Anda di halaman 1dari 86

SISTEM PERAWATAN DAN PERBAIKAN REM

HONDA BRIO SATYA E CVT


DI PT HONDA MANDALATAMA BSB SEMARANG
LAPORAN
Diajukan Guna Memenuhi Sebagi Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan
Pendidikan di SMK Negeri 7 Semarang Kompetensi Keahlian Teknik Manajemen
Perawatan Otomotif

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Disusun Oleh

NAJB FATKHUR ROHMAN

NIS: 18111615980

KOMPETENSI KEAHLIAN

TEKNIK MANAJEMEN PERAWATAN OTOMOTIF

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7

(STM PEMBANGUNAN)

SEMARANG

2022
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
Laporan dengan judul “SISTEM PERWATAN DAN PERBAIKAN REM
HONDA BRIO SATYA E CVT” yang ditulis oleh NAJIB FATKHUR
ROHMAN ini telah diperiksa oleh pembimbing lapangan dan disahkan oleh PT
Honda Mandalatama BSB.

Pada Tanggal :

Di : Seamarang

Pembimbing industri/Lapangan

Stefan Eka Arya

Kepala Bengkel

PT Honda Mandalatama BSB

Nanang Riyanto
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan dengan judul “SISTEM PERAWATAN DAN PERBAIKAN REM


HONDA BRIO SATYA E CVT” disusun sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti ujian sekolah dan uji kompetensi telah diperiksa oleh guru pembimbing
program keahlian Tekhnik Manajemen Perawatan Otomotif dan disahkan oleh
SMK Negeri 7 Semarang.

Pada tanggal :

Di : Semarang

Ketua Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing

KUSTONO,S.Pd, M.Si EDY SETYAWAN, S.Pd


NIP. NIP. 197011061997022004

Kepala SMK Negeri 7 Semarang

Drs. SAMIRAN,MT

NIP.19640206 1988031010
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Kesuksesan berwal dari keberanian untuk memulai.


2. Kerjakanlah pekerjaan yang dapat diselesakan saat ini, jangan menunda
sampai esok.
3. Jadikanlah pengalamanmu sebagai guru terbaikmu dalam hidupmu.
4. Awalilah pekerjaan yang baik selalu dengan berdo’a.
5. Kesuksesan akan tercapai apabila kita berusaha keras untuk mencapinya.

PERSEMBAHAN

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Keluarga Penulis yang telah banyak memberi dukungan dan doa


3. Bapak Drs.Samiran, M.T selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Semarang
4. Kepala bengkel PT HONDA MANDALATAMA BSB Semarang

5. Pembimbing industri/ lapangan

6. Bapak/Ibu Guru di sekolah yang telah memberikan motivasi dalam pembuatan


laporan ini
7. Seluruh karyawan PT HONDA MANDALATAMA BSB yang telah
mendukung penulis menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan
8. Seluruh teman-teman kelas XIII TMPO yang telah memberikan dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telat
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya, sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktik Kerja Industri di PT Honda Mandalatama BSB Semarang.

Selama mengikuti Praktik Kerja Industri banyak tambahan pengetahuan


dan pengalaman, terutama dalam bidang otomotif maupun pengalaman dalam
lingkungan dunia kerja yang akan sangat bermanfaat bagi penulis di masa yang
akan datang.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampainkan ucapan terimkasih


kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama Praktek Kerja Industri,
maupun dalam penyusunan laporan ini.

1. Bapak Drs. Samiran,MT selaku kepala Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan


Negeri 7 Semarang
2. Bapak Anang riyanto, selaku kepala Bengkel PT Honda Mandalatama BSB
yang telah mengijinkan penulis untuk Paktik Kerja Industri
3. Bapak Kustono,S.Pd, M.Si, selaku ketua jurusan Teknik Manajemen dan
Perawatan Otomotif SMK N 7 Semarang
4. Bapak Edy Setyawan,S.pd selaku guru pembimbing yang telah membantu
menyelesaikan laporan ini
5. Bapak Stevan Arya selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan
banyak bantuan sehingga tersusunya laporan ini.
6. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan do’a tiada hentinya sehinga
dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyusun laporan
ini dengan baik.

Penulis sadar penyusunan dan materi yang tertulis dalam laporan ini masih
banyak kekeliruan dan kekurangan. Oleh sebab itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya kepada pebaca dan mengharap saran serta kritik yang
bersifat membangun.
Penulis juga berharap semoga apa yang ditulis di laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca mapun penulis sendiri baik saat ini maupun masa yang
akan datang.

Semarang, 1 Januari 2022


Penulis

Najib Fatkhur Rohman


ABSTRAKSI
NAJIB FATKHUR ROHMAN, SISTEM PERAWATAN DAN
PERBAIKAN REM HONDA BRIO SATYA E CVT DI PT HONDA
MANDALATAMA BSB SEMARANG. Laporan akhir studi : Jurusan Teknik
dan Manajemen Perawatan Otomotif SMK Negeri 7 Semarang.

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu


persyaratan menyelesaikan pendidikn di SMK Negri 7 Semarang kompetensi
keahlian Tekhnik Manajemen Perawatan Otomotif.

Laporan ini disusun dengan menggunakan beberapa metode, yaitu :


metode praktek, observasi, wawancara serta literatur. Untuk menghindari
kesalahan maka diperlukan pembatasan masalah. Setiap penulisan laporan ini
dikonsultasikan dengan pembimbing sekolah.

Laporan ini menjelaskan tentang sistem rem pada mobil HONDA BRIO
SATYA E CVT DI PT HONDA MANDALATAMA BSB SEMARANG.
Sistem rem sangat diperlukan pada setiap jenis kendaraan, dimana berfungsi
untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan. Untuk mendapatkan
hasil pengereman yang baik perlu adanya penyetelan dan pemeriksaaan berkala.
Dalam laporan ini diungkapkan tentang kontruksi setiap komponen utama dalam
sistem rem HONDA BRIO SATYA E CVT.
ABSTRACTION

NAJIB FATKHUR ROHMAN, HONDA BRIO SATYA E CVT


BRAKE MAINTENANCE AND REPAIR SYSTEM AT PT HONDA
MANDALATAMA BSB SEMARANG. Final report of the study: Department of
Automotive Maintenance Engineering and Management SMK Negeri 7
Semarang.

The purpose of writing this report is to fulfill one of the requirements for
completing education at SMK Negeri 7 Semarang, the competence of Automotive
Maintenance Management Engineering expertise.

This report was prepared using several methods, namely: practical


methods, observation, interviews and literature. To avoid errors it is necessary to
limit the problem. Each writing of this report was consulted with the school
supervisor.

This report describes the brake system on the HONDA BRIO SATYA E
CVT AT PT HONDA MANDALATAMA BSB SEMARANG. The brake system
is needed in every type of vehicle, which serves to slow down or stop the vehicle.
To get good braking results it is necessary to adjust and periodically check. This
report describes the construction of each major component in the HONDA BRIO
SATYA E CVT brake system.
DAFTAR ISI

BAB 1..............................................................................................................................14
PENDAHULUAN...........................................................................................................14
1.1 Latar Belakang...............................................................................................14
1.3 Tujuan Praktek Kerja Industri.....................................................................17
1.4 Tujuan Penulisan Laporan............................................................................18
1.5 Tujuan Pemilihan Judul................................................................................18
1.6 Pembatasan Laporan.....................................................................................19
1.7 Metode Penggumpulan Data.........................................................................19
1.8 Sistematika Penulisan Laporan.....................................................................20
BAB II.............................................................................................................................22
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN..........................................................................22
2.1 Sejarah Perusahaan.......................................................................................22
2.2 Visi dan Misi Perusahaan..............................................................................23
2.3 Kesejahteraan Karyawan..............................................................................23
2.4 Stuktur Organisasi.........................................................................................25
2.5 Tugas Dan Wewenang....................................................................................27
2.6 Tata tertib Perusahaan..................................................................................29
2.7 Denah Lokasi Perusahaan.............................................................................30
2.8 Lay Out Perusahaan......................................................................................30
BAB III...........................................................................................................................31
LANDASAN TEORI......................................................................................................31
3.1 Pengertian.......................................................................................................31
3.2 Prinsip Kerja Rem..........................................................................................31
3.3 Klasifikasi Rem...............................................................................................32
3.4 Fungsi Sistem Rem.........................................................................................44
BAB IV............................................................................................................................45
PEMBAHASAN.............................................................................................................45
4.2 Rem Depan dan Belakang....................................................................................45
4.2.1 Rem Depan..............................................................................................45
4.2.2 Rem Belakang.........................................................................................47
4.3 Rem Parkir...........................................................................................................48
4.4 Pembongkaran, Perawatan, serta Pemasangan Komponen Rem...............48
4.4.1 Rem Depan..............................................................................................48
4.4.2 Rem Belakang.........................................................................................66
4.4.3 Diagnose Ganggguan Pada Rem............................................................79
BAB V.............................................................................................................................83
PENUTUP.......................................................................................................................83
5.1 KESIMPULAN...............................................................................................83
5.2 SARAN............................................................................................................83
5.3 Kata Penutup..................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................85
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi.................................................................................24
Gambar 2. 2 Denah Lokasi Perusahaan.......................................................................28
Gambar 2. 3 Lay Out Perusahaan................................................................................28

Gambar 3. 1 Prinsip Kerja Rem...................................................................................29


Gambar 3. 2 Klasifikasi Rem........................................................................................30
Gambar 3. 3 Rem Mekanik...........................................................................................31
Gambar 3. 4 Rem Hidrolik............................................................................................31
Gambar 3. 5 Rem Udara................................................................................................32
Gambar 3. 6 Rem Tangan.............................................................................................32
Gambar 3. 7 Rem Kaki..................................................................................................33
Gambar 3. 8 Rem Cakram............................................................................................33
Gambar 3. 9 Piringan Cakram......................................................................................34
Gambar 3. 10 Pad Rem....................................................................................................34

Gambar 4. 1 Rem Depan...............................................................................................45


