Kartono 026891 PDF
Kartono 026891 PDF
Diajukan oleh:
KARTONO
07/255843/DPA/02689
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Kartono
07/255843/DPA/ 02689
Telah diajukan dan dipertanggungjawabkan kepada
Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji
serta diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada
Program Diploma III Rekam Medis
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
02 Juli 2010
Dosen Pembimbing,
( Dra.Rawi Miharti )
Tanggal:
Juli 2010
Dosen Penguji I,
ii
MOTTO
Berani Berbuat
Berani Bertanggung Jawab
iii
Persembahan
Tugas akhir ini saya persembahkan untuk:
Bapak dan Ibu ku tersayang yang selalu memberikan kasih sayangnya dengan tulus
dan ikhlas sampai saat ini
Kakak2 ku
Mas Wal & Mbak Endang, Mas Pur & Mbak Atin, Mas Mar, Mas Pit & Mbak
Ari, Mas bud.
Keponakan2 ku yang lucu-lucu dan ngegemesin
Endri, Vera, Andi, Davin.
iv
TONOS THANKS TO
ALLAH SWT yang selalu memberikan nikmat yang tak terhenti hingga saya bisa
menyusun tugass akhir ini. Semoga hambaMu ini selalu dijalanMu ya Rob Amin
Bapak dan Ibu ku tersayang, trimakasih atas kasih sayang yang telah bapak dan ibu
berikan selama ini.
Mas Wal & Mbak Endang, Mas Pur & Mbak Atin, Mas Mar, Mas Pit & Mbak
Ari, Mas bud. Terimaksih buat dukungan dan didikannya. Tono bisa kayak gini
karena didikan yang mas dan mbak berikan. I LOVE U ALL
Keponakan2 ku yang lucu-lucu dan ngegemesin
Endri, Vera, Andi, Davin. Jangan nakal ya trimakasih buat tawa dan candanya.
Karena kalianlah Om Tono bisa ngilangi sedih
Buat Bu Rawi, makasih ya bu atas bimbingan yang ibu berikan. Buat Bu Vitri dan
Pak Eddy, makasih ya atas waktu yang ibu dan bapak berikan untuk menguji TA
saya
Buat GOA BOYS, Surip dan Gembul makasih atas kepercayaan kalian. karena
kalian lah aku bisa tambah dewasa hehe kalian keluarga saya dijogja
Buat Penghuni Blimbingsari Komplek. Angga, Budi, Devi & Adi, Dewi, Didi,
Yayan, Yuda, Avita, Galan. Makasih ya atas persahabatan selama ini. Ingat!
didalam persahabatan itu gak kenal istilah perceraian.
Buat Prise, Aan, Prana, Joko, Anggi, Pak Donie, Pak Hader, Pak Yossi, Suter Yuli,
Bu bekti, Tina, Tere, Cipret, Surya, Babe, Ervan, sopo meneh ki? Pokoknya buat
temen2ku rekmed UGM Trimakasih Untuk semuanya.
Buat tim Rekmed All Star tingkatin terus prestasinya, makasih ya sudah nagajarin
GW main bola. Hehe..
KATA PENGANTAR
vi
Yogyakarta,
Penulis
vii
Juli 2010
Intisari
Latar Belakang: Berkas rekam medis inaktif pada rak penyimpanan tidak
selamanya akan disimpan, karena jumlah rekam medis di rumah sakit
terus bertambah. Pemusnahan rekam medis merupakan salah satu upaya
yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi
penumpukan berkas rekam medis di ruang penyimpanan. Rumah Sakit
Panti Rini mempunyai dua ruang penyimpanan rekam medis aktif dan
tidak mempunyai ruang penyimpanan rekam medis inaktif secara khusus.
Rekam medis inaktif di simpan di ruang penyimpanan rekam medis aktif.
