KELAS: A04
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMASARAN HASIL PERIKANAN
Nama Asisten : Fyna Aprilya Sitorus
KELAS : A04
KELOMPOK : 39
1. SHEILA MAULIDINA
155080400111041
155080400111048
3. DWI PRASETIYONO
155080400111064
155080400111070
5. ROZI ENDARWATI
155080401111002
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Koordinator Asisten
Asisten Pendamping
NIM. 125080401111041
NIM. 135080400111089
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan....................................................................................... 6
1.1
Latar Belakang.................................................................................. 6
1.2
Perumusan Masalah.........................................................................7
1.3
Tujuan............................................................................................. 8
1.4
Kegunaan Praktikum.........................................................................8
2.2
2.3
Segmentasi Pasar..........................................................................12
2.4
Perilaku Konsumen.........................................................................12
2.5
2.6
2.7
2.8
Margin Pemasaran..........................................................................17
2.9
Keuntungan.................................................................................... 18
2.10
Efisiensi Pemasaran.......................................................................20
3.2
3.3
3.3.1
Observasi................................................................................. 24
3.3.2
Wawancara.............................................................................. 25
3.3.3
Dokumentasi............................................................................ 25
3.4
3.4.1
3.4.2
4.1.1
Deskripsi Kegiatan....................................................................28
4.1.2
4.1.3
Segmentasi Pasar.....................................................................29
4.1.4
Perilaku Konsumen...................................................................29
4.1.5
4.1.6
4.2
4.2.1
4.2.2
Margin Pemasaran....................................................................26
4.2.3
Keuntungan.............................................................................. 33
4.2.4
Efisiensi Pemasaran.................................................................33
BAB V. Penutup.......................................................................................... 34
5.1
Kesimpulan..................................................................................... 34
5.2
Saran............................................................................................. 34
Daftar pustaka............................................................................................. 35
Lampiran.................................................................................................... 37
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia terdiri atas 17.502 buah pulau, dan garis pantai sepanjang
81.000 km dengan Luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8 juta Km2, yang terdiri
dari perairan kepulauan dan teritorial seluas 3,1 juta Km2 serta perairan Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7 juta Km2. Fakta tersebut
menunjukkan bahwa prospek pembangunan perikanan dan kelautan Indonesia
dinilai sangat cerah dan menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis.
Sumberdaya ikan yang hidup di wilayah perairan Indonesia dinilai memiliki tingkat
keragaman hayati (bio-diversity) paling tinggi. Sumberdaya tersebut paling tidak
mencakup 37% dari spesies ikan di dunia (Kantor Menteri Negara Lingkungan
Hidup, 1994). Di wilayah perairan laut Indonesia terdapat beberapa jenis ikan
bernilai ekonomis tinggi antara lain : tuna, cakalang, udang, tongkol, tenggiri, kakap,
cumi-cumi, ikan-ikan karang (kerapu, baronang, udang barong/lobster), ikan hias
dan kekerangan termasuk rumput laut (Barani, 2004).
Potensi sumberdaya perikanan di indonesia cukup besar, baik sumberdaya
perikanan tangkap maupun budidaya. Sumberdaya perikanan tersebut merupakan
salah satu asset nasional yang harus dikelola dengan baik.Pada umumnya
komoditas perikanan yang diekspor bila dipasarkan di pasar lokal harganya relatif
mahal, sehingga tidak terjangkau bagi kebanyakan konsumen atau masyarakat
Indonesia.Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka
pengolahan hasil perikanan juga semakin berkembang, tidak saja pada proses
pengolahan yang ada, tetapi sudah disesuaikan dengan keinginan dan selera
konsumen (Irianto, 2007).
Menurut Radiosunu (2001) Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial.
Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu
ataupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,
menawarkan, dan menukarkan produk yang meiliki nilai komoditas. Riset pemasaran
(marketing research) adalah desain, kumpulan, analisis, dan laporan sistematis
tentang data yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi
oleh sebuah organisasi. Riset pemasaran dapat membantu pemasar menilai potensi
pasar dan pangsa pasar atau untuk mengukur efektifitas penetapan harga, produk,
distribusi, dan kegiatan promosi.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka
pengolahan hasil perikanan juga semakin berkembang. Tidak saja pada proses
pengolahan yang ada, tetapi sudah disesuaikan dengan keinginan dan selera
konsumen. Diversifikasi produk olahan hasil perikanan merupakan salah satu
alternatif pemecahan masalah dalam menghindari kejenuhan pasar dan penyediaan
gizi masyarakat. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang
sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang
pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan
pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan
gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam
menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar (Wau
et al., 2010).
hasil perikanan?
Apa saja variabel dalam bauran pemasaran yang dipakai dalam praktikum
Tujuan
Tujuan dari praktikum pemasaran hasil perikanan ini adalah :
a Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun strategi pemasaran produk
b
adalah 10 hari, dimulai sejak tanggal 25 April 2016 dan berakhir pada tanggal 04 Mei
2016.
Tempat pelaksanaan praktikum pemasaran hasil perikanan untuk kelompok 39
adalah di Jl. Bantaran gang III, Tulusrejo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa
Timur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta dan dibeli pada suatu harga
dan waktu tertentu. Permintaan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu harga
barang itu sendiri, harga barang lain, dan tingkat pendapat per kapita.
Menurut Fadli (2010), penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan
oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat
harga tertentu. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa Semakin
tinggi harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah barang tersebut yang
ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang,
semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada
suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu.Faktor
yang mempengaruhi penawaran adalah harga barang itu sendiri, harga barangf lain,
harga faktor produksi, dan biaya produksi. Bila harga suatu produk tinggi, maka
penawaran pada produk tersebut juga akan meningkat guna mendapatkan
keuntungan yang besar dengan jumlah penjualan produk yang tinggi.
2.3 Segmentasi Pasar
Menurut Lubis (2004), Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu
strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya
adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran
dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi
konsumen., Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses
segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan,
yaitu:
a. Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya,
maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
b. Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga
dapat dilayani secara efektif.
c. Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
d. Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun
untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung
mengharuskan
variabel
mana
dapat
dikendalikan
oleh
perusahaan
untuk
Pemasaran
serta
adalah
memelihara
kegiatan
suatu
menyeleksi
bauran
target
pemasaran
pasar
yang
dan
akan
Biaya untuk mendapatkan pesanan (order getting cost), yaitu biaya yang
dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contoh biaya yang
termasuk dalam golongan ini adalah biaya gaji wiraniaga (sales person), komisi
penjulan, advertensi dan promosi.
b. Biaya untuk memenuhi pesanan (order filling costs), yaitu semua biaya yang
dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk sampai ke tangan pembeli
dan biaya-biaya untuk mengumpulkan piutang dari pembeli. Contoh biaya yang
termasuk dalam golongan ini adalah biaya pergudangan, biaya pembungkusan
dan pengiriman, biaya angkutan, dan biaya penagihan.
Menurut Mulyadi (2009) dalam Ibrahim (2011),berdasar fungsi pemasaran,
biaya pemasaran dapat digolongkan menjadi :
a. Fungsi penjualan, fungsi ini terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesanan yang
diterima dari pelangggan. Biaya fungsi penjualan terdiri dari gaji karyawan fungsi
penjualan, biaya depresiasi kantor, biaya sewa kantor.
b. Fungsi advertensi, fungsi ini terdiri dari kegiatan perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan order gettingmelalui kegiatan advertensi dan promosi. Biaya fungsi
advertensi terdiri dari gaji karyawan fungsi advertensi, biaya iklan, biaya pameran,
biaya promosi, biaya contoh (costs of samples).
