PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Titik berat pendidikan kebidanan adalah proses mencerdaskan dan
meningkatkan kemampuan individu menjadi bidan yang mampu melaksanakan
praktek kebidanan ilmiah. Outcome dari pendidikan kebidanan adalah individu yang
menunjukkan kemampuannya dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Selama masa pendidikan DIV yang lamanya kurang lebih satu tahun,
para calon bidan ini melewati pembelajaran klinik baik di lapangan maupun di rumah
sakit. Metode pengajaran yang dapat digunakan untuk masa pembelajaran ini adalah
konferensi, studi kasus dan bed-side teaching (Reilly & Oerman, 1985 dikutip dari
Pusdiknakes, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa metode
pengajaran klinik yang selama ini dijalankan terutama untuk pengalaman di klinik
kurang dapat meningkatkan kompetensi klinik para calon bidan. Kurang dapat
dicapainya kompetensi klinik ini akan menyebabkan tidak siap untuk memasuki
dunia kerja dan juga tidak dapat memenuhi tuntutan penyedia jasa pelayanan
kesehatan. Untuk itulah diperlukan suatu metode pembelajaran baru yang mampu
secara
khusus
dan
seksama
memantau
perkembangan
pencapaian
tujuan
tumbuhnya
sikap
dan
keterampilan
profesional
khususnya
bagibidan. Dalam hal ini sangat diperlukan sarana agar terlaksananya sikap dan
keterampilan profesional bagi para bidan.
Sarana yang mutlak harus ada antara lain adanya bidan profesional sebagai
pembimbing klinis atau preceptor yang akan melakukan preceptorship bagi
para bidan lapangan sehingga tumbuh kembang profesi dapat berkembang bagibidan,
hal lain yang juga perlu ialah SDM, Fasilitas dan Manajemen dan lingkungan yang
kondusif.
B.
1.
2.
3.
4.
Rumusan Masalah
Apa peran dan fungsi pembimbing klinik?
Apa pengertian, tujuan, criteria, kelebihan dan kelemahan dari perceptoring?
Apa pengertian, tujuan, criteria, kelebihan dan kelemahan dari monitoring?
Apa pengertian, tujuan, criteria, kelebihan dan kelemahan dari supervisi?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui dan memahami peran dan fungsi pembimbing klinik.
2. Mengetahui dan memahami pengertian, tujuan, criteria, kelebihan dan
kelemahan dari perceptoring.
3. Mengetahui dan memahami pengertian, tujuan, criteria, kelebihan dan
kelemahan dari monitoring.
4. Mengatahui dan memahami pengertian, tujuan, criteria, kelebihan dan
kelemahan dari supervisi.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pembimbing Klinik
A. Pengertian
Pembimbing Klinik/Clinical Instructure adalah perawat yang terpilih, perawat
yang ahli dalam praktik klinik, bertugas untuk membimbing dan mengarahkan peserta
didik selama proses pembelajaran di lahan praktik sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dibuat.
Pembelajaran Klinik Kebidanan adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dalam tatanan nyata. Pengalaman belajar klinik adalah suatu bentuk
pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik melalui kesempatan melatih diri
dalam melaksanakan praktik keperawatan profesional dalam tatanan nyata.
B.
a)
Menurut Widodo (1999) peran, fungsi dan tanggung jawab pembimbing klinik antara
lain peran fungsi pembimbing klinik sebagai berikut :
1.
klinik juga harus mampu membimbing dan memberi pengarahan kepada peserta
didik pada pembimbing serta dapat belajar efektif dan efisien
4.
antar manusia.Untuk
mempergunakan
pengetahuan
berkomunikasi.Sebagai
itu
pembimbing
tentang
fasilitator,
bagaimana
pembimbing
klinik
harus
terampil
orang berinteraksi
klinik
hendaknya
dan
mampu
Sebagai demonstrator
Sebagai evaluator
6.
keterampilan
Mengevaluasi keterampilan mahasiswa
Mengoreksi laporan mahasiswa
Mengecek kehadiran mahasiswa
Memberi nilai bimbingan selama praktik
b)
3.
4.
5.
Membina hubungan yang baik dengan kepala dan staf perawatan lahan praktik
4.
5.
klinik
Melaksanakan komunikasi yang terapeutik baik terhadap peserta didik, pasien
2.
3.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
2) Perseptoring
A. Pengertian
Menurut Mahen dan Clark (1996), preceptoring adalah seorang perawat/bidan
yang mengajar, memberikan bimbingan, dapat menginspirasi rekannya, menjadi
tokoh panutan (Role model), serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan
individu
(trainee)
untuk
jangka
waktu
tertentu
dengan
tujuan
khusus
anggota peran baru) untuk membantu dan mendukung pengalaman belajar dan
mengarahkan pelajar.
