Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Telengiektasis merupakan pembuluh darah superfisial pada kulit yang telihat


secara kasat mata. Pembuluh darah ini berukuran diameter antara 0,1 hingga 1 mm
dan telihat sebagai dilatasi bena, kapiler atau arteriol. Pembuluh darah telengiektasis
yang berasal dari arteriol mempunyai karakter diameter yang kecil, berwarna merah
terang, dan menonjol diatas permukaan kulit. Pembuluh darah telengiektasis yang
berasal dari vena berukuran lebih lebar, kebiruan dan dapat menonjol diatas
permukaan kulit. Telengiektasis yang berasal dari putaran kapiler seringnya tampak
halus, berwarna merah namun dapat membesar dan keunguan atau kebiruan seiring
dengan waktu akibat aliran balik vena dari peningkatan tekanan hidrostatik.1
Telengiektasis pada wajah sering terjadi pada pasien dengan kulit putih
(Fitzpatrick skin phototype I dan II). Lesi ini sering muncul pada ala nasal, hidung dan
pipi tengah. Lesi ini kemungkinan disebabkan oleh vasodilatasi arteriolar persisiten
sehingga menyebabkan kelemahan dinding pembuluh darah dan diperparah dengan
kerusakan jaringan ikat disekitarnya dan elastisitas jaringan kulit dari paparan jangka
lama steroid topikal, namun keterlibatan genetik juga slah satu penyebab dari
telengiektasis.1
Dalam bidang dematologi, kortikosteroid topikal telah digunakan sebagai antiinflamasi yang kuat sejak 50 tahun.2,3 Kortikosteroid bekerja dengan cara
menghambat sekresi kolagen dan asam hyaluronik dari fibroblas pada dermis dan
mengganggu proliferasi sel.2-5 Namun, penggunanan kortikosteroid topikal dapat
mempunyai potensi besar menyebabkan efek samping lokal. Atrofi epidermal
merupakan mendatarnya lapisan Malpighi dan stratum granulosum dan rete ridges.
Umur kolagen yang panjang menyebabkan atrofi dan hilangnya kolagen terlihat
setelah beberapa bulan pemakaian terapi kortikoteroid topikal. Perubahan pada
serabut kolagen menyebabkan pelebaran pembuluh darah. Secara klinis, kulit akan
terlihat kusam, berkerut, tipis dan tampak adanya telengiektasia dan purpura.6
Atrofi kulit tidak dapat menghilang dengan emberhentian penggunaan
kortikosteroid.5 Wajah steroid akan tampak bila kortikosteroid digunakan dalam
jangka waktu yang lama pada wajah. Wajah Steroid ditandai dengan eritema dan
telengiektasis atau kondisi yang mirip dengan rosacea diserati dengan papul, pustul
dan telengiektasis pada area T wajah. Dapat juga terjadi eksaserbasi rosacea yang
sebelumnya telah ada.7
Penyalahgunaan kortikosteroid topikal sering terjadi dan telah diajdikan
subjek penelitian terutama di Afrika7,8 dan beberapa negara di Asia.7-9 Pada Amerika
Serikat pun masih menghadapi masalah yang sama.7 Pada saat ini, pasien dengan

telengiektasis dengan berbagai tipe mencari pengobatan karena alasan kosmetik.


Karena lesi terutama pada wajah, penting untuk pemilihan terapi telengiektasis yang
aman dan tidak beresiko treutama menghindari terjadinya skar.9 Pada laporan kasus
ini, akan dilaporkan satu kasus telengiektasis wajah akibat penggunaan steroid
topikal dengan terapi microneedling.

LAPORAN KASUS
Seorang perempuan,
On examination, photodistributed telangiectasia was present over the head and neck,
and there were angiomatous papules on her cheeks (Fig. la). There was sparing of
the dorsa of the hands. Photoprotected sites, including the upper forehead,
periorbital. subnasal and submental regions, were not affected. There was no history
of photosensitivity. Hushing, sunbathing or sunbed exposure. She had not applied
any topical preparations to the affected sites. She rarely drank alcohol. The skin was
smodtli and relatively featureless, and finely wrinkled. Tliere Avas increased
pigmentation in 2 jjatienis (1, 3): in one of them (1) hair growth was increased on the
treated side

Anda mungkin juga menyukai