Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN KESEHATAN

Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fundamental Of Nursing 2
yang dibimbing oleh Ibu Dewi Srinatania

disusun oleh:
Asep Ramdan

: 043-315-13-1-006

Astrian Fatwasari

: 043-315-13-1-007

Dea Fairuz

: 043-315-13-1-008

Dela Sonya Fadhilah

: 043-315-13-1-009

Diah Krisnawati

: 043-315-13-1-010

Restu Nugraha

:043-315-13-1-032

Rika Rahmatika

: 043-315-13-1-033

Rini Nopitasari

: 043-315-13-1-034

Sani Sri Wulandari

:043-315-13-1-035

Siska Widiyanti

:043-315-13-1-037

KELAS A
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
limpahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tapat pada waktunya. Dalam makalah ini penyusun membahas tentang hubungan sosial
budaya dengan kesehatan
Terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan, dosen
dan semua pihak yang membaca makalah ini.

Bandung, 11 Desember 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosial merupakan suatu sifat dasar yang dimiliki oleh setiap individu untuk
berinteraksi dengan lingkungannya, sedangkan budaya diartikan sebagai pikiran akal budi
atau adat istiadat. secara garis besarnya sosial budaya adalah segala sesuatu yang
dihasilkan/diciptalan oleh manusia untuk kelangsungan kehidupan bermasyarakat.
Akan tetapi hubungan sosial dan budaya terhadap kesehatan di indonesia masih
sangat kental hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya, sebagai
salah satu contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan dengan cara
pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk
kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa
memandang tingkatannya. Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya
mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya
suatu penyakit dan bagaimana meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya
dengan kesehatan.

Ini sebabnya penyusun membuat makalah yang berjudul hubungan sosial budaya dengan
kesehatan .
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu sosial, budaya, sosial budaya, dan kesehatan?
2.
Bagaimana aspek sosial budaya mempengaruhi kesehatan?
3.
Bagaimana nilai dan norma yang ada di masyarakat?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa itu sosial, budaya, sosial budaya, dan kesehatan
2) Untuk mengetahui pengaruh sosial budaya terhadap kesehatan
3) Untuk mengetahui nilai dan norma sosial budaya yang ada dalam masyarakat
D. Manfaat
1) Bagi dosen:
Untuk bahan ajar kepada mahasiswa.
2) Bagi mahasiswa:
Untuk mengetahui hubungan sosial budaya dengan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Pengertian sosial menurut beberapa tokoh
a. Lewis

Sosial adalah sesuatu yang dicapai dihasilkan dan ditetapkan


dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan
pemerintahannya.
b. Ruth Aylett
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan
namun tetap inheren dan terintegrasi.
c. Engin fahri I
sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu
berhubungan, walaupun masih juga diperdebatkan tentang pola
berhubungan para individu tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sosial
adalah suatu sifat dasar yang dimiliki oleh setiap imdividu untuk
berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Pengertian budaya
Secara umum budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
sanskerta, yaitu buddhaya, yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Kata budaya dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai
pikiran, akal budi, atau adat istiadat. Secara tata bahasa, pengertian
kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk
pada pola pikir manusia. Sedangkan budaya menurut beberapa tokoh
ahli adalah, sebagai berikut:
a. Andreas Eppink
Kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yang
berlaku dalam sebuah masyarakat, termasuk didalamnya
pernyataan intelektual dan nilai-nilai artistik yang menjadi ciri
khas masyarakat, dinamakan kebudayaan dari masyarakat
tersebut.
b. Mofstede
Budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran
yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang
dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa
budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan
suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita
lahir didunia.
c. Mitchel
Budaya merupakan seperangkat nilai nilai inti, kepercayaan,
standar, pengetahuan, moral hukum dan perilaku yang
disampaikan oleh individu individu dan masyarakat, yang
menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan,
dan memandang dirinya serta orang lain.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
budaya adalah suatu hasil pola pikir manusia yang digunakan
untuk pedoman dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
3. Pengertian sosial budaya
Setelah mengetahui pengertian sosial dan budaya secara garis besar
pengertian sosial budaya adalah segala sesuatu yang

dihasilkan/diciptakan oleh manusia untuk kelangsungan kehidupan


bermasyarakat.
4. Pengertian Kesehatan
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948
menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan
bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup
Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan
fisik.

a. Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang


Dalam Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah:
1) Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2) Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
3) Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4) Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
5) Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

B. Aspek sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan


1. Aspek sosial budaya yang mempengaruhi status Gizi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya antara lain


sikap terhadap makanan, penyebab penyakit, kelahiran anak dan produksi
pangan. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat
pantangan, tahayul dan tabu yang ada didalam masyarakat yang
menyebabkan kualitas konsumsi makanan menjadi rendah. Konsumsi
makanan yang rendah juga disebabkan oleh adanya penyakit, terutama
penyakit infeksi saluran pencernaan. Disamping itu, jarak kelahiran anak
yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan
mempengaruhi asupan gizi dalam keluarga. Konsumsi gizi keluarga yang
rendah, juga dipengaruhi oleh produksi pangan. Rendahnya produksi
pangan disebabkan karena para petani masih menggunakan teknologi
yang bersifat tradisional, atau karena lahan pertanian yang semakin
berkurang karena digunakan sebagai lahan perumahan atau perindustrian,
atau karena petani tidak lagi mau untuk bertani dan memilih pekerjaan
yang ada di kota

2. Kebudayaan dan Pengobatan Tradisional


Masing-masing kebudayaan memiliki berbagai pengobatan untuk
penyembuhan anggota masyarakatnya yang sakit. Berbeda dengan ilmu
kedokteran yang menganggap bahwa penyebab penyakit adalah kuman,
kemudian diberi obat antibiotika dan obat tersebut dapat mematikan
kuman penyebab penyakit. Pada masyarakat tradisional, tidak semua
penyakit itu disebabkan oleh penyebab biologis. Kadangkala mereka
menghubung-hubungkan dengan sesuatu yang gaib, sihir, roh jahat atau
iblis yang mengganggu manusia dan menyebabkan sakit.
Banyak suku di Indonesia menganggap bahwa penyakit itu timbul
akibat guna-guna. Orang yang terkena guna-guna akan mendatangi dukun
untuk meminta pertolongan. Masing-masing suku di Indonesia memiliki
dukun atau tetua adat sebagai penyembuh orang yang terkena guna-guna
tersebut. Cara yang digunakan juga berbeda-beda masing-masing suku.
Begitu pula suku-suku di dunia, mereka menggunakan pengobatan
tradisional masing-masing untuk menyembuhkan anggota sukunya yang
sakit.
Suku Azande di Afrika Tengah mempunyai kepercayaan bahwa jika
anggota sukunya jari kakinya tertusuk sewaktu sedang berjalan melalui
jalan biasa dan dia terkena penyakit tuberkulosis maka dia dianggap
terkena serangan sihir. Penyakit itu disebabkan oleh serangan tukang
sihirdan korban tidak akan sembuh sampai serangan itu berhenti.
Orang Kwakuit di bagian barat Kanada percaya bahwa penyakit dapat
disebabkan oleh dimasukkannya benda asing ke dalam tubuh dan yang
terkena dapat mencari pertolongan ke dukun. Dukun itu biasa
disebut Shaman. Dengan suatu upacara penyembuhan makaShaman akan
mengeluarkan benda asing itu dari tubuh pasien

3. Aspek sosial budaya yang mempengaruhi dalam program KB


Perilaku masyarakat untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi
ternyata dipengaruhi oleh adat istiadat atau kepercayaan dalam
budaya tertentu. Misalkan :
a. Senang banyak anak sebagai asset
b. Mengawinkan anak pada usia muda untuk memperoleh
c.
d.
e.
f.