Karena ruang tersebut sudah penuh ada sebagian rekam medis inaktif
yang disimpan di dalam kardus dan hanya diletakkan di lantai dekat rak
penyimpanan. Untuk mengurangi berkas rekam medis inaktif tersebut
rumah sakit melakukan pemusnahan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persiapan
pemusnahan berkas rekam medis rawat inap inaktif di Rumah Sakit Panti
Rini Kalasan dari segi SDM dan Fasilitasnya dan mengetahui pelaksanaan
penilaian terhadap berkas rekam medis rawat inap inaktif yang akan
dimusnahkan.
Metodologi Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan rancangan cross sectional. Metode pengambilan data
dengan menggunakan wawancara dan observasi.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa pemusnahan berkas rekam
medis rawat inap inaktif dimulai dengan pengusulan oleh Kepala Sub
Seksi Rekam Medis kepada direktur rumah sakit untuk melakukan
pemusnahan dan mengadakan dua tenaga kontrak untuk melaksanakan
penilaian dan pemilahan. Fasilitas yang digunakan untuk melakukan
pemusnahan meliputi tempat, alat pencacah dan komputer. Pelaksanaan
penilaian berkas rekam medis yang akan dimusnahkan berdasarkan tata
cara penilaian yang terdapat pada prosedur pemusnahan berkas rekam
medis.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
MOTTO .............................................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
INTISARI.........................................................................................................viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1. Tujuan Umum ...................................................................................... 4
2. Tujuan Khusus...................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................................... 5
ix
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 64
B. Saran ......................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Contoh berita acara pemusnahan ..................................... 25
Gambar 2. Kerangka konsep penelitian .............................................. 30
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis pada pasal 1, rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Setiap rumah sakit harus membuat rekam medis baik itu
rekam medis rawat jalan maupun rekam medis rawat inap. Rekam
medis juga berguna sebagai bukti tertulis atas tindakan-tindakan
pelayanan terhadap seseorang pasien, juga mampu melindungi
kepentingan hukum bagi pasien yang bersangkutan, rumah sakit
maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya, apabila dikemudian
hari terjadi suatu hal yang tidak diinginkan menyangkut rekam medis
itu sendiri.
Rekam medis harus disimpan sesuai dengan peraturan yang ada.
Untuk sarana pelayanan kesehatan dirumah sakit, rekam medis
pasien rawat inap harus disimpan sekurang-kurangnya lima tahun
sejak pasien berobat terakhir atau pulang dari berobat di rumah sakit.
Setelah lima tahun, rekam medis dapat dimusnahkan kecuali
ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik.
di
ruang
penyimpanan.
Pemusnahan
adalah
kegiatan
Berdasarkan
studi
pendahuluan
yang
dilakukan
dengan
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin
mengetahui bagaimana pelaksanaan pemusnahan berkas rekam
medis inaktif di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan pemusnahan berkas rekam medis inaktif
di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui persiapan sumber daya manusia dalam pelaksanaan
pemusnahan;
b. Mengetahui fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan
pemusnahan;
c. Mengetahui pelaksanaan penilaian berkas rekam medis inaktif
yang akan dimusnahkan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan sumbangan pemikiran dalam pelaksanaan pemusnahan berkas
rekam medis inaktif yang akan dimusnahkan agar sesuai dengan
untuk
E. Keaslian Penelitian
Menurut sepengetahuan peneliti, penelitian mengenai persiapan
pemusnahan berkas rekam medis rawat inap inaktif di Rumah Sakit
Panti Rini Kalasan belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun,
beberapa penelitian yang serupa pernah dilakukan, antara lain:
1. Rozi (2004) yang berjudul Tinjauan Pelaksanaan Penyusutan
Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
5
Rozi
bertujuan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
penelitian
ini
menunjukkan
pelaksanaan
persiapan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Konsep
1. Rekam Medis
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/MENKES/PER/2008 tentang rekam medis, rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien.
