Anda di halaman 1dari 367

Kerja sama Antara :

dan
BEM KM & Fakultas
Universitas Gadjah Mada

SURAT CINTA UNTUK INDONESIA


Sebagai tanda cinta dari Mahasiswa Bulaksumur untuk Indonesia
yang lebih baik & bermartabat
Kementrian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

ISBN : 978-602-73680-4-0
Cetakan Pertama, Januari 2016
Desain dan layout : Telaumbanua, Hasan Abdurrahman
Editor : Afwan Kurniawan
Endri
Resky Firmansyah
Tyas Astarina

Diterbitkan kerja sama oleh :

Komojoyo Press
Jl. Komojoyo 21 A Rt 11 Rw 4, Mrican
Caturtunggal, Depok, Sleman 55281

Kementrian Kajian Strategis


Badan Eksekutif Mahasiswa Keluar Mahasiswa
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
http://bemkm.ugm.ac.id/

Tindakan Rasional Kami


Kami yang menulis di buku ini ditakdirkan hidup
oleh Tuhan. Kami beruntung, dalam memaknai hidup ini
kami diberikan kesempatan yang begitu berharga oleh
Tuhan. Kesempatan itu adalah mengenyam pengetahuan
dalam strata tertinggi pendidikan. Ilmu dan pengetahuan
itulah yang kami gunakan untuk memaknai hidup ini.
Kami terus menjalani hidup, hingga pada sampai
saat ini menjalani kehidupan menjadi mahasiswa.
Kehidupan dalam kampus, lebih tepatnya di dalam kelas
mengajak kami untuk terus senantiasa mendiskusikan
mengenai hidup. Kehidupan kami pelajari, mulai dari
unsur paling kecil yang kami ketahui seperti atom hingga
yang terbesar yang tak kami ketahui yaitu Tuhan itu
sendiri.
Diantara itu, kami mempelajari kehidupan
manusia. Mempelajari bagaimana bayangan yang
seharusnya hidup manusia itu sendiri. Bayangan itu terus
kami bicarakan, kami diskusikan. Bayangan itu lama
kelamaan membentuk konsep ideal mengenai kehidupan
manusia. Di dalam kelas, di setiap harinya, kami
senantiasa membayangkan kehidupan manusia yang
seharusnya dan se-ideal-nya. Sungguh sangat sempurna
konsep
tersebut,
hingga
semua
orang
mengkonfirmasikan sebagai sebuah kebenaran yang
kemudian berubahlah konsep tersebut menjadi sebuah
teori.
Sungguh sangat menyenangkan berada di dalam
kelas, serasa kehidupan di dunia semuanya baik-baik saja
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

dan penuh dengan keindahan kehidupan yang ideal.


Namun kami tahu, kami akan sangat khawatir jikalau
kami harus menyelesaikan perkuliahan itu. Bukan karena
kami suka dengan mata kuliahnya, bukan karena kami
menyukai dosennya, akan tetapi karena kami akan
berhadapan dengan momok paling besar dalam
kehidupan itu sendiri, realita.
Menjadi momok karena realita itu sendiri
bukanlah yang kami inginkan di dalam kelas, realita itu
bukanlah yang kami harapkan lahir dari hasil
perbincangan di dalam kelas. Ada pembatas yang sangat
nyata diantara keduanya, yaitu tembok kelas. Ada
perbedaan yang sangat nyata diantara keduanya,
memiliki jarak yang sangat jauh dari apa yang kami
bicarakan di dalam kelas. Yang terakhir, seringkali
diucapkan oleh dosen kami bahwa itulah yang disebut
dengan konsep masalah.
Tindakan Rasional Pertama
Berangkat dari kenyataan itu, kira-kira apa hal
paling manusiawi yang akan kami lakukan? Selayaknya
kebiasaan makan yang kemudian menjadi kebutuhan,
perbincangan setiap hari terus-menerus di dalam kelas
menjadikan kebiasaan berfikir secara ideal pun kemudian
menjadi kebutuhan. Ketika kebutuhan tersebut tidak
dapat dipenuhi, maka secara naluriah kita akan berusaha
memenuhinya bagaimanapun caranya.
Kebutuhan berfikir ideal menjadi naluri yang
selalu kami fikirkan. Akan tetapi di sisi lain, kami risih
dengan kenyataan hidup yang kami rasakan. Selayaknya
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

II

suhu tubuh kami panas namun lingkungan sekitar dingin,


ada perbedaan yang sangat mencolok diantara
keduanya. Ada dua pilihan yang bisa kami ambil,
mengambil jaket kemudian mempertahankan suhu
tubuh kami sendiri, yang dalam artian ini bahwa hanya
tubuh kami sendiri yang merasakan, ataukah kami
berbuat sesuatu dengan menyalakan api unggun untuk
membuat suhu lingkungan menjadi hangat, yang dalam
artian ini beberapa orang akan merasakan.
Kami memilih pilihan yang kedua. Jika kami bisa
berbuat lebih dengan mengondisikan lingkungan yang
lebih besar untuk menjadi lebih hangat, kenapa kami
hanya menghangatkan diri sendiri? Jika kami mampu
mengondisikan kenyataan ideal, mengapa hanya berfikir
ideal?
Sehingga hal yang ingin kami sampaikan adalah,
setiap hari kami selalu dihadapkan dengan pemikiran
yang sangat ideal di dalam kelas mengenai bagaimana itu
kehidupan yang ideal. Sehingga hal tersebut menjadi
kebiasaan kami dan mengendap di dalam jiwa kami, ada
proses berfikir ideal terus menerus yang pada akhirnya
menjadi cara pandang kami. Kenyataan tersebut pada
akhirnya menjadi hal yang sangat naluriah dan rasional
ketika kami merasa gusar dan risih berhadapan dengan
kenyataan di luar kelas.
Celakanya, kenyataan kontrak Freeport,
kenyataan asap di Sumatera dan Kalimantan, kenyataan
harga BBM, kenyataan uang kuliah tunggal, kenyataan
jaminan kesehatan dan kenyataan-kenyataan yang
lainnya dalam proses kehidupan bernegara kita itulah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

III

yang sangat nyata berbeda dengan fikiran ideal yang


senantiasa kami perbincangkan dengan dosen di dalam
kelas. Maka tak mengherankan jikalau fikiran kami selalu
mengarah ke sana, karena itulah hal paling nyata yang
kami rasakan berbeda dengan fikiran kami. Menjadi
tindakan yang sangat rasional jikalau kami risih dan gusar
dengan kenyataan bernegara kita.
Tindakan Rasional Kedua
Kami tahu kami risih, kami tahu kami gusar, di sisi
lain kami tahu kami hanya mahasiswa, sekelompok orang
yang memiliki pemikiran maksimal dengan usaha apapun
saat ini hanya akan memiliki hasil minimal. Sementara di
lain hal, ada seseorang dengan usaha minimal, hanya
dengan mengucapkan beberapa kata, akan memiliki hasil
yang sangat maksimal. Perkataan di satu tempat,
menjadi patokan di seluruh tempat. Seseorang itu
Presiden.
Fikiran ideal kami adalah, pemikiran maksimal
dengan hasil maksimal, bagaimanapun itu caranya.
Berdasar kenyataan di paragraf sebelumnya, dikaitkan
dengan kalimat sebelumnya, menjadi sangat rasional
ketika kami memiliki fikiran bahwa kenapa pemikiran
ideal kami tidak disampaikan saja oleh Presiden? Agar
pemikiran itu menjadi patokan untuk berbicara bagi
seorang Presiden? Sehingga kenyataan bernegara kita
menjadi sesuai dengan apa yang kami perbincangkan di
dalam kelas?
Sesederhana itu saja mengapa buku ini lahir.
Penjelasan di atas mewakili perasaan yang nyata kami
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

IV

rasakan dan tindakan rasional yang kami lakukan. Kami


memiliki pemikiran yang ideal tentang kehidupan
negara, tapi peranan kami sangat kecil dan belum
mampu menjangkau untuk keseluruhan negara.
Sehingga hal yang dapat kami lakukan adalah
menyampaikan pemikiran kami ini kepada seseorang
yang langsung dapat menjangkau keseluruhan negara.
Sehingga perkataannya menjadi patokan kehidupan
bernegara dan menjadi kenyataan dalam bernegara kita.
Sekali lagi, di dalam kelas kami selalu diajarkan
untuk berfikir ideal, ini salah satunya,
Hanya ada satu negeri yang dapat menjadi
tanah airku, yaitu negeri yang dapat berubah karena
perbuatan. Dan perbuatan itu adalah perbuatanku
Di dalam kelas pun kami diajarkan untuk
mewujudkannya secara rasional, dan buku ini adalah
salah satu wujud nyatanya.
Di awal kami mengawali dengan bersyukur
kepada Tuhan, kami pun ingin mengakhiri ini dengan
pernyataan ideal untuk bersyukur kepada Tuhan, kami
sempurnakan dengan melalui pemikiran ideal di dalam
kelas, sehinggga kami memiliki tekad,

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

Sejatinya berjuang, berjuanglah dengan


sepenuh hati, sekuat-kuat ideologi, untuk memenuhi
janji-janji teologi.
Yogyakarta, 7 Desember 2015
Presiden Mahasiswa

Satria Triputra Wisnumurti

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

VI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas limpahan rahmat dan karuniaNya telah
memberikan kesempatan dan kekuatan kepada kami
sehingga mampu melahirkan sebuah mahakarya buku
kumpulan catatan kritis dan gagasan baru sebagai
ejawantah pengawalan isu BEM KM UGM 2015 bersama
Forum Kastrat UGM selama setahun mengabdi dengan
judul Surat Cinta untuk Indonesia.
Bergulat dengan berbagai isu yang ada di sekitar
kehidupan mahasiswa membuat kami bertekad
memberangkatkan jiwa aktivis mahasiswa Gadjah Mada,
untuk bergerak mengawal isu kepemimpinan nasional,
khususnya dalam kerangka evaluasi setahun
pemerintahan Jokowi-JK dalam bingkai Nawacita. Fokus
isu ini pula yang dikawal oleh BEM KM UGM selama
setahun perjalanan Kabinet Bulaksumur Muda ini. Selain
sebagai satu upaya untuk memelihara semangat tradisi
intelektual, ini merupakan bentuk komitmen kami
mempertahankan pergerakan mahasiswa berlandas
intelektualitas yang perlahan padam.
#GerakanKawalNawacita yang kami usung salah
satunya ialah terwujud dalam karya-karya berbenuk
buku ini, sebagai bukti kami membangun eskalasi
konkret, di sisi lain sebagai tanggung jawab sebagai
intelektual penggerak. Gerakan yang kami usung ini
aberfokus pada baca-tulis-aksi secara metode sehingga
membawa substansi melahirkan buku kumpulan catatan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

VII

kritis dan penyampaian suara nurani langsung sebagai


suara bersama dalam evaluasi kepemimpinan nasional
Jokowi-JK. Mengingat peran mahasiswa sebagai
pengawal kebijakan Pemerintah dan freelance
intellegentia, manusia yang bergerak atas dasar
pemahaman, beranjak dari keprihatinan atas sikap
apatisnya mahasiswa akan isu kepemimpina nasional,
maka sebagai wujud fungsi pencerdasan yang diampu
Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015 kami
melahirkan #GerakanKawalNawacita, sebuah gerakan
pencerdasan dan pengkritisan atas implementasi
Nawacita selama satu tahun Pemerintahan Jokowi-JK.
Buku ini merupakan buku yang menghimpun
berbagai kajian, esai, opini, dan tentu saja bab khusus
Surat Cinta untuk Presiden yang merupakan karya dari
peserta Lomba Surat Cinta untuk Presiden yang dapat
dilihat di bab awal buku ini. Awalnya tulisan-tulisan ini
merupakan media pencerdasan untuk semua kalangan,
khususnya mahasiswa terhadap berbagai isu-isu
strategis. Sederhananya, buku ini diharapkan mampu
menjadi rujukan bagi manusia aktivis pergerakan, BEM
kampus manapun, atau masyarakat secara umum dalam
mengawal pemerintahan Nasional yang baru berumur
setahun ini.
Selain berisi berbagai tulisan dari internal BEM
KM UGM 2015, salah satu bab di buku ini juga terdapat
beberapa kajian dari Kajian Strategis BEM Fakultas di
UGM dengan concern pengawalan isu mereka masingmasing selama setahun ini. Tentunya ini semakin
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

VIII

menambah
khasanah
keilmuan
dari
kawah
candradimuka Bulaksumur sehingga pengawalan isu
dapat dilakukan secara lebih komprehensif.
Semoga buku ini mampu menjadi trigger lahirnya
intelektual penggerak-intelektual penggerak yang baru
untuk mengisi pos-pos yang akan segera direvitalisasi
demi tetap hidupnya gerakan mahasiswa yang mampu
kebermanfaatan bagi segenap masyarakat. Menjadi
katalis yang ampuh bagi hidupnya kembali budaya
berdialektika dengan membaca, menulis, dan berdiskusi
di kalangan mahasiswa yang akhir-akhir ini semakin
meredup. Tentu saja lebih besar lagi harapan kami buku
ini dapat langsung sampai kepada pemangku kebijakan
agar suara-suara rakyat bisa langsung mereka dengarkan
melalui tulisan-tulisan ini.
Akhir kata, kami tidak memungkiri ada banyak
kekurangan di dalam buku ini, baik yang eksplisit maupun
yang implisit. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami
harapkan dari pembaca untuk perbaikan ke depannya.
Kukirimkan dengan penuh harap sebuah surat
sebagai tanda cinta kami untukmu Indonesia, kuberi ia
judul Surat Cinta untuk Indonesia. Suatu hari di akhir
November 2015
Markas Para Intelek

Pemimpin Redaksi
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

IX

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

DAFTAR ISI
PROLOG.................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................. vii
DAFTAR ISI............................................................................... xi
BAB I SURAT CINTA UNTUK PRESIDEN .................................... 1
Menolak Lupa untuk Revolusi Mental & Swasembada
Pangan Indonesia
Akhmad Roni ....................................................................... 2
SURAT CINTA UNTUK BAPAK PRESIDEN NAWA CITA
ATAU NAWA CIT(R)A
Aris Hartono ........................................................................ 8
KOMENTAR DARI BAWAH
Budi Saputra ..................................................................... 15
Memanusiakan Pertanian Indonesia
Ari Murti Ahmadi .............................................................. 21
Pesan Kritik Berparaskan Cinta untuk Pemerintah
Eksekutif
Gabriel Cahya Anugerah ................................................... 26
Sepucuk Surat tentang BUMN Kita; Alternatif Kebijakan
Internal
Akbar Fadzkurrahman....................................................... 33
Surat dari Ibu Pertiwi dan Putri Bangsa
Putri Kinasih ...................................................................... 39
Surat Anak Bangsa yang Merindu
Tika Sri Wulandari ............................................................. 46
Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bingkai
Nawacita Berkolaborasi dengan Lagu Manusia Setengah
Dewa-Iwan Fals
Firman Hidayat.................................................................. 52
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

XI

BAB II SURAT CINTA DARI BEM/LEM/DEMA/SE-UGM .......... 61


~ Surat Cinta untuk Sang Nakhoda ~
BEM Keluarga Mahasiswa UGM 2015 .............................. 63
UNTUK JOKOWI
BEM Fakultas MIPA UGM 2015 ........................................ 74
SURAT CINTA UNTUK PRESIDEN
BEM Fakultas Geografi UGM 2015 ................................... 88
Negara yang Kaya Secara Alam dan Intelektual Tapi
Miskin Moral
BEM Fakultas Sekolah Vokasi UGM 2015 ......................... 92
Surat Cinta untuk Pak Jokowi
BEM Fakultas Kedokteran UGM 2015............................... 95
Janji Jokowi
BEM Fakultas Kedokteran Gigi UGM 2015 ..................... 100
Surat Cinta Untuk Presiden Tercinta
BEM Fakultas Ilmu Budaya UGM 2015 ........................... 103
Surat Cinta untuk Presiden
BEM Fakultas Ekonomika & Bisnis UGM 2015 ................ 114
SURAT CINTA UNTUK PRESIDEN
BEM Fakultas Ilmu Budaya UGM 2015 ........................... 119
SURAT CINTA UNTUK PRESIDEN
BEM Fakultas Peternakan UGM 2015............................. 124
Surat untuk Jokowi: Setahun Nawacita Bagi Pertanian
Dewan Fakultas Mahasiswa Pertanian UGM 2015 ........ 132
BAB III ESAI-ESAI BEM KM UGM ......................................... 139
Konflik Agraria: Derita Petani, Subur Tirani di Bumi
Pertiwi
Sri Bintang Pamungkas & Dian Widyaningrum ............. 140
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

XII

RIWAYAT KORUPSI DI ERA JOKOWI


Endri & Teguh Saputra .................................................... 153
Munculnya Dualisme dalam Palayanan dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Hafizha Putra & Tika Sri Wulandari ................................ 162
Legawa: Ditengah Ketegangan dan Kekisruhan Dosa Masa
Lalu dalam Penegakan Keadilan HAM 1965
Putri Kinasih E. & Stefanus I. Nyoman Ary Wahyudi ....... 170
1 TAHUN JOKOWI DALAM MEMBANGUN DESA
IMPLEMENTASI UU DESA DALAM SETAHUN
PEMERINTAHAN JOKOWI-JK
Wegik .............................................................................. 176
Hambatan Fundamental Kedaulatan Energi Indonesia
Iqbal Aziz Ramadhan & Sandy Primahdi Putra ............... 185
Masih Ada Harapan Nawacita Menjadi Nyata
Isnaeni Nurul Khusna ...................................................... 192
Koperasi Pekerja sebagai Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Buruh
Abisetya Yogi Pradika & Endang Muslimah .................... 198
Kesiapan Pengadaan Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan
Indonesia
Bramanda Sajiwo & Muhammad Ali Izzah ..................... 205
Antara Nawacita, Pembangunan, dan Ketersediaan Listrik
Afwan Kurniawan & Rochmad G. Saputra ...................... 211
BAB IV KAJIAN REKOMENDASI PRESIDEN ........................... 221
Setahun Jokowi JK: Sampai Mana Kita?
Kementrian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015 .......... 222
~ Polemik Kuliah 5 tahun ~
Kementrian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015 .......... 241
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

XIII

Cita Swasembada Daging dan Harapan Adanya


Transparansi Mengenai Pelaksanaannya
Kementrian Kajian Strategis BEM Fakultas Peternakan
UGM 2015 ....................................................................... 254
KITA YANG BERTANGGUNG JAWAB
Kementrian Kajian Strategis feat Manajemen Opini Publik
Dema Fisipol UGM 2015 ................................................. 266
Mencapai Kedaulatan Energi dengan Pengembangan
Energi Terbarukan untuk Meraih Kemandirian Energi
Desa
Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro dan Informatika UGM
2015 ................................................................................ 272
Kecamatan Temon: Lumbung Pangan yang Terancam
Beton dan Aspal
Kementrian Kajian Strategis BEM Fakultas Teknologi
Pertanian UGM 2015 ...................................................... 282
LEBIH KURANG PLTN
Kementrian Kajian Strategis BEM Fakultas Teknik UGM
2015 ................................................................................ 286
MEMBENDUNG TSUNAMI PRAPERADILAN: Kertas Kajian
atas Fenomena Praperadilan di Indonesia
Kementrian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015 &
Kementrian Kajian Strategis Dema Justicia .................... 293
CATATAN AKHIR .............................................................. 331
Bangkitlah Gerakan Mahasiswa* .................................... 332
Portofolio #GerakanKawalNawacita .............................. 338
Rumah Bhinneka Tunggal Ika ...................................... 345

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

XIV

BAB I
SURAT CINTA UNTUK PRESIDEN
Akan kan Melawan
Tanpa gentar aku kan lawan
Ya, tanpa gentar akan ku lawan
Ditanah tumpah darahku, aku akan melawan
Siapapun yang mencuri milikku, akan ku lawan
Siapa yang membunuh anak-anakku, akan kulawan
Siapa yang merobohkan rumahku, akan kulawan
Oh, Indonesiaku tercinta!
Dibawah puing-puing tembokmu, aku kan melawan
Tanpa gentar akan kulawan
Dengan segenap jiwaku, aku akan melawan
Dengan tongkat dan pisauku, akan kulawan
Dengan bendera ditangan, akan kulawan
Meski mereka potong tanganku
Dan nodai benderaku,
Dengan tanganku yang lain, akan kulawan
Jengkal demi jengkal, diladangku, ditamanku, akan ku lawan
Dengan tekad dan keimanan, akan kulawan
Dengan kuku dan gigiku, akan kulawan
Dan meski tubuhku tak lebih dari kumpulan luka menganga,
Dengan darah dari luka-lukaku, aku kan melawan
Tanpa gentar akan kulawan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

Menolak Lupa untuk Revolusi Mental &


Swasembada Pangan Indonesia

Akhmad Roni
Institute Teknologi Sepuluh November
Juara I Lomba Surat Cinta Untuk Presiden

Kepada Yth.
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
di Tempat,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam Sejahtera,
Salam Sejahtera saya sampaikan kepada Bapak Presiden
dan Wakil Presiden RI tercinta. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan perlindungan dan petunjuk kepada
Bapak dalam melaksanakan tugas kenegaraan di sisa empat
tahun kedepan.
Setahun sudah Bapak memimpin negara Indonesia
tercinta dengan bijak. Apresiasi penuh saya berikan kepada

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

Bapak Presiden dan Wakil Presiden yang telah memberikan


seluruhnya untuk negara ini
Tidak sama sekali saya meragukan kemampuan bapak
yang telah mendapat pengakuan dunia sebagai walikota
terbaik. Gaya nyentrik kemeja polos dengan lengan digulung
tidak asing lagi terlihat oleh saya. Bahkan di berbagai media
terlihat Bapak blusukan kesana kemari untuk terjun langsung
melihat dan mendengar suara rakyat. Bapak Wakil Presiden
yang sudah dua kali mendampingi orang nomor satu di
Indonesia pasti mengetahui betul apa yang harus dikerjakan
dan belajar dari pemerintahan sebelumnya.
Bapak Presiden dan Wakil Presiden yang terhomat,
Masih ingatkah dengan Nawacita yang bapak janjikan
untuk jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara
politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan kepribadian
dalam kebudayaan. Pastinya bapak tidak lupa kan?
Teringat dengan revolusi mental yang selalu bapak
sampaikan berbuah trending topic di jejaring social. Entah
untuk menaikkan nama atau hanya kampanye pemilu belaka.
Tapi revolusi mental yang Bapak gadang-gadangkan ini telah
menarik perhatian rakyat Indonesia. Saya masih bingung
dengan revolusi mental yang bapak maksud. Mental apa yang
akan Bapak wujudkan? Saya hanya melihat dari televisi para
koruptor silih berganti menghiasi pemberitaan dalam negeri,
atau Menko Bidang Kemaritiman yang secara frontal
menantang Wakil Presiden . Mental seperti apa yang Bapak
inginkan untuk negara ini?

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

Saya rakyat biasa yang sering melihat di layar kaca para


wakil kami di Senayan sana bergelimang harta yang terus
meminta kenaikan gaji dan jalan jalan keluar negeri yang
berkedok kunjungan kerja. Sementara dari data BPS tahun 2014
pertumbuhan penduduk miskin telah mencapai 28,28 juta jiwa
dan diprediksi akan terus meningkat karena harga BBM yang
begejolak, inflasi, dan pelemahan Dolar yang belum berhenti.
Apakah mental yang Bapak maksud adalah mental tidak pernah
puas untuk menumpuk kekayaan dan sikap acuh tak acuh
kepada kami rakyat Indonesia? Atau tayangan televisi yang
terus meracuni adik-adik kami sebagai penerus bangsa, yang
hanya menonton guyonan saling menjelekkan sesama manusia
dan menertawakannya?
Atau siluman-siluman serigala dan harimau yang setiap harinya
semakin menjadi jadi? Bapak Presiden dan Wakil Presiden
bantu kami untuk menghentikan ini. Karena KPI yang sudah
terlalu lama tidur. Tolong Bapak hentikan peracunan massal
kepada penerus Bangsa Indonesia.
Bapak Presiden dan Wakil Presiden yang tercinta.
Saya takut Bapak lupa dengan pembangunan karakter
untuk mempertegas kepribadian dan jati diri bangsa. Dengan
sistem pendidikan diarahkan untuk membantu membangun
identitas Bangsa Indonesia yang berbudaya dan beradab. Serta
menjunjung tingi nilainilai moral agama yang hidup.
Pendidikan yang menyeluruh dan layanan kesehatan
masyarakat yang terarah serta tepat sasaran.
Bapak memang orang hebat dengan cepat bergerak.
Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat
(KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saya sangat
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

mengapresiasi usaha dari Bapak untuk mewujudkan


kesejetahteraan masyarakat. Terimakasih telah berusaha
membantu kami . Tapi apakah bagi-bagi kartu ini sudah
dipertimbangkan dengan benar dan tepat? Apakah sosialisasi
dan kegunaan masing-masing kartu sudah terpahami bagi kami
masyarakat awam? Atau program ini hanya pengalihan isu pada
saat itu pencabutan subsidi BBM? Terlalu banyak kartu juga
bisa membuat bingung kan Pak?
Bapak Presiden dan Wakil Presiden yang saya
banggakan.
Saya sering mendengar bahwa negara Indonesia harus
mandiri ekonomi. Swasembada pangan yang Bapak janjikan
setahun lalu juga tidak kunjung datang. Bahkan volume ekspor
terus merosot dan konsumsi domestik terus anjlok. Sementara
itu investasi asing mulai pergi karena tidak tertarik dengan
Indonesia. Pertumbuhan ekonomi terus menurun sampai 5,2
persen dan kemungkinan terus turun dalam beberapa bulan
kedepan. Dana moneter (IMF) menurunkan proyeksi
pertumbuhan Indonesia 4,7 persen. Kemana swasembada
pangan yang akan Bapak wujudkan? Kebutuhan pokok seharihari yang seharusnya berlimpah di Indonesia kenapa masih
impor? Beras, jagung, kedelai, gula, garam, daging, teh dan
bahan baku lain semestinya banyak di negara Indonesia.
Kenapa masih impor?
Bapak Presiden dan Wakil presiden yang saya
banggakan.
Baru setahun Bapak menjabat. Tidak ada kata terlambat
untuk mewujudkan semua impian bapak dan rakyat Indonesia.
Saya berusaha mengingatkan bahwa negara Indonesia adalah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya yang sangat


luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati.
Lupakah Bapak bahwa tambang emas kualitas terbaik dunia ada
di Papua? Mau berapa lama lagi negara Indonesia akan
dibodohi dengan janji-janji Freeport? Segera tindak tegas dan
serahkan ke anak-anak bangsa yang mengelolanya. Indonesia
dengan cadangan gas alam terbesar di dunia ada di Blok Natuna
dan Blok Cepu yang sudah dikelola oleh PERTAMINA.
Perusahaan milik negara ini sudah mulai bersaing di pasar
global. Belum percayakah bapak dengan kemampuan putra
putri bangsa?
Bapak Presiden dan Wakil Presiden yang saya
banggakan
Jangan lupakan bahwa Indonesia adalah negara maritim
terbesar yang memiliki luas laut 93.000 km2. Panjang pantainya
sekitar 81.000 km2. Bahkan 25% panjang pantai yang ada di
seluruh dunia dan dalam pemerintahan Bapak akan menjadikan
Indonesia sebagai poros maritim dunia. Produksi kapal dalam
negeri di Batam yang telah bapak rencanakan semoga segera
terwujud. Perbaikan pelabuhan sarana pendukung dan
membersihkan mafia perhubungan telah Bapak perlihatkan
akhir-akhir ini. Saya percaya Bapak Presiden dan Wakil Presiden
akan melakukan yang terbaik untuk negara ini dan tidak akan
melukai kepercayaan yang telah diberikan rakyat Indonesia
kepada Bapak Presiden dan Wakil Presiden.
Bapak Presiden dan Wakil Presiden yang bijaksana,
Saya selalu berdoa dan berusaha semoga Indonesia
lebih baik dan maju kedepannya. Hukum ditegakkan dengan
adil, pendidikan yang semakin bermutu dan menyeluruh
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

sampai diujung perbatasan Indonesia mendapatkan


kesejahteraan social. Sehingga dapat menjadikan generasi
muda yang berkualitas dan berdaya saing tinggi untuk
mewujudkan cita cita bangsa Indonesia
Aku tinggalkan kekayaan alam Indonesia, biar semua negara
besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga
bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya (Soekarno)

HIDUP INDONESIA!!!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!
HIDUP MAHASISWA!!!
Wassalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

SURAT CINTA
UNTUK BAPAK PRESIDEN
NAWA CITA ATAU NAWA CIT(R)A

Aris Hartono
Universitas Gadjah Mada
Juara II Lomba Surat Cinta untuk Presiden

Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh,


Yang terhormat Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko
Widodo
Semoga salam rahmat dan berkah Allah selalu
menyertai Bapak Presiden Jokowi tercinta dan keluarga,
aamiin. Bapak Presiden, ketika saya membaca tentang
kompetisi yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada
dalam kegiatan menulis surat untuk Bapak Presiden dengan
tema Satu Tahun Pemerintah Jokowi JK dalam bingkai Nawa
Cita keinginan saya begitu bersemangat dengan satu harapan
Bapak Presiden dapat membaca surat ini walaupun sangat tidak
mungkin tetapi bagi saya bukan suatu permasalahan karena
saya yakin apa yang saya sampaikan disurat ini suatu hari akan
sampai kepada Bapak Presiden. Bapak Presiden yang saya
hormati, tanggal 20 Oktober 2014 ketika Bapak dilantik menjadi
Presiden ke 7 Republik Indonesia, harapan begitu besar kepada
Bapak akan menjadi nahkoda Bangsa Indonesia seperti yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

Bapak haturkan pada pidato Dibawah Kehendak Rakyat dan


Konstitusi saat itu saya mendengar, memperhatikan, serta
berusaha memahami satu persatu kata dalam pidato yang
Bapak sampaikan, pidato yang menyentuh hati nurani saya
untuk membantu Bapak dalam mewujudkan cita cita mulia
Bapak untuk Bangsa Indonesia.
Bapak Presiden yang saya hormati, mengawali surat ini
saya memetik pidato akhir Bapak yaitu ajakan Bapak untuk
membangun Bangsa Indonesia, seperti yang Bapak kutip dari
Bung Karno yaitu negara yang memiliki jiwa cakrawati
samudera yaitu jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang
dan hempasan ombak yang menggulung. Jiwa tersebut Bapak
bangunkan kembali untuk mengawali kinerja Bapak 5 tahun
kedepan sebagai seorang nahkoda dengan 250 juta penduduk
Indonesia. Saat itu juga begitu besar cita cita dan harapan
Bapak untuk memimpin Bangsa ini. Bapak juga membuat
sembilan agenda prioritas yang terbalut dalam Nawa Cita,
Nawa Cita yang menjadi cita cita Bapak yang akan Bapak
laksanakan lima tahun kedepan.
Bapak Presiden yang saya hormati, sesuai dengan tema
dalam kegiatan menulis surat untuk Bapak Presiden yaitu Satu
Tahun Pemerintah Jokowi JK dalam bingkai Nawa Cita
membuat saya menjadi seorang mahasiswa yang harus menulis
surat ini kepada Bapak Presiden walaupun pemahaman saya
masih kurang dalam memahami Nawa Cita Bapak. Satu tahun
kepemimpinan Bapak Presiden tepatnya pada tanggal 20
Oktober 2015 besok, dengan Nawa Cita sebagai agenda
prioritas Bapak menjadi ujian Bapak terhadap masyarakat
Indonesia, seperti yang saya haturkan pada judul diatas SURAT
CINTA UNTUK BAPAK PRESIDEN, NAWA CITA ATAU NAWA
CIT(R)A, bukan lagi sebuah pencitraan kepada rakyat tapi
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

adalah janji dan komitmen Bapak dalam Nawa Cita tersebut,


maka suatu saat Nawa Cita bukannya suatu khayalan yang
akhirnya menjadi boemerang bagi Bapak.
Salah satu program Nawa Cita Bapak yaitu menolak negara
lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. Dari
apa yang Bapak sampaikan sebagai seorang rakyat dan seorang
mahasiswa dapat saya artikan bahwa negara kita selama ini
adalah negara lemah, negara yang tidak dapat berdikari sendiri
di berbagi sektor dan bidang terutama dalam hal penegakan
hukum.
Sebagai seorang mahasiswa baru, saya sadar Bapak, bahwa
pengalaman saya dalam bidang hukum sangat tidak ada bahkan
tidak terpikirkan soal hukum, tapi sebagai seorang anak bangsa,
kami sepakat untuk merubah bangsa ini ke arah yang lebih baik,
salah satunya dalam penegakan hukum. Dalam satu tahun
Bapak memimpin bangsa ini banyak hal yang sudah Bapak
lakukan dalam mengawal supremasi hukum, salah satunya
adalah Bapak membentuk tim sembilan guna menjaring, dan
memberikan rekomendasi nama untuk memimpin lembaga
anti korupsi yaitu Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK).
Sekarang nama nama tersebut sudah ditangan Bapak, sudah
ada dan Bapak tinggal memilih siapa yang akan di calonkan
untuk mengikuti fit and proper test di DPR. Kami sebagai anak
bangsa berharap pilihan Bapak Presiden bukan merupakan
pilihan politis tetapi benar benar didasari oleh kapabilitas dan
kompetensi calon tersebut.
Menengok kembali ke awal pemerintahan Bapak, bahwa
Bapak memilih menteri dalam kabinet Bapak menggandeng
KPK untuk memastikan rekam jejak pembantu Bapak tidak
tersangkut masalah hukum apalagi masalah korupsi sehingga
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

10

KPK memberikan rapor kepada calon menteri yang akan Bapak


pilih menjadi pembantu Bapak. Saya yakin Bapak begitu
bimbang dalam memilih calon menteri setelah Bapak
menerima hasil rapor yang di siratkan dalam 3 warna yaitu
merah, kuning, dan hijau tersebut. Bapak Presiden yang saya
banggakan, Nawa Cita Bapak pada jelas berbunyi menolak
negara lemah dan negara lemah salah satu aspek yang menjadi
kriteria adalah pemimpinnya. Bapak Presiden merupakan
pemimpin yang berarti bahwa Bapak tidak boleh lemah
melawan kepentingan politik untuk kebaikan bangsa ini.
Bapak Presiden yang saya hormati, jika memang Bapak
menolak negara yang Bapak pimpin mendapat predikat negara
lemah, maka Bapak harus tetap melaksanakan janji dan
sumpah kepada rakyat diatas golongan atau kelompok. Bapak
Presiden mempunyai kekuasaan serta wewenang yang paling
tinggi, nahkoda kapal adalah Bapak, pemimpin bangsa
Indonesia.
Satu hal lagi yang menjadi menjadi prioritas satu tahun
kepemimpinan Bapak yaitu tentang pemberantasan korupsi,
dalam Nawa Cita tertuang yaitu Membuat pemerintah tidak
absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan
memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan
publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan
konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian,
pemilu, dan lembaga perwakilan. Pemberantasan korupsi
menjadi tersendat manakala ketua dan wakil ketua KPK
tersandung kasus hukum, saat itulah Bapak sebagai kepala
negara diuji bagaimana Bapak menyelesaikan hal itu.
Pemberantasan korupsi bukanlah hal yang mutahil di
laksanakan selagi masih ada harapan bahwa politisasi tidak
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

11

akan masuk dalam ranah hukum. Jalan keluarnya adalah pada


orang dan sistem dalam mencegah perilaku korupsi. Orang atau
person karena kerendahan mental dan akhlak menyebabkan
gelap mata dan sistem yang lemah serta menjadi budaya
menyebabkan semakin leluasanya praktik korupsi di negeri ini.
Bapak Presiden yang saya hormati, apakah yang saya
sampaikan diatas bahwa Bapak saat ini dalam kondisi yang
tidak berdaya menghadapi kepentingan yang haus akan jabatan
?, karena yang terlihat saat ini adalah kepentingan politik yang
besar dan kemunafikan dengan dalih rakyat yang menjadi
alasan. Disini Bapak harus keluar dari ketakutan atas elite
politik pendukung Bapak. Satu tahun ini, Bapak sering kali
dihadapkan pada kepentingan elite partai yang mempengaruhi
setiap kebijakan kebijakan yang Bapak ambil, apakah ini
menjadi pertanda bahwa apa yang disampaikan diatas bahwa
Bapak lemah adalah benar ?. Kondisi saat ini Bapak dihadapkan
dengan banyaknya permasalahan permasalahan negara,
dalam kondisi ini bukan pemimpin yang selalu melakukan
pencitraan yang dibutuhkan rakyat tapi pemimpin yang
mampu mendengar dengan hati, melihat dengan mata hati,
dan bertindak dengan akal dan budi yang murni.
Korupsi dan negara lemah adalah dua hal yang menjadi
masalah besar bagi suatu bangsa, tanpa terkecuali bangsa
Indonesia. Satu hal yang menjadi inti dari surat ini bahwa Bapak
tidak boleh lemah, bahwa Bapak tidak boleh mendengar
pembisik pembisik, bahwa Bapak harus kembali kepada
Bapak yang dulu, karakter Bapak ketika menjadi walikota dan
gubernur. Saat itu Bapak begitu kuat dalam penerapan
birokrasi maupun penentuan setiap kebijakan kebijakan tapi
saat ini bukan Bapak yang dulu, Bapak yang dulu adalah Bapak
yang tidak pandang siapapun jika memang salah maka salah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

12

dan Bapak begitu mudahnya untuk mengganti pejabat birokrasi


yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsinya tetapi saat ini
yang terjadi Bapak tidak bisa melakukan semua hal itu, Bapak
lemah dalam hal itu, mari Bapak bangkit kami anak bangsa
bersama Bapak, mengawal setiap cita cita Bapak dan
senantiasa menjadi pengkritik setiap kebijakan kebijakan
Bapak.
Nawa Cita adalah cita cita murni Bapak untuk seluruh
rakyat Indonesia, bukan Nawa Cit(r)a yang memiliki arti cita
cita yang hanya menjadi harapan semu tanpa sebuah realisasi
nyata. Rakyat tidak membutuhkan harapan semu Bapak, tapi
realisasi dan kerja nyata Bapak serta pembantu pembantu
Bapak tanpa menjadikan rakyat alasan klise bahwa segala
kepentingan untuk rakyat tetapi sebenarnya hanyalah sebuah
kepentingan segelintir kelompok saja. Bapak adalah seorang
pengagum Bung Karno bukan ?, bahkan Nawa Cita ini
mempunyai hubungan dengan Tri Sakti yang Bung Karno
cetuskan maka Bapak harus ingat satu pesan dari Bung Karno
yaitu Hanya Bangsa yang berani mengambil nasib dalam
tangan sendiri, Akan dapat berdiri dengan tegaknya, Bapak
harus berani dan kuat karena nasib bangsa ini ada ditangan
Bapak, Bapak juga pengagum Sri Sultan Hamengkubuwono IX
bukan ?, tentu Bapak juga pernah membaca buku yang berjudul
Tahta untuk Rakyat disitulah rakyat menjadi yang utama dan
diutamakan, suara rakyat adalah suara Tuhan, bukan elite
partai Bapak. Sebagai penutup surat ini ijinkan saya bertanya
kepada Bapak Presiden, akankah Nawa Cita menjadi Nawa Cita
yang sebenar benarnya atau menjadi Nawa Cit(r)a atau
bahkan Nawa(r) Cita.
Mengakhiri surat ini saya memohon maaf kepada Bapak
Presiden apabila terdapat kata kata yang kurang berkenan di
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

13

hati Bapak. Ini hanya tulisan mahasiswa biasa Bapak yang baru
belajar tentang kekritisan. Satu alasan yang menjadikan
motivasi saya dalam menulis surat ini adalah kecintaan saya
terhadap Bapak Presiden, bahwa saya peduli terhadap bangsa
ini bersama dengan Bapak membangun Indonesia yang lebih
baik lagi.

Matur sewu sembah nuwun paringanipun kawigatosan


mugi mugi Gusti Allah maringi rahmad berkah kesehatan
kagem Bapak sekeluargo. Aamiin matur sembah nuwun. Tak
lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Badan Eksekutif
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang
telah mengadakan kompetisi menulis surat untuk Bapak
Presiden, semoga selalu dalam kebaikan serta tetap semangat
memberikan kontribusi untuk nusa dan bangsa. Aamiin. Hidup
Mahasiswa Indonesia !!!
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Anak bangsa dari sudut Desa

Aris Hartono

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

14

KOMENTAR DARI BAWAH


Budi Saputra
Institute Teknologi Bandung
Juara III Lomba Surat Cinta untuk Presiden
Yth,
Presiden RI
Joko Widodo
Di Istana
Dengan hormat,
Hampir setahun berkisah di negeri ini, napak tilas
Nawacita telah menggoreskan jejak bagi bangsa ini. Sejalan
dengan program-program yang telah diimplementasikan dalam
proyek pembangunan bangsa di segala bidang, kini masyarakat
merasakan dampaknya. Termasuk saya sendiri yang merasakan
dampak dari progress dan regres dari pemerintahan Bapak. Apa
dan bagaimananya perasaan wong cilik di bawah sini mungkin
bapak telah tahu dari laporan-laporan para menteri, yang barubaru ini sebagiannya sudah bapak Reshuffle. Mudah-mudahan
semua berita yang sampai ke telinga bapak tidak di permainkan
keobjektivitasannya.
Negara aman-aman saja Pak, TNI bekerja dengan
sebagaimana mestinya, sekarang nelayan ilegal gentar, takut
kapalnya di tembak oleh KRI. Alhamdulilah hati nelayan
sekarang adem ayem meskipun segudang masalah dan beban
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

15

mereka hadapi. Salah satu masalahnya yaitu masih terkait


berbagai regulasi ,regulasi yang menyulitkan nelayan untuk
mengembangkan produktivitasnya. Masalah-masalah yang
mereka hadapi terkait undang-undang seringkali mereka
dapati. Maklumlah Pak,masyarakat kita belum banyak yang
paham dengan undang-undang yang sangat banyak itu. Banyak
sepertinya yang harus mereka hafal, mulai dari undang-undang
lalu lintas sampai undang-undang perikanan. Bagi mereka
mungkin daripada menghafal undang-undang lebih baik
bergegas untuk melaut, sebelum anak istri kehabisan bahan
makanan dan uang belanja. Perhatian negara kepada
masyarakat pesisir bisa membuat mereka merasa bagian dari
kenyataan bahwa pemerintahan ini adalah pemerintahan yang
ada dan demokratis.
Kekuatan Indonesia sebagai bangsa dan negara sangat
bergantung pada unsur terkecil penyusun bangsa ini, salah
satunya desa. Betul pak, desa merupakan kunci dan pondasi
utama untuk mewujudkan pembangunan manusia Indonesia
yang maju, modern, berbudaya, dan berkepribadian. Baik itu
semua dalam bidang ekonomi, pendidikan, karakter, ataupun
sebagai unsur pembangun kepribadian bangsa ini. Harapan
kami dana desa yang katanya sudah hampir seratus persen
telah ke semua desa di Indonesia ini dapat di awasai proses
penyerapan dan penggunaannya secara ketat. Pasalnya bisa
ditebak sendiri oleh masyarakat desa Pak, aparat desa yang
terima gaji tiga bulan sekali dan itupun kadang-kadang datang
terlambat, apa tidak membuat aparat desa berubah menjadi
hijau mata menerima duit satu milyar ?.
Rakyat Indonesia Pak, rakyat khususnya yang berprofesi
sebagai buruh kemarin sempat khawatir Pak, katanya takut
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

16

pekerjaan mereka di ambil oleh tenaga kerja dari Tiongkok dan


negara asing lainnya. Saya sendiri mengakui Pak kalau negeri ini
masih memiliki keterbatasan sumber daya manusia, yaitu
keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki ke andalan
dalam berbagai bidang profesi dan kebutuhan industri. Rasanya
pemerintah tidak mungkin berupaya meningkatkan atau malah
membiarkan jumlah pengangguran di negeri ini bertambah.
Para buruh belum tahu nasib mereka, jika tenaga kerja asing
berdatangan untuk bekerja di Indonesia. Tenaga kerja
Indonesia sudah pasti hanya sedikit yang bisa bersaing
memperoleh lapangan kerja nantinya. Belum lagi kekayaan
alam Indonesia makin banyak yang di eksploitasi oleh asing,
sementara pribumi malah jadi buruh di negeri sendiri. Yang
paling di takutkan nantinya, mau jadi buruh di negeri sendiri
pun tidak ada lowongan karena sudah di ambil oleh tenaga
kerja asing. Lantas bagiamana cara kami untuk bisa bertahan
hidup dan berkehidupan dengan layak di negeri ini ?
Kalua kata Emak yang suka membangunkan saya pagi
hari Ayo Kerja, mau kerja apa sementara ijazah saya sebatas
SMA, lowongan memang ada, berpenghasilan pula tetapi
UMRnya pas-pasan, pas untuk ongkos, pas untuk makan tetapi
pas untuk nabung dan pas untuk biaya lainnya tidak ada. Mau
berwirausaha tidak ada modal, itu kata rakyat kecil.
Penghasilan kami untuk belanja bulanan saja sudah habis,
tambah lagi untuk biaya sekolah anak kata-kata yang biasa
kami dengar dari masyarakat pinggiran negeri ini. Kan itu
pendapat dari masyarakat pinggiran sementara Indonesia ini
luas. Indonesia memang luas tapi luasnya Indonesia kan terdiri
dari pinggiran-pinggiran. Pinggiran desa, pinggiran kota,
pinggiran pantai bahkan yang lain-lainnya juga ada di pinggiran.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

17

Seperti ekonomi yang di terpinggirkan, pendidikan yang di


terpinggirkan, kemampuan yang di pinggir dan lain-lain tapi
jangan sampai kecintaan terhadap negeri ini juga terpinggirkan.
Itulah kata rakyat kecil di negeri ini kalau mereka ditanya
masalah ekonomi dan pendidikan. itu kan kata rakyat kecil, di
negeri ini kan ada juga rakyat gede , mau ngomongin rakyat
gede yang mana lagi di negeri ini ?. Memang betul ada rakyat
yang gede di negeri ini, seperti rakyat yang gede beban
hidupnya, rakyat yang gede utangnya ke rumah sakit, rakyat
yang gede amarahnya karena lapar dan gapunya tempat
tinggal, ada juga rakyat yang gede korupsinya, biarpun yang
korupsi itu wakil rakyat kan tetap rakyat.
Nawacita yang digunakan untuk acuan pembangunan
bangsa ini mudah-mudahan bisa terlaksana dalam sisa periode
pemerinatahan Jokowi-JK kedepan. Sembian program tersebut
memang sesuai bagi Indonesia dalam segala bidangnya.
Pemerintah harus fokus, segera laksanakan agenda-angenda
tersebut. Banyak tantangan yang akan di hadapi. Dinamika nilai
rupiah yang terus melemah tidak lagi dikatakan fluktuatif. Pada
pemerinatahan sebelum Bapak, kami mengenal nilai dolar
Amerika adalah sepuluh ribu rupiah. Mengalkulasikan nilai
dolar terhadap rupiah cukup mengalikannya, jumlah dolar
tinggal dikali dengan sepuluh ribu atau tinggal tambah angka
nol empat digit tetapi sekarang kurs rupiah menjadi tidak tetap
kurs dolar terhadap rupiah selalu naik.
Orang Indonesia diberi bakat untuk bisa berkreativitas,
mungkin jumlah orang kreatif di dunia ini akan sangat banyak
ditemui di negeri ini di bandingkan dengan orang kreatif yang
ada di negara orang. Program Indonesia pintar harus di
condongkan untuk mencerdaskan pengembangan otak-otak
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

18

kreatif Indonesia sebagai modal membangun jati diri dan


martabat bangsa ini. Untuk bisa meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa di
Asia lainnya pintar saja tidak cukup. Kreativitas anak bangsa
harus dirangsang agar lebih mencirikan bangsa ini. Baik dari
kreativitas berkarya, kreativitas berfikir, kreativitas bertindak,
kreativitas bermasyarakat, maupun kreativitas menentukan
kebijakan bagi pemerintah. Kreativitas yang dikembangkan
oleh masyarakat dan terarah dengan baik atas kebijakankebijakan yang dilakukan pemerintah, antara pemerinatah dan
rakyat bisa bersinergi untuk mewujudkan kemandirian
ekonomi bagi bangsa ini. Dengan demikian cita-cita kedua
belah pihak antara rakyat dan pemerintah di harapkan bisa
tercapai.
Di akhir surat yang saya tulis ini, saya ingin menekankan
kepada pemerintahan Bapak tentang karakter masayarakat
Indonesia
terhadap
kebijkan-kebijakan
pemerintah.
Masyarakat Indonesai sangat bergantung kepada pemerintah
banyak yang tidak percaya diri dan memasrahkan dirinya
kepada pemerintah. Masyarakat meminta kepada pemerintah,
masyarakat mengeluh kepada pemerintah, dan masyarakat
menyalahkan pemerintah jika ada suatu kebijakan atau jika
nasibnya terancam dan kenyamanannya terganggu. Di negara
yang demokratis ini pemerintah memang menjadi fasilitator
bagi rakyatnya tetapi pemerintah sudah harus bisa meyakinkan
kepada rakyatnya bahwa mereka harus percaya diri tanpa
sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Berusaha dengan
gigih untuk mengubah nasib, memperbaiki keadaan ekonomi
dan kehidupan dengan cara yang mandiri. Jangan sampai
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

19

mental rakyat manjadi mental yang selalu menyalahkan dan


membuat kekacauan di sana-sini jika kebijakan yang di buat
oleh pemerintah kurang mengenakkan hati. Akan banyak
dinamika di masa pemerintahan Bapak kedepannya, rakyat
harus di bimbing agar memiliki kekuatan mental untuk tetap
bisa bermasyarakat dengan baik.
Secarik surat yang saya tulis ini bukan kritikan pedas
atau sanjungan terhadap masa pemerintahan Jokowi-JK.
Secarik surat ini saya tulis untuk bisa sedikit menyadarkan para
pembuat kebijakan. Dengan harapan bisa melihat langsung
keadaan rakyat Indonesia sesungguhnya, mewujudkan aspirasi
rakyat dan satu hati dengan rakyat.
Atas perhatian Bapak saya Ucapkan Terimakasih.

Bandung, 5 Oktober 2015

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

20

Memanusiakan Pertanian Indonesia

Ari Murti Ahmadi


Universitas Gadjah Mada

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


Yang saya hormati, Bapak Ir. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia ke-7
Suatu kehormatan bagi saya untuk menulis surat untuk
Baoaj, pemimpin tertinggi negara kami tercinta. Tulisan ini
hanyalah satu dari jutaan curahan hati rakyat Bapak yang
tersebar di ribuan pulau di Indonesia. Surat ini adalah secuil
kisah dan harapan untuk Bapak yang telah kami pilih dan kami
percayakan untuk memegang amanah yang amat besar dan
sulit untuk dilaksanakan. Berikut ini adalah satu dari banyak
sekali harapan dan permintaan rakyat Bapak yang sudah sangat
bosan dengan janji yang sudah-sudah. Perkenankanlah saya
menyampaikan apa yang dirasakan kepada Bapak yang
menjadi harapan besar saya dan jutaan pemilih yang lain.
Hampir satu tahun Bapak memimpin negeri kami. Sudah
banyak yang Bapak kerjakan bersama para menteri. Jargon
Bapak yang sungguh terkenal itu sering sekali saya dengar;
kerja, kerja, dan kerja. Kami sangat menghargai dengan apa
yang telah dikerjakan selama ini. Kami sangat mengapresiasi
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

21

semua yang telah Bapak beserta kabinet usahakan selama ini.


Karena untuk memperbaiki Indonesia saya yakin tidak mudah
dan tidak cukup hanya dengan satu kali periode kepemimpinan
Bapak saja.
Program-program yang Bapak tawarkan kepada kami,
janji-janji yang Bapak sampaikan kepada kami, mimpi-mimpi
Bapak yang ditularkan kepada kami semuanya masih tersimpan
di benak kami. Euforia perayaan kemenangan Bapak oleh
relawan-relawan yang berjuang mati-matian berjuang masih
kami rasakan. Saya dan jutaan rakyat Indonesia terhipnotis
dengan euforia tersebut. Kami sama-sama merasakan ada
secercah harapan pada diri Bapak untuk mengembalikan
Indonesia, lebih tepatnya untuk membawa kami pada
kehidupan yang lebih baik.
Program Nawacita yang Bapak tawarkan kepada kami
cukuplah menjadi penghias media dan bahan kritikan lawan
politik. Saya sebagai seorang anak petani cukuplah tahu dan
berharap banyak terhadap kebijakan Bapak mengenai
pertanian. Pertanianlah yang membuat kami, rakyat kecil bisa
makan. Pertanianlah yang bisa membawa saya duduk di bangku
kuliah. Tidak salah apabila saya dan teman-teman lainnya yang
merupakan anak-anak petani berharap banyak kepada Bapak
tentang pembenahan pertanian kita.
Bapak Presiden yang kami cintai,
Berbagai upaya-upaya percepatan produksi hasil
pertanian telah dilakukan melalui Kementerian Pertanian.
Kegiatan pendampingan petani, bantuan dan anggaran yang
sangat besar telah diberikan kepada petani. Upaya yang sangat
kami apresiasi karena kerinduan kami terhadap predikat
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

22

bangsa ini sebagai negara agraris yang mampu menyediakan


pangan dunia. Sebuah kerinduan yang sangat wajar bagi kami,
jutaan rakyat Indonesia yang banyak menggantungkan
kehidupannya di bidang pertanian.
Namun dibalik upaya-upaya yang dilakukan untuk
mengembalikan kejayaan pertanian, Bapak seringkali lupa
dengan hal-hal prinsip bagi petani yang merupakan manusia
biasa. Tentu Bapak mengetahui tentang apa yang terjadi pada
rakyat Bapak di Sumatera dan Kalimantan. Belum genap satu
bulan, rakyat Bapak di sana tersiksa dengan adanya kabut asap
akibat pembakaran hutan. Mereka terpaksa menghirup asap,
udara kotor yang sangat tidak menyehatkan. Mungkin ini
adalah tumbal yang diberikan dengan adanya ekpansi
perluasan proyek kelapa sawit kita yang notebenenya adalah
perluasan bidang pertanian. Tetapi bukan seperti ini yang kami
harapkan. Bukan pula kejayaan pertanian seperti ini yang nenek
moyang kita mimpikan.
Istilah tumbal juga tidak dibenarkan dalam hal
pembangunan apapun. Bapak yang mempunyai kekuatan
untuk menghentikan semua ini belum bisa berbuat maksimal
untuk menyelamatkan rakyat bapak yang tersiksa dengan
kabut asap tersebut. Banyak sekali yang dikorbankan demi
sebuah pembangunan yang backgroundnya pertanian tetapi
tidak sama sekali memperhatikan asas-asas prinsipal pertanian
yang sangat memperhatikan lingkungan. Bapak melalui
Menteri Pertanian menyuarakan untuk kembali pada pertanian
yang berbasis organik, tetapi tidak seimbang dengan apa yang
kita lihat sekarang. Kabut asap ini lebih serius daripada
pertanian organik yang kami kenal. Kabut asap ini berhubungan
dengan manusia, makhluk yang bernyawa.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

23

Mungkin Bapak bersama para menteri sedang pusing


tujuh keliling untuk mengembalikan stabilitas ekonomi negara
kita yang sedang tidak karuan. Mungkin kebijakan yang tanpa
disadari atau tidak, disengaja atau tidak salah satunya adalah
peningkatan produksi kelapa sawit yang memang sangat
membantu pemasukan devisa negara kita. Namun sekali lagi,
tidak ada yang bisa dijadikan tumbal demi sebuah
pembangunan, pun demi memulihkan ekonomi Indonesia.
Apalagi manusia sebagai makhluk Tuhan yang dilindungi
haknya untuk hidup dan berkembang. Bapak mungkin lupa
kalau di sana, ribuan bahkan jutaan anak-anak yang diharapkan
oleh bangsa ini untuk melanjutkan pembangunan bangsa ini
sedang tersiksa dan terampas hak untuk mendapatkan
pendidikan formalnya. Pastinya Bapak juga sudah mengetahui
bahwa sekolah diliburkan akibat "bencana kabut asap. Kami
berbarap banyak pada Bapak.
Bapak sudah mendengar kabar rakyat Indonesia di
Rembang? Mereka terancam kehilangan sumber air karena
pembangunan sebuah pabrik semen. Banyak sekali yang akan
menjadi korban apabila benar-benar terjadi. Tetapi petani kita
lah yang akan merasakan dampaknya secara langsung. Saya
yakin Bapak sudah paham dengan apa yang akan saya tulis.
Mereka sudah tidak bisa menjadi petani lagi, secara ekstrimnya
seperti itu. Benar meraka akan berganti profesi menjadi buruh
pabrik yang mungkin mempunyai gaji lebih pasti. Tetapi bukan
seperti itu yang diinginkan petani-petani disana. Mungkin
benar kalau pertimbangannya adalah tidak begitu besarnya
kontribusi Rembang terhadap pemasukan dalam hal pertanian,
tetapi bukan hanya itu yang dilihat. Bapak perlu ingat pertanian
kita adalah kegiatan kebudayaan dari nenek moyang kita yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

24

perlu dilestarikan. Satu lagi, apabila hal di atas adalah benar


yang menjadi pertimbangan teman-teman Bapak, habislah
kota-kota kecil lainnya yang tidak mempunyai kontribusi lebih
dalam bidang pertaniannya. Pertanyaan saya adalah,
bagaimana Bapak akan mengembalikan kejayaan pertanian
Indonesia apabila akan melanjutkan kebijakan seperti ini?
Bapak Presiden yang saya cintai dan saya hormati,
Ratusan juta rakyat Indonesia hidup di negara yang
bapak pimpin. Kami semua mempunyai panca indera yang
selalu bisa merasakan kebijakan Bapak, secara langsung atau
tidak langsung. Kami semua yang akan menjadi kelinci
percobaan semua kebijakan yang bapak buat. Kami semua
yang memilih dan telah mempercayai amanat para pendiri
bangsa ini kepada Bapak untuk menentukan arah bangsa ini.
Kami semua yang masih percaya dengan demokrasi masih
memegang teguh kepercayaan ini kepada Bapak. Teriring
mimpi-mimpi kami dan para pendahulu kami tentang
makmurnya Indonesia. Teriring harapan-harapan kami tentang
kembalinya kejayaan pertanian Indonesia. Teriring doa dan
kekuatan kepada Bapak bersama surat kecil ini Semoga bapak
selalu dalam lindungan-Nya. Semoga kesehatan dan kekuatan
selalu diberikan kepada bapak presiden dan wakilnya.
Mohon maaf atas kelancangannya, saya hanya rakyat kecil yang
biasa-biasa saja.
Salam cinta dan rindu kami kepada Bapak dan Indonesia yang
sejahtera
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

25

Pesan Kritik Berparaskan Cinta untuk


Pemerintah Eksekutif

Gabriel Cahya Anugrah


Universitas Gajah Mada

Salam untuk Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden yang


Terkasih,
Wahai Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Bapak Wakil
Presiden Jusuf Kalla, sudah 1 tahun bapak pimpin negeri ini.
Bersama para pelaksana bidang eksekutif (menteri) beserta
jajarannya menjalankan roda kehidupan negara yang penuh
ragam ini. Namun, rasanya diperlukan sedikit curahan hati
penulis salah seorang rakyatmu. Curahan hati yang kiranya
perlu diungkapkan dalam bentuk surat, yaitu pesan kritik
dengan penuh cinta. Sudah lebih dari 300 hari pemerintahan
dengan tagline cabinet: Kabinet Kerja ini berkarya untuk
Tanah Air kita tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Semangat nasionalisme selalu tumbuh setiap pagi,
dimana penulis sebagai seorang mahasiswa di salah satu
fakultas hukum terkemuka di Indonesia menginginkan
bangsanya tergugah untuk bangun dan bekerja! Kami rakyatmu
membutuhkan itu pak, Kerja...Kerja...Kerja!.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

26

Betapa aku tidak bisa menerima akan keterpurukan Indonesia


sedari zaman penjajahan sampai saat ini. Penindasan selalu
muncul dalam berbagai model, sektor, dan waktu. Penjajahan,
pemerintahan otoriter, serta rakyat yang tidak satu visi dalam
demokrasi. Sudah sejak Masa Reformasi pada tahun 1998,
penulis berumur 4 (empat) tahun kala itu, adanya janji untuk
lahirnya Indonesia baru yang lebih demokratis, sejahtera,
berkeadilan, dan bermartabat. Akan tetapi yang saya rasakan
bangsa Indonesia malah justru ketidakpastian, ketidakadilan,
dan ketiadaan fungsi pemerintahan yang laksana dan sejahtera.
Kejahatan korupsi, kriminalitas terhadap Sumber Daya Alam
(SDA), sistem transportasi yang sektoral sehingga terdapat
kesenjangan antar wilayah. Minimnya pembangunan di daerah
(provinsi ataupun kabupaten/kota), pengentasan kemiskinan
yang tidak maksimal, serta masih banyak problematika bangsa
yang tak kunjung usai. Artinya Konsep Nawacita yang
dihadirkan disini masih belum optimal dalam pergerakannya.
Konsep Nawacita Joko Widodo dan Jusuf Kalla muncul dalam
kerangka unsur sebagai berikut: (1) Rasa aman dan
melindungi; (2) pemberantasan korupsi dan penegakan hukum;
(3) pelayanan publik;(4) daulat pangan berbasis agribisnis
kerakyatan;(5) daulat energi berbasis kepentingan nasional;
(6) restorasi ekonomi maritim Indonesia; (7) emansipasi; (8)
kemandirian; dan (9) kebhinekaan. Salah satu tujuan dari
Nawacita sepemahaman saya adalah menghadirkan negara
Indonesia yang bekerja.
Skema konstitusi memang menempatkan presiden sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan hingga memegang
kendali penuh proses kebijakan dan sekaligus politik
didalamnya. Orang secara individu maupun berkelompok
dalam kehidupan bermasyarakat idealnya selalu berkontribusi
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

27

dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai


evaluasi. Tetapi, kita masih seringkali lalai dalam bersikap. Sikap
kritisisasi terhadap permasalahan bangsa. Wahai Bapak
Presiden, Jokowi dan Bapak Wakil Presiden, JK, kalian
mengangkat isu terkait kemaritiman untuk menjadi perhatian
besar bagi bangsa saat ini. Potensi itu memang sudah
sepatutnya untuk digali, mengingat Indonesia terletak di
kawasan yang strategis dan berdekatan dengan hamparan
lautan. Akan tetapi selama pemerintahanmu dari awal sampai
sekarang, masih terdapat kesenjangan ekonomi yang besar. Hal
ini terlihat dari minimnya perbaikan nasib yang dirasakan publik
sejak tahun lalu. Sebagaimana tidak stabilnya harga-harga
kebutuhan pokok (55,8%), disusul persoalan lapangan kerja
(13,9%). Dari sektor lapangan kerja sendiri, pada Februari 2015
misalnya, jumlah pengangguran meningkat sebanyak 210 ribu
orang dibandingkan Agustus 2014, dan meningkat sebanyak
300 ribu orang dibandingkan Februari 2014, tahun sebelumnya.
Melihat kondisi tersebut diatas, target pemerintahan Jokowi
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7% seakan
belum berjalan dan belum sesuai dengan Anggaran Pendapatan
dan Belannja Negara Perubahan (APBNP 2015). Data dari Badan
Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi
sampai tahun 2015 hanyalah menyentuh angka 4,71%. Angka
itu kiranya masih membutuhkan sekitar 1,0% lagi untuk
menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Data-data angka tersebut diatas memperlihatkan kelemahan
sendi perekonomian bangsa. Secara mudah, lemahnya sendisendi perekonomian bangsa terlihat dari belum
terselesaikannya persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial,
kesenjangan antarwilayah, kerusakan lingkungan hidup sebagai
akibat dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Serta
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

28

ketergantungan dalam hal pangan, energi, keuangan dan


teknologi. Saya merasa pemerintahan NKRI sampai sekarang
masih belum mampu memanfaatkan kandungan kekayaan
alam yang besar, baik yang berwujud (tangible) maupun yang
bersifat non-fisik (intangible), bagi kesejahteraan rakyatnya.
Negara saat ini betul-betul hadir dalam bentuk charity kepada
masyarakat melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu
Indonesia Pintar (KIP) dan berbagai jenis bantuan sosial
(bansos) lainya. Tetapi hal-hal tersebut belumlah cukup
menghantarkan masyarakat Indonesia ke arah peningkatan
kehidupan sosial dan ekonomi yang lebih sejahtera. Hal itu
tidak sejalan dengan gaya hidup dibidang administrasi negara
sendiri, tata kelola birokrasi yang selalu menampilkan
perubahan baik fisik maupun nomenklatur kementerian,
namun masih diiringi dengan berbagai konflik kepentingan.
Menurut saya, 2 sektor permasalahan utama muncul dibidang
transportasi dan pangan. Transportasi merupakan bidang
kegiatan yang sangat vital dalam peri kehidupan masyarakat
Indonesia. Sebab bidang ini merupakan salah satu unsur urat
nadi kehidupan ekonomi yang mempunyai perwujudan
peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah. Salah satu
masalah yang muncul ketika transportasi di Indonesia dengan
banyaknya pulau-pulau yang membentang, yaitu disparitas
ekonomi antar daerah. Hal itu terjadi oleh karena potensi
ekonomi yang muncul tidaklah sama ditiap-tiap daerahnya.
Sebagai contoh, tahun 2013 kemiskinan antarpulau
terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Pulau Bali, yaitu sebanyak
20,2 juta jiwa dan berikutnya di pulau Sumatera sebanyak 7,3
juta jiwa. Namun, secara presentase, angka kemiskinan di DKI
Jakarta menunjukkan angka paling kecil, yaitu hanya sekitar
4,3%, sedangkan angka presentase kemiskinan di Papua
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

