Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

TUNE UP, SERVICE REM BELAKANG DAN PERBAIKAN


SISTEM STARTER PADA MOBIL MITSUBISHI PAJERO SPORT
EXCEED TAHUN 2011

Oleh :
NAMA :I KADEK AAN SUTAWAN
NIS : 815
KELAS : XI TKR 1

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI3

BANGLI2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

HARI
TANGGAL

:
:

Menyetujui
Pembimbing I

Pembimbing II

I Komang Suartawan, ST
NIP:19791122 201001 1 012

I
NIP:

Mengetahui

Kepala Program Keahlian TKR,

Kepala Bengkel

I Nyoman Bagiarta, ST
NIP:

IB Guruh

KEPALA SMK NEGERI 3 BANGLI

I KETUT WIDIASTAWA, S.Pd.,M.Ag


NIP:19681231 199303 1 090

KATA PENGANTAR

OM SWASTYASTU
Angayubagia penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi atau Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas asungkerta waranugrahaNya laporan praktek kerja
lapangan (PKL) ini yang berjudul Tune-up, Servie Rem Belakang, dan Perbaikan
Sistem Starter Pada mobil Mitsubishi Pajero Sport ExceedTahun 2011 dapat
pemulis selesaikan.
Perkembangan industri otomotif terutama pada industri kendaraan roda empat
(mobil), dewasa ini mengalami kemajuan yang begitu pesat.Hal ini disebabkan
karena kendaraan-kendaraan tersebut terbukti berguna dalam aktivitas perjalanan
sipengguna kendaraan tersebut.
Dalam bidang otomotif khususnya roda empat, Mitsubishi telah meluncurkan
kendaraan yaitu Pajero Sport Exceed pada tahun 2011.Kendaraan ini telah
dilengkapi berbagai fitur baru untuk menambah kenyamanan saat anda
mengendarainya.Dngan berbagai fitur baru yang dimiliki kendaraan ini misalnya
ABS, fitur ini dapat menunjang keselamatan pengguna dalam berkendara.
Sebagai sebuah laporan, tentu banyak kekurangan yang ada dalam laporan ini.
Namun diharapkan tetap bermanfaat bagi pembaca karena bisa menjadi panduan
dalam memahami proses Tune-up, Service Rem Belakang serta Perbaikan Sistem
Starter. Pada dasarnya penyusunan laporan ini menunjukan bahwa penulis telah
mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) agar dapat memenuhi syarat untuk
mengikuti ujian nasional.
Akhir kata penulis menghaturkan puja dan puji syukur kepada Ida Sang Hyang
Widhi, karena berkat anugrahNya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat
pada waktunya.
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Mobil Pajero Sport Exceed
3

DAFTAR ISTILAH

DAFTAR ISI
JUDUL
PENGESAHAN PEMBIMBINGAN
5

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...
1.2. Tujuan Pembuatan Laporan...
a. Tujuan Umum..
b. Tujuan Khusus..
1.3. Pembatasan Ruang Lingkup...
1.4. Manfaat Pembuatan Laporan.

BAB II KAJIAN TEORI


2.1. Tinjauan Umum.
2.2 . Konstruksi Model, Nama Bagian dan Fungsi Serta Cara kerja..
2.2.1. Tune Up
2.2.2. Sistem Rem Belakang
2.2.3. Sistem Starter.
2.3.Keselamatan Kerja

BAB III PELAPORAN


3.1.Gambaran Umum Dunia Usaha
3.2. Gangguan Gangguan.
3.3. Urutan Pekerjan, Pemasangn dan Penyatelan..
3.3.1. Tune Up
3.3.2. Sistem Rem Belakang ...
3.3.3. Sistem Starter

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpula...
4.2. Saran...

LAMPIRAN
Daftar Isi
Absen Prakrin
Kartu Bimbingan
Profil Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Perkembangan transportasi dalam sejarah bergerak dengan sangat perlahan,


berevolusi dengan terjadi perubahan sedikit-demi sedikit, yang sebenarnya diawali
dengan perjalanan jarak jauh berjalan kaki pada zaman paleolithik.Sejarah
manusia menunjukkan bahwa selain berjalan kaki juga dibantu dengan
pemanfaatan hewan yang menyeret suatu muatan yang tidak bisa diangkat oleh
manusia.Kemudian mulai abad ke 20 perkembangan teknologi dibidang
transportasi semakin maju. Hal ini dapat di lihat dari alat transportasi darat
semakin beragam dansemakin banyak pula jenis kendaran bermotor,baik tipe
maupun modelnya.
Salah satu produsen mobil dari Negara Jepang dengan merek MITSUBISHI
telah memproduksi berbagai tipe dan jenis kendaran, diantaranya Mitsubishi
Pajero Sport Exceed. Kendaraan ini merupakan salah satu jenis kendaraan yang
diminati konsumen terutamanya di Indonesia. Hal ini karena Mitsubishi Pajero
Sport Exceed memiliki beberapa kelebihan ,diantaranya mesin yang di kenal
sangat tangguh, irit bahan bakar serta ramah lingkungan . Hal ini menjadi salah
satu daya tarik bagi konsumen untuk memiliki Mitsubishi Pajero Sport.
Dengan bertambahnya permintaan mobil Mitsubishi Pajero Sport oleh
masyarakat, tentu harus diimbangi dengan pemeliharaan serta sistem perawatan
yang baik pula. Berhubungan dengan pemeliharaan dan perawatan maka pada
laporan praktek kerja lapangan ini akan membahas tentang TUNE UP, SERVICE
REM BELAKANG dan SERVICE STARTER pada mobil MITSUBISHI PAJERO
SPORT EXCEEDTahun 2011.

1.2 Tujuan Pembuatan laporan


Adapun tujuan pembuatan laporan ini dapat di bagi menjadi 2 tujuan, yaitu:
A. Tujuan Umum adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami sistem perawatan secara berkala pada mobil.
2. Belajar membuat karya tulis yang berupa laporan dari hasil
praktek kerja lapangan.
3. Sebagai bukti laporan bahwa telah melakukan Praktek Kerja
Lapangan selama 4 bulan.
B. Tujuan Khusus adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahuicara melakukan Tune Up pada mobil Mitsubishi
Pajero Sport Exceed.
2. Untuk mengetahui cara Servis Rem Belakang pada mobil
Mitsubishi Pajero Sport Exceed.
3. Untuk mengetahui cara perbaikan sistem starter pada Mobil
Mitsubishi Pajero Sport Exceed.

1.3 Manfaat Pembuatan Laporan


Adapun pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
A. Bagi penulis, dapat mengembangkan wawasan dalam belajar, dan laporan
ini dapat dijadikan sebagai laporan hasil praktek pada bengkel dalam
bentuk buku atau laporan.
B. Bagi sekolah, laporan ini dapat di jadikan sebagai bukti bahwa sekolah
sudah menugaskan siswa untuk praktek kerja lapangan tahun pelajaran
2014/2015.
C. Salah satu syarat untuk bisa mengikuti UKK.
D. Dapat dijadikan sumber bacaan atau referensi cara servis kendaraan
Mitshubishi Pajero Sport Exceed bagi adik-adik kelas,atau yang
memerlukan.

