Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Disusun Oleh :
MEGA FEBRIANA, S. Farm., Apt.
NIP. 19910203 201402 2 002
DI BALAI BESAR PENGAWAS
OBAT DAN MAKANAN PALEMBANG

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN I
TAHUN 2015

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI


DASAR PROFESI PNS DIKLAT PRAJABATAN
GOLONGAN III ANGKATAN I PEMERINTAH
KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2015

Disusun Oleh :
MEGA FEBRIANA, S. Farm., Apt.
NIP. 19910203 201402 2 002
DI BALAI BESAR PENGAWAS
OBAT DAN MAKANAN PALEMBANG

PEMBIMBING

PESERTA

H. Tony Z.A., S. Sos, M. Kes


NIP. 19600625 198703 1 004

Mega Febriana, S. Farm., Apt.


NIP. 19910203 201402 2 002

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI


MENTOR
PEMBIMBING
PNS

Dra. Endah Yulia, Apt.


H. Tony Z.A., S. Sos, M. Kes
Disusun
Oleh
:
NIP. 19580219 198703 2 001
NIP. 19600625
198703 1 004

MEGA FEBRIANA, S. Farm., Apt.


NIP. 19910203 201402 2 002
DI BALAI BESAR PENGAWAS
OBAT DAN MAKANAN PALEMBANG
Telah Diseminarkan Pada:
Hari

: Kamis

Tanggal

: 26 Maret 2015

Tempat

: Bandiklat Kota Lubuklinggau

Disahkan Oleh
a.n. KEPALA BADAN

DIKLAT KOTA LUBUKLINGGAU

KEPALA BIDANG DIKLAT STRUKTURAL,

MEDHIOLINE SAPTA WINDU, S.STP.,MM.


PEMBINA
NIP.19780515 199612 2 001
PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena kasih dan
karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

PNS. Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat Prajabatan Golongan III
Angkatan I tahun 2015.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Ucapan
terima kasih khususnya diucapkan pada :
1. H. Tamri, MM selaku Kepala Badan Diklat Kota Lubuklinggau
2. Dra. Indriaty Tubagus, Apt., M. Kes selaku Kepala Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Palembang
3. Medhioline Sapta Windu, S. STP., MM. selaku Kepala Bidang Diklat
Kota Lubuklinggau
4. H. Tony Z.A., S. Sos., M. Kes selaku Pembimbing/Coach
5. Dra. Endah Yulia, Apt. selaku Kepala Bidang Pengujian Teranokoko
BBPOM di Palembang/Mentor
6. Dwi Korina, SKM selaku Deputi I/Mentor Pengganti
7. Pelatih (Pak Mas Roni, Rasidi, M.H.Roni, Addy)
8. Prajab Kuansing-Riau khususnya Pleton 2 yang selalu menemani
selama Prajabatan
9. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Palembang, Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iii
PRAKATA........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vi
BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................

BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI........................................................

BAB III

RENCANA DAN TARGET AKTUALISASI NILAI-NILAI


DASAR PROFESI PNS...............................................................

BAB IV

CAPAIAN HASIL AKTUALISASI............................................ 10

BAB V

PENUTUP.................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... vii


LAMPIRAN......................................................................................................... viii
BIODATA ............................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1........................................................................................................... 11
Gambar 5.2........................................................................................................... 11

Gambar 5.3........................................................................................................... 12
Gambar 5.4........................................................................................................... 13
Gambar 5.5........................................................................................................... 14
Gambar 5.6........................................................................................................... 16
Gambar 5.7........................................................................................................... 17
Gambar 5.8........................................................................................................... 19
Gambar 5.9........................................................................................................... 20
Gambar 5.10......................................................................................................... 22
Gambar 5.11......................................................................................................... 23
Gambar 5.12......................................................................................................... 25
Gambar 5.13......................................................................................................... 26
Gambar 5.14......................................................................................................... 27
Gambar 5.15......................................................................................................... 29
Gambar 5.16......................................................................................................... 31
Gambar 5.17......................................................................................................... 32
Gambar 5.18......................................................................................................... 34
Gambar 5.19......................................................................................................... 35
Gambar 5.20......................................................................................................... 37
Gambar 5.21......................................................................................................... 38

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Palembang
mempunyai visi obat dan makanan aman meningkatkan kesehatan
masyarakat dan daya saing bangsa membuat PNS mempunyai tanggung

jawab untuk menjalankan profesinya dengan baik. Sebagai Penguji


laboratorium BBPOM di Palembang banyak pekerjaan yang harus
dilakukan agar dapat mewujudkan visi dari organisasi ini. Untuk
melakukan segala pekerjaan itu perlu ditanamkan suatu nilai yang akan
selalu mengingatkan PNS agar tetap bekerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Nilai dasar yang dapat diterapkan di dalam pekerjaan yaitu
ANEKA. A untuk Akuntabilitas yang mendasari PNS agar dapat
melakukan pekerjaan dengan tanggung jawab, transparansi, berintegritas
dan jujur. N untuk Nasionalisme yang membuat PNS dapat merasakan
semangat dan meningkatkan kecintaan terhadap kemajuan bangsa. E
untuk Etika Publik dimana PNS belajar bersikap tentang apa yang
seharusnya ada di dalam diri PNS untuk melayani publik. K untuk
Komitmen Mutu yang membuat PNS bekerja tidak hanya berdasarkan
rutinitas namun terus berkomitmen untuk menjaga mutu di setiap
pekerjaannya, serta A untuk Anti Korupsi dimana PNS bukan hanya
bersih namun dapat mencegah dan menghentikan korupsi yang ada di
dalam organisasi.
Materi tentang nilai-nilai dasar tersebut telah diterima dalam masa
prajabatan sehingga PNS dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut
dalam pekerjaan sehari-hari dalam organisasi. Aktualisasi nilai-nilai
ANEKA ini mempunyai makna agar PNS sadar bahwa nilai ANEKA
sebenarnya adalah nilai yang mendasari semua kegiatan yang dijalani.
Untuk itu, PNS mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA ini dalam kegiatan
Pengujian di BBPOM di Palembang.

2. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


Aktualisasi nilai ANEKA dalam Pengujian BBPOM di Palembang
mempunyai tujuan:
1. Memahami penerapan nilai ANEKA dalam Pengujian BBPOM
di Palembang
2. Meningkatkan kinerja PNS dalam melayani publik dalam hal
Pengujian

3. Membentuk

tanggungjawab,

integritas,

transparansi

dan

kejujuran dalam Pengujian


4. Membentuk kebersamaan dan kecintaan terhadap negara
5. Membentuk sikap standar yang harus dimiliki oleh PNS dalam
melayani publik
6. Menjamin mutu hasil Pengujian
7. Menerapkan sikap antikorupsi di setiap kegiatan
Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS: menumbuhkan
sikap akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi di lingkungan kerja.

3. Ruang Lingkup Aktualisasi


Aktualisasi dilakukan dalam Bidang Pengujian Terapeutik,
Narkotika, Obat Tradisional, Kosmetika, dan Produk Komplemen
(Teranokoko) Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di
Palembang khususnya dalam Pengujian Obat Tradisional dan Produk
Komplemen. Aktualisasi dilaksanakan sesuai dengan tupoksi PNS/Penguji
dalam Pengujian.

BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 64

Tahun 2005 tentang

Perubahan keenam atas Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen. Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) merupakan Lembaga Pemerintahan Non Departemen
(LPND) yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintah tertentu dari

Presiden. BPOM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden


dan dalam melaksanakan tugasnya dikoordinasi oleh Menteri Kesehatan.
Visi Badan POM adalah Obat dan Makanan Aman Meningkatkan
Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa.
Misi Badan POM adalah:
1.Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis
risiko.
2.Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan
obat dan makanan.
3.Memantapkan jejaring lintas sektor Pengawasan Obat dan
Makanan.
4.Meningkatkan kemandirian pelaku usaha dalam memberikan
jaminan keamanan obat dan makanan.
5.Meningkatkan keunggulan kompetitif produk obat dan makanan
melalui dukungan regulatory.
2. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM)
Berdasarkan

Keputusan

Kepala

Badan

POM

No.

