Anda di halaman 1dari 10

Biomedik 1 embriologi

Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim.


Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan
tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis
meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut
sebagai sel embriogenik. Pembuahan pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus)
dengan ejakulasi, pria mengeluarkan 300-400 juta sel sperma dari saluran reproduksi didalam
vagina wanita. Jika terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan
sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses
pembuahan terjadi didalam tuba fallopi.
A.

TAHAP EMBRIONIK
Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama
masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya
janin di dalam tubuh induk betina. Tahap awal perkembangan manusia diawali
dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal
dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang
disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel
(cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Fase embrionik
terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
1. FASE MUROLA
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus
menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi
yaitu proses terbentuknya morula. Dalam fase ini zigot membelah secara mitosis
berturut-turut sehingga menjadi 2, 4, 8, 16 dan akhirnya 32 buah sel.
2.

FASE BLASTULA

Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami


pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel
dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat
cairan sel yang disebut dengan Blastosoel.Blastulasi yaitu proses terbentuknya
blastula. Pada fase blastulla ditandainya dengan terjadinya pembentukan rongga
2.

tubuh dan jaringannya.


FASE GASTRULA
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan
tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya. Pada
fase ini terjadi pembentukan 3 lapisan pada dinding rahim, yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai tiga lapisan dinding tubuh embrio,
berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat
tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua
Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh
embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah
seperti Porifera dan Coelenterata.Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk
hidup. Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding
tubuh embrio pada fase gastrula.
1. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem
saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
2. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi

menjadi

otot,

rangka

(tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan
alat ekskresi seperti ren.

3. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar


pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Selanjutnya, zigot membentuk
embrio yang diselubungi dan dilindungi oleh selaput kuning telur (bagian ini
tidak berkembang pada janin manusia), yaitu:
1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan
menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari
guncangan.
2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang
menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat
pembuluh darah.
3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel
menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi
embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa
dan CO2.
4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion yang
merupakan tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.
B. TAHAP IMPLANTASI
Implantasi biasanya terjadi di uterus bagian atas dan lebih sering pada dinding
posterior. Sebelum peristiwa implantasi, kumpulan sel yang mengelilingi
blastokis (zona pellucida) menghilang dan kemudian blastokista menempel pada
endometrium. Peristiwa ini disebut aposisi. Blastokista Ukurannya sangat kecil,
berdiameter 0,1-0,2 mm kemudian menginvasi endometrium. Implantasi selesai
pada

hari

ke

24-25

(10-11

hari

pasca

konsepsi).

Menurut Partodihardjo (1980), implantasi berlangsung secara bertahap.


Tahap-tahap ini adalah tahap persentuhan embrio dengan endometrium,
terlepasnya zona pelusida, pergeseranatau pembagian tempat dan yang terakhir
ada1ah pertautan antara trofoblas dengan epitel endometrium. Tahap pelepasan
zona pelusida adalah penting karena zona pe1usida merupaluran suatu

penghalang untuk imp1antasi. Terlepasnya zona pelusida ada1ah sebagai


aktivitas dari enzim proteolitik dari airan uterus. Pelepasan zona pelusida terjadi
B.

sebelum trofoblas melekat pada endometrium.


CIRI TAHAP PERKEMBANGAN
Pada bulan pertama (minggu ke-4) perkembangan embrio manusia ditandai dengan
alat-alat tubuh yang cukup penting telah mulai terbentuk dan sudah mulai berfungsi
walaupun belum sempurna. Kaki dan tangan belum terbentuk pada bulan pertama
usia kehamilan. Demikian pula otak janin masih berupa gumpalan darah. Panjang
embrio

pada

usia

kandungan

satu

bulan

sekitar

2.5

sampai

mm.

Berikutnya, pada bulan kedua terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan
endoderm embrio yang telah terbentuk kaki dan tangan, alat-alat kelamin bagian
dalam, rangka yang masih berupa tulang rawan, alat-alat bagian muka dan beberapa
alat penting yang lain. Panjang embrio pada usia kandungan 2 bulan adalah antara 25
sampai 40 mm.
Pada bulan ketiga usia kehamilanan, hampir seluruh alat tubuh secara lengkap telah
terbentuk, termasuk alat kelamin luar. Panjang janin pada fase ini sekitar 70 sampai
100 mm dan dapat dibedakan antara janin laki-laki atau perempuan. Lalu pada bulan
keempat kehamilan seorang wanita, kondisi janin mulai terbentuk kulit, rambut,
kelenjar keringat dan kelopak mata. Gerakan janin sudah terasa oleh ibunya. Panjang
janin saat itu sekitar 145 mm. Sejak minggu ke-12 usia kehamilan seorang wanita,
janin hanya mengalami pertumbuhan ke arah membesar dan memanjang hingga
menjelang kelahirannya. Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk
menyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi
merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang
76 mm dan beratnya 19 gram.Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada
yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-24, paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima

oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai
menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi
mulai menebal. Minggu ke-25, bayi cegukan. Ini tandanya ia sedang latihan
bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan
terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi
bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin
berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan
sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah
mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm. Minggu ke-26, bayi sudah
bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba
untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan
anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram,
sedangkan tingginya 35-38 cm. Minggu pertama trimester ketiga (Minggu ke-27),
paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia
dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk.
Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin
berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya
terus tumbuh. Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah
mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah
mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya

sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia
terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen
dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu
sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan
suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan
mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai
seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30 lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar,
gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke
sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya.
Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerakgerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter
tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang.
Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550
gram, dengan tinggi 39-40 cm. Minggu ke-31, plasenta masih memberikan nutrisi
yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan
air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban.
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan
bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah
dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras,
berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi,
fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan

otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar


sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560
gram dengan tinggi 41-43 cm. Minggu ke-32, jari tangan dan kaki telah tumbuh
sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang
semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih
ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29
cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di
dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah
terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari
mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun
semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi,
Minggu ke-33, bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya.
Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa
berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan.
Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum
benar-benar bersatu. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar
43-45 cm. Minggu ke-34, bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka
dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan
matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam
darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan
tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui.
Minggu ke-35, pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari
tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini
berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Apabila bayi bunda lakilaki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram,

dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm. Minggu ke-36, kulit bayi sudah semakin halus
dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan
betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah
memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap
bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi
badan 47-48 cm. Minggu ke-37, kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi
semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan
lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa
melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi sedang belajar untuk melakukan
pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi
di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm. Minggu ke-38 hingga
minggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan. Secara
normal, lama masa kandungan manusia adalah 9 bulan lebih 10 hari. Pada waktu
bayi lahir, ia segera bernafas dengan paru-paru sehingga aliran darah dari plasenta
terhenti. Pernafasan tersebut biasanya diawali dengan tangisan.
D. KELAINAN PADA EMBRIO
1. Kelainan Perkembangan Embrio
Pada saat proses perkembangan embrio juga sering terdapat kelainan yang disebut
kelainan perkembangan. Orang yang memiliki kelainan biasanya akan terlihat sejak
lahir sehingga disebut juga kelainan bawaan atau anomaly congenital ataupun
malformasi congenital.
a). Definisi Malformasi congenital adalah abnormalitas (kelainan) anatomi pada
waktu di lahirkan.
b). Definisi Aneuploidi yaitu berkurang atau bertambahnya jumlah kromosom dari
46, yaitu hipodiplodi (biasanya 45) atau hiperdiplodi (biasanya 47-49).
c). Definisi Poliplodi yaitu perubahan jumlah kromosom yang kelipatan dari N.
B. Kelainan Struktur Kromosom
Kebanyakan kelainan struktur kromosom di sebabkan factor lingkungan seperti oleh
radiasi, bahan kimia, virus. Berbagai kelainan yang dikenal sebagai berikut:

a)

Kromosom cincin tipe lain dari dilesi yaitu jedua ujung kromosom yang

berlawanan patah, dan ujung-ujung yang tersisa bersatu dan membentuk cincin.
b) Mosaik terjadi bila pada seseorang di dalam tubuhnya mengandung berbagai
campuran kariotip baik autosom maupun kromosom seks.
c) Malformasi disebabkan mutasi gen di perkiraan 10-15% malformasi kongenital
disebabkan adanya gen-gen mutan (Nelson, 1969). Walaupun banyak gen yang
mengalalmi mutasi, kebanyakan gen ini tidak menyebabkan kelainan kongenita,
seperti misalnya fenilketonuria, yang bersifat di turunkan secara resesif autosom.
Kelainan juga dapat terjadi pada umumnya oleh karena terjadi kelainan pada
pembentukan selaput atau kantung embrio. Bila pemisahan discus embrio
(blastodisk) tidak sempurna atau masih muda ada bagian yang bersatu, yang
kemudian berkembang lebih lanjut menjadi kembar melekat atau dikenal pula
sebagai kembar siam.

PENUTUP
KESIMPULAN
Pembentukan embrio mulai terjadi pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan
ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita. Jika terjadi pada masa
ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang
disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi.
Setelah melalui masa terpenting, yaitu implantasi. Sejak minggu ke 12, janin dalam rahim
umumnya mulai bertambah panjang dan berat.
SARAN
Dalam mempelajari materi tentang Embriologi ini harus dipelajari dari berbagai sumber,
lebih teliti dan harus mampu menjelaskan kembali embriologi, khususnya proses embriologi
pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai