atau foto
model untuk reklame sabun, dll. Jadi ada ukuran obyektif. Tapi ada juga ungkapan-ungkapan
seperti ini yang menjadikan cantik itu subyektif:
Beauty is in the eyes of the beholder. Kecantikan ada di mata orang yang memandangnya.
You dont love a woman because she is beautiful; she is beautiful because you love her. Anda
tidak mengasihi seorang perempuan karena ia cantik; ia cantik karena anda mencintainya.
Anda pasti mengenal Ibu Teresa dari Kalkuta. Wanita tua dan keriput. Bagi orang-orang miskin
India yang mengalami sentuhan kasihnya dialah wanita paling cantik di dunia.
Apa yang menjadikan seseorang cantik dari dalam?
Upik:
Mama:
Upik:

Ma, hari ini Mama cantiiik deh!


Loh, kenapa?
Habis, Mama hari ini tidak marah-marah.

Ilona tinggal di Smoky Mountain, Quezon City, sebuah gunung berupa tumpukan sampah yang
terus berasap karena dibakar. Di dekatnya ada perkampungan pemulung, rapi dan bersih,
tidak seperti di Indonesia. Ketika saya masuk ke dalam rumahnya, ia sedang menyapu. Saat
dia menoleh, saya terpesona oleh wajahnya yang cantik berseri, secantik namanya. Sekaligus
saya terperanjat, sebab ternyata lengannya cuma sebatas siku. Ilona is beautiful because
shes happy, kata tuan rumah kepada saya.
Seorang pastor muda (35 th) ketika ditanya siapa wanita paling cantik dalam hidupnya,
kontan menjawab, Ibu saya! Katanya, Dulu, sebelum saya lahir, ibu saya lebih cantik. Itu
yang nampak di foto. Tapi di mata saya kecantikan ibu tidak menjadi pudar, malah ia semakin

cantik saja. Ibu tumbuh secara rohani. Ia makin sabar, makin pasrah, makin lembut, makin
penuh pengertian, makin ramah. Pokoknya makin suci, makin dekat Tuhan. Itu yang embuat
dia makin cantik.
IBU YANG JAHAT
Shanti menikah dengan pria pujaannya, Sam. Shanti adalah tipe seorang yang posesif. Anak
pertama mereka lahir, seorang lelaki. Segera mereka melihat bahwa Erik, nama bayi itu,
ternyata menderita autis dan beberapa kekurangan lainnya. Shanti ingin menyingkirkannya
dan menitipkannya di suatu tempat lain, tapi Sam melarangnya. Tahun kedua, anak kedua
mereka lahir, seorang bayi wanita yang amat jelita dan diberi nama Angelika. Shanti begitu
sayang padanya hingga benar-benar melupakan Erik. Empat tahun kemudian Sam meninggal
karena suatu kecelakaan. Shanti terpukul berat. Karena sudah terbiasa hidup manja dan
konsumtif, ia terperosok dalam lilitan utang. 10 tahun kemudian ia terpaksa menjual harta
dan rumah warisan Sam dan pindah ke sebuah gubuk reyot. Tak kuat menahan nestapa,
Shanti memutuskan lari membawa Angelika ke kota dan meninggalkan Erik di gubuk itu. Di
kota Shanti memulai hidup baru lagi, dan menikah lagi. Suatu malam ia bermimpi mendengar
erangan Erik. Mimpi itu mula-mula diabaikannya, tetapi karena terus berulang-ulang, ia
mengaku pada suaminya tentang semua kisahnya. Bersama suaminya ia pergi gubuk yang
ditinggalkannya. Ia masuk tapi tidak menemukan apa pun kecuali beberapa potong pakaian
kumal bekas Erik. Shanti sesenggukan dan memangiil-manggil nama Erik. Waktu ia keluar,
seseorang pemulung sampah lewat. Lalu Shanti bertanya tentang Erik. Pemungut sampah itu
menatap perempuan itu dalam-dalam dan setelah beberapa saat, ia berkata, Anda pasti
ibunya Erik. Sejak anda meninggalkan Erik disini, setiap hari ia memanggil-manggil Ibunya
yang amat dicintainya dengan suara lirih menyayat dan amat memedihkan. Aku hanya
seorang pemulung sampah, berupaya memberinya makan, tapi ia tak mau ikut dengan aku ke
gubukku di sebelah sana, karena ia bilang ia sedang menunggu Ibu tercintanya. Dua hari lalu
ia meninggal dan kumakamkan di belakang gubuk ini
HADIAH CIUMAN
Seorang ayah mendadak berubah menjadi pemabuk dan menjadi kasar sejak isteri tercintanya
meninggal. Putri mereka satu-satunya yang baru berusia 7 tahun menjadi pemurung. Ia
diperlakukan ayahnya dengan kasar. Suatu hari si putri membungkus suatu kado istimewa
bagi ayahnya yang sedang berulang tahun. Ayahnya terhenyak dan terharu menerima
bungkusan kado itu. Tetapi waktu ia membukanya, amarahnya meledak. Bungkusan itu
ternyata kosong. Tapi, yah, sedu si putri, Kado itu tidak kosong, Aku telah meniupinya hingga
penuh dengan ciuman kasih sayang.
Beberapa saat kemudian di putri meninggal. Si ayah tambah terpukul. Ia menyesal setengah
mati telah memperlakukan putrinya dengan kasar. Ia teringat akan kado anaknya yang masih
is simpan. Ia meletakkannya di samping tempat tidur, dan setiap hari ia membukanya dan
menghirup ciuman kasih sayang putri tercintanya.
AKU MEMBANGUN MESJID TERBESAR
Tahun 1960 adalah 3 orang buruh yang sedang sibuk bekerja di suatu bangunan. Seseorang
yang sedang lewat bertanya kepada buruh pertama apa yang sedang diperbuatnya. Si buruh
dengan wajah datar menyahut, Ya, aku sedang bekerja untuk mencukupi nafkah keluarga.
Kemudian pertanyaan yang sama diajukan pada buruh ke dua yang tampaknya lebih senior di
salah satu sudut bangunan. Si buruh itu menjawab sambil masih tetap membenahi beberapa
rangka bangunan. O, ya, aku sedang melakukan pekerjaan bangunan paling sulit dan tidak
semua orang bisa mengerjakan hal ini.