c. Fungsi pergudangan, fungsi ini terdiri dari kegiatan penyimpanan produk jadi
yang siap untuk dijual. Biaya fungsi pergudangan terdiri darigaji karyawan bagian
gudang, biaya depresiasi gudang, dan biaya sewa gudang.
d. Fungsi pembungkusan dan pengiriman, fungsi ini terdiri dari kegiatan
pembungkusan produk dan pengiriman produk kepada pembeli. Biaya fungsi
pembungkusan dan pengiriman terdiri dari biaya karyawan fungsipembungkusan
dan pengiriman, biaya bahanuntuk pembungkusan, biaya pengiriman, biaya
depresiasi kendaraan, biaya operasi kendaraan.
e.
yang terdiri dari penjualan dan pembelian, Fungsi Fisik yang terdiri dari
penyimpanan, pengangkutan, pemrosesan, dan standarisasi, serta Fungsi
Fasilitasi yang terdiri dari pembiayaan, penanggungan resiko dan informasi pasar.
2.8
Margin Pemasaran
Menurut Tomeck and Robinson (1990) dalam Sudiyono (2001) Dalam
dikatan pemasaran yang efisien adalah pemasaran dengan nilai margin pemasaran
yang rendah.
2.9 Keuntungan
Menurut Hermawanto (2012), merhitungan keuntungan diketahui dengan
menggunakan analisis Revenue Cost Ratio (R-C ratio). Nilai R-C ratio = 1 artinya
usaha tidak untung/rugi, nilai R-C ratio > 1 berarti usaha menguntungkan/efisien,
nilai R-C ratio < 1 berarti usaha merugikan/tidak efisien. R-C ratio dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Analisis titik impas merupakan suatu cara untuk mengetahui berapa volume
atau penjualan minimum produk agar perusahaan tidak mengalami kerugian atau
tidak memperoleh keuntungan. Titik impas dihitung berdasarkan analisis biaya dan
pendapatan. Biaya total diperoleh dari penjumlahan antara biaya tetap dengan biaya
variabel. Persamaannya total biaya, pendapatan dan penerimaan adalah sebagai
berikut:
TC
= TFC + TVC
= TR TC
TR
=PxQ
Dimana:
TC
= biaya total;
TFC
TVC
= pendapatan bersih;
TR
= penerimaan;
kemampuan
perushaan
dalam
menghasilkan
keuntungan.
Dengan
hasil dari produsen ke konsumen dengan biaya yang serendah-rendahnya. Selain itu
mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar
konsumen akhir dari semua pihak yang ikut serta didalam seluruh kegiatan produksi
dan pemasaran barang tersebut. Jika hal tersebut dapat tercapai maka akan tercipta
kepuasan konsumen yang akan membuat pemasaran menjadi lebih efisien.
BAB III
METODE PENELITIAN
diperhatikan oleh produsen yang mempunyai akibat yang cukup fatal apabila tidak
letak
atau
took
pengecer
pada
daerah
yang
strategis
sehingga
dapat
(dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
dari sumber yang sudah ada.
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara).Data primer dapat berupa opini subjek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk
mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi.Data
primer yang kami ambil dari penjualan produk olahan perikanan yakni antara lain
dengan pertanyaan lisan maupun tertulis atau kuisioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk
kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain.
Sedangkan, data primer merupakan informasi yang dikumpulkan terutama untuk
tujuan investigasi yang sedang dilakukan.
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber secara langsung. Data
primer dapat berupa wawancara tatap muka secara langsung atau dengan mengisi
kuisoner. Alasan kami menggunakan data primer karena sumber data lebih akurat,
hal ini disebabkan karena kelompok kami bertatap muka dengan konsumen secara
langsung. Namun dalam mengumpulkan data primer membutuhkan biaya, waktu,
dan tenaga yang lebih besar dan lebih rumit.