29

mencapai 31,7%. Bayangkan jikalau, potensi ekonomi


antarwilayah dapat dimanfaatkan secara bijaksana dan merata,
seluruh rakyat Indonesia disatu pulau dengan pulau lain dapat
merasakan keunikan atau kekhasan antarapulau dari bidang
pangan, kebutuhan industri, kerajinan-kerajinan, SDA, dan
berbagai macam kebutuhan lainnya. Oleh karena itu
keterlibatan Bapak Presiden dan jajarannya, dalam upaya
membenahi sistem transportasi sangat dibutuhkan.
Terlebih lagi kebutuhan akan pangan yang bukan hanya
menjadi kebutuhan yang strategis dan pokok. Namun
merupakan bagian dari hak asasi manusi yang harus dipenuhi
sebagaimana dalam International Convenant on Economic
Social and Cultural Rights mengakui hak mendasar dari setiap
orang untuk bebas dari kelaparan. Berbagai gejolak sosial dan
politik atas pangan dapat menyebabkan kondisi stabilitas
nasional. Terbukti dari kenaikan harga beras pada waktu krisis
moneter, dapat memicu kerawanan sosial yang
membahayakan stabilitas ekonomi dan nasional itu sendiri.
Yang salah dari stigma kebangsaan Indonesia, yaitu bahwa
Indonesia masih mengalami ketergantungan (dependent)
terhadap negara lain akan kebutuhannya sendiri atas pangan.
Sebagai contoh berdasarkan data BPS, Indonesia justru menjadi
negara pengimpor terbesar nomor satu di dunia, yaitu
mencapai 12 miliar dollar Amerika Serikat setahun atau sekitar
144 triliun rupiah. Paradigma ini justru yang memunculkan
kekosongan fungsi pemerintahan terhadap penanganan
pangan.
Menjelang satu tahun Pemerintahan Jokowi-JK, saya merasa
segala sesuatu tentang peri kehidupan bangsa belumlah dalam
kondisi ideal. Seringkali das sein (realita) bertolak belakang
dengan das sollen (idealita). Seringkali yang dijanjikan oleh para
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

30

pemimpin bangsa Indonesia ini tidak berjalan. Polemik


penegakan hukum, dalam hal pemberantasan korupsi saja,
politcal will dari para petinggi negara masih berjalan secara
sektoral atau sendiri-sendiri antar partai, contohnya revisi
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi. Pengambilan kebijakan ekonomi yang
terkadang berat pada pertimbangan menguntungkan elit,
bukan mengedepankan keuntungan rakyat. Perlu menjadi
perhatian misalnya kebijakan ekonomi dalam penanganan
mekanisme penyerahan harga Bahan Bakar Minyak (oil price)
yang terpengaruh mekanisme harga pasar dunia. Seperti yang
diawal senulis sampaikan bahwa kepedulian terhadap
kehidupan rakyat dari berbagai segi kehidupan selalu menjadi
perhatian. Pergerakan mahasiswa selalu muncul dalam
berbagai kondisi, sebagai suatu gambaran nyata yang ada di
kampus saya, yakni sebuah Kampus Biru di Yogyakarta. Sudah
banyak kajian-kajian strategis perihal polemik kebangsaan
wahai Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden terhadap
keidealan konsep dari Nawa Cita yang seringkali masih tidak
sesuai dengan implementasinya. Aksi-aksi turun ke jalan
disepanjang jalan universitas, pusat-pusat kota, dan daerah
perbelanjaan terkadang menjadi reaksi bagi mahasiswa untuk
terus bergerak dan sebagai alat pengawalan dari masyarakat
untuk mendengungkan suaranya yang lapar.
Seiring dengan kecintaan Penulis terhadap Bapak Presiden dan
jajarannya dalam menjalankan pemerintahan di Negara Merah
Putih tercinta ini, pesan kritik berparaskan cinta untuk
pemerintah eksekutif dari Penulis perlu untuk disampaikan
kepada yang termaklumat sang eksekutif. Bukan berarti kritik
maupun penyampaian penulis seakan-akan ingin menjatuhkan
para pemimpin bangsa Indonesia. Justru ini merupakan wujud
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

31

kepedulian agar kiranya Pemerintah NKRI segera berbenah


untuk membereskan segala urusan bangsa yang sudah
terbingkai dalam konsepsi Nawa Cita. Permasalahan utama di
sektor ekonomi kiranya perlu untuk selalu diperhatikan,
terutama di sektor transportasi dan pangan yang tentunya
dapat menjadi kunci untuk mengatasi kesenjangan
perekonomian antarwilayah. Semoga tulisan ini dapat menjadi
buah referensi dan penyampaian akan pentingnya peran
pemerintah dalam mewujudkan tujuan nasional, yaitu untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
Akhir kata, segala apa yang dituangkan dalam tulisan kiranya
dapat menjadi perhatian bagi Pemerintah untuk terus
mewujudkan kepedulian dengan program-program sederhana
yang dapat menggugah keinginan rakyat untuk terus bergerak
dan berlaku produktif demi meningkatkan kehidupan
masyarakat yang berpartisipasi aktif dan mandiri. Ayo Kerja!
Salam Cinta untuk Kepedulian.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

32

Sepucuk Surat tentang BUMN Kita; Alternatif


Kebijakan Internal

Akbar Fadzkurrahman
Universitas Gadjah Mada

Assalamualaykum Pak Joko Widodo... Saya sampaikan


doa agar kita dan bangsa Indonesia ini selalu diberikan
keselamatan, keberkahan, dan rahmat oleh-Nya.
Perkenalkan pak, saya Akbar Fadzkurrahman dari
Universitas Gadjah Mada, tempat Bapak dulu mengeyam
pendidikan perguruan tinggi. Saya akui, UGM merupakan
sebuah kampus yang sarat akan makna baik sejarah, pemikiran,
maupun kehidupan sehari-harinya. Saya sekarang belum
menjadi orang yang hebat di Republik tercinta ini, saya
hanyalah seorang mahasiswa jurusan akuntansi. Akan tetapi,
ijinkan saya untuk menyampaikan ide saya untuk BUMN yang
ada di negeri kita ini. Hal yang ingin saya sampaikan lebih
berupa ide, saya tidak ingin mengkritisi terlalu banyak.
Cukuplah kita mengutuk kegelapan, saya rasa kita bisa untuk
menyalakan lilin agar dapat menghilangkan kegelapan. Maka
saya di sini saya menawarkan solusi dari permasalahan yang
ada di BUMN kita sekarang.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

33

Pertama kita perlu tahu terlebih dahulu, memangnya


ada permasalahan apa sih di BUMN kita? Mungkin bukanlah
masalah yang begitu populis sehingga tidak begitu diperhatikan
oleh kebanyakan orang. Tetapi, hal ini cukup dirasakan bagi
internal perusahaan atau kita dapat mengambil pihak bernama
buruh/karyawan. Ya memang keberadaan mereka terkadang
tidak begitu dianggap, bahkan menyedihkannya dipandang
sebelah mata. Padahal merekalah yang telah berjuang keras
memenuhi target, meninggalkan keluarganya demi mencari
nafkah dan kehidupan yang lebih baik lagi. Akan tetapi, tidak
sedikit kita melihat kenyataan bahwa buruh atau karyawan
belum begitu mendapat penghasilan yang layak, terlepas dari
bagaimana kinerja buruh tersebut, apabila memang malas ya
sudah sepantasnya mendapatkan sesuai kinerjanya.
Hal ini berdampak pada perilaku karyawan dan manajer
dalam perusahaan seperti pernyataan yang dikutip dari Pak
Samuji selaku Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Golkar,
Melayani diri sendiri, sering ada dugaan karyawan BUMN lebih
mementingkan upaya untuk mensejahterakan dirinya sendiri.
Melalui berbagai program untuk meningkatkan anggaran
karyawan dan manajemen dengan berbagai insentif, serta
bonus,1. Saya melihat hal ini disebabkan kurangnya
perusahaan dalam memperhatikan kesejahteraan internal
perusahaan - dalam hal ini karyawan serta manajer.
Permasalahan lain yang terjadi pada BUMN adalah
outsourcing yang dekat hubungannya dengan karyawan. Data
yang saya dapatkan dari rri.co.id menyebutkan bahwa tahun
2014 terdapat sekitar 280.000 pekerja outsourcing yang ada di
1

http://economy.okezone.com/read/2015/04/29/320/1142216/bumn-rikalah-di-tingkat-global-ini-permasalahannya)
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

34

BUMN. Memang secara teori outsourcing akan meminimalisir


kos dari gaji pegawai apabila dibandingkan pekerja permanen.
Akan tetapi, menurut saya kepastian yang diterima para
pekerja outsourcing ini sangat berpengaruh kepada hidup
mereka. Saya tahu, Pemerintah sudah memiliki rencana
mengenai hal ini, saya harap bisa segera diselesaikan bersama.
Kos yang kecil untuk gaji karyawan ini sebagai langkah
maksimalisasi profit atau laba yang malah menimbulkan
dampak sosial.
Pada akhirnya, konsep yang saya pikirkan ini tidak hanya
melihat profit atau laba sebagai indikator keberhasilan suatu
perusahaan, tetapi juga melihat faktor-faktor lain termasuk
kesejahteraan karyawan, keuntungan yang didapat
Pemerintah, dan masyarakat. Saya mengembangankan ide saya
dari pemikiran dosen saya yaitu Prof. Bambang Sudibyo yang
memiliki pemikiran pada Disertasi beliau pada tahun 1988
tentang penambahan statement untuk menilai keberhasilan
perusahaan dari penilaian semua pemangku kepentingan yaitu
Value Added Statement. Kemudian saya berpikir sebagai
seorang akuntan dan saya memiliki pemikiran mengenai
konsep akuntansi manajemen yang saya kolaborasikan dengan
pemikiran Islami atau syariah yaitu akuntansi manajemen
syariah.
Wah kok kelihatannya Islami sekali ya? Berarti nantinya
semua perusahaan harus mengganti atau menambah namanya
dengan label syariah dong ya? Hehe tidak perlu begitu. Yang
perlu ditekankan adalah substansinya, atau kita bisa sebut
substance over form. Jadi tidak perlu khawatir nanti namanama BUMN akan terlihat seperti pesantren, tetapi paling tidak
dalam pelaksanaan kegiatannya bisa diterapkan prinsip atau
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

35

asas syariah. Tenang saja pak, syariah ini sifatnya universal atau
dapat digunakan oleh semua umat, bukan hanya untuk umat
Islam. Mari pak saya coba sampaikan ide saya, semoga Bapak
berkenan mendengar ide saya ini.
Kita akan pemanasan sedikit mengenai akuntansi
manajemen atau manajerial, yang merupakan salah satu
cabang dari ilmu akuntansi. Menurut Halim dan Supomo (2000
: 3) akuntansi manajemen merupakan kegiatan yang
menghasilkan informasi keuangan untuk manajemen sebagai
dasar pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi
manajemen. Gampangnya untuk keputusan manajer (internal
perusahaan) pak, bukan untuk pemegang saham atau pihakpihak eksternal yang lain. Nah, salah satu yang dibahas dalam
akuntansi manajemen adalah mengenai penganggaran
(budgeting).
Penganggaran ini bagian yang penting dalam
perusahaan. Kegaiatan yang akan dilakukan perusahaan
ditentukan dari penganggaran penjualan (Sales Budgeting).
Dari sinilah awal penganggaran perusahaan yang kemudian
diikuti oleh penganggaran di bidang yang lain. Penganggaran ini
akan menjadi patokan atau target perusahaan. Yang cukup
disayangkan seperti yang telah saya sebutkan di atas, cara
untuk mendapatkan laba terkadang harus dilakukan dengan
cara yang kurang baik bahkan melanggar peraturan atau
bahkan etika. Saya di kelas belajar banyak kasus mengenai
pelanggaran etika dan hukum yang seakan tidak habis dan
dilakukan dengan jumlah dana yang sangat besar untuk ukuran
saya sebagai mahasiswa dan melibatkanbanyak pihak, tidak
hanya satu atau dua pihak.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

36

Menurut penelitian yang disampaikan dosen saya


dalam kelas Etika Bisnis dan Profesi Akuntansi mengenai
penyebab banyaknya pelanggaran etika ataupun hukum ada
dua pak. Pertama, greedines atau ketamakan, kerakusan, rasa
tidak puas yang ada dalam diri setiap manusia. Maka kita akan
cenderung menghalalkan segala cara agar kita terus
mendapatkan apa yang kita belum miliki. Alasan kedua adalah
karena sistem yang di dalamnya manusia ikut menjalani sistem
tersebut. katanya teman saya yang kuliah di sosiologi Pak, kalau
bicara mengenai korban sistem ini sudah berat sekali karena
susah untuk diubah kecuali Top-Down system artinya dari pihak
pengambil keputusan di atas seperti Bapak Presiden yang bisa
menggantinya. Itu pun butuh banyak pertimbangan yang tidak
mudah dalam mengubah sistem apalagi yang sudah lama
berjalan. Cukup dua sistem itu untuk mengaktifkan sifat dasar
manusia yang seharusnya bisa dikendalikan dengan hati nurani.
Terlalu mahal? Iya, saya akui mengganti sistem bukan
merupakan hal yang ringan dan murah dilakukan. Perlunya ada
sosialiasi, pelatihan, dan hal yang lain agar sistem berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Saya pikir bukan suatu hal yang
sia-sia ketika kita melihat perubahan sistem ini dari Cost-Benefit
Analysis atau prinsip Utilitarianisme. Duh kok bahasanya anehaneh ya? Intinya sebenarnya adalah bagaimana kita melihat kos
dan keuntungan yang didapat dari suatu kejadian atau
peristiwa. Ketika keuntungan lebih besar dari kos maka ada
baiknya kita mengambil pilihan tersebut. meskipun kos >
keuntungan diawal tetapi perlu dilihat juga jangka panjangnya.
Bila diterapkan di BUMN, kos untuk melakukan paltian mungkin
besar di awal, tetapi manfaat yang didapat setiap stakeholders
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

37

akan jauh lebih besar pada jangka panjang sehingga


meningkatkan kesejahteraan.
Begitu kira-kira ide yang saya miliki. Memang masih
berupa gambaran kasar. Akan tetapi saya ingin menyampaikan
bahwa hal ini penting dan perlu segera dilakukan. Memang
akuntansi manajemen syariah belum begitu dikembangkan.
Saya hanya yakin bahwa suatu saat ilmu mengenai akuntansi
manajemen syariah ini terus berkembang dan akan bisa
menjadi solusi dari permasalahan yang ada sekarang. Saya
harap, Pak Joko Widodo bisa mempertimbangkan saran dari ide
saya ini. Saya akan coba untuk banyak membaca, berdiskusi lagi
dan terus mengembangkan pemikiran saya mengenai ilmu
akuntansi manajemen syariah ini.
Kembali, saya ingin mendoakan Bapak agar bisa terus
diberi kekuatan dalam menjalani amanah Bapak sebagai
seorang Presiden Republik Indonesia. Pundak Bapak pasti berat
karena banyaknya beban dan permasalahan yang perlu
diselesaikan. Mahasiswa ada di sini bukan ingin menjatuhkan
Bapak, tetapi mengawasi jalannya pemerintahan. Bukan hanya
itu, tetapi kami juga siap memberi ide dan pemikiran khas anak
muda kami untuk Bapak. Karena kita punya tujuan yang sama
pak: Indonesia yang Sejahtera, pasti Bisa.
Akhir kata, terima kasih banyak untuk Bapak Presiden.
Sukses dan sehat selalu!

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

38

Surat dari Ibu Pertiwi dan Putri Bangsa

Putri Kinasih
Universitas Gadjah Mada

Dear Bapak Bangsa,


Presiden Republik Indonesia 2014-2019,
Dalam surat yang begitu singat ini, saya memilih untuk
menyampaikan isi hati. Karena saya menyadari tiada tahu
kapan kita akan berjumpa dan bercerita segalanya tentang
ketulusan, kejujuran, dan kesetiaan. Sebelum saya menuliskan
sepenggal surat tanpa muara, perkenankan saya
memperkenalkan diri kepada Bapak selaku orang yang saya
hormati sebagai Bapak Bangsa dan sebagai suami dari Ibu saya
yaitu Ibu Pertiwi.
Perkenalkan Pak, saya adalah seorang Putri Bangsa.
Saya adalah salah seorang Putri Bapak bersama Ibu Pertiwi
yang secara resmi Bapak peristri pada 20 Oktober 2014 dalam
pelantikan Bapak sebagai Presiden Republik Indonesia. Dalam
sepenggal surat ini, saya mencoba menyampaikan isi hati
putra-putri Bapak yang lain. Saya juga mencoba menyampaikan
apa yang Ibu Pertiwi rasakan yang mungkin belum sempat
beliau ungkapkan.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

39

Sebagai salah seorang Putri Bangsa, saya dan saudarasaudari saya yang yang lain merasa senang menjadi bagian dari
Bangsa Indonesia. Kalau boleh saya jujur kepada Bapak, ketika
menjelang tidur Ibu Pertiwi selalu menceritakan kepada kami
hal-hal yang begitu indah. Terutama tentang bagaimana proses
dan cara-cara yang Bapak lakukan untuk menarik hati Ibu
Pertiwi untuk jatuh hati dan memilih Bapak sebagai suaminya.
Dalam masa itu, Bapak menguntai kata-kata yang begitu manis
dan janji-janji yang begitu menentramkan hati. Hal itu kata Ibu
Pertiwi telah Bapak bingkai dalam agenda prioritas yang Bapak
sebut sebagai Nawacita. Nawacita adalah agenda yang akan
Bapak kerjakan dalam pemerintahan kedepan. Setelah Ibu
Pertiwi sepenuhnya menerima Bapak sebagai Bapak Bangsa,
Bapak dari putra-putrinya, Bapak Presiden Republik Indonesia.
Putra-putri Bapak yang lain mengatakan kepada saya,
begitu indahnya Nawacita dengan sembilan agenda
menakjubkan yang dengan serius akan Bapak realisasikan
sebagai jalan perubahan menuju kehidupan Bangsa Indonesia
kearah yang lebih baik. Dalam hati saya selalu bertanya,
Mungkinkah sembilan agenda tersebut akan berjalan dan
terealisasikan dengan sempurna? Akankan Bapak mampu
menepati janji tersebut? Karena saya melihat diluar sana terlalu
banyak hambatan yang menerjang Bapak. Tekanan dari
berbagai arah, kondisi politik yang tidak stabil, dan masih
banyak lagi. Tapi pertanyaan-pertanyaan tersebut saya buang
sejauh yang saya bisa, karena saya percaya dan menghormati
Bapak sebagai orang terpilih dan yang dipilih oleh Ibu Pertiwi
sebagai Bapak Bangsa.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

40

Bapak Bangsaku, Bapak yang saya hormati..


Tahukah Bapak beberapa minggu yang lalu, tepatnya 20
Oktober 2015 tanpa sengaja saya melihat Ibu yang sangat saya
cintai, Ibu Pertiwi sedang duduk termenung di halaman rumah
kita yang dikelilingi oleh lautan. Ibu Pertiwi menatap jauh
menuju cakrawala seakan-akan tatapannya mampu menembus
ribuan bintang dilangit yang sinarnya memantul di permukaan
laut. Lalu saya menghampiri beliau, mencoba menanyakan apa
gerangan yang sedang beliau lamunkan ditengah dinginnya
malam. Beliau tersenyum sambil meminta saya duduk di
sampingnya untuk mendengarkan jawaban atas segala
pertanyaan saya.
Ibu Pertiwi mengatakan bahwa Bapak adalah orang
yang mengagumkan. Dengan kesederhanaan dan wibawa yang
akan membawa pembaharuan dan perubahan bagi Bangsa
Indonesia. Perjuangan Bapak saat ini adalah perjuangan yang
mulia. Karena Bapak berusaha menyelenggarakan negara bagi
kesejahteraan Bangsa Indonesia. Namun kini seakan-akan
Bapak tak lagi berpendar menjalankan tanggung jawab Bapak.
Perlahan-lahan seperti sebuah cermin yang dapat
memantulkan bayangan. Sikap Bapak dalam mengambil
keputusan untuk kebaikan bangsa ini tak lagi mandiri. Dalam
cermin itu terpantul sebuah bayangan yang mendikte Bapak
dalam bersikap dan mengambil keputusan. Ibu Pertiwi kini
mulai resah. Baru sekitar satu tahun ketika hubungan kalian
diresmikan, Bapak terkesan mulai melupakan janji manis yang
Bapak bingkai dalan Nawacita.
Janji pertama Bapak yaitu akan menghadirkan kembali
negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

41

rasa aman pada seluruh warga negara. Tetapi sampai sejauh ini
negara baru terasa hadir ketika warga negara mengurus
identitas diri sebagai warga negara. Negara juga belum bisa
hadir dalam meminimalisasi dampak neoliberalisme global bagi
warga negara. Padahal neoliberalisme dapat mengancam
kepentingan ekonomi nasional dan kedulatan bangsa.
Janji yang kedua yaitu akan membuat pemerintah tidak
absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Hal tersebut dalam
setahun ini belum Bapak tepati karena institusi-institusi
demokrasi belum terkonsolidasi secara demokratis. Masih
banyak sistem kepartaian yang terlihat saling menjatuhkan
dalam sebuah diskursus sistem pemerintahan.
Janji ketiga yaitu dengan membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan. Menurut Ibu Pertiwi janji ini
merupakan sebuah janji yang cukup rumit namun memberikan
sebuah komitmen untuk mencegah neoliberalisme dan
tekanan dari luar. Karena ketika telah terwujud sinergi antara
pemerintah pusat dengan daerah akan terwujud pembangunan
yang berkelanjutan. Akan tetapi janji ini sangat rawan dengan
intervensi yang berlebihan dalam pembinaan dan
pengawasaan.
Janji keempat yaitu akan menolak negara lemah dengan
melakukan reformasi hukum yang bebas korupsi, bermartabat
dan terpercaya. Dalam realitas sekarang ini, negara masih
lemah dalam pemberantasan korupsi. Begitu banyak kasuskasus korupsi yang terbengkalai dan perlahan-lahan
menghilang dan digantikan dengan kasus-kasus lain yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

42

terkesan menutup-nutupi sindikat korupsi. Masih banyaknya


kasus sengketa tanah antara kaum yang termarginalisasi
dengan pemilik modal. Kasus pelanggaran HAM masa lalu yang
sedang diperjuangkan saat ini. Ibu Pertiwi berpesan untuk
mengusut dan menyelesaikan dengan seadil-adilnya. Karena
sejarah akan dan terus mengungkapkan kebenarannya.
Janji kelima yaitu akan meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia. Janji ini merupakan janji yang dapat
memberikan dampak secara langsung bagi warga negara
terutama bagi golongan miskin. Ibu pertiwi merasa sedikit
kecewa ketika menelaah program-program yang terkandung
dalam point kelima sangat dipolitisasi untuk menciptakan
legitimasi.
Janji keenam yaitu akan meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar internasional. Meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Tetapi hal itu bukanlah
sesuatu yang mustahil. Dari sekian banyak program yang Bapak
janjikan dalam poin ini, belum ada program yang benar-benar
berjalan. Masih banyak program yang belum tergarap dalam
akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Janji ketujuh yaitu akan mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
kaya akan ekonomi domestik yang dikenal dengan ekonomi
rakyat yang meliputi berbagai usaha kecil dan menengah dalam
berbagai sektor. Ekonomi bangsa Indonesia belum mampu
mandiri ketika masih banyak produk-produk asing yang masuk,
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

43

investor-investor asing yang membanjiri berbagai perusahaan


nasional, dan sebagainya.
Janji kedelapan akan melakukan revolusi karakter
bangsa. Berbagai pertanyaan muncul ketika terdengar revolusi
karakter bangsa. Karakter seperti apa yang sebenarnya ingin
Bapak bentuk? Apakah itu karakter yang sesuai sejarah? Atau
karakter yang jujur? Ataukah karakter yang sesuai jiwa dasar
negara ini, yaitu Pancasila? Mungkin salah satu perwujudan
dari janji ini adalah kewajiban bela negara bagi setiap warga
negara. Karakter Bangsa Indonesia merupakan karakter yang
unik. Tidak ada yang harus dirubah secara keseluruhan, kecuali
karakter yang terkadang kurang disiplin terhadap waktu dan
sikap jujur terhadap suara hati, sejarah, dan ideologi Pancasila.
Dan janji kesembilan Bapak dalam agenda prioritas
Nawacita yaitu akan mempertuguh Kebhinekaan dan
memperkuat restorasi sosial. Sejauh ini janji ini masih terlalu
mengawang-awang. Karena Kebhinekaan sesungguhnya
terdapat dalam lubuk jiwa manusia ketika mereka telah
mengakui menjadi bagian dari Bangsa Indonesia.
Bapakku, Presiden Republik Indonesia,..
Kala itu Ibu Pertiwi menangis. Bapak belum bisa
menepati janji-janji tersebut. Dan sesungguhnya yang
membuat Ibu Pertiwi bersusah hati adalah ketika mungkin
Bapak sadari ataupun tidak telah dituntun oleh bayangan yang
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Bapak kini
bukan lagi Bapak yang dahulu yang begitu sederhana dan
berwibawa yang mampu tegas dalam mengambil keputusan.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

44

Ibu Pertiwi meminta saya untuk menyampaikan kepada


Bapak untuk mengikuti suara hati dalam mengambil keputusan.
Dimana suara hati merupakan sebuah kejujuran yang
menuntun Bapak sehingga kini menjadi salah satu dari Bapak
Bangsa. Pesan dari putra-putri Bapak yang lain yaitu agar tidak
mengikuti bayangan dalam cermin yang menuntun Bapak.
Bapak lebih punya kuasa atas diri Bapak, karena bayangan
sejatinya hanyalah pengikut dari raga. Ini bukan hanya untuk
kepentingan Bapak, tapi ini untuk kepentingan putra-putri
Bapak kedepan yang akan menggantikan Bapak dalam merawat
Bangsa.
Dan pesan saya pribadi sebagai Putri Bangsa,
Saya masih menghormati Bapak meskipun sebagai
seorang Putri Bangsa saya sedikit kecewa atas
ketidakmandirian Bapak dalam sikap mengambil keputusan
bagi seluruh warga negara dan bagi kesejahteraan Bangsa
Indonesia. Bapak gunakanlah keluasan cakrawala Bapak untuk
sebesar-besarnya kepentingan Bangsa. Ungkapan saya disini
mungkin bisa Bapak artikan sebagai sakit hati seorang Putri
terhadap Bapaknya yang tak lagi mendengarkan suara hati dan
tak lagi berjuang untuk mendapatkan Ibu Pertiwi. Tetapi
sebenarnya ini hanya rasa yang serba semrawut karena tak bisa
memilih untuk dilahirkan menjadi Putri Bangsa yang mana.
Yang Bapak kerjakan sekarang ini akan menjadi tantangan bagi
masa mendatang, bagi saya dan juga putra-putri Bangsa yang
lain.
Yogyakarta, 13 November 2015

Putri Bangsa Indonesia


KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

45

Surat Anak Bangsa yang Merindu

Tika Sri Wulandari


Universitas Gajah Mada

Terburuk, tertinggal, tersingkir, terpinggir lalu terhapus,


apakah Indonesia akan menjadi seperti itu? Apakah Indonesia
akan harus dan sekarang melalui tahapan itu untuk menuju
tahapan terhapus? Apakah keadaan saat ini benar-benar
keadaan yang sesungguhnya? Apakah kata manis yang terucap
hanyalah kalimat provokatif semata? Apakah janji-jani
hanyalah berupa diksi yang tidak ada artinya lagi atau memang
dari awal memang tidak memiliki arti? Apakah Nawacita
hanyalah sebuah kata yang tidak bermakna? Apakah Nawacita
hanya bentuk pembodohan semata? Hanya Bapak Presiden
tercinta yang mampu menjawabnya.
Surat tercinta untuk seorang Bapak Presiden yang Kami
Rindukan
Di bawah pemimpin yang baik, anak buah bodohpun ada
gunanya. Tapi di bawah pemimpin yang bodoh, pasukan
terbaikpun kocar-kacir2

Kang Komar dalam sinema Preman Pensiun


KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

46

Anak bangsa ini mencoba menulis dan berpikir keras,


tulisan apa yang tepat untuk Bapak Presiden tercinta.
Keraguan muncul untuk tidak menulis, percuma karena tidak
dan belum tentu tulisan ini akan dibaca. Logika sederhananya
adalah mendengar saja sulit, apalagi membaca tulisan dari anak
bangsa yang tidak tahu apa-apa. Namun anak bangsa ini selalu
percaya bahwa rakyat Indonesia masih mencintai Bapak
Presiden dan kamipun anak bangsa masih merindukan sosok
Bapak Presiden di negeri ini.
Surat ini dibuat bukan untuk menceramahi atau berbagi
informasi. Karena anak bangsa ini percaya Bapak Presiden
sudah mempunyai staf ahli yang jauh lebih pintar dari kami.
Kami tidak perlu membahas ekonomi, membahas hukum
karena staf ahli Bapak Presiden adalah orang-orang cerdas,
orang-orang terdidik dan kami percaya itu. Anak Bangsa sudah
terlalu sering memberikan rekomendasi kebijakan. Walaupun
rekomendasi ini tidak didengar dan digunakan oleh Bapak. Tapi
kami percaya, Bapak sudah mempunyai rekomendasi kebijakan
yang mungkin lebih baik dan sesuai.
Setidaknya anak bangsa ini sudah pernah menulis ide
dan memberikan rekomendasi kebijakan sesuai dengan
kemampuan kami yang terbatas. Setidaknya anak bangsa sudah
pernah berusaha memberikan partisipasi aktif dalam negeri
demokrasi ini. Setidaknya anak bangsa ini sudah pernah turun
ke jalan untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan hati
nurani. Bahkan maafkan kami Bapak Presiden, jika kami harus
turun aksi ke kebun binatang. Sebegitu kami mencintai Bapak,
kami ingin didengar oleh Bapak, walaupun perkataan kami
tidak bernilai sekalipun.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

47

Apapun itu, kami akan terus mencintai Bapak dan


memang harus mencintai Bapak. Kami mencintai Bapak karena
kami mencintai rakyat Indonesia. Bapak tentu tahu diluar sana
masih banyak suara-suara rakyat Indonesia yang masih terus
percaya sama Bapak Presiden. Rakyat miskin disana, masih bisa
percaya sama Bapak Presiden tercinta. Bagaimana mungkin
kami anak bangsa, anak terdidik tidak percaya sama Bapak
Presiden. Kami akan terus percaya sama Bapak Presiden,
karena hanya itulah satu-satunya jalan untuk membangun
optimisme ditengah carut-marut negeri ini.
Rakyat Indonesia Tujuan atau Alat (?)
Pertanyaan sederhana untuk Bapak Presiden saat ini,
rakyat Indonesia Bapak tempatkan dimana? Apakah rakyat
Indonesia ditempatkkan sebagai tujuan atau hanya sebagai
alat?
Setelah melihat satu tahun pemerintahan berjalan,
setelah melihat Kabinet Kerja bekerja kami hanya tersenyum.
Anak bangsa ini hanya tidak ingin berasumsi semata. Apa yang
kami lihat di televisipun belum tentu keadaan yang sebenarnya.
Dibalik Frekuensi, apakah Bapak Presiden sudah pernah
melihat film ini? Film ini mengajarkan kami untuk tidak percaya
dan menelan begitu saja berita yang ada. Sehingga kamipun
sulit percaya dan tahu mana berita yang objektif dan benar.
Bahkan ketika berita itu benar-benar objektif, belum tentu itu
adalah keadaan yang sesungguhnya. Hanya Bapak Presiden
yang tahu akan hal ini.
Oleh karena itu kamipun enggan untuk menilai dan
berasumsi mengenai kinerja pemerintahan satu tahun ini. Kami
akan memandang dengan ilmu yang kami miliki dengan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

48

pengetahuan terbatas kami.


Kami anak bangsa juga
merupakan rakyat Indonesia. Mengenai tujuan dan alat, kami
tidak ingin berkomentar apapun. Kami hanya akan terus
bertindak sebagai kaum inetektual yang berusaha untuk
mengabdi kepada rakyat Indonesia.
Anak bangsa ini hanya tidak ingin berasumsi bahwa
rakyat Indonesia hanya dijadikan alat semata untuk mencapai
tujuan tertentu. Karena kami tidak mempunyai banyak data.
Karena kami hanya sekumpulan manusia bodoh yang masih
percaya Bapak Presiden. Anak bangsa ini juga belajar politik
Bapak Presiden. Kami memahami politik dengan tingkat
idealisme kami. Dalam realitanya kami tidak tahu politik seperti
apa yang Bapak Presiden dan pemerintah lakukan. Kami hanya
berguman politik bedebah, jika rakyat Indonesia memang
hanya dijadikan sebagai alat.
Sungguh Bapak Presiden, kami tidak ingin mengatakan
banyak bedebah di tubuh pemerintahan saat ini dengan asumsi
kami semata. Oleh karena itu, maafkan anak bangsa ini jika
menyebut politik bedebah. Karena anak bangsa ini masih
percaya dengan Bapak Presiden. Bagaimana kami tidak
percaya, Bapak adalah lulusan universitas terbaik di negeri ini.
Tempat dimana anak bangsa ini menimba ilmu. Universitas
yang melahirkan orang-orang cerdas dan bijak seperti Bapak
dan tempat yang melahirkan orang-orang bodoh seperti kami,
yang masih percaya dan terus percaya sama Bapak.
Nawacita sangat Menarik
Jujur Bapak Presiden, universitas ini bangga mempunyai
alumnus seperti Bapak Presiden. Ada banyak gerakan dan
istilah baru yang Bapak tawarkan untuk negeri ini. Nawacita,
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

49

baru pertama kali ini kami mendengar istilah ini. Baru kali ini,
kami kaum akademisi disungguhkan dengan istilah-istilah
akademis tetapi digunakan di dalam dunia politik. Ini sangat
menarik Bapak Presiden, mungkin ketika menjelang pemilihan
umum tahun 2019, akan banyak istilah baru yang muncul dalam
percaturan politik di negeri ini.
Nawacita sangat menarik hati dan poin-poin di
dalamnya mampu membuat rakyat Indonesia terlena. Kaum
akademisi saja tertarik apalagi rakyat Indonesia lainnya, tentu
akan sangat tertarik dan langsung terpikat. Sembilan agenda
pokok, sebuah janji suci yang Bapak Presiden ucapkan kala itu
dan hingga saat ini kami percaya bahwa janji itu akan Bapak
wujudkan. Mungkin akan sangat sulit untuk mewujudkannya,
dan kami rasa satu tahun tidak akan cukup bahkan lima puluh
tahun tidak akan cukup dengan melihat kinerja pemerintahan
saat ini.
Anak bangsa ini tidak akan membahas Nawacita dan
bukti usaha dalam satu tahun ini untuk mewujudkanya. Kami
sudah lelah membahasnya, karena di dalam tulisan dan aksi
kami sebelumnya sudah kami jelaskan. Apakah Bapak Presiden
membaca tulisan kami? Apakah Bapak Presiden mendengar
aksi kami? Anak bangsa ini yakin, bahwa Bapak Presiden sudah
mendengar akan tetapi Bapak Presiden sudah terlalu sibuk
untuk memikirkannya.
Sampai Kapan Kami Harus Merindu
Cukup menarik apa yang diungkapkan oleh Kang Komar
dalam sinema Preman Pensiun. Tapi Bapak Presiden tidak
perlu khawatir, kami tidak akan menyebut Bapak Presiden
sebagai pemimpin yang tidak pintar. Karena kami sampai detik
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

50

ini masih percaya bahwa Bapak Presiden adalah pemimpin yang


baik. Ini terbukti dengan keberfungsian kami, anak-anak bodoh
untuk negeri ini. Setidaknya kami masih berfungsi untuk terus
percaya dan untuk terus mengingatkan Bapak Presiden untuk
menjadikan rakyat Indonesia sebagai tujuan.
Bapak Presiden.. mau sampai kapan kami harus
merindu? Bapak Presiden mau sampai kapan kami harus
percaya? Bapak Presiden kami rindu dengan sosok Bapak
Presiden. Kami akan percaya bahwa Bapak Presiden akan
menepati janji suci yang tertera di dalam Nawacita. Kami juga
percaya bahwa kami tidak akan bosan-bosannya untuk terus
mengingatkan Bapak Presiden untuk menjadikan rakyat
Indonesia sebagai tujuan. Kami akan selalu percaya Bapak,
karena kami menjadikan rakyat Indonesia sebagai tujuan kami.
Hidup Rakyat Indonesia!!
Anak Bangsa yang Merindu..

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

51

Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK dalam


Bingkai Nawacita Berkolaborasi dengan Lagu
Manusia Setengah Dewa-Iwan Fals

Firman Hidayat
Universitas Bengkulu

Kepada Yth.
Presiden Republik Indonesia
Bapak Ir. H. Joko Widodo
Di Tempat,
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Nawacita Indonesia,
Semoga Bapak Presiden senantiasa mendapat
perlindungan serta selalu diberi kesehatan oleh Tuhan Yang
Maha Esa dalam menjalankan kepemimpinan untuk menuju
Indonesia Hebat 2019 dalam Bingkai Nawacita.
Sebelumnya, izinkan saya memperkenalkan diri kepada
Bapak Presiden. Nama saya FIRMAN HIDAYAT yang sehariharinya biasa dipanggil Ahoy oleh kerabat, sahabat, dan
keluarga. Saya adalah seorang mahasiswa yang berasal dari
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

52

sebuah provinsi pada saat ini sudah bisa menjadi sebuah


negara sendiri apabila tidak terjadinya peristiwa Traktat
London tahun 1824 yang mengatur pertukaran kekuasaan
Inggris dan Belanda antara Bengkulu dan Singapura. Iya benar,
itulah Provinsi Bengkulu kebanggaanku. Saya berkuliah tidak
jauh dari tempat saya dilahirkan yaitu Universitas Bengkulu,
tepatnya di Fakultas Hukum dan saya sedang mengenyam
pendidikan hukum di semester tiga.
Bapak Presiden yang terhormat,
Melalui surat ini, izinkan saya menyampaikan
curahan hati untuk Bapak Presiden bukan karena ikut-ikutan
Lomba Menulis Surat Untuk Presiden, tetapi kegiatan ini
sangat berguna sebagai wadah untuk menampung berbagai
curahan hati rakyat Indonesia. Semoga surat ini bisa sampai
ke tangan bapak dan dibaca.
Saya bukanlah seorang yang mengerti layaknya
praktisi, akademisi, pengamat dan orang-orang terkenal lain
yang pandai dalam memberikan kritik, saran, maupun surat
terbuka kepada Bapak. Namun saya hanyalah seorang
pemimpi kecil yang berangan untuk mendukung Bapak
merubah nasib bangsa Indonesia.

Bapak Presiden yang saya cintai,


Mungkin telinga ini sudah peka dengan berbagai
suara, karena salah satu aktivitas keseharian saya adalah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

53

mendengar berbagai lagu. Bukan sekadar menikmati alunan


melodi dari lagu tersebut, melainkan memaknai setiap bait
lagu yang saya dengarkan. Mengingat alunan dan bait dari
setiap musik adalah salah satu inspirasi saya dalam aktivitas
keseharian.
Salah satu musisi legendaris kebanggaan Indonesia,
yaitu Iwan Fals sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita.
Beliau adalah sosok yang puitis, kritis, dan berani dalam
mengungkapkan isi hatinya ke dalam sebuah lagu. Saya
sangat terinspirasi dengan lagu Manusia Setengah Dewa
untuk menulis sepucuk surat kepada bapak sesuai dengan
judul surat saya yaitu Satu Tahun Pemerintahan Jokowo-JK
dalam Bingkai Nawacita Berkolaborasi dengan Lagu
Manusia Setengah Dewa-Iwan Fals yang akan saya angkat
dalam surat ini.

Bapak Presiden yang saya banggakan,


Untuk itu bacalah setiap alunan bait lagu Manusia
Setengah Dewa berkolaborasi dengan satu tahun
pemerintahan Bapak Jokowi-JK dalam bingkai Nawacita,
selamat membaca.
Wahai Presiden kami yang baru, kamu harus dengar
suara ini
Dari bait ini dapat diartikan bahwa saya sebagai rakyat
Indonesia menujukan surat ini kepada Presiden Republik
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

54

Indonesia periode 2014-2019 yang baru menjalankan


kepemimpinan selama satu tahun harus mendengarkan suara
ini.
Suara yang keluar dari dalam goa, Goa yang penuh
lumut kebosanan
Kata suara bermakna bunyi yang dikeluarkan dari
mulut rakyat Indonesia seperti pada waktu bercakap-cakap,
menyanyi, tertawa, maupun menangis. Suara ini keluar dari
dalam goa yaitu mulut yang penuh dengan lumut dan juga
sudah merasa bosan menyuarakan keinginan yang hanya
sedikit didengar dan diwujudkan, sehingga mulut ini layaknya
goa yang sudah penuh dengan lumut juga kebosanan.
Walau hidup adalah permainan, Walau hidup
adalah hiburan
Memang hidup ini layaknya seperti permainan yang
selalu berputar dan melakukan perbuatan untuk bersenangsenang, dan juga hidup ini memang seperti sebuah hiburan
yang dapat menghibur hati untuk melupakan kesedihan dan
sebagainya. Namun, yang mesti kita renungkan wahai Bapak
Presiden, bahwasanya hidup di dunia ini hanya sementara.
Lakukanlah yang terbaik untuk rakyat Indonesia.
Tetapi kami tak mau dipermainkan, Dan kami juga
bukan hiburan

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

55

Kami rakyat Indonesia tidak mau dipermainkan, dan


kami juga bukan hiburan. Sesuai dengan poin Nawacita yang
ke 2 (dua) Kami akan membuat pemerintah tidak absen
dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan tepercaya. Untuk itu, berikan
kami kejelasan, ketepatan, dan ketegasan pemerintah
dalam menetapkan kebijakan yang pro rakyat, jangan
membuat kami bingung, dan kehilangan kepercayaan
terhadap pemerintah. Karena kami bukan hiburan.
Turunkan
Pekerjaan

harga

secepatnya,

Berikan

kami

Pada poin Nawacita yang ke 7 (tujuh) Kami akan


mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Kemandirian
ekonomi domestik menurut saya masih sulit, berkaca pada
kenyataan seperti kebutuhan pokok yang tinggi, ditambah
dengan pengangguran di sana-sini. Sehingga kemungkinan
juga masih sulit mewujudkan Nawacita pada poin ke 6 (enam)
Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya
saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa
maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
Semoga dengan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya
saing dapat memberikan pekerjaan bagi para pengangguran,
karena pekerjaan merupakan pokok penghidupan.

Pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah


dewa
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

56

Apabila Bapak Presiden dapat mendengarkan dan


melaksanakan program Nawacita sesuai dengan keinginan
surat ini. Pasti saya angkat bapak menjadi Manusia Setengah
Dewa yang sangat dirindukan dan diangan-angankan sebagai
pemimpin yang dipuja dan disegani oleh rakyat Indonesia.

Masalah moral masalah akhlak, biar kami cari sendiri


Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Pada bait di atas, memang terkesan sangat menyindir
dan juga memiliki kesan rakyat merasa cuek terhadap
pemerintah. Hal ini menunjukkan lemahnya Ke-Bhineka- an
yang saat ini nyaris pudar. Maka dari itu saya mendukung
bapak untuk melaksanakan secepatnya Nawacita pada poin
ke 9 (sembilan) Kami akan memperteguh Ke-Bhineka- an
dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui
kebijakan
memperkuat pendidikan kebhinekaan dan
menciptakan ruang-ruang dialog antar warga. Supaya KeBhineka-an rakyat Indonesia tetap terjaga, agar pendiri
bangsa Indonesia khususnya para perumus Pancasila dan
UUD 1945 tidak menangis melihat hal ini.
Peraturan yang sehat yang kami mau, Tegakkan
hukum setegak-tegaknya Adil dan tegas, Tak
pandang bulu
Pada bait ini, saya sangat terfokus pada janji Nawacita
yang bapak ingin wujudkan, yaitu pada poin ke 4 (empat)
Kami akan menolak Negara lemah dengan melakukan
reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

57

korupsi, bermartabat dan tepercaya. Dalam satu tahun


pemerintahan Bapak masih banyak terdapat pelanggaran
hukum, terutama kasus suap dan kasus korupsi. Bukan hanya
di kalangan pemerintah pusat, tetapi virus ini sudah melekat
di pemerintah daerah, bahkan sampai ke pelosok desa.
Sudah menjadi hal lumrah, kalau mau menjadi seorang
pemimpin daerah bahkan kepala desa sekalipun sudah tidak
asing lagi yang namanya money politics. Hal ini dirasa cukup
sulit mewujudkan Nawacita pada poin ke 3 (tiga) Kami akan
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah dan Desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
Bagaimana membangun dan memperkuat daerah serta desa,
sedangkan perangkat daerah dan desa sudah terkena virus
suap dan korupsi?
Untuk itu, saya berharap kepada Bapak Presiden
dapat melaksanakan Nawacita pada poin ke 3 (tiga) dan ke 4
(empat) ini segera mungkin, untuk menegakkan hukum
setegak-tegaknya, adil dan tegas tak pandang bulu. Karena
peraturan yang sehat itulah rakyat Indonesia mau.
Pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah
dewa
Untuk mewujudkan agenda prioritas yang Bapak
sebut Nawacita ini bukan perkara mudah, mengingat poinpoin dari Nawacita ini ada 9 (sembilan). Namun, dari
kesembilan agenda tersebut terdapat sebuah poin yang bisa
dengan mudah mewujudkan Nawacita ini. Yaitu, terletak
pada poin ke 8 (delapan) Kami akan melakukan revolusi
karakter bangsa atau yang sangat terkenal dengan nama
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

58

Revolusi Menetal yang menjadi salah satu prioritas utama


Bapak Presiden.
Apabila Revolusi Menetal ini dapat terlaksanakan
sepenuhnya, yaitu revolusi mental seluruh rakyat Indonesia
termasuk jajaran pemerintah, baik legislatif, eksekutif,
maupun yudikatif. Sesuai dengan filosofi angka 8 (delapan),
dilihat dari segi bentuk angka delapan itu tidak terputus.
Untuk itu, mari saling bergandeng tangan membangun
Indonesia dalam Ke-Bhineka-an jika kita bersatu akan
membuat Indonesia kuat dan bersinar serta dilandasi
kejujuran dan usaha sesuai dengan nama Kabinet
Pemerintahan Bapak Jokowi-JK, yaitu Kabinet Kerja. Bongkar
kabiasaan lama, mari terus semangat kerja, kerja, dan kerja.
Karena kita manusia adalah khalifah atau utusan Allah
SWT yang diutus sebagai pemimpin di muka bumi ini. Apabila
Bapak dan rakyat Indonesia saling bergandeng tangan untuk
menuju Indonesia Hebat, pasti kalimat khalifah sejati akan
terpatri di dalam diri Bapak Presiden Joko Widodo dan
rakyat Indonesia terutama saya sendiri akan mengangkat
Bapak sebagai Manusia Setengah Dewa yang sejati.
Ada pepatah mengatakan, Tak ada gading yang tak
retak, memang segala sesuatu tidak ada yang sempurna,
pasti ada kekurangannya. saya yakin dan percaya Bapak
dapat mewujudkan agenda prioritas Nawacita ini. Untuk satu
tahun ini yang lalu biarkanlah berlalu jadikanlah sebagai
sebuah pelajaran. Perjalanan Kabinet Kerja Bapak masih
panjang. Masih tersisa waktu yang cukup panjang demi
memberikan yang terbaik untuk negeri yang tercinta ini.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

59

Bapak Presiden yang saya kagumi,


Mengakhiri surat ini, sebuah kutipan kalimat dari
presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno
mengingatkan, Perjuanganku lebih mudah karena mengusir
penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan
bangsamu sendiri. Perjuangan kita saat ini sangat sulit, Pak.
Karena melawan bangsa kita sendiri, untuk itu sebuah kalimat
dari hati kecil saya yang ditulis melaui surat cinta ini, karena
saya sangat ingin bertemu dengan Bapak Presiden Joko
Widodo sembari membacakan surat ini di hadapan bapak dan
menyanyikan lagu Manusia Setengah Dewa bersama Bapak
Presiden dan musisi Iwan Fals. Inilah kalimat dari hati
sang pemimpi kecil yang berangan untuk mendukung Bapak
merubah nasib Bangsa Indonesia :
Ayo bangun Indonesia di dalam perbedaan, dengan
bersatu akan membuat kita bersinar. Harus percaya tak ada
yang sempurna dan Indonesia kembali tertawa dalam bingkai
Nawacita.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bengkulu Selatan, 8 Oktober 2015
Salam Revolusi Mental,

FIRMAN HIDAYAT AH OY

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

60

BAB II
SURAT CINTA DARI BEM/LEM/DEMA/SE-UGM

Oh Indonesia
Sampaikan pada ibu
Kalau aku mencari recehan
Untuk bisa makan
Untuk merasakan pendidikan
Karena kita hidup melarat
Dinegeri yang dipenuhi pejabat keparat
Seharian ini aku lapar
Bukan tanpa alasan, bukan sok suci
Dianggap puasa, disebut pertapa, bukan!
Aku benar-benar belum makan
Perutku keroncongan
Penderitaan yang banyak dirasakan orang-orang yang
mengais sampah di jalan-jalan,
Seharian ini aku belum makan
Perutku lapar belum terisi makanan
Mungkin benar celotehmu, mengutukku,
Aku kurang kerjaan
Jika ku dapat hidup dengan nyanyian
Maka ku kan dendangkan
Tak peduli pagi malam,
Jika ku bisa hidup dengan puisi
Maka kan ku tulis puisi sepanjang hari
Tentang keindahan, tentang cinta, tentang kekayaan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

61

Tapi nyatanya aku tak bisa hidup dengan semua itu


Ya, tidak bisa
Aku hanya orang miskin
Yang tak punya apa-apa
Yang hanya cukup makan sehari
Itupun kadang nasi basi
Kami hanya bisa bersabar
Kami hanya bisa berdoa
Semoga pejabat disana melihat yang selama ini terlupa
Denyut Indonesia

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

62

~ Surat Cinta untuk Sang Nakhoda ~


Endri
BEM KM UGM 2015

Kepada Yth.
Presiden Republik Indonesia
Di Istana Rakyat
Kutulis untaian kalimat dalam surat cinta ini dengan
penuh pengharapan. Setiap kata yang kutuliskan disertai
helaan nafas, memberikan ku ketenangan dan keyakinan baru
akan masa depan negeri yang kuhidupi ini. Sebelum aku lebih
banyak berbicara kepadamu, aku sadar aku hanyalah
mahasiswa yang masih harus banyak belajar, masih harus
memakan banyak asam garam sebelum akhirnya pantas
berbicara. Tapi inilah suara hati... sulit untuk ditahan, karena
diam bagiku pengkhianatan pada akal sehat. Sudah saatnya
kata diam disingkirkan, apalagi tidak peduli dengan problema
bangsa yang sedang mendera.
Siapa sangka, sudah lebih dari satu tahun sejak
pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Pak Jokowi dan
Pak Jusuf Kalla. Tentu kita tidak lupa dengan euforia dan janji
besar pemerintahan yang ideal yang akan dijalankan oleh dua
sosok ini. Berdiri sebagai nakhoda yang dipercaya oleh rakyat,
memegang tampuk kepemimpinan nasional, tentu sebuah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

63

amanah yang berat menjadi pemimpin atas 200 juta manusia


Indonesia yang beraneka ragam.
Pak Jokowi...
Saat ini, dengarkan aku sebagai seorang rakyat yang
selalu kau pikirkan urusannya setiap saat bahkan tidak ada
waktu memikirkan dirimu sendiri. Sejak awal engkau
memutuskan mencalonkan diri, engkau janjikan kami rakyat
Indonesia dengan Nawacita. Kau memperkenalkannya sebagai
9 agenda prioritas pemerintahanmu, tetapi aku baru pertama
kali mendengarnya saat itu.
Genap setahun sudah umur Nawacita. Pertanyaanku
sederhana, apakah sudah dititik akhir dari usaha dan doamu
untuk mewujudkan Nawacita itu? Sejenak mungkin aku akan
terlihat seperti seorang penagih janji. Tetapi apa dayaku, aku
tak bisa menilai dirimu kecuali dari janji-janji yang pernah kau
ucapkan di hadapanku. Bukankah yang aku tahu janji-janji yang
kau ucapkan, karena kajian, saran, apalagi rekomendasi dari
mulutku tentu bukanlah sesuatu yang jarang kau dengar dari
penasihat-penasihatmu yang pendidikannya lebih tinggi, lebih
cerdas, lebih layak untuk menjadi pertimbangan atas kebijakankebijakan yang kau ambil.
Beruntungnya aku, aku diberikan kesempatan yang
sama denganmu meminum atau pernah mencicipi air ilmu
pengetahuan dan kebijaksanaan dari telaga Gadjah Mada.
Orang-orangnya sebagian besar berbangga, sebagian bahkan
menyokongmu habis-habisan untuk berada di tampuk
kepemimpinan. Entah karena visi yang kau bawa, atau karena
percikan identitas Gadjah Mada yang terbawa olehmu.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

64

Tetapi bukan itu yang aku permasalahkan. Engkau


alumnus Universitas Gadjah Mada, kampus yang didirikan
berlandaskan nilai-nilai rakyat, cita-cita pembangunan bangsa,
dijuluki kampus kerakyatan, kampus Pancasila, tempat dimana
orang-orang besar dan cerdas di negeri ini dilahirkan. Engkau
pasti pernah kenakan almamater dengan warna karung goni,
kata orang warna itu cukup menjadi simbol betapa
merakyatnya kampus ini. Warna petani, warna tanah, warna
kaum dhuafa, warna rakyat yang harus dibela. Warna itu
setidaknya membahasakan padaku betapa civitas akademika
kampus ini dibesarkan untuk peduli pada rakyat, membuka
mata dan telinga untuk rakyat, berpikir untuk rakyat, hidup
bersama rakyat. Tentu bukan sembarang julukan. Jika selama di
sini kita diajarkan makna betapa pentingnya merasakan
rakyat, harapannya itu menjadi karakter mendarah daging
bagi setiap orang yang pernah menimba ilmu di telaga Gadjah
Mada ini.
Tetapi...
Aku mulai ragu pada keadaanmu saat ini. Apakah masih
peduli pada kami rakyat kecil yang dulu masih sering engkau
sapa dan engkau ajak berdiskusi tentang cita-cita negeri. Jika
memang engkau lahir dari sebuah kesederhanaan, maka sudah
acapkali kau rasakan penderitaan mereka yang tertindas
karena hak-haknya tidak dipenuhi. Tertindas oleh kaum elite
yang hanya memikirkan nasib perutnya sendiri, menari-nari di
atas penderitaan rakyat.
Pak Jokowi...
Jangan tutup matamu melihat mereka yang engkau
pertanggung jawabi. Jangan tutup telingamu dari suara-suara
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

65

mereka yang berbicara berdasar nurani, bukan karena uang


apalagi karena semata-mata eksistensi.
Terinspirasi aku dari judul buku biografi Sultan
Hamengkubuwono IX, Tahta untuk Rakyat. Buku yang
mengisahkan me-rakyat-nya beliau dengan rakyatnya, patut
engkau teladani sebagai pemimpin yang hakiki. Kekuasaan yang
berada dalam genggaman bukanlah untuk jumawa dan
semena-mena. Tahta bukan hanya sekedar dari rakyat, jika
akhirnya bukan untuk kepentingan rakyat maka yang ada ialah
pengkhianatan atas amanah dan kepercayaan yang mereka
berikan. Tahta Presiden memang bukan segalanya, tetapi dia
adalah sesuatu. Kebijakan-kebijakan akan memberikan dampak
baik buruk pada rakyat, menentukan nasib rakyat. Maka
hendaklah telaga pemerintahanmu itu bermuara pada rakyat,
bukan pada yang lain.
Pak Jokowi...
Aku dengar Nawacita-mu lahir dari kampus ini, dimana
para intelektual kerakyatan memikirkan gagasan besar apa
yang kau tawarkan bagi Nusantara. Jika memang demikian,
bolehkah aku menyebut diriku pengawal Nawacita mu? Rasa
cintaku pada kampus ini membuat aku kalap seperti tertutup
mata untuk menilai aku dengan dirimu selain dalam hubungan
kita karena pernah menghirup udara kerakyatan dan menjajaki
tapak kaki di kampus perjuangan. Selain dalam hal ini, aku tak
mampu.
Perkenalan kita semakin jauh. Di titik ini aku
perkenalkan diriku sebagai seorang mahasiswa Fakultas
Hukum... kampus ku dan kampusmu berseberangan. Tetapi aku
tahu apa yang aku pelajari tidak selalu kau pelajari, begitupun
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

66

sebaliknya. Bisa disebut aku pejuang anti korupsi, aktivis anti


korupsi, atau apapun itu namanya, yang jelas aku termasuk
golongan orang-orang yang tidak senang jika bangsa besar ini
dihinggapi tikus-tikus korupsi. Disaat ini pula izinkan aku
berbicara padamu tentang korupsi, apa jadinya negeri ini jika
diwabahi korupsi. Lebih jauh aku akan bercerita bagaimana
riwayat pemberantasan korupsi di negeri ini sejak engkau
mejadi panglima terdepan memimpin pemberantasannya
sebagai seorang Presiden.
Aku tidak akan berbicara tentang yang lain, karena aku
takut yang aku sampaikan justru salah di telingamu. Cukup aku
sampaikan apa yang aku tahu, sesuai dengan apa yang aku
pelajari. Tidak akan lebih, apalagi jika ada yang menyinggung
kepentingan elit politis, aku angkat tangan menyerah karena
aku masih terlalu lemah dan suci untuk terjerumus ke sana.
Tentu kita tak lupa dengan salah satu Nawacita yang
tertulis gamblang: "Menolak negara lemah dengan melakukan
reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya". Lupakah Pak Jokowi dengan janji
ini? Atau justru sekarang Bapak terbawa arus kepentingan
politik, hingga menafikan pentingnya negara bebas korupsi.
Dalam komitmen pemberantasan korupsi, semua orang tahu
political will dari Pemerintah sangat dibutuhkan. Setiap kasus
korupsi yang menyentuh elit politik dan penguasa, selalu
melahirkan serangan balik dari koruptor. Ini pula yang pernah
dialami KPK, lembaga anti rasuah kita.
Aku melihat betapa ragu pendirianmu pada kasus KPK
Polri. Sekiranya aku saat itu diizinkan bertemu, minimal aku
akan katakan tidakkah Bapak belajar?. Ambil langkah tegas
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

67

untuk mendukung pemerintahan yang bersih, tegaknya hukum


agar mereka yang berhasrat untuk mengobrak-abrik negeri ini
menjadi tak berkutik. Negara bebas korupsi bukan sesuatu yang
bisa ditawar-tawar. Bukan aku memuji yang sebelummu, tetapi
aku ingin minimal engkau bersikap demikian. Lambat dan
gamangnya sikapmu membuat rakyat harus menahan nafas,
seakan-akan nasib bangsa ini ditentukan sepersekian detik
dengan keputusanmu yang begitu sakral. Lupakah kita belajar
pada peristiwa yang hampir sama saat rezim sebelumnya,
langsung mengambil langkah tegas menghentikan segala
bentuk kriminalisasi atas KPK. Ketika pimpinan KPK dijadikan
tersangka, tidak justru didiamkan. Jaksa Agung berinisiatif
menerbitkan deeponering (mengesampingkan perkara demi
kepentingan umum) terhadap kasus Bibit-Chandra yang
dikriminalisasi dengan alasan kondusifnya masyarakat yang
sudah sangat bergejolak.
Penangkapan penyidik KPK tentu layak dilihat sebagai
sebuah bentuk pelemahan oleh Polri terhadap simbol anti
ruswah, simbol peperangan pada korupsi di negeri ini, KPK.
Menghambat kinerja KPK, apalagi mencoba melemahkan
merupakan perbuatan nista mendukung korupsi dan melawan
pemberantasannya. KPK jangan sampai menjadi sarang
kriminalisasi hanya karena orang-orang didalamnya adalah
mereka yang getol membantai korupsi yang melibatkan elit-elit
penguasa. Yang saya pahami, jika ingin memberantas korupsi,
silahkan perkuat eksistensi Polri dan Kejaksaan, tetapi jangan
lemahkan KPK. Penting sekali untuk menjaga keharmonisan
ketiga lembaga ini, demi pemberantasan korupsi yang lebih
baik. Dan ketiganya ada dibawah naunganmu, Pak Jokowi.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

68

Jika Bapak terus saja diam kedepan, maka jangan heran


jika stigma di masyarakat menganggap Bapak berpihak pada
koruptor
atau
membiarkan
para
koruptor,
jika
mempertahankan kemujudan yang sama. Kepercayaan publik
terhadap agenda pemberantasan korupsi pada rezim pak
Jokowi akan sangat dipertaruhkan, rakyat sudah lelah ketika
kesejahteraan menjauh karena digerogoti segelintir manusia
yang memanfaatkan kekuasaan dan kesempatan. Agenda
pemberantasan korupsi negeri ini menjadi sorotan nyata bagi
masyarakat. Kita tentu tidak berharap negeri ini diurus oleh
orang-orang yang ~meminjam terminologi Yudi Latif~
sengkarut pikir, mereka yang tidak tahu perbedaan antara yang
baik dan buruk, tidak bisa membedakan mana yang layak dan
tidak, mereka yang tidak peka akan rasa keadilan di
masyarakat. Jika koruptor masih bisa melenggang di ranah
kekuasaan, berarti kita masih perlu mempertanyakan
komitmen pemberantasan korupsi di ranah elit-elit negara yang
menjadi ranah empuk korupsi itu merajalela.
Jika Pak Jokowi lamban dalam hal ini, kita khawatir ini
justru bagian dari skenario pelemahan KPK secara sistematis.
Yang itu juga bermakna pelemahan pemberantasan korupsi di
negeri tanah tumpah darah kita ini. Jika KPK adalah simbolisasi
pemberantasan korupsi, maka pelemahan KPK adalah musuh
kita bersama. Kita sadar cita-cita pemberantasan korupsi agar
menjadikan negeri ini bersih dari korupsi harus dilakukan
bersama-sama, bukan hanya oleh KPK, Polri atau Kejaksaan
saja, namun oleh seluruh rakyat Indonesia yang terpanggil jiwa
dan raganyanya untuk memberantas korupsi yang sudah
mewabah.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

69

Mengutip apa yang diungkapkan Hoegeng, seorang


mantan Kapolri tahun 1966-1971 dalam buku berjudul
Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan: kalau mau
menghilangkan korupsi di negeri ini gampang, ibarat mandi,
harus mulai dari atas ke bawah. Membersihkan korupsi juga
demikian harus dari pejabat di atas dulu hingga ke pegawai
bawah. Semoga tidak menjadi isapan jempol belaka, bahwa
sebuah negeri yang bebas korupsi benar-benar patut untuk
diperjuangkan. Sekarang tantangan itu bermacam ragam
bentuknya. Bahkan dalam bentuk yang lebih bejat, ramai-ramai
anggota DPR mengajukan revisi UU KPK, belum lagi wacana
remisi untuk koruptor dari Menkumham. Entah apa yang ada
dalam pikiran mereka para wakil rakyat kita? Padahal mereka
tahu, rakyat sudah terlalu peka untuk dibohongi.
Saya mewakili suara-suara sumbang yang akhirnya
memilih untuk diam karena lelah dan tidak berdaya melawan
kezaliman. Dengan lantang aku teriakkan di telingamu.
Indonesia adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan.
Harkat manusia tidak boleh dan tidak bisa dibunuh oleh power
politican. Presiden sebagai kepala negara dan penjaga
konstitusi harus memastikan proses hukum berjalan di atas
landasan yang benar dan adil. Kita yakin dan percaya negeri ini
masih bisa diselamatkan. Kita yakin dan percaya korupsi masih
bisa dibersihkan. KPK-lah yang saat ini mampu menunjukkan
keseriusan dalam pemberantasan korupsi. Pertumbuhan
ekonomi yang engkau gadang-gadangkan mencapai 7% tidak
akan terwujud tanpa penegakan hukum yang mumpuni, tidak
akan tercapai jika penegakan hukum atas korupsi masih lemah.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

70

Bagaimana mungkin ekonomi membaik padahal kita tahu


pundi-pundi uang negara ditilip oleh tikus-tikus berdasi,
perekonomian rakyat digembosi demi memenuhi nafsu
duniawi kaum elit.
Pak Jokowi...
Kulihat raut mukamu semakin lelah, geliatmu selalu
menggambarkan beban seperti tidak ada akhirnya, senyummu
melukiskan kau sedang mencoba sedang mengobati beratnya
tanggungan. Tapi kau tidak sendirian, Pak Jokowi.
Suara lantangku pun tak seharusnya hanya ku arahkan
padamu. Aku tahu, ketika aku menyebut Pemerintah atau
frasa lainnya yang berindikasi sama, aku sedang tidak hanya
berbicara kepadamu. Pemerintah bukan hanya dirimu, tetapi
banyak manusia lain banyak di dalamnya. Aku tahu, yang
berperan bukan hanya dirimu. Jika negeri ini kondisinya
memburuk, maka seharusnya aku pun tidak hanya bertanya
pada dirimu, terpaku pada sosok dirimu. Tetapi aku pun tahu,
amanat rakyat yang dibebankan pada pundakmu juga bukan
main-main, relakah kau membiarkan kami yang memberi
kepercayaan padamu terkhianati hanya karena membiarkan
dan mendiamkan mereka yang tidak memiliki niat suci atas
negeri ini?
Yang sedang kita lawan adalah anak-anak negeri ini
sendiri, anak-anak yang dibesarkan dari tanah dan air bangsa
ini. Tetapi... kita sadar Perjuanganku mudah karena melawan
penjajah, perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri. Demikian petuah Soekarno. Kita tahu yang sedang kita
hadapi adalah manusia sebangsa sendiri, dan ini seringkali
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

71

membuat kita samar-samar, antara seorang pembela atau


pengkhianat.
Aku kutip epilog pidatomu berjudul Dibawah Kehendak
Rakyat dan Konstitusi yang kau ambil dari kalimat Presiden
Pertama Republik ini. Jika masih ada niat menjadikan Indonesia
ini menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara
damai, kita harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa
pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan
ombak yang menggulung. Pak Jokowi... maka jadilah Bapak
pelaut yang berani mengarungi dan menaklukkan ombak
korupsi yang menggulung kesejahteraan dan kemakmuran
negara. Jadilah nakhoda yang mampu membawa perahu
Indonesia sampai pada cita-cita leluhur bangsa.
Sulit untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat
dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian
dalam kebudayaan sebagaimana yang digaungkan pak Jokowi
dalam Nawacitamu, jika kebijakan Pemerintah diambil hanya
berdasar logika untung rugi semata, bukan melandaskan pada
tujuan luhur kemerdekaan Indonesia sesuai cita-cita pendiri
bangsa, apalagi lupa melandaskan pada rasa keadilan dan
kesejahteraan rakyat yang harusnya menjadi agenda prioritas.
Bila rakyat berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

72

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang


Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: LAWAN!
(Wiji Thukul dalam sajak Peringatan)
Aku Prihatin, Aku Katakan!!!

