Anda di halaman 1dari 39

PRINSIP GIZI PADA JEMAAH HAJI

1
Mengapa penting gizi pada jemaah
haji ?

Kondisi Arab Saudi Jika tidak terpenuhi


Mempengaruhi
Berbeda dgn tnh air : akan memperburuk
kebutuhan gizi
suhu, kelembaban keadaan kesehatan
seseorang
udara, sosial budaya jemaah haji

2
 Arab Saudi sebuah negara yang terletak di Asia Barat Daya,
negara terbesar di Jazirah Arab, berbatasan dengan Teluk
Persia dan Laut Merah, serta utara Yaman.

3
SAUDI

INDONESIA

4
PENDAHULUAN

 lbadah haji merupakan ibadah


dalam rangka memenuhi rukun
Islam ke lima yg pada
hakekatnya ad. ibadah fisik spiritual yg terencana dan terprogram.
 Diperlukan kesiapan fisik, mental, sosial sejak di tanah air, di
perjalanan, saat melaksanakan kegiatan ibadah hingga kembali ke tanah
air.
 lbadah fisik selama perjalanan spiritual merupakan faktor yang
memperberat beban jasmani sehingga dapat menimbulkan stress dan
5
keadaan ini semakin berat bagi mereka yang kondisi fisiknya sudah
menurun atau sakit.
 Pelaksanaan ibadah haji memerlukan kondisi tubuh yang sehat
dan status gizi yang baik agar mampu menyesuaikan diri
dengan kondisi lingkungan di tanah suci antara lain suhu yang
lebih tinggi dan kelembaban yang Iebih rendah dibandingkan
dengan cuaca di Indonesia.
 Perlu pengaturan gizi bagi jamaah haji yg merupakan bagian
penting dalam pelayanan kesehatan.

6
Prosesi ibadah haji di Kota Mekkah :

 Tawaaf (mengelilingi ka’bah 7x, dg arah berlawanan jarum jam krn


ka’bah di sisi kiri badan)
 Sai (berjalan sambil berlari kcl bolak balik 7x dari bukit Safa ke
Marwah skitar 500 m sekali jln)
 Wukuf di Arafah 1 hr (berangkat dr Mekkah sehari seblm wukuf dan
tidur di tenda pada mlm sebelum wukuf)
 Bermlm di Musdalifah di ruang terbuka, beratapkan langit dan
berlantai tanah berdebu, manusia padat, cuaca dingin
 Lontar Jumroh sekali sehari selama 3 hr. Perjln dari pondokan ke
jamarat 2-5 km, sangat padat jemaah dan berdesakan saat melontar
jumroh
 Ziarah ke Madinah, sholat berjamaah di masjid Nabawi dan ziarah ke
berbagai masjid bersejarah di Madinah
 Keg tsb menghabiskan 5 liter air perhari

7
TAWAF

8
Sai

9
WUKUF

10
Melontar Jumrah

11
Merupakan rangkaian keg yg terstruktur dan dpt meningkatkan status kes
Jemaah Haji (JH) yg meliputi :
 Penyuluhan
 Pemeliharaan Kes
 Pencegahan Penyakit
 Pengobatan dan Pemulihan Kes

Tujuan :
 Memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yg sebaik-baiknya
melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan terpadu agar
pelaksanaan ibadah haji dpt berjln dg aman, tertib, lancar dan nyaman
sesuai dg tuntunan agama
 Agar jemaah haji dpt melaksanakan ibadah haji sec mandiri shg
diperoleh haji mabrur

12
 Angka kesakitan dan kematian  cukup
tinggi
 Sebab kematian : jantung & paru-paru
 45% JHI meninggal di pondokan (2004)
 Suhu udara di Arab Saudi sangat dingin,
kelembaban rendah
 Penyebab : Pengetahuan, sikap, perilaku
kes JHI rendah, kurangnya kemampuan
petugas kes dlm pemberdayaan JHI.

