Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi

Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :


A. Preeklampsia ringan
Preeklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau
edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Gejala klinis preeklampsia ringan meliputi :
1. Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih ; diastol 15 mmHg
atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu
atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg ; diastol 90
mmHg sampai kurang 110 mmHg.
2. Proteinuria : secara kuantitatif lebih 0.3 gr/liter dalam 24 jam atau secara
kualitatif positif 2 (+2).
3. Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan.
4. Kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali
berturut-turut.
5. Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda preeklampsia berat.
B. Preeklampsia berat
Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau
edema

pada

kehamilan

20

minggu

atau

lebih.

Gejala klinis preeklampsia berat meliputi:


1. Tekanan darah sistolik 160 mmHg atau lebih dan atau diastolik 110
mmHg atau lebih, di ukur 2 kali dengan jarak waktu sekurang-kurangnya
6 jam dan pasien dalam keadaan istirahat rebah.
2. Proteinuri 5 gr atau lebih dalam 24 jam.

3. Oliguri yaitu produksi urine 400 cc atau kurang dalam 24 jam.


4. Gangguan serebral atau gangguan penglihatan.
5. Edema paru atau sianosis.
Perubahan gejala klinis dalam kehamilan
Pada preeklampsia terjadi vasokonsentrasi sehingga menimbulkan gangguan
metabolisme endorgan dan secara umum terjadi perubahan patologi-anatomi
(nekrosis, perdarahan, edema). Perubahan patologi-anatomi akibat nekrosis,
edema dan perdarahan organ vital akan menambah beratnya manifestasi klinis
dari masing-masing organ vital. Preeklampsia dapat mengganggu banyak sistem
organ, derajat keparahannya tergantung faktor medis atau obstetri. Gangguan
organ pada preeklamsia meliputi.
a. Ginjal
Perubahan pada ginjal disebabkan oleh aliran darah ke dalam ginjal menurun,
sehingga

menyebabkan

filtrasi

glomerulus

berkurang.

Konsep permeabilitas kapiler ekstravasasi, nekrosis, perdarahan merupakan


proses penting terjadinya kerusakan pada ginjal. Spasme pembuluh darahnya
menimbulkan gangguan fungsi filtrasi glomerulus menyebabkan kapilernya
membengkak sehingga sel sel endotelialnya menutup lumen kapilernya.
Sedangkan tubulus mengalami nekrosis dan fungsinya berkurang, dan
permeabilitas kapiler mengingkat sehingga terjadi pengeluaran molekul besar
(glomerulopati).
b. Kardiovaskular
CO menurun sedangkan tahanan perifer meningkat tajam. Vasokonstriksi
menimbulkan berbagai variasi tahanan pembuluh darah perifer sehingga
kompensasi jantung harus dapat mengatasi tahanan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi dan O2.

c. Volume darah
Normalnya volume darah 5000 cc. Pada preeklampsia / eklampsia menjadi
sekitar 3500 cc. Penurunan ini disebabkan oleh vasokonstriksi umum
sehingga volume darah normal dan tidak mempunyai tempat. Hipertensi
dalam kehamilan sensitif terhadap tambahan volume cairan, yang dapat
menimbulkan hipertensi atau ekstravasasi cairan bertambah banyak.
d. Perubahan hematologis
Perlukaan pembuluh darah menyebabkan terjadi koagulasi trombosit, yang
dipermudah oleh fibronektin (perekat trombosit). Timbunan fibrin mengikuti,
tetapi

diikuti

fibrinolisis.

Akibatnya

terjadi

trombositopenia

yang

memudahkan terjadi hemolisis eritrosit.


e. Faktor pembekuan
Antitrombin III turun pada preeklampsia / eklampsia. Hal ini memudahkan
trombin mengubah fibrinogen menjadi fibrin sehingga pembekuan darah
menjadi lebih cepat. Fibronektin makin meningkat sebagai glikoprotein, yang
dapat melekatkan trombosit pada tempat perlukaan pembuluh darah.
f. Perubahan hormonal
Pengeluaran renin, angiotensin II dan aldosteron turun pada hipertensi dalam
kehamilan. Deoxycorticosteroid (DOC) meningkat pada trisemester III,
vasopressin dalam batas normal sedangkan atrial natriuric peptide, naik untuk
dapat melebarkan dinding pembuluh darah bila terdapat penambahan volume
darah.
g. Perubahan elektrolit dalam darah
Peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan ekstravasasi plasma air dan
garam. Hal ini sebagian besar disebabkan karena gangguan fungsi ginjal yang
mengeluarkan

protein

sehingga

tekanan

osmotik

darah

menurun

menimbulkan ekstravasasi air dan garam. Pada konvusi terjadi penurunan


bikarbonat karena tidak terdapat kompensasi dari paru.
h. Aktivitas sel endotelial
Kerusakan endotelium pembuluh darah menyebabkan perlukaan yang
meningkatkan terjadi koagulasi trombosit dan gumpalan darah yang
selanjutnya diikuti lisis dan menyebabkan mioepitelium pembuluh darah
sensitif

terhadap

vasopresor

menimbulkan

konstriksi.

Kapiler bertambah sifat permeabilitasnya sehingga melepaskan cairan plasma


menuju

ekstravaskuler

dan

menimbulkan

edema.

Endothelium derived relaxing factor (EDRF) atau nitric oxide merupakan


vasodilator yang kuat. Endotelin dibuat oleh endotelium pembuluh darah,
pada

preeklampsia

endotelin

semakin

meningkat

sehingga

terjadi

vasokonstriksi pembuluh darah.


i. Perubahan metabolisme lemak
Terjadi peningkatan lipid peroksida yang menunjukkan tingkat derajatnya
penyakit komplikasi hipertensi dalam kehamilan. Dan juga terjadi
peningkatan radikal bebas dan penurunan antioksidan dalam darah
preeklampsia / eklampsia. Sedangkan platelet gluthathione peroxidase
semakin meningkat pada hipertensi dalam kehamilan.
j. Liver
Resistensi pembuluh darah liver meningkat, permeabilitas naik dan
menimbulkan edema. Hal ini menyebabkan terjadinya perdarahan periportal
sistem dan perdarahan subkapsuler liver sehingga terjadi gangguan fungsi
pengeluaran

bromosulphtalein

aminotransferase dalam serum.


k. Sistem saraf pusat

dan

fungsi

pengeluaran

aspartat

Peredaran darah otak mempunyai kemampuan untuk regulasi sendiri sehingga


jumlah darahnya relatif tetap. Dalam keadaan preeklampsia / eklampsia berat
kemampuan regulasinya tidak dapat menahan hipertensi. Akibatnya terjadi
edema dan tekanan intakranial meningkat, perdarahan dan nekrosis. Edema
dan

perdarahan

serta

nekrosis

dapat

mencapai

retina.

Tingginya tekanan intrakranial dapat menimbulkan herniasi medulla


oblongata menuju foramen magnum sehingga menimbulkan gangguan fungsi
vital.
l. HELLP sindrome
Keterlibatan liver dalam proses preeklampsia / eklampsia menunjukkan
komplikasi hipertensi dalam kehamilan menjadi serius. Sebagian besar
keterlibatan liver bersama dengan ginjal dan CNS.

Anda mungkin juga menyukai