Menurut NMC (Nurse Midwifery Council) Preceptorship adalah suatu periode
(preceptorship) untuk membimbing dan memotivasi semua praktisi baru yang
memenuhi persyaratan untuk melewati perubahan peran dari mahasiswa untuk
mengembangkan kualitas praktek mereka lebih lanjut. Sehingga mahasiswa akan
lebih percaya diri dengan lingkungan barunya, dalam peran barunya sebagai perawat.
Hal itu dikarenakan mahasiswa merasa dipacu untuk mencapai kompetensi yang
membantu perannya (Department of Health, 2010).
B. Tujuan
Secara mikro bertujuan untuk melibatkan pengembangan perawat didalam
organisasi. Shamian dan Inhaber (1985) menyatakan bahwa model preceptorship
digunakan sebagai alat sosialisasi dan orientasi. Hill dan loweinstein (1992)
memandang model preceptorship sebagai salah satu metode rekrutmen staf. Akses ke
pengetahuan organisasi dan praktik klinik tidak dapat di prediksi oleh perawat baru,
sehingga diskusi antara preceptor dan preceptee diperlukan untuk memberikan
praktik terkini dalam lingkungan klinik dengan harapan preceptee akan memiliki
kemampuan yang sama dengan preceptornya.
Preceptoring secara mikro (bagi individu) adalah untuk membantu proses
transisi dari pembelajar ke praktisioner (mahen dan Clark, 1996) mengurangi dampak
syok realita (Kramer, 1947) dan memfasilitasi perawat untuk berkembang apa yang
dihadapi dalam lingkungan barunya (bain, 1996). Fokus pada efisiensi dan efektifitas
layanan keperawatan yang berkembang cepat sering kali menimbulkan culture shock
tersendiri khususnya bagi perawat baru.
C. Kriteria
Tidak semua perawat senior dan medio dapat memiliki criteria sebagai
seorang preceptoring. UKCC (1993) menganjurkan bahwa preceptoring adalah
perawat yang memiliki pengalaman minimal 12 tahun dibidang yang sama atau
bidang yang masih berhubungan. Ketrampilan komunikasi dan kepemimpinan,
1. Perawat Baru
Sebagai perawat baru, preceptorship dapat memberikan beberapa manfaat,
yaitu: preceptoship dapat membantu seorang perawat baru dalam mengembangkan
kepercayaan diri, preceptorshipdapat menjadi tempat sosialisasi profesional untuk
masuk kedalam lingkungan kerja, meningkatkan kepuasan kerja sehingga
meningkatkan kepuasan pasien/klien, dihargai dan dihormati oleh organisasi
pelayanan, diakui dan adanya kepastian pengembangan karier dimasa depan, merasa
bangga dan berkomitmen dalam tujuan dan strategi organisasi perusahaan,
mengembangkan kesepahaman tentang komitmen untuk bekerja dalam profesi dan
ketentuan-ketentuan dari lembaga yang berwenang/ konsil keperawatan, pribadi yang
tanggung jawab untuk memelihara pengetahuan terkini, preceptorship mengurangi
stress seorang perawat baru karena ia dibimbing dan diarahkan sesuai kompetensinya,
untuk pengembangan diri yang signifikan karena lebih membentuk pemahaman yang
lebih atas kompetensinya sehingga dapat mengembangkan karakternya, dan manfaat
yang terakhir dari preceptorship pada seorang perawat baru adalah menunjukkan
sikap, pengetahuan dan keahlian (kompetensi) baru.
2. Perawat klinik
Preceptorship juga memberikan beberapa manfaat pada perawat klinik, yaitu:
dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien, membantu meningkatkan perekrutan
dan pengurangan perawat klinik, dapat mengurangi sakit dan absen karena tidak ada
lagi alasan stres dan takut masuk kerja karena kekurangannya dalam sebuah atau
beberapa bidang yang diluar kompetensinya, pengalaman pemberian pelayanan
semakin meningkat setelah masuk dalam preceptorship, dapat meningkatkan
kepuasan staf, peluang mengidentifikasi staf yang membutuhkan dukungan tambahan
atau perubahan peran, mengurangi risiko keluhan dari pasien dan keluarga pasien,
kesempatan mencari bakat pemimpin yang ada pada dirinya sendiri, praktisi
memahami dampak peraturanperaturan terhadap pemberian pelayanan dan
mengembangkan hasil (outcome) / pendekatan berbasis bukti (evidence base),
mengidentifikasi staf yang memerlukan dukungan tambahan lebih lanjut.
3. Pembimbing Klinik/Preceptor
Manfaat preceptorship pada preceptor sendiri adalah dapat mengembangkan
penilaian, supervisi, bimbingan dan ketrampilan yang mendukung. Dapat
menimbulkan perasaan tentang nilai organisasi, praktisi perawat baru dan pasien.