Sedangkan data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak
lain, bukan dari periset itu sendiri. Sumber-sumber data sekunder dapat berasal dari
literatur, buku, jurnal, artikel, dan paper. Dalam praktikum pemasaran hasil perikanan
kelompok kami menggunakan data sekunder berupa literatur, buku, jurnal, dan
artikel. Alasan kami menggunakan data sekunder adalah karena data sekunder
hanya membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang lebih sedikit dan lebih mudah
dalam pengumpulannya.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.2 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
menggali permasalahan yang ada dalam suatu wilayah serta sebagai alat yang tepat
untuk mengetahui informasi secara mendalam dari responden. Secara definisi
wawancara adalah dialog yang dilakukan dengan bertatap muka, yang bertujuan
adalah
proses
mendapatkan
informasi
dengan
cara
penelitian tersebut, baik kuatitatif dan kualitatif memiliki teknik analisis data yang
berbeda. Penelitian kuatitatif adalah penelitian yang dikemukakan dengan hipotesis
yang diturunkan dari suatu teori dan kemudian diuji kebenarannya berdasarkan data
empiris, sedangkan penelitian kuliatatif adalah penelitian yang bersifat naturalistic
yang dikumpulkan dari empiris, kemudian dari data tersebut ditentukan pola atau
tema (adanya penemuan atau discovery) dan dikembangkan menjadi suatu teori.
3.4.1 Analisis Kualitatif
Menurut Majannaii (2012), analisis kualitatif adalah penelitian yang datadatanya bersifat deskriptif berupa: kata-kata, catatan lapangan (pengamatan),
foto/gambar, dokumen, dan sejenisnya. Penelitian ini bersifat lentur, flexible sesuai
dengan perolehan data di lapangan. Peneliti berperan menjadi kendali di
lapangan.Karakteristik atau ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: latar
ilmiah, manusia sebagai alat (instrumen), metode kualitatif, analisis data secara
induktif, teori dari dasar (grounded theory), deskriptif, lebih mementingkan proses
daripada hasil, adanya batas yang ditentukan oleh fokus, ada criteria khusus
untuk keabsahan data, desain yang sementara, serta hasil penelitian dirundingkan
dan disepakati bersama
Analisa deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang
berbagai kondisi lapangan yang data-datanya bersifat deskriptif berupa : kata-kata,
catatan lapang (pengamatan), foto/gambar, dokumen dan sejenisnya. Data kualitatif
sesuai dengan perkataan subyek penelitian dengan bahasanya sendiri.Dalam
praktikumini data kualitatif yang kami analisis adalah terdiri atas deskripsi kegiatan,
permintaan dan penawaran, segmentasi pasar, perilaku konsumen, lembaga dan
saluran pemasaran, strategi dan bauran pemasaran.
3.4.2 Analisis Kuantitatif
Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik,
scientific dan metode discovery.Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai
metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena
berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah
(scientific) Karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit,
empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai
iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistic (Aldoranuary,2012).
Metode kuantitatif disebut metode tradisional karena metode ini sudah lama
digunakan dan sudah menjadi tradisi dalam penelitian. Metode ini disebut metode
ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif,
terukur, rasional dan sistematis. Dalam praktikum ini yang dianalisis dalam deskriptif
analisis kuantitatif meliputi fungsi dan biaya pemasaran, efisiensi pemasaran, margin
pemasaran, keuntungan dari penjualan produk.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
tingkat konsumtif karena alasan lebih memilih produk perikanan karena lebih suka
rasanya.
Keterangan:
minggunya
Tingkat Non-Konsumtif merupakan konsumsinya terhadap produk < 3x setiap
minggunya.
Jadi dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahawa konsumen yang
membeli produk yang kami tersebut termasuk kedalam kategori konsumen yang
tingkat non-konsumtif karena tingkat konsumsi terhadap produk perikanan setiap
minggunya kurang dari 3 kali.