Tujuan rekam medis menurut Hatta (2008) dapat dibagi dalam
dua kelompok besar, yaitu tujuan primer dan tujuan sekunder.
a. Tujuan Primer
Tujuan primer rekam medis ditujukan kepada hal yang paling
berhubungan langsung dengan pelayanan pasien. Tujuan primer
terbagi dalam lima kepentingan, yaitu :
1) Untuk kepentingan pasien, rekam medis merupakan alat
bukti utama yang mampu membenarkan adanya pasien
dengan identitas yang jelas dan telah mendapatkan berbagai
pemeriksaan dan pengobatan di sarana pelayanan kesehatan
dengan segala hasil serta konsekuensi biayanya.
2) Untuk
kepentingan
pelayanan
pasien,
rekam
medis
memuat
manajemen
segala
pelayanan
aktivitas
yang
sehingga
terjadi
digunakan
dalam
dalam
penanganan
organisasi
pelayanan
kecenderungan
yang
sumber-sumber
di
rumah
terjadi
yang
sakit,
dan
ada
pada
menganalisis
mengkomunikasikan
diterima
pasien.
Informasi
ini
menentukan
besarnya
Rencana penatalaksanaan;
j.
Ringkasan pulang;
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
11
3. Jadwal Retensi
Menurut Barthos (2007), jadwal retensi arsip adalah suatu
daftar yang memuat kebijaksanaan seberapa jauh sekelompok arsip
dapat disimpan atau dimusnahkan. Dengan demikian, jadwal retensi
merupakan suatu daftar yang menunjukkan:
a.
b. Jangka
waktu
lamanya
penyimpanan
masing-masing
12
pendidikan
maka
umumnya
rumah
sakit
akan
13
retensi
rekam
medis
bergantung
juga
pada
fasilitas
perawatan
jangka
panjang
yang
merawat
Sentralisasi
Sentralisasi ini diartikan menyimpan rekam medis seorang
pasien dalam satu kesatuan baik catatan-catatan kunjungan
14
Kebaikan
dari
sistem
ini
adalah
dapat
mengenai
kegiatan
pencatatan
medis
mudah
yang
sudah
jarang
digunakan
namun
harus
tetap
perhatian
terhadap
faktor
keselamatan,
bagi
suatu
kamar
b.
b.
c.
a.
disingkirkan
tidak
mempengaruhi
isi
folder
secara
keseluruhan.
b. Penyisihan berkas, baik yang akan dimusnahkan ataupun yang
akan dipindahkan disisihkan dari berkas aktifnya. Arsip tersebut
harus tetap dalam keadaan teratur dan ditempatkan pada
tempat yang layak pula, misalnya pada rak.
c.
Sortir, arsip yang telah disisihkan disortir untuk memilahmilahkan antara berkas yang akan dimusnahkan dan yang akan
dipindahkan.
Bagi
arsip
yang
akan
dipindahkan
untuk
19
e.
berita
acara,
pemindahan
dan
pelaksanaan
dan
pemilahan
berkas
rekam
medis
yang
akan
dimusnahkan.
Menurut Barthos (2007), pemusnahan arsip adalah tindakan
atau kegiatan menghancurkan secara fisik arsip yang sudah berakhir
fungsinya serta yang
untuk
memastikan
arsip-arsip
yang
akan
dimusnahkan;
2) Pembuatan daftar jenis arsip yang akan dimusnahkan
(daftar pertelaan);
3)
4)
yang
ekonomis,
aman,
nyaman,
dan
tak
surat
edaran
Dirjen
Pelayanan
Medik
23
2.
3.
4.
5.
24
Gambar 1.
Contoh berita acara pemusnahan
Berita acara pemusnahan rekam medis yang asli
disimpan di rumah sakit. Lembar kedua dikirim kepada
pemilik rumah sakit (rumah sakit vertikal kepada Dirjen
Pelayanan Medik). Khusus untuk rekam medis yang sudah
rusak/tidak terbaca dapat langsung dimusnahkan dengan
terlebih dahulu membuat pernyataan di atas kertas segel
oleh direktur rumah sakit.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 87 tahun 1999 tentang Tata Cara Penyerahan Dan
25
pemusnahan
dibuatkan
berita
dokumen
acara
perusahaan
pemusnahan
wajib
dokumen
perusahaan;
b) Berita acara pemusnahan dokumen sekurang-kurangnya
dibuat rangkap tiga dengan ketentuan lembar pertama
untuk pimpinan perusahaan, lembar kedua untuk unit
pengolahan dan lembar ketiga untuk unit kearsipan;
c) Pada setiap lembar berita acara dokumen perusahaan
dilampirkan daftar pertelaan dari dokumen perusahaan
yang dimaksud;
d) Berita
acara
pemusnahan
dokumen
perusahaan
26
c.