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

73

UNTUK JOKOWI

BEM KM Fakultas MIPA UGM 2015

Untuk menjawab tantangan dari BEM KM UGM bagi


setiap BEM Fakultas untuk mengirimkan surat cinta untuk
Jokowi, maka Kastrat BEM KM FMIPA memutuskan untuk
menuliskan surat tersebut dengan metode masing masing staff
dibagi membahas poin poin dalam nawacita, dan realisasi
nawacita dalam kehidupan nyata, juga sebagian terdapat pula
opini dan solusi yang coba diutarakan. Total ada 6 poin
nawacita yang kami jabarkan dalam surat kali ini.
Pemilihan topik nawacita kami rasa sangat ideal, karena
isi kandungan dalam nawacita sungguh merupakan program
yang sangat tepat untuk membangun Indonesia kedepannya,
maka dari itu kami merasa sangat disayangkan jika kontrol
terhadap pelaksanaan nawacita tidak maksimal, oleh sebab itu
salah satu bentuk kepedulian kami untuk kelanjutan program
nawacita kedepannya adalah dengan konsisten mengamati,
mempelajari, lalu kemudian mengkritisi apa yang kurang dan
memberikan solusi sesuai batas kami sebagai mahasiswa.
Dan inilah sedikit cuap cuap dari masing masing kami
untuk bangsa Indonesia.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

74

NAWACITA POIN 1
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan
nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan
negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional
dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
Melindungi segenap bangsa disini ialah melindungi hak-hak
warganya, termasuk hak hak primer dalam HAM. Pemerintah
harus tanggap dalam memberikan perlindungan atas hak-hak
warganya yang terusik baik dari internal maupun eksternal.
Selain itu rasa aman juga harus diberikan kepada seluruh warga
negara agar dapat menjalankan kehidupan bernegara dengan
tenang tanpa ada rasa cemas akan gangguan yang tak terduga.
Akan tetapi ini seakan belum dijalankan secara penuh selama
satu tahun kepemimpinan Jokowi dimana terdapat berbagai
kasus yang telah merenggut rasa aman dalam kehidupan
masyarakat.
Lumajang, tempat dimana pernah terjadi sebuah
kenyataan bahwa materi lebih berharga dari nyawa seorang
manusia. Salim dan kawannya Tosan, merupakan korban dari
kejam dan brutalnya pengeroyokan oleh sekelompok orang
suruhan dari penambang pasir ilegal. Mereka berdua
merupakan pemimpin dari aktivis penolakan penambangan
pasir di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang.
Tosan sebagai korban pengeroyokan pertama dikeroyok oleh
sekitar 40 orang dengan berbagai senjata tumpul maupun
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

75

tajam. Setelah Tosan, para gerombolan suruhan ini menuju


rumah Salim, dan membawa Salim secara paksa ke balai desa
dan mengeroyoknya. Setelah pengeroyokan tersebut, Salim
dibunuh tepanya di jalan kampung menuju makam. Apakah ini
cerminan rasa aman dan perlindungan yang diberikan
pemerintah kepada warganya? Sebelumnya kedua warga ini
meminta perlindungan kepada polres lumajang, tapi tidak
diindahkan meskipun ia meminta perlindungan atas ancaman
pembunuhan yang akhirnya kejadian itu terjadi. Dimana
pemerintah yang seharusnya melindungan hak-hak warganya,
termasuk hak hidup warganya yang memperjuangkan
lingkungan didaerahnya. Pemerintah seakan akan buta akan
yang terjadi dan tidak melakukan tindakan meskipun
penambang ilegal dan warga telah berselisih sejak Januari 2015
lalu.
Udara segar kini menjadi sesutatu yang begitu berharga
oleh saudara-saudara kita di Riau, yang kini telah merambat
pada Saudara kita disekitarnya bahkan kalimantan. Kebakaran
hutan yang luas dan kondisi cuaca yang kurang mendukung
untuk terjadinya hujan agar kabut asap mereda seakan tidak
berhenti. Kebakaran hutan ini bukanlah ketidak sengajaan,
akan tetapi pembakaran yang disengaja oleh pihak pihak
tertentu untuk meraub untung lebih dari cara-cara yang tidak
benar. Asap asap yang semakin meluas ini telah memakan
korban jiwa. Seorang bocah, 9 tahun, bernama Ramadhan Lutfi
Aerli, warga Jalan Pangeran Hidayat, Pekanbaru, ini meninggal
akibat penipisan oksigen pada jantung dan paru-parunya.
Apakah secuil harta lebih berharga dari jutaan jiwa yang hidup
di daerah-daerah terdampak? Pastinya bukan hanya satu
korban, tapi banyak korban yang direnggutnya. Tapi akankah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

76

kita menunggu hingga ada korban korban lainnya? Kini warga


terdampak merasa tidak aman dan nyaman dengan adanya
asap ini. Mereka sewaktu waktu dapat mengalami gangguan
pernafasan dan dapat mergang nyawa. Keamanan mereka
tidak terjamin dengan adanya asap yang lebat ini.
Kemudian diberbagai daerah di kota-kota besar, seperti
Surabaya, jakarta semakin maraknya kasus perampokan
sepeda motor atau biasa disebut begal. I Made Fikananda,
mahasiswa Institut Teknologi 10 November atau ITS Surabaya,
menjadi korban begal di depan apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya, Sabtu (12/9/2015) dini hari. Ia adalah salah satu satu
korban pembegalan dari puluhan korban yang terjadi di kotakota besar. Kini malam hari hingga dini hari terasa kurang
adanya rasa aman dengan maraknya begal ini. Warga semakin
risau dengan aksi begal yang semakin berani dan semakin
sering terjadi. Selain itu, tidak adanya jaminan keamanan dari
pemerintah sehingga menambah kecemasan warga akan
pembegalan ini. Bukan hanya warga sekitar, warga pendatang
juga tentunya sangat cemas dengan adanya aksi begal ini.
Mereka merasa tidak merasa nyaman ketika berada diluar.
Apakah ketidak amanan ini akan berlangsung terus? Tidak ada
tindakan yang berdampak efek jera pada pelaku begal,
sehingga kasus ini semakin marak terjadi. Bila ini terus
berlangsung maka akan berdampak pada titik jenuh
masyarakat yang mencari keamanan dengan melakukan
perlawan, salah satunya aksi main hakim sendiri dengan
pembakaran begal yang pernah terjadi. Ini memunculkan
statement, dimanakah peran pemerintah dalam keamanan
dalam warga-warganya hingga warganya harus turun tangan
sendiri dalam menghadapi masalah.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

77

Dari berbagai kasus yang terjadi, ini menimbulkan banyak


pertanyaan dibenak saya, dimanakah peran pemerintah dalam
penanganan keamanan terhadap warganya? Dengan
banyaknya kasus, dimana kebanyakan menyangkut keamanan
hak hidup juga mimbulkan tanya, bagai mana dengan hak-hak
lain selain nyawa apabila nyawa saja terbengkalai seperti ini.
Selain kasus kasus tadi pastinya masih banyak kasus yang
terjadi, baik menyangkut hak hidup maupun hak lainnya.
Terimakasih atas perhatiannya, saya berharap anda mampu
memahami apa yang saya maksud dan semoga anda diberikan
kemudahan dalam menangani permasalahan permasalahan
yang semakin rumit ini.
NAWACITA POIN 3
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan
Rencana Pengembangan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2014-2019 dengan konsep membangun Indonesia dari
pinggir
(a) Mengejar peningkatan daya saing,
(b) Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui
pembangunan mental
(c) Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang
di sektor maritim dan kelautan,
(d) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,
(e) Mengurangi ketimpangan antarwilayah,
(f) Memulihkan kerusakan lingkungan,
(g) Memajukan kehidupan bermasyarakat

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

78

Pembangunan perdesaan arah kebijakan pemerintah


meliputi:
(1) pemenuhan standar pelayanan minimum sesuai dengan
kondisi geografis desa,
(2) penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha
ekonomi masyarakat desa,
(3) pembangunan sumber daya manusia, peningkatan
keberdayaan, dan pembentukan modal sosial budaya
masyarakat desa,
(4) penguatan pemerintahan desa,
(5) pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
berkelanjutan, serta penataan ruang kawasan perdesaan,
(6) pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk
mendorong keterkaitan desa kota.
Pembangunan daerah pinggiran/perbatasan arah kebijakan
pemerintah meliputi
(1) Penguatan pelayanan imigrasi dan penegasan batas wilayah
negara,
(2) Peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan
perdesaan menjadi fokus untuk membangun negara Indonesia
dari pinggiran, atau pelosok.
Fakta
Akan mengalokasikan dana Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 sebesar
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

79

782,2 Triliun ke daerah dengan rincian 735,2 Triliun ke


daerah dan 47 Triliun ke desa . Tujuannya untuk menguatkan
pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat.
Faktanya pada APBN 2015 yang rencananya setiap desa akan
diberikan 1 milliar per tahun, pemerintah hanya menyiapkan
dana sebesar Rp. 9,1 trilyun untuk 74 ribu desa se-Indonesia.
Artinya jika di bagi rata maka masing-masing desa hanya
mendapat Rp. 122 juta. Padahal idealnya sesuai amanat
undang-undang maka seharusnya alokasi dana desa yang
disiapkan pemerintah dalam APBN adalah sebesar Rp. 64
trilyun.
Apakah mungkin 47 Triliun yang akan dialokasikan ke desa
pada RAPBN 2016 akan bisa terealisasi?
Selama ini Jokowi dinilai melakukan banyak pencitraan.
Sering blusukan yang menurut masyarakat dianggap tidak
efektif. Sesekali mungkin wajar, namun jika berkali kali
hingga menimbulkan banyak fitnah hal ini bisa
dipertanyakan. Banyak langkah konkret yang bisa dilakukan,
misalnya dengan menambah fasilitas dan memperbaiki
insfrastruktur di daerah yang jauh dari kota agar tercipta
pemerataan pembangunan, tidak perlu terlalu sering turun
ke masyarakat ,misalnya tak perlu lagi sebagai Presiden
harus ikut turun menanam padi di sawah atau berjalan di
hutan yang dipenuhi asap seakan ingin disebut bekerja
serius. Tak perlu juga setiap keliling daerah, Presiden sendiri
turun tangan membagi-bagi sembako dan kartu sakti.
Masalahnya, banyak hal yang lebih urgen dan besar yang
bisa dilakukan Presiden.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

80

NAWACITA POIN 5
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui
peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan
program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia
Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program
kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung
deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan
sosial untuk rakyat di tahun 2019.
Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat
banyak. Dalam perhitungan sensus penduduk terbaru,
Indonesia tercatat memiliki 237.556.363 jiwa dengan laju
pertumbuhan sebanyak 1,49 %. Namun mirisnya, dari total
penduduk Indonesia , Jumlah warga miskin masih mencapai
angka 11,47% menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian
langkah yang diambil oleh Bapak dalam menanggulangi hal
tersebut adalah membuat program Indonesia Pintar untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia melalui
pendidikan, kemudian Indonesia Kerja dan Indonesia
Sejahtera untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan
masyarakat. Program ini mendapatkan respon positif dari
masyarakat untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Akan tetapi pak Jokowi, saya sebagai rakyat Indonesia
mengakui bahwa ada kejanggalan dalam program ini. Terdapat
berbagai efek yang mengakibatkan bangsa indonesia semakin
tidak produktif. Mereka termanjakan oleh program-program
tersebut, dan juga menyelewengkan hak-hak nya. Mengapa (?)
dalam kasus-kasus terbaru, warga miskin mendapatkan
jatahnya di indonesia pintar, namun sepertinya salah sasaran
nih pak. Justru yang mendapatkan program ini bukan anakKEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

81

anak sekolah tetapi orang tuanya pak. Mereka


menggunakannya bukan untuk kepentingan sekolah anaknya
tapi untuk kepentingan keluarga . dan menurut saya, program
ini justru membuat indonesia semakin tidak produktif. Karena
hanya termanjakan oleh kartu-kartu itu pak. Kalau warga
miskin sudah memiliki anggaran besar untuk mensejahterakan
dirinya, kenapa tidak diberikan lahan kerja untuk mereka agar
lebih mandiri pak? Berikan mereka sebuah usaha untuk bisa
dan mampu berdikari seperti apa yang dicita-citakan oleh
Soekarno dulu.
Ketika rakyat tak mampu berbuat banyak untuk sumber
daya alamnya, lantas siapa yang akan mengurusinya? Asing.
Lalu kau biarkan saja rakyat ini semakin terpuruk dan tertindas.
Menjadi kacung diatas bumi pertiwi ini. Budaya masyarakat
lah yang harus diubah dan diperhatikan. Menjadi masyarakat
yang konsumtif terhadap produk-produk luar negeri
menjadikan kita sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi
terbesar di Asia tenggara. Namun hal tersebut dapat di
banggakan , hanya saja sirkulasi atau perputaran uang tak
kembali ke rakyat dan membuat rakyat cuma angin lalu saja.
Ratusan milyar berputar diatas, dan uang bergambar pattimura
dibawah. Itulah fenomena di Indonesia. Dan menurut visi misi
pak Jokowi dalam Nawacita saya sangat setuju terhadap apa
yang dicita-citakan bapak. Program kepemilikan tanah seluas 9
hektar. Itu akan mendorong rakyat untuk semakin
memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Dan saya berharap
cita-cita ini dapat tercapai untuk indonesia yang mampu
bersaing di dunia internasional khususnya ekonomi , karena
saat ini sedang berlangsung Asean Economic Community . Dan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

82

agar dapat bersaing, masyarakat tentunya harus memiliki nilai


produktivitas yang lebih dibanding dengan warga asing.
NAWACITA POIN 7
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik
Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera untuk kita Indonesia
Mungkin apa yang akan saya utarakan adalah sebuah
omong kosong bagi anda.Dan anda hanya akan meremehkan
dan menganggap bahwa saya tidak tahu apa apa.Itu memang
benar, saya dan bahkan sebagian besar rakyat pun tidak tahu
apa yang sedang bapak hadapi atau bahkan peliknya masalah
yang sedang menanti.Tapi itu memang bukan kewajiban kami
untuk tahu, kami hanya menerima dan merasakan dari setiap
langkah dan kebijakan yang anda buat.Saya memang belum,
bisa memberikan solusi tapi setidaknya saya tahu secara garis
besar pemerintahan kali ini lebih buruk dari sebelumnya dan itu
yang ingin saya tanyakan disini.
Pak Presiden yang saya hormati, sudah lebih dari
setahun yang lalu bapak mengutarakan sebuah janji mengenai
prioritas pembangunan Indonesia jika anda terpilih sebagai
Presiden.Janji yang anda sebut nawacita itu mungkin terdengar
sangat menggiurkan di beberapa kalangan rakyat.Dengan
riwayat anda yang pernah menjadi walikota solo dan gubernur
DKI, tentunya kapsaitas anda untuk mewujudkan apa yang
telah anda sendiri utarakan sangatlah mencukupi.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

83

Sudah setahun lamanya kami menanti kemajuan dari


sebuah
babak
baru
pemerintahan.Kami
berharap
pemerintahan yang baru, bersama janji prioritas yang
dibawanya dapat mewujudkan Indonesia yang lebih baik dari
sebelumnya.Tapi? terkadang harapan memang tak sesuai
kenyataan.Kemerosotan dari berbagai sektor khususnya
ekonomi menjadi tanda tanya besar bagi kami.Dan jawaban
dari tanda tanya besar ini mungkin hanya bapak yang tahu.
Di periode pemerintahan sebelumnya, telah
dicanangkan
sebuah
masterplan
dalam
program
pengembangan ekonomi Indonesia.MP3EI yang digarap oleh
para professional di bidang ekonomi menunjukan kemajuan
cukup nyata mulai dari penguatan nilai rupiah sampai kenaikan
pendapatan perkapita.Tapi setelah bapak dilantik menjadi
orang yang seharusnya bisa membawa kemajuan bangsa, nilai
tukar rupiah terhadap dollar merosot secara perlahan, bahkan
dalam
puncaknya
hampir
menyentuh
15.000
rupiah/dollar.Timbul pertanyaan, Mengapa? Sebenarnya, siapa
yang patut untuk disalahkan? Jutaan rakyat Indonesia yang
telah memilih anda dan mempercayakan nasib bangsa kepada
anda atau pemerintah yang dengan konyolnya masih berkutat
dalam masalah internal mereka?
NAWACITA POIN 8
Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan
penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan
mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang
menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti
pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

84

patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan


budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
Pembangunan karakter bangsa melalui pendidikan
memang sangat penting untuk mempersiapkan generasi
penerus bangsa yang memiliki karakter yang baik. Didalam
penerapannya lebih banyak factor perusak revolusi karakter
dari pada pendukungnya. Saya yakin disekolah para siswa
sudah belajar tentang bagaimana Indonesia terbentuk, nilainilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan
budi pekerti, penerapan kurikulum 2013 yang didalamnya
mengandung kurikulum Pendidikan Pancasila juga seharusnya
membuat karakter dari siswa-siswi ini lebih baik tetapi pada
kenyataannya banyak siswa tidak mencerminkan hal itu
contohnya saja jumlah perokok dibawah umur yang semakin
bertambah, siswa-siswi menggunakan kendaraan bermotor
padahal mereka tahu itu salah, tingkat kejujuran unjian
nasional yang rendah dll. Keberhasilan mendidik tidak hanya
ditentukan oleh bagus tidaknya kurikulum yang digunakan
bapak pasti tahu istilah artis dibayar mahal untuk merusak
moral bangsa akan tetapi guru dibayar sedikit untuk
membangun moral bangsa. Itu kenyataan yang terjadi didalam
kehidupan sehari-hari, para guru berusaha membangun moral
para anak didiknya disekolah setelah itu media menerjang
sendi-sendi moral yang telah dibangun dari pagi sampai malam
mereka melihat tontonan yang tidak mendidik. Alangkah
baiknya jika revolusi karakter bangsa dilaksanakan bukan hanya
memalui kebijakan penataan kurikulum pendidikan nasional
tetapi dilakukan secara menyeluruh disegala aspek kehidupan.
Banyak yang harus dilakukan untuk membenahi karakter
bangsa bukan hanya dalam bidang pendidikan tetapi arus
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

85

informasi yang melunturkan nilai-nilai bangsa. Saran saya


adalah selain membenahi kurikulum pendidikan yang ada saat
ini sepatutnya juga diimbangi dengan media informasi yang
lebih mendidik. Menanggapi program bela negara yang baru
saja dibuka, saya berharap program tersebut dapat terlaksana
dengan baik, sehingga terbentuk karakter masyarakat yang
mau berkorban demi negara dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila.
NAWACITA POIN 9
Memperteguh ke Bhinekaan dan Memperkuat Restorasi Sosial
Indonesia.
Apakah sudah terlaksana secara benar?
Pertanyaan tersebut pastilah terbesit secara dalam di
benar rakyat Indonesia terkait dengan tujuan yang di tawarkan
oleh JOKOWI JK. Secara tujuan pemerintahan sekarang
menginginkan adanya sebuah perubahan dalam kehidupan
bermasyarakat. Dimana kebijakan itu adalah memperteguh sila
ke-3 yang menjadi landasan salah satu ideologi bangsa ini.
Persatuan Indonesia, kalimat yang sakral bagi bangsa ini ,
karena keberadaannya menjadi cikal bakal untuk mewujudkan
cita-cita bangsa. Kebhinkeaan salah satu objek material yang
terjiwai dalam sila ke-3 menjadi hal benar-benar ingin
diwujudkan secara benar oleh JOKOWI JK , keberadaannya
diharapkan menjadi sebuah tonggak awal dalam memperkuat
jiwa bangsa yang akan selalu tertanam di masyarakat
Indonesia. Memperteguh ke Bhinekaan an pula diharapkan
mampu mempersatukan masyarakat-masyrakat Indonesia dari
sabang sampai marauke hingga mempunyai tujuan yang sama
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

86

yaitu bekarya dan berjuang untuk kemajuan Indonesia.


Begitupula dengan harapan tuk memperkuat restorasi sosial
Indonesia untuk kemajuan bangsa ini di masa mendatang.
Namun apakah itu semua sudah tercapai?
Tentu bukanlah hal yang mudah untuk menjawab
pertanyaan tersebut, apalagi pemerintah sekarang baru
menjalankan pemerintahnya belum mencapai setengah jalan.
Tapi, apa yang telah dilakukan oleh pemerintah sekarang
pastilah mempunyai niat yang baik untuk mewujudkannya
pastilah usaha pemerintah untuk mewujudkannya itu terlihat
nyata. Itu terbukti dari apa yang dilakukukan oleh pemerintah
JOKOWI JK , mereka mencoba tuk membangun daerahdaerah di luar pulau jawa dengan tidak menyampingkan pulau
jawa nya sendiri. Dengan begitu masyarakat di luar pulau jawa
terutama di papua dapat menyakini dirinya bahwa bangsa ini
pula milik mereka dan mereka berhak meminta hak atas
kewajiban yang diberikan negara kepada mereka. Dengan
begitu rasa-rasa persatuan itu akan muncul dengan sendirinya
dan persatuan sosial akan jelas terlihat. Kemilikian Indonesia
pada masyarakat di seluruh Indonesia mulai terlihat karena
kebijakan yang di lakukana pemerintah sekarang dengan
memperhatikan pula pembangunan dan kesejahteraan secara
merata bagi masyarakat di seluruh nusantara. Dan yang kita
harapkan sekarang terkait dengang sila ke-3 sebagai penjiwaan
dalam memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi
nasional dapat terlihat secara proses menuju ke dalam hal yang
benar.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

87

SURAT CINTA UNTUK PRESIDEN

Prasetyo Budi Widagdo


BEM Fakultas Geografi UGM 2015

Yogyakarta, 28 Oktober 2015


Yang Terhormat Bapak Ir. H. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
di Tempat
Assalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh
Terimakasih atas kesediaan Bapak dalam membaca
surat yang sederhana ini. Saya berharap sedikit saran saya yang
saya tulis di surat ini dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia.
Pertama-tama saya ucapkan selamat atas satu tahun
kepemimpinan Bapak dalam memimpin bangsa yang besar ini.
Memimpin Indonesia memanglah bukan perkara yang mudah,
bangsa dengan kompleksitas multidimensional yang sangat
tinggi serta dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah
memang bukan perkara mudah dalam mengelolanya. Satu
tahun kepemimpinan bukanlah waktu yang sebentar. Berbagai
kebijakan telah Bapak keluarkan yang saya yakin semuanya
demi kebaikan bangsa. Lika-liku yang telah Bapak alami dalam
setahun ini merupakan pelajaran berharga. Banyak pihak sanasini yang mengkritik, bahkan mencela tanpa memberi solusi.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

88

Disini harapannya saya dapat memiliki kualitas yang lebih baik


sebagai orang yang terpelajar.
Visi misi Bapak untuk memimpin negeri ini telah
tercantum dalam nawacita, dimana nawacita menurut saya
sudah merupakan visi yang komprehensif dalam membangun
bangsa ini dalam lima tahun kedepan. Bahkan kalau bisa hingga
periode pemerintahan ke depannya. Sebagai mahasiswa
Fakultas Geografi tidak semua nawacita dapat saya pahami
mendalam. Akan tetapi disini saya akan berfokus pada nawacita
yang ke-5 yaitu Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan dengan program "Indonesia Pintar". Serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program
"Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan
mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas
9 hektar. Program rumah kampung deret atau rumah susun
murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun
2019.
Kualitas penduduk Indonesia dapat diukur secara
kuantitatif dengan menggunakan Indeks kualitas hidup dimana
parameter yang digunakan adalah angka kematian bayi, angka
harapan hidup serta angka melek huruf. Dapat pula diukur
dengan indeks pembangunan manusia (Mutaali, 2015).
Menurut data UNDP tahun 2015, Indeks Pembangunan
Manusia Indonesia masih berada di peringkat 108 dari 187
negara, peringkat ini masih belum dapat dikatakan sebagai
peringkat yang baik, bahkan peringkat Indonesia masih kalah
dari Filipina. Meskipun begitu saya menghargai kinerja
pemerintah yang telah berhasil meningkatkan indeks kualitas
hidup manusia Indonesia. Menurut data dari World Popolation
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

89

Data Sheet Berau yang dikomparasikan dengan data dari Badan


Pusat Statistik, indeks kualitas hidup manusia Indonesia telah
meningkat dari 57,2 pada tahun 2013 menjadi 58,2 pada tahun
2015. Hal ini merupakan salah satu bentuk keberhasilan dari
program Bapak dalam membangun negeri ini. Akan tetapi
apabila dilihat pada persebaran nilai Indeks Kualitas Hidup tiap
provinsi di Indonesia, terjadi ketimpangan yang sangat
mencolok. Dimana terdapat provinsi yang memiliki Indeks
Kualitas Hidup tinggi, antara lain Jawa Tengah, DI Yogyakarta
dan DKI Jakarta. Di sisi lain terdapat provinsi yang masih
memiliki indeks kualtas hidup rendah antara lain Sulawesi Barat
dan Nusa Tenggara Timur yang hanya di kisaran 50. Hal ini
menandakan adanya ketidakmerataan pembangunan yang
terjadi di Indonesia. Saya mengapresiasi visi Bapak dalam
pemerataan pembangunan di Indonesia, tidak seperti
pemerintahan sebelumnya yang hanya terfokus ada
pertumbuhan tanpa memperhatikan dengan baik dimensi
distribusi spasial pembangunan.
Peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia
merupakan hal yang sangat penting karena tugas negara adalah
menyejahterakan penduduknya. Hal-hal yang dapat ditempuh
untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia antara lain
membangun infrastrukur terutama yang bersifat meningkatkan
aksesibilitas kawasan. Karena aksesibilitas merupakan faktor
utama yang menentukan tingkat perkembangan suatu wilayah.
Semakin baik aksesibilitas suatu wilayah maka wilayah tersebut
akan semakin cepat berkembang. Setelah memeratakan akses
di seluruh Indonesia adalah meningkatkan nilai-nilai parameter
yang dapat mempengaruhi indeks kualitas hidup. Hal-hal yang
dapat dilakukan antara lain membangun fasilitas kesehatan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

90

yang dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,


meningkatkan kualitas serta daya tampung pendidikan serta
menjaga stabilitas politik dan ekonomi. Langkah percepatan
pembangunan harus difokuskan pada provinsi yang masih
memiliki kualtas hidup yang rendah seperti Sulbar, NTB dan
lain-lain (data perhitungan IKH terlampir). Dengan
pembangunan fisik maupun manusia Indonesia yang dilakukan
dengan merata diharapkan dapat meningkatkan kulitas hidup
manusia Indonesia serta dapat meningkatkan kesejahteraan
bangsa Indonesia pada umumnya.
Saya mengucapkan selamat bekerja untuk 4 tahun sisa
masa amanah Bapak sebagai Presiden Republik Indonesia.
Semoga Bapak mampu melaksanakan seluruh cita-cita Bapak
yang tertuang dalam nawa cita. Semoga Allah swt memberikan
kemudahan dan kelancaran bagi Bapak dalam mengemban
amanah ini.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

91

Negara yang Kaya Secara Alam dan Intelektual Tapi


Miskin Moral
Muchammad Ridwan Saidi
BEM Sekolah Vokasi UGM
Kejayaan adalah pilihan. Bukan sebuah anugerah
apalagi belas kasihan. Martabat bangsa terletak dari
kecepatan berfikir dan bertindak para pemimpinya.
Kemakmuran rakyat akan datang jika pemimpinnya punya
pandangan kedepan dalam mengolah kekayaan alam dan
kekayaan intelektual. Rakyat adalah prioritas utama untuk
menuju kemakmuran, bukan komoditas politik para
pemimpinnya menuju kerakusan
Assalamualaikum wr,wb
Pak Jokowi
Banyak yang mengatakan negara ini besar, negara ini
kaya, negara ini dulunya Macan Asia tapi realita yang ada hanya
secuil masyarakat yang menikmatinya. Ketika kita mengatakan
negara ini kaya berarti rakyatnya sejahtera secara ekonomi tapi
banyak rakyat di negara ini yang berada dibawah garis
kemiskinan. Kekayaan alam negara ini melimpah dari Sabang
sampai Merauke memiliki kekayaan masing-masing yang khas
akan sebutan daerahnya.
1. Papua kaya akan emas, tembaga dan hasil bumi lainya
2. Sulawesi kaya akan minyak bumi
3. Kalimantan kaya akan batubara dan minyak buminya

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

92

4. Jawa kaya akan minyak bumi, kerajian tangan, bahan


tambang dan tanah yang sangat subur terbentang di
pulau ini.
5. Sumatera kaya akan sawitnya, dan hasil minyak bumi
lainya dan pulau-pulau lainya yang masih memiliki
kekayaan yang melimpah ruah.
Di tanah Papua, Freeport merajalela. 7 suku hilang dari
tanah kelahiranya dan masyarakat Papua cuma bisa menangis
dan meratapi kejahatan yang terkoordinasi. Minyak bumi
dikelola oleh Exxson Mobile. Petrochina dan rakyat Indonesia
hanya bangga akan kekayaan alamnya tanpa bisa meikmatinya.
Kini negeri ini jatuh tak berdaya ditangan pemodal asing yang
tak memandang baik tidaknya untuk keberlangsungan negeri
ini kedepan.
Pak Jokowi, kemerdekaan kita sudah lama
dikumandangkan oleh para pejuang-pejuang dan pendiri
bangsa. Tapi tatkala kemerdekaan bagi rakyat hanyalah sebuah
hipnotis untuk menidurkan mereka akan hancurnya negara ini
karena kapitalisme modern. Yang memanfaatkan anak bangsa
sebagai alatnya untuk menembus birokrasi yang ada. Kepada
Bapak curahan hati ini saya ungkapkan sebagai bentuk
kepercayaan saya dan rasa tanggung jawab yang sudah berhasil
Bapak laksanakan ketika menjadi pemimpin daerah. Baik di
Solo maupun di Jakarta.
Negara Agrari dalam dongeng mimpi
Sandang pangan yang merupakan ciri khas negara
agraria sudah tidak melekat di negara yang kita cintai. Cabai
impor, beras impor, gula impor. Kata impor membuat saya
bingung dengan cara dan mindset para pemimpin indonesia
yang sekarang. Akankah negara yang katanya sudah merdeka
ini hanya merdeka secara de facto bukan secara de jure karena
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

93

semua yang ada di negara kita merupakan komoditas negara


lain? Kata berdikari di bidang sandang pangan sangat
diperlukan untuk mengontrol kondisi kebutuhan masyarakat
dan kesejahteraan petani.
Moral yang tak terjaga di negara kecil yang tak punya kuasa
Kata idealisme, nasionalisme mungkin hanya ada ketika
mereka belum di puncak kepemimpinan. Ketika mereka sudah
duduk dikursi yang nyaman negara hanya dijadikan sebuah
komoditas jual beli kepentingan golongan mereka. Gelar
S1,S2,S3 hanyalah sebuah tiket menuju singgasana tapi bukan
gelar moral yang lebih bersahaja dan bijaksana dalam
menganalisa kondisi dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Penanaman pendidikan moral jadi kebutuhan terpenting bagi
bibit penerus bangsa untuk menjadikan mereka calon
pemimpin yang mempunyai karakter dan rasa nasionalisme
yang tinggi kepada negaranya.
Pak Jokowi, kutitipkan surat ini kepada Bapak, sebagai
bahan renungan di pagi hari dan mimpi dimalam hari. Negara
ini besar. Negara ini punya nilai jual. Negara ini kaya akan hasil
alam. Negara ini subur dalam pertanian. Negara ini kaya akan
para intelektual Pak Jokowi. Semangat gotong royong yang
menjadikan ciri khas negara ini harus ditumbuhkan untuk
membangun negara yang berdikari secara ekonomi, berdikari
secara pangan, berdikari dibidang-bidang yang lain.
Pak Jokowi, kata tegas memang penting untuk para
pemimpin. Tapi kata yang paling penting adalah pemimpin
harus jujur, punya prinsip dan tahu kondisi masyakat yang ada.
Terima kasih, mohon maaf pak jokowi.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

94

Surat Cinta untuk Pak Jokowi

BEM Fakultas Kedokteran UGM

Bagian 1
Assalamualaikum, Pak! Disini saya bukan siapa-siapa,
saya hanyalah anak kecil, rakyat biasa yang dipimpin oleh Bapak
Jokowi. Saya adalah salah satu dari beribu-ribu pelajar yang
sedang menuntut ilmu di bumi Indonesia yang mencoba
mencurahkan isi hati saya tentang tanah tumpah darah air kita,
Indonesia. Di sini saya akan menulis dengan penuh pertanyaan
dan penuh harapan untuk segera ditangani masalah-masalah
yang terjadi di bumi pertiwi ini.
Bagaimana kabar Bapak Jokowi setelah terpilih menjadi
presiden? Bagaimana perasaan Pak Jokowi mempimpin
berbagai macam suku, ras, agama dan budaya? Apakah senang
atau sedih? Menurut pandangan saya, menjadi pemimpin
bukanlah sebuah kebanggaan, namun menjadi pemimpin
berarti menyerahkan hidup untuk rakyat dalam bahasa
kasarnya menjadi pelayan rakyat. Pemimpin tidak lagi
otoriter apalagi Pak Jokowi dipilih dengan sistem demokrasi
dimana yang artinya demokrasi adalah dari oleh dan untuk
rakyat. Apakah realisasinya benar begitu, Pak? Semoga Pak
Jokowi selalu berusaha untuk benar-benar membela dan
menyejahterakan rakyat bukan kaum-kaum konglomerat.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

95

Apakah Indonesia masih teduh nan hijau sekarang, Pak?