1.4 Pembatasan/ Ruang Lingkup


2

Pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari tahun ke tahun berkembang


dengan pesat. Penulis memiliki kemampuan yang sangat terbatas, maka untuk
memudahkan pemahaman dan pembahasan laporan praktek kerja lapangan ini,
maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yaitu sebagai berikut:
A. Pembahasa Tune Up
Dalam Tune Up Membahas tentang
1. Pembersihan saringan udara.
2. Memeriksa air pendingin.
3. Memeriksa baterai.
4. Mengganti oli mesin.
5. Mengganti filter oli mesin.
6. Membersihkan isc.
B. Pembahasan servis rem belakang.
Dalam servis rem belakang membahas tentang :
1. Membersihkan tromol rem.
2. Membersihkan kanpas rem.
3. Pemeriksaan silinder roda.
4. Pemeriksaan saluran minyak rem dan volume minyak rem.
5. Pemeriksaan tinggi pedal rem.
6. Penyetelan hand breake.
C. Pembahasan Perbaikan sistem starter
Dalam perbaikan sistem starter membahas tentang:
1. Pemeriksaan sekering
2. Pemeriksaan kunci kontak
3. Pemeriksaan kabel-kabel.
4. Pemeriksaan dan perbaikan rangkaian starter.
5. Pemeriksaan dan perbaikan unit starter.
6. Rangkaian kelistrikan starter.

BAB II
KAJIAN TEORI

1.1 TINJAUAN UMUM


Kendaraan Mitsubishi merupakan kendaraan yang sudah terkenal dan banyak
beredar di masyarakat,kendaraan Mitsubishi di dalam masyarakat sering dikaitkan
dengan kendaraan yang cepat dan tangguh. Salah satunya adalah Mitsubishi
Pajero Sport Exceed Tahun 2011 yang terkenal dengan kualitas yang yang sangat
baik, mesin yang handal dan akselerasi yang bagus.Untuk mempermudah dalam
pengenalan mobil Mitsubishi Pajero Sport Exceed tahun 2011, penulis menyajikan
data mobil ini dalam bentuk spesifikasi kendaraan.
Adapun spesifikasi mobil Mitsubishi Pajero Sport Exeed adalah sebagai
berikut :

Gambar 2.1 Mobil Pajero Sport Exceed


Spesifikasi Dimensi Pajero Exceed
Dimensi kendaraan P x L x T
Berat kosong kendaraan
Jarak pijak depan
Jarak pijak belakang
Sumbu roda
Jarak rendah kendaraan
Radius putar
Jumlah pintu

4695 x 1815 x 1840mm


1925 kg
1520 mm
1515 mm
2800 mm
215 mm
5,6 m
5

Spesifikasi Mesin Pajero Exceed

Tipe Mesin
Kapasitas cc
Jumlah/Tipe silinder
Diameter x Langkah
Daya maksimum (PS/rpm)
Torsi maksimum (Kgm/rpm)
Sistem penggerak roda
Sistem pembakaran
Jenis bahan bakar
Kapasitas tangki bahan bakar

4D56
2477
4 Silinder in line
91.1 x 95.0 mm
136/3500
32/2000
RWD
Common rail turbocharger and intercooled
Solar
70 liter

Spesifikasi pada Chasis, Ban, dan Velg Pajero Exceed


Sistem kemudi
Rack and Pinion
with Power
Steering
Ukuran ban depan dan belakang
265 / 70 R16
Velg
alloy

Spesifikasi Rem dan Suspensi Pajero Exceed


Rem depan
Disc
Rem belakang
Drum
Suspensi depan
Double Independen Wishbone, Coil Spring
with Stabilizer
Suspensi belakang
3 Link Coil Spring with Stabilizer

Fitur Interior pada Pajero Exceed


Soket Aksesoris
Sandaran kepala depan dan belakang
Kursi belakang yang bisa dilipat
Tachometer
Cup holder
Glove box
Armrest
Door pocket

Fitur Eksterior Pajero Exceed


Spion otomatis
Kaca depan dan belakang menggunakan jendela otomatis
Lampu kabut
5

Wiper depan dan belakang


Gril krom

Fitur Keamanan Mobil dan Fitur Keselamatan Penumpang pada Pajero


Exceed
Anti lock breaking system (ABS)
Kunci sentral
Child lock
SRS Airbag
Sabuk pengaman

Fitur Kenyamanan Penumpang pada Pajero Exceed


Ac
Audio Sistem
Power Steering
Bahan pelapis kursi berbahan leather
Terdapat 6 buah speaker

2.2 Konstruksi/Model, Nama Bagian, Fungsi dan Cara Kerja Komponen


2.2.1

Tune Up

Tune Up adalah proses perawatan mesin suatu kendaraan secara rutin


dalam periode atau waktu tertentu. Tune up harus dilakukan secara berkala agar
kondisi mesin tetap terjaga dengan baik, dan meningkatkan performa mesin,
biasanya mobil Mitsubishi Pajero yang sudah berjalan 10.000 km pertama atau
dari servis sebelumnya, dianjurkan untuk melakukan tune up.
Fungsi melakukan tune up adalah untuk mencegah/mengurangi kerusakan
pada mesin sehingga kendaraan tetap awet dan tahan lama. Ada beberapa bagian
yang harus diperiksa atau diservis dalam melakukan Tune Up antara lain:
a. Saringan Udara
b. Baterai (Aki)
c. Sistem pendingin
d. Throttle body
e. Oli mesin
f. Filter oli

Gambar 2.2 Komponen yang akan dikerjakan pada Tune Up pada Mesin Pajero
Sport Excee
A. Saringan Udara

Gambar 2.3 Saringan Udara


1. Fungsi
Fungsi dari saringan udara adalah untuk menyaring udara yang masuk
ke dalam throttle body yang selanjutnya akan masuk ke ruang bakar,
dan tercampur dengan bahan bakar.
2. Cara kerjasaringan udara
Pada saat udara masuk ke saluran masuk pada saringam udara, elemen
saringan tersebut akan memisahkan udara yang terkandung kotoran atau
partikel debu. Debu akan tertinggal pada elemen saringan udara, dengan
demikian udara yang masuk ke throttle body dan ke ruang bakar akan
bersih.

B. Baterai

Gambar 2.4Baterai
1. FungsiBaterai adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan arus listrik dan mensuplai arus listrik DC 12V dalam
kelistrikan bodi.
2. Cara Kerja Baterai
Pada saat baterai melakukan reaksi kimia elektrolit dan ion-ion didalam
baterai akan menghasilkan arus listrik, dan arus listrik tersebut di
gunakan untuk mensuplai arus listrik ke komponen-komponen lain,
seperti : starter, relay, coil, switch. dan sebagainya.

C. Sistim Pendingin

Gambar 2.5 Sistem Pendingin


1. Fungsi Sistem Pendingin
Berfungsi untuk menjaga suhu kerja mesin tetap stabil.
2. Bagi bagin sistem pendingin
a) Radiator

Gambar 2.6 Radiator


10

1) Fungsi
Fungsi dari radiator adalah untuk menurunkan/ mendinginkan suhu
panas mesin yang diakibatkan oleh proses kerja mesin.
2) Cara Kerja
Cara kerja dari radiator adalah air mengalir dari ruang masuk dari
mesin, kemudian terbagi-bagi melalui pipa/ sirip pendingin, setelah
suhunya menurun kemudian kembali dialirkan ke dalam mesin.
b) Tutup Radiator

Gambar 2.7 Tutup Radiator


Fungsi tutup radiator
Menaikan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendingin
c) Tangki Reservoir

11

Gambar 2.8 tangki reservoir


Fungsi Tangki Reservoir
Berfungsi untuk tempat persediaan air dan untuk
menyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas.
D. Trottle Body

Gambar 2.9 Trottle Body


1. Fungsi
12

Throttle body adalah satu bagian dari air intake sistem yang mengontrol
udara ke ruang bakar sesuai dengan respon gas saat menginjak pedal .
2. Cara kerja
Saat menginjak pedal gas throttle body akan mengatur seberapa udara
yang akan masuk ke ruang bakar, dan RPM akan di atur oleh Idle Speed
Control (ISC).

E. Oli mesin

Gambar 2.10 Oli Mesin

1. Fungsi
Untuk memperbarui pelumasan komponen di dalam mesin supaya tidak
terjadi gesekan yang menyebabkan komponen menjadi cepat aus/rusak.

13

Gambar 2.11 Sistem Aliran Oli Mesin


2. Cara kerja
Sebelum oli mesin mengalir, oli akan di filter terlebih dahulu di filter oli
kemudian di pompa ke masing masing komponen yang memerlukan,
sirkulasi oli dapat di lihat pada gambar di atas
F. Filter Oli

Gambar 2.12 Filter Oli


1. Fungsi filter oli
Oli yang bersirkulasi di ruang mesin lama-kelamaan pasti akan kotor, jika
oli kotor akan mengakibatkan komponen-komponen yang berputar akan
14

cepat aus, untuk mencegah hal ini maka filter oli berfungsi untuk
menyaring kotoran dan air yang terdapat dalam oli, sehingga mesin selalu
mendapat suplai oli bersih.
2. Cara kerja filter oli
Oli yang mengalir pada mesin akan di saring terlebih dahulu oleh filter oli.
Oli akan masuk melalui saluran masuk filter oli, kemudian oli akan
disaring oleh elemen filter, sehingga oli yang keluar melalui filter oli akan
lebih bersih.

2.2.2

Servis Rem Trombol Belakang


Sistem rem (brake system) merupakan sistem yang terdapat pada setiap
kendaraan yang berfungsi untuk mengurangi (memperlambat) dan menghentikan
laju dari suatu kendaraan. Rem di tempatkan pada setiap roda kendaraan, agar
pada waktu mengerem semua roda tertahan sehingga kendaraan dapat berhenti
dengan baik.Adapun komponen-komponen yang ada di rem trombol adalah.
a. Pedal rem.
b. Booster rem.
c. Master silinder.
d. Kampas rem.
e. Trombol rem.

A. Pedal rem

15

Gambar 2.13 Pedal Rem


1. Fungsi
Fungsi dari pedal rem adalah sebagai pinjakan kaki untuk
menghasilkan tekanan pada pengereman atau sebagai awal dari cara
kerja(mekanik).
2. Cara Kerja
Cara kerja dari pedal rem adalah pada saat pedal diinjak dengan
bantuan dari booster rem, akan menciptakan suatu tekan hidrolik, dan
tekanan tersebut akan diteruskan ke master silinder.

B. Boster Rem

16

Gambar 2.14Booster Rem


1. Fungsi
Fungsi dari booster rem adalah untuk melipat gandakan daya tekanan
pedal, sehingga daya pengereman lebih besar.
2. Cara Kerja
Cara kerja dari booster rem adalah pada saat pedal ditekan/diinjak,
boster rem akan melipat gandakan gerakan atau tekan mekanik ke
tekanan hidrolik yang akan lebih besar menuju ke komponen
selanjutnya.

C. Master Silinder dan Reservoir Tank

17

Gambar 2.15 Master Silinder dan Tangki Cadangan


1. Fungsi
Fungsi dari master silinder adalah untuk mengubah daya mekanis
menjadi hidrolis dan reservoir untuk menampung minyak rem.
2. Cara Kerja
Cara kerja dari master silinder adalah pada saat master silinder menerima
tekanan dari pedal rem, minyak rem dari reservoir tank akan masuk
kedalam ruang piston dan kemudian didorong oleh piston yang
bertekanan tinggi, dan dialirkan ke silinder roda melalui selang-selang
besi.

D. Silinder Roda

18

Gambar 2.16 Silinder Roda


1. Fungsi
Fungsi dari silinder roda adalah untuk menerima tekanan dari master
silinder kemudian menekan sepatu rem ke sisi luar hingga kampas rem
akan bergesekan dengan trombol.
2. Cara Kerja
Cara kerja dari silinder roda adalah pada saat minyak rem masuk ke
dalam silinder roda, piston akan terdorong ke luar, sehingga menekan
sepatu rem hingga kampas rem bergesekan dengan trombol dan
menimbulkan daya pengereman.

E. Kampas Rem
19

Gambar 2.17 Kampas Rem


1.

Fungsi
Fungsi dari kampas rem adalah sebagai penggesek trombol rem untuk
mendapatkan gaya pengereman.

2.

Cara Kerja
Cara kerja dari kampas rem adalah pada saat piston roda memberi
dorongan ke dalam sepatu rem, di sepatu rem yang di pasangkan kampas
rem yang akan bergesekan dengan tromol sehingga terjadi gaya
pengereman.

F. Trombol Rem

20

Gambar 2.18 Trombol


1. Fungsi
Fungsi dari trombol rem adalah sebagai bidang penerima gesekan dari
kampas rem.
2. Cara Kerja
Cara kerja dari trombol rem adalah pada saat kampas rem memberi
tekanan ke dalam trombol, trombol rem dengan kampas rem bergesekan,
sehingga dapat mengurangi kecepatan suatu kendaran, sehingga
kendaraan dapat berhenti.

21

2.2.3

Sistem Starter
Sistem starter merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk memutar
crank shaft sampai mesin itu bisa hidup, agar sistem starter ini dapat menjalankan
tugasnya, maka sistem starter memerlukan beberapa komponen tambahan seperti:
a. Selenoid sirkuitswitch
b. Ignition switch
c. Inhibutor switch
Adapun komponen-komponen yang ada dari sistem starter antara lain.
a. Yoke dan Pole Care
b. Filed coil
c. Armature dan Shaft
d. Brush
e. Armature brake
f. Drive lever
g. Starter clutch
h. Magnetic switch

A. Yoke dan Pole Care


Yoke yang di buat dari logam yang berbentuk silinder dan berpungsi sebagai
penampang field dan memperkuat medan magnet yang di timbulkan oleh field
coil.

22

Gambar 2.19Yoke dan Pole Core


B. Field coil
Field coil di buat dengan tembaga bermaksud agar dapat memungkinkan
arus listrik yang cukup besar.Field coil berfungsi untuk membangkitkan
medan magnet.

Gambar
2.20Fi

eld Coil

C.

Armature dan
shaft
Armature berfungsi untuk merubah energy listrik menjadi energy mekanik
dalam bentuk gerak putar.

23

Gambar 2.21Armature dan Shaft


D. Brush
Brush berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature
coil langsung ke massa melalui komutator.

Gambar 2.22Brush
E. Armature brake
Armaturebrake berfungsi untuk menghentikan putaran armature setelah
lepas dari roda penerus.

24

Gambar 2.23Armature Brake


F. Driver Lever
Driver lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi
berkaitan dengan roda penerus dan melepas perkaitan pinion gear dari
perkaitan roda penerus.
G. Starter Clutch
Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature
shaft ke roda penerus. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari
armature coil bilamana roda penerus cendrung memutarkan pinion gearnya.

Gambar
2.24Starter

Clutch

H. Magnetic Switch
Magnetic switch berfungsi untuk menghubungkan dan melepas pinion
gear dari roda penerus. Sekaligus untuk mengalirkan tenaga listrik yang besar

25

pada sirkuit motor starter melalui terminal uatama.

Gambar 2.25Magnetic Switch

1. Cara kerja system starter


Cara kerja dari sistem starter adalah apabila switch di putar pada posisi
on, maka arus baterai melalui hold in coil ke massa dan di pihak lain pull in coil,
field coil, dan massa melalui armature. Pada saat hold dan in coil membentuk
gaya magnet dengan arah yang sama, di karenakan arus yang mengalir di kedua
kumparan tersebut sama. Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak
menutup main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch
kearah posisi berkaitan dengan ring gear.

26

Gambar 2.26 Skema Sistem Starter

2.3

KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja sangat penting dan perlu diketahui oleh pemilik

bengkel, karyawan, dan siswa teknik.Tujuan dari keselamatan kerja yaitu agar kita
dapat bekerja dengan baik tanpa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pencegahan kecelakaaan dalam industri tidak hanya terpusat pada
keahlian, tetapi juga harus mengetahui bagaimana bekerja tanpa harus melukai
diri sendiri maupun rekan kerja yang lain. Ada beberapa usaha dalam menjaga
keselamatan dalam bekerja, antara lain.
a. Memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Tidak ceroboh dalam melakukan pekerjaan.
c. Konsentrasi pada pekerjaan yang sedang di jalankan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Gunakan pakaian kerja yang lengkap, nyaman,dan aman.
f. Ikuti intruksi dari instruktur di tempat kita bekerja.
g. Bekerja berdasarkan SOP (Standar Oprasional Prosedur)dan K3.
h. Utamakan keselamatandan kebersihanatau kerapian.

27

Gambar 2.27 Perlengkapan Keselamatan Kerja

BAB III
PELAPORAN
3.1 Gambaran Umum DU/DI

28

Gambaran umum dan data-data bengkel tempat penulis melaksanakan praktek


kerja lapangan (PKL) :
Nama bengkel:PT BUMEN REDJA ABADI
Berdiri tanggal

: 28 Desember 2011

Alamat bengkel

: Jalan By Pas Dharma Giri, Desa Blahbatuh,


Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali

Jumlah Kariawan:
Jenis usaha

: Bergerak di bidang penjualan, spare part, dan

perawatan mobil Mitsubishi.

Gambar 3.1 Denah Menuju Bengkel

29

Gambar 3.2 Layout Bengkel LANTAI 1

3.2 Gangguan-gangguan
Adapun gangguan yang menyebabkan mobil yang harus diservis,
diperbaiki dan diganti adalah sebagai berikut :
3.2.1 Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada komponen tune-up
N

GANGGUAN

PENYEBAB

PENANGANAN

30

O
1

Aliran bahan bakar -sarigan bahan bakar -bersihkan


tidak lancer

kotor / tersumbat

bahan

bakar,

jika

terlalu

parah

ganti

Mesin brebet dan -throttle body kotor

saringan bahan bakar


-membersihkan

performa

sangingan udara dan

mesin

kurang baik

saringan

throttle body

Mesin cepat panas

-radiator bocor

-patri kebocoran, jika


kebocoran parah ganti
radiator

-air radiator kurang

- tambar air radiator

-saluran air ada yang -priksa

saluran

tersumbat

pendingin

-water pump rusak

- ganti water pump

-termostat rusak

-ganti thermostat

air

3.2.2 Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada rem tromol blakang


yaitu:
NO
1

GANGGUAN
Rem blong

PENYEBAB
-kampas rem habis

-ganti kampas rem

-silinder roda bocor

-ganti seal piston

-fluida habis

-tambah fluida

-terdapat
2

Daya

PENANGANAN

gelembung -bleding

udara pada sistem rem


pengereman -setelan rem tidak -setel

roda kiri dan kanan sama


tidak sama

-salah

ulang

rem

dan uji coba


satu

silinder -ganti seal piston


31

roda bocor
-salah

yang bocor

satu

terdapat
3

Saat

silinder -bleding
glembung

udara
pengereman -komponen-

terdengar suara

-bongkar rem dan

komponen dalam rem bersihkan


tromol kotor

komponenkomponen

yang

kotor
-kampas
sesuai
4

Pedal

rem

rem
atau

tidak -ganti kampas rem


tidak

standar.
keras -piston pada master -bersihkan

(susah

silinder macet

silinder

diinjank/ditekan)

-silinder aus

-amplas

master
bagian

dalam silinder, jika


terjadi

kehausan

yang parah pada


silinder

ganti

master silinder
3.2.3 Gangguan-gangguan yang terjadi pada starter yaitu:
NO
1

Motorstarter berputar

GANGGUAN

PENYEBAB
-Berat jenis air Accu

terlalu lambat.

Kurang dan kurang


daya (atau accu mati).

PENANGANAN
-tambahkan air accu
-priksa terminal
accu kemungkinan

Magnetik starter

- Terminal Accu kurang

kotor atau kurang

kontak (positif maupun

kencang

negatif).

pemasangannya

-kelainan pada sistim

-periksa pinion pada


32

berfungsi,

tetapi starter pinion.

starter

mesin tidak mau


berputar.
3

Motor starter

- Terjadi kelainan pada

-bongkar dan

berputar, akan

sistim starter clucth.

periksa motor

tetapi mesin tidak

- Kerusakan atau

starter

berputar.

kelainan starter pinion.

3.3. Urutan Pekerjaan, Pemasangan dan Penyetelan


3.3.1 Tune-up
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mulai pembongkaran:
1. Alat dan bahan :
a. Satu set peralatan kerja dalam tools box
b. Filer gauge
c. Kompresor
d. Hydrometer
e. Amplas
f. Gemuk
g. Mobil Pajero Sport Exceed Tahun 2011.
h. Perlengkapan keselamatan keja
2. Langkah kerja :
A. Persiapan
Memasang fender terlebih dahulu, untuk melindungi body motor agar tidak
kotor atau lecet

33

Gambar 3.3 Mobil yang sudah terpasang fender

B. Saringan Udara
1. Cara pemeriksaan saringan udara
Lepaskan tutup saringan udara dengan cara melepas pengunci dan selang
udara pada turbo dengan kunci T 10 mm.
2. Lakukan pemeriksaan keadaan saringan udara sebagai berikut :
a. Bersihkan elemen saringan udara
Catatan :
Agar tidak ada kotoran atau benda lain masuk ke intake manifold.
b. Untuk membersihkan elemen, hembuskan udara bertekanan dari
output saringan udara ke input saringan udara,(kebalikan aliran udara
pada saat dipasang)
c. Bersihkan dudukan saringan udara dengan lap jika kotor.
d. Jika elemen koyak atau terlalu kotor, ganti dengan yang baru
e. Pasang saringan udara