13
Faktor-faktor yang berperan di dalam
pelaksanaan haji adalah sebagai berikut :
1. Iklim Saudi Arabia dan pengaruhnya
2. Kondisi jamaah haji dan kegiatan fisiknya
3. Persiapan sebelum berangkat

15
Iklim Saudi Arabia dan Pengaruhnya thp
Fisiologis Jemaah Haji
Arab Saudi merupakan dataran tinggi dan hampir seluruh daerahnya kering
karena jarang turun hujan, mempunyai dua musim yaitu musim panas (April-
September) dan musim dingin (Oktober-Maret)

* Musim Panas
Temperatur antara 42-52O C dengan kelembaban antara 12-16%.
Penguapan sangat sering terjadi saat musim panas
dapat menyebabkan 2 hal yang dapat menghambat kegiatan jamaah haji.
Pertama penguapan yang berlebihan menyebabkan jumlah cairan
Kedua, penguapan yang berlebihan disertai jumlah jamaah haji yang banyak,
tempat penginapan yang sempit, mempermudah terjadinya infeksi saluran
nafas.

* Musim dingin
Saat akan memasuki musim dingin, angin akan bertiup kencang, kadang-
kadang disertai badai debu dan saat puncak musim dingin dapat terjadi hujan
es dengan suhu yang turun hingga 2O C.
16
Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
suhu dingin antara lain Hipotermi, yaitu keadaan
penurunan suhu tubuh di bawah 350 C karena
terpapar angin dingin terlalu lama dan trauma es
(suhu di bawah nol) yang masing-masing bisa
berupa:
 Frostnip, yaitu trauma es lokal ringan dan
reversible dengan gejala kulit rasa baal pada
daerah yang langsung terpapar, kulit pucat, nyeri
kram dan kaku otot
 Frosrbite, yaitu keadaan
yang lebih berat
dari frostnip
irreversible

17
Kondisi jamaah haji dan kegiatan fisiknya
a. Di Asrama haji
b. Di pesawat terbang
c. Di Jedah
d. Di Medinah
e. Di Mekkah Al Mukkaramah
f. Tawaf dan Sa’i
g. Melempar Jumroh

18
Faktor Risiko Internal
 Gangguan kes/penyakit : hipertensi, jantung, asma,
DM, stroke dll
 Perilaku : kebiasaan merokok, menunda makan dll

Faktor Risiko Eksternal :


 Kepadatan jemaah. Jml penduduk kota Mekkah
200.000 orang, musim haji 2 jt orang
 Ketersediaan air, makanan, fasilitas kes
 Risiko penyakit menular meningkat
 Suhu udara (musim panas : 42-52oC, musim dingin -2o
C)
19
Penyakit Menular
 Meningititis : adanya calon JH yg berasal dr daerah yg
endemis meningitis (vaksinasi meningitis) mencegah
KLB meningitis
 ISPA dan Influenza (57%)
 Polio (usia < 15 tahun harus menunjukan sertifikat
vaksinasi polio)
 Diare
 Infeksi melalui cairan tubuh (Hepatitis B, C melalui cara
cukur rambut yg tdk bersih, HIV)

Penyakit Kronis
 Kematian terbesar krn penyakit kronis paru dan jantung.

20
Tujuan : Menjaga dan meningkatkan kesehatan
sebelum, selama dan sesudah melaksanakan
ibadah haji

Prinsip dan syarat pengaturan makan :


1. Makanlah makanan dengan gizi seimbang (cukup
jumlah, jenis dan aman) secara teratur
2. Cairan paling seedikit 10 gelas (2 liter)/hari
3. Perbanyak makan sayur dan buah
4. Kurangi makanan yg berlemak dan terlalu manis
5. kurangi makanan yg terlalu pedas, asam, panas
dan dingin

21
Pedoman makanan sehat utk
jemaah haji di tanah air
 Konsumsi makanan yang beraneka ragam, terdiri dari makanan seperti makanan
pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan secukupnya. Jangan terlalu
membatasi diri dengan diet jenis makanan tertentu. Hal ini disebabkan tubuh
kita sudah didesain untuk mengonsumsi beragam bentuk makanan yang telah
disediakan Allah swt.
 Pilih makanan pokok seperti beras, jagung, kentang, ubi talas, singkong, roti,
mi, dan sebaginya. Perhatikan cara penyajiannya secara sehat.
 Konsumsi lauk-pauk yang bergizi tinggi seperti daging, telur, ikan,daging ayam,
kacang-kacangan, dan hasil olahan seperti tahu dan tempe.

