Anda di halaman 1dari 7

Refera

PRURIGO

Oleh:

Khumaisiyah.
S.Ked
Pembimbing:

DR. Dr. Tantawi Djauhari,


Sp.KK(K), FINSDV
BAGIAN/DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN
VENEREOLOGI
RSMH/FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
PALEMBANG

Pendahuluan
Kelompok penyakit kulit yang ditandai
dengan gejala papul atau nodul dengan
pruritus hebat.(Burns, T, et.al, 2010)
Prancis, 76 pasien dengan pruritus kronik
(16,5%) dari 199 pasien yang menjadi
subjek penelitian. (Cowan, Alan, 2015)
Di Indonesia angka dermatitis menjadi
urutan tertinggi pada penyakit kulit dan
prurigo termasuk dalam kriteria dermatitis

PRURIGO
P.
Nodularis

P.
P. Simpleks
Pigmentos
a

Epidemiol
ogi

Usia antara
Wanita 2:1
20 sampai 60
pria
tahun
Orang-orang
Jepang >>
Pria dan
wanita sama. usia 25
tahun

Bisa mengenai
anak-anak
maupun dewasa
Paling sering
pada orang
dengan usia
pertengahan.

Predileksi

Kulit kepala,
leher belakang
(pada wanita),
ekstermitas
bagian
ekstensor

badan dan bagian


ekstensor
ekstremitas,
terbanyak pada
tungkai dan
bokong.

punggung
bagian atas,
tengkuk, area
klavikula, dan
dada

Et
io
pa
to
ge
ne
si

Ma
nif
est
asi
Kli

Idiopatik
Idiopatik
Stress, emosional,
Faktor
lingkungan
lingkungan
dan
Terjadi peningkatan
protein gene product
metabolik
9.5 (PGP 9.5), p75
Dicetuskan
nerve growth factor
oleh kondisi
(NGF) positif dan
panas,
serabut saraf
keringat, dan
cacitonin
gesekan.
generelated peptide
(CGRP) di papilla
dermis pasien
dengan prurigo
nodularis.

Idiopatik
Riwayat
penyakit
sistemik
Keadaan
stress dan
faktor
psikologi
lain

Hiperkeratosis,
ekskoriasi, papul atau
nodul pruritus distribusi
simetris Ukuran lesi
tunggal
papul kecil-nodul

lesi simetris,
kecil, gatal
terus menerus,
terlihat sebagai
papul beratap
seperti kubah

Lesi tunggal:
makula eritem,
papul urtikaria,
dan plak
urtikaria awal
terjadinya

His
top
ato
log
i

Hiperkerato
sis,
hiperplasia
pseudoepite
liomatosa
dan infiltrasi
padat pada
lapisan
dermis, dan
terjadi
hiperplasia
neural dan
vaskular.

Pe
mer
iksa
an
Pen

Laboratoriu Laboratorium
m: darah
tes patch
lengkap,
Biopsi spesimen
fungsi ginjal,
hati, dan
tiroid.
X-ray

Lesi awal infiltrasi


Tidak
tersebar di
spesifik
perivaskular dan
Spongiosis
dermatitis interstisial
disertai
Lesi perkembangan
dengan
sempurna infiltrasi
infiltrat
dengan likenifikasi dan
mononuklea
limfosit di lapisan
r
dermis
perivaskular
Lesi penyembuhan:
dengan
infiltrasi limfosit
beberapa
tersebar di bagian atas
eosinofil
lapisan retikular dermis
dan papilla dermis
Biopsi lesi
laboratorium

Di
ag
no
si
s
Ba
nd
in
g

Th
/

Perforating
disease
Hypertroph
ic lichen
planus
Pemphigoid
nodularis
Antinic
prurigo
Multiple
keratoacha
ntomas
Nodular
scabies
Dermatitis
herpetifor
mis
topikal steroid
poten
topikal

Lesi awal: urtikaria,


dermatitis
herpetiformis,
dermatitis IgA
linier, lupus
eritematous akut,
erupsi psoriasis
atau dermatofitosis.
Lesi perkembangan
sempurna: eritema
multiformis dan
penyakit Mucha
Haberman.
Lesi tahap
penyembuhan:
hiperpigmentasi
postinflamasi
Minosiklin, 100-200 mg
perhari

Dermatitis
herpetifor
mis
Dermatitis
eczemato
sa
subakut
Pemfigus
bullosa
urtikaria
Dermatog
rafism/urti
karia fisik.

kortikoksteroi
d topikal dan
antihistamin

Terimaka
sih

Anda mungkin juga menyukai