Anda di halaman 1dari 2

Kasus 2

Azim Premji, kepala India di outsourcing Wipro raksasa, adalah tidak "Raja"
salah satu prestasi paling penting premi's memiliki benn menciptakan budaya
berotot manajemen yang berkembang bahkan di bawah tekanan kompetitif yang
kuat. ia mendirikan dua prinsip-prinsip inti yang berperan penting dalam
membangun karakter tim kepemimpinan. yang pertama jarang di antara India
keluarga yang dikendalikan perusahaan: Ketua bukanlah raja. Sementara premji
memiliki saham pengendali di wipro, dia berbagi kekuasaan dan tanggungjawab
dengan bawahannya. prinsip utama kedua: premji percaya dalam budaya nolpolitik. di wipro, pengkhianatan, bermain favorit, dan mencium hingga bos-taktik
yang getah banyak eksekutif american energi-tidak hanya bekerja. perselisihan
terbuka dan jujur tidak hanya ditoleransi, tetapi juga diperlukan-dari semua orang.
chairman's gaya tidak hanya untuk mendorong letnannya untuk perdebatan satu
sama lain: premji menegaskan bahwa mereka memperdebatkan dia juga- atau
bahkan membawanya untuk meminta keputusan atau actons. "orang mengambil
kritik frontal, dan dirayakan. Anda dapat secara terbuka tidak setuju dengan
dia,"kata bagchi (subroto), mantan wipro eksekutif yang meluncurkan bisnis AS
wipro's dari meja ruang makan.
untuk premji, keterbukaan adalah lebih dari gaya pribadi. ini adalah strategi. "saya
menemukan bahwa orang unggul mereka sedang diberikan adil, bebas, dan
lingkungan apolotical," katanya. "Di wipro kami berusaha untuk memberikan buka
budaya yang mendorong keragaman pendapat. kemampuan organisasi untuk
mendorong dan memanfaatkan keragaman pikiran adalah keuntungan kompetitif
yang signifikan."
Permainan bisnis sesuai aturan premji's telah bekerja baik untuk wipro. itu adalah
memperluas pendapatan secara konsisten di soe 30% per tahun, sementara industri
jasa teknologi keseluruhan terus meluas pada sekitar 5% per tahun. Sementara itu,
operasi margin dengan teknologi bisnis top 20% lebih dari dua kali tingkat layanan
Barat besar pakaian.
Pikirkan wipro's sukses sebagai panggilan bagi orang Amerika yang puas tentang
masa depan perusahaan mereka atau keamanan pekerjaan mereka bangun. dengan
etos kerja dan intens dorongan untuk menang, wipro adalah pengingat Amerika 100
tahun yang lalu.
Apakah Anda berkembang atau berjuang dalam organisasi semacam ini?
Jawaban case 2
1. Organizational culture adalah sebuah nilai, keyakinan, tradisi, filosofi, peraturan
dan panutan yang menjadi panutan perilaku bagi setiap anggota organisasi, biasa

juga disebut corporate culture. Kultur organisasi harus memastikan bahwa setiap
anggota organisasi:
- Menanamkan nilai bersama
- Mengamati aturan umum
- Melakukan pendekatan pemecahan masalah dengan mendasarkan nilai-nilai

Pada perusahaan Wipro, Premji telah menciptakan budaya organisasi yang mampu
membuat anggotanya berkembang dan berjuang meskipun dalam tekanan yang
kuat. Menurut kelompok kami, kami akan berkembang dan berjuang dalam
organisasi yang seperti ini jika di pimpin oleh sosok Premji. Mengapa? Ada beberapa
alasan, yaitu:
a. Dia menekankan bahwa kepala (bos) di Outsourcing Wipro bukanlah raja,
artinya pemimpin bukanlah hal yang harus ditakuti, kemungkinan besar
karyawan akan di beri kebebasan untuk mengerjakan tanggung jawabnya
selama masih batas kewajaran. Karyawan tidak dikontrol sepenuhnya oleh
perusahaan
b. Premji selaku pemilik saham yang potensial mau berbagi kekuasaan dan
tanggung-jawab
pada
bawahannya,
yang
berarti
bahwa
Premji
mempercayakan karyawannya untuk mengerjakan suatu hal
c. Di Wipro, ditekankan zero-politics culture, dimana akan memotong
kepentingan-kepentingan pribadi diatas kepentingan perusahaan. Pada
perusahaan Wipro, hal-hal yang berbau dengan penghianatan, kecurangan,
persekongkolan dengan atasan, dll yang merupakan taktik licik yang sering
dipakai oleh orang-orang tidak bekerja/ berlaku. Semua orang bekerja secara
profesional sesuai dengan tugas dan tanggung-jawabnya masing-masing,
mengedepankan kepentingan perusahaan.
d. Premji juga mengutamakan keterbukaan dalam menjalankan Wipro. Menurut
Premji, keterbukaan bukan hanya sekedar gaya pribadi namun juga strategi.
Dia yakin bahwa karyawannya akan bekerja lebih unggul jika diberikan
kebebasan, keadilan, keterbukaan, dan lingkungan yang apolitical.
e. Di Wipro, perusahaan berusaha untuk menyediakan budaya yang terbuka
yang mendorong keragaman dari saran serta pendapat karyawannya. Wipro
yakin bahwa dengan kemampuan organisasi untuk mendorong dan
memanfaatkan keragaman pikiran adalah keuntungan kompetitif yang
signifikan tersendiri untuk perusahaan.
f. Etos kerja yang tinggi, dan dorongan Wipro pada karyawan untuk mencapai
tujuan merupakan salah satu yang membuat kelompok kami ingin
berkembang di Wipro, karena etika kerja yang positif dan perusahaan juga
mendorong (encourage) karyawan untuk bekerja dengan maksimal bukan
dengan memaksa karyawan.

Anda mungkin juga menyukai