22
Pedoman makanan sehat utk
jemaah haji di tanah air
 Konsumsi sayur-sayuran berwarna seperti bayam, kangkung,
wortel, labu, sawi, daun singkong, dan sebagainya.
 Konsumsi buah-buahan berwarna kuning atau kemerahan yang
banyak mengandung vitamin, misalnya buah pepaya, pisang, jeruk,
nanas, apel, semangka, dan melon.
 Minum air secukupnya

23
24
25
Makanan yang perlu dihindari
jemaah haji
Gorengan serta makanan yang
menggunakan zat warna dan pengawet
yg bisa melemahkan imunitas tubuh

Pemanis buatan, seperti aspartam yg bisa


merusak jaringan saraf dan berbahaya
thdp jaringan otak serta organ tubuh

Minum soda dengan pemanis karena


dapat melemahkan kemampuan tubuh
terhadap infeksi bakteri virus
26
Kebutuhan energi dan zat gizi
ENERGI :
Sesuai AKG

KH : 55 – 67% TEE

PROTEIN : 13 - 15% TEE

LEMAK : 20% - 30% TEE

27
Syarat pemberian makan pada JH

 KH 55-67% dari TEE


 P 13 -15% dari TEE
 L 20-30% dari TEE
 Makanan mudah cerna
 Porsi kecil tapi sering
 Cairan 5 liter perhari (Setiap jam 1 gelas air minum)
 JH yg mempunyai masalah gizi sesuai dg riwayat penyakitnya

28
PARAMETER STATUS GIZI
JEMAAH HAJI
 PARAMETER ANTROPOMETRI
IMT = BB (kg)
(TB meter)²
LILA (Lingkar Lengan Atas) :
LILA ≥ 23,5 cm (normal, tdk KEK)
LILA < 23,5 cm (KEK)
Pemantauan klinis
Pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan, irama jantung dan ada tidaknya keluhan
seperti sakit kepala, lelah, mual dan muntah

 PARAMETER ANAMNESA MAKANAN


Prot , Vitamin , mineral, cairan 29
29
PARAMETER LABORATORIUM
Total Limfosit (ukuran fungsi imunitas melawan
penyakit, 1500-30000/mm3)
Serum albumin (indikator sintesis prot, rendah sering
tjd pd kead infeksi, injuri atau penyakit yg
mempengaruhi kerja hati, ginjal dan sal pencernaan, 4-
5,5 g/dl)
Transferin (prot yg mengangkut Fe, 170-250 ml/dl
Hb (P ≥ 12 mg/dl L ≥ 14 mg/dl)
Lipid serum (LDL, HDL, trigliserida, kolesterol darah >
200)
Glukosa serum

30
30
PENGATURAN MAKANAN UNTUK JAMAAH
HAJI YANG MENDERITA PENYAKIT RISIKO TINGGI

 Penyakit yang umum diderita jemaah


 Lambung
 Hipertensi

 Jantung

 Diabetes

31
Hipertensi

 Cara Pengaturan Makanan:


1. Batasi Bahan Makanan sumber Natrium (garam)
 Garam Natrium secara alami terdapat dalam bahan makanan hewani dan
nabati. Selain itu juga merupakan bahan yang ditambahkan pada
masakan/makanan, seperti:
• Tepung Susu Penuh ( Full cream) • Margarine • Soda kue (Natrium
bikarbonat) • Pengawet daging (Sendawa), • Pengawet buah (Sodium
benzoat) • Bumbu mie instan, petis, tauco, vetsin dan kecap
2. Batasi makanan yang asin atau diawetkan dengan garam:
 Semua makanan yang telah diolah, seperti:
 • Biskuit, krekers, bolu, kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan
margarine. Dendeng, abon, corned beef, ikan asin, ikan pindang, sarden,
udang kering, telur asin. • Keju, selai kacang tanah (pindakas). • Sayuran
dalam kaleng.

32
 3. Bahan makanan yang diperbolehkan:
• Bahan makanan segar, seperti beras, ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu,
gula pasir.
• Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau, kacang merah,
kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
• Minyak goreng, margarine tanpa garam.
• Sayuran dan buah-buahan segar.
• Bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur,
laos, salam, sereh, dan lain-lain.
 4. Meningkatkan asupan kalium, kalsium dan magnesium dengan
cukup makan sayuran dan buah-buahan.
 Dalam menumis atau memasak sebaiknya menggunakan mentega atau margarine yang tidak
mengandung (garam).
 Untuk memperbaiki rasa masakan yang tawar, dapat digunakan bumbu-bumbu seperti
bawang merah, bawang putih, gula, cuka, kunyit, daun salam, dan asam.
 Dengan menggoreng, menumis, pepes, kukus atau memanggang juga dapat
meninggikan/menambah rasa masakan sehingga tidak merasa tawar.
33
Diabetes
 1. Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan,
tinggi badan dan aktivitas,
 2. Batasi penggunaan karbohidrat kompleks seperti: nasi, lontong, roti,
ketan, jagung, kentang, dll dikurangi jumlahnya dan kebiasaan sehani-
hari,
 3. Hindari penggunaan sumber karbohidrat sederhana/mudah diserap
seperti gula pasir, gula jawa, sirup, selai, manisan buah-buahan, susu
kental manis, minuman botol ringan, dodol, es knim, kue-kue manis,
bolu, tarcis, abon, dendeng, dan sarden,

