0 9
M A R E T
2 0 0 9
pengisian KMS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa mampu, mengerti
dan mengaplikasikan proses keperawatan anak pada pengisian KMS.
Gambar KMS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian KMS
Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana
dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan
pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di
rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau
fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga
untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau
ketidakseimbangan pemberian makan pada anak. KMS-Balita juga dapat
dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk
menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan
gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan
kesehatannya.
KMS
balita
berisi
catatan
penting
tentang
pertumbuhan,
perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul
Gambar c. Indikator KMS bila berat badan balita dibawah garis merah
d). Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita
mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke
Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar e. Indikator KMS bila berat badan balita naik setiap bulan
f) Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita
warna atau pindah ke pita warna diatasnya.
D. Cara Pengisian KMS-Balita
Langkah kedua
1.
2.
3.
4.
KMS Balita
Kolom "posyandu" diisi nama posyandu tempat dimana anak didaftar
Kolom "Tanggal pendaftaran" diisi tanggal, bulan dan tahun anak
didaftar pertama kali.
Kolom "Nama anak" diisi nama jelas anak, sama seperti halaman
depan KMS
Kolom "Laki-laki" diisi tanda apabila anak tersebut laki-laki dan
Bila ada kartu kelahiran, catat bulan lahir anak dari kartu tersebut
Bila tidak ada kartu kelahiran, tetapi ibu ingat, catat tanggal lahir anak
Setelah anak ditimbang, letakkan titik berat badannya pada titik temu garis
tegak (sesuai dengan bulan penimbangan) dan garis datar
(berat badan).
Contoh : Rudi dalam penimbangan bulan Mei 2000 berat badannya 7,5 kg.
Karena baru satu kali ditimbang, maka hanya ada satu titik
berat badan dan tidak bisa dibuat.
Langkah kelima : Mencatat keadaan kesehatan, makanan dan keadaan lainnya.
Catat juga semua kejadian yang dialami anak yang dapat mem-pengaruhi
kesehatannya, pada garis tegak (lihat contoh), sesuai bulan
bersangkutan.
Misal :
Anak tidak mau makan
Anak sakit panas
Anak diare
Anak diberi nasi tim
Ibu meninggal
Ayah di-PHK
Anak dikirim ke Puskesmas
Langkah keenam
Kolom ini diisi langsung oleh petugas imunisasi setiap kali setelah imunisasi
diberikan (lihat contoh disamping)
Langkah ketujuh
Kolomkolom ini
terdapat
di
bawah k
olomkolom
nama
bulan
0,1,2,3,4
.
Apabila
bayi
mendap
Pada pemnimbangan kedua dan seterusnya
at
ASI
1. Lakukan langkah keempat
saja
sampai
Jika bulan lalu anak ditimbang, hubungkan
usia
3 titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu
bulan,
dalam bentuk garis lurus. Jika jarak antara
maka
kolom 0, penimbangan bulan ini dan penimbangan
1, 2 dan sebelumnya lebih dari satu bulan, maka titik
3
diisi
berat
badan
bulan
ini
tidak
dapat
E0, E1,
E2 dan dihubungkan dengan titik berat badan
E3.
sebelumnya.
Sedangk
2. Lakukan langkah kelima
an
kolom 4
Catat juga semua kejadian yang dialami anak
diisi
pada garis tegak sesuai bulan bersangkutan.
dengan
tanda
kurang
(-),
karena
anak
sudah
mulai
diberi
makan
bubur
tim
lumat.
maka
jika
anak
diberi
kapsul
vitamin
A,
lakukanlangkah ketujuh.
Grafik pertumbuhan anak naik berkaitan dengan nafsu makan anak yang
baik/meningkat berarti ibu telah cukup memberikan makanan dengan gizi
seimbang.
Grafik pertumbuhan tidak naik bisa dikaitkan dengan nafsu makan anak
menurun karena sakit, atau karena ibunya sakit (pola asuh tidak baik),
atau sebab lain yang perlu digali dari ibu.
Dengan demikian isi atau pesan-pesan yang diberikan disesuaikan dengan
grafik pertumbuhan anak tersebut dan disesuaikan dengan penjelasan
ibunya tentang keadaan kesehatan anaknya.
ALUR TINDAKAN
BERDASARKAN HASIL PENIMBANGAN
Beri pujian
kepada anak &
ibunya.
