A. PENGERTIAN PERMAKULTUR
Permakultur bisa diartikan sebagai Permanen Agrikultur dan Permanen Kultur
Permanen Agrikultur: Pengelolaan pertanian dan peternakan yang meningkatkan
kualitas lahan, memberikan hasil dan pendapatan, dan tetap berkelanjutan hingga ke
masa depan.
Permanen Kultur: Melestarikan, mendukung dan bekerjasama dengan budaya dan
lingkungan setempat, dan tumbuh bersama dalam waktu yang bersamaan.
Permakultur (budaya permanen dan pertanian permanen) adalah sebuah sistem
yang dirancang untuk pengelolaan lingkungan dalam masyarakat. Hal ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dan untuk tetap berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya
lokal melalui metode yang ramah lingkungan yang hemat energi dan menyeimbangkan
kearifan lokal dengan alam dan lingkungan. Metode desain ini bekerja dengan sistem
alam, mengurangi polusi dan limbah, dan mampu menghasilkan pangan dan hasil
produktif dengan energi yang rendah.
Permakultur berlaku untuk kedua konteks perkotaan dan pedesaan, dan untuk
setiap skala desain. Ini adalah tentang bekerja dengan alam, bukan melawan.
Permakultur membantu kita untuk memahami dan menciptakan integrasi yang harmonis
antara alam dan manusia dengan cara-cara yang berkelanjutan. Permakultur juga
menerapkan praktik-praktik tradisional dalam pengelolaan alam yang diintegrasikan
dengan teknologi modern yang sesuai. Ini merupakan cara yang holistik, baik hati, ramah
lingkungan, dalam kegiatan mendisain dan membangun lingkungan hidup manusia, serta
membantu meningkatkan taraf hidup manusia, seperti: perumahan, persediaan air,
kesehatan, penanggulangan sampah, pertanian, energi, akuakultur, sungai, hutan, ternak,
dan lain-lain.
Permakultur menawarkan teknik dan gagasan yang membantu kita menuju ke
arah lingkungan, budaya, dan masyarakat yang sehat. Ini berdasar pada langkah-langkah
etika dan prinsip. Etika dan prinsip ini berbicara tentang tangggung jawab terhadap
kehidupan kita sendiri, lingkungan kita, dan masa depan. Juga membantu kita
merencanakan masa depan yang aman bagi keluarga, alam, dan budaya kita.
B. KARAKTERISTIK PERMAKULTUR
Menurut (Pilarski, 1994), karakteristik permakultur antara lain:
Permakultur adalah salah satu analisis, kebanyakan sistem yang terintegrasi holistik
komponen tapak.
Permakultur adalah perencanaan kota serta desain tanah di pedesaan.
C. ETIKA PERMAKULTUR
Etika permakultur adalah:
1. Peduli terhadap bumi.
2. Peduli terhadap masyarakat.
3. Peduli terhadap masa depan.
Etika-etika ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Peduli terhadap Bumi
Peduli terhadap bumi berarti peduli terhadap sumber daya alam. Setiap tindakan yang
merusak, membuat polusi, dan menghancurkan lingkungan dan alam Indonesia, sama
saja dengan merugikan masyarakat Indonesia juga. Lingkungan hidup ini butuh
dilindungi dan diperbaiki, lingkungan hidup ini merupakan kunci dari masa depan
Indonesia.
Sumber daya alam meliputi:
Udara.
Flora: hutan dan tumbuhan.
Fauna: hewan liar, burung-burung, dan sebagainya.
Sumber air: danau, sungai, mata air, dan lainnya.
Laut: pantai, terumbu karang, kehidupan laut, dan sebagainya.
Tanah: lahan pertanian, termasuk lahan hutan dan ternak.
Jika lahan diolah secara berkesinambungan dan perlahan berkembang, produktivitas akan
meningkat pula.
Hal ini akan menyediakan:
pengawetan makanan.
Meningkatkan kesehatan dan gizi, termasuk memanfaatkan obat-obatan alami yang
efektif.
Meningkatkan kesehatan dan kebersihan di dalam rumah, khususnya untuk dapur,
lainnya.
Mendidik generasi muda tentang tradisi, kepercayaan dan ilmu pengetahuan, dan
mengkombinasikannya dengan teknik-teknik baru, yang mendukung budaya
tradisional.
D. PRINSIP PERMAKULTUR
Prinsip permaculture pada dasarnya adalah mengadaptasi cara kerja ekosistem alam.
Alam selalu bekerja berkesinambungan dalam suastu siklus tertutup. Tidak ada energi
ataupun materi yang terbuang pada alam. Prinsip utama pada permaculture adalah output
pada suatu bagian merupakan input pada bagian lain. Prinsip-prinsip permaculture
menggambarkan aplikasi praktis dari teori ekologi untuk menganalisi karakteristik dan
potensi hubungan antara elemen-elemen desain. Prinsip permaculture berdasarkan teori
David Holmgren terdiri dari 12 prinsip. Namun oleh IDEP Foundation disederhanakan
menjadi 10 prinsip. Penyederhanaan yang dilakukan dirasakan lebih tepat sasaran untuk
dilakukan di Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Perbedaan