Gambar 4. 2 Konstruksi Rem Depan...............................................................................46
Gambar 4. 3 Cara Kerja Rem Tromol...............................................................................47
Gambar 4. 4 Mengukur Tinggi Pedal...........................................................................49
Gambar 4. 5 Mengukur Pedal Free Play......................................................................49
Gambar 4. 6Mengukur Clearance Pedal Dengan Toe Board.....................................49
Gambar 4. 7 Master Silinder.........................................................................................50
Gambar 4. 8 Pembongkaran Master Silinder..............................................................50
Gambar 4. 9 Melepas Toe..............................................................................................51
Gambar 4. 10 Melepas Master Silinder........................................................................51
Gambar 4. 11 Melepas Piston Assembly Dan Periksa Check Valve...........................51
Gambar 4. 12 Pemeriksaan Master Silinder................................................................52
Gambar 4. 13 Mengukur Piston Clearance..................................................................52
Gambar 4. 14 Memberi Anti Rust................................................................................53
Gambar 4. 15 Booster Rem...........................................................................................54
Gambar 4. 16 Pembongkaran Booster Rem.................................................................54
Gambar 4. 17 Melepas Master Silinder........................................................................55
Gambar 4. 18Melepas Booster Assembly.....................................................................55
Gambar 4. 19 Melepas Retainer......................................................................................55
Gambar 4. 20 Melepas Silender Retainer.......................................................................56
Gambar 4. 21 Urutan Pemeriksaan.................................................................................56
Gambar 4. 22 Meiup Check Valve...................................................................................56
Gambar 4. 23 Mengukur Kedalaman Piston...................................................................57
Gambar 4. 24 Melepas Baut Sub Pen..............................................................................58
Gambar 4. 25 Menahan Caliper Dengan Baut.................................................................59
Gambar 4. 26 Melepas Pad Luar Dan Pad Dalam...........................................................59
Gambar 4. 27 Memeriksa Keausan Pad..........................................................................61
Gambar 4. 28 Mengukur Tebal Piringan.........................................................................61
Gambar 4. 29 Mengukur Run Out Disc............................................................................62
Gambar 4. 30 Memasang Plat Penunjang Dan Plat Penghantar....................................62
Gambar 4. 31 Memasang Pad Luar Dan Pad Dalam Beserta Shimnya...........................63
Gambar 4. 32 Memasang Kaliper....................................................................................63
Gambar 4. 33 Memasang Baut Caliper Sesuai Dengan Torsinya....................................64
Gambar 4. 34 Macam-Macam Minyak Rem...................................................................64
Gambar 4. 35 Penekanan Pedal Dan Pembuangan Udara..............................................65
Gambar 4. 36 Titik-titik Sumbat Pembuangan Udara.....................................................66
Gambar 4. 37 Silinder Roda.............................................................................................67
Gambar 4. 38 Sepatu Rem...............................................................................................68
Gambar 4. 39 Return Spring............................................................................................68
Gambar 4. 40 Brake Shoe Holder....................................................................................69
Gambar 4. 41 Brake Shoe Adjuster.................................................................................69
Gambar 4. 42 Parking Brake Lever..................................................................................70
Gambar 4. 43 Drum/Rem Tromol...................................................................................71
Gambar 4. 44 Parking Brake Cable..................................................................................71
Gambar 4. 45 Melepas Tromol........................................................................................72
Gambar 4. 46 Memeriks Backing Plate...........................................................................73
Gambar 4. 47 Ketebalan Sepatu Rem.............................................................................73
Gambar 4. 48 Memeriksa Kerusakan Sepatu Rem..........................................................74
Gambar 4. 49 Memeriksa Kebocoran Minyak Rem........................................................74
Gambar 4. 50 Memeriksa Diameter Tromol...................................................................75
Gambar 4. 51 Memeriksa Keausan Tromol.....................................................................75
Gambar 4. 52 Menyetel Sepatu Rem..............................................................................76
Gambar 4. 53 Diameter Sepatu Rem...............................................................................77
Gambar 4. 54 Diameter Sepatu Rem...............................................................................77
Gambar 4. 55 Penyetelan Rem Otomatis Pedal Rem....................................................78
Gambar 4. 56 Pnyetelan Rem Otomatis dengan Rem Tangan........................................79
DAFTAR LAMPIRAN
1. Identitas Siswa.
2. Daftar Hadir Peserta Praktik Kerja Industri.
3. Laporan Kegiatan Siswa Secara Berkala.
4. Daftar Nilai Praktik Kerja Industri.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam menghagapi era globalisasi, bangsa Indonesia
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Yang nantinya
akan menjadi tulang punggung pembangunan. Dewasa ini perkembangan
teknologi di dunia semakin pesat, baik pada negara-negara maju
maupaun Negara-negara berkembang.

Maka dengan pendidikan formal diharapkan tercipta calon-calon


tenaga kerja yang siap pakai dan terampil. Tetapi untuk menciptakan calon
tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tidaklah cukup hanya
dengan pendidikan formal saja. Sehinga pemerintah menetapkan kebijakan
dalam dunia Pendidikan Kejuruan yang disebut dengan “link and match”.

Program ini merupakan aplikasi dari kerja sama antara pihak


Sekolah Kejuruan dengan dunia industri yang dinamakan Program
Pendidikan Sistem Ganda (PSG), yang di wujudkan dengan Praktek Kerja
Industri oleh siswa-siswi sesuai program keahlian masing-masing. Dan di
harapkan nantinya siswa-siswi tersebut dapat menjadii calon-calon tenaga
kerja yang profesional dan berkualitas sesuai dengan bidangnya.

1.2Latar belakang Praktek Kerja Industri


Perkembangan teknologi di dunia otomotif telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut, Bangsa Indonesia sebagai negara
berkembang juga berupaya menyesuaikan kemajuan tersebut agar
tidak tertinggal jauh dengan negara maju. Berbagai upaya dan usaha
telah dilakukan Pemerintah dalam rangka merealisasikan tujuan
Pembangunan Nasional tersebut.
Salah satu upaya Pemerintah dalam mewujudkan tujuan tersebut
adalah dengan memberikan perhatian terhadap pembinaan dan
pengembangan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam
pembangunan bangsa. Pembinaan dan pelatihan ini diarahkan untuk
menciptakan SDM yang terampil, tangguh, bertanggung jawab,
berkualitas dan kompeten dalam bidang yang menjadi
kemampuannya.

Oleh karena itu pelaksanaan program PKL di SMK Negeri 7


(STM Pemangunan) Semarang adalah sebagai kebijaksanaan dari “Link
and Match” dalam prosesnya dilaksanakan pada dua tempat yaitu
disekolah dan didunia usaha / industri (DU/DI).

Upaya ini dilakukan dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas


tamatan SMK Negeri 7 Semarang guna mencapai tujuan dan
relevansi pendidikan sebagai tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

Harapan utama dari kegiatan penyelenggaraan program PKL ini


disamping keahlian professional siswa meningkat sesuai tuntutan
kebutuhan dunia usaha/ industri, juga siswa akan memiliki etos kerja
hasil pekerjaan yang maksimal dan berkualitas, disiplin waktu dan
kerajinan dlam bekerja serta memiliki wawasan di Dunia industri
luas.

Dasar pelaksanaan program Praktik Kerja Industri tersebut adalah:

1. GBHN 1993 yang telah memberikan arahan yang jelas bagi


pembangunan indonesia dalam menghadapi masa yang akan
datang. Sesuai dengan GBHN 1993, titik berat Pembangunan
Jangka Panjang Tahap II (PJPT) dn Pelita IV adalah
pembangunan Sumber Daya Manusia.
2. Di dalam lampiran keputusan mendikbud tentang Kurikulum
1994 SMKTA, disebutkan bahwa peninkatan mutu dan relevansi
pendidikan menengah kejuruan diarahkan untuk mengembangkan
suatu sistem yang utuh dan mantap, sehingga didapat suatu
kesinambungan antara dunia pendidikan dan dunia kerja atau
industri.
3. Kesadaran akan terdapatnya saing ketergantungan yang tidak
dapat dihindari antara Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai
dunia pendidikan disatu pihak dan Perusahaan sebagai dunia kerja
di lain pihak.
4. Dengan mengacu kepada tujuan pendidikan menengah pada
sekolah menengah pasal 3 ayat 2 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 1990, pendidikan pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) bertujuan untuk:
a. Mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional.
b. Mempersiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu
berkompetensi dan mampu mengembangkan diri.
c. Mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi
kebutuhan dunia industri pada saat ini maupun pada masa yang
akan datang.
d. Mempersiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang
produktif, adaptif, dan kreaif.
e. Misi pembentukan karakter seorang yang mampu berperan
sebagai tenaga terampil tingkat menengah yang layak kerja dalam
berbagai kemampuan kejuruan, dijabarkan secara sistematis
dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) mengenai
berbagai program studi dalam kurikulum 1994 SMKTA.
Serangkaian mata pelajaran yang mendukung tercapainya tujuan
suatu program studi dialokasikan dalam waktu dan jumlah yang
memadai, sebagaimana yang tertera dalam struktur program studi
yang bersangkutan. Dalam setiap program studi, sementara
teralokasikan sejumlah biaya untuk Praktik Kerja Industri.
Berdasarkan itu, perkembangan para siswa Praktik Kerja Industri
di dunia usaha atau industri wajib diikuti oleh seluruh siswa.

Disamping itu, perkembangan paa siswa Praktik Kerja Indstri di


dunia usaha ataupun industri perlu dideteksi dengan menggunakan
suatu perangkat yang dapat memberikan informasi tentang kualifikasi
dan jenis kegiatan praktik siswa.

Perangkatan dimaksud disebut “Buku Jurnal Kegiatan Siswa Praktik


Kerja Industri” dan “Buku Panduan Praktik Kerja Industri” yang
berfungsi sebagai panduan dan catatan untuk laporan siswa selama
mengikuti Praktik Kerja Industri di dunia usaha/ industri.

1.3Tujuan Praktek Kerja Industri


Sesuai dengan salah satu program Sekolah Menengah Kejuruan
dan kebijaksanaan pemerintah yang menetapkan bahwa tujuan pendidikan
Kejuruan Menengah adalah menghasilkan manusia yang mampu berperan
sebagai tenaga yang terampil yang siap kerja, maka setiap siswa wajib
melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), yang diwujudkan melalui
Praktek Kerja Industri sesuai program industri sesuai dengan program
keahlian masing-masing.

Melalui Praktek Kerja Industri ini diharapkan siswa-siswi SMK


Negeri 7 Semarang dapat meningkatkan mutu calon tenaga kerja dan
relevansi antara dunia Pendidikan Menengah Kejuruan dengan
perkembangan dunia industri.

Adapun tujuan Praktek Kerja Industri adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan, Memantapkan, Memperluas keterampilan siswa


sebagai bekal untuk memamsuki dunia kerja yang sesuai dengan
bidangnya.
2. Menumbuhkan dan Memantapkan sikap profesional yang diperlukan
untuk siswa memasuki dunia kerja.
3. Mempercepat dan memantapknan proses penyerapan teknologi baru
dari dunia industri.
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengenal dan memiliki
etos kerja di dunia Industri.
5. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian program pendidikan kejuruan.

1.4 Tujuan Penulisan Laporan


Sebagai lanjutan dari Praktek Kerja Industri maka setiap siswa
wajib membuat laporan yang berisi data dan hasil yang diproleh dari
materi yang di berikan industri dan teori-teori penujang atau pengetahuan
teknik dari sekolah. Adapun tujuan pokok dari penulisan laporan ini
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa telah melaksanakan Praktek
Kerja industri.
2. Sebagai evaluasi bagai peserta didik untuk mengetahui sejauh mana
kemampuannya sebagai calon teknisi dalam dunia kerja.
3. Bahan evaluasi sekolah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan
teknologi dunia insdustri. Sehingga sekolah untuk meyesuaikan dapat
mempersiapkan Sebagai diri kurikulum pelajaran.