Buruh yang ketiga, yang sedang memlester di bagian kubah, menjawa sambil menyeka
keringatnya dan dengan pandangan mata bersinar, O, aku sedang membangun sebuah mesjid
terbesar dan terindah di Asia.
Ceritera di atas adalah ceritera Silaban, arsitek Istiqal, waktu ia memberi sambutan
persemian mesjid itu di depan Soekarno, yang lalu ia simpulkan, Indonesia memerlukan jenis
manusia buruh yang ketiga itu.
BERONDONGAN PELURU
Ini ceritera tentang dua orang bersahabat. Waktu perang pecah yang seorang ikut berperang,
dan yang satu memilih tinggal tetap di desa dan akhirnya menjadi guru di desa itu juga.
Temannya seusai perang melanjut ke sekolah militer dan akhirnya menjadi seorang Jenderal
dan juga menjadi milyoner. Sementara itu si guru tetap miskin. Suatu hari ia mendengar
mengenai temannya Jenderal itu. Ia putuskan untuk mengunjunginya di kota. Setelah melalui
protokol yang panjang akhirnya ia diperbolehkan memasuki rumah besar Jenderal. Sejak pintu
gerbang sampai pintu utama rumah besar itu hatinya mulai ciut, tetapi akhirnya ia berhasil
bertemua juga. Mereka berpelukan. Si guru ujung-ujungnya mengeluah mengenai kondisi
ekonomisnya. O, itu mudah, sahut si Jenderal yang segera memahami maksud kedatangan
temannya sambil mengajak si guru berdiri di depan pintu rumahnya. Kau lihat pintu gerbang
sana k.l. 50 meter dari sini? Kau bisa kaya raya dengan berlari ke pintu gerbang sana di
bawah berondongan peluru anak buahku. Oke?
Si guru langsung pamit dan pulang dengan hati sedih. Ia paham bahwa hasil yang dicapai
temannya itu adalah hasil desingan peluru.
WARGA NEGARA JUJUR Dan TERHORMAT
Ini terjadi pada waktu Perang Irak. Seorang serdadu Amerika diperintahkan dari markasnya
untuk menembaki kerumunan massa yang tak mau membubarkan diri. Ia kemudian menaiki
tank dan mengatur para prajurit siap menembak. Kemudian ia berteriak lewat loudspeaker
pada massa: Assalam Alaikum, kami diperintahkan untuk menembak anda bila tak mau
beranjak dari sini. Tapi aku mengetahui betul bahwa ada di antara anda warga negara yang
jujur dan terhormat. Mereka ini kuminta dengan hormat agar menyingkir hingga kami bebas
menembaki orang-orang yang membuat kekacauan.
Kerumunan segera bubar semua.
MENDENGATKAN DENGAN HATI DAN PIKIRAN
Seorang ayah bersama anaknya pergi ke pasar membawa seekor keledai. Di tengah jalan
mereka bersua dengan beberapa orang. Orang-orang itu berujar, Ah, kasihan anakmu, kenapa
tidak dinaikkan ke keledai itu?
Orang itu menaikkan anaknya ke atas keledai. Beberapa saat kemudian sejumlah orang
menegur lelaki itu. Lho, kenapa anda tidak naik bersama anak anda di atas keledai? Pasar
masih jauh!
Lelaki itu naik ke atas keledai.
Beberapa waktu kemudian sejumlah orang yang berpapasan berkata, Tidakkah anda
mempunyai perasaan terhadap keledai kecil itu? Lihat ia sudah kelelahan memikul anda
berdua. Harusnya anda malu.
Lelaki itu kemudian berpikir. Keledai tidak dinaiki, salah. Dinaiki oleh hanya anaknya, salah,
Dinaiki berdua, salah. Lalu akhirnya keledai itu diikat lalu mereka pikul berdua meneruskan
perjalanan mereka.