keturunan
Perkawinan anak untuk meningkatkan ekonomi
Kurangnya pendidikan
Ekonomi yang sulit( tidak punya uang)
Pilihan jenis kelamin (laki-laki atau perempuan)

C. Kebudayaan dan sistem pelayanan kesehatan.

Bila suatu bentuk pelayanan kesehatan baru di perkenalkan


kedalam suatumasyarakat dimana faktor-faktor budaya masih kuat.
Biasanya dengan segera mereka akan menolak dan memilih cara
pengobatan tradisional sendiri. Apakah mereka akan memilih cara
baru atau lama, akan memberi petunjuk kepada kita akan
kepercayaan dan harapan pokokmereka lambat laun akann sadar
apakah pengobatan baru tersebut berfaedah , sama sekali tidak
berguna, atau lambat memberi pegaruh. Namun mereka lebih
menyukai pengobatan tradisional karena berhubungan erat dengan
dasar hidup mereka. Maka cara baru itu akan dipergunakan secara
sangat terbatas, atau untuk kasus-kasus tertentu saja.
Pelayanan kesehatan yang moderen oleh sebab itu harus
disesuaikan dengan kebudayaan setempat, akan sia-sia jika ingin
memaksakan sekaligus cara-cara moderen dan menyapu semua
cara-cara tradisional. Bila tenaga kesehatan berasal dari lain suku
atau bangsa, sering mereka merasa asing dengna penduduk
setempat . ini tidak aan terjadi jika tenaga kesehatan tersebut
berusaha mempelajari kebudayaan mereka dan menjembatani jarak
yang ada diantara mereka. Dengan sikap yang tidak simpatik serta
tangan besi, maka jarak tersebut akan semakin lebar. Setiap
masyarakat mempunyai cara pengobatan dan kebiasaan yang
berhubungan dengan ksehatan masing-masing. Sedikit usaha untuk
mempelajari
kebudayaan
mereka
.
akan
mempermudah
memberikan gagasan yang baru yang sebelumnya tidak mereka
terima.

Pemuka-pemuka didalam masyarakat itu harus di yakinkan sehingga


mereka dapat memberikan dukungan dan yakin bahwa cara-cara
baru tersebut bukan untuk melunturkan kekuasaan mereka tetapi
sebaliknya akan memberika manfaat yang lebih besar.pilihan
pengobatan
dapat
menimbulkan
kesulitan.
Misalnya
bila
pengobatan
tradisional
biasanya
mengunakan
cara-cara
menyakitkan seperti mengiris-iris bagian tubuh atau dengan
memanasi penderita,akan tidak puas hanya dengan memberikan pil
untuk diminum. Hal tersebut diatas bisa menjadi suatu penghalang
dalam memberikan pelayanan kesehatan, tapi dengan berjalannya
waktu mereka akan berfikir dan menerima.

D. Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Pelayanan Kesehatan

Hubungan antara faktor sosial budaya dan pelayanan


kesehatan sangatlah penting untuk di pelajari khususnya bagi
tenaga kesehatan. Bila suatu informasi kesehatan yang baru
akan di perkenalkan kepada masyarakat haruslah di barengi
dengan mengetahui terlebih dahulu tentang latar belakang sosial
budaya yang dianut di dalam masyarakat tersebut.
Kebudayaan yang dianut oleh masyarakat tertentu tidaklah kaku
dan bisa untuk di rubah, tantangannya adalah mampukah tenaga
kesehatan memberikan penjelasan dan informasi yang rinci
tentang pelayanan kesehatan yang akan di berikan kepada
masyarakat. Ada banyak cara yang bisa dilakukan ,mulai dari
perkenalan
program
kerja,
menghubungi
tokoh-tokoh
masyarakat maupun melakukan pendekatan secara personal.

Anda mungkin juga menyukai