34
 4. Bahan makanan yang diperbolehkan:
• Lauk hewani dan nabati dalam jumlah yang cukup sesuai yang dianjurkan,
• Aneka ragam sayuran untuk memberikan rasa kenyang dan kandungan
serat tinggi,
• Buah-buahan dalam jumlah cukup,
• Minyak dan garam dalam jumlah yang tidak berlebihan.
 5. Jumlah makanan yang dimakan dalam satu hari dibagi dan diatur
dengan baik terutama bagi penderita yang menggunakan obat dan
suntikan insulin,
 6. Untuk mengganti gula dapat digunakan sakarin dengan perbandingan
1 gelas minuman digunakan 2 tablet sakarin atau 1/4 sendok teh sakarin
kristal. Bila menggunakan sakarin jangan dipanaskan karena dapat
memberi rasa pahit.

35
Penyakit Lambung
 1. Porsi makan yang diberikan kecil tapi sering,
 2. Lambung tidak boleh kosong lebih dari tiga (3) jam, sehingga
pembagian jam makan harus teratur,
 3. Dalam memasak sebaiknya tidak banyak memakai cabe dan bumbu
yang merangsang,
 4. Pilih buah-buahan yang tidak asam dan yang tidak menimbulkan gas
(misalnya : nenas, kedondong, mangga muda, durian, nangka masak),
 5. Susu diberikan sesuai toleransi,
 6. Hindari makanan yang merangsang sekresi getah lambung (kopi, teh
kental dan alkohol).

36
Jantung Koroner
 1. Batasi penggunaan garam bila ada tekanan darah tinggi (hipertensi),
 2. Bagi yang terlalu gemuk, jumlah makanan pokok sebagai sumber
hidrat arang dikurangi. Contoh sumber hidrat arang: beras, roti, mie,
kentang, bihun, biskuit, tepung-tepungan, gula, dan sebagainya,
 3. Bahan makanan yang berlemak sebaiknya dibatasi. Pilihlah daging
tanpa lemak atau ikan segar, ayam dan lain-lain,
 4. Hindari sayuran yang mengandung gas: kool, lobak, nangka muda,
 5. Semua buah boleh dimakan kecuali nangka masak, durian, alpukat
diberikan dalam jumlah terbatas,
 6. Makanan yang sebaiknya dipilih yang mudah dicerna dan tidak
merangsang,
 7. Dalam memasak sebaiknya tidak menggunakan cabe dan bumbu
yang merangsang,
 8. Usahakan untuk mengurangi makanan gorengan dan yang dimasak
dengan santan kental,
 9. Dianjurkan untuk tidak minum kopi, atau alkohol.
37
PERKIRAAN CUACA

JANUARI, Udara dingin sekali dan siang hari waktunya lebih singkat.
FEBRUARI, Udara dingin sekali dan siang hari waktunya lebih singkat.
MARET, Udara dingin sekali dan siang hari waktunya lebih singkat.
APRIL, Udara dalam keadaan sedang.
MEI, Udara mulai terasa panas dan semakin panas.
JUNI, Udara panas sekali dan siang hari waktunya lebih panjang.
JULI, Udara panas sekali dan siang hari waktunya lebih panjang.
AGUSTUS, Udara panas sekali dan siang hari waktunya lebih panjang.
SEPTEMBER, Udara panas sekali dan siang hari waktunya lebih panjang.
OKTOBER, Udara panas mulai berkurang.
NOVEMBER, Mulai dingin dan siang hari waktunya semakin singkat.
DESEMBER, Berangsur dingin, malam hari waktunya semakin panjang.

38
39
40

Anda mungkin juga menyukai