Naskah Cerpenn
Naskah Cerpenn
hancur dan dihantui rasa takut karenanya. Sejuta harapan dia gantungkan saat
menatap sang bendera. Selaksa mimpi dia angankan. Perasaan yang penuh dengan
harap ini jelas tersurat dalam sepenggal ceritanya:
Merasa mendapat izin dan dukungan dari Dewa Penolong, bocah itu segera
melanjutkan usahanya mengambil bender a-bendera itu dari tiangnya untuk segera
dapat dibut celana kolor yang lumayan bagus untuknya.
Akan tetapi, kenyataan tak seindah keinginannyanya. Alangkah terkejutnya
ketika bocah tersebut mengetahui kalau ada seorang lelaki tinggi dengan tubuh kekar
menghancurkan mimpinya dengan rasa takut yang dibangunnya. jika hal tersebut
dilihat dari stile bahasa yang mengacu pada simbol-simbol yang sarat dengan
makna,maka di sini menunjukkan bahwa seseorang yang penuh berwibawa layaknya
Dewa Penolong (pejabat pemerintahan) hanya memberikan harapan dan tidak
bertanggung jawab terhadap ucapan-ucapannya.
Titik pandang yang diambil dalam melakukan apresiasi terhadap cerpen
Bendera ini adalah bahasanya yang khas. Bahasa yang khas disini lebih dilihat dari
stile bahasa yang digunakannya,yaitu
Dari situ mulai melihat makna yang terkandung dalam dialog,kata-kata atau simbol
bahasa yang kental dengan kehidupan sehari-hari
Kekuatan cerpen Bendera ini terdapat pada kata-kata,dialog-dialog yang
memiliki kekentalan pesan dengan kehidupan nyata . Sebab, di dalamnya terdapat
gambaran kehidupan di Indonesia. Selain itu, cerpen ini juga memiliki perbedaan
dengan cerpen-cerpen yang lain. Hal ini bisa dilihat dari bahasanya yang ringan dan
mudah dipahami serta penuh dengan makna. Sehingga, menurut saya cerpen ini
cocok di baca oleh semua kalangan. Sehingga, sangat bermanfaat sekali untuk dibaca.
B. PEMBAHASAN
Cerpen Bendera karya Siti Mukaromah ini memiliki kekhasan atau hal yang
menarik untuk dibicarakan yaitu stile bahasanya . Stile bahasa disini lebih mengacu
kepada kata-kata atau dialog-dialog yang menjadi simbol-simbol. Simbol-simbol di
sini mirip dengan istilah perlambangan. Simbol-simbol disini memiliki sarat makna
dengan kehidupan kita sehari-hari.
Perlambangan seperti halnya kiasan.Perlambangan digunakan pengarang
untuk memperjelas makna dan membuat suasana tampak lebih jelas,sehingga dapat
menggugah hati pembaca. Jika dalam kiasan sesuatu hal dibandingkan atau dikiaskan
dengan hal lain. Maka dalam pelambangan , sesuatu hal digantikan atau
dilambangkan dengan hal lain . Dalam masyarakat banyak digunakan lambanglambang yang umum. Misalnya, lambang yang terdapat dalam upacara perkawinan
,berupa janur kuning,pohon pinang,tebu,pohon kelapa,menginjak telur,membasuh
kaki dan sebagainya. Janur kuning melambangkan kebahagiaan dan kesucian
pengantin yang masih muda(janur adalah lambang kemudaan,karna janur itu daun
kelapa muda). Pohon tebu melambangkan hati yang telah mantap. Membasuh kaki
melambangkan sikap berbakti,dan sebagainya.
Adanya simbol-simbol atau lambang-lambang dalam cerpen tersebut karena
pengarang merasa bahwa dengan lambang atau simbolisasi itu makna akan lebih
hidup ,lebih jelas, dan lebih mudah dibayangkan oleh pembacanya. Selain itu, dengan
adanya lambang atau simbol simbol tersebut dapat memberikan sugesti pada katakata itu.
Macam-macam simbol atau lambang yang terdapat dalam cerpen Bendera
tersebut terdapat antara kata-kata dan antara dialog-dialog.
Stile bahasa yang mengacu kepada kata-kata,dapat dilihat pada teks. Seperti:
1. Dengan dihiasi bendera-bendera itu Kota Solo tampak meriah, ya mbak.
C. KESIMPULAN
Pengarang telah menampilkan bahasa yang mudah dan ringan. Selain itu,
penuh dengan simbol-simbol yang syarat makna dengan kehidupan sehari-hari. Jadi,
bahasa yang digunakannyanya jelas tetapi mengandung makna yang dalam sekali.
Sehingga, pembaca mendapatkan suatu pelajaran yang berharga setelah membacanya.
Selain itu, cerpen ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja,mulai anak kecil sampai
orang dewasapun mampu menangkap maksudnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiyantoro. Burhan. 2000. Teori Kajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universty Press.
Diposkan oleh Siti Lailatus Saadah di 21.06
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest