PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial dan
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan
dan minum. Untuk mencapai tujuannya yaitu mendapatkan keuntungan yang
maksimal maka pihak manajemen hotel menciptakan produk untuk di jual yang terdiri
dari dua produk utama yaitu produk nyata ( Tangible Product) seperti kamar hotel,
restaurant, spa dan berbagai fasilitas lainnya dan produk tidak nyata (Intangible
Product) seperti pelayanan jasa, maka hotel membuat beberapa yang sesuai menurut
fungsi dan departemennya masing-masing. Adapun departemen-departemen di dalam
hotel meliputi Front Office Departement, Accounting Departement, Personal
Departement, Marketing Departement, House Keeping Departement, Food and
Beverage Departement, Purchasing Departement, Engineering Departement, Security
Departement.
Dalam industry kepariwisataan perhotelan merupakan sector industry yang
bergerak dalam bidang jasa adalah sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kepariwisataan dimana hotel dituntut dapat memberikan kepuasaan kepada tamu baik
dari fasilitas yang disediakan dalam memenuhi kebutuhan tamu. Oleh sebab itu ,
pihak hotel harus mampu menciptakan suasana yang dibutuhkan oleh tamu, salah satu
caranya meningkatkan Hygiene dan Sanitasi pada semua department.
Hygiene merupakan usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi
manusia. Sedangkan sanitasi berarti usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Penerapan Hygiene dan Sanitasi perlu dilakukan diantaranya penerapan
Hygiene Sanitasi Bahan olahan makanan dan minuman, pengolahan makanan dan
minuman, serta hasil olahan makanan dan minuman, Peralatan, Karyawan,
1
Lingkungan area. Untuk itu seluruh yang terkait dengan hotel harus benar- benar
memperhatikan segala sesuatu yang akan dikerjakan dan dihasilkan, sehingga segala
sesuatu yang dijual kepada tamu adalah hasil yang terbaik.
Sanitasi dan Hygiene diperlukan mulai dari perencanaan menu, pembelian
bahan, penerimaan barang, penyimpanan, pengeluaran barang, persiapan pengolahan,
pengolahan, kegiatan menjaga makanan sebelum disajikan, kegiatan penyajian,
sampai pada kegiatan pencucian dan perawatan.
Walaupun disadari terdapat variasi sub sistem sanitasi yang disesuaikan
dengan besar kecilnya usaha pelayanan makanan, namun masalah sanitasi harus tetap
memperhatikan setiap langkah kegiatan. Terdapat empat hal yang perlu diperhatikan
dalam pengolahan makanan, yaitu: personal hygiene, inventarisasi, fasilitas, dan
peralatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi manusia, dan sanitation
yang berarti : usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Definisi hotel menurut Buku Managing
Front Office Operations dari AHMA (American Hotel & Motel Association) yang
ditulis oleh Charles E. Steadman dan Michael L. Kasavana (1998: 4) Hotel dapat
didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan
memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai
berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan barang bawaan,
pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati hiasanhiasan yang ada di dalamnya. (2003 : 8).
Sanitasi menurut WHO (World Health Organisation) adalah suatu usaha
untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
manusia, terutama pada hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup. Sedang hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan,
makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan.
Menurut SK Dirjen Pariwisata, sanitasi hygiene adalah meliputi perorangan,
makanan dan minuman serta lingkungan, dan tujuan diadakannya usaha sanitasi dan
hygiene adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan
kesehatan lain sebagai akibat dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup
manusia.
2.1.1
a.
b.
c.
d.
2.1.2
Pengertian Hygiene
Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau
masyarakat yang meliputi semua usaha serta kegiatan untuk melindungi,
memelihara, dan mempertinggi tingkat kesehatan jasmani maupun rohani baik
perorangan maupun kelompok masyarakat. Hygiene bertujuan untuk
memberikan dasar kehidupan yang sehat bagi seluruh aspek kehidupan dalam
rangka mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
2.1.3
Pengertian Sanitasi
Sanitasi merupakan keseluruhan upaya yang mencakup kegiatan atau tindakan
yang perlu dilakukan untuk membebaskan hal-hal yang berkenaan dengan
kebutuhan manusia, baik itu berupa barang atau jasa, dari segala bentuk
gangguan atau bahaya yang merusak kebutuhan manusia di pandang dari sudut
kesehatan
2.2
bahan
makanan
sehingga
dapat
mempertahankan
dan
2.2.1
utama
dalam
menjalankan
operasionalnya.
Kebersihan
harus
diperhatikan dengan baik dan benar guna mendukung kesehatan produk yang
dihasilkan. Oleh sebab itu kitchen depatment harus bertanggung jawab dan
terhadap kesehatan dan kebersihan area kitchen.
Ruang lingkup hygiene dan sanitasi merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan
2. Dinding
a) Permukaan dinding harus rata
b) Warna dinding harus cerah agar dapat merefleksikan cahaya
secara maksimum.
c) Tinggi dinding minimal 2.60 cm.
d) Dasar dinding harus dilapisi porcelin agar tidak mengalami
kelembapan .
3. Atap dan Langit-langit
a) Atap dapur harus rapat air dan tidak bocor.
12
3. Entremittier
Bertugas membuat garnish, pelengkap hidangan utama. Biasanya
makanan ini dikeluarkan sebagai appetizer dengan catatan appetizer
yang panas. Tugasnya antara lain :
Membuat segala macam jenis soup
Membuat segala macam jenis vegetables beserta olahannya.
Membuat olahan yang berasal dari umbi-umbian, seperti :
potatoes, tapioca;
Membuat olahan rice pasta, nasi, spaghetti, macaroni dan
sejenisnya.
Membuat segala macam rebusan steamiring, blunchierr.
4. Gardermanger
Bertugas membuat segala makanan yang sifatnya dingin yang
berupa makanan pembuka( appetizer). Tugasnya yaitu :
Membuat apptizer yang dingin, seperti : cocktail, salad, dan
lain lain.
Membuat sauce yang dingin, seperti : mayonnaise, French
dressing, cocktail sauce, thousand island dan masih banyak
lainnya.
5. Saucier
Bertugas membuat segala macam sauce, seperti : demiglace,
hollandaise termasuk pasta.
6. Pantry
7. Pastry
a) Menghandle breakfast
b) Membuat olahan dari buah segar : fruit basket, fresh fruit,
cocktail, fruit platter.
c) Membuat pengolahan cold cut, seperti :slice ham, slice bacon.
d) Membuat olahan roti, seperti : French toast, pancake waffle.
e) Bertugas dalam membuat macam kue, antara lain :
13
9. Poisionnier
Bertugas mebuat segala macam hidangan dari ikan yang dibakar,
dipanggang dan di steam.
10. Pattisserie
Bertugas menyiapkan segala macam pastry, seperti kue kering,
hidangan penutup yang manis, seperti : es krim, puding, dan cake.
3. Store Room
yaitu tempat penyimpanan bahan makanan yang kering dan
terkemas dalam plastik dan kaleng.
Dalam penyimpanan bahan makanan kita harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
a) Barang yang disimpan harus sesuai dengan jenis kelompoknya.
b) Menjaga tempat penyimpanan agar tidak berlebihan.
c) Menjaga kebersihan agar sesuai dengan temperatur suhu
penyimpanan barang.
d) Menjaga kondisi barang yang akan digunakan.
e) Menjalankan sistem FIFO dalam kegiatan mengolah barang
yang akan dipakai..
f) Makanan
kaleng
yang
tidak
habis
terpakai
sebaiknya
15
a. Kebersihan Badan
1. Karyawan dapur diharuskan mandi dengan teratur, bersih, sehat,
sebelum memasuki ruangan dapur atau kerja.
2. Bagi karyawan wanita dianjurkan untuk memakai bedak atau bodi
lotion agar kulit terbebas dari segala macam bakteri atau jamur
3. Badan yang bersih akan membuat pikiran segar dan dapat bekerja
dengan baik
b. Kebersihan Tangan
Kebersihan tangan karyawan perlu dijaga setiap saat. Tangan harus dicuci
dengan sabun untuk menghilangkan bakteri yang mungkin ada, sebab
tangan merupakan jembatan yang memindahkan bakteri kepada makanan.
Dengan demikian maka:
1. Selama bekerja didapur karyawan tidak diperkenankan memakai arloji,
cincin, dan perhiasan tangan lainnya yang dapat berfungsi sebagai
tempat bersembunyi dan berkembang biaknya bakteri.
2. Tidak diperbolehkan meraba-raba hidung, mulut, rambut, bagian tubuh
lainnya selama memegang makanan
3. Tidak diperbolehkan merokok selama bekerja didapur, karena tangan
akan memudahkan masuknya bakteri dari mulut ke makanan
4. Tangan yang terluka harus dibalut dengan pembalut luka yang sudah
steril dan dilarang menyentuh makanan.
c. Kebersihan Kuku
1. Kuku harus senantiasa dipotong pendek dan bersih, karena kuku yang
panjang akan menjadi tempat bakyeri bersembunyi dan sukar untuk
dibersihkan.
2. Untuk wanita, penggunaan cat kuku hanya dibenarkan apabila
menggunakan warna transparan.
d. Kebersihan Wajah
Wajah harus bersih dan dirias seperlunya bagi yang wanita dan untuk
menjaga kesehatan makanan maka:
1. Tidak boleh menyeka wajah pada waktu mengolah makanan,
pergunakan sapu tangan atau tisu.
2. Bagi wanita tidak boleh menggunakan lipstick yang berlebihan
3. Bagi karyawan pria kumis, jenggot, dan jambang harus dicukur setiap
hari agar selalu terlihat rapi dan bersih
16
e. Kebersihan Rambut
1) Juru masak pria
a. Harus dikeramas setiap hari. Dilarang berambut panjang karena
rambut panjang kelihatan tidak rapi dan sulit untuk dijaga
kebersihannya
b. Topi koki harus selalu dipakai pada waktu bekerja di dapur untuk
mencegah agar rambut yang rontok tidak jatuh kedalam makanan
c. Rambut harus dikeramas setiap hari
2) Juru masak wanita
a. Rambut diikat rapi agar tidak mengganggu sewaktu bekerja
b. Selalu memakai penutup kepala selama bekerja di dapur untuk
mencegah agar rambut yang rontok tidak masuk kedalam makanan
f. Kebersihan Hidung
a. Mencuci tangan setelah meraba hidung
b. Dilarang bersin, dilarang mengorek hidung sewaktu bekerja
c. Didekat makanan, jika dipaksa bersin maka harus dipalingkan dan
tutup hidung dengan sapu tangan ataupun kertas tisu
g. Kebersihan Mulut
a. Dilarang batuk dan meludah didekat makanan
b. Kesehatan mulut dan gigi dijaga dengan baik, menyikat gigi sehabis
makan secara teratur
c. Dilarang merokok selama bekerja di dapur
d. Dilarang mencicipi makanan langsung dari alat memasak atau jari
tangan, perguakanalah sendok atau alat lain sehingga bakteri tidak
pindah dari mulut ke makanan
h. Kebersihan Kaki
a. Karyawan dapur diwajibkan menggunakan sepatu sesuai ukuran dan
tumit tidak terlalu tinggi bagi karyawan wanita
b. Kuku jari kaki dipotong pendek
c. Kaus kaki diganti setiap hari
Karyawan dapur juga perlu menjaga kesegaran jasmani dengan cara :
a.
b.
c.
d.
Minum air putih pada waktu haus dan selama bekerja di dapur
Dapur harus memiliki sirkulasi udara yang baik, bersih dan segar
Berolahraga secara teratur
Istirahat yang cukup serta teratur
17
2.3
Peranan Fisik
Menjamin kebersihan lingkungan umum hotel, adapun yang dimaksud dengan
kebersihan tidak hanya terbatas pada kebersihan saja, akan tetapi kebersihan
fisik hotel secara keseluruhan, yaitu meliputi kebersihan airnya, kebersihan
makan dan minumannya, kamarnya, toilet dan dapurnya, serta kebersihan
peralatan dan bersih dan bebas dari insekta
mengganggu kesehatan.
18
2.
Peranan Psykologis
Menjamin kepuasan terhadap para tamunya serta karyawannya dalam hal
sebagai berikut :
a) Istirahat
b) Kesenangan dan kegembiraan
c) Keamanan
d) Perlindungan
e) Kebebasan/ Privasi
2.4
2.5
20
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan data yang diperoleh serta analisa, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Kebersihan adalah satu faktor yang sangat penting bagi manusia maupun perusahaan dalam
mencapai tujuan
1. Penerapan Higiene dan Sanitasi pada Front Office Departement, Accounting
Departement, Personal Departement, Marketing Departement, House Keeping
Departement, Food and Beverage Departement, Purchasing Departement, Engineering
Departement, Security Departement, Peralatan Hotel dan Lingkungan Hotel agar
setiap produk yang dilaksanakan department ini bersih sehat dan berkualitas
2. Penerapan Higiene dan Sanitasi pada makanan dan minuman yang berguna untuk
mempertahankan hidup dan untuk melindungi tubuh manusia dari penyakit
3. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Higiene dan Sanitasi dalam Hotel
diantaranya :
a) Adanya peralatan yang mengalami kerusakan sehingga kerja tidak efisien
b) Tidak tersedianya peralatan pendukung untuk masing-masing karyawan
c) Kurangnya kesadaran karyawan terhadap kebersihan lingkungan tempat kerja
maupun kebersihan tubuh
d) Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petugas dapur mengenai cara yang
tepat didalam pengolahan makanan
21