HK.00.05.21.3592 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit


Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan Badan POM mencantumkan
bahwa unit pelaksana teknis di lingkungan Badan POM terdiri dari Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan dan Balai Pengawas Obat dan
Makanan. UPT Badan POM bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Badan POM.
Balai Besar POM di Palembang dipimpin oleh seorang Kepala.
Unsur organisasi Balai Besar POM terdiri atas:
1. Bidang

Pengujian

Produk

Terapeutik,

Narkotika,

Tradisional, Kosmetika, dan Produk Komplemen.


2. Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya.
3. Bidang Pengujian Mikrobiologi.
4. Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan.
5. Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen.

Obat

6. Sub Bagian Tata Usaha.


7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Balai Besar POM di Palembang sebagai unit pelaksana teknis
Badan POM mempunyai tugas melaksanakan kebijakan di bidang
pengawasan produk terapeutik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain,
obat tradisional, kosmetika, produk komplemen, pangan, dan bahan
berbahaya.
3. Bidang Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, Kosmetika, dan
Produk Komplemen (Teranokoko) BBPOM di Palembang
Balai Besar POM Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Badan POM, melakukan fungsi pengawasan mutu serta keamanan obat
melalui salah satu bidangnya yaitu bidang Pengujian Terapetika,
Narkotika, Obat Tradisional, Kosmetika
(Teranokoko).

Bidang

Teranokoko

dan Produk Komplemen

bertugas

dalam

melaksanakan

penyusunan rencana dan program, Pengujian secara laboratorium (fisika


dan kimia) dan penilaian mutu, serta evaluasi terhadap produk terapeutik,
narkotik, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, perbekalan kesehatan
rumah tangga, dan produk komplemen, dan melaksanakan tugas lain yang
ditetapkan oleh Kepala Badan POM.
Bidang Teranokoko didukung oleh laboratorium yang telah
terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional Indonesia sebagai
laboratorium Penguji sesuai dengan

ISO 17025 : 2005. Selain itu,

kegiatan Pengujian dilakukan berdasarkan metode yang telah tervalidasi,


tenaga yang terlatih dan peralatan yang terkalibrasi.
4. Uraian Tugas/jabatan di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
(BBPOM)
Sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) pada tahun 2015
maka peserta mempunyai tugas sebagai Penguji, antara lain:
1. Menerima sampel dari TU dan memeriksa kelengkapan
dokumen Surat Perintah Uji (SPU)
2. Mengelola sampel untuk Pengujian
3. Menyiapkan sarana Pengujian

4. Menerima Surat Perintah Pangujian (SPP) dan melakukan


Pengujian sampel dan membuat Catatan Pengujian/Lampiran
Catatan Pengujian (CP/LCP)
5. Menginput data Sistem Informasi Pelaporan Terpadu (SIPT)
6. Membuat protokol uji verifikasi metode analisa
7. Menerima SPP dan melaksanakan verifikasi metode analisa
8.

Menjadi penanggungjawab (merawat peralatan laboratorium /


instrument / reagen / alat gelas

BAB III

RENCANA DAN TARGET AKTUALISASI NILAI-NILAI


DASAR PROFESI PNS
1. Rencana Aktualisasi

NO.
1.

Kegiatan
Menerima

TAHAP KEGIATAN
Pihak Tata Usaha yang membawa sampel dari

WAKTU
HARI KE-

Sampel dari

bidang Pemeriksaan dan Penyidikan (Pemdik)

1,5,7,9

Tata Usaha

meneruskan sampel tersebut ke laboratorium

(MINGGU

(TU) dan

Pengujian. Sampel kemudian diterima dan

PERTAMA

Memeriksa

diperiksa oleh Penguji mengenai jumlah, nomor

DAN/ATAU

Kelengkapan

batch, nomor registrasi, tanggal kedaluarsa, dan

MINGGU

Dokumen

nama produsen. Lalu kelengkapan disesuaikan

Surat Perintah

dengan dokumen SPU.

Uji (SPU)

Apabila semua kelengkapan dokumen telah

KEDUA)

lengkap maka sampel disimpan dalam lemari


2.

Menyiapkan

penyimpanan sampel.
Sarana Pengujian ini dapat berupa reagen, alat-

HARI KE-2

Sarana

alat gelas, pH indikator, instrumen serta alat-

(MINGGU

Pengujian

alat Pengujian lainnya. Sarana Pengujian

PERTAMA)

disiapkan di dalam laboratorium sehari sebelum


Pengujian dilakukan.
Persiapan sarana Pengujian ini mempunyai
tujuan agar sarana yang akan digunakan dalam
kondisi yang prima sehingga dapat mendukung
3.

Mengelola

jalannya proses Pengujian.


Mengelola sampel dapat

sebagai

HARI KE-3

Sampel untuk

preparasi sampel. Sampel yang akan diuji

(MINGGU

Pengujian

dipreparasi terlebih dahulu dengan dilakukan

PERTAMA)

disebut

penambahan pelarut, pengecekan pH sampel,


atau penambahan asam/basa sampai sampel
4.

Menerima

siap untuk digunakan dalam Pengujian.


Penguji mendapat SPP untuk menguji sampel.

HARI KE-3,4

Surat Perintah

Sampel telah dipreparasi sebelumnya sehingga

(MINGGU

Pengujian

dapat segera dilakukan Pengujian. Pengujian

PERTAMA)

(SPP) dan

sampel

Melakukan

berbagai alat/instrumen. Kemudian, data hasil

Pengujian

Pengujian diolah terlebih dahulu sehingga hasil

Sampel dan

Pengujian dapat ditarik kesimpulan.


Data hasil Pengujian yang telah diolah dibuat

HARI KE-5

laporannya dalam bentuk CP/LCP. Laporan

(MINGGU

berisi tentang berbagai data hasil Pengujian

PERTAMA)

Membuat
Catatan
Pengujian/
Lampiran
Catatan
Pengujian
(CP/LCP)
(Laporan)
5.

Menginput

sesuai

dilakukan

dengan

dengan parameter

menggunakan

Pengujian serta

kesimpulan hasil Pengujian yaitu Memenuhi


Syarat atau Tidak Memenuhi Syarat (MS atau
TMS). Kemudian, laporan yang dibuat Penguji
dilaporkan kepada Penyelia dan diteruskan
kepada Kepala Bidang untuk diperiksa.
Laporan yang telah diperiksa/di-acc oleh MINGGU

Data Sistem

Kepala Bidang kemudian dilaporkan ke Pusat

Informasi

melalui SIPT. Sistem ini bersifat online

Pelaporan

sehingga bisa dilaporkan dimana saja. Ketika

Terpadu

terdapat laporan hasil Pengujian yang Tidak

(SIPT) dan

Memenuhi Syarat (TMS), juga Penguji harus

menscan data

menscan data dukung ke Pusat.

PERTAMA

dukung jika
hasil
Pengujian
6.

TMS
Membuat

Protokol uji verifikasi dibuat agar protokol ini

HARI KE-6

Protokol Uji

dapat

(MINGGU

Verifikasi

melaksanakan uji verifikasi.

menjadi

acuan

Penguji

dalam

Protokol ini

KEDUA)

disusun berdasarkan metode analisa yang telah


7.

8.

Menerima

divalidasi.
Penguji mendapat SPP untuk uji verifikasi.

