Badan Usaha Berbentuk Koperasi
Badan Usaha Berbentuk Koperasi
2.
3.
4.
Pinjaman dari pihak ketiga yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan surat-surat
berharga, dari dalam maupun luar negeri.
Keempat sumber tersebut memang dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha untuk
meningkatkan kegiatannya, namun bagi pengusaha golongan ekonomi lemah dirasa sulit
untuk memenuhi persyaratan yang diperlukan. Hal ini disebabkan karena perusahaan
golongan ekonomi lemah umumnya adalah perusahaan perorangan atau perusahaan tertutup.
Masalah kekurangan keahlian, ketrampilan dan pengalaman mengurus dan memimpin
perusahaan merupakan masalah kedua yang dihadapi pengusaha swasta nasional umumnya dan
pengusaha pribumi khususnya. Pada umumnya timbulnya masalah tersebut berhubungan
dengan pemilikan perusahaan oleh perorangan atau kelompok keluarga sehingga
kemampuan mereka dalam mengelola perusahaannya sangat terbatas. Demikian juga
ketrampilan dalam teknik produksi serta keahlian dalam memasarkan hasil produksinya
sangat terbatas pula. Kelangsungan hidup perusahaan umumnya semata-mata berdasar pada
1
pertimbangan-pertimbangan jangka pendek dan tradisionil serta hanya berdasar pengalamanpengalaman yang ada.
Letak masalahnya yang demikian ada pada struktur usaha yang pada dirinya mempunyai
kelemahan di bidang permodalan dan keahlian management dan teknis. Kecilnya perusahaan
serta cara beroperasi secara tertutup sangat menghambat usaha untuk memperbesar
perusahaan, termasuk membatasi kemampuan mobilisasi dana dan kemampuan meningkatkan
pemasaran hasil produksinya. Volume usaha yang kurang efisien menyebabkan biaya usaha
rnenjadi tinggi.
Masalah pemasaran hasil produksi golongan ekonomi lemah berkisar pada hal-hal
sebagai berikut: terbatasnya pemasaran oleh karena terbatasnya modal dan sarana,
kekurangan pengetahuan para pengusaha mengenai prospek pemasaran, pola konsumsi
masyarakat dan pola ekspor, serta beratnya persaingan dari perusahaan-perusahaan besar
dalam dan luar negeri.
Keuntungan Ekonomis
Peningkatan Skala Usaha
Koperasi memberikan kepada anggota untuk menjual atau membeli barang atau jasa
secara bersama-sama, sehingga biaya yang timbul menjadi rendah.
Pemasaran
Koperasi menampung hasil produksi anggota dan menjualnya ke pasar sehingga biaya
yang dikeluarkan oleh setiap anggota menjadi lebih rendah dibanding menjual sendiri.
Pengadaan Barang dan Jasa
Keuntungan Sosial
Keuntungan Berkelompok
Gerakan Koperasi memiliki potensi untuk mempengaruhi kebijakan ekonomi yang
dikeluarkan oleh pengambil keputusan.
Pendidikan dan Pelatihan
Dalam koperasi produksi khususnya, dpat memberikan pendidikan dan pelatihan
keterampilan anggota, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan berbisnis anggotanya.
Program Sosial Lainnya
Agar terpupuk rasa kesetiakawanan antar anggota, maka koperasi dapat
menyelenggarakan kegiatan asuransi, jasa kesehatan, tunjangan hari tua dan lain
sebagainya, jika koperasi sudah maju.
Namun, manfaat koperasi tidak secara instan dapat diperoleh, tetapi harus diperjuangkan
4. Para anggota dan pengurus melaksanakan rapat-rapat dengan berhasil baik, membuat
kartu anggota dan pembukuan yang benar, menerbitkan laporan keuangan bulanan.
5. Menanamkan dan memepertahankan sikap-sikap mental yang baru/kebiasaan-kebiasaan
yang berhubungan dengan aneka simpanan pemberian pinjaman dan aspek-aspek lain
untuk bekerja sama dalam koperasi.
6. Para anggota membuat rencana koperasi
7. Penerbitan publikasi yang teratur disebarluaskan kepada para anggota koperasi.
8. Latihan bagi para anggota untuk memahami, menganalisis koperasi-koperasi,
mengadakan perjanjian, persatuan, pada saat permulaan.
Lalu kurangnya partisipasi anggota dalam beberapa koperasi dipengaruhi oleh beberapa
faktor negatif, yaitu :
1.
Kurangnya anggota dan calon anggota, antara lain dalam bentuk latihan anggota dan
calon anggota yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi lokal.
2.
Feodalisme dan paternalisme dari para pengurus koerasi dalam hubungan dengan para
anggota.
3.
Kurangnya tindak lanjut yang konsisten dan pengamatan dari rencana-rencana organisasi
yang telah disepakati bersama.
4.
5.
Kartu anggota tidak dibuat dengan baik menimbulkan ketidak jelasan transaksi antaranggota dengan koperasinya ataupun sebaliknya.
6.
Kurangnya manajemen yang teratur dan keterampilan manajerial dari pengurus koperasi.
7.
8.
9.
10.
Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Koperasi menyelenggarakan kegiatan usaha yang
berkaitan dengan kegiatan usaha anggota, yaitu sebagai berikut :
1.
2.
Perdagangan umum.
3.
4.
5.
Jasa pendidikan.
6.
Jasa transportasi.
7.
8.
Event organizer.
9.
10.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan di
tempat lain, baik didalam maupun diluar daerah, pembukaan cabang atau perwakilan harus
mendapat persetujuan Rapat Anggota.
Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang (Business Plan) dan Rencana
Kerja Jangka Pendek serta Rrncana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi dan
disahkan oleh Rapat Anggota.
Prof William F. Glueck (1984), pakar manajemen terkemuka dari Universitas Gerogia
dalam bukunya strategy Manajemen And Busssines Policy, 2 nd ed, mendefinisikan tujuan
perusahaan sebagai hasil terakhir yang dicari organisasi melalui eksistensi dan operasinya.
Selanjutnya, Glueck menjelaskan 4 alasan mengapa perusahaan harus mempunyai tujuan :
dari berbagai pihak yang terlibat dalam perusahaan, tujuan perusahaan tidak terbatas pada
pemenuhan kepentingan manajemen seperti memaksimumkan keuntungan ataupun efisiensi,
tetapi juga harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, modal, pekerja, konsumen, pemasok
(supplier), lingkungan, masyarakat, dan pemerintah. Dalam banyak kasus perusahaan bisnis,
tujuan umumnya didapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Memaksimumkan keuntungan (Maximize profit)
2. Memaksimumkan nilai perusahaan (Maximize the value of the firm)
3. Memaksimumkan biaya (minimize profit)
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya
pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented).
Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, nmanajemen koperasi tidak mengejar keuntungan
sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at cost).
Untuk koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini
dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota
tahunan.
Daftar Pustaka
http://yosuaeb04.blogspot.com/2009/12/manfaat-menjadi-anggota-koperasi.html
www.wikipedia.com
http://cerita-bunyamin.blogspot.com/2009/03/kiat-meningkatkan-partisipasi-anggota.html
http://clickclockmaul.blogspot.com/
http://dewiseptianawati.blogspot.com/2012/01/dimensi-partisipasi-dalam-perkoperasian.html
http://ocacicuceco.blogspot.com/2010/12/tujuan-dan-nilai-koperasi.html