1.5 Tujuan Pemilihan Judul


Industri otomotif mengalami perkembangan yang pesat, salah
satunya adalah sistem rem. Sistem rem merukan bagian dari sistem chasis
yang mempunyai peranan penting bagi kendaraan dan sangat dibutuhkan
oleh semua jenis kendaraan.
Pada hakikatnya setiap bagian dari sistem rem pada mobil adalah
sama. Namun jenis atauu tipe dari setiap komponen,letak,serta kontruksi
yang membedakan antara mobil yang satu degan yang lainya.
Sistem rem yang digunakan penulis sebagai bahan laporan adalah
Sistem Rem HONDA BRIO SATYA E CVT adapun alasan pengambilan
judul tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menigkatkan pengetahuan yang diperoleh selama disekolah tentang
sistem rem serta perkembangannya.
2. Agar dapat mengikuti perkembangan dunia otomotif tentang rem
3. Masih sedikitnya orang yang mempunyai pengetahuan tentang sistem
rem jenis kendaraan ini.
4. Banyaknya masalah yang terjadi pada sistem rem kendaraan ini
sehingga diperlukan pengetauan yang lebih baik.
5. Mengetahui cara kerja, kontruksi serta tipe dari tiap-tiap komponen
Sistem Rem HONDA BRIO SATYA E CVT.

1.6 Pembatasan Laporan


Untuk menghindari kesalahan dari pembaca dan untuk
mempermudah penyusunan laporan ini, serta agar tidak menyimpang dari
tema pokok, maka penulis membatasi masalah. Disini penulis hanya
membahas mengenai kontruksi dan cara kerja Sistem Rem HONDA BRIO
SATYA E CVT beserta komponennya. Penulis juga menambahkan
tentang trouble shooting yang sering terjadi sertta cara mengatasinya.

1.7 Metode Penggumpulan Data


Selama penyususan laporan praktek kerja industri, dalam
pengambilan data penulis menggunakan beberapa metoode, yaitu :

a. Interview (Wawancara)

Yaitu metode dengan cara tanya jawab secara langsung


antara penulis dengan pihak terkait, Sehingga penulis dapat
mengetahui lebih dalam tentang PERAWATAN DAN
PERBAIKAN REM HONDA BRIO SATYA E CVT
b. Metode Browsing/Searching
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara penulis
mencari materi yang menunjang dan memperjelas pokok bahasan
pada Laporan ini melalui media internet.

c. Metode Observasi
Yaitu metode ilmiah yang merupakan penyimpulan dan
pengumpulan data secara sederhana lewat sebuah pengamatan
dan tinjauan langsung penulis saat mengikuti praktik di
lapangan.

d. Metode Literature

Yaitu metode pengumpulan data dari berbagai buku yang


berkaitan dengan pokok pembahasan penulis yakni mengenai
PERAWATAN DAN PERBAIKAN REM HONDA BRIO
SATYA E CVT

e. Metode Praktik

Yaitu metode dimana penulis melakukan pengkajian


untuk penyusunan laporan secara langsung (praktik secara
langsung) di lapangan, sehingga lebih memacu penulis dalam
mempelajari PERAWATAN DAN PERBAIKAN REM
HONDA BRIO SATYA E CVT

1.8 Sistematika Penulisan Laporan


Dalam penyusuna laporan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis
menyusun secara sistematika menjadi lima (5) bab yaitu sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang pelaksanaan Praktek Kerja Industri


dan sistematika penulisan laporan.

BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Berisi sejarah singkat dan perkembangan PT HONDA


MANDALATAMA BSB SEMARANG.

BAB III : LANDASAN TEORI

Berisi tentang uraian singkat sistem dasar Rem secara umum.

BAB IV : PEMBAHASAN

Berisi tentang uraian secara umum mengenai dasar-dasar sistem


rem ini, komponen-konponen utama,kontruksi serta teknik
pelaksanaan secara umum.

BAB V : PENUTUP

Berisi kesimpulan,saran,dan kata penutup dari laporan yang


penulis buat.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


PT Honda Prospect Motor kembali memperluas jaringan dealer di
kota Semarang, Jawa Tengah dengan meresmikan Honda Mandalatama
BSB, 17 November 2016. Ini merupakan dealer resmi Honda ke-5 di kota
Semarang dan delaer ke-20 yang diresmikan sepanjang tahun 2016.

Honda Mandalatama BSB beralamat CBD-BSB City, Blok G9 No


3A, RT 5 / RW 6, Kel. Kedungpane, Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa
Tengah. Berdiri di atas lahan seluas 6.201 m2, Honda Mandalatama BSB
memiliki fasilitas layanan penjualan dan purnajual (sales, service,
spareparts) yang telah terpadu dan juga sesuai dengan standar Honda.

Honda Mandalatama BSB memiliki showroom seluas 460 m2 yang


nyaman dan modern yang dapat menampilkan semua line-up produk-
produk Honda terbaru. Dealer ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas
seperti Waiting Lounge, Private Zone, Cafe Zone, Food Zone with Free
Drinks, Internet Zone, Smoking Room, Charging Station, Magazine Rack,
Kids Zone, Wi-fi serta Musholla .

Tomoki Uchida, President Director PT Honda Prospect Motor,


berpendapat, “Di tahun ini Honda terus memperluas jaringan dealer 3S di
berbagai kota, sampai dengan Honda Mandalatama BSB yang merupakan
dealer Honda ke-20 tahun ini“.

"Didukung dengan sumber daya manusia yang profesional serta


fasilitas lengkap sesuai standar tinggi Honda, kami yakin kebutuhan
konsumen akan produk terbaru dan pelayanan purnajual Honda akan
terpenuhi" tuturnya.

Honda Mandalatama BSB juga memiliki fasilitas servis dengan area


seluas 1.494 m2 yang dilengkapi dengan 13 bay general repair, 2
perawatan berkala, 1 bay final inspection,1 bay spooring, 3 bay quick
service serta 3 washing bay. Honda Mandalatama BSB juga memiliki area
spareparts seluas 220 m2 yang memastikan ketersediaan suku cadang
Honda dengan lebih lengkap dan lebih cepat bagi konsumen khususnya di
kota Semarang dan sekitarnya.

Sementara Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director


PT Honda Prospect Motor mengatakan, “Kota Semarang menunjukkan
angka pertumbuhan penjualan yang baik dari seluruh kota di Provinsi Jawa
Tengah. Jumlah konsumen yang semakin bertambah harus pula didukung
dengan fasilitas penjualan dan purnajual sebagai bagian dari program
Honda, untuk semakin luas dan semakin dekat dengan masyarakat”.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi HONDA MANDALATAMA BSB yaitu:

Menjadi Main Dealer Honda terbaik dengan mengedepankan


kepuasan pelanggan sebagai hal yang terpenting bagi perusahaan.

2.3 Kesejahteraan Karyawan


Yang dimaksud kesejahteraan karyawan adalah keseluruhan hal
yang diterima oleh karywan dari perusahaan , baik berupa uang maupun
bentuk penghargaan lainnya sebagai imbalan atas hal yang telah
dilakukan untuk kepentingan perusahaaan .Sehingga kinerja dan loyalitas
yang diberikan karyawan benar benar dihargai.

Berikut adalah wujud kesejahtteraan perusahaan tersebut :

1. Gaji pokok
2. Intensif
3. Tunjangan-tunjangan (keshatan,hari raya,dll)

Selain itu perusahaan juga berusaha memberikan jaminan bagi


keselamatan karyawan dalam dalam melakukan pekerjaannya, yaitu
berupa asuransi diri dan juga kartu jamsostek secara financial.dan sarana
pendukungnya adalah:

1. Ruangan bengkel yang luas dan mememnuhi syarat kesehatan.


2. Adanya ventilasi ruangan yang menunjang sirkulasi udara.
3. Adanya alat pemadam kebakaran ditempat yang mudah di jangkau.
4. Adanya media perlindungan terhadap keutuhan dan kebersihan benda
kerja seperti seat cover, floor mate, steer cover, dan fender cover.
5. Disediakan kotak P3k untuk mengantisipasi kecelakaan.
6. Adanya papan peringatan dan peraturran di tempat-tempat yang
mengandung bahaya.
7. Adanya pengontrolan kerja terus menerusuntuk meningkatkan
kesadaran atas keselamatan kerja.
Dan juga, perusahaan juga memberikan fasilitas-fasilitas untuk
mengoptimalkan kerja karyawannya, sehingga dapat membantu
karyawan untuk meningkatkan produktivitasnya masing-masing,
sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan sendiri.

Berikut adalah daftar peralatan yang disediakan bagi teknisi :

1. Air compressor, sebagai pembangkit udara bertekanan,untuk


penggerak alat-alat pneumatic, seperti air impact, dan air gun.
2. Two post dan removable lift, sebagai alat pengangkat kendaraam
secara hidraulis.
3. Oil bucket pump, sebagai alat pengisi oli transmisi dan differential.
4. Oil drain, sebagai penanampung oil bekas.
5. Engine Tune Up tester, segai alat ukur untuk Yune Up.
6. Air gun, sebagai pembersih debu dengan tekanan udara.
7. Air impact, sebagai alat pemutar kunci shockn dengan memanfaatkan
tekanan udara.
8. Dongkrak, sebagai alat pengangkat mobil secara manual hidrolik.
9. Jack Stand, sebagai alat menyangga mobil.
10. Spooring stall, sebagai tempat pengecekan dan pengaturan FWA
kendaraan.
11. Balancing Machine, sebagai alat untuk membalance roda.
12. SST (Special Service Tool), sebagai alat servis special yang hanya bisa
digunakan untuk kendaraan HONDA BRIO SATYA E CVT apabila
kunci-kunci biasa tidak mampu.
Ditambah lagi dengan fasilitas cuti bagi karyawan-karyawati pada
hari-hari tertentu seperti cutu hamil, cuti persalinan, cuti pernikahan, dll.
Diharapkan dengan diberikan keseluruhan hal-hal tersebut,
karyawan dapat mersa dihargai jasanya, sehingga terjadi hubungan saling
menguntungkan antara perusahaan dan karyawannya.

2.4 Stuktur Organisasi


Bentuk dari struktur organisasi yang dipaki oleh PT Honda
Mandalatama BSB adalah sistem organisasi lini dan staff, dimana sebagian
sistem ini memiliki wewenang, tanggung jawab dan juga tugas pokok
tersendiri yang telah dijelaskan dalam peraturan perusahaan. Untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai susuna dari orang-orang
tersebut, berikut akan disajikan gamabar organisasi yang dimaksud.
Servise Manager

Servise Advisor

Foreman

Mekanik Spare Parts Tool man PDI Washer

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi

Keterangan Masing –masing Defisi:

1. Servise Manager : Nanang Riyanto


2. Servise Advisor : - Sugiyanto - Yudi Artanto

- M. Rifa’I - Teguh

3. Foreman : - Stefan Eka Arya - Ahmad Munajib


4. Makanik : - M.Cahyaturohmahan - Ayung Andre

-Rofiq Titis - Ata Amrullah

- Teguh Ariyanto - Andi Setia Nugraha

- Tauhid - Dery Istanto

- Lukman H. - Damar Jati

5. Spare part : - Saiful Imron - Purwaka

- Luke Mikael

6. Tool man : Siska Yulianto

7. PDI : Yogi Pratama


8. Washer : - Agus Kharismawan - Teguh

2.5 Tugas Dan Wewenang


Dalam perusahaan tentunya ada bagian-bagian yang mendukung
operasional perusahaan. Adapun tugas dan wewenang staf divisi sbb.