5) Lembar persetujuan
6) Lembar kematian
d. Berkas rekam medis tertentu disimpan di ruang berkas
rekam medis inaktif;
e.
f.
B. Landasan Teori
Menurut Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
rekam medis, rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib
disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu lima tahun
terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan.
Setelah batas waktu lima tahun dilampaui, rekam medis dapat
dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan
medik.
Menurut
Surat
Edaran
Dirjen
Pelayanan
Medik
No.
28
Pembuatan tim pemusnah dari unsur rekam medis dan tata usaha
dengan SK direktur rumah sakit;
b.
c.
d.
1)
2)
3)
Tim
pemusnah
membuat
berita
acara
pemusnahan
yang
f.
dimusnahkan
dengan
terlebih
dahulu
membuat
29
C. Kerangka Konsep
Lembar RM
bernilai guna
SDM
Disimpan
Pe
milahan
Penilaian
Fasilitas
Lembar
RM yang sudah
tidak bernilai
guna
Dimusnahkan
Gambar 2.
Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan:
= yang diteliti
D. Daftar Pertanyaan
1.
2.
3.
BAB III
METODE PENELITIAN
berbagai
metode
alamiah.
Dalam
penelitian
31
2. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional
(potong lintang), yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel
yang termasuk diobservasi sekaligus pada waktu yang bersamaan.
Dalam penelitian ini, variabel sebab atau resiko, akibat atau kasus,
yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam
waktu yang bersamaan atau secara simultan (Notoatmodjo, 2005).
32
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemusnahan rekam medis adalah suatu tindakan atau kegiatan
menghancurkan secara fisik arsip yang sudah berakhir fungsinya
serta yang tidak memiliki nilai guna.
2. Persiapan pemusnahan adalah kegiatan menilai dan memilah
berkas rekam medis yang sudah tidak bernilai guna.
3. Rekam medis inaktif adalah rekam medis yang tidak digunakan
lagi sejak kunjungan terakhir pasien atau frekuensi kunjungannya
berkurang dalam kegiatan penyelenggaraan.
4. Penilaian rekam medis adalah menilai lembar-lembar rekam medis
yang masih mempunyai nilai guna dan tidak mempunyai nilai
guna.
33
untuk
administrasi,
hukum,
keuangan,
iptek,
pemusnahan
meliputi
tempat
pemusnahan,
alat
medis
dan
tenaga
kontrak,
peneliti
melakukan
36
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar
yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Mereduksi
data
berarti
merangkum,
memilih
hal-hal
yang
pokok,
yang
data
merupakan
memberi
kumpulan
kemungkinan
informasi
adanya
yang
penarikan
digunakan
untuk
penelitian
atau
data
kualitatif
pengumpulan
data
berikutnya.
Menurut
Miles
dan
37
sebagai
teknik
pengumpulan
data
yang
bersifat
38
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi studi pendahuluan, penyusunan
proposal dan pengurusan izin penelitian. Studi pendahuluan
dilakukan melalui wawancara kepada Kepala Sub Seksi Rekam
Medis. Setelah melakukan studi pendahuluan, peneliti menyusun
proposal dan pengurusan surat izin. Setelah proposal disetujui oleh
dosen pembimbing, peneliti mengajukan izin penelitian ke bagian
kesekretariatan D3 Rekam Medis Universitas Gadjah Mada.