HARI KE-

Surat Perintah

Setelah protokol dibuat, maka uji verifikasi

7,8,9,10

Pengujian

dapat segera dilakukan. Uji verifikasi bertujuan

(MINGGU

(SPP) dan

agar metode analisa yang telah diverifikasi

KEDUA)

Melaksanakan

dapat digunakan dalam Pengujian sehari-hari.

Verifikasi
Bertanggung

Penguji bertanggung jawab terhadap instrumen

HARI KE-4,5,6

jawab

yang menjadi tanggungjawabnya. Instrumen

(MINGGU

Merawat Alat

yang menjadi tanggungjawab Penguji, antara

KEDUA)

Instrumen dan

lain:

Reagen

1.
2.
3.
4.

Lemari asam
Show case Polytron
Orbital Shaker Heidolph Unimax
Disintegration Tester with Two Station

Charles Ischi DISI 2M


5. HPLC PDA with Autosampler Shimadzu
LC20AD
Semua alat yang menjadi tanggungjawab
Penguji dirawat, dibersihkan dan diperiksa
kinerjanya paling sedikit 1x dalam 1 bulan.
Penguji bertanggung jawab atas penerimaan

HARI KE-10

dan penggunaan jumlah reagensia, updating

(MINGGU

data

pada

kartu

stok

dan

secara

fisik

KEDUA)

ketersediaan reagensia.
Hal ini dilakukan Penguji dengan melakukan
pencatatan setiap kali terdapat penerimaan
reagen dalam laboratorium, melakukan stock
opname secara berkala, serta mendata reagen
mana yang bersifat fast-moving dan mana yang
jarang digunakan.

2. Target Capaian Rencana Aktualisasi


TARGET
NO

III. KEGIATAN TUGAS JABATAN

AK

KUANT/OUTPUT

KUAL/

WAKTU

MUTU

Menerima Sampel dari TU dan memeriksa


kelengkapan dokumen Surat Perintah Uji

Sampel

100

hari

2
3
4

(SPU)
Mengelola contoh untuk Pengujian
Menyiapkan sarana Pengujian
Menerima SPP dan melakukan Pengujian

3
1

Sampel
Kegiatan

100
100

1
1

hari

100

hari

sampel dan membuat CP/LCP


Menginput data SIPT dan menscan data

dukung jika hasil Pengujian sampel TMS


Membuat protokol uji verifikasi metode

analisa
Menerima SPP dan melaksanakan verifikasi
metode analisis

Jumlah
CP/LCP/LHU

hari

paket

100

hari

dokumen

100

hari

laporan

100

bulan

BIAYA

Menjadi penanggung jawab (merawat


peralatan) Instrumen/Reagen

BAB IV

dokumen

100

hari

CAPAIAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


1. Capaian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Kegiatan no.

1. Menerima Sampel dari Tata Usaha (TU) dan Memeriksa

Tanggal
Daftar

Kelengkapan Dokumen Surat Perintah Pengujian (SPU)


9 Maret 2015
Foto Kegiatan

Lampiran
Menerima Sampel dari Tata Usaha (TU) dan Memeriksa Kelengkapan Dokumen
Surat Perintah Pengujian (SPU)
Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Sampel telah diperiksa kelengkapannya dari mulai jumlah,
nomor batch, nomor registrasi, tanggal kedaluarsa, dan nama produsen.
Semua kelengkapan dokumen lengkap.
b. Integritas: Sampel dicatat kelengkapannya sesuai keadaan yang sebenarnya.
c. Tanggung Jawab: Sampel disimpan di dalam lemari penyimpanan di gudang
penyimpanan.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Karena Penguji dapat menerima sampel sendiri maka kerjasama
tidak ada di dalam kegiatan ini.
3. Etika Publik
a. Sopan, santun: Pihak TU datang mengantar sampel dan serah terima sampel
dilakukan dengan sopan.
b. Komunikasi yang baik: Terdapat kesalahan penulisan di dalam Surat
Perintah Uji (SPU). Maka, dalam perbaikan penulisan ini dilakukan dengan
menggunakan komunikasi yang baik.

4. Komitmen Mutu
a. Efektifitas: Sampel sesuai dengan Surat Perintah Uji (SPU) dan prioritas
sampling.
b. Efisien: Jumlah sampel yang diterima diharapkan cukup untuk dapat dipakai
oleh Penguji.
c. Mutu: Sampel yang diterima dalam keadaan baik sehingga dapat dilakukan
Pengujian.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Sampel yang diterima disimpan dalam lemari penyimpanan dalam
jumlah yang sama.
b. Tepat Waktu: Sampel diterima dengan segera, tidak menunda-nunda waktu.

Teknik yang digunakan:


Penerimaan sampel dengan segera, pencatatan sampel yang diterima, dan
penyimpanan sampel dengan baik.
Deskripsi proses: Sampel dibawa oleh bagian Tata Usaha ke bagian Pengujian.
Kemudian Penguji menerima sampel lalu melakukan pencatatan dan

penyimpanan.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Kegiatan penerimaan sampel yang dilakukan dengan segera membuat
sampel masuk ke bidang Pengujian dengan cepat sehingga sampel dapat segera
diuji. Pencatatan yang dilakukan Penguji berguna untuk mendata sampel
sehingga sampel dapat ditelusuri asal usulnya. Sedangkan penyimpanan berguna
untuk menjaga agar sampel tetap dalam keadaan baik dalam jumlah yang cukup
ketika akan diuji.
Gambar 5.1 Menerima Sampel dari Pihak Tata Usaha

Gambar 5.2 Pencatatan Sampel

Gambar 5.3 Penyimpanan Sampel

Kegiatan no.

5. Menginput Data Sarana Informasi Pelaporan Terpadu


(SIPT)

Tanggal
Daftar

2. Menyiapkan Sarana Pengujian


10 Maret 2015
Foto Kegiatan

Lampiran
Menginput Data Sarana Informasi Pelaporan Terpadu (SIPT)
Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Tanggung Jawab: Terdapat laporan yang telah diperiksa oleh Kepala Bidang
kemudian laporan tersebut harus dilakukan penginputan data melalui Sistem
Informasi Pelaporan Terpadu (SIPT) untuk dilaporkan ke Pusat. Pelaporan
ini dilakukan oleh Penguji dengan penuh tanggungjawab.
b. Jujur: Pelaporan bersifat tidak memihak kepada pihak manapun dan
berdasarkan data Pengujian yang sesungguhnya.
2. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Bahasa tulisan yang dikirimkan melalui SIPT
dilakukan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
3. Komitmen Mutu

a. Efektifitas: Penguji melaporkan data hasil Pengujian secepat mungkin sesuai


dengan tujuan SIPT yaitu agar pelaporan ke Pusat dapat diterima dengan
cepat.
b. Efisien: Pelaporan menjadi paperless dan timeless.
c. Mutu: Data dijamin mutunya karena diolah dan dikirimkan sesuai dengan
data yang sebenarnya.
4. Anti Korupsi
a. Jujur: Pelaporan data tidak dibuat-buat namun sesuai dengan hasil
Pengujian.
b. Tepat Waktu: Pelaporan dikirimkan dengan segera, tidak menunda-nunda
waktu.

Teknik yang digunakan


Pelaporan yang dilakukan dengan cepat dengan komunikasi tulisan yang baik.
Deskripsi proses: Terdapat beberapa laporan telah diperiksa oleh Kepala
Bidang namun

belum dilaporkan ke Pusat. Untuk itu, Penguji melakukan

pelaporan terhadap melalui SIPT dengan cara mengisi formulir data secara

online dengan menggunakan bahasa tulisan yang baik.


Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Pelaporan yang dilakukan dengan cepat membuat pemeriksaan data di
Pusat berjalan dengan cepat pula sehingga apabila terdapat hasil Pengujian yang
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dapat ditindaklanjuti dengan segera.
Gambar 5.3 Menginput Data SIPT

Menyiapkan Sarana Pengujian


Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Tanggung Jawab: Alat dan reagen yang akan digunakan dalam Pengujian
disiapkan dengan tanggung jawab sehingga Pengujian sampel dapat segera
dilakukan.
2. Komitmen Mutu
a. Efektif: Alat dan reagen yang diperlukan bagi Pengujian disiapkan.
b. Efisien: Reagen dan bahan pembantu lainnya disiapkan sesuai dengan
kebutuhan Pengujian.

c. Mutu: Alat-alat gelas disiapkan dan dijamin tidak terdapat kontaminasi yang
akan membuat data tidak valid.
3. Anti Korupsi
a. Tepat Waktu: Sarana Pengujian disiapkan tepat waktu sebelum digunakan.

Teknik yang digunakan


Penyiapan sampel dengan baik.
Deskripsi proses: Penguji mengambil

sampel

yang

telah

diperiksa

kelengkapannya dari gudang penyimpanan sampel. Kemudian, Penguji melihat


alat-alat atau reagen apa saja yang diperlukan untuk Pengujian dan menyiapkan

sarana Pengujian tersebut.


Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Penyiapan sarana dengan baik dilakukan agar Penguji dapat segera
mengelola sampel/preparasi sampel dengan cepat.
Gambar 5.4 Penyiapan Sarana Pengujian

Kegiatan no.

3. Mengelola Sampel untuk Pengujian


4. Menerima Surat Perintah Pengujian (SPP) dan Melakukan

Pengujian Sampel
Tanggal
11 Maret 2015
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
Mengelola Sampel untuk Pengujian

Nilai Dasar

1. Akuntabilitas
a. Intergritas: Sampel diolah/dipreparasi sesuai dengan metode Pengujian,
tidak melewatkan tahap-tahap Pengujian.
b. Tanggung Jawab: Bertanggung jawab atas sampel yang dipreparasi.
c. Jujur: Penambahan reagen/asam/basa dalam preparasi dilakukan dalam
jumlah yang sesuai.
2. Nasionalisme
a. Musyawarah: Karena tidak terdapat kendala dalam proses preparasi maka
tidak dilakukan musyawarah (tidak terdapat nilai nasionalisme) dalam
kegiatan ini.
3. Etika Publik
b. Sopan, santun: Penguji melakukan interaksi dengan Penguji lain dengan
sopan dan santun
c. Komunikasi yang baik: Penguji melakukan komunikasi dengan Penguji lain
dengan baik.
4. Komitmen Mutu
a. Efektifitas: Preparasi dilakukan dengan efektif sehingga tidak memerlukan
preparasi ulang.
b. Efisien: Reagen serta bahan pembantu lainnya digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
c. Mutu: Penguji tetap menjaga mutu sesuai dengan ISO 17025.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Preparasi sampel dilakukan pada semua sampel dan tidak membedabedakan sampel.

Teknik yang digunakan


Mengelola sampel/preparasi sampel dengan baik.
Deskripsi proses: Ketika sarana Pengujian telah disiapkan, maka Penguji siap
untuk melakukan preparasi sampel. Sampel yang didapat adalah sampel pegal
linu. Sampel ini mempunyai parameter uji yaitu menguji apakah ada Bahan
Kimia Obat (BKO) yang terkandung dalam sampel. Pertama-tama sampel diberi

pelarut kemudian terdapat penambahan asam dan basa lalu sampel diekstraksi.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Penyiapan sampel yang dilakukan dengan baik membuat Penguji
dapat segera melaksanakan Pengujian sampel secara langsung.
Gambar 5.5 Preparasi dan Ekstraksi Sampel

Menerima Surat Perintah Pengujian (SPP) dan Melakukan Pengujian Sampel


Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Setiap data hasil Pengujian dicatat di buku kerja.
b. Integritas: Penguji menggunakan metode Pengujian yang telah diverifikasi.
c. Tanggung Jawab: Pengujian dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
d. Jujur: Pengujian dilakukan sesuai parameter Pengujian.
2. Nasionalisme
a. Kebersamaan: Pengujian dilaksanakan oleh Penguji tanpa melibatkan
Penguji yang lain. Tidak ada kebersamaan (tidak terdapat nilai
nasionalisme) dalam kegiatan ini.
b. Musyawarah: Tidak terdapat kendala dalam Pengujian sehingga Penguji
tidak melakukan diskusi dengan Penyelia atau Penguji lain. Tidak dilakukan
musyawarah (tidak terdapat nilai nasionalisme) di dalam kegiatan ini.
3. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Penguji melakukan komunikasi yang baik kepada
Penguji lain di laboratorium.
4. Komitmen Mutu
a. Efektif: Penguji melakukan Pengujian di dalam rentang waktu time-line.
b. Efisien: Penguji memakai reagen/bahan pembantu sesuai dengan kebutuhan.
c. Inovatif: Penguji sedang tidak melakukan pengembangan metode. Tidak
terdapat nilai inovatif dalam kegiatan ini.
d. Mutu: Pengujian dilakukan sesuai metode Pengujian yang telah diverifikasi.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Pengujian dilakukan secara objektif menggunakan metode Pengujian.
b. Tepat Waktu: Pengujian dilakukan dalam rentang waktu time-line.

Teknik yang digunakan


Pengujian sesuai metode Pengujian yang telah diverifikasi.
Deskripsi proses: Setelah sampel diekstraksi, sampel diuji menggunakan

Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Plat kromatografi dielusi menggunakan eluen

yang sesuai lalu plat dikeringkan di lemari asam.


Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Pengujian sampel yang dilakukan sesuai metode Pengujian menjamin
data yang dihasilkan adalah data yang valid.
Gambar 5.6 Pengujian Sampel

Kegiatan no.

4. Menerima Surat Perintah Pengujian (SPP) dan Melakukan


Pengujian Sampel

8. Merawat Alat Instrumen


Tanggal
12 Maret 2015
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
Menerima Surat Perintah Pengujian (SPP) dan Melakukan Pengujian Sampel
Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Setiap data hasil Pengujian dicatat di buku kerja.
b. Integritas: Penguji menggunakan metode Pengujian yang telah diverifikasi.
c. Tanggung Jawab: Pengujian dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
d. Jujur: Pengujian dilakukan sesuai parameter Pengujian.
2. Nasionalisme
a. Kebersamaan: Pengujian dilaksanakan oleh Penguji tanpa melibatkan
Penguji lain. Tidak ada kebersamaan (tidak terdapat nilai nasionalisme)
dalam kegiatan ini.
b. Musyawarah: Tidak terdapat kendala dalam Pengujian sehingga Penguji
tidak melakukan diskusi dengan Penyelia atau Penguji lain. Tidak dilakukan
musyawarah (tidak terdapat nilai nasionalisme) di dalam kegiatan ini.
3. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Penguji melakukan komunikasi yang baik kepada
Penguji lain di laboratorium.
4. Komitmen Mutu

a. Efektif: Penguji melakukan Pengujian di dalam rentang waktu time-line.


b. Efisien: Penguji memakai reagen/bahan pembantu sesuai dengan kebutuhan.
c. Inovatif: Penguji sedang tidak melakukan pengembangan metode. Tidak
terdapat nilai inovatif dalam kegiatan ini.
d. Mutu: Pengujian dilakukan sesuai metode Pengujian yang telah diverifikasi.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Pengujian dilakukan secara objektif menggunakan metode Pengujian.
b. Tepat Waktu: Pengujian dilakukan dalam rentang waktu time-line.

Teknik yang digunakan


Pengujian sesuai metode Pengujian yang telah diverifikasi.
Deskripsi proses: Setelah plat kering, plat lalu diperiksa dibawah sinar UV.
Dilihat apakah totolan sampel sejajar dengan totolan baku. Plat kemudian

ditandai dan dicatat data apa yang terdapat dalam Pengujian.


Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Pengujian sampel yang dilakukan sesuai metode Pengujian menjamin
data yang dihasilkan adalah data yang valid.
Gambar 5.7 Pengujian Sampel

Merawat Alat Instrumen


Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan alat dan
mencatat tanggal kerja di buku kerja dan di daftar riwayat perawatan alat.
b. Integritas: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan sebulan sekali.
c. Tanggung Jawab: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan dengan
baik dan menjaga agar alat tidak rusak.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Penguji dan Penguji lain yang menggunakan alat yang sama
menjaga agar alat yang digunakan tetap dalam kondisi yang baik.
3. Komitmen Mutu

a. Efektif: Penguji tetap membersihkan dan merawat alat pada bulan-bulan


sebelumnya sehingga alat tetap dapat digunakan dengan baik.
b. Efisien: Penguji mencatat kondisi alat apakah dalam keadaan baik atau tidak
dan hasilnya tidak ditemui kerusakan pada alat.
4. Anti Korupsi
a. Jujur: Penguji mencatat kondisi alat dengan jujur di daftar riwayat alat.

Teknik yang digunakan


Pembersihan, perawatan, pengecekan, dan pencatatan.
Deskripsi proses: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan lemari asam
dan Show Case Polytron. Lemari asam dan Show Case Polytron dibersihkan dan
dirapikan. Lemari asam diperiksa apakah terdapat daya hisap dan penerangan
yang cukup. Sedangkan, untuk Show Case Polytron diperiksa suhu dan dicatat.
Diperiksa pula apakah alat-alat tersebut ada kerusakan atau tidak. Namun,
berdasarkan hasil pemeriksaan tidak terdapat kerusakan. Kegiatan pembersihan

dan perawatan alat ini kemudian dicatat dalam daftar perawatan alat.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Pembersihan, perawatan, pengecekan, dan pencatatan berguna untuk
memastikan alat tetap dalam keadaan baik. Apabila terdapat kerusakan, maka
Penguji dapat segera melaporkan kerusakannya sehingga alat yang rusak dapat
digunakan kembali.
Gambar 5.8 Merawat Lemari Asam dan Show Case Polytron

Kegiatan no.

4. Membuat Catatan Pengujian (CP)/ Lampiran Catatan


Pengujian (LCP) (Laporan)
8. Merawat Alat Instrumen
1. Menerima Sampel dari TU dan Memeriksa Kelengkapan

Tanggal
Daftar

Dokumen Surat Perintah Uji (SPU)


13 Maret 2015
Foto Kegiatan

Lampiran
Membuat Catatan Pengujian (CP)/ Lampiran Catatan Pengujian (LCP) (Laporan)
Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Tanggung Jawab: Pelaporan dilakukan dengan penuh tanggung jawab
setelah sampel diuji.
b. Jujur: Laporan sesuai dengan data yang didapat dari Pengujian.
2. Nasionalisme
a. Musyawarah: Tidak terdapat kendala dalam pelaporan sehingga Penguji
tidak melakukan diskusi dengan Penyelia atau Penguji lain. Tidak terdapat
nilai nasionalisme di dalam kegiatan ini.
3. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Penguji tidak bertanya kepada Penyelia/Penguji
yang lain. Tidak terdapat nilai etika publik dalam kegiatan ini.
b. Sopan,santun: Penguji tidak bertanya kepada Penyelia/Penguji yang lain.
Tidak terdapat nilai etika publik dalam kegiatan ini.
4. Komitmen Mutu
a. Efektif: Penguji mengerjakan laporan tidak melebihi waktu time-line.
b. Efisien: Penguji mengurangi kesalahan dalam membuat laporan.
c. Mutu: Data diolah sebaik mungkin untuk menjaga mutu Pengujian.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Pelaporan sesuai dengan data yang didapat dari Pengujian.
b. Tepat Waktu: Pelaporan dilakukan tidak melebihi waktu time-line.

Teknik yang digunakan


Pelaporan dibuat sebelum waktu time-line.
Deskripsi proses: Setelah Penguji melakukan Pengujian terhadap sampel pegal
linu, Peguji segera mengolah data dan melaporkan hasil Pengujian. Laporan ini
berupa Laporan Hasil Uji (LHU) yang akan diperiksa oleh Penyelia dan Kepala
Bidang. Apabila terdapat kesalahan penulisan dalam laporan, maka laporan

tersebut kembali lagi ke Penguji agar dapat diperbaiki.


Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Pelaporan hasil Pengujian yang dilakukan sebelum waktu time-line
membuat sampel di dalam gudang tidak menumpuk dan Penguji dapat segera

menguji sampel yang lainnya.


Gambar 5.9 Membuat CP/LCP

Merawat Alat Instrumen


Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan alat dan
mencatat tanggal kerja di buku kerja dan di daftar riwayat perawatan alat.
b. Integritas: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan sebulan sekali.
c. Tanggung Jawab: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan dengan
baik dan menjaga agar alat tidak rusak.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Penguji dan Penguji lain yang menggunakan alat yang sama
menjaga agar alat yang digunakan tetap dalam kondisi yang baik.
3. Komitmen Mutu
a. Efektif: Penguji tetap membersihkan dan merawat alat pada bulan-bulan
sebelumnya sehingga alat tetap dapat digunakan dengan baik.
b. Efisien: Penguji mencatat kondisi alat apakah dalam keadaan baik atau tidak
dan hasilnya tidak ditemui kerusakan pada alat.
4. Anti Korupsi
a. Jujur: Penguji mencatat kondisi alat dengan jujur di daftar riwayat alat.

Teknik yang digunakan


Pembersihan, perawatan, pengecekan, dan pencatatan.
Deskripsi proses: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan Orbital
Shaker Heidolph Unimax. Orbital Shaker Heidolph Unimax dibersihkan dan
diperiksa apakah alat tersebut ada kerusakan atau tidak. Namun, berdasarkan
hasil pemeriksaan tidak terdapat kerusakan. Kegiatan pembersihan dan

perawatan alat ini kemudian dicatat dalam daftar perawatan alat.


Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Pembersihan, perawatan, pengecekan, dan pencatatan berguna untuk
memastikan alat tetap dalam keadaan baik. Apabila terdapat kerusakan, maka
Penguji dapat segera melaporkan kerusakannya sehingga alat yang rusak dapat

digunakan kembali.
Gambar 5.10 Merawat Orbital Shaker Heidolph Unimax

Menerima Sampel dari TU dan Memeriksa Kelengkapan Dokumen Surat Perintah


Pengujian (SPU)
Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Sampel telah diperiksa kelengkapannya dari mulai jumlah,
nomor batch, nomor registrasi, tanggal kedaluarsa, dan nama produsen.
Semua kelengkapan dokumen lengkap.
b. Integritas: Sampel dicatat kelengkapannya sesuai keadaan yang sebenarnya.
c. Tanggung Jawab: Sampel disimpan di dalam lemari penyimpanan di gudang
penyimpanan.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Karena Penguji yang bersangkutan dapat menerima sampel
sendiri maka kerjasama tidak ada di dalam kegiatan ini.
3. Etika Publik
a. Sopan, santun: Pihak TU datang mengantar sampel dan serah terima sampel
dilakukan dengan sopan.
b. Komunikasi yang baik: Kegiatan serah terima sampel dilakukan
menggunakan komunikasi yang baik.
4. Komitmen Mutu
a. Efektifitas: Sampel sesuai dengan Surat Perintah Uji (SPU) dan prioritas
sampling.
b. Efisien: Jumlah sampel yang diterima diharapkan cukup untuk dapat dipakai
oleh Penguji.
c. Mutu: Sampel yang diterima dalam keadaan baik sehingga dapat dilakukan
Pengujian.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Sampel yang diterima disimpan dalam lemari penyimpanan dalam

jumlah yang sama.


b. Tepat Waktu: Sampel diterima dengan segera, tidak menunda-nunda waktu.
Teknik yang digunakan:
Penerimaan sampel dengan segera, pencatatan sampel yang diterima, dan

penyimpanan sampel dengan baik.