A. Kepala Bengkel
1. Mengordinasikan seluruh kegiatan bengkel menjamin adanya mutu
pelayanan dan pekerjaan yang baik.
2. Mengusulkan adanya penambahan, pemberhentian, dan promosi
karyawan/karyawati.
3. Menjelaskan dan menjalankan sistem ketentuan yang telah
disepakati.
4. Menjamin adanya susasana kerja dan hubungan kerja yang baik.
5. Menerima atau menolak suatu claim warrant dengan customer.
6. Berusaha untuk meningkatkan promosi bengkel pada masyarakat.
7. Mengusulkan adanya penambahan alat-alat bengkel
8. Bertanggung jawab atas adanya penerimaan dan pengeluaran
sehubungan dengan kelancaran operasional bengkel
9. Membuat laporan dan evalusi dari selusuh kegiatan bengkel.
10. Memeriksa atau menyetuji debet atau kredit nota.
B. Servise Advisor
1. Mengimplementasikan 7 step pada setiap kendaraan customer
2. Menyambu, melayani, dan memperlakukan customer dengan baik,
sebagai mana pula dengan kendaraan customer.
3. Menerima keluhan, melakukan diagnose, dan membuat work order
(WO) untuk kendaraan customer
4. Membuat estimasi biaya dan lama pekerjaan,servise atau
perbaikan.
5. Menyerahkan kendaraan beserta WO pada foreman, serta
memonitor perkembangan pekerjaan yang telah diperbaiki, bila
diperlukan.
6. Melakukan pemeriksaan ulang pada kendaraan yang telah
dikerjakan
7. Melakukan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan bengkel.
C. Teknisi/Mekanik
1. Melakukan perbaikan pada kendaraan sesuai perintah kerja dan
Standar Operasional Prosedur(SOP).
2. Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan juga menjaga
keutuhan kerja galam groupnya (team work).
3. Menjaga keselamatan dan keutuhan kendaraan yang menjadi
tugasnya.
4. Memberikan laporan kepada foreman bila ditemukan pekerjaan
tambahan pada kendaraan.
5. Melakukan tugas lain dari bengkel
D. PDS (Pre Delivery Service)
1. Melakukan penerimaan dan pemeriksaan terhadap mobil baru
yangakan dijual.
2. Menjaga kualitas mobil baru yang akan di jual.
3. Memperbaiki kendaraan baru bila terjadi trouble.
4. Memastikan kendaraan baru yang di terima customer dalam
keadaan prima.
5. Menerima tugas lain dari bengkel.
E. Parts Man
1. Memeriksa dan mempersiapkan pesanan parts untuk kendaraan
customer.
2. Menginformasikan pada control room bila ada part yang harus di
BO (Borong Order), dalam proses vehicle on the road (VOR) atau
pesanan keluar.
3. Memproses invoice untuk pemakaian part-part, dan meneruskan ke
bagian billing (administrasi) dan Service Advisor.
4. Mengontrol dan melakukan pesanan part pada depo, terutama
untuk fast moving parts (part yang cepat habis), sehingga tidak
terjadi kekosongan stok.

2.6 Tata tertib Perusahaan


Tata tertib dimaksudkan agar segala sesuatu berjalan dengan baik
serta teratur. adapun tata tertib PT HONDA MANDALATAMA BSB:

1. Setiap karyawan diharuskan tertib dalam kehadirannya.


2. Setiap karyawan diharuskan bertanggung jawab terhadap pekerjaan
masing-masing.
3. Setiap karyawan harus merawat fasilitas yang telah disediakan
perusahaan.
4. Setiap karyawan harus bersikap ramh terhadap customer.
5. Dilarang merokok di stall servise.
a) Waktu Kerja.

Hari Masuk Istirahat Pulang

Senin 08.00 12.00-13.00 16.00

Selasa 08.00 12.00-13.00 16.00

Rabu 08.00 12.00-13.00 16.00

Kamis 08.00 12.00-13.00 16.00

Jum’at 08.00 11.30-12.45 16.00

Sabtu 08.00 12.00-13.00 14.00

b) Kehadiran
1. Setiap pagi dan sore saat masuk , diadakan apel Bersama.
2. Kehadiran karyawan ditandai dengan finger print di pos satpam.
3. Kerja diluar jam kerja dihitung lembur.
4. Apabila karyawan berhalangan hadir karena sakit atau keperluan
lain, harus disertai ijin tertulis ataupun media elektroktronik.
5. Karyawan yang meninggalkan kantor harus disertai ijin dari
kantor.

2.7 Denah Lokasi Perusahaan

Gambar 2. 2 Denah Lokasi Perusahaan

2.8 Lay Out Perusahaan

Gambar 2. 3 Lay Out Perusahaan


BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian
Perawatan yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh pemilik kendaraan
supaya kendaraan tersebut dalam kondisi baik atau standar.
Perbaikan yaitu suatu kondisi yang harus dilakukan sewaktu kendaraan
tersebut mengalami gangguan dan harus dilakukan perbaikan supaya
kendaraan tersebut dapat beroperasi kembalidengan baik.
System yaitu bagian dari komponen yang dapat berfungsi bersama-
sama dan mempunyai tugas sendiri-sendiri, tidak bias dipisahkan satu sama
lain.
Rem yaitu suatu mekanisme yang dirancang untuk mengurangi
kecepatan (memperlambat) kendaraan dan menghentikan kendaraan atau
untuk memungkinkan kendaraan parker ditempat menurun.
Cakram yaitu salah satu konstruksi rem yang cara pengereman
kendaraan dengan menggunakan piringan (Disc), Pad Rem, dan Caliper.
3.2 Prinsip Kerja Rem
Prinsip kerja rem cakram adalah mengubah energy kinetic menjadi
energy panas dengan cara menggesekan dua buah logam kepada system gerak
putar, sehingga putarannya akan melambat. Oleh karena itu, komponen rem
yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan
pnas, dan tidak mudah berubah bentuk saat bekerja pada suhu tinggi.

Gambar 3. 1 Prinsip Kerja Rem


3.3 Klasifikasi Rem
Rem
Mekanik
Rem
Hidroulik

Mekanisme Rem Udara

Rem Vakum

Rem
Booster
Rem
Propeller
Letak
Rem Roda

Leading
Trailing
Two
Leading
REM
Rem Dual Two
Tromol Leading

Uni Servo

Konstruksi
Duo Servo

Fixed
Rem Caliper
Cakram Floating
Caliper

Stick
Rem
Tangan Tuas
Pelayanan
Dorong
Rem Kaki

Gambar 3. 2 Klasifikasi Rem


a. Rem Menurut Mekanismenya
1. Rem mekanik
Rem mekanik yaitu mekanisme rem yang menggunakan kawat
sebagai pemindah tenaganya, biasanya rem jenis ini dipada pada rotor
propeller.

Gambar 3. 3 Rem Mekanik

2. Rem Hidrolik
Rem hidrolik yaitu jenis mekanisme rem yang menggunakan
minyak sebagai peindah tenaganya, jenis re mini menggunakan hokum
pascal yaitu meneruskan tekanan ke segala arah sama besar. Jenis ini
banyak digunakan karena efektif dan efisien.

Gambar 3. 4 Rem Hidrolik

3. Rem udara
Rem udara juga bias disebut dengan rem angin, karena
menggunakan udara dalam menghantarkan tenaga. Jenis ini biasanya
dipakai pada kendaraan besar seperti bus, truk dan kendaraan –
kendaraan besar lainnya.
Gambar 3. 5 Rem Udara

4. Rem vakum
5. Rem booster
b. Rem Menurut Letaknya
1. Rem roda
Rem roda yaitu rem yang terletak di roda, biasanya berupa rem
cakram atau rem tromol.
2. Rem propeller
Rem propeller yaitu rem yang berada di propeller, biasanya re
mini membantu pengendara dalam memarkirkan kendaraannya.
c. Rem Menurut Pelayanannya
1. Rem tangan
Yaitu rem yang dilayani oleh tangan, biasanya digunakan untuk
rem parker, rem tangan juga terbagi menjadi 2 yaitu jenis stick dan
tuas dorong.

Gambar 3. 6 Rem Tangan


2. Rem kaki
Yaitu rem yang pelayanannya untuk kaki.

Gambar 3. 7 Rem Kaki

d. Rem Menurut Konstruksinya


1. Rem cakram
Rem cakram digunakan sebagai pengganti rem tromol, dimana
pada dasarnya piringan cakram, terdiri dari cakram yang berputar
dengan rotor dan bahan gesek yang mendorong dan menjepit cakram.
Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara pada dan
cakram.

Gambar 3. 8 Rem Cakram

a. Komponen-komponen Cakram
1. Piringan cakram
Pada umumnya cakram terbuat dari besi tuang dang diberi
lubang-lubang yang fungsinya untuk ventilasi serta pendingin, dengan
adanya ventilasi umur pad lebih panjang dan tahan lama.
Gambar 3. 9 Piringan Cakram

2. Pad Rem
Pad rem terbuat dari campuran metallic fiber dan sedikit serbuk
besi. Pada pad rem diberi garis celah untuk menunjukan tebal pad.
Dengan demikian dapat mempermudah dalam pengecekan keausan
pad. Pada beberapa pad, pengguanaan metallic plate dipasangkan pada
sisi piston dari pad yang fungsinya untuk mencegah bunyi saat
pengereman.

Gambar 3. 10 Pad Rem

3. Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston


dan dilengkapi saluran saat minyak rem yang disalurkan ke silinder.
Pada disc brake terdapat beberapa jenis caliper yang diantaranya
adalah :
1) Tipe Fixed Caliper (double piston)
Pada tipe ini piston ditempatkan pada dua sisi caliper.
Radiasi panas fixed caliper terbatas karena silinder rem berada
pada cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan.
Untuk itu membutuhkan penambahan komponen yang banyak
guna mengatasi hal tersebut. Jenis fixed caliper ini sudah jarang
digunakan.

Gambar 3. 11 Tipe Fixed Caliper

2) Floating Caliper (single Piston)


Pada tipe ini piston ditempatkan pada satu sisi caliper,
system kerjanya adalah tekanan hidrolis dari master silinder,
kemudian mendorong piston dan selanjutnya menekan pada rotor
disc (cakram). Pada saat yangsama tekanan hidrolis menekan sisi
pad sehingga menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga
pengereman. Dalam tipe ini kemampuan pengeremannya
dibangkitkan oleh kedua pad sehingga daya pengereman lebih
baik. Tipe ini sering digunakan pada kendaraan penumpang saat
ini.