Penyerahan surat izin penelitian dan proposal ke Rumah Sakit
Panti Rini. Setelah itu, peneliti akan menerima balasan dari bagian
Sekretariat Rumah Sakit Panti Rini atas jawaban dari izin
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Rini mulai
tanggal 26 April 2010 sampai dengan 22 Mei 2010, penelitian
dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari pihak Rumah Sakit
Panti
Rini.
Penelitian
dilakukan
dengan
pengamatan
dan
39
3. Tahap Akhir
Tahap akhir adalah menulis hasil observasi dan wawancara.
Selanjutnya, peneliti melakukan analisis data serta memeriksa
keabsahan yang telah ditulis. Hasil yang diperoleh dituangkan
dalam bentuk laporan tugas akhir. Setelah mendapat persetujuan
dari dosen pembimbing, maka laporan akan dipresentasikan di
hadapan tim penguji sebagai pertanggungjawaban atas laporan
tugas akhir yang telah ditulis.
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41
42
43
1. Persiapan
Sumber
Daya
Manusia
untuk
Melakukan
Pemusnahan
Persiapan pemusnahan berkas rekam medis di Rumah Sakit
Panti Rini dimulai dengan usulan yang diajukan oleh Kepala Sub
Seksi
Rekam
Medis
kepada
direktur
rumah
sakit
untuk
sehingga petugas
44
rekam
medis
terlebih
dahulu
memberikan
penjelasan
dan
tenaga
kontrak
tersebut
dilakukan
untuk
45
hasil
wawancara
kepada
tenaga
kontrak,
46
serba guna yang ada di pojok belakang rumah sakit. Setelah selesai
melakukan pemindahan tersebut kemudian berkas rekam medis
dilakukan penilaian untuk memilah antara berkas mana yang
masih bernilai guna dan yang tidak bernilai guna sebelum
dimusnahkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Responden 1
sebagai berkut:
Kita pindahkan dulu berkas rekam medis inaktif
dari ruang penyimpanan ke gudang belakang, setelah itu
kita lakukan pemilahan
Responden 1
Hal tersebut juga sesuai dengan hasil triangulasi kepada Kepala
Sub Seksi rekam medis sebagai berikut:
Kita pindahkan dulu berkas rekam medis yang
akan dimusnahkan ke gudang serbaguna, kemudian
dinilai
Berdasarkan hasil observasi, setelah proses di atas
kemudian
Triangulasi
petugas membuat daftar rekam medis yang akan dimusnahkan
atau disebut daftar pertelaan. Pembuatan daftar pertelan tersebut
menggunakan komputer, yaitu dengan cara melihat data-data yang
dibutuhkan untuk pembuatan daftar pertelaan dari lembar-lembar
yang ada nilai gunanya tersebut. Kemudian mengentri data-data
tersebut ke dalam komputer.
47
2. Fasilitas Pemusnahan
Untuk melakukan persiapan pemusnahan berkas rekam
medis Rumah Sakit Panti Rini menyediakan fasilitas pemusnahan
yang meliputi tempat pemusnahan, alat pemusnah berkas rekam
medis, map owner dan komputer. Hal ini sesuai dengan
pernyataan sebagai berikut:
Fasilitasnya seperti tempatnya, komputer, map
untuk penyimpanannya dan mesin pencacahnya
Responden
2
Hal tersebut juga sesuai dengan hasil triangulasi kepada
Kepala Sub Seksi rekam medis sebagai berikut:
Tempat, komputer, map untuk penyimpanannya,
alat pencacah
Triangulasi
Pemusnahan berkas rekam medis akan dilakukan di gudang
serbaguna yang terdapat di pojok belakang Rumah Sakit Panti Rini.
Hal ini sesuai dengan peryataan Responden sebagai berikut:
Pemusnahannya akan dilakukan di belakang sana, di
gudang belakang pojok sana
Responden
1
Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil triangulasi kepada Kepala
Sub Seksi Rekam Medis ebagai berikut:
Untuk tempatnya akan dilakukan di gudang yang
digunakan untuk melakukan pemilahan tadi.
Triangulasi
48
49
No
1
Tabel 5.