Praktika
n
Konsumen
Pedagang pengumpul dalam hal ini adalah tim asisten pemasaran hasil perikanan
dan mas Ikhwan sebagai supplier, kemudian ke pedagang pengecer dalam hal ini
adalah pratikan (kelompok 39), kemudian toko tersebut Warung Ibu Siti kemudian
pada titik terakhir adalah konsumen. Secara sistematis dapat digambarkan sebagai
berikut
Gambar 2. Saluran Pemasaran Tidak Langsung
Suppliye
r
Praktika
n
Konsumen
memudahkan
kami dalam
Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif meliputi analisa fungsi dan biaya pemasaran, margin
Fungsi pertukaran
Fungsi pertukaran terdiri dari dua kegiatan, yaitu penjualan dan pembelian.
Fungsi penjualan meliputi kegiatan yang dijalankan untuk mencari para
calon pembeli produk atau jasa yang ditawarkan dengan harapan bisa
memperoleh keuntungan. Fungsi penjualan ini kami lakukan di Jl. Bantaran
Gang 3. Apabila konsumen tertarik dengan produk kami, mereka akan
membeli, dan hal tersebut sebagai timbal balik dari fungsi penjualan yakni
fungsi pembelian.
Fungsi fisik
Fungsi fisik terdiri dari tiga kegiatan, yaitu penyimpanan, transportasi dan
pengolahan. Kegiatan penyimpanan dilakukan untuk memperpanjang
massa dari produk dan atau menjaga agar produk tetap tersedia. Untuk
kegiatan penyimpanan pada produk perikanan dilakukan oleh supplier.
Fungsi transportasi merupakan proses pemindahan barang dari suatu
tempat dipindahkan ke tempat yang lainnya (pemindahan). Dengan kata
lain fungsi tersebut kami lakukan dengan memindahkan barang dari
supplier ke lokasi penjualan yaitu Jl. Bantaran Gang 3. Fungsi pengolahan
bertujuan untuk mengolah suatu produk dari suatu bentuk ke bentuk yang
lain sesuai dengan kebutuhan, selain itu bertujuan untuk memudahkan
4.2.3 Keuntungan
Efisiensi Pemasaran
Untuk mengetahui suatu tingkat efisiensi pemasaran, dapat dihitung
menggunakan rumus :
ME =
TC
TR
X 100%
Kisaran efisiensi yang diperoleh dari hasil literatur yang telah didapatkan,
yaitu:
0-33%
= Efisien
34-67%
= Kurang Efisien
68-100%
= Tidak Efisien
Dari hasil praktikum pemasaran hasil perikanan ini maka didapatkan efisiensi
pemasarannya sebagai berikut:
Effisiensi Langsung (MEL) :
bplangsung
harga jual
32450
x 100
892000
= 3,637 %
Effisiensi Tidak Langsung (MEL) :
bplangsung
harga jual
32450
x 100
0
=Dari data perhitungan efisiensi pemasaran tersebut, diperoleh data yaitu nilai
efisiensi langsung yaitu sebesar 3,637%. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan
produk dengan cara langsung adalah efisien karena kurang dari 5%. Sedangkan
untuk produk yang dijual tidak langsung dapat dikatakan tidak efisien karena tidak
ada produk yang laku terjual.
BAB V. Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum pemasaran hasil perikanan yang telah dilakukan maka dapa
disimpulkan bahwa:
Strategi pemasaran dari praktikum yang telah kami lakukan yaitu dengan
berbagai cara yang kemudian dirinci menjadi satu. Jenis pemasaran yang
seperti ini disebut marketing mix (bauran pemasaran).
Bauran pemasaran dari praktikum yang telah kami lakukan yaitu dengan
5.2 Saran
Saran untuk pemasaran hasil perikanan yaitu agar lebih memperhatikan
kebutuhan dan kepuasan konsumen, meningkatkan efisiensi pemasaran dengan
memperpendek saluran pemasaran dan memperkecil margin pemasaran, serta
menerapkan bauran pemasaran yang terdiri dari 4P (place, price, product, dan
promotion) agar pemasaran hasil perikanan dapat lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Sya,ban. 2005. TEKNIK ANALISIS DATA PENELITIAN Aplikasi program SPSS
dan Teknik Menghitungnya. Jakarta.