Gambar 3. 12 Tipe Floating Caliper

Caliper tipe floating dapat dibedakan menjadi


a. Tipe semi floating Tipe FS
b. Tipe full floating Tipe F
Tipe AD
Tipe FS
Tipe PD
Caliper tipe semi floating menerima tenaga pengereman
yang dibangkitkan dari pad bagian luar. Pada caliper tipe full
floating, kemampuan pengeremannya dibangkitkan oleh kedua pad
dengan torque plate. Caliper tipe floating banyak digunakan pada
kendaraan penumpang modern.
1. Tipe semi floating (PS)
Caliper dipasang dengan bantuan dua buah pen pada torque
plate. Apabila rem bekerja, maka body bergerak masuk dengan
adanya gerakan piston. Tekanan pengereman yang berlaku pada
pad bagian luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen ke
pin pada arah putaran. Kekuatan reaksi pad pada bagian dalam
diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe caliper tipe ini
cenderung tidak berfungsi sangat kecil, dan memenuhi syarat
mudah perawatan dan memiliki kemampuan pengereman. Tipe ini
sering digunakan pada rem cakram belakang yang rem parkirnya
dipasang di dalamnya.

Gambar 3. 13 Tipe FS

2. Tipe full floating


a. Tipe F
Tipe f mempunyai caliper yang ditunjang oleh torque
plate sedemikian rupa sehingga memungkinkan dapat
meluncur. Arm akan maju dari caliper untuk memindahkan
gerak piston untuk menekan pad bagian luar.
Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit tapi
cenderung lebih banyak teseret dari tipe lainnya karena
permukaan luncur dari caliper dan torque plate
tersembunyi. Tipe ini digunakan pada disc brake bagian
belakang untuk beberapa model kendaraan.

Gambar 3. 14 Tipe F

b. Tipe FS
Caliper tipe ini dipasang dengan menggunakan dua
pin (main pin dan sub pin) pada torque plate yang
dibautkan pada caliper itu sendiri. Caliper dan dua pin
digerakan sebagai satu unit oleh piston. Reaksi tenaga
(reaction force) dari inner dan outer pad diterima oleh
torque plate dan dengan demikian (torque) tidak diteruskan
ke pin.
Selanjutnya, bagian yang meluncur (sliding section)
pada caliper (main pin dan sub pin) disembunyikan
seluruhnya. Hal ini merupakan design yang dapat
menambah keandalan pada bagian ini. Tipe FS agak kurang
terseretnya dibandingkan tipe F dan sering digunakan pada
rem-rem depan kendaraan luxury (mewah).

Gambar 3. 15 Tipe FS

c. Tipe AD
Main pin pada tipe AD adalah press-fitted pada torque
plate kesamaan pada sub-pin yang dibautkan. Stainless shep
plate (suatu shim untuk mengurangi bunyi, anti sequel
shim) dipasang pada pad dan bagian torque plate yang
besentuhan untuk mencegah suara yang kurang enak dan
untuk keausan pad. Tipe ini digunakan pada rem depan
kendaraan penumpang ukuran menengah.

Gambar 3. 16 Tipe AD

d. Tipe PD
Tipe PD dasarnya sama dengan tipe AD kecuali pada
main dan sub-pin saja yang dibaut pada torque plate. Tipe
PD ini digunakan pada rem-rem kendaraan penumpang
yang kecil.
Gambar 3. 17 Tipe PD

2. Rem tromol
Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara
pengeremannya menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem
(braking shoe), dan silinder roda (wheel cylinder). Rem tromol pada
dasarnya terbagi dalam 5 model, tiap model prinsipnya berada satu
sama lain.
a. Model leading trailing
Konstruksi – konstruksi sepatu primer dan sekunder dijamin
oleh silinder yang mempunyai dua buah piston dan bagian
bawahnya dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar, sepatu rem
trailing cenderung menahan putaran tromol. Pada sepatu leading
mengerem dengan baik, sedangkan sepatu trailing cendrung
menahan putaran tromo. Sepatu kiri disebut leading, dan sepatu
kanan disebut trailing. Keda leading menahan pengereman yang
sama dimana saat tromol berputar kearah berlawanan, maka
leading shoe menjadi trailing shoe dan sebaliknya.

Gambar 3. 18 Tipe Leading Trailing


b. Model Two Leading
Kontruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan
sekunder dipasang sebuah silinder roda dengan sebuah penyetel
rem. Pada saat tromol berputar, kedua sepatu rem menjadi leading
jika berputrar sebaliknya, maka keduanya akan menjadi trailing.

Gambar 3. 19 Tipe Two Leading

c. Model dual two leading


Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder
roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan
sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua sepatu
rem menjadi trailing.

Gambar 3. 20 Tipe Dual Two Leading

d. Model uni servo


Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder
diabagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem ditekan,
maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran
tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke sepatu
sekunder. Gerakan sepatu trailing dijaga silinder roda dan tenaga
yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua
sepatu rem akan menjadi trailing, maka kedua sepatu rem akan
menjadi trailing dan efek pengereman jelek.

Gambar 3. 21 Tipe Uni Servo

e. Model duo servo


Konstruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan
dua buah piston. Tekanan dari silinder rem di seimbangkan oleh
penyetel sepatu rem sehingga distribusi tekanan merata dan sepatu
rem berfungsi sebagai leading walaupun gerakan tromol maju
mundur.

Gambar 3. 22 Tipe Duo Servo


3.4 Fungsi Sistem Rem
Sistem rem yang ada pada setiap mobil mempunyai beberapa kegunaan antara
lain:

1. Untuk mengurangi laju atau kecepatan kendaraan.


2. Untuk menghentikan laju kendaraan.
3. Untuk memungkinkan kendaraan dapat parkir (rem parkir/ hand brake)
ditempat yang tidak rata (pada tanjakan atau turunan).
4. Sebagai alat yang menjamin keamanan dan keselamatan pengendara.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Cara Kerja Sistem Rem HONDA BRIO SATYA E CVT

Sistem rem yang digunkan pada HONDA BRIO SATYA E CVT adalah
sistem rem hidraulis yang dibantu oleh booster rem yang kevakumannya
diperoleh dari intake manifold.

Selain itu sistem rem mekanik juga digunakan pada kendaraan ini yaitu
untuk rem tangan (hand brake) atau rem parkir yang mekanismenya dipasang
pada roda belakang.

4.2 Rem Depan dan Belakang


4.2.1 Rem Depan
Rem depan pada HONDA BRIO SATYA E CVT menggunkan rem
cakram atau disc breake. Prinsip kerja rem cakram adalah mengubah energy
kinetic menjadi energy panas dengan cara menggesekan dua buah logam
kepada system gerak putar, sehingga putarannya akan melambat. Oleh
karena itu, komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan
(tidak mudah aus), tahan pnas, dan tidak mudah berubah bentuk saat bekerja
pada suhu tinggi.

Gambar 4. 1 Rem Depan


Adapun keuntungan dan kerugian dari sistem cakram anatra lain:

Keuntungan :

1. Radiasi panas baik


2. Bila terkena air akan cepat kering
3. Kontruksi sederhana
4. Perwatan dan pergantian pad mudah
5. Kerugian :
6. Membutuhkan tekanan hydrolisnyang besar.
7. Pad lebih cepat aus atau habis.

a. Kontruksi Rem Depan

Gambar 4. 2 Konstruksi Rem Depan


4.2.2 Rem Belakang
Rem belakang HONDA BRIO SATYA E CVT menggunakan rem
tromol (drum brake) dengan tipe leading dan trailing dengan penyetelan
tipe manual.
Seperti gambar dibawah apabila tromol berputar sesuai arah panah
dan pedal rem diinjak,maka bagian ujung atas maka ujung sepatu rem
membuka ke sekeliling ujung bawah oleh silinder roda dan berlaku daya
sepatu rem terhadap tromol. Sepatu bagian kiri disebut leading shoe dan
sepatu rem bagian kanan disebut trailing shoe.

Gambar 4. 3 Cara Kerja Rem Tromol

Keuntungan
- Self energizing effect besar
- Keausan pad relatife lama
- Permukaan kanvas besar sehingga sehingga tekanan yang dibutuhkan
kecil
Kerugian
- Sering terjadi fading
- Radiasi panas kurang baik
- Kontruksi lebih rumit
4.3 Rem Parkir
Rem parkir (atau dalam bahasa umum yakni Rem Tangan) adalah sebuah
sistem pengereman pada Kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda
empat maupun lebih. Rem Parkir umumnya berfungsi untuk menahan mobil
bergerak dalam posisi kemiringan jalan yang miring, terutama dalam keadaan
menanjak maupun menurun.

Fungsi rem parkir ini dapat digunakan sebagai pengganti rem utama
jika mobil dalam kondisi berhenti yang cukup lama, semisal dalam kondisi
kemacetan atau saat parkir. Setiap mobil, truk, maupun bus, dilengkapi dengan
rem parkir dengan tuas dan cara kerja yang bervariasi, bergantung pada model
mobil dan juga bobot kendaraan.

4.4 Pembongkaran, Perawatan, serta Pemasangan Komponen Rem


Honda Brio Satya E CVT
4.4.1 Rem Depan
1. Komponen Bagian Atas
a. Pedal rem
Pedal rem yaitu komponen pada system rem yang berfungsi
untuk melakukan pengereman dengan jalan mendorong booster
rem kemudian ke silinder master. Penggunaan pedal rem biasanya
dengan cara di injak.
1. Data kelayakan
a. Tinggi pedal dari lantai : 154,7 – 164,7 mm (6,091 – 6,484
inci)
b. Gerak bebas : 3-6 mm (0,12 – 0,24)
2. Penyetelan pedal rem
a. Ukur tinggi pedal
Gambar 4. 4 Mengukur Tinggi Pedal

b. Ukur brake pedal free play

Gambar 4. 5 Mengukur Pedal Free Play

c. Ukur jarak pedal ke toe board ketika pedal ditekan (D)

Gambar 4. 6Mengukur Clearance Pedal Dengan Toe Board

b. Master silinder
Master silinder merupakan suatu bagian dari konstruksi rem
hidrolis yang berfungsi meneruskan tekanan pedal pengemudi
menjadi tekanan minyak dalam suatu silinder melalui mekanisme
gerakan torak dalam silinder master. Master silinder terbagi
menjadi dua yaitu jenis tunggal dan jenis ganda, prinsip kerja
keduanya sama, hanya saja konstruksinya yang berbeda. Pada
laporan ini hanya akan dibahan mengenai master silinder jenis
ganda saja. Cara kerja master silinder ganda yaitu saat rem kembali
ke tangki dan katup inlet menutup saluran masuk. Saat piston
bergerak lagi, timbul tekanan dan juga pada piston 2 juga timbul
tekanan sehingga tekanan fluida timbul pada system rem.

Gambar 4. 7 Master Silinder

1. Pembongkaran

Gambar 4. 8 Pembongkaran Master Silinder

a. Keluarkan brake fluid dari bleeder screw


b. Lepaskan brake tube dari master silinder
Gambar 4. 9 Melepas Toe

c. Lepaskan master silinder dari brake booster

Gambar 4. 10 Melepas Master Silinder

d. Lepaskan fluid reservoir


e. Lepaskan stopper bolt
f. Lepaskan stopper ring
g. Keluarka piston assembly dari master silinder body

Gambar 4. 11 Melepas Piston Assembly Dan Periksa Check Valve


Gambar 4. 12 Pemeriksaan Master Silinder

Ukur master silinder diameter dalam dan pistonnya dengan sliding


caliper
a. Jika kelonggarannya melebihi limit, maka ganti master atau
pistonya.