Deskripsi proses: Sampel dibawa oleh bagian Tata Usaha ke bagian Pengujian.
Kemudian Penguji menerima sampel lalu melakukan pencatatan dan

penyimpanan.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Kegiatan penerimaan sampel yang dilakukan dengan segera membuat
sampel masuk ke bidang Pengujian dengan cepat sehingga sampel dapat segera
diuji. Pencatatan yang dilakukan Penguji berguna untuk mendata sampel
sehingga sampel dapat ditelusuri asal usulnya. Sedangkan penyimpanan berguna
untuk menjaga agar sampel tetap dalam keadaan baik dalam jumlah yang cukup
ketika akan diuji.

Gambar 5.11 Menerima Sampel dari Tata Usaha

Kegiatan no.

8. Merawat Alat Instrumen

Tanggal
Daftar Lampiran

6. Membuat Protokol Uji Verifikasi


16 Maret 2015
Foto Kegiatan

Merawat Alat Instrumen


Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan alat dan
mencatat tanggal kerja di buku kerja dan di daftar riwayat perawatan alat.
b. Integritas: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan sebulan sekali.
c. Tanggung Jawab: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan dengan
baik dan menjaga agar alat tidak rusak.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Penguji dan Penguji lain yang menggunakan alat yang sama

menjaga agar alat yang digunakan tetap dalam kondisi yang baik.
3. Komitmen Mutu
a. Efektif: Penguji tetap membersihkan dan merawat alat pada bulan-bulan
sebelumnya sehingga alat tetap dapat digunakan dengan baik.
b. Efisien: Penguji mencatat kondisi alat apakah dalam keadaan baik atau tidak
dan hasilnya tidak ditemui kerusakan pada alat.
4. Anti Korupsi
a. Jujur: Penguji mencatat kondisi alat dengan jujur di daftar riwayat alat.

Teknik yang digunakan


Pembersihan, perawatan, pengecekan, dan pencatatan.
Deskripsi proses: Penguji melakukan pembersihan

dan

perawatan

Disintegrator Tester. Disintegrator Tester dibersihkan dan diperiksa apakah alat


tersebut ada kerusakan atau tidak. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan tidak
terdapat kerusakan. Kegiatan pembersihan dan perawatan alat ini kemudian

dicatat dalam daftar perawatan alat.


Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Pembersihan, perawatan, pengecekan, dan pencatatan berguna untuk
memastikan alat tetap dalam keadaan baik. Apabila terdapat kerusakan, maka
Penguji dapat segera melaporkan kerusakannya sehingga alat yang rusak dapat
digunakan kembali.
Gambar 5.12 Merawat Disintegrator Tester

Membuat Protokol Uji Verifikasi


Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Tanggung Jawab: Penguji membuat protokol uji verifikasi dengan
penuh tanggung jawab.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Protokol uji verifikasi dilakukan secara bersama-sama
dengan Penguji lain untuk mengumpulkan pendapat.
3. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Penguji menggunakan komunikasi yang baik
kepada Penyelia dan Penguji yang lain untuk bertanya tentang protokol

uji verifikasi.
b. Sopan,santun: Penguji bekerjasama dengan Penguji lain dengan sopan
dan santun.
4. Komitmen Mutu
a. Efektif: Protokol yang dibuat Penguji diterima dan dapat digunakan
untuk uji verifikasi.
b. Efisien: Penguji menghindari kesalahan dalam menge-print protokol.
c. Mutu: Protokol dibuat dengan melihat metode analisa yang telah
divalidasi.
5. Anti Korupsi
a. Tepat Waktu: Protokol dibuat dalam rentang waktu 1 minggu.

Teknik yang digunakan


Diskusi untuk menyusun protokol uji verifikasi.
Deskripsi proses: Penguji membuat protokol berlandaskan metode Pengujian
yang telah divalidasi. Diskusi dengan Penyelia dan Penguji lain dibutuhkan agar
protokol memuat metode analisa yang dapat digunakan untuk melakukan

Pengujian verifikasi.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Diskusi yang baik dengan Penyelia dan Penguji lain dapat
membentuk

suatu

metode

Pengujian

sehingga

Penguji

dapat

segera

melaksanakan uji verifikasi.


Gambar 5.13 Membuat Protokol Uji Verifikasi

Kegiatan no.

7. Menerima

Surat

Perintah

Pengujian

(SPP)

dan

Melaksanakan Verifikasi
1. Menerima Sampel dari Tata Usaha (TU) dan Memeriksa
Kelengkapan Dokumen Surat Perintah Uji (SPU)

Tanggal
Daftar

17 Maret 2015
Foto Kegiatan

Lampiran
Menerima Surat Perintah Pengujian (SPP) dan Melaksanakan Verifikasi

Nilai Dasar

1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Setiap proses dalam uji verifikasi dicatat dalam buku kerja.
b. Integritas: Uji verifikasi dilakukan sesuai protokol uji verifikasi yang dibuat.
c. Tanggung Jawab: Uji verifikasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
d. Jujur: Uji verifikasi dilakukan sesuai dengan parameter uji tanpa
mengurangi tahap Pengujian.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Dalam kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama dengan
Penguji yang lain.
b. Musyawarah: Dilakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
memecahkan masalah yang terjadi pada tahap Pengujian.
3. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Penguji melakukan tanya jawab dan komunikasi
yang baik kepada Penyelia dan Penguji yang lain.
4. Komitmen Mutu
a. Efektif: Uji verifikasi dilaksanakan tidak lewat dari time-line.
b. Efisien: Penguji melakukan uji verifikasi dengan menggunakan reagen dan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) sesuai dengan kebutuhan.
c. Inovatif: Penguji tidak melakukan pengembangan metoda dalam uji
verifikasi. Tidak terdapat nilai inovatif dalam kegiatan ini.
d. Mutu: Data hasil uji verifikasi dicatat di buku kerja untuk menjaga mutu
Pengujian.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Uji verifikasi dilakukan secara objektif dan sesuai dengan protokol
yang dibuat.
b. Tepat Waktu: Uji verifikasi dilakukan dibawah/tidak melewati waktu timeline.

Teknik yang digunakan:


Menguji verifikasi sesuai dengan protokol uji verifikasi, bekerjasama dalam
Pengujian.
Deskripsi proses: Setelah dibuat protokol uji verifikasi, Penguji langsung
melakukan uji verifikasi bersama dengan Penguji lain. Dalam uji verifikasi ini,
Penguji bekerjasama dengan Penguji lain agar uji verifikasi dapat berjalan

dengan cepat. Setelah itu, Penguji dapat segera membuat laporan uji verifikasi.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Uji verifikasi bermanfaat untuk memastikan bahwa metode yang telah
divalidasi sebelumnya dapat digunakan di dalam Laboratorium Pengujian Balai

Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) untuk Pengujian sehari-hari.


Gambar 5.14 Melaksanakan Uji Verifikasi

Menerima Sampel dari Tata Usaha (TU) dan Memeriksa Kelengkapan Dokumen
Surat Perintah Uji (SPU)
Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Sampel telah diperiksa kelengkapannya dari mulai jumlah,
nomor batch, nomor registrasi, tanggal kedaluarsa, dan nama produsen.
Semua kelengkapan dokumen lengkap.
b. Integritas: Sampel dicatat kelengkapannya sesuai keadaan yang sebenarnya.
c. Tanggung Jawab: Sampel disimpan di dalam lemari penyimpanan di gudang
penyimpanan.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Karena Penguji yang bersangkutan dapat menerima sampel
sendiri maka kerjasama tidak ada di dalam kegiatan ini.
3. Etika Publik
a. Sopan, santun: Pihak TU datang mengantar sampel dan serah terima sampel
dilakukan dengan sopan.
b. Komunikasi yang baik:

Serah

terima

sampel

dilakukan

dengan

menggunakan komunikasi yang baik.