Hasil observasi tentang daftar pertelaan
Aspek yang diamati
Ya
Tidak
keterangan
Adanya daftar pertelaan
Dibuat
menggunakan
komputer, isinya
meliputi: no.
urut, no register
rawat inap, no
RM, nama
pasien, tgl
terakhir pasien
dirawat, dan
diagnosis akhir.
sebagai berikut:
Kita dengan cara dicacah, karena e.ini ya kita mesin
pencacahnya tinggal ambil dari Panti Rapih
Responden 2
50
51
52
Tabel 6.
Hasil Observasi tentang Lembar-lembar Rekam Medis
yang Mempunyai Nilai Guna
No
1
2
3
4
5
6
Ya
Tidak
Keterangan
Disimpan
Disimpan
Disimpan
Disimpan
Disimpan
Disimpan
C. Pembahasan
1. Persiapan Sumber Daya Manusia
Menurut Barthos (2007), pemusnahan arsip adalah tindakan
atau kegiatan menghancurkan secara fisik arsip yang sudah
berakhir fungsinya serta yang tidak memiliki nilai guna.
Penghancuran tersebut harus dilaksanakan secara total, yaitu
dengan cara membakar habis, dicacah atau dengan cara lain
sehingga tidak dapat lagi dikenal baik isi maupun bentuknya.
53
medis
juga
mengusulkan
tambahan
tenaga
untuk
bahwa
hasil
wawancara
walaupun
tenaga
kepada
kontrak
tenaga
sudah
kontrak
diberi
55
56
medis
rusak/tidak
terbaca
harus
dibuat
surat
57
2. Fasilitas Pemusnahan
Menurut Sulistyo-Basuki (2003), salah satu cara pemusnahan
arsip dinamis inaktif dapat dilakukan dengan metode pencacahan.
Pencacahan merupakan metode pemusnahan dokumen dan
mikrofilm yang paling sering digunakan di Indonesia. Alat
pencacah ini dalam bahasa Inggris disebut shredder, sebuah gawai
mekanis yang menggunakan berbagai metode untuk memotong,
menarik, merobek kertas menjadi potongan-potongan kecil.
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa pelaksanaan
pemusnahan berkas rekam medis di Rumah Sakit Panti Rini akan
dilakukan dengan cara dicacah. Hal ini sesuai dengan SulistyoBasuki (2007), bahwa salah satu cara pemusnahan berkas rekam
medis dapat dilakukan dengan pencacahan. Metode tersebut
dipilih oleh pihak rumah sakit karena alat yang digunakan mudah
didapatkan.
Alat
pencacah
yang
akan
digunakan
untuk
setiap jenis arsip. Dari penilaian tersebut akan dapat diketahui nilai
gunanya dan umur penyimpanan arsip, yang dijadikan standar
atau patokan untuk melakukan penyusutan. Penilaian arsip
bertujuan untuk memberikan kepastian berapa lama arsip untuk
disimpan.
Penilaian arsip merupakan kegiatan mengevaluasi nilai guna
informasi yang ada di dalam arsip. Hasil dari penilaian arsip yaitu
akan diketahui arsip-arsip yang bernilai guna permanen yang
harus disimpan selamanya, dan arsip-arsip yang bernilai guna
sementara yang dapat dimusnahkan dengan segera atau di
kemudian hari (Suraja, 2006).
Menurut Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik tahun 1995
No. Hk. 00.06.1.501160 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan
Formulir Rekam Medis Dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis Di
Rumah Sakit, disebutkan bahwa tata cara penilaian berkas rekam
medis yang akan dimusnahkan dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Berkas rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis
yang telah 2 tahun inaktif;
b. Indikator yang digunakan untuk menilai berkas rekam medis
inaktif:
60
61
2)
Resume
3)
4)
5)
Lembar persetujuan
6)
7)
dahulu memberi
Teknis
Pengadaan
Formulir
Rekam
Medis
Dan
pelaksana penilaian
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rumah Sakit Panti Rini mengadakan dua tenaga kontrak untuk
melakukan penilaian dan pemilahan berkas rekam medis dengan
terlebih dahulu diberi pengarahan oleh petugas rekam medis
Rumah Sakit Panti Rini. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
petugas rekam medis di Rumah Sakit Panti Rini.