Gambar 4. 13 Mengukur Piston Clearance

b. Pemasangan
c. Berikan anti rust pada permukaan bagian dalam dari master
silinder
d. Pasang fluid reservoir dari bands.
e. Pasang kembali komponen-komponen master silinder
sesuai dengan urutan.
Gambar 4. 14 Memberi Anti Rust

c. Brake rem
Brake booster berfungsi untuk menambah daya penekanan
pedal shingga daya pengereman yang besar atau baik dapat dicapai.
Booster terpasang pada master silinder, akan tetapi ada pula yan
terpisah dari master silinder.
Komponen-komponen booster rem diantaranya adalah :
1. Rumah booster
2. Piston booster
3. Diafragma
4. Reaction mechanism
5. Mekanisme katup
Cara keraja booster rem yaitu apabila pedal diinjak, katup
terbuka. Karena terjadi perbedaan tekanan, udara menekan
diafragma, push rod menekan piston pada master silinder.
Selanjutnya minyak rem ditekan untuk diteruskan ke silinder
roda, lalu terjadilah pengereman.
Gambar 4. 15 Booster Rem

1. Melepas booster rem

Gambar 4. 16 Pembongkaran Booster Rem

a. Keluarkan brake fluida


b. Lepaskan master silinder
c. Lepaskan vacuum hose pada sisi booster
d. Lepaskan sambungan operatif rod pada brake pedal
e. Lepaskan brake booster
Gambar 4. 17 Melepas Master Silinder

1. Membongkar
a. Bersihkan booster body sebelum memulai pembongkaran
b. Lepaskan rear sheel

Gambar 4. 18Melepas Booster Assembly

c. Lepaskan retainer lalu keluarkan bearing dan valve body


seal dari rear shell
d. Lepaskan retainer, keluarkan plater, seal assembly, dan
push rod dari front shell

Gambar 4. 19 Melepas Retainer


e. Tarik diafragma dari diafragma plate
f. Lepaskan silinder retainer dari diafragma plate
g. Lepaskan valve plunger stop key
h. Tarik valve roda dan plunger assembly

Gambar 4. 20 Melepas Silender Retainer

2. Pemeriksaan

Gambar 4. 21 Urutan Pemeriksaan

a. Tiup check valve dari arah engine


b. Tiup check valve dari arah brake booster
c. Periksa clearance antara booster push rod dengan master
silinder piston

Gambar 4. 22 Meiup Check Valve

d. Ukur kedalam piston


Gambar 4. 23 Mengukur Kedalaman Piston

e. Periksa clearance antara booster push rod dengan master


silinder
f. Lapisi komponen – komponen dengan gemuk
3. Pemasangan
Pasang kembali komponen- komponen sesuai dengan
urutan pembongkaran.
d. Brake line
Brake line yaitu saluran yang berfungsi untuk menyalurkan
minyak rem kesilinder roda atau caliper. Brake line dapat berupa
selang ataupun pipa-pipa.
1. Pemeriksaan
a. Periksa brake tube dari retak, pecah atau berkarat
b. Periksa brake hose dari retak, bocor, atau berkarat
c. Periksa brake tube flare nut dari rusak atau bocor
2. Pemasangan
a. Pasang brake hose
b. Pasang brake tube pada posisi yang baik, pasang kliper
2. Komponen Bagian Bawah
a. Caliper
Bagian yang tidak bergerak dari rem cakram adalah caliper,
dimana terdapat silinder-silinder rem, berikut sepatu rem beserta
pistonya. Apabila pedal rem diinjak, maka silinder – silinder rem
akan bekerja secara hidrolik sehingga sepatu – sepatu rem atau pad
akan menjepit, menahan, dan menghentikan carkram rem yang
sedang berputar.
b. Cakram atau piringan
Cakram atau piringan yaitu bagian yang berupa cakram atau
piringan yang ikut berputar bersama roda, bagian inilah yang akan
dijepit atau ditahan oleh pad.
1. Pemeriksaan
a. Angkat kendaraan dan lepas semua roda
b. Melepas baut sub pen
c. Bersihkan caliper dengan udara kompresor, mengamankan
kepala sub pen dengan kunci dan buka baut caliper.

Gambar 4. 24 Melepas Baut Sub Pen

d. Membuka caliper, tarik caliper dan balikan ke atas,


kemudian masukan baut yang telah dilepas kedalam plat
penahan agar caliper tidak terjatuh.
Catatan : Slang rem tidak boleh dilepas, caliper tidak
boleh dilepas dari plat penahan dan jangan mengerem saat
caliper tidak terpasang.
Gambar 4. 25 Menahan Caliper Dengan Baut

e. Melepas pad rem, lepaskan pad dalam terlebih dahulu,


kemudian baru pad luar serta shimnya.

Gambar 4. 26 Melepas Pad Luar Dan Pad Dalam

1. Membongkar caliper
a. Lepas baut nepel agar minyak rem dalam silinder dapt
keluar.
b. Pembongkaran piston rem sebaiknya dilakukan dalam bak
air yang dicuci diterjen
c. Melepas karet penutup dan klip ring (ring pengunci
tersebut)
d. Membongkar piston rem menggunakan tekanan udara
kompresor apabila sulit, gunakan minyak rem untuk
mempermudah proses pelepasan atau menggunakan minyak
anti karat sebagai pelican.
2. Pemeriksaan
a. Memeriksa caliper dan piston
1. Setelah piston rem terlepas, bersihkan dengan
menggunakan amplas halus hingga bersih, dan juga
bersihkan silinder. Pada saat pengamplasan, digunakan
amplas halus (no. 1) dan dengan air agar tidak terjadi
kecacatan atau goresan pada piston maupun silinder.
Setelah bersih, kemudian keringkan dengan kompresor.
2. Proses selanjutnya setelah caliper bersih adalah
melakukan pemeriksaan seluruh komponen-komponen
caliper. Hal ini idmaksudkan agar dapat diketahui
komponen-komponen mana yang masih baik sehingga
bias digunakan kembali. Beberapa hal penting yang
perlu diperhatikan adalah :
3. Memeriksa komponen-komponen silinder, apabila
piston telah menglami korosi, maka harus ganti
4. Memeriksa keadaan karet penutup, apabila telah
mengeras atau rusak maka harus ganti.
5. Memeriksa keadaan karet penutup, apabila sobek atau
rusak, maka harus diganti agar kotoran dan air dari luar
tidak masuk kedalam silinder sehingga tidak
menyebabkan korosi dan rem macet.
b. Memeriksa keausan pad
Untuk memeriksa pad, gunakan penggaris, ukuran
tebal pad tidak boleh kurang dari 1,00 mm, bila kurang
harus diganti (tidak boleh kurang dari spesifikasi pabrik)
Gambar 4. 27 Memeriksa Keausan Pad

c. Memeriksa cakram
hal yang dilakukan dalam memeriksa cakram yaitu :
1. Mengukur tebal piringan, dilakukan dengan
micrometer, ganti piringan bila tebal minimum atau
krang, bila tebal piringan tidak rata atau aus, harus
diratakan dengan bubut atau ganti.

Gambar 4. 28 Mengukur Tebal Piringan

2. Ukur run out disc, digunakan dial indicator, ukur run


out disc pada posisi 10 mm dari ujung luar, run out disc
maksimal 0,06 mm. bila run out lebih besar dari
maksimum, ganti disc atau bubut disc. Perlu
diperhatikan sebelum mengukur run out, konfirmasi
bahwa gerak bebas bearing dalam spesifikasi.
Gambar 4. 29 Mengukur Run Out Disc

Proses perataan komponen biasanya dilakukan


dibengkel bubut. Kondisi permukaan yang tidak rata
disebabkan oleh kondisi pad yang sudah habis sehingga
piringan akan bergesekan terus dengan besi pad.
Gesekan tersebut akan menyebabkan panas pada
piringan dan besi pad sehingga menurunkan kualitas
dari piringan. Selain menjadikan permukaan piringan
menjadi tidak rata, gesekan pada piringan akan
menjadikan piringan menjadi tipis.
3. Pemasangan
d. Pemasangan pad rem
Bersihkan plat penahan dimana pad akan dipasang.
Pasang plat penunjang 1, plat pengantar pad 2 dan pegas 3
pada plat momen 4 secara benar. Bersihkan pad rem dengan
ampelas pelan – pelan.

Gambar 4. 30 Memasang Plat Penunjang Dan Plat Penghantar


e. Pemasangan pad dalam dan luar dengan shimnya.
Sambil mendorong pegas 3 keatas, pasang pad luar
bersama shimnya 5 pada plat penhan.

Gambar 4. 31 Memasang Pad Luar Dan Pad Dalam Beserta Shimnya.

f. Memaang caliper
Bila pad rem baru, maka minyak rem pada reservoir
harus dikurangi, karena dapat meluap saat piston didorong.
Dengan menggunakan palu doronglah piston. Masuk
caliper pelan-pelan supaya boots piston tidak terjepit.

Gambar 4. 32 Memasang Kaliper


g. Memasang baut caliper
Pegang kepala sub-pen dengan kunci, kemudian
kencangkan baut-baut caliper pada momen sepesifikasi.

Gambar 4. 33 Memasang Baut Caliper Sesuai Dengan Torsinya.

4. Penggantian minyak rem


Pada perawatan berkala pada kilo meter tertentu minyak
rem dapat diganti, minyak rem memiliki masa pakai tertentu
yang harus diganti dengan yang baru, penggantian minyak rem
kurang lebih untuk pemakaian 60.000 KM dan apabila masih
cukup bagus tetapi dalam reservoir (pada master silinder)
menunjukkan batas minimal atau kurang dari F maka perlu
untuk ditambah. Minyak rem yang digunakan tipe DOT 3.
Minyak rem ada dua macam netral dan biasa. Untuk mobil-
mobil saat ini biasanya menggunakan jenis netral karena dapat
menghasilkan daya pengereman yang bagus.

Gambar 4. 34 Macam-Macam Minyak Rem


5. Pemeriksaan pipa dan saluran minyak rem
Pemeriksaan system rem dari kebocoran dan masuknya
udara. Jika system rem diperbaiki atau ada udara di system
rem, buanglah udara tersebut. Jika saluran rem kemasukan
udara keluarkan udara dengan jalan tekan pedal rem berulang
kali kemudian kendorkan nepel buang udara dengan cara pedal
rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung
udara.
Langkah-langkah membleending :
h. Angkat kendaraan
i. Tambahkan minyak pada reservoir sampai dibawah garis
MAX, Buka nipel pembuangan udara dari silinder roda
yang terjauh dari master silinder.
j. Masukan selang plastic pada ujung sumbat, dan ujung yang
lain masukan pada penampung oli.
k. Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir
yang terdekat dengan master silinder.
l. Pedal ditekan beberapa kali, sambil member aba pada
teknisi saat pedal ditekan.
m. Teknisi membuka sumbat pembuang udara, kemudian
mengeraskan kembali sambil member aba pemompa pedal
rem.