TENTARA SADDAM
Pada waktu tentara AS dalam perak Irak 2003, sedang memasuki kota Bagdad, mereka
dihadang tentara Garda Republik kebanggaan Saddam Husein. Tatkala tentara AS siap
menembaki mereka, komandannya menaikkan bendera putih dan berteriak, Tunggu dulu,
tuan-tuan! Kami memerlukan waktu sebentar. Pertama kami harus lapor pada Saddam bahwa
anda sedang memasuki Bagdad. Kedua, kami harus menerima instruksi dulu dari Panglima
Besar apa yang harus kami perbuat.
Tentara AS kemudian membariskan mereka di lapangan dan mengatakan bahwa baru saja
datang teleks dari Saddam bahwa mereka akan ditawan.
MERTUA
Sepasang suami-isteri menikah tanpa mendapat restu dari kedua orangtua mereka. Orangtua
suami berkata bahwa Yenny, isterinya, bukan tampang orang yang bisa mengurus rumah.
Orangtua isterinya berkata bahwa, Rico, si suami bukan tampang suami yang bisa menghargai
seni. Pasangan itu tinggal agak jauh dari kedua orangtua mereka. Namun dua kali setahun
orangtua Rico berkunjung dan tinggal selama 3 minggu, dan menjelang setiap kunjungan,
Rico dan Yenny menata rumah mereka serapi dan senyaman mungkin agar orangtua mereka
senang. Tapi dasar mertua, kondisi itu diubah oleh orangtua mereka. Orangtua Yenny juga
datang dua kali per tahun dan tinggal beberapa minggu dan selalu mengobrak-abrik kebun
dan taman serta memberi khotbah panjang tentang bagaimana mendidik anak.
Pasangan suami-isteri itu kemudian menjadi begitu kesal hingga mendatangi seorang terapis.
Setelah mendengar ceriteranya terapis itu kemudian mengutip Bernard Shaw yang berkata,
Suruhlah aku berbuat sesuatu tugas dan betapa hebat keinginanku untuk berbuat sesuatu
yang lain.
Pada kunjungan berikutnya suami-isteri itu menyiapkan rumah dan halaman begitu kacaubalau, sehingga sang mertua akhirnya berkata, Cukup adalah cukup, seterusnya kau
berdualah yang harus mengurus rumahmu.
Bila orang disuruh ke kanan, ia cenderung ke kiri. Bila orangtua mengatakan merokok,
narkoba dll-nya itu dosa dan berbahaya, orang muda akan begitu ingin mencobanya.
PAPA ADA DISINI
Hari ini Hari Ayah di sekolah, dan sudah tak sabar ia ingin pergi. Tapi mamanya mencoba
menerangkan, mungkin sebaiknya ia tinggal di rumah. Sebab anak yang lain mungkin tak
bisa mengerti, bila ia datang ke sekolah sendiri. Namun ia tak takut, ia sudah tahu apa yang
mau dikatakan. Apa yang harus diceritakan pada teman sekelasnya, mengapa papa tak hadir
hari ini. Tapi tetap mamanya kuatir, bila putrinya menghadapi hari ini sendirian. Itu pula
sebabnya ia coba sekali lagi, berusaha menahan putrinya di rumah. Tapi gadis kecil itu tetap
ke sekolah, terdorong untuk bercerita pada semuanya.
Satu per satu gurunya memanggil, seorang murid dari kelasnya. Untuk memperkenalkan sang
ayah, waktu perlahan berlalu. Akhirnya guru memanggil namanya, tiap anak berbalik
melongok. Masing ikut giat men-cari, seorang pria yang tak hadir di sana.
"Yang mana sih, papanya?", ia dengar seorang anak laki bertanya.
"Ahh, mungkin dia memang tak punya papa," seorang murid lainnya berseru.
Dan dari bagian belakang ia dengar seorang ayah nyeletuk, "Tuh, tampaknya ada seorang
ayah yang kecapean, kelewat repot untuk membuang waktunya." Kata itu tak menyakitinya,
ketika ia tersenyum memandangi mamanya. Dan melihat kembali kepada gurunya, yang
menyuruhnya untuk lanjutkan. Dan dengan kedua tangan di belakang, perlahan ia mulai
bicara. Dan dari mulut seorang anak kecil, keluar kata yang luar biasa uniknya.
"Papaku tak bisa datang ke sini, sebab ia tinggal jauh sekali. Tapi aku tahu ia ingin sekali
bisa ada di sini, sebab ini kan hari yang istimewa. Dan meskipun kalian tak bisa bertemu