2. Fasilitas pemusnahan yang dipersiapkan dalam pemusnahan
meliputi tempat pemusnahan, mesin pencacah kertas, dan
komputer.
3. Penilaian berkas rekam medis sudah sesuai dengan tata cara
penilaian yang terdapat pada prosedur pemusnahan berkas rekam
medis. Lembar yang mempunyai nilai guna meliputi lembar
ringkasan masuk keluar, lembar laporan operasi, lembar resume,
lembar persetujuan, lembar kematian, lembar identifikasi bayi.
Tetapi penilaian dilakukan oleh tenaga kontrak yang tidak berlatar
belakang rekam medis, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan
dalam pemilahan berkas akan terjadi karena tidak dilakukan
verifikasi oleh petugas yang berwenang.
64
B. Saran
1. Sebaiknya dilakukan pengecekkan ulang oleh petugas rekam
medis terhadap lembar-lembar rekam medis yang telah dinilai dan
dilakukan oleh tenaga kontrak untuk menghindari terjadinya
kesalahan dalam penilaian berkas rekam medis.
2. Sebaiknya dibentuk tim penilai. Tim penilai tidak hanya
beranggotakan dari petugas rekam medis tetapi juga dari komite
medik,
perawat
senior
dan
tenaga
lain
yang
terkait.
65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lokasi
2.
Waktu
: 4 Mei 2010
No.
1
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Ya
Tidak
Keterangan
Terdapat di dalam
kumpulan prosedur
penyelanggaraan
rekam medis
Terdapat di dalam
prosedur tetap
pemusnahan
Sudah sesuai
dengan tatacara
yang terdapat di
prosedur tetap
pemusnahan
Disimpan
Disimpan
Disimpan
Disimpan
Disimpan
Disimpan
Dimusnahkan
Dimuanahkan
Dimusnahkan
Dimusnahkan
14
15
16
17
18
Dimusnahkan
Dimusnahkan
Dimusnahkan
Dimusnahkan
Dibuat
menggunakan
komputer, isinya
meliputi: no. urut,
no. register rawat
inap, no. RM, nama
pasien, tgl terkahir
pasien dirawat, dan
diagnosis akhir
A. Identifikasi subjek
1.
Lokasi
2.
Waktu
: 4 Mei 2010
No
1
2
3
Yang diamati
Adanya tempat khusus
untuk melakukan penilaian
berkas rekam medis
Adanya
alat
untuk
melakukan penilaian
Adanya mesin pencacah
berkas rekam medis
Ya
Tidak
Keterangan
Penilaian
dialakukan di
gudang serba
guna
Streples, meja,
kursi, map
Mesin pencacah
akan meminjam
dari Panti Rapih
Berkas RM yang
mempunyai
nilai guna masih
disimpan
di gudang serba
guna untuk
sementara
waktu
Pemusnahan
akan dilakukan
di gudang serba
guna
1 buah,
Digunakan
untuk
pembuatan
daftar pertelaan
Kalasan,
Mei 2010
Kalasan,
Mei 2010
PEDOMAN WAWANCARA
Persiapan Pemusnahan Berkas Rekam Medis Rawat Inap Inaktif
A. Identifikasi Subjek
Nama
Jenis Kelamin
Jabatan
Pendidikan
Hari/tgl
B. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah persiapan yang dialakukan oleh petugas rekam medis
untuk melakukan pemusnahan?
2. Apakah yang anda ketahui tentang pemusnahan berkas rekam
medis?
3. Seperti apa tahap-tahap proses pemusnahan berkas rekam medis
yang akan dilakukan?
4. Fasilitas
apa
saja
yang
dipersiapkan
untuk
melakukan
Jenis Kelamin
Jabatan
Pendidikan
Tanggal
Lokasi
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
6.