Barani, Husni Mangga. 2004. Pemikiran Percepatan Pembangunan Perikanan .
Djaelani, Aunu R. 2013. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif.
Majalah Ilmiah Pawiyatan. Vol XX (1). Semarang.
Hanafiah dan Saefudin (2006) dalam Purwanto. 2011. Efisiensi Pemasaran Kayu
Jenis Sengon (Studi Kasus Hutan Rakyat Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten
Bogor). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Haryati, Teti. 2012. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Hermawanto, Armand. 2010. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah
Malang Press. Malang.
Iriawan , A. R. 2003. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.
Jurnal Ilmiah Pawiyatan. Vol 20 (1) : 82-92.
Irianto, Hari Eko. 2007. Dukungan Teknologi Penyediaan Produk Perikanan. Bogor:
IPB.
Ibrahim, T. 2011. Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Pemasaran dan Gaji Karyawan
terhadap Hasil Penjualan Pada Anggrek Catering di Kota Semarang.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisike Sebelas.PT.Indeks Kelompok
Gramedia. Jakarta.
Kotler, Philip, dan Amstrong. 2007. Dasar-dasar Pemasaran Edisi Kesembilan Jilid I,
PT Indeks, Jakarta. Diakses pada taggal 2 Mei 2016 pukul 17.35)
Lewenussa, Iramaya S. 2011. Identifikasi Sikap Konsumen Terhadap Berbagai
Produk Perikanan di Pasar Passo. Prodi Agrobisnis Perikanan Jurusan
THPFPIK Universitas Pattimura. Ambon.
Lubis, Arlina N. 2004. Srtategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. USU Library.
Universitas
Sumatra Utara.
Mandaka, Syarifudin dan M. Parulian Hutagol. 2005. Analisis Fungsi Keuntungan
Efisiensi Ekonomi dan Kemungkinan Skema Kredit Bagi Pengembangan
Skala Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat di Kelurahan Kebon Pedes,
Kota Bogor. IPB. Bogor.
Munadi, Fandi A. 2009. Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan
Kendaraan Motor pada CV Turangga Mas Motor. Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma.
Sudiyono, 2004 (http://eprints.ung.ac.id/3807/6/2013-1-54201-614409029-bab231072013051548.ps
Radiosunu. 2001. Manajemen Pemasaran edisi 2. Yogyakarta: BPFE .
LAMPIRAN KUISIONER
Koresponden 1
Pada praktikum lapang pemasaran hasil perikanan, untuk koresponden 1
memiliki pendapat per bulan berkisar antara 3.000.000 5.000.000.Dengan
pendapatan yang diterimanya, beliau lebih memilih produk perikanan daripada
produk non perikanan.Alasan koresponden 1 memilih produk perikanan daripada
nonperikanan adalah rasanya enak. Bentuk produk perikanan yang disukai oleh
koresponden 1 adalah ikan segar. Biasanya koresponden 1 membeli produk
perikanan di supermarket, karena di tempat tersebut memiliki jenis produk perikanan
yang lengkap. Koresponden 1 membeli produk perikanan hamper setiap hari dalam
1 minggu dan produk tersebut beliau beli untuk ditujukan kepada anak dan semua
nonperikanan adalah harganya murah. Bentuk produk perikanan yang disukai oleh
koresponden 2adalahsemua bentuk produk perikanan. Biasanya koresponden 2
membeli produk perikanan di pasar, karena di tempat tersebut memiliki harga yang
murah. Koresponden 2 membeli produk perikanan sebanyak 3 kali dalam 1 minggu
dan produk tersebut beliau beli untuk ditujukan kepada anak dan semua
keluarga.Koresponden 2 tidak memiliki pengalaman buruk selama membeli produk
perikanan.