dengannya, aku ingin kalian tahu. Segala sesuatu mengenai Papaku, dan betapa ia sangat
mencintaiku. Ia gemar mendongengkanku cerita, Ia ajar aku naik sepeda. Ia memberi kejutan
untukku dengan mawar merah-muda, dan mengajarku menerbangkan layangan. Kami biasa
saling berbagi cemilan, dan menikmati es krim. Dan biarpun kalian tak bisa melihatnya, aku
tidak berdiri sendiri di sini. Sebab Papa selalu ada bersama aku, biarpun kami terpisah. Aku
tahu ini sebab Papa pernah bilang, ia selalu akan ada dalam hatiku. Aku sangat sayang pada
Papa, Papa adalah bintangku yang bersinar. Dan seandainya ia bisa, ia pasti akan datang ke
sini, tapi surga terlalu jauh. Ayah adalah pemadam kebakaran dan meninggal tahun lalu.
Ketika pesawat terbang menabrak kedua gedung itu dan mengajarkan orang Amerika
merasakan artinya takut. Tapi terkadang bila kututup mataku, rasanya seperti ia tak pernah
pergi."
NELAYAN MEKSIKO VS. PENGUSAHA AMERIKA
Seorang nelayan Meksiko sedang mendarat dengan perahu kecilnya dan membawa beberapa
ekor ikan tuna. Seorang pengusaha Amerika menyapanya dengan ramah, Hi, kawan,
tangkapan anda hanya sedikit. Mengapa?
Aku selalu pulang cepat Senor. Aku masih harus tidur siang bersama isteri. Sesudah itu
bermain bersama anak-anak. Lalu setiap malam aku masih harus bermain gitar dan bernyanyi
sambil minum-minum bersama teman-temanku
Begini, kawan, ini masih pagi, kan? Andaikan anda tinggal lebih lama mencari ikan tentu bisa
mendapat lebih banyak. Bila banyak bisa menjual ke pabrik pengolahan ikan disana. Maka
anda akan lebih kaya, bisa membeli perahu lebih besar, lalu mungkin saja mendirikan pabrik
pengolahan ikan sendiri. Anda akan mempunyai mobil. Anda bisa bepergian ke Los Angeles
atau ke New York.
Lha, Senor, berapa lama samapi hal itu terjadi semuanya?
O, paling 15 atau 20 tahunlah.
Ya, Senor tetapi setelah itu semua terjadi, lalu apa?
Begini, kau akan bisa lebih senang di hari tuamu. Kau akan bisa membeli rumah yang
nyaman di suatu tepi pantai.
Senor, anda tidak mengerti. Aku dan isteriku sudah mempunyai rumah yang nyaman di teapi
pantai, dan kami senang-senang saja.
Si Meksiko itu mempunyai SQ (Spiritual Quotient) yang lebih tinggi dari Pengusaha Amerika
itu.
KISAH DUA BIBIT
Alkisah adalah dua butir bibit yang ditanam petani di suatu ladang. Bibit yang pertama
berkata, Aku akan segera menancapkan akar pada tanah, dan kemudian menumbuhkan
kecambah dan trubus. Aku ingin segera melihat matahari. Aku ingin cabang-cabangku
dihinggapi burung dan kumbang, dan segera menghasilkan bunga dan buah yang bermutu.
Bibit yang kedua berkata, Aku tenang-tenang sajalah. Aku akan menunggu sampai musim
hujan usai. Aku tidak suka kesusu, Aku pikir matahari akan menyakitkan. Burung-burung dan
kumbang akan mengganggu.
BEJANA PILIHAN