Gambar 4. 35 Penekanan Pedal Dan Pembuangan Udara

n. Ulangi prosedur F dan G sampai udara bersih


o. Atur tinggi minyak pada batas MAX.
Gambar 4. 36 Titik-titik Sumbat Pembuangan Udara

6. Pembersihan pad rem


Setiap kelipatan 10.000 KM pada kendaraan perlu ada
pembersihan dan penyetelan rem (clean and adjusting)
perlakuan pada disc brake adalah dengan membersihkan pad
rem dan disc dengan jalan mengendorkan baut caliper
kemudian melepas pad rem dan diamplas, pada disc juga
dilakukan pengamplasan apa bila perlu
4.4.2 Rem Belakang
1. Komponen Rem Belakang
a. Backing Plate

Komponen rem tromol yang pertama adalah Backing Plate


atau piringan berbahan logam yang cukup tipis yang diletakan
tepat berada di belakan sistem rem tromol. Komponen ini memiliki
fungsi sebagai rangka sekaligus pelindung komponen lainnya.

Kemudian bentuk dari Backing Plate ini yaitu lingkaran


yang dimana memiliki banyak sekali lubang dan juga tonjolan.
Tujuan utama di buatnya banyak lubang tersebut pada kompone
yang satu ini adalah untuk menyesuaikan dengan part rem tromol.
b. Silinder Roda

Komponen berikutnya adalah Silinder Roda atau Wheel


Cylinder. Fungsi utama dari komponen ini yakni untuk mengubah
tekanan fluida agar menjadi gerakan mekanis. Bahkan pada sistem
rem tromol, diketahui ada beberapa tipe silinder roda.

Hanya saja dari beberapa tipe tersebut, mungkin tipe atau jenis
dual piston merupakan tipe yang paling banyak di gunakan untuk
mendampingi tromol jenis trailing dan juga leading.

Gambar 4. 37 Silinder Roda

Umumnya tipe ini memiliki ciri-ciri silinder roda yang terkait oleh
baut ke backing plate dengan membawa dua piston. Sementara itu
untuk bagian-bagian dari siliner roda ini antara lain :

1. Piston
2. Spring
3. Piston Boot
4. Bleeder Nut
5. Wheel Cylinder Housing
c. Sepatu Rem & Kampas
Komponen yang selanjutnya bisa kita temukan pada sebuah
rem tromol adalah Sepatu Rem dan Kampas. Sepatu rem atau
Brake Shoe merupakan tempat yang digunakan untuk
meletakan kampas rem pada sistem rem tromol. Sementara pada
komponen rem cakram, bagian ini disebut dengan brake pad.

Sepatu rem mempunyai bentuk lingkaran yang terdiri dari 2


buah sepatu dengan bentuk setengah lingkaran. Peletakan dari
komponen ini tentu saja ada pada bagian dalam rem tromol. Akan
tetapi komponen rem tromol yang satu ini tidak akan
bersinggungan langsung dengan tromol.

Melainkan ada bagian atau komponen lain yang diletakan


dibagian atas permukaan sepatu rem. Komponen ini disebut
sebagai kampas rem yang dimana kampas rem ini terbuat dari
bahan keramik organic yang bisa di ganti ketika kondisinya sudah
mulai menipis.

Gambar 4. 38 Sepatu Rem

d. Return spring

Return Spring menjadi komponen rem tromol lain yang


akan bisa kita temukan. Komponen yang satu ini memiliki fungsi
untuk mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi awal sebelum

Gambar 4. 39 Return Spring


adanya tekanan dari pedal atau tuas rem.

Dan pada sistem kerja rem tromol sendiri terdapat dua buah
return spring, yaitu

1. Uper Spring : Yang mana per atau pegas ini berada pada sisi
atas atau tepatnya dibawah roda silinder. Fungsinya tidak lain
dan tidak bukan untuk mengembalikan posisi sepatu rem ke
posisi awal.
2. Lower Spring : Kemudian ada pula pegas atau per yang terletak
pada sisi adjuster. Dimna bebeda dari Uper Spring, komponen
ini berfungsi untuk menjaga posisi dua buah sepatu rem tromol
agar bisa menekan bagian adjuster.
e. Brake Shoe Holder

Pada sistem pengereman tromol untuk mobil, sepatu rem


memang di letakan secara menempel pada backing plate. Hanya
saja bagian ini bersifat dinamis atau bisa digerakan. Dengan begitu
mekanisme holder yang digunakan akan bisa menunjang hal ini.

Gambar 4. 40 Brake Shoe Holder

Sementara itu Brake Shoe Holder ini juga terdiri dari


beberapa bagian termasuk sebuah pin yang memiliki pengunci
pegas atau per dan juga plat penekan. Yang dimana ketiga
komponen yang satu ini apabila di gabungkan akan menjadi satu
baguan yang menempel pada backing plate.

f. Brake Shoe Adjuster

Gambar 4. 41 Brake Shoe Adjuster

Brake Shoe Adjuster merupakan komponen rem tromol yang


berada dibagian bawah rem tromol. Bentuk dari komponen ini
seperti screw yang dapat di adjuster. Fungsi dari komponen ini
adalah sebagai penyetel celah antara kampas rem tromol dan juga
permukaan tromol saat ada gerakan dari pedal rem yang di tekan
atau tuas rem yang di tarik.

g. Parking Brake Lever

Jika anda mencari perbedaan rem tromol mobil dan motor,


mungkin Parking Brake Lever menjadi yang paling tepat anda
pilih. Hal terebutlah yang membuat konstruksi rem tromol pada
sebuah mobil terbilang begitu rumit. Dalam sistem kerjanya, ada
dua buah lever yang umum kita jumpai.

1. Park Brake Lever : Untuk yang satu ini dibuat dengan salah
satu ujung lengan akan memiliki engsel yang akan terhubung
dengan brak shoe dibagian sisi atas. Sedangkan ujung lainnya
akan terhubung dengan kabel rem.
2. Brak Shoe Link : Sementara jenis ini adalah jenis yang akan
menghubungkan park brak lver dengan brak shoe satunya.

Gambar 4. 42 Parking Brake Lever

h. Drum/ Rem Tromol

Komponen yang tidak kalah penting keberadaannya adalah


Drum Brake atau Tromol Rem itu sendiri. Bagian ini merupakan
bagian yang bisa dibilang paling keras mengingat komponen ini
terbuat dari baja tuang yang memiliki bentuk seperti drum atau
tabung.
Yang jelas komponen atau bagian ini memiliki fungsi
utama sebagai media gesekan bersama kampas rem dengan tujuan
putaran roda akan bisa berhenti ketika jalan. Drume Brake sendiri
terhungung dengan baut roda, sehingga ketika baut roda berputar, 
maka tromol juga berputar.

Gambar 4. 43 Drum/Rem Tromol

i. Parking Brake Cable

Kompnen rem tromol yang terakhir adalah parking brake


cable atau kabel baja yang digunakan untuk menarik sistem rem
tromol. Kabel ini tentunya tidak jauh berbeda dengan jenis kabel
baja lainnya.

Yang mana fungsi dari kabel utama ini yakni untuk


menghubungkan gerakan tuas rem parkir dengan parking brake
lever yang terdapat pada sisem rem tomol ini.

Gambar 4. 44 Parking Brake Cable

2. Pembongkaran Rem Belakang


a. Melepas Tromol 

Gambar 4. 45 Melepas Tromol

Lepaskan tromol rem (brake drum), jika kesulitan untuk melepas


tromol rem gunakan dua buah baut sesuai dengan keperluan dan 
jangan pernah mencongkel tromol menggunakan obeng pada
bagian belakangnya.  Pada saat mengencangkan baut saat melepas 
melepas tromol, kencangkan secara bergantian agar mendapatkan
beban yang sama dan  menghindari kerusakan mur tanam pada
tromol rem.
Catatan :
Jangan menekan pedal rem pada saat tromol rem dilepaskan
Jika celah antara tromol dan sepatu rem terlalu kecil atau tromol
sudah membentuk alur yang meninggi pada bagian tepinya,
masukkan obeng minus melalui lobang service (service hole) dari
belakang backing plate untuk membebaskan tuas penyetel
(adjusting lever). Pada saat yang bersamaan masukkan obeng yang
lainnya melalui service hole untuk mengendorkan baut penyetel
(adjusting bolt) sepatu rem. 

b. Memeriksa Backing Plate


Gambar 4. 46 Memeriks Backing Plate
1. Periksa keausan permukaan backing plate tempat sliding sepatu
2. Berikan high temp grease (gemuk) pada permukaan tempat sli
Pemeriksaan :
1. Gerakkan sepatu rem dengan obeng ke kiri dan ke kanan dan
rasakan apakah sepatu rem dapat bergerak dengan lembut.
2. Periksa keausan permukaan backing plate yang berhubungan
langsung dengan sepatu rem dan anchor
3. Periksa permukaan sepatu rem, backing plate dan anchor
terhadap karat
c. Memeriksa Ketebalan Sepatu Rem 

Gambar 4. 47 Ketebalan Sepatu Rem

1. Gunakan mistar atau vernier caliper ukur ketebalan kanvas rem


2. Jika ketebalan kurang dari spesifikasi, gantilah sepatu rem
dengan yang baru 
Catatan :
Limit ketebalan adalah 1,0 mm
Ketebalan ditentukan dengan nilai ukuran kanvas rem pada posisi
yang paling tipis dari kedua sepatu rem

d. Memeriksa Kerusakan Sepatu Rem 

Gambar 4. 48 Memeriksa Kerusakan Sepatu Rem

Periksa kondisi sepatu rem secara visual terhadap kerusakan


sebagai berikut  :
1. Terbakar
2. Pecah atau sobek
3. Terkelupas atau terlepas dari shoe kitnya
e. Memeriksa Kebocoran Minyak Rem Pada Silinder Roda

Gambar 4. 49 Memeriksa Kebocoran Minyak Rem


Periksa apakah terdapat kebocoran minyak rem pada silinder roda
(wheel cylinder), dengan cara membuka sedikit karet ( boot wheel
cylinder).

f. Memeriksa Diameter dalam Tromol

Gambar 4. 50 Memeriksa Diameter Tromol

1. Ukur diameter dalam tromol


2. Putar baut penyetel rem sampai diameter tromol dan sepatu rem
jika dikurangkan akan mendapatkan selisih antara  0,40 ~ 0,60 mm
Catatan :
Pada saat akan melakukan pengukuran diameter sepatu rem,
pasangkan tromol rem dan injak pedal agar didapatkan posisi
sepatu rem yang benar.

g. Memeriksa Keausan Tromol yang bersentuhan dengan sepatu Rem

Gambar 4. 51 Memeriksa Keausan Tromol

1. Gunakan caliper atau vernier caliper, ukur diameter dalam


tromol untuk mengetahui keausan tromol.
2. Jika keausan tromol sudah melebihi batas yang ditentukan
gantilah tromol dengan yang baru
3. Ukurlah tromol rem minimal pada dua posisi yang saling
bersilangan, jika ukuran besarnya tromol dari kedua posisi tersebut
tidak sama maka tromol disebut “oval“.
4. Keovalan tromol yang melebihi limit dapat mengakibatkan
brake judder (rem bergetar) pada saat bekerja

h. Membersihkan Tromol dan Sepatu Rem 

1. Bersihkan brake shose dari kotoran debu dengan menggunakan


sabun dan air
2. Bersihkan minyak, oli, grease yang menempel pada brake shoe
dengan kertas amplas
3. Dapat juga menggunakan kain basah atau semprot air bertekanan
Catatan :
1. Dilarang membersihkan tromol rem dan sepatu rem
menggunakan udara bertekanan karena debu rem dapat
menyebabkan ISPA (penyakit pernapasan)
2. Tidak di ijinkan membersihkan rem menggunakan bensin atau
sejenisnya, karena hal ini dapat menyebabkan sepatu rem menjadi
berminyak dan rem menjadi kurang pakem 

i. Menyetel Sepatu Rem Manual

Gambar 4. 52 Menyetel Sepatu Rem

j. Ukur diameter dalam tromol


1. Putar baut penyetel rem sampai diameter tromol dan sepatu rem.
Selisih ukuran diantara keduanya  antara  0,40 ~ 0,60 mm
Catatan :
Pada saat akan melakukan pengukuran diameter sepatu rem,
pasangkan tromol rem dan injak pedal agar didapatkan posisi
sepatu rem yang benar.
j. Mengukur Diameter Sepatu Rem 

Gambar 4. 53 Diameter Sepatu Rem


a. Pasangkan tromol pada sistim rem
b. Injak pedal rem kuat – kuat kemudian bebaskan
c. Lepaskan kembali tromol  yang terpasang 
d. Ukurlah diameter sepatu rem 

Gambar 4. 54 Diameter Sepatu Rem

Catatan :

Penyetel celah sepatu rem otomatis ada 2 macam :


a. Penyetel rem otomatis yang beroperasi dengan rem tangan (hand
brake)
b. Penyetel rem otomatis yang beroperasi dengan rem kaki
Cara memeriksa kerja penyetel otomatis :
Putar auto adjuster ke arah sepatu rem menyempit beberapa gigi,
pasangkan tromol.Operasikan rem tangan atau rem kaki, periksa
apakah penyetel rem otomatis kembali ke posisi semula.

k. Menyetel Rem Otomatis Dengan Pedal Rem 

Gambar 4. 55 Penyetelan Rem Otomatis Pedal Rem

a. Pasang tromol rem


b. Ikat sementara tromol ke hub menggunakan mur roda
c. Lepas penutup lobang service rem dari belakang backing plate
d. Gunakan obeng minus, putar penyetel kearah mengembang
sampai tromol tidak dapat diputar
e. Tekan tuas penyetel otomatis menggunakan obeng minus, putar
penyetel 8 notch (gigi) kearah penyetel menyempit
f. Pasang tutup lobang service
g. Injak pedal rem beberapa kali sampai tidak terdengar bunyi klik
dari dalam tromol rem roda belakang.
l. Menyetel Rem Otomatis Dengan Rem Tangan

Gambar 4. 56 Pnyetelan Rem Otomatis dengan Rem Tangan

1. Ukur diameter dalam tromol


2. Putar adjuster untuk menyetel diameter brake shoe hingga
1,0 mm lebih kecil dari diameter dalam tromol
3. Pasang kembali tromol
5. Tarik tuas rem tangan beberapa kali sampai tidak terdengar
bunyi klik dari dalam tromol rem roda belakang
Catatan :
Jika sudah tidak terdengar lagi bunyi klik dari dalam tromol rem
roda belakang berarti sepatu rem sudah tersetel secara otomatis.

4.4.3 Diagnose Ganggguan Pada Rem


No. Gangguan Penyebab Cara Mengatasi

1. Pedal terlalu a. Batang penekan a. Ganti


dalam atau tidak silinder bengkok
kembali b. Batang / setelan b. Ganti
sudah maksimal
c. Kampas rem aus c. Ganti

d. Fluida rem macet d. Bleeding

e. Terdapat udara e. Bleeding

pada saluran
hidrolik
f. Ganti
f. Silinder master
rusak
2. Injakan pedal a. Ada udara dalam a. Bleeding
empuk saluran
(ngempos) b. Sepatu rem di luar b. Setel rem
jangkauan
c. Silinder master c. Ganti

rusak
d. Sambungan d. Kencangkan/ganti

longgar / saluran
rem rusak
e. Tambah fluida
e. Fluida rem
berkurang
3. Pengereman a. Pad rem basah a. Biarkan kering
memerlukan karena air
tenaga yang b. Kampas rem panas b. Biarkan dingin
berlebihan c. Piston macet c. Ganti
d. Fluida kurang d. Tambah fluida

4. Rem keras a. Pegas terlalu keras a. Perbaiki / ganti


b. Booster rem tidak b. Perbaiki / ganti
kerja
c. Pedal tidak c. Setel
menyetel
5. Pedal rem tidak a. Pegas pedal lemah a. Ganti
kembali

6. Rem mengerem a. Pegas lemah a. Ganti


terus b. System hidrolik b. Periksa bleeding
tersumbat
c. Pad rem tidak c. Ganti / perbaiki
kembali
7. Jarak rem a. Terdapat udara a. Bleeding
bekerja rem pada system
terlalu jauh b. Fluida berkurang b. Tambah fluida
c. Pad aus c. Ganti
8. Pipa fleksibel a. Sudah lama a. Ganti
retak b. Terkena fluida b. Ganti
rem
9. Terdapat fluida a. Caliper bocor a. Perbaiki/ganti
pada caliper b. Kebocoran pada b. Perbaiki /ganti
system
10. Piston caliper a. Pelumas kurang/ a. Tambah fluida
macet habis
b. Kebocoran system b. Perbaiki/ganti
11. Minyak fluida a. Kebocoran pada a. Perbaiki/tambah
cepat habis system rem fluida

12. Rem tidak a. Basah karena oli a. Bersihkan


pakem b. Pad rem habis b. Ganti
c. Minyak fluida c. Tambah fluida
kuran
13. Lampu rem tidak a. Switch rem rusak a. Ganti
menyala b. Lampu putus b. Ganti
c. Arus tidak c. Perbaiki
mengalir
d. Aki/baterai habis d. Perbaiki/ganti
14. Lampu rem a. Saklar rusak a. Perbaiki/ganti
menyala terus

15. Rem tidak a. Pemasangan salah a. Perbaiki


menyetel

16. Fluida berkurang a. Sambungan a. Perbaiki


longgar
b. Kebocoran pada b. Perbaiki/ganti
system
17. Pengereman a. Pad aus a. Ganti
bersuara b. Cakram aus/kasar b. Perbaiki/ganti
c. Komponen c. Kencangkan
longgar
18. Rem menarik a. Tekanan udara a. Tambah/kurangi
kesalah satu sisi pada ban tidak angina
sama
b. Caliper rusak b. Ganti/perbaiki
c. Fluida mampet c. perbaiki
19. Rem blong a. Pad habis a. Ganti
b. Cakram licin b. Bersihkan
c. Fluida habis c. Tambah fluida
20. Rem berbunyi a. Cakram oleng a. Pres cakram
b. Pad aus b. Ganti
21. Pedal terlalu a. Setelan pedal a. Setel
dangkal salah

22. Rem selip a. Injakan terlalu a. Setel


dalam
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan Praktek Kerja Industri kurang lebih selama 6 bulan di
PT HONDA MANDALATAMA BSB, banyak pengalaman serta hal-hal yang
baru ditemui dan diambil manfaatnya.

Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan penulis yaitu anatra lain:

1. Secara langsung dapat memanfaatkan ilmu yang didapat disekolah.


2. Banyak pengalaman baru yang didapat penulis, terutama di bidang
perawatan dan perbaikan.
3. Penulis mengetahui jalannya penerimaan mobil di bengkel dari awal
hingga akhir.
4. Penulis mendapatkan tambahan ilmu tentang Sistem Rem
5. Dalam bekerja kedisiplinan dan ketelitian kerja sangat mempengaruhi
hasil kerja.
6. Secara tidak langsug pengalaman selama praktek kerja industrI merupakan
modal awal masuk di dalam dunia Industri.

5.2 SARAN
Adapun saran penulis bagi para pengguna kendaraan roda 4 khususnya
mobil produksi HONDA dalam merawat sistem rem adalah sebagai berikut:

1. Sebelum menggunakan mobil hendaknya mengecek semua sistem yang


ada dan perlengkapan yang diperlukan, untuk sistem rem selalu periksa
reservoir minyak rem.apabila dalam posisi low kita tambahan minyak rem.
2. Bersihkan pad shoes setelah melakukan perjalanan jauh.
3. Gunakan minyak rem sesuai dengan spesifikasi
4. Lakukan perwatanberkala untuk pemeriksaan sistem rem guna
memperpanjang usia komponen sistem rem.
5.3 Kata Penutup
Dengan selalu mengucap syukur Alhamdulillah penulis laporan ini
telah selesai dengan baik tanpa halangan yang sangat berarti dan semoga
penyusun laporan ini sesuai dengan keinginan kita bersama.

Penyusun mohon maaf apabila didalm penyusunan laporan ini


terdapat kesalahan kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja,
karena penyusun sadar bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata
sempurna.

Dengan adanya laporan ini penyusun berharap baik kita semua,


pembaca, adik-adik kelas atau siapapun yang memerlukan akan
mendapat manfaat yang baik yang mungkin tidak terdapat di tempat lain.
Terimakasih atas kepercaan dan saran serta kritik dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.blackxperience.com/blackauto/autonews/honda-mandalatama-
bsb-dealer-resmi-ke-5-di-semarang

https://www.autoexpose.org/2018/01/sistem-rem.html

https://www.mesinmotor.com/rem-cakram/

https://annamtkr2smkn7.blogspot.com/2017/10/komponen-sistem-rem-
cakram-mobil.html
IDENTITAS SISWA

SMK NEGERI 7 ( STM PEMBANGUNAN)

SEMARANG
1. NAMA : NAJIB FATKHUR ROHMAN
2. NIS : 18111615980
3. Kelas /Program Keahlian : XII/Teknik dan Manajemen Perawatan Otomotif
4. Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 23 Desember 2002
5. Alamat Rumah : Jl Klampisan 07/02 Ngaliyan Semarang
i. Telepon/hp : 089519325907
ii. e.mail : najibqwerty619@gmail.com
6. Golongan Darah :B
7. Nama orang Tua : Muhammad Subur
8. Alamat orang Tua : Jl Klampisan RT 07/RW 02 Ngaliyan Semarang
9. Catatan Kesehatan Siswa : Sehat wal’afiat
10. Nama Guru Pembimbing : Edy Setyawan,S.pd

Semarang,1 Januari 2022

Anang Sabara

Anda mungkin juga menyukai