Bagaimana dengan kabut asap yang sudah berminggu-minggu
memakan beribu-ribu korban jiwa, tidak hanya jiwa manusia
namun binatang pun ikut merasakan kepedihannya. Bukankah
ini terasa lebih kejam lagi karena salah satu penyebabnya
adalah
ulah
tangan
beberapa
manusia
tidak
bertangggungjawab. Haruskah mereka yang tidak berdosa ikut
merasakannya hingga berlarut-larut? Mau sampai kapan, Pak
Jokowi tega melihatnya? Sudah berapa kali Pak Jokowi janji
akan menyelesaikan masalah asap itu. Saya sebagai rakyat
biasa sedih Pak, diberikan harapan palsu. Meskipun itu bukan
saya yang menjadi korban asap. Apakah hukum di Indonesia
masih berdiri tegak? Apakah ada aturan batasan penanaman
kelapa sawit? Apa yang akan Pak Jokowi lakukan terhadap
perusahaan kelapa sawit? Semoga Pak Jokowi selalu berusaha
memimpin dengan penuh keadilan.
Apakah Indonesia masih menjadi negara agraris, Pak?
Apakah Pak Jokowi sudah memerhatikan kehidupan kaum
petani? Bagaimana dengan buah-buahan impor, Pak? Sayuran
impor ya, Pak? Bahkan daging pun impor kan, Pak? Bagaimana
bisa Indonesia dengan segala kekayaan alam yang dimilikinya
bisa kekurangan? Mari, Pak kita kampanyekan untuk mencintai
dan membeli produk lokal dan meningkatkan teknologi pangan
dan sumber daya manusia.
Terkait dengan program-program lain salah satunya
adalah membuat Kartu Indonesia Sehat, jaminan kesehatan
dan semacamnya. Kenapa harus dibuat sedemikian
banyaknya? Apakah Pak Jokowi melihat langsung realisasi di
masyarakat? Bahkan di daerah saya, jaminan kesehatan belum
tepat sasaran. Saran saya cukup satu saja Pak, namun merata
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

96

di seluruh Indonesia. Seluruh Indonesia ya, Pak bukan ibu kota


Jakarta saja.
Memimpin bukanlah hal mudah, Pak. Sebelumnya saya
juga mengakui keberhasilan dalam beberapa kinerja Pak Jokowi
namun walaupun begitu, semoga Pak Jokowi tidak terlena
dengan keberhasilan tersebut sehingga melupakan masalahmasalah yang lain. Hal ini sudah menjadi keputusan dan pilihan
hidup Bapak untuk menjadi pemimpin kami dan kami sebagai
rakyat belum puas dengan beberapa kinerja yang sudah Bapak
berikan dan harapannya Bapak terus ingat dan
memperbaikinya sehingga bisa menjadikan Indonesia yang
lebih baik.
Bagian 2
Saya tak ingin hanya berteriak kesana kemari untuk
mengkritik apapun yang Bapak lakukan, toh saya pikir mungkin
Bapak sedang mencangkul selama satu tahun ini, ya jadi
memang belum terlihat hasil panennya. Kalau ibarat bangunan,
mungkin Bapak sedang membangun pondasi untuk membuat
bangunan yang kuat. Namun maaf Pak sebelumnya, untuk
masalah yang satu ini saya tak bisa menunggu bapak
mencangkul terlalu lama. Saya tidak ingin mengkritisi tentang
politik ataupun ekonomi, Pak. Karena untuk mengkritisi kedua
hal itu perlu kajian panjang yang tak sembarang. Sederhana
saja pak yang ingin saya ungkapkan, berapa banyak lagi Pak,
bayi yang akan mati karena asap yang tak kunjung musnah?
Jujur Pak sebagai seorang mahasiswi kesehatan miris pak saya
melihatnya, seperti teriris hati saya. Musibah ini sudah terlalu
banyak menelan korban jiwa Pak. Sudah lebih dari 70 ribu jiwa
lebih terpengaruh asap ini, satu persatu anak tewas tak mampu
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

97

menahan sesaknya udara bercampur asap. Mungkin Bapak


sudah tahu hal itu. Maaf sebelumnya Pak, apakah Bapak
berpikir bahwa ini sebuah musibah? Atau hanya suatu momen
musiman? Entahlah. Karena bagi saya, yang melihatnya tanpa
merasakan saja itu saya anggap sebagai bencana. Bencana yang
korbannya perlahan mati. Ingin sampai kapan Pak seperti ini?
kenapa pemerintah tak belajar dari tahun-tahun sebelumnya?
Dalam kasus ini katanya jangan hanya salahkan pemerintah,
tapi salahkan pengusaha yang tidak tahu malu, tidak tahu
perikemanusiaan. Tapi bukankah sebenarnya pemerintah
daerah dapat lebih tegas? Lantas kenapa mereka seakan diam?
Haruskah kami mengadu kepada Bapak Jokowi seperti ini? Kami
tak akan mengadu apabila pemerintah daerah dapat tegas.
Kasihan Pak, disana oksigen saja harus beli setiap hari. Bahkan
saya dengar beberapa Apotek sudah kehabisan stok oksigen.
Namun saya disini dengan mudahnya menghirup udara pagi.
Apakah yang bisa saya lakukan? Hanya menulis surat ini yang
saya harap Bapak bisa membacanya mungkin disela-sela waktu
sarapan bapak dengan menyeruput kopi hangat ditemani
biskuit renyah. Saya ingin sedikit bercerita pak, beberapa
waktu yang lalu, saya dan teman teman saya melakukan
penggalangan dana untuk bencana Asap. Saya berjalan
beberapa kilometer membawa sebuah kardus dengan poster
apik berharap beberapa rupiah dapat terkumpul. Sepanjang
jalan, beberapa orang yang saya temui adalah orang
kalimantan. Rupanya mereka tidak hanya berlibur, mungkin
mereka juga menghindari asap yang kian hari kian pekatnya.
Mereka yang punya uang pastilah sudah memilih pindah ke
daerah lain, untuk memperoleh udara yang lebih layak hirup.
Tapi apadaya dengan kaum di bawah rata-rata yang hidupnya
saja pas-pasan? Mereka hanya dapat pasrah saja, katanya.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

98

Maaf Pak bukan maksud saya untuk lancang, Bapak Jokowi


mungkin dapat mencoba blusukan kesana Pak. Seperti saatsaat sebelum Bapak terpilih dahulu, seperti saat Bapak masih
menjadi Walikota yang aktif sekali untuk blusukan. Sekali saja
Pak mohon blusukan kesana. Mungkin tak perlu mengunjungi
warganya Pak, cukup kunjungi Kantor pemerintah daerahnya
saja. Kalau tahun ini memang sudah terlanjur basah, tolong
tegakkan hukum yang ada agar tahun depan benar-benar tak
ada lagi asap dan musibah asap ini tak dinamakan musibah
musiman. Saya bukan seorang putri daerah Kalimantan, tetapi
hanya melihat tanpa merasakan asapnya saja saya sudah
merasa sesak Pak. Surat ini saya tulis semata-mata atas
keprihatinan saya, Pak.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

99

Janji Jokowi
BEM Fakultas Kedokteran Gigi UGM 2015
Nawacita merupakan agenda prioritas pemerintahan
presiden Jokowi. Dalam membuat perubahan terdapat
beberapa kefokusan yang menjadi prioritas. Untuk lingkup
semua bidang adanya nawacita dirasakan sudah baik. Seiring
berjalannya waktu, konsep prioritas tersebut masih
menimbulkan perbedaan dan masih banyak masalah yang
ditimbulkan akibat adanya yang menentang nawacita.
Misalnya, Nawacita yang pro terhadap kebersihan politik
dikotori dengan tercemarnya berita korupsi. Pro terhadap
pendidikan karakter, tetapi apakah karakter masyarakat
indonesia sudah membaik? Kasus pedofil semakin menjadi-jadi,
dan tidak adanya sopan santun dalam suatu wilayah menjadi
patokan yang tidak main-main yang harus segera dibenahi.
Banyak kasus lainnya, disini masih ada waktu kurang lebih bagi
Bapak untuk membenahi semua dan merealisasikan janji
Bapak.
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dari tahun ke
tahun meningkat. Walaupun saat ini Indonesia masih berada
pada ranking 108 dari 187 negara di dunia. Pembangunan
manusia pada dasarnya adalah upaya untuk memanusiakan
manusia kembali. Adapun upaya yang dapat ditempuh harus
dipusatkan pada seluruh proses kehidupan manusia itu sendiri
salah satunya adalah dengan memberikan jaminan sosial.
Kebutuhan-kebutuhan pada setiap tahap kehidupan harus
terpenuhi agar dapat mencapai kehidupan yang lebih
bermartabat.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

100

Dalam salah satu pernyataan yang diutarakan Bapak


Jokowi, disebutkan bahwa pemerintah akan membangun
sedikitnya 50.000 puskesmas dalam lima tahun mendatang.
Demikian dapat dihitung bahwa setidaknya rata-rata
pembangunan puskesmas pertahun yaitu sejumlah 10.000
puskesmas, terhitung semenjak pasangan Joko Widodo dan
Jusuf Kalla menjabat menjadi Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia pada tahun 2014. Hanya saja kenyataannya,
untuk membangun 10.000 puskesmas dalam 1 tahun yang
mencakup seluruh pelosok Indonesia mungkin masih dirasa
berat bagi pemerintah. Mengambil contoh data dari tahun
2009 ke tahun 2011, dimana pertambahan puskesmas tidak
lebih dari 1000 puskesmas, yaitu dari tahun 2009 sebanyak
8737 puskesmas, dan tahun 2011 sebanyak 9655 puskesmas.
Rekap terakhir tahun 2014 pun terhitung total puskesmas di
indonesia sebanyak 9719 saja. Dalam 3 tahun tidak ada
peningkatan sebanyak 500 puskesmas saja. Apabila dianalogi
berarti 1 hari membangun kurang lebih 27 puskesmas, tetapi
apakah sekarang sudah terelisasi. Hal ini perlu di evaluasi ulang
sebab target 50.000 puskesmas selama 5 tahun kurang realistis
mengingat kondisi belakang mengenai inflasi dapat pula
mempengaruhi pembangunan ini.
Setahun sudah pemerintahan Bapak Presiden Jokowi
berjalan. Namun bangunan yang dijanjikan belum juga terlihat.
Tutur bapak dengan adanya banyak puskesmas akan menjamin
kesehatan masyarakat yang terpencil. Lalu dengan tumbuhnya
ekonomi harus disertai dengan tumbuhnya kualitas
kesejahteraan masyarakat. Itulah janji-janji Bapak. Disini kami
hanya mengingatkan akan paradigma Bapak waktu itu.
Mungkin saja sebagai manusia yang kodratnya lupa, Bapak
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

101

sedang dalam fase itu. Tapi kami yakin Bapak tidak lupa dan
juga tidak lalai bukan? Disini kami ingin menagih janji Bapak
untuk segera direalisasikan. Entah takdir atau cobaan, semakin
lama umur pemerintahan bapak tetapi mengapa permasalahan
bertubi datang? Mulai dari kasus asap hingga melemahnya
rupiah. Kami tidak menyalahkan atau menyudutkan Bapak.
Tetapi dengan kesigapan pemerintahan Bapak diharap masalah
tersebut segera diatasi. Kesejahteraan masyarakat disini
diartikan bukan hanya sekadar kepuasan keberhasilan
terealisasikan puskemsas 50.000 tetapi lebih luas dari itu yakni
cara menyelesaiakan masalah yang mungkin timbul saat
pemerintahan Bapak.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

102

Surat Cinta Untuk Presiden Tercinta

Bagian 1

PAK JOK, SINI EYUK ({})


Aslama Nanda Rizal
Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FIB UGM

Untuk Bapak Presiden.


Halo, Pak Jokowi. Apa kabar? Semoga selalu sehat wal
afiat dan dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa. Pak Jok,
ciye udah setahun ya bapak bersama Pak JK memimpin negara
kita. Gimana rasanya, pak? Menyenangkan? Meletihkan? Atau
justru menyedihkan? Bagaimanapun itu, saya harap bapak
tetap tersenyum walau banyak hantaman menerpa.
Senyummu lho, pak. Marai kangen. Mohon maaf sebelumnya.
Begini lho, pak. Saya diminta menulis surat cinta untuk
Pak Jokowi oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas
Ilmu Budaya (FIB) UGM. Ehem. UGM lho, Pak. Kita satu
almamater. Saya juniormu, Pak. Walaupun beda fakultas. Tapi
gapapa. Saya bangga alumni UGM jadi Presiden. Karena ini
surat cinta, maka saya tidak menggunakan bahasa yang formal.
Saya pake bahasa sehari-hari saja, yang merakyat. Toh, Bapak
kan lahir dari rakyat. Murni orang sipil (baca: tukang kayu) yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

103

ketiban duren runtuh menjadi Presiden. Katanya, Bapak kan


merakyat. Saya gak mau menghina Bapak kok. Jangan kenain
saya pasal penghinaan Presiden ya, Pak.
Saya ingat sekali, setahun yang lalu. Saat masa-masa
kampanye Pilpres. Saya pendukung Bapak. Saya selalu banggabanggakan Pak Jokowi. Sebab, saya barisan BENTO (Benci
Suharto). Saya gak mau Prabowo unsur Orde Baru jadi Presiden.
Maka saya pilih Bapak. Sekarang, maafin saya ya, Pak. Saya suka
demo. Saya suka teriak-teriak menghakimi Bapak. Saya
memang memilih Bapak. Tapi saya bukan seorang loyalis,
apalagi fanatis. Saya punya ekspektasi besar sama Bapak,
setahun lalu. Sekarang, saya masih mencintai Bapak kok. Walau
kadang memaki. Maafin saya, Pak. Saya hanya frustasi dengan
kondisi bangsa kita saat ini.
Saya sadar betul, bapak Bukan raja apalagi Tuhan yang
bisa mengubah keblingeran kehidupan saat ini semudah
postingannya Jonru di Pesbuk. Butuh proses panjang. Tapi,
rakyat laper. Rakyat makin sengsara, Pak. Gimana dong?
Sementara si pemilik modal, makin gendut. Makin kenyang.
Saya tahu banget, Bapak terjebak oleh sistem. Bapak memang
Presiden, tapi Bapak gak punya kuasa lebih untuk mengubah
keblingeran itu. Bapak terjebak sama lingkaran orang-orang
sekitar Bapak yang sama keblinger-nya (apa kabar Ibu Suri, pak?
Masih jadi Ketua Umum ya? Hmm. Sudah kuduga). Jadi, yaudah
saya doain Bapak aja.
Pak, sewaktu kampanye, Bapak mendengungdengungkan sebuah konsep janji politik. Ya. Nawacita. Apa sih
itu, Pak? Saya taunya Cita Citata, Pak. Btw, Bapak udah goyang
dumang belum hari ini? Bohong lagu itu, pak. Katanya kalo
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

104

goyang dumang, semua masalah jadi hilang. Masalah saya kok


malah nambah sih, Pak? Saya setel lagu itu keras-keras tengah
malem, eh malah diomelin ibu kos. Katanya berisik. Padahal
mah karena saya belum bayar uang listrik.
Nawacita. Keren ya namanya, Pak. Siapa yang bikin tuh?
Ini serius. Sedikit meniru gayanya Bung Karno. Iyalah, partainya
Pak Jokowi Partai Banteng. Bantengnya beda sama Banteng
Bung Karno. Banteng Marhaen nengoknya ke kiri. Tanda
sebagai kaum kiri, Progresif-Revolusioner. Ada asapnya pula
keluar dari hidung. Garang banget. Ya memang partai Banteng
sejati. Beda sama Banteng anaknya, nengoknya ke tengah.
Badannya di kanan. Hmmm. Sudah kuduga. Dulu, Bung Karno
pidato ketika bertanggungjawab atas kasus G 30 S PKI.
Judulnya, Nawaksara. Kok nyama-nyamain pake nama Nawa
sih, pak?
Oke, Pak. Karena penasaran, saya searching aja apa sih
itu Nawacita? Gimana sih konsepnya? Apa saja isinya? Saya
cuma mahasiswa cupu, Pak. Gak tau apa-apa. Cuma taunya
Persib kemarin juara Piala Presiden 2015. Eh, ada bapak ya di
sana ikutan nonton? Wah iya. Saya liat lho. Bapak pake jaket
terus lengan jaketnya dinaikkin setengah lengan gitu. Lucu, ih.
Culun-culunnya Bapak, kayak ada manis-manisnya gitu. Btw,
salon langganan Bapak dimana sih? Eh, maaf. Tukang cukur.
Potongan rambut Bapak dari dulu gitu gitu aja. Pendek dan
disisir belah pinggir. Kayak potongan rambut saya waktu SD.
Disisirin mamah, tiap pagi. Sambil nonton Spongebob dan suka
ngambek kalau telat karena kelamaan nonton.
Pak, jangan becanda mulu ah. Saya beneran lho, tapi gak
serius. Soalnya serius udah bubar. Saya pun kecewa karena
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

105

vokalisnya es cendol eh candil- ternyata rambutnya itu palsu.


Make wig. Yailah, apasih di dunia ini sekarang yang gak palsu?
Kirain cuma ada alamat palsu. Ya, yang dinyanyiin Ayu Tingting
itu. Padahal sekarang udah gak tingting, ada punya anak. Tingtong. Hmmmmm.
Gini, gini lho, Pak. Setelah saya searching, ternyata
banyak ya Nawacita itu. Iyalah, ada sembilan poinnya. Saya
kritisi satu poin aja ya, pak. Gapapa kan? Otak saya belum
sampe buat kritisi semuanya. Maklum, kuliah aja masih sering
tidur di kelas. Kok sok-sokan mau kritik.
Poin yang terakhir, nomor sembilan Kami akan
memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia, melalui kebijakan memperkuat pendidikan
kebhinekaan
dan
menciptakan
ruang-ruang
dialog
antarwarga. Hmmmm. Gini lho, Pak. Katanya memperteguh
Kebhinnekaan,
tapi
kok
kelompok-kelompok
antikemajemukan bertopeng agama masih banyak, Pak? Bahkan
organisasi yang ingin membubarkan NKRI dan Pancasilanya jadi
satu negara dunia, Khilaf ah, semakin marak? Kok bapak diem
aja? Kok pak Luhut diem aja? Kok jenderal Ryamizard diem aja?
Oh iya, dia kan pak Menhan.
Masih anget, tiup gih biar cepet dingin. Dia ngeluarin
kebijakan yang super sekali. Bela Negara. Bagus sih, tapi kenapa
selalu PKI yang dicap makar terhadap negara? Kenapa komunis
yang selalu dianggap anti-pancasila. Itu lho, pak. Kaum HitamPutih yang cingkrang-cingkrang berjenggot lebat sama yang
suka pake cadar dan baju gombrang. Sering demo, bawa-bawa
bendera hitam dan bendera putih tulisan syahadat itu. Itu jelasjelas anti-NKRI. Anti-Pancasila. Mereka lho yang harusnya
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

106

disuruh wajib bela negara. Bukan kita, apalagi rakyat kecil.


mereka bertani aja udah bela negara, mereka cari nafkah untuk
keluarganya juga udah bela negara. Eh malah digebukin
tentara, kayak kasus petani di Urut Sewu, Kebumen, Jawa
Tengah. Iya, iya. Yang Gubernurnya rambutnya diwarnain putih
semua itu, biar gaul gitu lho.
Bhinneka, pak? Konflik atas nama agama makin marak.
Di Papua, dan lain-lain yang belum terekspos. Yang terbaru, di
Aceh Singkil. Alasan gereja dibongkar katanya gak punya izin.
Mau ibadah aja kok izin sih, pak? Masjid-mesjid Syiah dan
Ahmadiyah juga masih pada digembok, alias gak boleh
dibangun. Lah, pak piye? Baru aja Pak Jokowi ngeluarin
kebijakan paket ekonomi tahap 1,2,3 dan seterusnya kayak
sinetron Cinta Fitri. Yang tahap 2 saya inget, tujuannya
memudahkan investasi. Izinnya cuma 3 jam. Izin membangun
perusahaan juga semakin mudah. Di Jogja aja misalnya, wih
hotel dan apartemen makin banyak. Sama banyaknya juga yang
temen makan temen. Tapi ini kok, mau ibadah aja sulit banget
sih, pak? Ribet. Harus ada persetujuan dulu. Lah di Rembang aja
warganya gak setuju ada pabrik Semen PT SEMEN INDONESIA,
kok malah menang di pengadilan? Karena uang ya, pak?
Hmmmm. Sudah kuduga.
Saya gak bakalan kritik banyak-banyak dan panjangpanjang. Ilmu saya belum sampe. Belum tinggi seperti Kyai Haji
Al-Mukarombeng, Jonru. Saya ngefans banget sama beliau,
pak. Ustadz, kyai, syekh, dan sufi masa kini. Baca kitabnya (akun
pesbuk: Jonru), wuih luar biasa. Banyak fatwa bertebaran dari
mulut sucinya. Yang kayak begitu sesuai kan pak dengan Nawa
Cita nomor sembilan, menjaga kebhinnekaan?
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

107

Oh iya, maaf ya pak. Saya tau Bapak capek. Bapak pusing


mikirin Ibu Irina, eh Pertiwi. Bapak baru setahun menjabat saja,
sudah banyak dicaci. Ya Allah, Pak. Sabar ya. Abis Bapak gak ada
sangar-sangarnya sih. Imut banget, saya suka saya suka. Eh,
pak. Tadi kan saya udah cerita saya liat Bapak pas Persib juara
Piala Presiden 2015. Bapak nonton bareng Ahok sama Ridwan
Kamil. Saya perhatiin Bapak lho. Saya liat-liat kok kantung mata
Bapak makin tebal? Kantung celana saya sih makin robek, Pak.
Apalagi dompet saya, kosong. Gak ada isinya, akhir bulan. Muka
Bapak lemes gitu. Lusuh, kusam, gak bergairah. Tapi Bapak
mencoba menutupinya dengan selalu senyum dan
melambaikan tangan ke arah penonton lain. Khas Bapak
menyambut rakyat.
Saya kan udah bilang, pak. Senyumanmu lho. Marai
kangen. Bapak capek ya? Sama, saya juga capek kuliah. Mau
nikah aja. Hm. Yaudah deh, pak. Saya cuma bisa doain, semoga
bapak tetap semangat memimpin bangsa dan negara ini.
Semangat kakaaaaak!
Pak Jok, sini eyuk ({})
Bagian 2

Antara HAM, Nawacita dan Metallica


Khusnul Bayu Aji
LEM Fakultas Ilmu Budaya UGM
Dear Pak Jokowi,
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

108

Senang rasanya diperkenankan menulis surat untuk


Anda. Meskipun kali ini bingkainya adalah memperingati satu
tahun kepemimpinan Anda sebagai presiden. Siapalah saya
berhak menyurati Anda sebagai presiden. Saya hanya
mahasiswa kalau boleh dibilang begitu- biasa dari universitas
yang dulu almamaternya juga pernah Anda kenakan. Ya,
Universitas Gadjah Mada. Dalam surat ini saya hanya ingin
menyapa Anda dengan pikiran-pikiran sederhana dari rakyat
jelata tentang Indonesia akhir-akhir ini.
Pak Jokowi,
Rasa terima kasih saya haturkan kepada Anda karena
telah mau meluangkan waktu untuk memikul tanggung jawab
menjadi Presiden Indonesia. Waktu yang mungkin akan lebih
menyenangkan ketika Anda habiskan untuk berkumpul
bersama keluarga, menyaksikan putra-putri Anda tumbuh
sembari menunggu cucu dari anak dan menantu pertama Anda
hadir ke dunia. Waktu yang mungkin akan lebih mengasyikkan
juga ketika Anda menghabiskannya untuk mengurusi bisnis
mebel yang Anda miliki. Terima kasih juga untuk berbagai
prestasi yang sudah Anda ukir selama menjabat sebagai orang
nomor satu di negeri ini. Mulai dari perampingan kabinet yang
katanya akan memangkas pengeluaran negara dan
mengefektifkan birokrasi, meruntuhkan keekslusifan istana
dengan membuka ruang diskusi bagi rakyat, sampai pada
penolakan terhadap RUU tentang KPK yang beritanya akan
melemahkan badan pemberantasan korupsi tersebut. Sekali
lagi terima kasih banyak Bapak Presiden.
Pak Jokowi,
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

109

Memang benar telah banyak pencapaian yang Anda


buat untuk negeri ini selama satu tahun masa jabatan Anda
sebagai presiden. Akan tetapi, masih banyak juga kekurangan
kalau boleh saya nilai begitu- yang harus Anda pikirkan dan
saya harap akan segera diselesaikan nantinya. Tentu Pak Jokowi
masih ingat dengan masalah penggusuran Kampung Pulo,
masalah tentang petani Urut Sewu, di Kebumen, Jawa Tengah
yang ditodong senjata oleh TNI, atau mungkin masalah Salim
Kancil yang harus meregang nyawa karena dianggap melawan
berlangsungnya aktivitas penambangan pasir di Lumajang
bukan? Masalah-masalah yang terangkum dalam satu bingkai
yang selanjutnya saya labeli sebagai permasalahan HAM.
Apalagi saat kampanye sebagai calon presiden Anda pun juga
berjanji untuk mengadili pihak-pihak yang menyalahi HAM
ketika peristiwa 65 silam. Jadi fokus pertama saya dalam surat
ini adalah tentang HAM.
Pak Jokowi,
Satu tahun yang lalu ketika Anda terpilih sebagai
Presiden ke-7 negeri ini, Anda segera mencanangkan Nawacita
sebagai bentuk strategi untuk mencapai tujuan-tujuan selama
masa kepemimpinan Anda. Sembilan butir langkah taktis yang
Anda gulirkan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.
Sembilan cita-cita luhur yang Anda susun untuk membuat ibu
pertiwi semakin berdikari. Bukan bermaksud menyalahkan Pak
Jokowi, namun sembilan narasi besar itu belum sepenuhnya
terlaksana. Berkaca pada permasalahan Kampung Pulo, Urut
Sewu dan Salim Kancil, saya beranggapan bahwa negara belum
benar-benar hadir untuk melindungi segenap rakyatnya.
Padahal isi Nawacita yang pertama adalah menghadirkan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

110

kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan


memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
Pak Jokowi,
Sekali lagi dalam surat ini saya tidak bermaksud
menyalahkan atau menyudutkan Anda sebagai tersangka
utama dalam berbagai permasalahan bangsa. Jujur ketika
menuliskan ini masih tergambar jelas diingatan saya bagaimana
di tahun 2011 lalu Anda ikut berdesak-desakan bersama
penonton lain pada acara Rock in Solo di Alun-Alun Utara
Surakarta. Ketika itu saya begitu terheran-heran melihat
seorang walikota berada di antara kerumunan metalhead
sebutan untuk penggemar musik metal- mengenakan jaket
merah dengan kaos hitam bertuliskan Lamb of God. Anda
begitu antusias menyaksikan penampilan grup band Death
Angel dan Kataklysm sebagai bintang tamu utama kala itu, dan
Anda benar-benar terlihat seperti seorang headbanger.
Pak Jokowi,
Seperti yang telah banyak diberitakan oleh media, Anda
adalah seorang penggemar musik cadas. Awalnya saya sedikit
ragu. Seorang pejabat pemerintahan senang dengan musikmusik cadas? Namun nyatanya Anda memang begitu fasih
menyebutkan nama grup band beraliran rock dan metal macam
Led Zeppelin, Gun n Roses, Judas Priest, Motorhead, Slayer,
Pantera, Napalm Death, Iron Maiden dan yang pasti grup band
kesayangan sampai Anda tidak pernah absen datang ke konser
mereka, baik pada 1993 atau 2013. Aa, apalagi kalau bukan
Metallica. Bahkan pasca konser Metallica 2013 kemarin Anda
mendapat Bass yang ditandantangani langsung oleh Bassist
Metallica, Robert Trujillo.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

111

Pak Jokowi,
Sebagai penggemar Metallica, Anda tentu tidak asing
dengan lagu mereka yang dirilis pada 1988 berjudul And
Justice for All. Beberapa bagian dari lirik lagu tersebut
menyebutkan Nothing can save you. Justice is lost. Justice is
gone. Pulling your strings. Justice is done. Lalu benarkah sudah
tidak ada yang bisa menyelamatkan orang-orang terutama
warga negara Indonesia, wahai Pak Jokowi? Benarkah bahwa
keadilan sudah hilang? Dan benarkah bahwa keadilan telah
selesai? Sebagai seorang rakyat, terus terang saya berharap
poin pertama dari Nawacita dapat benar-benar terlaksana.
Cita-cita luhur untuk menghadirkan kembali negara dalam
melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara dapat terwujud, tidak peduli siapapun
itu. Semoga kedepannya masalah-masalah seperti Kampung
Pulo, Urut Sewu atau munculnya Salim Kancil-Salim Kancil lain
yang harus kehilangan nyawa akibat konflik kepentingan dapat
teratasi.
Pak Jokowi,
Kalau boleh sedikit menagih janji, peradilan terhadap
pihak-pihak yang melanggar HAM ketika tragedi 65 seharusnya
juga segera dilaksanakan. Beberapa tahun terakhir Indonesia
sudah dibuat geger akibat film Act of Killing dan The Look of
Silence karya Joshua Oppenheimer. Film tersebut saya rasa
telah mengubah sedikit demi sedikit sudut pandang masyarakat
Indonesia. Sejarah tinggalan orde baru mulai luntur akibat
masyarakat sudah mulai terbuka dan menayakan kebenaran
peristiwa 65. Akan tetapi, satu hal yang disayangkan adalah
sampai sejauh ini pengungkapan kebenaran peristiwa 65 hanya
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

112

mentok pada kegiatan-kegiatan diskusi di berbagai perguruan


tinggi. Terkesan isu mengenai peristiwa 65 hanya berkahir
sebagai perayaan seremonial belaka tanpa dibarengi langkah
konkret yang benar-benar mewakili proses pengungkapan
kebenaran tentang peristiwa tersebut dari pemerintah.
Nyatanya sampai satu tahun masa kepemimpinan Anda sebagai
Presiden belum ada berita yang menyebutkan adanya pihak
atau orang yang diproses secara hukum terkait peristiwa 65.
Pak Jokowi,
Sebagai penutup, semoga Anda selalu diberikan
kekuatan dan kesehatan untuk menyelesaikan masa jabatan
dengan gemilang, paling tidak untuk empat tahun kedepan.
Semoga Anda juga diberikan kesabaran dan ketabahan dalam
menghadapi hujatan dan cercaan. Satu lagi Pak Jokowi, semoga
Anda tidak kehilangan waktu untuk mendengarkan sekaligus
membaca lirik lagu-lagu yang penuh kritik sosial dari Lemmy
Kilmister (Motorhead), Tom Araya (Slayer), Philip Anselmo
(Pantera), Mark Barney Greenway (Napalm Death), Bruce
Dickinson (Iron Maiden) dan pastinya James Hetfield
(Metallica) selama Anda mengemban amanah menjadi
Presiden Republik Indonesia.
Salam hangat dari rakyatmu !