34

Gambar 3.4 Membersihkan Saringan Udara dan Dudukannya


C. Baterai
Lakukan pemeriksaan pada Baterai sebagai berikut :
a. Periksa keadaan terminal Baterai dari karat, longgar dan aus
b. Periksa tinggi elektrolit baterai jika kurang tambahkan air suling murni.
c. Ukur / periksa berat jenis elektrolit hidrometer berat jenis : 1,26-1,27
padasuhu 200c

Gambar 3.5 Mengukur Berat Jenis Elektrolit


d. Lumasi terminal baterai dengan gemuk agar kotoran tidak menempel pada
terminal baterai. Ukur tegangan battrey dengan alat baterai tester saat di
starter dan saat pengisian.Tegangan baterai 12 volt.
e. Mengisi air aki pada akibasah,jika air kurang, lepas tutup dan isi air aki
sampai batas full. Kemudian pasang kembali tutupnya.

35

Gambar 3.6 Memeriksa Volume Air Aki

D. Sistem Pendingin
1. Priksa tinggi air pendingin
Jika tinggi air pendingin kurang, isi hingga garis full pada tangki
cadangan coolant (cairan pendingin).

36

Gambar 3.7Memeriksa Air Pendingin pada Reservoir Tank


2. Periksa air pendingin
Periksa air pendingin kemungkinan terjafi karat, oli atau kotoran

Gambar 3.8 Pemeriksa Air Pendingin


Periksa kemungkinan :
a. Kerusakan atau perubahan bentuk dari radiator atau selang
b. Klem slang longgar
c. Kerusakan atau berkaratnya kisi-kisi radiator
d. Kebocoran pompa air, inti radiator atau longgarnya sumber penguras air

37

Gambar 3.9 Pemeriksaan Sistem Pendingin


3. Periksa cara kerja tutup radiator
Dengan menggunakan alat tester / tutup radiator, periksa tegangan
pegas dan kedudukan katup vakum dan tutup radiator. Jika tutup
membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi atau jika tutup rusak,
tutup harus diganti.
Tekanan membuka katup :
STD : 0,75-1,05 kg/cm2
Limit :0,6 kg/cm2
kemudian pasang tutup radiator

Gambar3.10PemeriksaanTutupRadiator

38

E. Trottle Body
Lakukan pembersihan/perawatan throttle body:
a. Buka dudukan selang intake manifold dengan ratchet sambungan pendek
sok 10.
b. Buka Indle Speed Control (ISC) dengan cara melepas soket dan baut
dengan kunci obeng positip.
c. Kemudian bersihkan ISC dengan CR kemudian lap.
d. Bersihkan rumah ISC dengan CR begitu juga lubang throttle body
e. Lap throttle body dan rumah ISC.

Gambar 3.11 Mengelap Throttle Body


f. Kemudian pasang ISC jika sudah bersih, dan kencangkan menggunakan
obeng positip.
g. Kemudian pasang selang intake manifold menggunaka kunci ratchet,
sambungan pendek, dan sok 10 dan pasang soket-soket yang terlepas.

F. Oli Mesin dan Filter Oli


Lakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum menggantinya bila keadaan oli
kurang berarti ada kebocoran. Lakukan penggatian oli mesin dan filter oli bila
sudah harus di ganti atau km sudah menunjukan batas untuk penggantian
Langkah penggantiannya sebagai beriku:
39

a. Tempatkan kendaraan pada tempat yang datar


b. Pasang lift atau dongkrak
c. Naikan kendaraan sesuai dengan kebutuhan

Gambar 3.12letak pengetapan oli mesin


d. Ambil tempat penampung oli bekas
e. Kendorkan baut tap oli dengan menggunakan kunci ring 17 mm
f. Buka baut tap oli secara perlahan
g. Arahkan tempat penampung oli di bawah bak oli agar oli tidak berceceran
h. Sesudah oli mesin habis, pasang gasket baru pada baut, dan pasang baut
pengetapan dengan menggunakan kunci ring 17 mm.
i. Turunkan mobil.
j. Kemudian dikasi oli baru, oli mesin pajero exceed adalah 6.5 liter.

40

Gambar 3.13 oli mesin


k. Kemudian cek ketinggian oli jika kurang, tambah sampai batas yang di
tentukan.
l. Kemudian pasang tutup pengisian oli.

41

Mengganti filter oli


a. Taruh wadah penampung oli untuk filter oli, supaya tidak tercecer.
b. Kemudian lepas filter oli mengunakan kunci rantai.

Gambar 3.14 Melepas filter oli


c. Kemudian buang oli yang tertampung di wadah, dan bersihkan sisa oli
yang masih menempel di dudukan filter oli dengan lap.

42

Gambar 3.15 Dudukan filter oli yang pelu dibersihkan


d. Kemudian pasang filter oli yang baru.dengan meratakan gemuk yang
berada pada filter oli,dan pasang lalu kencangkan.
3.3.2 Servis Rem Tromol
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan di persiapkan sebelum melakukan
pekerjaan.
A. Alat dan bahan
1. Satu set peralatan kerja dalam tools box
2. Dongkrak hidrolik dandua buah jack stand atau lift
3. Jangka sorong
4. Gemuk
5. Mobil Pajero SportExeed
6. Perlengkapan keselamatan kerja
7. Amplas.
B. cara kerja
a.

Pasang lift,atau dongkrak lalu pasang stand penyangga. Kemudian lepas

hand breake.
b. Naikan mobil.
c. Lepas roda, menggunakan impack dan sok 21.

43

Gambar 3.16 melepas mur roda


d. Lepas tromol dengan cara putar lalu tarik,jika sukar dilepas trek
menggunakan baut 12 dn kunci ring 12.

Gambar 3.17 melepas tromol dengan baut trek


e. Periksa sleading, dengan cara menggerakan atau medorong breake shoes
ke kanan dan ke kiri, jika macet buka will silinder bersihkan atau ganti
will silinder jika terlalu parah.
f. Pereksa kebocoran pada will silinder, jika terjadi kebocoran ganti will
silinder atau bersihkan kemudian ganti seal pistonnya. dan periksa
karetpenutup debu jika robek harus di ganti

44

Gambar 3.18 Mengecek Kebocoran Silinder Roda


g. Periksa pegas-pegas pengembali. Apabila pegas pengembali sudah kendor
dan tidak bertekanan lagi, maka pegas pengembali harus diganti dengan
yang baru
h. Amplas atau bersihkan tromel rem, dan preksa apakah bergelombang. Jika
bergelombang ganti tromol, atau di bubut.

Gambar 3.19 Meratakan Tromol Dengan Amplas


i. Periksa dan bersihkan breake shoes/kanvas rem dari kotoran yang melekat,
menggunakan amplas sampai warna agak buram atau tidak terlalu
45

mengkilat. Kemudian ukur tebal kanfas rem. Jika kamvas rem sangat
bergelombang, rapuh, retak retak, kanfas rem perlu di ganti.

