Awan Dan Presipitasi
Awan Dan Presipitasi
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah tahap-tahap yang dilalui oleh air dalam berbagai
bentuk, dari atmosfer, ke bumi dan kembali ke atmosfer (Wilson, 1969;
Seyhan, 1977).
1.
2.
3.
Stabilitas atmosfer
adalah kecenderungan suatu paket udara untuk bergerak secara
vertikal, yang dibagi menjadi stabil, tidak stabil dan netral.
stabil jika suatu massa udara, yang dianggap merupakan suatu
paket udara, bertahan pada posisinya secara vertikal. Hal ini
terjadi ketika suhu paket udara lebih rendah dibandingkan
dengan suhu lingkungan
STABILITAS ATMOSFER
Proses adiabatik adalah proses perubahan tanpa ada pertukaran energi panas
(penambahan maupun pengurangan) dengan lingkungannya, tetapi akibat
pemampatan atau pengembangan (Lutgens dan tarbuck, 1982).
Udara yang tidak jenuh akan mengalami laju penurunan suhu tetap sebesar 1 oC
setiap naik 100 m (sebagian sumber literatur menggunakan - 9.8 oC per km) atau
dikenal sebagai laju penurunan suhu adiabatik kering ( dry adiabatic lapse rate ;
DALR).
Ketika paket udara tersebut mengalami kondensasi maka laju penurunan suhu
menjadi berkurang : 0.5oC per 100 m untuk udara yang kandungan kelembabannya
tinggi hingga 0.9oC per 100 m untuk udara yang kandungan kelembabannya
rendah. Laju penurunan suhu ini disebut dengan laju penurunan suhu adiabatik
basah (wet adiabatic lapse rate ; atau saturated adiabatic lapse rate; SALR).
laju penurunan suhu lingkungan dikenal sebagai environmental lapse rate (ELR).
STABIL
ELR < DALR
20.15
20.65
100 m
21.15
21.15
100 m
22.15
T
20.15
20.65
21.15
21.65
22.15
21.65
TIDAK STABIL
TIDAK STABIL
MUTLAK : ELR > DALR
z
Laju penurunan suhu lingkungan ()
20.1
22.4
100 m
21.1
21.1
100 m
22.1
T
19.9
20.1
21.1
22.1
22.4
19.1
NETRAL
ELR = DALR
20.1
20.1
100 m
21.15
21.1
100 m
22.1
T
20.1
21.1
22.1
22.1
PROSES PENGANGKATAN
MASSA UDARA
Massa udara terangkat, butir-butir aerosol higroskopis menyerap uap air dari
sekitarnya dan saat mencapai kejenuhan terjadi kondensasi.
proses kondensasi yang terjadi pada lingkungan yang murni tanpa inti
kondensasi maka disebut pengintian homogen ( homogeneous atau
spontaneous nucleisation) ,
jika terjadi pada inti kondensasi disebut pengintian heterogen.
Pengintian homogen dicapai pada keadaan lewat jenuh sangat tinggi,
sedangkan pengintian heterogen dicapai pada keadaan lewat jenuh rendah
dan berperan penting di atmosfer (Rogers, 1979).
Adanya partikel aerosol sebagai zat terlarut menyebabkan tekanan uap di atas
permukaan tetes cairan akan menurun. Jika tetes berbentuk bola dengan jarijari r, maka perbandingan tekanan uap jenuh antara tetes cairan dan larutan
dapat dicari dengan persamaan pendekatan (Rogers, 1979) :
es (r )
S 1
e s (~)
b
3
r
Tidak ada
presipitasi
cirrus
cirrocumulus
cirrostratus
Altocumulus
Hujan
nimbostratus
Intensitas hujan/salju lebih tinggi
Altostratus
Hujan / salju
Stratocumulus :
drizzle
Cumulus :
Hujan/salju
Stratus:
drizzle
Cumulonimbus :
hujan deras, badai, petir
Kabut
Kabut adalah awan yang ada di permukaan. Kabut terbentuk ketika udara di
permukaan didinginkan dan menyebabkan kondisi jenuh (RH 100%).
Kabut radiasi atau kabut permukaan (Radiation fog atau ground fog)
dihasilkan oleh pendinginan atmosfer dekat permukaan akibat emisi radiasi
gelombang panjang. Biasanya cukup dangkal dan berkembang hingga sore
hari. Sesaat sebelum matahari terbit kabut radiasi menghilang karena
pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.
Kabut lereng; yang terbentuk ketika udara mengalir melalui topografi yang
lebih tinggi. Pada kasus ini udara didinginkan secara adiabatik dan sering
ditemukan di sisi lereng arah tujuan angin (windward) dari suatu pegunungan.
Kabut adveksi; terbentuk ketika udara mengalir di atas suatu permukaan
yang berbeda suhunya. Adveksi udara hangat dapat menghasilkan kabut jika
melalui suatu permukaan yang dingin.
Kabut evaporasi; adalah jenis khusus dari kabut adveksi. Terbentuk ketika
udara dingin meluas ke atas suatu permukaan yang lebih hangat baik itu
tubuh air atau daratan. Kabut terbentuk ketika air dari permukaan menguap
masuk ke udara dingin dan menjadi jenuh. Kabut jenis ini disebut juga steam
fog atau sea smoke.
Kabut frontal (frontal frog) adalah jenis kabut yang timbul akibat adanya
front, khususnya front panas. Hujan yang turun dan masuk ke dalam front
panas akan mengalami evaporasi sehingga akan menambah kandungan uap
air di atmosfer. Kabut terbentuk ketika jumlah air di atmosfer di atas front
mencapai titik jenuh (RH 100%)
Kabut evaporasi
Kabut di pegunungan
Kabut radiasi
Kabut adveksi
Kabut di lereng
Kabut di lembah
Kabut es
PRESIPITASI
PROSES MIKROFISIK
1. Proses awan dingin atau proses kristal es
(proses Bergeron Findeisen)
awan dengan suhu sebagian atau seluruhnya < 0oC (campuran
tetes air dan kristal es.
tekanan uap di atas es kurang dari tekanan uap di atas butir air,
sehingga air menguap dan butiran es bertambah besar oleh
difusi.
Pertumbuhan kristal es mengorbankan tetes air lewat dingin
(supercooled water), karena adanya gradien tekanan uap.
Ketika tumbuh lebih besar dan jatuh, kristal es menyapu butir
lain.
Ketika melalui isoterm 0oC kristal es melebur menjadi tetes
hujan.
Jika jatuh sebelum terjadi peleburan, maka akan turun sebagai
salju atau butir es (hail).
Proses ini melibatkan 3 fase padat, cair dan gas, sehingga
seringkali disebut proses tiga fase.
PROSES MIKROFISIK
2.
Gravitational Force, W
Bouyancy Force,
Drag Force,
JENIS PRESIPITASI
Presipitasi dalam bentuk cair adalah hujan (rain) dan drizzle, yang
dibedakan hanya dari ukuran butir airnya saja. Drizzle berukuran
diameter < 0.5 mm.
presipitasi dalam bentuk padat yaitu :
salju (snow), sleet, glaze (freezing rain), dan hail.
S
N
O
W
F
L
A
K
E
Freezing rain
Sleet
Snow grain
Sleet
HAILSTONE
ALAT PENGUKUR