Dan dianjurkan
agar
meneruskan
cara pemberian
makanan
kepada
anaknya tapi
lebih banyak,
agar bulan
berikutnya
berat badan
naik lagi.
Proaktif
Kembali ke
keluarga :
- Konseling
gizi/kunju
ngan
rumah
- Tata
laksana
pemberia
n
makanan
lokal/RT
pasca
rawat
inap
saat ini garis pertumbuhan naik, tIdak naik atau di bawah garis merah
(BGM).
Setelah diketahui hasil penimbangan anak tersebut, dilakukan tindakan
sebagai berikut:
1. Jika garis pertumbuhan naik, diberikan pujian serta nasehat agar
meneruskan cara pemberian makanan kepada anaknya, namun
dianjurkan agar makan lebih banyak lagi karena anak akan terus
tumbuh dan diupayakan berat badannya bulan depan naik lagi..
2. Jika garis pertumbuhan tidak naik :
a. Timbangan tidak naik 1 kali (1T), tanyakan riwayat makanan dan
penyakitnya, kemudian berikan nasehat makanannya. Berikan
motivasi agar bulan depan naik BB nya.
b. Timbangan tidak naik 2 kali (2T), tanyakan riwayat makanan dan
penyakit kemudian berikan nasehat makanannya. Apabila anak
kelihatan sakit segera dikirim ke puskesmas/fasilitas pelayanan
kesehatan lain.
c. Timbangan tidak naik 3 kali (3T), anak dirujuk ke puskemas /fasilitas
pelayanan kesehatan lain.
3. Jika garis pertumbuhan di bawah garis merah (BGM), anak harus
segera dirujuk ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lain
a. jika tanda klinis (-), berikan Makanan Tambahan Pemulihan (PMTPemulihan).
b. Jika tanda klinis (+), lakukan 10 langkah Tata laksana Gizi Buruk dan
obati jika ada penyakit penyerta.
F. Nasehat makan bayi dan anak sesuai hasil penimbangan
Konseling tentang nasehat makanan bayi dan anak dibedakan menurut umur anak,
yaitu 0- 4 bulan, 4 - 6 bulan, 6 -12 bulan, 12 - 24 bulan, 24bulan ke atas.
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau
untuk
ditambah
hati
ayam/
ikan/tempe/tahu/daging
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau
untuk
Puskesmas/Rumah Sakit.
BAYI UMUR 6 12 BULAN
1. Berat badan bayi naik
Beri pujian kepada ibu.
Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak.
Berikan
nasi
lunak ditambah
telur/ayam/ikan/tempe/tahu/
wortel/bayam/kacang-hijau/sedikit santan/minyak
daging/
pertumbuh-annya
untuk
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau
pertumbuh-annya
untuk
Puskesmas/Rumah Sakit.
ANAK UMUR 24 BULAN KEATAS
1. Berat badan anak naik ]
Berikan makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari
Berikan juga makanan yang bergizi sebagai selingan 2 kali sehari seperti
bubur kacang hijau, biskuit.
Pemberian makanan selingan dilakukan antara waktu makan makanan
pokok.
2. Berat badan anal satu bulan tidak naik (1T)
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau
telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan pertumbuh-annya
terganggu. Konsultasikan ke petugas kesehatan.
Berikan makanan setengah bagian dari jumlah yang dimakan ayahnya
3. Berat badan anak dua bulan berturut-turut tidak naik (2T)
Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan.
Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya. Beri nasehat
sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu.
Jika sudah dilaksanakan, tambah-kan porsi/frekuensi makan, usahakan
sekali dalam sehari anak makan bersama anak-anak lainnya.
Jika sakit, periksakan ke petugas kesehatan/puskesmas.
4. Berat badan anak tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.
Tulis
Surat
Pengantar
rujukan
ke
Puskesmas/Rumah
Sakit
untuk
1999.
Penggunaan
Kartu
Menuju
Sehat
(KMS)
Balita
bagi
petugas
kesehatan.
Jakarta, 1996.
3. Departemen Kesehatan RI;
Kartu Menuju Sehat (KMS). Jakarta, 1999.
4. Tim Pengelola Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) Pusat;
Buku Kader Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta, 1999.
5. World Health Organization;
Measuring Change in Nutritional Status. Geneva, 1983.
6. World Health Organization;
The Growth Chart, A tool for use in infant and child health care.Geneva,
1986.