Gambar 3.20 Membersihkan Kanpas Rem


j. Bersihkan sistem rem tromol seperti pegas pegas, tuas rem parkir dengan
lap dan semprotan angin bertekanan.
k. Melumasi bagian samping breake shous yang bersentuhan dengan backing
plate dengan gemuk.menggunakan plat tipis dan obeng.cara dengan cara
adalah congkel dengan obeng pada breake shous sampai agak renggang,
dan dikasi gemuk pada plat tipis secukupnya, kemudian lumasi pada
backing plate yang bersentuhan dengan breake shous, dan lepas obeng.

46

Gambar 3.21 Melumasi Celah Baking Plate Dengan Brake Shoe


l. Kemudian pasang tromol
m. Periksa Pipa Minyak Rem
Apabila terjadi kebocoran, maka kebocoran tersebut perlu ditambal atau
diganti.
Keluarkan udara dari saluran pipa rem (Air Bleeding)
Langkah-langkah

untuk

membuang

udara

(bleeding) dari

saluran

rem

hidrolik, yaitu dengan cara sebagai berikut:


a) Periksa dan bersihkan semua kotoran yang lengket pada bagian luar piring
jangkar rem (blacking plate), sehingga katup buang akan terlihat dengan
jelas.
b) Sambungkan ujung slang bening ke katup buang. Kemudian ujung yang
lain dimasukkan ke dalam sebuah botol yang sebelumnya sudah diisi
sedikit dengan minyak rem.
c) Bersihkan bagian luar silinder utama lalu buka tutup lubang pengisiannya.
Isikan minyak rem sampai hampir penuh. Dengan menggunakan kunci
pas, longgarkan sekrup katup buang kira-kira putaran. Ujung slang
dalam botol harus tenggelam dibawah permukaan minyak rem.
d) Tekan pedal rem perlahan-lahan sampai menyentuh lantai. Gerakan ini
akan mendorong gelembung-gelembung udara keluar dari saluran rem
silinder roda.
47

e) Keraskan dan tutup kembali sekrup katup buang lalu lepaskan pedal rem.
f) Lakukan cara ini berulang-ulang, sampai tidak terlihat lagi gelembung
udara yang dapat dilihat dengan jelas melalui slang bening.

Gambar 3.22 Nepel Bleding

1.

PEMBONGKARAN
Berikut adalah langkah langkah pembongkaran tromol belakang :
1)
2)
3)

Lepaskan tutup pelk dan tempatkan di atas lantai yang bersih


Kendorkan mur mur roda dengan kunci roda 21 mm
Dongkrak bagian belakang kendaraan menggunakan dongkrak hidrolik,

4)
7)

kemudian pasang jack stand.


Lepaskan mur roda dan roda belakang
Lepaskan tromol rem yang terpasang pada flens poros yang ditahan

8)
9)

dengan skrup atau mur


Lepas tuas rem tangan sehingga tromol dapat dilepas
Jika berkarat, bersihkan bagian pemusat pada flens roda dengan kertas

gosok dan beri oli untuk memudahkan pelepasan tromol.


10) Apabila tromol tidak dapat dilepas dengan tangan, tarik tromol dengan
memakai sekrup pada lubang lubang ulir yang tersedia untuk
pelepasan. Putar sekrup ( biasanya M8 ) bergantian setiap satu putaran
kedalam sampai tromol terlepas.

48

Gambar 3.23 Membuka Tromol


11) Pukul dengan menggunakan palu baja sampai tromol terlepas

Gambar 3.24 Membuka Tromol


12) Lepas spring retainers dengan menggunakan SST, kemudian lepas
pegas penekan.

Gambar 3.25 Melepas Pegas


49

13) Lepas pegas pembalik dengan menggunakan kunci SST, ketika


melepas pegas pembalik harus berhati-hati agar tidak merusak karet
penutup silinder roda

Gambar 3.26 Membuka Kancingan


14) Lepas sepatu rem
15) Lepas Automatic adjust lever

Gambar 3.27 Membuka Automatik Adjust Level


16) Melepas tuas rem parkir

50

Gambar 3.28 Membuka Tuas Rem


17) Melepas silinder roda

Lepaskan hubungan pipa saluran minyak rem dari silinder roda

Lepaskan baut-baut yang mengikatkan silinder pada piring jangkarnya.


Angkat dan keluarkan silinder roda
2.

PEMERIKSAAN
Setelah semua komponen terlepas kemudian kita lakukan pemeriksaan

pada komponen-komponen sistem rem tromol pada roda belakang. Pemeriksaan


yang kita lakukan antara lain:
1)

Memeriksa ketebalan kanvas rem

a)

Gunakan jangka sororong untuk mengukur ketebalan kanvas rem.

Gambar 3.29 Memeriksa Ketebalan Kanvas


b) Periksa tebal kanvas. Jika kurang dari 1,5 mm, atau keling

kanvas sudah

tercoret, sepatu rem harus diganti baru.


51

c) Periksa permukaan kanvas. Kalau permukaannya keras dan berkilat, nilai gesekny
kurang. Kanvas harus digosok atau diganti baru agar tercapai efektifitas rem yang
normal.
d) Untuk mengatasi kanvas rem yang kotor karena terkena cairan minyak rem
harus dicuci terlebih dahulu dengan air bersih, setelah benar-benar bersih
keringkan dengan udara dari kompresor atau dijemur. Setelah benar-benar
kering, amplas permuka kanvas sampai permukaan terlihat buram atau berkilat
lemah
e) Permukaan yang buram atau berkilat lemah menunjukkan kondisi kanvas yang
normal Tidak perlu digosok
2)

Pemeriksaan tromol rem

Periksa permukaan gesek pada tromol rem. Bila berwarna abu abu sampai
hitam, atau berkarat, nilai gesekannya kurang.Maka permukaan harus dibersihkan
dengan amplas, atau lebih baik dengan dibubut / digerinda.

Gambar 3.30 Memeriksa Tromol


3)
Memeriksa Silinder Roda
a) Periksa kebocoran pada silinder roda. Jika ada, silinder roda yang diperiksa
harus dioverhaul atau diganti baru.

52

Gambar 3.31 Memeriksa Kebocoran Silinder Roda


b) Untuk memeriksa kebocoran, lihat juga bagian dalam karet pelindung debu
silinder rem.

Gambar 3.32 Memeriksa Karet


c) Periksa karet pistonnya, apabila sudah kendor maka harus segera diganti
d) Periksa rangka silinder roda,
Apabila kotor atau sedikit berkarat, maka cukup dengan diamplas
Apabila

sudah tergores dan diameternya sudah terlalu besar, maka perlu


diganti silinder rodanya
4)
Pemeriksaan Master Silinder
a) Periksa seluruh komponen-komponen pada master silinder.
b) Setelah semua komponen dikeluarkan, rendam dengan alkohol sehingga
bersih dari noda-noda minyak rem.
c) Keringkan dengan kain lap bersih, kemudian lubang silinder ditiup dengan
udara pengering dari kompresor.
d) Periksa keadaan lubang silinder, bila sudah ada bagian-bagian yang cacat,
harus dihaluskan lagi menggunakan batu hon.