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

113

Surat Cinta untuk Presiden


BEM Fakultas Ekonomika & Bisnis UGM 2015

Kepada Presiden kami tercinta,


Bapak Joko Widodo
di tempat
Salam hangat kami sampaikan mewakili jutaan pemuda
dan mahasiswa Indonesia yang selalu menunggu langkah
gebrakan perubahan dari Bapak. Memasuki usia satu tahun
kepemimpinan Bapak yang dimulai pada 20 Oktober tahun
kemarin, beberapa pencapaian program yang Bapak luncurkan
telah menunjukkan hasilnya dan sebagian lagi masih dalam
proses. Tentu tak semuanya berjalan mulus. Tak jarang
kebijakan yang Bapak ambil menuai pro kontra baik dari
internal maupun eksternal pemerintahan.
Bersama surat ini, kami tak hanya ingin mengungkapkan
pemikiran kami terhadap permasalahan negeri ini tetapi kami
juga ingin menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa kami tak
hanya duduk diam di dalam kelas, mendengarkan ceramah
dosen, dan sibuk mempersiapkan masa depan kami sendiri.
Kami juga mencoba berperan aktif, bergerak, serta memikirkan
masa depan negeri ini dengan bersikap kritis tetapi tidak sinis
terhadap kebijakan dan permasalahan yang ada.
Permasalahan ekonomi negeri ini memang tak kunjung
mereda. Namun, kami disini hanya akan kembali mengulas
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

114

masalah-masalah yang mungkin sudah sangat sering berkicau


di telinga kita. Seperti mengenai pelemahan rupiah,
penyerapan anggaran, dan alokasi dana desa. Mungkin Bapak
akan bosan membaca topik yang sudah beribu-ribu kali dibahas
ini. Namun, pelemahan rupiah memang menjadi hal yang
mendesak dan meresahkan masyarakat apalagi dengan adanya
pemberitaan besar-besaran oleh media. Bermula dari kebijakan
The Fed untuk mengurangi stimulus moneternya yang
meningkatkan arus keluar modal secara signifikan
menyebabkan penawaran dolar berkurang dan nilai dolar
terhadap rupiah meningkat. Hingga kini pun The Fed masih
belum memutuskan untuk mengeksekusi rencananya
menaikkan suku bunga. Keadaan ini semakin dibuat runyam
dengan adanya devaluasi Yuan yang mengakibatkan aksi jual di
pasar keuangan karena kekhawatiran terganggunya
perekonomian Indonesia. Penurunan ekspor produk ke
Tiongkok dan membanjirnya produk impor Tiongkok juga
mengancam neraca pembayaran yang akan semakin defisit jika
impor tidak terkendali.
Kondisi pelemahan rupiah juga semakin diperparah
dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat lemahnya
penyerapan anggaran. Pelemahan pertumbuhan ekonomi juga
didorong oleh melemahnya kinerja komponen permintaan
domestik, yaitu konsumsi lembaga nonprofit dan konsumsi
pemerintah karena kurang optimalnya penyerapan APBNP
2015. Saat ini kondisi variabel perekonomian Indonesia sendiri
didominasi oleh faktor konsumsi sehingga belanja pemerintah
turut menjadi penentu pertumbuhan (besar-kecilnya
penyerapan anggaran).
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

115

Di sisi lain, kebijakan alokasi dana desa membawa


harapan baru dalam membangun perekonomian desa agar
lebih maju dan mewujudkan pemerataan kesejahteraan
ekonomi antara desa dan kota. Beberapa masalah seperti
penyaluran dan pencairan dana yang belum maksimal, kurang
siapnya lembaga dan institusi yang terkait, serta penghitungan
kisaran dana desa yang masih menjadi kontroversi menjadi
momok bagi program alokasi dana desa ini. Namun, dibalik
kelemahan tersebut kebijakan dana desa merupakan kebijakan
yang revolusioner jika pelaksanaanya berjalan optimal dan
tujuan awal kebijakan mampu tercapai.
Rasanya, ulasan singkat di atas mungkin belum
mencakup keseluruhan yang terjadi secara detail selama satu
tahun ini, Pak. Dan juga, tak ada gunanya pula kami banyak
melihat ke belakang sementara di depan masih banyak yang
harus dipikirkan. Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit
turut ikut membangkitkan semangat kami untuk mengawal
kebijakan-kebijakan lain yang tengah berjalan ataupun tengah
dirumuskan.
Di tahun 2016 nanti, Bappenas memperkirakan adanya
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8-6,2%, sementara World
Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi kita sebesar 5,3%.
Cukup tinggi memang perkiraan dari Bappenas bila menengok
pertumbuhan tahun ini yang diperkirakan BI berkisar 4,7-5,1%
dan belum stabilnya keadaan ekonomi global. Banyak sektor
yang harus didorong untuk terus mempercepat pertumbuhan
ekonomi, salah duanya adalah percepatan penyerapan
anggaran dan percepatan realisasi proyek infrastuktur.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

116

Investasi Indonesia yang sempat melambat karena


melambatnya realisasi proyek infrastruktur harus menjadi
catatan penting di lembaran baru esok. Di tengah geliat
kebangkitan investasi Indonesia, pemerintah harus memikirkan
bentuk upaya nyata untuk mempercepat proyek infrastuktur
serta merealisasikan janji-janji kepada para investor. Hal yang
memperlambat penyerapan anggaran seperti ketakutan
pejabat akan adanya kriminalisasi juga harus segera diatasi.
Upaya ini membutuhkan kesadaran diri dan kerjasama dari
segala pihak.
Revolusi mental, salah satu hal yang pernah Bapak
tekankan di awal perjalanan kami harap bukan sekedar
branding sesaat saja. Revolusi mental dapat menjadi sebuah
solusi jangka panjang akan perbaikan di sektor perekonomian
juga. Revolusi mental pejabat dan peran yang terlibat
didalamnya untuk bertindak bersih, bermoral, serta sesuai
dengan regulasi yang ada dapat mengurangi tindak
penyimpangan di masyarakat. Harapan secara langsungnya
adalah berkurangnya tingkat KKN, tidak adanya ancaman
kriminalisasi kosong, penyerapan anggaran yang cepat dan
sesuai prosedur, terselesaikannya infrastuktur secara cepat,
dan percepatan serta pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Akhir tahun ini, bukanlah akhir tahun yang ringan, Pak.
Sekedar mengingatkan kembali bahwa ASEAN Economy
Community sudah di depan mata. Mungkin bagi kami orang
yang sudah mengetahui gambaran dan keadaan dari AEC saat
ini, hal tersebut bukanlah sesuatu ketakutan yang besar.
Namun, di luar sana masih banyak yang belum mengetahui apa
itu AEC ketika justru mereka nantilah yang akan berperan di
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

117

dalamnya. Sudah sejauh manakah persiapan SDM kita ketika


AEC beberapa bulan lagi akan dilaksanakan secara 100%?
Bapak Jokowi yang kami hormati, kami mungkin
memang baru mengetahui dan meraba sedikit tentang
bagaimana rumitnya pengelolaan suatu negara. Kami juga baru
belajar berteori, belum sepenuhnya merasakan bagaimana
sulitnya sebuah implementasi untuk wilayah seluas negara ini.
Namun, kami berharap dengan ini kami dapat menunjukkan
eksistensi bahwa ada pergerakan pasti dari kami untuk negeri
ini. Bahwa ada berjuta mahasiswa, calon pemimpin bangsa,
yang peduli dan tak segan turun tangan secara langsung demi
kemajuan negara. Ada kami yang akan selalu ada untuk
membantu Bapak mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil,
dan makmur, sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.
Satu tahun telah terlewati, bukan saatnya lagi untuk
menebar janji untuk tahun depan nanti. Rakyat butuh sebuah
realisasi untuk kemajuan yang pasti. Selamat, Bapak, atas satu
tahun yang cukup banyak perubahan berarti. Semoga esok
akan lebih baik. Selamat berkarya dan mengabdi kembali negeri
ini.
Terima kasih.
Sumber referensi:
Irene Inriana, G. G. (2015). CNN Indonesia. Retrieved
Oktober Jumat, 2015, from
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/2015102217120392-86718/bkpm-investasi-kuartal-iii-tumbuh-17-meskiekonomi-melambat/

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

118

SURAT CINTA UNTUK PRESIDEN

LM Psikologi UGM 2015

Kepada Yang Kami Hormati Sepenuh Hati


Bapak Presiden Republik Indonesia
Ir. Joko Widodo
di Tempat
Assalamualaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Bapak Presiden yang kami hormati. Bagaimanakah
kabar Bapak hari ini? Sehatkah? Kami di sini selalu mendoakan
kesehatan dan kebahagiaan Bapak di sana. Bagaimana dengan
tugas-tugas Bapak? Lancarkah? Kami di sini pun selalu
mendoakan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas dan amanah
yang Bapak emban saat ini. Bagaimana dengan keluarga Bapak?
Semoga selalu diberi yang terbaik dan keharmonisan sepanjang
hayat ya, pak..
Bagaimana dengan rakyat Indonesia? Baik-baik sajakah?
Bagaimana dengan kesejahteraan dan kekuatan bangsa ini?
Semakin sejahterakah?

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

119

Rasanya, untuk menjawab itu kita perlu berpikir lagi ya,


Pak. Terutama di saat bencana nasional terjadi dan membuat
rakyat-rakyat negara ini harus berjuang lebih kuat lagi
menghadapinya.
Kemarin, 20 Oktober 2015 tepat setahun sudah Bapak
Jokowi memimpin negara ini. Kami mengucapkan banyak
terima kasih atas pengorbanan dan perjuangan Bapak selama
setahun ini untuk memperbaiki dan terus berusaha
menyejahterakan rakyat. Kami tahu, tidak mudah untuk
menyelesaikan semuanya dalam sekejap. Tapi tentu Bapak dan
para menteri lebih tahu akan hal itu.
Bagaimana kabar program Nawacita yang Bapak
tawarkan kepada bangsa ini? Ah, ya, sepertinya sudah mulai
berjalan sejak lama ya, Pak. Namun, bolehkah kami
menyuarakan kegelisahan hati kami kepada Bapak? Sebagai
seorang mahasiswa dari kampus dimana Bapak adalah salah
satu alumninya, kami merasa sangat bangga bisa
menyampaikan kegelisahan kami ke kakak alumni kampus
Gadjah Mada ini.
Bapak Presiden yang kami hormati,
Beberapa hari yang lalu, kami mengadakan diskusi
terkait perjuangan Bapak menjalankan program Nawacita.
Khususnya pada poin kelima dan kedelapan yang menggagas
Kartu Indonesia Pintar serta kegiatan Bela Negara. Mungkin jika
sempat, boleh Bapak membaca rilis hasil diskusi adik
almamatermu ini terkait program terbaik Bapak bangsa saat ini.
Tahukah Bapak? Ternyata diantara teman-teman kami,
banyak sekali yang kagum akan konsep Nawacita yang Bapak
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

120

usung. Betapa bangganya kami memiliki pemimpin dengan


pemikiran-pemikiran yang hebat, yang akan mewujudkan citacita bangsa ini. Betapa bangganya kami memiliki pemimpin
yang begitu down-to-earth, begitu dekat dengan rakyatnya,
begitu cinta pada negerinya.
Kami tahu, program Indonesia Pintar dicanangkan agar
rakyat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan
setara di semua daerah. Tapi, mengapa masih banyak daerah
yang tidak merasakan bahkan tidak tahu bahwa ada lho
program pemerintah untuk mencerdaskan rakyat Indonesia?
Kami pun tahu, program Bela Negara yang akan segera
dilaksanakan memiliki tujuan untuk memupuk kembali rasa
nasionalisme dan rasa cinta tanah air dari rakyat untuk negeri
ini. Tapi, mengapa masih banyak pejabat negara yang bahkan
tidak memberikan bahkan menjadi role-model yang baik untuk
rakyat Indonesia? Mungkin, Bapak bisa menjawab kegelisahan
hati ini...
Bapak Presiden kami yang kami hormati setulus hati...
Tidakkah Bapak penasaran mengapa permasalahan
negeri ini tidak kunjung berhenti? Perlukah ada berbagai
macam program untuk memajukan negeri ini?
Menurut hemat kami, sebagai mahasiswa yang
mempelajari hal-hal tentang manusia, alangkah lebih baik jika
pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah
bekerja sama untuk mencari tahu titik permasalahan di negeri
ini. Sudah? Ah, ya, mungkin sudah... Lalu mengapa masalah ini
masih belum selesai?
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

121

Mungkin Bapak melupakan sesuatu.. Mungkin tanpa


Bapak sadari, Bapak melupakan hal kecil yang penting. Apa itu?
Rakyat.
Mungkin Bapak dan partner kerja Bapak di
pemerintahan lupa pada rakyat. Lupa menanyakan langsung
apa yang rakyat butuhkan. Lupa menanyakan apa
permasalahan yang sesungguhnya terjadi di kalangan rakyat
Indonesia, dan mungkin lupa menanyakan apa yang hilang dari
jiwa bangsa ini.
Bolehkah kami memberi masukan untuk negeri kita
tercinta ini? Jikalau tidak boleh, kami tetap akan menyuarakan
hati kami demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini. Atas
dasar cinta tanah air dan bangga menjadi bangsa ini, kami harus
menyampaikannya.
Wahai pemimpin negeri ini..
Mungkin kita semua belum melakukan asessment yang
baik, pengambilan data yang baik yang langsung bersumber
dari rakyat. Mungkin kita semua juga belum menjadi pemimpin
dan rakyat yang baik untuk negeri ini. Banyaknya korupsi,
bencana karena ulah tangan manusia, ketidakjelasan peraturan
yang ada, mungkin semua itu terjadi karena belum adanya
kerjasama yang baik antar pemimpin dan rakyatnya.
Mungkin juga pemimpin dan rakyat negeri ini belum
memiliki sistem evaluasi yang baik. Mungkin pemimpin bangsa
ini tidak lagi mendengar suara rakyatnya, atau mungkin rakyat
yang terlalu pesimis dengan pemimpinnya karena telah
dipenuhi rasa kecewa. Mungkin... Hanya mungkin..
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

122

Pesan kami hanya satu, Pak Jokowi, Bapak kebanggan


bangsa ini. Saat ini. Pesan kami sebagai mahasiswa psikologi
dan sebagai rakyat Republik Indonesia yang kita cintai. Ajari
petinggi negara ini untuk menjadi role-model yang baik karena
bibit-bibit pemimpin bangsa pasti akan mencontoh pemimpin
sebelumnya. Ini yang dinamakan prinsip modelling dalam ilmu
kami. Ajari petinggi negara ini untuk berempati dan bergerak,
bukan hanya berbicara dan mencari sensasi di media. Karena
rakyat merasakan, rakyat melihat, dan rakyat mencontoh. Memodelling. Tidak perlu ada program bela negara jika rakyat
melihat pemimpinnya mencintai negara ini, bersih dari tikustikus pencari uang, bersih dari fitnah sesama, bersih dari omong
kosong. Tidak perlu ada program Indonesia Pintar jika memang
rakyat termotivasi dari pemimpinnya untuk menuntut ilmu
demi kemajuan bangsa, bukan hanya sekedar mengejar gelar
dan prestise semata.
Mungkin celotehan anak kecil ini tidak berkenan di hati
para dewasa. Mungkin tidak seharusnya kami berceloteh
kesana-kemari kepada para dewasa. Tapi, bukankah celotehan
anak kecil adalah yang paling tulus diucapkan dari dalam
hatinya?
Kami tahu, bergerak itu tidak semudah berbicara karena
lidah tidak bertulang. Namun, jadikan suara-suara dari lidah tak
bertulang ini sebagai masukan, perhatian, dan rasa cinta dari
kami yang jauh di bawah sini. Karena kami percaya, kami yakin
pada pemimpin kami bahwa perubahan yang lebih baik akan
terjadi.
Kami percaya padamu, Bapak Presiden Joko Widodo!
Dari kami yang menantikan perubahan!
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

123

SURAT CINTA UNTUK PRESIDEN

Mahardika Agil Bimasono


BEM Fakultas Peternakan UGM

Assalamuallaikum warohmatullahi wabarakatuh.


Dear Pak Jokowi,
Apa kabar Bapak? Selamat ya, pokoknya selamat dalam
keadaan apapun deh. Semoga Ptetap berkah dalam limpahan
(cita-cita) kesejahteraan ya kak. Perkenalkan Pak nama saya
Bima. Ya sementara ini sih saya masih menjadi orang yang
duduk diam dlongap dlongop cari ilmu di Fakultas Peternakan
UGM. Bersebelahan dengan fakultas Bapak dulu. InsyaAllah
Pak, suatu saat nanti Swasembada yang saya pelajari saat ini
bisa terwujud ya Pak ya, Amin. Atau Bapak sendiri sudah siap
untuk Swasembada Pak? Sudah seberapa jauh? Boleh lah Pak
kapan-kapan kita berkolaborasi untuk mewujudkan kedaulatan
itu ye pak yee.
Btw, happy anniversary ya buat Pak Jokowi dan Pak JK
yang sudah setahun memimpin pemerintahan Indonesia. Saya
tau kok pak rasanya berat banget. Mimpin diri sendiri aja susah
apalagi mimpin Negara ya pak ya. Saya rasa Pak Jokowi saat ini
lebih kelihatan pucat dari Pak Jokowi yang dulu. Ya waktu masamasa kampanye itu. Saya ingat betul Pak betapa meriahnya
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

124

dulu masa kampanye Bapak dan Dak JK yang saat ini udah anniv
ya Pak. Kalo anniv nya orang pacaran itu pasti syukuran pak,
traktir temen, atau jalan-jalan quality time berduaan gitu, yah
seneng-seneng lah. Tapi kok anniv-nya Pak Jokowi dan Pak JK
malah justru banyak masalah muncul ya? Kalem Pak kalem.
Saya tau Bapak dan Pak JK orangnya kalem. Saya juga tahu
berbagai prestasi dari Pak Jokowi dan Pak JK itu setumpuk di
periode tahun pertama ini. Tapi ya juga harus mengurangi
masalah yang setumpuk juga kan Pak? Hayo masalah mana aja
yang belum kelar? Saya sih tidak mengharapkan buat Pak
Jokowi dan Pak JK syukuran anniversary terus ngundang
seluruh masyarakat Indonesia. Saya juga mikir kok pak, buat
Swasembada Pangan aja susah sekali apalagi buat nraktir seIndonesia. hahahaha..
Tapi Bapak nggak sakit kan pak? Bapak pucat ataupun
banyak pikiran, Bapak harus tetap jaga kesehatan, makan
makanan yang bergizi cukup dan minuman yang sehat Pak.
Yang kaya sumber karbohidrat, serat, protein, lemak, dan
vitamin. Jangan lupa juga pertimbangkan kandungankandungannya Pak nanti malah over kan bahaya. Harus di cek
dulu sama tester masakan Bapak supaya Bapak nggak
keracunan. Atau kalau perlu ada presentasi gizi dari ahli-ahli
nutrisi sebelum Bapak menyantap makanan, biar Bapak beserta
keluarga itu tau seperti apa sih rata-rata kebutuhan gizi
manusia di Indonesia? Sudah cukupkah kebutuhan gizi saat ini
untuk kehidupan masyarakat luas? Renungin aja Pak.. bentar
kok. . . .
Anyway, boro-boro soal gizi Pak., soal kedaulatan
pangan aja masih gigit jari. Eh bukan gigit jari tapi hanya
melongo. Kalo gigit kan tandanya ada yang dimakan, kalo
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

125

melongo kan cuma kemasukan angina. Sama aja kan Pak


dengan keadaan Indonesia saat ini yang untuk digigit aja nggak
ada?
Gini nih Pak, bukan bermaksud untuk membela-bela
pangan. Saya minta maaf juga kalo misalkan kami, para pejuang
kedaulatan pangan terlalu rewel terhadap Bapak. Dikit-dikit
protes, aksi, ngadain kajian lalala yeyeye pokoknya deh. Santai
aja Pak, Bapak nggak berjuang sendirian. Bapak tahu kan kirakira jumlah penduduk di Indonesia berapa? 240 juta Pak.
Banyak banget itu loh. Di negeri yang katanya negeri agraris ini
tapi pangan juga masih miris, iya kan Pak? Bapak tahu nggak
kira-kira jumlah konsumsi susu, daging, dan telur di Indonesia
berapa? Aduh bahkan saya sendiri malu untuk menuliskannya
Pak. Saat ini konsumsi daging di Indonesia hanya 1,8
kg/kapita/tahun. Sementara itu negara tetangga Filipina udah
7 kg/kapita/tahun. Atau Malaysia Pak yang udah 15
kg/kapita/tahun. Tentu saja hasil yang sangat miris kan Pak?
Nyentuh angka 2 aja belom apalagi mau disejajarin dengan
Malaysia. Atau, Bapak mau tahu konsumsi daging di Amerika
berapa? Negeri yang katanya sohib kentel Indonesia itu..
mereka udah 35,8 kg/kapita/tahun lho Pak, gimana? Sangat
tertinggal jauh kan Pak? Seakan Indonesia baru pakai sepatu,
Amerika udah finish pak, ketinggal jauhh uhhhhhhh. Tapi
gapapa, siapa thau Indonesia punya jetpack kayak di GTA itu lho
Pak biar semakin kenceng larinya hahaha.
Susu gimana Pak susu? Iklannya di tv sih oke oke pak,
susunya enak-enak (ups..).Tapi susu masih sulit diknosumsi
masyarakat. Ya mungkin karena susu mahal ya. Atau
masyarakatnya aja yang nggak mau menganggarkannya untuk
minum susu. Lalu kalau seperti itu gimana Pak? Mau ngomong
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

126

swasembada lagi? Ahaha kapan Pak? Bukan mimpi kan? Saat ini
konsumsi susu di Indonesia itu cuma 12,10 liter/tahun setara
susu segar. Masih jauh di bawah konsumsi per kapita negaranegara ASEAN lainnya. Konsumsi susu Malaysia sebesar 36,2
kg/kapita/tahun, Myanmar 26,7 kg/kapita/tahun, Thailand 22,2
kg/kapita/tahun, dan Filipina 17,8 kg/kapita/tahun. Lagi-lagi ya
Pak, Indonesia kece banget. Dapat predikat ter se-Asia
Tenggara. Terendah tapi ya.. atau mau tahu amerika Pak? Udah
127 liter/tahun Pak. Finlandia yang katanya negara dengan
sistem pendidikan terbaik didunia udah 135 liter/tahun lho pak.
Gimana? Udah geleng-geleng kepala belum? Gimana
pendidikan mau maju yang diidamkan seperti Finlandia itu kalo
kebutuhan nutrisi tubuh aja masih awut-awutan.
Hmm sekarang saya mengajak Bapak ngobrolin soal
telur nih Pak. Ya mungkin agak lumayan baik lah dibanding susu
atau daging. Saya juga sering makan telur kok pak, biasanya di
burjoan gitu, bilang gini pak ..a nastel 1 minumnya es susu
jangan lupa pake sambal makan sini ya a.. Walaupun sepiring
segelas seenggaknya saya udah membantu untuk ningkatin
kosumsi susu kan Pak? Hihihi.. Ohya, tingkat kosumsi telur
cuma 6,78 kg/kapita/tahun lho Pak. Saya sih tidak ingin
membandingkan lagi pak, cukup sakit, cukup jelas kalo kita
sangat tertinggal baik di ASEAN ataupun dunia untuk soal
pangan. Lalu kita bisa ngapain Pak?
Nih ya Pak, saya kasih perumpamaan. Dari total tingkat
konsumsi daging, susu, telur, di Indonesia saat ini jika
dibandingkan dengan negara lain, ibarat ada 4 pemuda kece
dalam sebuah ruang makan itu katakanlah namanya Christian
Bautista (Filipina), Pop Shuvit (Malaysia), Eminem (Amerika),
dan Afgan (Indonesia) mereka lagi makan siang bareng nih pak,
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

127

menunya Eminem Daging 2 biji, segelas gede susu, sama


sebuah telur, wah enak ya pak. Kalo Pop Shuvit ya lumayan lah
separuh daging, setengah gelas susu, sama sepotong telur,
Christian Bautista juga seperempat gelas susu, seperempat
potong daging, setengah potong telur.. ya not too bad ya Pak.
Lalu gimana Afgan pak? Penyanyi cute, ganteng,
menggemaskan itu? Kasian lho Pak, dia cuma makan secuil kecil
mungil mini icrit daging, secuil mini mungil telur, dan setetes
susu. Waduh.. kan kasian Pak nanti dia nyanyi gimana kalo
cuma dikasih makanan kaya gitu? Paling ya Afgan bilang ..a
minumnya minta air putih aja ya a makasih.. sambil
merenung harus sadis caramu memakani diriku.. kan
kasian Pak. Malu lah sama temen-temennya yang lain. Ilustrasi
itu sama aja kaya yang dirasakan rakyat Indonesia saat ini.
Mereka yang lapar dan butuh nutrisi untuk kehidupannya,
untuk beraktifitas. Saya sarankan juga lho buat Bapak makan
daging, susu, telur tiap hari biar pikiran semakin bersinar Pak.
Bapak tahu kan kemarin ada masalah apa? Bukan
masalah sama pacar kok Pak. Masalah gonjang-ganjing harga
daging yang melambung tinggi? Itu kenapa pak? Hayoo.. saya
tidak akan ulas terlalu panjang masalah itu kok pak, Cuma saya
ingin menelisik lebih lanjut aja soal kedaulatan ini ada
hubungannya dengan janji Nawacita Bapak waktu kampanye
itu.. itu lho pak, point nomer 5,6,7 yang isinya kek gini nih
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui
peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan
program Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan Indonesia
Sejahtera. 6. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 7.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

128

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar


internasional
Mungkin nggak terlalu spesifik tentang apa yang saya bicarakan
diatas kan pak? Tapi untuk merealisasikan Nawacita tersebut
kayaknya Bapak harus menyeret masalah ini Pak. Entah soal
polemik daging kemarin sore, cita-cita susu dan telur. Atau
mafia dan cerita dibelakangnya Pak. Saya sih cuma mengharap
nih Pak, jangan terlalu banyak janji. Sakit saya kalo mendengar
janji yang sangat dinanti-nanti ternyata tidak terealisasi. Kayak
pacar saya dulu pak, banyak janji mau setia sama aku eh
ternyata malah aku diselingkuhin coba? Sakit pak. Atau Bapak
pernah juga mengalami hal itu? Enggak ya Pak, saya yakin
Bapak dan ibu Iriana kan harmonis romantis sejak dulu,
ciyeeee.
Sedikit mengulas saja Pak, kalau sektor peternakan saat
ini perlu adanya integrasi nasional, sebab peternakan saat ini
kalau nggak berbasis kerakyatan ya industri yang sangat kaya.
Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin kek lagu
Rhoma Irama gitu pak.. belum lagi terlalu rapi dan banyaknya
mafia dibalik sektor peternakan. Tapi ayolah Pak, jangan cuma
di takut-takutin pake UU Pangan aja, harus ada tindak lanjut
yang jelas dong ah.
Itu juga Pak, apa namanya eee permainan data. Iya, saat
ini permainan data sektor peternakan masih sering labil dan
tidak tetap lho Pak. Itulah kadang yang sering buat PHP
swasembada. Katanya 2010, lalu 2014, eh gagal lagi terus 2020,
kalo gagal lagi mau kapan pak? Jangan sampai banci
perempatan ikut bersuara ..selak ijo pak, selak ijo. Ayolah
pak, kapan Bapak ada waktu untuk diskusiin masalah ini?
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

129

Duduk bareng stakeholder masalah peternakan terkait,


evaluasi bertahap dan tentunya sambil makan susu, telur,
daging. Biar sedep seger sebooohh...
Karena Pak, saat ini masalah peternakan bukan cuma
urusan pangan, tapi juga urusan hukum. Jadi mau tak mau ya
mau gimana lagi harus ada kebijakan. Jangan terlalu banyak
impor juga Pak, daging impor, susu impor, bahkan jeroan
(bukan daleman lho) pun impor. Yang disana jadi makanan
anjing, disini jadi makanan enak manusia, miris. Jangan sampai
ada rumah makan Padang tanpa rendang, atau air susu yang
diganti air tajin gara-gara kesemrawutan ini.
Yaudah pak gitu aja dulu, saya tau Bapak juga bakal
capek baca tulisan saya yang panjang semrawut dan
menggemaskan ini. Maafin ya pak kalo banyak salah, saya
tunggu swasembadanya lho Pak. Jangan PHP lagi. Happy
Anniversary Pak! Semoga kedepan bisa semakin kayak bus
Sumber Kencono, yang cepat, tegas dan menggelitik. Amin.
Ditunggu kebijakan ngehek selanjutnya ya Pak. Makanmakannya nunggu swasembada aja dulu biar kece. Anyway ini
cuma surat cinta lho pak, jangan dikenain pasal penghinaan
presiden. Huhuhu, bay bapaakk..
Sumber Data : di akses pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015 Pukul
22.00

http://bisnis.liputan6.com/read/623106/konsumsidaging-ri-cuma-18-kg-kalah-dari-malaysia-dan-filipina
http://www.gatra.com/nusantara-1/nasional-1/39035konsumsi-daging-sapi-pada-2030-sekitar-12-3-juta-tonper-tahun.html
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

130

http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/04/seperemp
at-daging-dunia-dikonsumsi-china
http://finance.detik.com/read/2015/09/17/150817/30216
72/1036/konsumsi-susu-per-kapita-indonesia-terendahdi-asean-hanya-121-liter-tahun
http://www.urbanindonesia.com/2014/09/nawa-cita-9program-prioritas.html
http://kandhiejaya27.blogspot.co.id/2013/11/peternakan
-dalam-membangun-indonesia.html

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

131

Surat untuk Jokowi: Setahun Nawacita Bagi


Pertanian

Dewan Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM

Kepada Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia. Apa


kabar Bapak sekeluarga ?
Di 100 hari Kepemimpinan Bapak sebagai Presiden RI? Kami
harap Bapak sekeluarga baik-baik saja di Istana Negara. Sayang
seribu sayang, keadaan Bapak tidak sebanding dengan keadaan
pertanian di Indonesia saat ini yang tidak dalam keadaan baik.
Saat ini, 28,5 juta penduduk Indonesia berstatus miskin, dan 18
juta diantaranya berasal dari pedesaaan yang mayoritas
bekerja sebagai petani dan nelayan. Jumlah rata-rata
pendapatan petani di Indonesia sekitar Rp 1 juta per bulan atau
sekitar 30 ribu per hari. Bayangkan Pak, bagaimana keluarga
petani dan nelayan bisa memberikan gizi yang baik untuk
keluarga mereka? Bagaimana mereka bisa menyekolahkan
anak-anak mereka? Bagaimana mereka bisa mendapat
pelayanan kesehatan yang baik jika hanya berpenghasilan 1
juta per bulan?
Sebanyak 75% tingkat pendidikan petani Indonesia
tidak tamat dan tamat SD, 24% lulus SMP dan SMA, dan hanya
1% yang lulus Perguruan Tinggi. Sekitar 65% petani Indonesia
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

132

adalah petani subsisten (bertani untuk memenuhi


kebutuhannya sendiri) dengan kepemilikan lahan kurang dari
0,5 ha. Bagaimana petani bisa meningkatkan produksinya jika
lahan saja masih minim? Bagaimana petani bisa melakukan
usaha pertanian jika petani dan nelayan dipersulit dalam
mendapatkan modal. Bayangkan saja Pak, bunga bank di
Indonesia tergolong sangat tinggi yaitu 14% per tahun, jauh
dibawah Jepang yang hanya 0,5%; Korea 2%; dan Thailand
3,8%. Hal inilah yang menyebabkan petani dan nelayan
kesulitan mendapatkan kredit. Sungguh ekonomi kita telah
memarjinalkan petani dan nelayan ke golongan paling sudra.
Bapak Jokowi, sebentar lagi bulan Desember 2015 akan
tiba. Bapak Jokowi tahu ada apa di bulan Desember 2015? Ya,
kalau Bapak lupa, kami akan mengingatkan kembali bahwa
bulan Desember 2015 akan ada AEC (Asean Economic
Community). Sungguh kami takut Pak, jika melihat kesiapan
masyarakat tani dan nelayan dalam menghadapi AEC ini.
Berdasarkan survei yang kami lakukan di Jogja, 90% petani dan
nelayan tidak tahu apa itu AEC. Bagaimana petani dan nelayan
bisa mengahapi AEC jika pengertian dan maksud dari AEC saja
mereka tidak tahu. Kami takut, masyarakat kita hanya sebagai
pengikut saja, sedang pemain utamanya adalah negara-negara
lain. Kami takut produk pertanian dan perikanan kita kalah
bersaing dengan luar negeri. Kami takut produk pertanian kita
dihargai murah karena hanya berupa ekspor barang mentah,
bukan barang olahan yang memiliki nilai tambah tinggi,
berkemasan menarik, serta dipasarkan dengan strategi
pemasaran yang baik. Petani kita mana tahu Pak hal-hal
semacam itu. Untuk itu disinilah peran pemerintah khususnya
Pak Jokowi sebagai penentu kebijakan pertanian Indonesia)
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

133

untuk memberikan pengetahuan, pengarahan, dan


pendampingan kepada petani dan nelayan tentang faktor
produksi dari hulu ke hilir sehingga produk pertanian kita dapat
bersaing bahkan menjadi pemain utama dalam perdagangan
bebas AEC tahun depan.
Bapak Jokowi yang baik hatinya,
Kami mengakui dan sangat mendukung bahwa Bapak
akan mengangkat kembali wajah pertanian Indonesia dengan
rencana swasembada pangan dalam waktu 3 tahun dan akan
menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sungguh
kami mendukung Bapak akan membangun bendungan dan
memperbaiki irigasi serta memberikan subsidi benih dan
pupuk. Kami mendukung kinerja Ibu Susi yang dengan tegas
akan menangkap pencuri sumber daya laut kita. Kami
mendukung adanya swasembada pangan untuk Indonesia
adalah sebuah keharusan. Namun, perlu digarisbawahi Pak,
sesungguhnya kedaulatan tidak hanya dimaknai dengan
memberikan produksi melimpah dan berhasil menggenjot
ekspor, tetapi lebih ditekankan pada pemenuhan akan
kesejahteraan petani dan nelayan. Kedaulatan ini meliputi:
kedaulatan akan penguasaan lahan, kedaulatan akan modal,
kedaulatan akan benih, kedaulatan akan benih ikan, kedaulatan
akan pupuk, kedaulatan akan pestisida, dll.
Bagaimana bisa kita dikatakan melakukan swasembada
dan berdaulat akan pangan jika, rakyat tani telah kehilangan
kedaulatannya dengan dikuasainya benih oleh perusahaan
agribisnis raksasa seperti Du Pont, Charoen Phokphand,
Sygenta, Novartis, Monsanto, Sakata, Bayer, Delta and Pine
Land dan anak-anak perusahaan mereka di tingkat nasional.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

