TAHAP EMBRIONIK
Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama
masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya
janin di dalam tubuh induk betina. Tahap awal perkembangan manusia diawali
dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal
dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang
disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel
(cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Fase embrionik
terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
1. FASE MUROLA
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus
menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi
yaitu proses terbentuknya morula. Dalam fase ini zigot membelah secara mitosis
berturut-turut sehingga menjadi 2, 4, 8, 16 dan akhirnya 32 buah sel.
2.
FASE BLASTULA
menjadi
otot,
rangka
(tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan
alat ekskresi seperti ren.
hari
ke
24-25
(10-11
hari
pasca
konsepsi).
pada
usia
kandungan
satu
bulan
sekitar
2.5
sampai
mm.
Berikutnya, pada bulan kedua terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan
endoderm embrio yang telah terbentuk kaki dan tangan, alat-alat kelamin bagian
dalam, rangka yang masih berupa tulang rawan, alat-alat bagian muka dan beberapa
alat penting yang lain. Panjang embrio pada usia kandungan 2 bulan adalah antara 25
sampai 40 mm.
Pada bulan ketiga usia kehamilanan, hampir seluruh alat tubuh secara lengkap telah
terbentuk, termasuk alat kelamin luar. Panjang janin pada fase ini sekitar 70 sampai
100 mm dan dapat dibedakan antara janin laki-laki atau perempuan. Lalu pada bulan
keempat kehamilan seorang wanita, kondisi janin mulai terbentuk kulit, rambut,
kelenjar keringat dan kelopak mata. Gerakan janin sudah terasa oleh ibunya. Panjang
janin saat itu sekitar 145 mm. Sejak minggu ke-12 usia kehamilan seorang wanita,
janin hanya mengalami pertumbuhan ke arah membesar dan memanjang hingga
menjelang kelahirannya. Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk
menyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi
merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang
76 mm dan beratnya 19 gram.Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada
yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-24, paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima
oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai
menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi
mulai menebal. Minggu ke-25, bayi cegukan. Ini tandanya ia sedang latihan
bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan
terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi
bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin
berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan
sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah
mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm. Minggu ke-26, bayi sudah
bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba
untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan
anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram,
sedangkan tingginya 35-38 cm. Minggu pertama trimester ketiga (Minggu ke-27),
paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia
dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk.
Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin
berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya
terus tumbuh. Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah
mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah
mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya
sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia
terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen
dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu
sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan
suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan
mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai
seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30 lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar,
gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke
sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya.
Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerakgerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter
tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang.
Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550
gram, dengan tinggi 39-40 cm. Minggu ke-31, plasenta masih memberikan nutrisi
yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan
air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban.
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan
bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah
dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras,
berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi,
fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan
dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm. Minggu ke-36, kulit bayi sudah semakin halus
dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan
betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah
memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap
bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi
badan 47-48 cm. Minggu ke-37, kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi
semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan
lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa
melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi sedang belajar untuk melakukan
pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi
di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm. Minggu ke-38 hingga
minggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan. Secara
normal, lama masa kandungan manusia adalah 9 bulan lebih 10 hari. Pada waktu
bayi lahir, ia segera bernafas dengan paru-paru sehingga aliran darah dari plasenta
terhenti. Pernafasan tersebut biasanya diawali dengan tangisan.
D. KELAINAN PADA EMBRIO
1. Kelainan Perkembangan Embrio
Pada saat proses perkembangan embrio juga sering terdapat kelainan yang disebut
kelainan perkembangan. Orang yang memiliki kelainan biasanya akan terlihat sejak
lahir sehingga disebut juga kelainan bawaan atau anomaly congenital ataupun
malformasi congenital.
a). Definisi Malformasi congenital adalah abnormalitas (kelainan) anatomi pada
waktu di lahirkan.
b). Definisi Aneuploidi yaitu berkurang atau bertambahnya jumlah kromosom dari
46, yaitu hipodiplodi (biasanya 45) atau hiperdiplodi (biasanya 47-49).
c). Definisi Poliplodi yaitu perubahan jumlah kromosom yang kelipatan dari N.
B. Kelainan Struktur Kromosom
Kebanyakan kelainan struktur kromosom di sebabkan factor lingkungan seperti oleh
radiasi, bahan kimia, virus. Berbagai kelainan yang dikenal sebagai berikut:
a)
Kromosom cincin tipe lain dari dilesi yaitu jedua ujung kromosom yang
berlawanan patah, dan ujung-ujung yang tersisa bersatu dan membentuk cincin.
b) Mosaik terjadi bila pada seseorang di dalam tubuhnya mengandung berbagai
campuran kariotip baik autosom maupun kromosom seks.
c) Malformasi disebabkan mutasi gen di perkiraan 10-15% malformasi kongenital
disebabkan adanya gen-gen mutan (Nelson, 1969). Walaupun banyak gen yang
mengalalmi mutasi, kebanyakan gen ini tidak menyebabkan kelainan kongenita,
seperti misalnya fenilketonuria, yang bersifat di turunkan secara resesif autosom.
Kelainan juga dapat terjadi pada umumnya oleh karena terjadi kelainan pada
pembentukan selaput atau kantung embrio. Bila pemisahan discus embrio
(blastodisk) tidak sempurna atau masih muda ada bagian yang bersatu, yang
kemudian berkembang lebih lanjut menjadi kembar melekat atau dikenal pula
sebagai kembar siam.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembentukan embrio mulai terjadi pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan
ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita. Jika terjadi pada masa
ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang
disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi.
Setelah melalui masa terpenting, yaitu implantasi. Sejak minggu ke 12, janin dalam rahim
umumnya mulai bertambah panjang dan berat.
SARAN
Dalam mempelajari materi tentang Embriologi ini harus dipelajari dari berbagai sumber,
lebih teliti dan harus mampu menjelaskan kembali embriologi, khususnya proses embriologi
pada manusia.