Dapat mengidentifikasi komitment profesi dan ketentuan-ketentuan peraturan. Dapat
mendukung
pembelajaran
sepanjang
hayat,
serta
dapat
membantu
dalam
4. Profesi.
Manfaat
profesi
mencakup
tanggung
jawab
jumlah
perawat
dengan
jiwa
kepemimpinan
dan
kemampuan
mengajar.
keterampilan yang didapatkan melalui interaksi dengan teman sejawat yang telah
memiliki pengalaman sehingga terbangun rasa percaya. Literatur menunjukkan
penerapan mentorship dalam proses pembelajaran klinik kebidanan di luar negeri
mampu meningkatkan pencapaian kompetensi peserta didik. Selanjutnya, mentorship
juga diakui dapat meningkatkan rasa percaya diri, harga diri dan kesadaran diri calon
bidan serta meningkatkan kesiapan bidan dalam menghadapi dunia kerja. Dari sisi
organisasional kebidanan, keberadaan para menti dapat membantu mengatasi masalah
kekurangan tenaga bidan.
B. Tujuan
Mentoring mempunyai tujuan agar bidan / perawat mampu bekerja dengan
cara kolaboratif dan kooperatif dengan profesi kesehatan lainnya dan mengenali serta
menghargai konstribusi dalam tim kesehatan, berakar pada penerapan pembelajaran
orang dewasa dan teori perkembangan, memungkinkan pendatang baru dlm
kebidanan untuk melewati masa peralihan lebih lancar dari pemula menjadi praktisi
penuh (Rosyidi, 2008).
C. Kriteria
Adapun 5 kriteria mentoring yaitu sifat hubungan yang menguatkan dan
memberdayakan, menawarkan serangkaian fungsi menolong/membantu untuk
memfasilitasi pembinaan dan memberikan dukungan, perannya meliputi keterkaitan
antara aspek personal, fungsional dan hubungan, dan tujuan individu (menti) dan
fungsi penolong ditetapkan oleh individu yang terlibat, serta bisa saling memilih
(siapa mentor dan menti) dan diidentifikasi fase hubungannya. Hal ini akan
memberikan kenyamanan bagi mentor maupun menti dalam membangun hubungan
dan bagi pengembangan diri.
D. Keuntungan
a)
Keuntungan bagi Mentor (pembimbing klinik)
1.
Mentor akan belajar dan melakukan refleksi-perspektif yang luas,
mengembangkan pandangan baru tentan masalah dan mengetahui lebih
baik dari kebutuhan / peralatan lain.
10
2.
3.
model
Puas dalam memberikan kontribusi positif untuk pengembangan individu
dan organisasi
membuat
kemampuan
belajar
11
12
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembimbing Klinik/Clinical Instructure adalah perawat yang terpilih, perawat
yang ahli dalam praktik klinik, bertugas untuk membimbing dan mengarahkan peserta
didik selama proses pembelajaran di lahan praktik sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dibuat.
Preceptoring adalah peran instruksional di mana suatu ilmu kesehatan
professional dipasangkan untuk jangka waktu tertentu dengan pelajar (siswa atau staf
anggota peran baru) untuk membantu dan mendukung pengalaman belajar dan
mengarahkan pelajar.
Mentoring merupakan hubungan pembelajaran dan konseling antara orang
yang berpengalaman yang membagi keahlian professional dengan orang yang lebih
sedikit pengalaman untuk mengembangkan ketrampilan dan kemampuan dari bagian
yang kurang pengalaman.
Supervisi merupakan salah satu bagian proses atau kegiatan dari fungsi
pengawasan dan pengendalian (controlling).
B. Saran
Mahasiswa harus mengetahui konsep dasar dari pembimbing klinik secara
dini meliputi preseptoring, monitoring dan supervisi agar di masa depan ketika sudah
berada di tempat atau wilayah kerja dapat menjadi pembimbing klinik yang paham
dan mengerti dengan tugas dan ruang lingkup bimbingannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Karakteristik Kompetensi dan Ciri Ciri Supervisi Yang Baik diakses dari
http://ridwanderful.com/ tanggal 08 April 2016
Pembimbing Klinik Kebidanan diakses dari http://pkko.fik.ui.ac.id tanggal 08 April
2016
Preceptoring dan Mentoring diakses dari https://www.scribd.com tanggal 08 April
2016
Pusdiknakes. 2004. Panduan pembelajatan klinik. Jakarta: Badan Pengambangan
dan Pemberdayaan Sumber daya Kesehatan.
Upaya
Peningkatan
Kompetensi
Clinical
Instructure
16
diakses
dari