4. Komitmen Mutu
a. Efektifitas: Sampel sesuai dengan Surat Perintah Uji (SPU) dan prioritas
sampling.
b. Efisien: Jumlah sampel yang diterima diharapkan cukup untuk dapat dipakai
oleh Penguji.
c. Mutu: Sampel yang diterima dalam keadaan baik sehingga dapat dilakukan
Pengujian.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Sampel yang diterima disimpan dalam lemari penyimpanan dalam
jumlah yang sama.
b. Tepat Waktu: Sampel diterima dengan segera, tidak menunda-nunda waktu.

Teknik yang digunakan:


Penerimaan sampel dengan segera, pencatatan sampel yang diterima, dan
penyimpanan sampel dengan baik.

Deskripsi proses: Sampel dibawa oleh bagian Tata Usaha ke bagian Pengujian.
Sampel yang diterima berupa sampel Pegal Linu, Pelangsing, dan Sakit Perut.
Kemudian Penguji menerima sampel lalu melakukan pencatatan dan

penyimpanan.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Kegiatan penerimaan sampel yang dilakukan dengan segera membuat
sampel masuk ke bidang Pengujian dengan cepat sehingga sampel dapat segera
diuji. Pencatatan yang dilakukan Penguji berguna untuk mendata sampel
sehingga sampel dapat ditelusuri asal usulnya. Sedangkan penyimpanan berguna
untuk menjaga agar sampel tetap dalam keadaan baik dalam jumlah yang cukup
ketika akan diuji.

Gambar 5.15 Menerima Sampel dari Pihak Tata Usaha

Kegiatan no.

7. Menerima

Surat

Perintah

Pengujian

(SPP)

dan

Melaksanakan Verifikasi
Tanggal
Daftar

8. Merawat Alat Instrumen


18 Maret 2015
Foto Kegiatan

Lampiran
Menerima Surat Perintah Pengujian (SPP) dan Melaksanakan Verifikasi

Nilai Dasar

1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Setiap proses dalam uji verifikasi dicatat dalam buku kerja.
b. Integritas: Uji verifikasi dilakukan sesuai protokol uji verifikasi yang dibuat.
c. Tanggung Jawab: Uji verifikasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
d. Jujur: Uji verifikasi dilakukan sesuai dengan parameter uji tanpa
mengurangi tahap Pengujian.
2. Nasionalisme

a. Kerjasama: Dalam kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama dengan


Penguji yang lain.
b. Musyawarah: Dilakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
memecahkan masalah yang terjadi pada tahap Pengujian.
3. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Penguji melakukan tanya jawab dan komunikasi
yang baik kepada Penyelia dan Penguji yang lain.
4. Komitmen Mutu
a. Efektif: Uji verifikasi dilaksanakan tidak lewat dari time-line.
b. Efisien: Penguji melakukan uji verifikasi dengan menggunakan reagen dan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) sesuai dengan kebutuhan.
c. Inovatif: Penguji tidak melakukan pengembangan metoda dalam uji
verifikasi. Tidak terdapat nilai inovatif dalam kegiatan ini.
d. Mutu: Data hasil uji verifikasi dicatat di buku kerja untuk menjaga mutu
Pengujian.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Uji verifikasi dilakukan secara objektif dan sesuai dengan protokol
yang dibuat.
b. Tepat Waktu: Uji verifikasi dilakukan dibawah/tidak melewati waktu timeline.

Teknik yang digunakan:


Menguji verifikasi sesuai dengan protokol uji verifikasi, bekerjasama dalam
Pengujian.
Deskripsi proses: Penguji melanjutkan melakukan uji verifikasi. Dalam uji
verifikasi

ini,

Penguji

memeriksa

hasil

uji

verifikasi

menggunakan

Fotodensitometri untuk melihat panjang gelombang maksimum. Setelah itu, data


yang direkam dan disimpan agar data tersebut dapat menjadi data untuk laporan

uji verifikasi.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Uji verifikasi bermanfaat untuk memastikan bahwa metode yang telah
divalidasi sebelumnya dapat digunakan di dalam Laboratorium Pengujian Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) untuk Pengujian sehari-hari.
Gambar 5.16 Uji Verifikasi

Merawat Alat Instrumen


Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan alat dan
mencatat tanggal kerja di buku kerja dan di daftar riwayat perawatan alat.
b. Integritas: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan sebulan sekali.
c. Tanggung Jawab: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan dengan
baik dan menjaga agar alat tidak rusak.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Penguji dan Penguji lain yang menggunakan alat yang sama
menjaga agar alat yang digunakan tetap dalam kondisi yang baik.
3. Komitmen Mutu
a. Efektif: Penguji tetap membersihkan dan merawat alat pada bulan-bulan
sebelumnya sehingga alat tetap dapat digunakan dengan baik.
b. Efisien: Penguji mencatat kondisi alat apakah dalam keadaan baik atau tidak
dan hasilnya tidak ditemui kerusakan pada alat.
4. Anti Korupsi
a. Jujur: Penguji mencatat kondisi alat dengan jujur di daftar riwayat alat.

Teknik yang digunakan


Pembersihan, perawatan, pengecekan, dan pencatatan.
Deskripsi proses: Penguji melakukan pembersihan dan perawatan HPLC PDA.
HPLC PDA diganti fasa gerak air-nya dan di-purging. HPLC juga dicuci dengan
menyimpan kolom pada air:metanol = 30: 70. Diperiksa pula apakah alat
tersebut ada kerusakan atau tidak. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan tidak
terdapat kerusakan. Kegiatan pembersihan dan perawatan alat ini kemudian

dicatat dalam daftar perawatan alat.


Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Pembersihan, perawatan, pengecekan, dan pencatatan berguna untuk
memastikan alat tetap dalam keadaan baik. Apabila terdapat kerusakan, maka
Penguji dapat segera melaporkan kerusakannya sehingga alat yang rusak dapat

digunakan kembali.

Gambar 5.17 Merawat HPLC-PDA

Kegiatan no.

7. Menerima

Tanggal
Daftar

Melaksanakan Verifikasi
19 Maret 2015
Foto Kegiatan

Surat

Perintah

Pengujian

(SPP)

dan

Lampiran
Menerima Surat Perintah Pengujian (SPP) dan Melaksanakan Verifikasi

Nilai Dasar

1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Setiap proses dalam uji verifikasi dicatat dalam buku kerja.
b. Integritas: Uji verifikasi dilakukan sesuai protokol uji verifikasi yang dibuat.
c. Tanggung Jawab: Uji verifikasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
d. Jujur: Uji verifikasi dilakukan sesuai dengan parameter uji tanpa
mengurangi tahap pengujian.
2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Dalam kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama dengan
penguji yang lain.
b. Musyawarah: Dilakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
memecahkan masalah yang terjadi pada tahap pengujian.
3. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Penguji melakukan tanya jawab dan komunikasi
yang baik kepada Penyelia dan Penguji yang lain.
4. Komitmen Mutu
a. Efektif: Uji verifikasi dilaksanakan tidak lewat dari time-line.
b. Efisien: Penguji melakukan uji verifikasi dengan menggunakan reagen dan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) sesuai dengan kebutuhan.
c. Inovatif: Penguji tidak melakukan pengembangan metoda dalam uji
verifikasi. Tidak terdapat nilai inovatif dalam kegiatan ini.
d. Mutu: Data hasil uji verifikasi dicatat di buku kerja untuk menjaga mutu

pengujian.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Uji verifikasi dilakukan secara objektif dan sesuai dengan protokol
yang dibuat.
b. Tepat Waktu: Uji verifikasi dilakukan dibawah/tidak melewati waktu timeline.

