Susilo Budiyanto
SIKLUS HIDROLOGI
Virga adalah hidrometeor yang cukup besar dan berat untuk keluar dari
awan tapi menguap sebelum mencapai permukaan bumi
PEMBENTUKAN AWAN
gerak udara yang
PROSES PEMBENTUKAN AWAN DAN HUJAN memberikan kondisi
1. proses dinamik dan umum untuk
pembentukan awan
2. proses mikrofisik
1 2 3
Proses adiabatik adalah proses perubahan tanpa ada pertukaran energi panas (penambahan
2 maupun pengurangan) dengan lingkungannya, tetapi akibat pemampatan atau pengembangan
(Lutgens dan tarbuck, 1982)
Prinsip: perbedaan suhu antara masa udara dan lingkungan, mempengaruhi perbedaan
kerapatan mempengaruhi gaya apung (bouyancy). Udara lebih hangat mengembang
3 vertikal, sebaliknya udara lebih dingin cenderung mengendap (sink).
Udara tidak jenuh mengalami laju penurunan suhu tetap sebesar 1C setiap naik 100 m (atau
9.8 C per km) dikenal sebagai laju penurunan suhu adiabatik kering (dry adiabatic lapse
4 rate; DALR).
Masa udara berkondensasi laju penurunan suhu berkurang: 0.5C (Rh tinggi) hingga 0.9C
per 100 m (Rh rendah). Laju penurunan suhu disebut laju penurunan suhu adiabatik basah
5 (wet adiabatic lapse rate atau saturated adiabatic lapse rate; SALR). Laju penurunan suhu
lingkungan (environmental lapse rate = ELR).
KONDISI STABIL
KONDISI STABIL
Laju adiabatik kering (Γ)
20.15 20.65
100 m
21.15 21.15
100 m
21.65
22.15
20.1 22.4
100 m
21.1 21.1
100 m
22.1 19.
1
T
19.9 20.1 21.1 22.1 22.4
20.1 20.1
100 m
21.15 21.1
100 m
22.1 22.1
T
20.1 21.1 22.1
ELR = DALR
PROSES PENGANGKATAN MASSA UDARA
PROSES PENGINTIAN AWAN (NUCLEATION)
Massa udara terangkat, butir-butir aerosol higroskopis menyerap uap air dari
sekitarnya dan saat mencapai kejenuhan terjadi kondensasi.
proses kondensasi yang terjadi pada lingkungan yang murni tanpa inti
kondensasi maka disebut pengintian homogen (homogeneous atau
spontaneous nucleisation), jika terjadi pada inti kondensasi disebut
pengintian heterogen
Adanya partikel aerosol sebagai zat terlarut tekanan uap di atas permukaan
tetes cairan menurun. Jika tetes berbentuk bola (jari-jari r), perbandingan
tekanan uap jenuh antara tetes cairan dan larutan dapat dicari dengan
persamaan pendekatan (Rogers, 1979)
PROSES PEMBENTUKAN BUTIR AWAN
RH , butir awan tumbuh sampai mencapai keseimbangan, proses ini dapat
berlangsung hingga melewati RH 100%.
Puncak kurva dicapai jika jejari mencapai jejari kritis r* dan rasio jenuh kritis
S*.
Tetes r < r* tumbuh pada perbandingan jenuh S < S*, uap air
berdifusi ke arah tetes, dan tumbuh menjadi tetes awan (± 0.02 mm).
Tetes dengan jejari r < r* hanya tumbuh karena kenaikan kelembaban
nisbi, dan disebut partikel haze
inti kondensasi aktif jika tetes yang terbentuk pada inti dapat tumbuh
mencapai jejari kritis r*.
Secara teoritis, jika tetes melewati jejari kritis pertumbuhan akan berlanjut.
Secara alami dalam awan banyak sekali mengandung tetes yang bersaing
mendapatkan uap air, maka pertumbuhan terus-menerus tidak terjadi.
JENIS KLASIFIKASI AWAN
Berdasarkan proses dinamika dan gerak vertikal (Neiburger, 1976)
Stratiform ; Cumuliform ;
Awan dangkal dan menyebar Awan dimensi vertikal dan horizontal hampir
disebut juga awan berlapis seragam (1-10 km).
(layerclouds) Kecepatan gerak vertikal 1-10 m/dtk untuk periode
Kecepatan gerak vertikal 1-10 pendek ± menit
cm per detik. Berasal dari gerak konvektif karena ketidakstabilan
Dihasilkan oleh pengangkatan hidrostatik; secara potensial udara ringan terangkat
udara konvergensi horizontal dalam pusat sel konvektif & udara berat turun.
atau akibat turbulensi ireguler masa udara yang mengalami gerakan ke atas dan ke
yang meluas sehingga gerak bawah, beberapa dipindahkan ke atas ±5 km atau
vertikalnya kecil dan awan untuk thunderstorm > 10 km.
tersebar lebih seragam untuk Atmosfer stabil, pertumbuhan awan terganggu,
wilayah yang luas. awan tidak potensial untuk turun presipitasi.
JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
Berdasarkan proses dinamika dan gerak vertikal (Neiburger, 1976)
Stratiform ; Cumuliform ;
Awan dangkal dan menyebar Awan dimensi vertikal dan horizontal hampir seragam
disebut juga awan berlapis (1-10 km).