53

Gambar 3.33 Memeriksa Lobang Silinder


e)

Periksa pula kebebasan torak didalam silinder dengan menggunakan feeler


gauge. Kebebasan ini berada sekitar 0.001-0.005 inchi.Jika melebihi 0.005
inchi, maka silindernya harus diganti. Setiap kali memperbaiki master
silinder, mangkuk-mangkuk karetnya hendaknya diganti baru, karena hal ini
akan mempengaruhi kerja dari sistem rem secara keseluruhan.

5)

Periksa Pegas-Pegas Pengembali


Apabila pegas pengembali sudah kendor dan tidak bertekanan lagi, maka
pegas pengembali harus diganti dengan yang baru

6)

Periksa Pipa Minyak Rem


Apabila terjadi kebocoran, maka kebocoran tersebut perlu ditambal atau
diganti.

1. PEMASANGAN
Pada saat pemasangan komponen dari rem trombol belakang urutan
pemasangannya berkebalikan dengan langkah pembongkaran. Adapun langkahlangkah pemasangan sebagai berikut:
1) Memasang tuas rem parkir
2) Memasang silinder roda
Mengencangkan kedua baut penahan dengan rangka rem tromol
3) Memasang sepatu rem

54

Salah satu ujung sepatu rem dipasang pada silinder roda, dan ujung
lainnya dipasang pada baut penyetelan
4) Memasang pegas penekan sepatu rem

Gambar 3.34 Memasangan Pegas Penekan


5) Memasang pegas pembalik sepatu rem
Hubungkan kedua sepatu rem dengan menggunakan pegas pembalik.
Biasanya setelah sepatu rem terpasang dilakukan pemeriksaan jarak
kerenggangan sepatu rem dengan bagian tepi backing plate dengan
menggunakan ujung jari agar jaraknya sama pada seluruh permukaan
kanvas rem.
6)

Memasang tromol rem

55

Gambar 3.35 Pemasangan tromol


7)

Memasang pipa minyak rem

8)

Mengatur jarak kerenggangan sepatu rem dengan tromol Mengaturnya


melalui lubang pada piringan rem. Lubang lubang tersebut biasanya
tertutup dengan karet.

Gambar 3.36 Penyetelan rem


9)

Mengisi minyak rem kedalam tabung reservoir


56

10) Meng qwertyuon


Keluarkan udara dari saluran pipa rem (Air Bleeding)
Langkah-langkah

untuk

membuang

udara

(bleeding) dari

saluran

rem

hidrolik, yaitu dengan cara sebagai berikut:


g) Periksa
h) dan bersihkan semua kotoran yang lengket pada bagian luar piring jangkar
rem (blacking plate), sehingga katup buang akan terlihat dengan jelas.
i) Sambungkan ujung slang bening ke katup buang. Kemudian ujung yang
lain dimasukkan ke dalam sebuah botol yang sebelumnya sudah diisi
sedikit dengan minyak rem.
j) Bersihkan bagian luar silinder utama lalu buka tutup lubang pengisiannya.
Isikan minyak rem sampai hampir penuh. Dengan menggunakan kunci
pas, longgarkan sekrup katup buang kira-kira putaran. Ujung slang
dalam botol harus tenggelam dibawah permukaan minyak rem.
k) Tekan pedal rem perlahan-lahan sampai menyentuh lantai. Gerakan ini
akan mendorong gelembung-gelembung udara keluar dari saluran rem
silinder roda.
l) Keraskan dan tutup kembali sekrup katup buang lalu lepaskan pedal rem.
m) Lakukan cara ini berulang-ulang, sampai tidak terlihat lagi gelembung
udara yang dapat dilihat dengan jelas melalui slang bening.
11) Memasang roda
Pasang roda , kemudian kencangkan mur roda dengan impack
12) Melepas jack stand
Dilakukan dengan cara mendongkrak mobil terlebih dahulu.
Setelah dongkrak dilepas, periksa kekencangan mur roda

dengan

menggunakan kunci roda untuk menjamin keamanan pengendara.

3.3.3 Servis Sistem Starter


Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebelum mulai
melakukan pekerjaan.
57

1. Alat-alat dan bahan


1) Satuset peralatan kerja dalam tools box
2) Filler gauge
3) Ohm meter
4) Mobil Pajero Sport Exceed
5) Perlengkapan keselamatan
6) Jangka sorong
A. Pembongkaran
1) Lepaskan motor starter dari kendaraan
2) Lepaskan swit magnet
3) Lepapaskan tuas pengerak
4) Lepaskan york beserta pemengang sikat
5) Lepaskan snap ring pada armature pukul cincin penahan dengan
menggunakan obeng
6) Buka pinion, jika pinion susah dikeluarkan, haluskan poros dengan
mengunakan batu pengasah (oil stone)
B .Pemeriksaan dan Perbaikan

a) Poros Artmature dan Bantalan


1) Periksa ujung poros armature, bos rumah pengerak dan bos ujung
kemungkinan aus atau cacat

Gambar 3.37 Pemeriksaan poros armature


58

Celah oli: limit 0,2 mm


2) Pengantian bos
-buka tutup bos dan keluarkan bos
-cocokan lobang bos dengan alur rumah lalu pasang bos yang
baru (dengan jalan ditekan)
-haluskan bos untuk mendapatkan celah spesifikasi
-bersihkan lubang dan pasang tutup bos yang baru
b) Komutator
1) permukaan yang kotor dan terbakar gosok dengan mengunakan
kertas Amplas atau kalau perlu di bubut
2) Kedalaman sigmen mica.

Gambar 3.38 Pemeriksaan kedalaman sigmen mica


Kedalaman mica: 0,4 0,8 mm
Limit

: 0,2 mm

3) Jika kedalam mica dibawah limit, perbaiki dengan menggunakan mata


gergaji besi
4) Haluskan pingiran dengan mata gergaji
5) Gunakan kertas amplas #400 untuk membuang serpihan (bram-bram)
6) Keausan permukaan, jika di bawah limit, armature diganti
Diameter luar komutator:
0,6 Kw STD : 32,7 mm
Limit : 31,0 mm
0,7 Kw STD : 28,0 mm
Limit : 26,0 mm
0,8 Kw STD : 28,0 mm
Limit : 27,0 mm

59

c) Koil Armature
1) Test kebocoran,

Gambar 3.39 Pemerisaan kebocoran armature kontak body


Periksa komutator dan inti koil armature, jika terdapat
hubungan, armature kontak bodi harus diganti
2) Pemeriksaan sirkuit terbuka

Gambar 3.40 pemeriksaan sirkuit terbuka


Priksa hubungan antara sigmen-sigmen, jika tak terdapat
hubungan pada setiap titik pengetesan, berarti terdapat sirkuit
terbuka, dan armature harus diganti.
d) Koil medan (field coil)
1) Pengetesan terputus:

60

Gambar 3.41 Pegetesan terputus koil medan


Periksa coil medan kemungkinan ada hubungan antar kawatkawat ujung. Jika tidaki ada hubungan berarti ada yang
terputus pada coil medan dan harus dig anti.
2) Test hubungan ke body

Gambar 3.42 pegetesan hubungan ke body


Periksa kemungkinan ada hubungan antara ujung koil medan
dan frame medan. Jika ada hubungan ganti koil medan.
e) Sikat
Ukur panjang sikat dang anti jika kurang dari limit.
Panjang sikat :
0,6 Kw STD : 19 mm
Limit : 10 mm
61