Teknik yang digunakan:


Menguji verifikasi sesuai dengan protokol uji verifikasi, bekerjasama dalam
pengujian.
Deskripsi proses: Penguji melanjutkan melakukan uji verifikasi. Dalam uji
verifikasi

ini,

Penguji

memeriksa

hasil

uji

verifikasi

menggunakan

Fotodensitometri untuk melihat panjang gelombang maksimum. Setelah itu, data


yang direkam dan disimpan agar data tersebut dapat menjadi data untuk laporan

uji verifikasi.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Uji verifikasi bermanfaat untuk memastikan bahwa metode yang telah
divalidasi sebelumnya dapat digunakan di dalam Laboratorium Pengujian Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) untuk pengujian sehari-hari.
Gambar 5.18 Uji Verifikasi

Kegiatan no.

7. Menerima

Surat

Perintah

Pengujian

(SPP)

Melaksanakan Verifikasi
Tanggal
Daftar

10. Bertanggungjawab Reagen


19 Maret 2015
Foto Kegiatan

Lampiran
Menerima Surat Perintah Pengujian (SPP) dan Melaksanakan Verifikasi

Nilai Dasar

1. Akuntabilitas

dan

a.
b.
c.
d.

Transparansi: Setiap proses dalam uji verifikasi dicatat dalam buku kerja.
Integritas: Uji verifikasi dilakukan sesuai protokol uji verifikasi yang dibuat.
Tanggung Jawab: Uji verifikasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Jujur: Uji verifikasi dilakukan sesuai dengan parameter uji tanpa

mengurangi tahap pengujian.


2. Nasionalisme
a. Kerjasama: Dalam kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama dengan
penguji yang lain.
b. Musyawarah: Dilakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
memecahkan masalah yang terjadi pada tahap pengujian.
3. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Penguji melakukan tanya jawab dan komunikasi
yang baik kepada Penyelia dan Penguji yang lain.
4. Komitmen Mutu
a. Efektif: Uji verifikasi dilaksanakan tidak lewat dari time-line.
b. Efisien: Penguji melakukan uji verifikasi dengan menggunakan reagen dan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) sesuai dengan kebutuhan.
c. Inovatif: Penguji tidak melakukan pengembangan metoda dalam uji
verifikasi. Tidak terdapat nilai inovatif dalam kegiatan ini.
d. Mutu: Data hasil uji verifikasi dicatat di buku kerja untuk menjaga mutu
pengujian.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Uji verifikasi dilakukan secara objektif dan sesuai dengan protokol
yang dibuat.
b. Tepat Waktu: Uji verifikasi dilakukan dibawah/tidak melewati waktu time

line.
Teknik yang digunakan:
Menguji verifikasi sesuai dengan protokol uji verifikasi, bekerjasama dalam
pengujian.
Deskripsi proses: Penguji melanjutkan melakukan uji verifikasi. Dalam uji
verifikasi

ini,

Penguji

memeriksa

hasil

uji

verifikasi

menggunakan

Fotodensitometri untuk melihat panjang gelombang maksimum. Setelah itu, data


yang direkam dan disimpan agar data tersebut dapat menjadi data untuk laporan

uji verifikasi.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Uji verifikasi bermanfaat untuk memastikan bahwa metode yang telah
divalidasi sebelumnya dapat digunakan di dalam Laboratorium Pengujian Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) untuk pengujian sehari-hari.
Gambar 5. 19 Uji Verifikasi

Bertanggungjawab Reagen

Nilai Dasar

1. Akuntabilitas
a. Transparansi: Jumlah penerimaan dan penggunaan reagen dicatat dalam
buku catatan stok reagen.
b. Integritas: Pencatatan reagen dicatat sesuai dengan kegiatan penerimaan dan
penggunaan.
c. Tanggung Jawab: Penguji melaksanakan kegiatan penerimaan dan
penggunaan reagen dengan penuh tanggung jawab.
2. Nasionalisme
a. Kerja sama: Masing-masing Penguji dalam laboratorium bekerjasama
mencatat penggunaan reagen setiap kali memakai reagen.
3. Etika Publik
a. Komunikasi yang baik: Penguji melakukan komunikasi yang baik dalam
mengingatkan Penguji lain untuk mencatat penggunaan reagen.
4. Komitmen Mutu
a. Efektif: Pencatatan reagen berguna untuk mendata keluar masuknya reagen
dalam laboratorium sehingga dapat ditelusuri penggunaannya.
b. Efisien: Penguji dan Penguji lain menggunakan reagen sesuai dengan
kebutuhan.
5. Anti Korupsi
a. Jujur: Penguji dan Penguji lain mencatat penggunaan reagen masing-masing
sesuai pemakaian.

Teknik yang digunakan:

Pencatatan jumlah reagen secara berkala dengan jujur.

Deskripsi proses: Penguji mencatat jumlah reagen (stok opname) di dalam


laboratorium secara berkala. Penguji juga mengingatkan Penguji lain untuk
selalu mencatat penggunaan reagen setiap kali pemakaian. Di akhir tahun,
Penguji merekomendasikan reagen apa yang harus dipesan berdasarkan data
dalam buku catatan stok reagen.
Kualitas kegiatan: berjalan dengan lancar
Manfaat: Pencatatan reagen bermanfaat sebagai landasan untuk pemesanan

reagen pada awal tahun. Selain itu, pencatatan ini berguna agar penggunaan
reagen dapat ditelusuri.
Gambar 5.20 Pencatatan Reagen

BAB V

PENUTUP
1. Kesimpulan
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi (ANEKA) yang merupakan nilai-nilai dasar profesi PNS


dapat

diterapkan

dalam

pekerjaan

untuk

menumbuhkan

sikap

tanggungjawab, integritas, transparansi dan kejujuran, kebersamaan dan


kecintaan terhadap negara, sikap melayani, selalu menjamin mutu
pekerjaan serta menerapkan sikap antikorupsi.
2. Saran
Untuk lebih meningkatkan pemahaman nilai-nilai ANEKA
diperlukan contoh kegiatan yang lebih banyak. Selain itu, apabila telah
memasuki materi pembelajaran, diperlukan waktu istirahat yang cukup
agar materi yang disampaikan oleh penyampai materi dapat dipahami oleh
peserta.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Presiden No. 64 Tahun 2005. Perubahan Keenam Atas Keputusan


Presiden Nomor 103 Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah
Non Departemen. Tersedia di http://jdih.pom.go.id
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan HK.00.05.21.3592 Tahun
2007. Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Badan
Pengawas
Obat
dan
Makanan.
Tersedia
di:
http://jdih.pom.go.id/produk/PERATURAN%20KEPALA
%20BPOM/HK.00.05.21.3592.pdf

LAMPIRAN

1.

PENGENDALIAN OLEH COACH

2.

PENGENDALIAN OLEH MENTOR

3.

FORMAT RENCANA
PENYEMPURNAAN

AKSI

PENYUSUNAN

RENCANA

BIODATA

Penulis dilahirkan di kota Palembang pada tanggal 3 Februari 1991, anak kedua
dari tiga bersaudara. Riwayat pendidikan penulis yaitu telah menjalani pendidikan dasar
di SD Xaverius 8, sekolah menengah pertama di SMP Xaverius 5, dan sekolah menengah
atas di SMA Xaverius 1. Penulis juga menempuh Strata-1 di Universitas Padjadjaran dan
lulus pada tahun 2012 serta mengambil Profesi Apoteker di Universitas yang sama dan
lulus pada tahun 2013. Saat ini penulis bekerja di Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan (BBPOM) di Palembang, tempat penulis mengabdi kepada negara.

Anda mungkin juga menyukai