Anda di halaman 1dari 3

Kompensasi Eksekutif Dalam Kajian Jurnal.

Kompensasi eksekutif yang telah dibahas sebelumnya telah diterapkan dalam berbagai
bidang kehidupan perusahaan yang memuat hubungan antara perusahaan dan manajernya yang
berusaha untuk mensejajarkan kepentingan pemilik dan manajer yang berdasar pada kinerja
perusahaan. Kompensasi eksekutif sudah berada pada lingkungan perusahaan yang biasanya
berkenaan pada pendapatan berih dan harga saham. Berikut ini adalah beberapa pembahasan
mengenai kompensasi eksekutif yang tersaji dalam jurnal penelitian.
1. Faktor faktor yang mempengaruhi kompensasi eksekutif yang belum sepenuhnya
sesuai dalam rangka untuk mencapai tujuan kompensasi eksekutif yaitu untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Dalam Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol.6 No.2 Oktober 2009, dengan judul
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi eksekutif dan hubungannya dengan
kinerja perusahaan : Kasus BUMN Perkebunan Penentuan kompensasi eksekutif
BUMN selama ini didasarkan atas senioritas, belum berbasis pay for performance,
belum mempertimbangkan pasar tenaga kerja eksekutif, banyak tunjangan dan
fasilitas, dan benefit tertentu membebani keuangan perusahaan. Pengalaman
empiris menunjukkan bahwa masih terdapat banyak faktor-faktor lain yang belum
dipertimbangkan dalam menentukan kompensasi eksekutif. Variabel tingkat
individu seperti human capital, tata kelola, kemampuan adaptasi teknologi,
kompleksitas jabatan, risiko jabatan dan gaya kepemimpinan belum dijadikan
pertimbangan dalam menentukan kompensasi eksekutif. Demikian pula beberapa
variabel tingkat perusahaan seperti keperintisan usaha juga masih belum dijadikan
faktor penentu kompensasi eksekutif.
2. Penerapan Kompensasi Eksekutif tidak memberikan perubahan kinerja perusahaan
yang lebih baik.
a. Dalam Jurnal yang berjudul Pengaruh Kompensasi Manajemen Eksekutif
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Pada 50 Perusahaan Best Of The Best
Versi Majalah Forbes Indonesia Tahun 2013) Kompensasi manajemen
eksekutif tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini
berarti tinggi rendahnya tingkat kompensasi yang diberikan oleh perusahaan
tidak mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan
perusahaan yang ukurannya besar akan membayar kompensasi lebih besar jika
dibandingkan dengan perusahaan yang jauh lebih kecil. Tetapi perusahaan yang
lebih besar belum tentu mempunyai kinerja keuangan (ROE) lebih besar, karena
ROE bagus ketika perusahaan dapat memaksimalkan perolehan laba dari modal
yang ada. Selain itu, pengelompokkan manajemen eksekutif setiap perusahaan
berbeda-beda, ada yang hanya dewan komisaris dan direktur utama yang
termasuk manajemen eksekutif, dan ada perusahaan lain yang menyatakan

bahwa yang termasuk dalam manajemen kunci adalah dewan direksi, direktur
utama, komite audit, dan maajemen kunci lainnya.
b. Dalam Journal of Economic PerspectivesVolume 17, Number 3Summer
2003Pages 7192 yang berjudul Executive Compensation as an Agency
Problem. Dijelaskan praktek kompensasi saat ini sulit untuk menjelaskan dari
perspektif pembangunan kinerja perusahaan yang maksimal tetapi mudah
dijelaskan dengan pendekatan kekuasaan manajerial. praktik kompensasi hasil
dari upaya yang dilakukan oleh pihak manajerial dan lemah jika dikaitkan
dengan kinerja. Pemegang saham menderita bukan hanya karena kompensasi
lebih tinggi dari yang diperlukan tetapi juga karena pengaturan kompensasi
gagal untuk memotivasi manajer dalam memaksimalkan kekayaan pemegang
saham.
3. Penerpan Kompensasi Eksekutif tidak memberikan perubahan kinerja perusahaan
yang lebih baik.
a. Dalam Jurnal Pengaruh Privatisasi, Kompensasi Manajemen Eksekutif, dan
Ukuran Perusahaan Pada Kinerja Keuangan menjelaskan bahwa 1) Perusahaan
yang melakukan privatisasi, maka kinerja keuangan perusahaan BUMN yang
terdaftar di BEI tahun 2008-2012 semakin meningkat. 2) Semakin tinggi
kompensasi manajemen eksekutif semakin tinggi kinerja keuangan perusahaan
BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. 3) Ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap kinerja jeuangan perusahaan BUMN yang terdaftar di
BEI tahun 2008-2012.
b. Dalam jurnal Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Kontribusi Pegawai dan Eksekutif Terhadap Kinerja Perusahaan menjelaskan
bahwa Kompensasi eksekutif berpengaruh positif terhadap pendapatan
perusahaan,Kompensasi pegawai non eksekutif tidak berpengaruh terhadap
pendapatan perusahaan,Kompensasi eksekutif berpengaruh positif terhadap laba
perusahaan,Kompensasi pegawai non eksekutif berpengaruh positif terhadap
laba perusahaan. Dimana dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa pemberian
kompensasi eksekutif telah sesuai yang di buktikan adanya pengaruh positif
kompensasi yang dierima oleh eksekutif BUMN terhadap pendapatan dan laba
perusahaan, mengindikasikan bahwa pemberian remunerasi kepada eksekutif
telah tepat sasaran dalam mengatasi masalah agency cost, penjaringan talenta
terbaik, dan peningkatan kontribusi kepada pemangku kepentingan.
c. Dalam jurnal Analisis Pengaruh Kompensasi Eksekutif, Kepemilikan Saham
Eksekutif dan Preferensi Risiko Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak
Perusahaan menjelaskan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

penghindaran pajak pada industri property, real estate dan building


construction cukup tinggi. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa kompensasi eksekutif, kepemilikan saham eksekutif,
preferensi risiko eksekutif, tenure eksekutif dan multiple directorship bersamasama memiliki pengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak perusahaan.
Besarnya pengaruh kelima variabel independen terhadap variasi penghindaran
pajak perusahaan adalah sebesar 21,8%.

Anda mungkin juga menyukai