0,7 Kw STD : 10 mm
Limit : 6 mm
0,8 Kw STD : 16 mm
Limit : 10 mm
f) Pegas sikat

Gambar 3.43 Pemeriksaan Pegas Sikat


Ukur beban pegas sikat dengan alat yang di sebut pull scale jika
pembacaan ternyata di bawah standar pegas harus di ganti.
Ketegangan pegas sikat :
0,6 Kw = 1,05 - 1,35 kg
0,8 Kw = 1,02 1,38 kg
-catatanPembacaan pull scale dilakukan tepat pada saat pegas sikat
terpisah dari sikat.
g) Pemengang sikat

62

Gambar 3.44 pemeriksaan pemegang sikat


Priksa isolator pada pemengang sikat (-) dan pemengang sikat (+)
lakukan perbaikan atau pengantian jika terdapat petunjung ada nya
hubungan.
h) Tuas pengerak
Periksa tuas pengerak dan pegas kemungkinan aus.Kalo perlu,
diganti.
i) Kopling Starter & Roda Gigi Pinion
1) Periksa ulir gigi kemungkinan aus atau cacat. Kalau perlu,
diganti.
2) Periksa pinion apakah bergerak dengan lembut.
3) Periksa gigi dan alur dari roda gigi kemungkinan aus atau
cacat.
4) Putar pinion. Pinion harus berputar dengan bebas pada arah
jarum jam tetapi terkunci pada arah yang berlawanan dengan
jarum jam.

63

Gambar 3.45 pemeriksaan putaranpinion


j) Swit Magnet
1) Tekan pluyer lalau dilepas. Pluyer harus berputar balik dengan
segera setelah dilepas ke posisi semula..

Gambar 3.46 Pemeriksaan Pluyer


2) Periksa kebocoran pull-in coil.

Gambar 3.47 Pemeriksaan Kebocoran pull-in coil


Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50
dan terminal C.
3) Periksa kebocoran hold-in coil.

Gambar 3.48 Pemeriksaan Kebocoran hold-in coil

64

Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50


dan body swit.
C .Perakitan
1) Pasang kopling dengan roda gigi pada tuar armature lalu
pasang cincin penahan dan pasang snap ring dengan
menggunakan catok dan pastikan telah terpasang dengan baik.
2) Pasang plat pengunci, pegas & karet dan tutup bantalan pada
rangka ujung komutator.
3) Pasang tuas pengerak kedalam rumah pengerak lalu pasang
swit magnet.
4) Pasang armature pada rumak pengerak lalu pasang yoke
dengan pemegang sikat.
5) Pasang rangka ujung komutator yang telah dirakit pada yoke
dan pastikan ujung armature terpasang dengan baik kedalam
rangka ujung komutator dan pasang baut.
6) Pasang mur swit magnet.
D .Pengetesan Kemampuan Kerja Motor Starter
1) Pengetesan Kerja Tampa Beban
Jepitlah starter dengan catok untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.
a) Hubungkan starter ke baterai
Bagian positif:
(+) battery ke (+) Ammeter
( - ) Ammeter ke terminal 30
Bagian negatif:
( - ) battery ke Body Starter
b) Hubungan terminal 50.

65

Gambar 3.49 pengetesan starter tampa beban dengan gan


hubungan terminal 50
Jika starter berputar dengan halus dan tetap dengan pinion meloncat keluar
serta mempergunakan arus kurang dari spesifikasi, berarti dalam keadaan
baik.
Arus spesifikasi:
0,6 Kw kurang dari 55A pada 11V
0,8 Kw kurang dari 50A pada 11V
2) Pengetesan Swit Magnet
-perhatian1. setiap pengetesan dilakukan dalam waktu 3-5 detik agar
koil tidak terbakar
2. lepaskan terminal C
a) Pull-in test
Hubungkan swit magnet dengan baterai seperti pada gambar.
Bagian positif:
(+) baterai ke terminal 50
Bagian negative:
(-) baterai ke body atarter danterminal C
b) Hold-in test

66

Gambar 3.50 Pengetesan hold-in coil


Lepas arus C. pinion harus masih dalam keadaan menonjol.
c) Periksa kembali pluyer.

Gambar 3.51 Pemeriksaan Pluyer


Pada waktu melepaskan body swit, pinion harus kembali
dengan segera.
d) Pemeriksaan celah pinion.

Gambar 3.52 Pemeriksaan Celah Pinion

67

Hubungkan ujung field coil dengan terminal C. Hubungkan swit magnet


dengan baterai seperti pada gambar.
Battery (+) ke terminal 50
Battery ( - ) ke body starter
e) Gerakan pinion ke bagian armature untuk menghilangkan
kerenggangan lalu priksa celah antar ujung pinion dan
cincin penahan.
Celah STD : 0,1 4,0 mm
f) Lalu pasang kembali motor starter pada kendaraan
Dengan berakhirnya perbaikan sistem starter maka seluruh rangkaian penservisan
pada perbaikan kendaraan MITSUBISHI PAJERO SPORT TAHUN 2011 sudah
selesai

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari penulisan laporan ini dapat di simpulkan bahwa kerusakan yang terjadi
pada kendaran banyak disebabkan oleh beberapa factor yaitu:
1. Mobil kurang perawatan ataumelewatkan waktu SBE (Service Berkala
external).
2. Pemakaian kendaran yang kurang baik.
3. Pada saat melakukan service atau penggantian spare part tidak sesuai
standar
68

Oleh sebab itu perlu di lakukan service secara berkala dan penggantian spare
part yang standar, karena dengan melakukan hal tersebut akan menjaga kendaraan
selalu dalam keadaan optimal dan baik.

4.2. Saran
Cara menjaga kendaraan anda agar tetap baik dan terhindar dari Kerusakan
yang lebih parah , yang dapat anda lakukan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Baca buku pedoman kepemilikan kendaraan secara seksama.
2. Jangan melewatkan waktu servise atau perawatan berkala
(SBE).
3. Melakukan servise atau perbaikan harus sesuai dengan SOP (Standar
Operation Procedur)
4. Hindari penggunaan suku cadang yang tidak standar.
5. Selalu melakukan pemeriksaan pada kendaraan anda sebelum dan sesudah
menggunakannya.
6. Kenali kerusakan kendaraan anda sedini mungkin, agar dapat menekan
kerusakan yang lebih parah.
7. Periksakan kendaraan anda jika menemukan kerusakan.
Hal hal diatas merupakan cara untuk menjaga kesetandaran motor kesayangan
anda.

PROFIL SAYA

Nama

: I Kadek Aan Sutawan

Nis

: 9978397809

Jenis kelamin

: Laki-laki

Tanggal Lahir

: 7 Desember 1997

Hobi

: Main game

Kelas Jurusan

: XI TKR 1

Agama

: Hindu

69

Alamat

: Ds. Suwukan, Kec. Rendang, Kab. Karangasem, Pov.


Bali.

No telepon

: +628563813868

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pre-Delivery Inspection & Periodic Maintenance.


Buku Technical Information Manual
WWW.GOOGLE.COM

70

71

Anda mungkin juga menyukai