(layerclouds) Kecepatan gerak vertikal 1-10 m/dtk untuk periode
Kecepatan gerak vertikal 1-10 pendek ± menit
cm per detik. Berasal dari gerak konvektif karena ketidakstabilan
Dihasilkan oleh pengangkatan hidrostatik; secara potensial udara ringan terangkat
udara konvergensi horizontal dalam pusat sel konvektif & udara berat turun.
atau akibat turbulensi ireguler masa udara yang mengalami gerakan ke atas dan ke
yang meluas sehingga gerak bawah, beberapa dipindahkan ke atas ±5 km atau untuk
vertikalnya kecil dan awan thunderstorm > 10 km.
tersebar lebih seragam untuk Kondisi atmosfer stabil, pertumbuhan awan terganggu,
wilayah yang luas. awan tidak potensial untuk turun presipitasi.
JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
Berdasarkan bentuk dan ketinggian awan
Awan Sirostratus
JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
KELOMPOK AWAN TINGGI
Awan Altostratus
JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
KELOMPOK AWAN RCENDAH
Awan Stratokumulus
JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
KELOMPOK AWAN RCENDAH
Awan Stratus
JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
KELOMPOK AWAN RENDAH
Awan Nimbostratus
JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
KELOMPOK AWAN PERKEMBANGAN VERTIKAL
Awan Kumulus
JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
KELOMPOK AWAN PERKEMBANGAN VERTIKAL
Awan Kumulonimbus
PENGERTIAN KABUT
Kabut: uap air yang berada dekat permukaan tanah berkondensasi
(perubahan wujud benda ke lebih padat seperti gas (atau uap)
menjadi cairan mirip awan. Kabut terbentuk karena hawa dingin di
sekitar tempat dan kadar kelembaban tinggi (mendekati 100%).
Kabut terbentuk ketika udara jenuh uap air didinginkan di bawah titik
beku. Kabut terbentuk dari uap air yang berasal dari tanaman, tanah
lembab, sungai, danau, dan lautan. Uap air berkembang dan menjadi
dingin ketika naik ke udara.
Udara dapat menahan uap air dalam jumlah dan suhu tertentu. Udara
pada suhu 30º C mengandung uap air sebanyak 30 g uap air per m3,
pada suhu 20º C udara dapat menahan 17 g uap air per m3.
Ketika suhu udara turun dan jumlah uap air melewati jumlah
maksimum uap air, maka sebagian uap air berubah menjadi embun.
Kabut akan hilang ketika suhu udara meningkat dan kemampuan
udara menahan uap air bertambah.
PENGERTIAN KABUT
Pendinginan. Radiasi bumi udara dekat permukaan tanah lebih
dingin dari lapisan udara di atasnya. Jika angin lemah, pendinginan
terjadi pada lapisan udara tipis, karena lapisan di atasnya lebih
PROSES PENJENUHAN
naik.
Gerakan vertikal udara. Radiasi matahari pada permukaan
bumi mempengaruhi udara di atasnya terjadi konveksi.
Adanya kenaikan udara, terjadi pendinginan udara secara
adiabatis, sehingga menaikkan kejenuhan udara di atmosfer.
Penambahan uap air. Penguapan terjadi dari permukaan
panas/dingin. Jika T air cairan (liquid water) > T udara, sampai
keseimbangan (P uap jenuh pada T titik embun (ed) = T titik cair
(℮s) dan > T udara (℮a)) uap air berkurang akibat kondensasi
kabut terbentuk. Bila es > ea penguapan berhenti saat ℮d = ℮s < ℮a.
MACAM-MACAM KABUT
1 Kabut radiasi/permukaan (Radiation Fog atau Ground Fog))
• dihasilkan oleh pendinginan atmosfer dekat permukaan akibat emisi radiasi gelombang
panjang. Cukup dangkal dan berkembang hingga sore hari. Sebelum matahari terbit
kabut radiasi menghilang karena pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.
2 Kabut lereng
• terbentuk ketika udara mengalir melalui topografi yang lebih tinggi. udara didinginkan
secara adiabatic. Terjadi di sisi lereng arah tujuan angin (windward) pegunungan.
3 Kabut adveksi (Steam fog atau sea smoke)
• terbentuk ketika aliran udara pada permukaan berbeda suhunya. Adveksi udara hangat
melalui permukaan dingin menghasilkan kabut.
4 Kabut evaporasi
• Jenis khusus kabut adveksi. Terbentuk ketika udara dingin meluas ke atas suatu
permukaan yang lebih hangat. Kabut terbentuk ketika air menguap masuk ke udara
dingin dan menjadi jenuh.
KabutDisebut juga
frontal (frontal fog)
5
• jenis kabut timbul akibat adanya front front panas. Hujan turun dan masuk dalam
front panas mengalami evaporasi menambah kandungan uap air. Kabut terbentuk
ketika uap air atmosfer di atas front mencapai titik jenuh (RH 100%)
MACAM-MACAM KABUT
Kabut Radiasi/permukaan (Radiation fog
atau ground fog) dihasilkan oleh pendinginan
atmosfer dekat permukaan akibat emisi radiasi
gelombang panjang. Cukup dangkal, dan
berkembang hingga sore hari. Sebelum matahari
terbit kabut radiasi hilang karena pemanasan
Kabut radiasi permukaan oleh radiasi matahari.