Menurut koresponden , cara pemasaran produk perikanan dari kelompok 39
termasuk dalam kategori standart dan harga produk perikanan yang ditawarkan
oleh kelompok 39 termasuk dalam kategori standart. Harapan dari koresponden 1
terhadap produk perikanan yang ditawarkan adalah agar masyarakat lebih banyak
mengkonsumsi ikan.
Koresponden 3
Pada praktikum lapang pemasaran hasil perikanan, untuk koresponden 3
memiliki pendapat per bulan di bawah 2.000.000. Dengan pendapatan yang
diterimanya, beliau lebih memilih produk perikanan daripada produk non perikanan.
Alasan koresponden 3 memilih produk perikanan daripada nonperikanan adalah
rasanya enak.
juga
Koresponden 7
Pada praktikum lapang pemasaran hasil perikanan, untuk koresponden
7tidakmemiliki pendapatan per bulan, karena koresponden 7 adalah seorang
mahasiswa. Koresponden 7 lebih memilih produk perikanan daripada produk non
perikanan dengan alasan memilih produk perikanan daripada nonperikanan karena
alasan suka.Bentuk produk perikanan yang disukai oleh koresponden 7 adalah
semua bentuk produk perikanan.Biasanya koresponden 7 membeli produk
perikanan di supermarket, karena di tempat tersebut memiliki jenis produk
lengkap.Koresponden 7 membeli produk perikanan sebanyak 1 kali dalam 1 minggu
dan produk tersebut beliau beli untuk ditujukan untuk diri sendiri. Koresponden 7
memiliki pengalaman buruk harga mahal.
Menurut koresponden 7, cara pemasaran produk perikanan dari kelompok 39
termasuk dalam kategori baik dan harga produk perikanan yang ditawarkan oleh
kelompok 39 termasuk dalam kategori standart. Harapan dari koresponden 7
terhadap produk perikanan yang ditawarkan agar lebih ditingkatkan dan lebih
beragam.
Koresponden 8
Pada praktikum lapang pemasaran hasil perikanan, untuk koresponden 8
memiliki pendapat per bulan dibawah 2.000.000.Dengan pendapatan yang
diterimanya, beliau lebih memilih produk non perikanan daripada produk
perikanan.Alasan koresponden 8 memilih produk perikanan daripada nonperikanan
adalah rasanya enak. Bentuk produk perikanan yang disukai oleh koresponden 8
adalah olahan ikan yaitu nugget tuna. Biasanya koresponden 8 membeli produk
perikanan di supermarket, karena di tempat tersebut enak. Koresponden 8 membeli
produk tidak menentu 1 minggu dan produk tersebut beliau beli untuk digunakan
sendiri. Namun, koresponden
Koresponden 10
Pada praktikum lapang pemasaran hasil perikanan, untuk koresponden 5
memiliki pendapat per bulan dibawah 2.000.000. Dengan pendapatan yang
diterimanya, beliau lebih memilih produk non perikanan daripada produk perikanan.
Alasan koresponden 10 memilih produk non perikanan daripada perikanan adalah
rasanya enak. Bentuk produk perikanan yang disukai oleh koresponden 10 adalah
ikan segar. Biasanya koresponden 10 membeli produk perikanan di pasar, karena di
tempat tersebut memiliki harga yang murah. Koresponden 10 membeli produk 1 kali
dalam 1 minggu dan produk tersebut beliau beli untuk digunakan sendiri.
Koresponden 10 tidak memiliki pengalaman buruk terhadap produk perikanan.
Menurut koresponden 10, cara pemasaran produk perikanan dari kelompok
39 termasuk dalam kategori standart dan harga produk perikanan yang ditawarkan
oleh kelompok 39 termasuk dalam kategori standart. Harapan dari koresponden 10
terhadap produk perikanan yang ditawarkan adalah produk perikanan lebih murah
dan lebih bervariasi olahannya.
LAMPIRAN FOTO
Gambar 1. Konsumen pembeli produk
kering
Gambar
9.Pengisiankuisionerprodukperikanan