Seorang Tuan sedang mencari sebuah bejana. Ada beberapa bejana tersedia - manakah yang
akan terpilih? Pilihlah saya, teriak bejana emas, saya mengkilap dan bercahaya. Saya sangat
berharga dan saya melakukan segala sesuatu dengan benar. Keindahan saya akan
mengalahkan yang lain. Dan untuk orang yang seperti engkau, Tuanku, emas adalah yang
terbaik!
Tuan itu hanya lewat saja tanpa mengeluarkan sepatah kata. Kemudian ia melihat suatu
bejana perak, ramping dan tinggi. Aku akan melayani engkau, Tuanku, aku akan menuangkan

anggurmu dan aku akan berada di mejamu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat
indah, ukiranku sangat nyata. Dan perakku akan selalu memujiMu.
Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana tembaga. Bejana ini lebar mulutnya
dan dalam, dipoles seperti kaca. Sini! Sini! teriak bejana itu, saya tahu saya akan terpilih.
Taruhlah saya di mejamu, maka semua orang akan memandangku.
Lihatlah saya, panggil bejana kristal yang sangat jernih. Aku sangat transparan, menunjukkan
betapa baiknya saya. Meskipun saya mudah pecah, saya akan melayani engkau dengan
kebanggaan saya. Dan saya yakin, saya akan bahagia dan senang tinggal dalam rumahmu.
Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan teguh.
Engkau dapat memakai saya, tuanku, kata bejana kayu. Tapi aku lebih senang bila Engkau
memakaiku untuk buah-buahan, bukan untuk roti.
Kemudian Tuan itu melihat ke bawah dan melihat bejana tanah liat. Kosong dan hancur,
terbaring begitu saja. Tidak ada harapan untuk terpilih sebagai bejana Tuhan itu.
Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Aku akan perbaiki dan kupakai, dan akan aku buat
sebagai milikku seutuhnya. Aku tidak membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan.
Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut
lebar dan dalam. Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong. Tidak juga yang
merasa dirinya selalu benar. Tetapi yang kucari adalah bejana yang sederhana yang akan
kupenuhi dengan kuasa dan kehendakKu.
Kemudian Ia mengangkat bejana tanah liat itu. Ia memperbaiki dan membersihkannya dan
memenuhinya. Ia berbicara dengan lembut kepadanya. Ada tugas yang perlu engkau
kerjakan, jadilah berkat buat orang lain, seperti apa yang telah Kuperbuat bagimu.
SERAKAH
Seekor kera berhasil merebut sebuah pisang di tangan kanannya, lalu ia memindahkannya ke
tangan kirinya, lalu berusaha lagi merebut pisang dengan tangan kanannya. Ketigka kedua
tangannya sudah memegang pisang dan melihat masih ada lagi pisang lain, ia menaruh
pisang yang telah diperolehnya dan merebut pisang baru itu.
Demikian seterusnya masih ada selama pisang masih ada, karena keinginan untuk merebut
pisang memang selalu kuat.
Begitulah perilaku orang yang serakah, yang suka berkata, Hari ini makan apa dan besok
makan siapa.

Anda mungkin juga menyukai