2015
KATA PENGANTAR
==============================================================
Mata kuliah Pengantar Estetika ini terdiri atas 2 SKS dan diwajibkan bagi mahasiswa semester 2 di
Program Studi Arsitektur Lanskap Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Keberadaannya merupakan
pendukung dari pengetahuan yang didapat dari semester sebelumnya. Tujuannya untuk memberikan
pemahaman dan pengenalan prinsip dan unsur desain arsitektural. Mengenalkan tata atur (ordering
system), komposisi bentuk dwimatra/trimatra dan proses desain dari suatu ide menjadi gambar
rancangan sederhana
Mata kuliah ini Kuliah ini memberikan kepada mahasiswa:
1. Pemahaman teori dasar estetika dan desain berupa metode dan prosesnya
2. Estetika bentuk sebagai sumber pernyataan dan teknik penataan bentuk dan ruang matra
3. Kemampuan dasar mendesain dan mengkomunikasikan dwimatra dan trimatra rupa dengan
mengerti-paham bahasa matra rupa
4. Pemahaman terhadap desain dan perancangan tidak hanya berupa estetika tanpa makna
didalamnya
5. Kemampuan pengkayaan kepenalaran artistik
Lembar Kegiatan Praktikum ini disusun sebagai manajemen mahasiswa dalam pengerjaan tugas,
diantaranya berisi tentang deskripsi Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau panduan pengerjaan tugas,
metode, tujuan dan hasil yang diharapkan dalam pengerjaan tugas. Selain itu sebagai monitoring
adalah adanya time schedule/jadwal pengerjaan tugas, presensi kehadiran, dan format kartu asistensi
praktikum. Akhir dari perkuliahan setiap mahasiswa akan mendapatkan kartu puas praktikum.
Hasil yang diharapkan adalah mahasiswa mengetahui teori dasar estetika dan desain berupa metode
dan prosesnya serta terampil dan kreatif teknik seni matra rupa yang disajikan secara verbal, tulisan,
grafis dan model
Ada suatu pepatah jawa bahwa ilmu kuwi tinemuning saka laku atau ilmu itu berdasarkan
pengalaman, yaitu pengalaman berupa pembuktian teori dalam bentuk praktikum. Semoga praktikum
ini mampu melatih kompetensi mahasiswa berarsitektur, berkreativitas tanpa batas dan dapat
menjadi arsitek profesional. Amin
Koordinator Tim
Pengantar Estetika
Kartu Asistensi
Nama
Nim
Mata kuliah
: Pengantar Estetika
No
Tanggal
Materi Asistensi
Tanda Tangan
NIM
Jenis Kelamin
Email / No. HP
Alamat di Malang
Presensi Praktikum
Mata Kuliah Pengantar Estetika
======================================================
No
Judul Praktikum
4
5
Paraf
Keterangan
Kegiatan
Minggu ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Pendahuluan
2. Pengenalan mata kuliah secara
umum
3. Penjelasan dasar-dasar estetika
4. Pengenalan estetika
Pengenalan Warna
7
8
UTS
Penjelasan Teori Trimatra
Tentang:
a. Bidang berderet
b. Racana dinding
c. Prisma dan silinder
Penjelasan Teori Trimatra
Tentang:
a. Perulangan
b. Racana Bahutira
c. Bidang segitiga
10
12
14
E. WARNA ..........................................................................................................
17
18
G. UTS ...............................................................................................................
18
18
18
19
K. UAS ...............................................................................................................
19
PRAKTIKUM I
Materi Praktikum
Pendahuluan
Pengenalan mata kuliah secara
umum
Penjelasan dasar-dasar estetika
Pengenalan estetika
PRAKTIKUM II
Materi Praktikum
a. BENTUK
Benda apa saja di alam ini, juga karya seni/desain, tentu mempunyai bentuk (form).
Bentuk apa saja yang ada di alam dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal.
Kerikil, pasir, kelereng, dan semacamnya yang relati kecil dan "tidak berdimensi" dapat dika
tegorikan sebagai titik. Kawat, tali, galah dan semacamnya yang hanya berdimensi meman
jang, dapat disederhanakan menjadi garis. Selembar kertas, karton, papan triplek, dan sema
camnya yang memiliki dimensi panjang dan lebar dapat disederhanakan sebagai bidang.
Kotak, tangki minyak, rumah dan semacamnya yang memiliki dimensi panjang, lebar dan ting
gi, dapat disederhanakan menjadi gempal/volume.
RAUT
Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Bentuk apa saja di alam ini tentu memiliki raut yang meru
pakan ciri khas dari bentuk tersebut. Bentuk titik, garis, bidang dan gempal, masing-masing
memiliki raut. Raut merupakan ciri khas untuk membedakan masing-masing bentuk dari
titik, garis, bidang, gempal tersebut.
b. PERULANGAN
Jika bentuk yang sam digunakan lebih dari sekali dalam rancang, kita katakan bentuk itu ber
ulang. Perulangan merupakan cara merancang yang paling sederhana. Perulangan gatra
(gatra=sebuah rancang yang terbuat dari sejumlah bentuk yang mirip rautnya) biasanya mem
perlihatkan kesan keserasian dengan langsung. Setiap gatra yang diulang seakan-akan meru
pakan ketukan tertentu sebuah irama.
JENIS PERULANGAN
a. Perulangan raut
e. Perulangan arah
b. Perulangan ukuran
c. Perulangan warna
f. Perulangan kedudukan
g. Perulangan
ruang
d. Perulangan barik
c. RACANA
Pada umumnya sebuah rancang memiliki racana, struktur, atau bangun. Racana mengatur ke
dudukan bentuk dalam rancang.Misalnya, mengapa sekelompok gatra disusun berderet pada
jarak yang sama? Mengapa kelompok gatra yang lain mengesankan lingkaran? Raca adalah
rangka yang melandasi susunan tersebut. Racana pada umumnya memaksakan keteraturan
dan menentukan lebih dulu pertalian bentuk dalam rancang. Racana selalu hadir dalam sega
la sesuatu yang tersusun.
10
Macam-macam racana:
Racana tertib
Racana semutertib
Racana tak tertib
Racana tak giat
Racana giat
11
PRAKTIKUM III
Materi Praktikum
a. KEMIRIPAN
Berbagai bentuk bisa mirip bukan berarti sama. Bentuk yang mirip tidak membuat perulangan.
Kita katakan bentuk itu memiliki kemiripan. Kemiripan tidak memiliki keteraturan perula
ngan yang ketat, tetapi banyak mengesankan keteraturan.
Kemiripan dapat terjadi karena 4 hal:
1. Persekutuan (berdiri sendiri)
Misalnya abjad semua tampak mirip. Tetapi kita bisa memperlebar kemiripan itu dengan me
masukkan semua abjad tanpa memperdulikan tebal dan bentuk huruf.
2. Ketunaan (ketidaksempurnaan)
Bisa dimulai dengan bentuk angan-angan kita. Misal: benda dilipat, dibengkokkan ke kananke kiri.
3. Pemiuhan Ruang
ditekuk atau dipilin
4. Peleburan atau pengikisan
Sebuah bentuk dapat dihasilkan oleh peleburan 2 bentuk yang lebih kecil atau pengikisan
bentuk yang besar oleh yang kecil.
b. RONCETAN
Roncetan hampir sama dengan kemiripan, hanya saja perbedaannya, roncetan lebih rapat.
Bukan perubahan berangsur saja yang dituntutnya, melainkan berangsur dengan teratur.
Contoh roncetan, benda yang dekat tampak besar dan yang jauh kecil. Jika kita melihat keatas
sebuah gedung dengan banyak jendela akan tampak ukuran jendela berangsur berubah.
Macam-macam Roncetan:
Jalur Roncetan, ada tiga:
1. Jalur Roncetan bidang (bulat dapat digeser ketas, diikuti segitiga)
2. Jalur Roncetan ruang
3. Jalur Roncetan raut (mengubah bulat menjadi segitiga)
Laju Roncetan
Laju roncetan bergantung kepada kesan yang hendak dicapai perancang.
1. Laju roncetan cepat (mengesankan sentakan)
2. Laju roncetan lamban (akan tumbuh sedikit demi sedikit)
Misal: laju roncetan dapat diubah di tengah-tengah runtunan (gambar) kemudian dipercepat
atau diperlambat untuk memperoleh kesan khusus yang dramatis
Pola Roncetan
12
Jangka roncetan
Yaitu keadaan awal dan akhir menentukan laju dan lebar jangka roncetan
Arah Gerak
Yaitu menyatakan haluan keadaan awal dan akhir serta pertalian keduanya.
c. PANCARAN
Contoh
pancaran:
Ciri Pola
Pancaran:
1. Pusat
Pancaran
adalah pumpunan yang dikelilingi gatra. Pusat pancaran tidak selalu merupakan pusat nyata
rancangan
2. Arah Pancaran
adalah menyatakn arah garis racana dan juga arah gatra
d. KELAINAN
Kelainan adalah ketidakteraturan pada racana, sementara keteraturan masih merupakan bagi
an terbanyak. Kelainan merupakan satu unsur saja dalam susunan yang seragam.
caranya: kelainan yang mencolok, misal benda bengkok diantara benda yang tegak lurus,
warna yang berbeda dengan yang lainnya.
2. Menghilangkan
kebosanan
3. Untuk mengubah keteraturan
4. Untuk memecah keteraturan
13
PRAKTIKUM IV
Materi Praktikum
a. KECENGKAHAN
Kecengkahan atau kontras terjadi setiap waktu walaupun kehadirannya mungkin diabaikan.
Kita mengalami segala macam kecengkahan dalam hidup sehari-hari. Siang hari cengkah de
ngan malam hari, burung yang sedang terbang cengkah dengan langit, kursi tua cengkah de
ngan sofa modern.
Kecengkahan adalah perbandingan yang membuat perbedaan menjadi jelas. Dua bentuk
mungkin serupa dalam beberapa segi dan berbeda pada segi lain. Perbedaannya menjadi te
gas jika cengkah. Sebuah bentuk tidak akan tampak besar jika berdiri sendiri tetapi akan terli
hat sebagai raksasa di dekat bentuk yang kecil.
Macam-macam kecengkahan:
1.Kecengkahan raut
5. Kecengkahan arah
2.Kecengkahan ukuran
6. Kecengkahan kedudukan
3.Kecengkahan warna
7. Kecengkahan ruang
4. Kecengkahan barik
b. KERAPATAN
Kerapatan adalah cara gatra menyebar, yang dapt berkerumun rapat-rapat di suatu daerah
atau bertebaran jarang-jarang di daerah lain pada sebuah rancangan. Sebarannya biasanya
tidak merata dan a-tertib, kadang-kadang dengan satu tempat kerumunan yang padat atau
tebaran yang jarang, yang menjadi pusat perhatian.
Dalam lingkungan kita, kota merupakan contoh kerapatan yang khas. Bangunan dan manusia
berkerumun di pusat setiap kota, sementara makin jauh dari kota makin terlihat jarang.
Pada hakikatnya kerapatan adalah susunan jumlah.
14
f. Lib-rapat
g. Ni-rapat
c. BARIK
Barik adalah sifat khas permukaan sebuah raut. Setiap raut memiliki permukaan dan setiap
permukaan mempunyai sifat khasnya, misalnya licin atau kasar, polos atau bercorak, kusam
atau cerah, lunak atau keras.
Barik dapat dikelompokkan dalam dua golongan:
1. Barik lihat
Jenis barik yang diserap oleh penglihatan dan dapat pula membangkitkan penginderaan raba.
Ada tiga macam barik lihat, sebagai berikut:
a. Barik hias
b. Barik semerta
c. Barik mekanis
Barik lihatdapat dibuat dengan berbagai cara, antara
lain:
a. Menggambar, melukis
b. Mencetak, memindahkan, menggosok
c. Menyemburkan, memercikkan, menumpahkan
d. Melabur, mencelup
e. Mengasapi, membakar
f. Mengeruk, menggarut
g. Proses fotografi
Kolase
Kolase adalah proses merekat atau menempel-nempel kertas, kain,atau bahan pipih yang lain
pada sebuah permukaan.
2. Barik raba
Barik raba adalah sejenis barik yang tidak saja dapat dilihat tetapi juga dapat dirasakan dengan
rabaan tangan. Barik raba timbul diatas permukaan rancang dwimatra dan mendekati trimatra.
Barik raba dapat dikatakan juga terdapat di segala jenis permukaan karena kita dapat merasa
kannya. Hal itu berarti bahwa segala jenis kertas, betapa halusnyapun, memiliki ciri permuka
an khusus yang dapat dibedakan oleh indera raba.
Barik raba ada tiga jenis,
yaitu:
1. Barik alami seadanya
2. Barik alami terubah
3. Barik tersusun
d. RUANG
Ruang Maya
Ruang maya adalah ruang tiga dimensi semu, yakni ruang datar dua dimensi tetapi bentuk
15
raut yang menempati ruang tersebut direka sedemikian rupa sehingga terlihat seperti tiga
dimensi. Jadi, disini orang yang melihatnya terkecoh, ia seakan-akan melihat ruang dan
benda-benda tiga dimensi, misalnya gambar pemandangan.
Ruang tiga dimensi semu merupakan jenis ruang yang paling banyak digunakan oleh para
perupa untuk berekspresi, menuangkan ide atau gagasan, karena jenis ruang ini paling banyak
dapat melahirkan ide-ide yang imajinatif dan emosional.
16
PRAKTIKUM V DAN VI
Materi Praktikum
Pengenalan Warna
Mengerjakan tugas 4
WARNA
Ketika mendapatkan cahaya, bentuk/benda apa saja termasuk sebuah karya seni/desain ten
tu akan menampakkan warna. Tanpa cahaya, warna tidak akan ada. Seperti halnya suara, war
na merupakan fenomena getaran/gelombang, dalam hal ini gelombang cahaya. Warna meru
pakan getaran/gelombang yang diterima indra penglihatan, sedangkan bunyi merupakan geta
ran/gelombang yang diterima indra pendengaran. Warna warni adalah sama dengan not-not
musik atau tangga nada suara.
Warna dapat didefinisikan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau se
cara subjektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan.
17
7 dan 8
Materi Praktikum
PRAKTIKUM IX
Praktikum ke
9.
Materi Praktikum
UTS
Presentasi tugas
Mengumpulkan tugas 5
PRAKTIKUM X DAN XI
Materi Praktikum
18
1.
2.
PRAKTIKUM XVI
Materi Praktikum
UAS
Presentasi tugas besar
pengumpulan tugas 8
19