134

Sementara itu, perusahaan agribisnis tersebut juga


menghasilkan pestisida yang lagi-lagi merenggut kemandirian
petani. Rata-rata nilai pasar per tahun dari industri pestisida ini
setara dengan sepersepuluh GDP Indonesia: 240 juta
penduduk. Lalu, apakah program UPSUS (Usaha Khusus) yang
menjadi andalan kementrian pertanian akan berhasil
mensejahterakan rakyat? Karena dengan tercapainya
swasembada pangan sekalipun belum menjadi garansi
kesejahteraan petani akan terwujud. Hal yang perlu Bapak
lakukan adalah mengaudit kembali apakah Upsus ini benarbenar dapat memberikan dampak positif bagi petani atau ini
hanya sarana bagi pemerintah untuk pencitraan dan
menghambur-hamburkan uang. Hal yang perlu Bapak lakukan
adalah dengan mendidik petani-petani kita, mengajari petanipetani kita untuk melek teknologi, memberikan beasiswa
kepada anak-anak petani supaya orang-orang yang bekerja di
bidang pertanian (bidang yang menghidupi pangan nasional ini)
adalah orang-orang yang berkompeten dan handal dari segi
berpikir. Itulah sebenarnya wujud nawacita poin ke 6 yaitu
meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional
Adanya perkebunan hanya digunakan sebagai mesin
penghasil uang bagi segelintir perusahaan saja. Dari total luas
lahan sawit yang ditanami sebesar 5,5 juta hektar sebanyak 4
juta hektar (67 persen) dikuasai oleh perusahaan swasta
sementara sisanya dikelola oleh perkebunan-perkebunan kecil
berbasis keluarga tani. Ketidakadilan serupa terjadi pada
masyarakat kecil yang hidup di pesisir pantai sebagai nelayan
kecil. Sebagian besar nelayan tidak mampu mengakses
teknologi yang diperlukan dalam menjalankan aktifitasnya.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

135

Sebanyak 95 persennya adalah nelayan miskin. Sementara


sisanya adalah para juragan pemilik perahu yang hidupnya
sejahtera. Nelayan juga seringkali terbelit utang kepada para
juragan, selain cicilan yang membengkak, nelayan juga ditekan
dengan harga jual yang dipotong oleh para juragan. Belum lagi
datangnya perusahaan besar yang kerap menyedot dan tidak
menyisakan kekayaan alam bagi para nelayan kecil. Jika hal ini
terus Bapak biarkan maka kedaulatan hanya akan dicapai oleh
perusahaan-perusahaan besar dan kaum pemodal yang sangat
kapitalistik, sedang masyarakat tani dan nelayan tetap saja
dibawah garis kemiskinan. Untuk itu, Kami juga menuntut
dilaksankannya Reforma Agraria sesuai dengan yang tercantum
dalam UUPA 1960 supaya terciptanya sumber-sumber
kesejahteraan masyarakat yang berbasis agraria. Saya meminta
kepada Bapak untuk dapat melindungi hak asasi petani dan
memberikan lahan supaya petani Indonesia bisa sejahtera. Saat
ini, perlahan namun pasti, pemerintah dan perusahaan mulai
merampas hak tanah petani dengan kekuasaan dan uang yang
mereka miliki. TNI dan aparat kepolisian saat ini justru dijadikan
benteng utama untuk merampas lahan-lahan petani. Peristiwa
pembangunan pabrik semen di Rembang, perebutan lahan
perkebunan di Sumatera, tragedy berdarah Salim Kancil,
peristiwa pembangunan bandara di lahan pertanian produktif
di Kulonprogo Yogyakarta dan masih banyak sekali alih fungsi
lahan pertanian ke non pertanian. Mana janji nawacita bapak
Jokowi untuk Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara?
Di satu tahun Bapak menjabat sebagai Presiden
Republik Indonesia, Kepemimpian Bapak belum benar-benar
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

136

dirasakan oleh rakyat tani dan nelayan di Indonesia. Surat kecil


ini hanyalah sebagian kecil saja dari besarnya masalah
pertanian di Indonesia yang bernada sendu dan penuh ironi.
Banyak sekali PR Bapak di bidang pertanian. Kami yakin Bapak
bisa berbuat sesuatu untuk memajukan pertanian Indonesia
asalkan Bapak tetap professional, tegas, dan tidak mau
mendengarkan kepentingan-kepentingan partai politik yang
(katanya) ada di belakang Bapak. Di 1 tahun kepemimpinan
Bapak Jokowi, Kami akan merapatkan barisan dan terus
mengawal kepemimpinan Bapak. kami akan selalu mendukung
kebijakan Bapak yang pro dengan petani dan nelayan, dan
menolak dengan tegas penindasan kepada petani dan nelayan.
Demikian surat kecil ini kami buat untuk Bapak Jokowi
yang berkekuasaan besar. Kami berharap Bapak dapat
mengubah wajah pertanian Indonesia menjadi motor
penggerak roda perekonomian Indonesia. Untuk mewujudkan
terbentuknya kedaulatan pangan serta terwujudnya Indonesia
sebagai negara poros maritim dunia yang akan menciptakan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Mohon Bapak
baca dan terima aspirasi Kami, dari mahasiswa yang
memperjuangkan rakyat yang sejak dulu dimarjinalkanpetani
dan nelayan.

Salam dari Dewan Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM


Bakti kami untuk bangsa

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

137

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

138

BAB III
ESAI-ESAI BEM KM UGM
Merdeka dalam Rasa
Hanya lihat dan pasang mata
Hanya marah dan merah mata
Hanya sedih dan air mata
Hanya doa dan perih mata
Hanya pekik dan sorot mata
Hanya malu dan tutup mata
Hanya aksara dan tinta
Hanya suara dan kata
Hanya simpati dan cinta
Aku cinta kau, Indonesia..

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

139

Konflik Agraria: Derita Petani, Subur Tirani di Bumi


Pertiwi

Sri Bintang Pamungkas & Dian Widyaningrum


Kementrian Kajian dan Strategis BEM KMG UGM 2015

Kita semua punya ekspektasi besar untuk Bumi Pertiwi


dalam kehidupannya hari ini, juga untuk masa depannya. Kita
semua berharap bahwa suatu hari nanti, Indonesia yang baik
akan sungguh-sungguh bersemi dan membuktikan bahwa
dirinya sama sekali bukan sekedar bualan aparatur negeri.
Kita bisa bermimpi tentang apa saja bagi bangsa
Indonesia agar negeri ini bisa kita sebut sebagai Indonesia yang
berdaulat bebas dari intervensi, bukan sebagai tirani. Kita
mungkin membayangkan sebuah Indonesia yang seluruh
rakyatnya bebas dari kemiskinan dan rasa lapar. Kita mungkin
bisa membayangkan sebuah Indonesia yang seluruh rakyatnya
bisa bebas menikmati air dan udara yang segar. Kita mungkin
membayangkan sebuah Indonesia dimana seluruh rakyatnya
bisa melangsungkan hidupnya secara nyaman dan tenteram
tanpa khawatir digusur sewaktu-waktu.
Akhir-akhir ini kita disuguhi potret pilu kekerasan konflik
agraria antara masyarakat petani pedesaan dengan pemilik
modal (perkebunan dan tambang) serta negara beserta
aparatur keamanannya. Kita juga sering mendengar terkait
konflik agraria yang menyeruak di berbagai media. Jika kita
melihat akar rumput dan sejarahnya tentu konflik agraria
bukanlah hal baru dalam era reformasi. Sepanjang sejarah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

140

bangsa ini, konflik agraria memang selalu menjadi gunjingan


yang legit untuk diperbincangkan bagi khalayak umum. Konflik
agraria di Indonesia atau lebih tepatnya Hindia Belanda mulai
muncul di era pemerintahan kolonial. Saat itu kebijakan
pemerintah kolonial dibuat guna mengeksploitasi besarbesaran sumber daya agraria untuk kepentingan negara
kolonial. Akibatnya terjadi penyingkiran rakyat dimana-mana
dari tanah-tanah yang mereka garap sebagai sumber hidup
mereka 3. Setelah itu paska kemerdekaan konflik agraria mulai
menjamur dan menyeruak dimana-mana seperti halnya konflik
di Cilegon Banten (1988), Cimacan Bandung (1989), Jenggawah
Jember (1995) hingga yang terbaru ini seperti kasus Rembang,
Urut Sewu dan Salim Kancil di Lumajang.
Mengenal Sedikit Banyak tentang Konflik Agraria dan
Perspektif
Apa yang terbayang dibenak kita jika mendengar konflik
agraria? Mengacu pada dua teori marxis dan pluralisme hukum.
Teori Marxis menyatakan bahwa konflik agraria terjadi akibat
perkembangan ekonomi kapitalis yang mengakibatkan
penduduk terlempar dari tanahnya (tesis ploretarisasi). Konflik
agraria dilihat sebagai perlawanan penduduk yang tidak punya
tanah atau yang tanahnya dirampas oleh kapitalis. Negara
ditempatkan sebagai instrumen kapitalis. Di pihak lain, Teori
Pluralisme Hukum memandang konflik agraria terjadi akibat
adanya lebih dari satu hukum yang kontradiktif yang dipakai
oleh berbagai pihak, terutama hukum adat dan hukum negara.
Hukum negara dipahami memberikan kekuatan kepada negara
3

Ekslusi dalam bahasa Hall, Hirsch and Li, 2011. The Power of
Exclusion: Land Dilemmas in Southeast Asia. Honolulu: The
University of Hawaii, hlm. 34
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

141

untuk mendelegitimasi hak-hak komunitas lokal, sementara


komunitas lokal menggunakan hukum adat untuk
membenarkan hak-hak mereka (Benda-Beckmann & BendaBeckmann, 1999:6, Ruwiyastuti, 1997, Biezeveld, 2001).
Selain itu, pluralisme hukum terjadi karena sejarah
masa lalu Indonesia dimana pernah berlaku sistem hukum
Belanda (Agrarische Wet) yang merombak pola kepemilikan
tanah. Indonesia merdeka memang telah mengganti hukum
Belanda tersebut dengan hukum nasional dimana diadobsi
ketentuan-ketentuan dari hukum adat dengan diterbitkannya
UU Nomor 5 Tahun 1960 (UU Pokok Agraria). Namun, UU
tersebut pada akhirnya hanya menajadi naskah suci tanpa
implementasi yang berarti. Produk hukum turunannya tidak
memiliki semangat yang sama dalam mengelola sumber daya
agraria.
Secara umum konflik agraria adalah suatu proses
interaksi yang melibatkan dua orang aktor (lebih) atau
kelompok yang saling bertentangan guna memperjuangkan
kepentingan mereka atas objek yang sama, yaitu tanah, apa
yang ada di dalam tanah itu, maupun udara yang ada di atas
tanah itu4. Perebutan atas sumber daya ini biasanya memakan
waktu yang tidak singkat, penyelesaiannya pun harus melalui
perdebatan yang alot dan tarik menarik kepetingan. Bahkan
tidak jarang konflik yang terjadi juga melibatkan pemerintah di
dalamnya. Pada dasarnya, sumber konflik agraria adalah
adanya ketidakadilan ataupun ketimpangan dalam
4

Hoult dalam Gunawan Wiradi Reforma Agraria: perjalanan yang belum


berakhir hlm. 85
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

142

pemanfaatan sumber-sumber agraria. Menurut Wiradi


Gunawan, di Indonesia sendiri ada tiga macam ketimpangan
yang dapat memicu hal tersebut, salah satunya adalah
ketimpangan dalam hal peruntukan tanah5. Ketimpangan ini
berkaitan erat dengan berubahnya fungsi lahan-lahan yang
ada. Yang paling sering memicu konflik adalah alih fungsi lahan
pertanian menjadi non pertanian. Tulisan ini akan
memfokuskan diri pada pertanyaan dimana peran negara
dalam menangani konflik-konflik agraria yang marak terjadi di
negeri ini.
Konflik Agraria Mengacu pada Data Konsorsium Pembaruan
Agraria
Data yang terekam Konsorsium Pembaruan Agraria,
dalam 2014 sedikitnya terjadi 472 konflik dengan luas
mencapai 2.860.977 hektar. Konflik ini melibatkan sekitar
105.887 keluarga. Dari jumlah itu, konflik agraria menyangkut
infrastruktur terkait MP3EI sekitar 1.215 (45,55%). Disusul
perkebunan 185 kasus (39,19%), sektor kehutanan 27 kasus
(5,72%), pertanian 20 (4,24%), pertambangan 12 (2,97%),
perairan dan kelautan empat kasus (0,85%, dan lain-lain
(1,48%). Jika dibandingkan dengan 2013, terjadi peningkatan
sebanyak 103 kasus (27,95). Catatan KPA, periode 2004-2014,
terjadi 1.520 konflik, dengan luasan 6.541.951 hektar,
melibatkan 977.103 keluarga. Jika dilihat dari luasan konflik,
perikanan dan kelautan mencapai 1.548.150 hektar (54,1%),
perkebunan 924,740 ribu hektar (32,32%), dan kehutanan
271,544 ribu hektar (9,49%). Lalu, infrastruktur 74,405 ribu
hektar (2,6%), pertanian 23.942 hektar (0,8%), lain-lain 11.242
5

Wiradi, Gunawan. 2000. Reforma Agraria: Perjalanan yang Belum


Berakhir. Jakarta: Pustaka Pelajar hal. 87
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

143

hektar (0,39%) dan pertambangan 6.963 hektar


(0,2%). Dibanding 2013, terjadi peningkatan 123% atau
sebesar 1.579.316 hektar. Perikanan dan kelautan terbesar
karena perebutan konsesi migas dan perbatasan antar negara
(Malaysia dan Indonesia).6
Konflik agraria dan penguasaan sumber daya alam tidak
hanya mengakibatkan tanah yang menjadi tumpuan hidup
petani terampas. Disamping itu, kadang kala terjadi
kriminalisasi dan pengalihan isu yang cenderung menggunakan
pendekatan kekerasan. Sementara pemerintah seakan-akan
berpangku tangan dan lambat merespon untuk upaya
penyelesaian. Dalam banyak kasus, konflik agraria ini berujung
pada ekslusi atau penyingkiran terhadap rakyat, terutama
petani dan masyarakat adat, dari alat-alat produksi, sumber
daya, dan ruang kehidupan.
Yang perlu dilihat, pertama, ada korelasi antara
peningkatan jumlah kasus konflik agraria dengan kebijakan
ekonomi pemerintah yang mengarah ke liberalisasi ekonomi,
termasuk sektor agraria. Data KPA menyebutkan, sebagian
besar konflik agraria di Indonesia meletus di sektor
perkebunan, infrastruktur, pertambangan, dan kehutanan. Di
sisi lain, seiring dengan kebijakan liberalisasi investasi, jumlah
kapital yang berduyung-duyung masuk ke sektor tersebut juga
banyak. Di tahun 2013, misalnya, PMA paling banyak jatuh ke
sektor pertambangan, yakni 20,7% (BKPM, 2013).

dikutip dari Iwan Nurdin, Sekjen KPA kala diskusi Catatan Akhir Tahun
2014 di Jakarta, Selasa (23/12/14).
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

144

Selain itu, ekspansi kapital yang sangat masif, terutama


yang berbasiskan eksploitasi sumber daya alam, membutuhkan
penguasaan atas tanah dan ruang yang mengandung kekayaan
alam (mineral, hutan, minyak, gas, batubara, dll). Inilah yang
mendorong penyingkiran terhadap penduduk yang mendiami
atau sedang berusaha di atas tanah/teritori tersebut. Di titik ini,
pemerintah memainkan dua peran dominan. Satu, menyiapkan
regulasi yang meliberalkan penguasaan terhadap tanah dan
sumber daya tersebut. Dua, memberikan jaminan keamanan
bagi ekspansi kapital itu, termasuk membantu penyingkiran
penduduk di atas tanah atau ruang yang hendak dicaplok oleh
investor. Ini terbukti dengan pelibatan TNI/Polri dalam
penanganan konflik agraria.
Kedua, konflik agraria ini juga mencerminkan
menajamnya ketidakadilan agraria di Indonesia. Indeks gini
kepemilikan tanah di Indonesia sudah mencapai 0,72 (Khudori,
2013). Selain itu, BPN juga mengungkapkan, hanya 0,2 persen
penduduk negeri ini menguasai 56 persen aset nasional yang
sebagian besar dalam bentuk tanah. Sementara 85% rumah
tangga petani di Indonesia adalah petani gurem dan petani tak
bertanah. Ditambah lagi, seiring dengan liberalisasi sektor
agraria, terjadi praktek penjungkir-balikkan, penghancuran,
dan penghilangan hak-hak milik bersama dan atau hak-hak
untuk menggunakan secara adat atas tanah atau sumber daya
alam. Juga penciptaan payung hukum yang memungkinkan
swasta/korporasi bisa memonopoli kepemilikan tanah yang
luas.
Karena itu, kiranya penyelesaian konflik agraria tidak
akan mungkin efektif jika tidak menyentuh langsung ke akar
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

145

persoalan. Maksudnya, penyelesaian konflik agraria harus


koheren dengan langkah mengubah model kebijakan ekonomi
saat ini, terutama di sektor agraria. Jadi, pembentukan Panitia
Ad-hoc saja belum cukup. Pembentukan Panitia Ad-Hoc, bila
tidak disertai dengan upaya mengubah kebijakan ekonominya,
justru akan menjadi alat kanalisasi terhadap radikalisasi petani
dalam memperjuangkan haknya atas tanah.
Dari runtutan peristiwa di atas dapat diambil benang
merahnya bahwa potret kebijakan yang menjadi pilihan
pemerintahan dari waktu ke waktu masih saja memiliki wajah
yang kapitalistik, berpihak pada usaha pemanfaatan atau
eksploitasi skala besar dan melupakan keberadaan rakyat yang
hidup miskin di tengah kekayaan yang dieksploitasi tanpa
sedikitpun memberikan manfaat bagi kehidupan mereka yang
hidup di dalam atau di sekitar sumber daya tersebut.7
Sementara itu keadilan agraria jelas merupakan mandat UUD
NRI Tahun 1945, tegasnya dalam Pasal 33 UUD 1945, yang
implementasinya sudah diatur di dalam UU No. 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Pokok-Pokok Agraria atau lebih dikenal
dengan UUPA.

Sebuah ironi diperlihatkan dalam buku Nancy Lee Peluso,1992, Rich


Forest Poor People: Resource
Control and Resistance in Java.Berkeley: University of California Press.
Dalam buku ini Peluso
menyebutkann bahwa konflik dan kemiskinan mengitari keberadaan
sumber-sumber daya alam (dalam
bukunya secara khusus membahas tentang kekayaan sumber daya hutan)
yang kaya namun dieksploitasi
tidak untuk memakmurkan.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

146

Sekilas salah satu potret konflik agraria di Indonesia ini di


Tanah Bumi Pertiwi, Nyawa tak Semahal Tambang yang
Beroperasi
Salim adalah salah satu dari jutaan keluarga petani di
Indonesia hari ini yang terampas haknya dan terenggut jiwanya.
Salim seorang petani biasa yang meyakini bahwa tambang di
desanya hanya membawa petaka. Keyakinan ini berujung
malapetaka baginya. Keyakinan yang membuat dia teraniaya.
Salim dianiaya mirip dengan binatang, didatangi oleh
rombongan preman bermotor yang membawa senjata:
Pentungan, cangkul, clurit hingga batu. Matahari jadi saksi bisu
kebiadaban itu. Salim yang babak belur tapi tak banyak luka itu
akhirnya diseret ke dekat makam. Kesal karena seolah Salim
kebal, penganiaya ambil batu. Di sana kepalanya dipukuli
berkali-kali dengan batu. Berulang-ulang hingga roboh dan
bermandi darah. Salim wafat tercabik-cabik dengan batu serta
kayu di sekujur tubuhnya.
Negara yang seharusnya menjaga, memelihara, dan
melindungi keamanan warganya, dalam pembantaian tersebut
justru absen dan seolah-olah tutup mata atas kejadian biadab
itu. Jika kita melihat progresivitas perkembangan tambang batu
bara Indonesia, dalam 10 tahun terakhir mengalami tingkat
pengurasan salah satu yang tertinggi di dunia. Indonesia
menguras batu baranya lebih tinggi dari Australia yang memiliki
cadangan batu bara lebih banyak ketimbang Indonesia. Batu
bara Indonesia salah satunya diekspor ke China, dan China
adalah salah satu negara yang memiliki cadangan batu bara
terbesar di dunia. Bauksit Indonesia harus dimurnikan ke luar
negeri menjadi alumina, lalu aluminanya dijual kembali ke
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

147

Indonesia dengan harga mahal. Alumina diolah menjadi


aluminium ingot dalam negeri tapi dijual ke satu negara dengan
kontrak jangka panjang yang tidak terlalu profitable bagi
pendapatan negara.
Apakah Negara justru memberikan legitimasi bagi para
kapital untuk mengkooptasi sumber daya termasuk tambang?
Apa yang kita lihat justru negara dan para pemodal dibeking
pria-pria gagah berbintang kian marak, pengadilan sebagai
buntut terakhir dalam menyelesaikan masalah justru ikut
memenjarakan orang-orang yang mengusik kenyamanan
investor.
Apa hasil kebun dan tambang selama era harga
komoditas tinggi? Sumbangsih ke negara memang ada. Tapi
menyisakan banyak persoalan dengan kerusakan ekologis,
konflik agraria, dan strategi hilirasi yang entah kapan
selesainya.
Dalam program kerjanya kini pemerintah akan
membangun infrastruktur. Tidak main-main, pemerintah
mencanangkan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW,
satu juta rumah per tahun, 47-49 bendungan besar, pelabuhan,
industri galangan kapal, rel kereta di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, bahkan Papua. Setidaknya seluruh proyek
infrastruktur akan menelan ribuan triliun hingga melebihi
kapasitas dalam APBN. Jumlah yang tidak sedikit, sementara
ruang gerak fiskal dan kemampuan perbankan nasional sangat
terbatas. (K.Dirgantoro:2015)
Sebagai contoh, bendungan besar yang memakan biaya
Rp5-7 triliun per unit digunakan untuk sawah penghasil
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

148

padi. Untuk apa membuat demikian banyak atas nama


swasembada beras? Apakah setelah semua bendungan
terbangun, output pertanian yang dihasilkan dan dikoleksi
pemerintah, sanggup membayar cicilan bendungan?
Membangun kereta api di Kalimantan, berapa investasi
lahannya? siapa penggunanya? Orang Kalimantan-kah? Atau
jalur kereta yang digunakan untuk mengangkut batu bara dan
hasil kebun milik konglomerasi ke pelabuhan atas nama
efisiensi, siapa yang sungguh mendapat manfaatnya? Siapa
yang untung besar atas pembebasan lahan, mulai dari proses
rincikan hingga penentuan harga? Rakyatkah?
Konglomerasi kebun sawit dan tambang berbagai
macam mineral, dibantu dengan upaya negara membangun
infrastruktur adalah suatu langkah bernyali untuk kemajuan
negeri. Tapi apakah negara siap senantiasa hadir untuk
menegakkan hukum, melindungi hak warganya, mencari jalan
tengah agar tak terjadi konflik yang kian hari berpotensi kian
tajam?
Tragedi Salim adalah satu dari sekian banyaknya contoh
betapa negara absen melindungi rakyatnya. Salim Kancil berdiri
tegak menampar kekuasaan yang congkak, walau risiko yang
mereka terima sungguh berat. Mereka hanya petani di ujung
daerah yang mungkin kita tak pernah kenali. Hanya ingin
mempertahankan sejengkal lahan. Hidup atau mati.
Apakah Negara masih buta terhadap penindasan dan
ketidakadilan yang muaranya berasal dari konflik agraria?
Apakah negara masih tuli terhadap seruan aspirasi masyarakat
yang tertindas haknya? Dan akan berapa banyak Salim lagi yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

149

akan terenggut jiwanya demi sebuah pertumbuhan ekonomi


makro?
Di sini kami bukan benci terhadap pemerintahan. Disini
kami juga bukan tidak percaya ataupun skeptis terhadap kinerja
pemerintah beserta aparatur negerinya. Tapi, ini adalah wujud
cinta dan kasih sayang kami terhadap pemerintah bahwa
negara beserta aparatur negaranya seharusnya menjaga,
memelihara, mengayomi, memberikan pelayanan dan
perlindungan terhadap hak-hak warganya yang tertindas.
Pemerintah mungkin lupa dengan untaian janji yang
telah terlontar, bahwa pemerintah dalam sembilan agenda
prioritas atau yang lebih familiar disebut nawacita, dalam poin
pertama menjanjikan:
Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga negara.
Di mana perlindungan yang dijanjikan? Apakah hanya
bualan semata ketika pada realitanya kaum miskin tak dinilai
lagi nyawanya. Dimana perlindungan yang dijanjikan? Ketika
sumber daya hanya dikuasai oleh kapitalis-kapitalis nihil
kesejahteraan bagi rakyat. Dimana rasa aman yang dijanjikan?
Ketika aparat menjadi garda terdepan untuk menghalau warga
yang seharusnya dilindungi. Ah mungkin rakyat memang terlalu
percaya pada pemerintahnya, yang sayangnya rasa percaya itu
tidak berlaku secara timbal balik.
Sudah menjadi keharusan bagi negara untuk hadir
dalam berbagai konflik agraria yang terjadi di bumi pertiwi ini.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

150

Negara tidak boleh diam. Negara harus melakukan sesuatu agar


korban tak lagi berjatuhan. Penegakan hukum di bidang agraria
tidak bisa tidak harus digalakkan, pun dengan menertibkan
peraturan di bidang agraria yang selama ini tidak menciptakan
satu sistem hukum yang terpadu. Sistem hukum agraria
haruslah dibangun menjadi satu kesatuan hukum, dimana
setiap bagiannya tidak mebentuk rezim sendiri-sendiri. Hal
yang selama ini terjadi pada hukum agraria kita. UUPA sebagai
pedoman tidak dijadikan acuan dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan lainnya. Hal ini perlu diperbaiki,
dirapihkan, lalu dilaksanakan agar kedepan kita bisa
mendambakan Indonesia yang makmur merata rakyatnya.
Indonesia yang mampu mengelola anugerah Tuhan yang
dititipkan lewat bumi, air, dan kandungan kekayaan yang
terkandung di dalamnya. Dan Indonesia yang gagah berdiri di
atas tanahnya sendiri. Semoga tulisan ini bukan hanya menjadi
goresan tinta di atas kertas saja, tetapi dapat mendorong
pemerintah untuk berbenah dan berbenah lagi menuju pertiwi
yang elok berseri.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

151

Daftar Pustaka
Benda-Beckmann, Von, F.& Von K. Benda -Beckmann, Social
Security, Natural Resources Management And Legal
Complexity, makalah dalam Seminar on Legal Complexity,
Natural Resources Management and Social Security,
Padang, 6 -9 November 1999.
Biezeveld, R., Nagari, Negara dan Tanah Komunal di Sumatera
Barat, dalam Sumber Daya Alam dan Jaminan Sosial,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Ekslusi dalam bahasa Hall, Hirsch and Li. The Power of
Exclusion: Land Dilemmas in Southeast Asia. Honolulu:
The University of Hawaii, 2011.
Nancy Lee Peluso, 1992. Rich Forest Poor People: Resource
Control and Resistance in Java. Berkeley: University of
California Press.
Ruwiastuti, R., M., 2000. Sesat Pikir: Politik Hukum Agraria,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wiradi, Gunawan. 2000. Reforma Agraria: Perjalanan yang
Belum Berakhir. Jakarta: Pustaka Pelajar.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

152

RIWAYAT KORUPSI DI ERA JOKOWI

Endri & Teguh Saputra


Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Duniaku bumi manusia dengan segala persoalannya,


demikianlah aku mengutip Pramoedya Ananta Toer dalam
salah satu Tetralogi Buru-nya. Manusia itu diberi kelebihan
anugerah dari Tuhan dibandingkan makhluk lainnya yaitu
berupa akal pikiran, hal ini berarti bahwa manusia seharusnya
berbuat hal-hal yang lebih bermartabat dibandingkan dengan
makhluk lain yang tidak berakal. Dengan anugerah ini manusia
bisa berperilaku sesuai dengan pemanfaatan akal pikiran
tersebut. Oleh karena segala bentuk aktivitas manusia
dijalankan dengan akal pikiran maka terkadang perbuatan
manusia itu dipertanyakan, dalam hal ini hati nurani berperan
menyeimbangkan akal pikiran dan mengendalikan hasrat
keinginan ke arah hal-hal negatif. Menjadi logis perbuatan
manusia tersebut dalam artian perbuatannya sesuai dengan
nalar pikiran dan hati nurani. Begitupun sebaliknya, tidak logis
sekiranya perbuatan manusia itu jika nalar pikiran dan hati
nurani bertentangan dengan perbuatannya.
Korupsi dari sudut pandang filsafat dapat dikatakan
sebagai penyimpangan pemanfaatan akal pikiran filsafat
tersebut. Korupsi merupakan aktivitas yang tidak bisa dikelola
oleh akal sehat, karena korupsi merupakan aktivitas dimana
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

153

hati nurani diabaikan dan akal pikiran ditentang demi


memuaskan hasrat keinginan. Korupsi merupakan kriminalitas
yang merugikan orang lain, ia menunjukan ketamakan dan
keserakahan diri manusia di dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, memberikan dampak negatif bagi sebagian orang
lain maupun masyarakat kebanyakan. Korupsi dewasa ini
sangat berkaitan erat dengan ranah pemerintahan dan
kekuasaan. Padahal hakikatnya korupsi harus dipandang dalam
berbagai ranah lapisan masyarakat, karena dalam level ini
korupsi merupakan candu yang meracuni dan merusak sendi
sendi tatanan kehidupan manusia.
Di sisi lain, korupsi dalam pandangan filsafat merupakan
penyimpangan etika. Penyimpangan etika maksudnya adalah
bahwa manusia yang satu merugikan manusia yang lain
sehingga tidak bisa membangun keadilan dalam kehidupan
manusia. Keadilan merupakan urgensi manusia, tetapi pelaku
korupsi merusak urgensi tersebut. Keadilan sebagai urgensi
manusia memberikan keteraturan dan kemapanan kehidupan
manusia. Korupsi merupakan tindakan irrasional, melakukan
tindakan yang menyimpang dari akal pikiran, melakukan
tindakan diluar batas-batas dan berlebihan. Tindakan yang
mengikuti hawa nafsu dan emosional. Di sinilah peran etika
dalam pengendalian korupsi melibatkan akal pikiran dan juga
hati nurani, yang dipahami dalam kelogisan dan kerasionalan.
Membendung penyimpangan-penyimpangan yang melahirkan
korupsi.
Kata korupsi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu
corruptio atau corruptus. Corruptio dari kata corrumpere,
yang kemudian kita mengenalnya sebagai corruption atau
corrupt
(Inggris),
corruption
(Perancis)
dan
corruptie/korruptie (Belanda). Secara harfiah, korupsi dapat
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

154

diartikan sebagai perbuatan yang curang, kotor, busuk, bejat,


ketidakjujuran, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian
atau tidak baik. Secara sederhana, kata korupsi merujuk pada
segala bentuk perilaku individu atau golongan yang daat
menyebabkan kerugian materiil pada negara.
Berbicara tentang korupsi, maka perbuatan ini selalu berada
dalam lingkaran yang berkaitan dengan hal ini: (1) Sesuatu yang
bersifat amoral, (2) Sifat dan keadaan yang busuk, (3)
Menyangkut jabatan dan instansi, atau aparatur pemerintah,
(4) Penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena
pemberian. Dan (5) Menyangkut faktor ekonomi dan politik dan
penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di
bawah kekuasaan jabatan.
Sebagaimana dikatakan sebelumnya, korupsi akan berkaitan
erat dengan kekuasaan dan uang, kekuasaan yang memberikan
peluang prilaku koruptif seperti yang disetir Lord Acton, power
tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely.
Kekuasaan akan cenderung kepada perbuatan korup, dan
kekuasaan yang absolut pasti akan korup. Kekuasaan dan uang,
dua hal yang menggiurkan bagi manusia, dua hal ini pula
menyebabkan korupsi. Jika akal sehat dan etika
dikesampingkan, maka korupsi mudah saja dilakukan.
Wajah Pemberantasan Korupsi Era Jokowi: Berkaca dari
Kisruh KPK Polri
Lika-liku kisah pemberantasan korupsi di negeri ini
dengan gayanya sendiri memang sangat mencuri perhatian
kita. Bagaimanapun juga kita mengakui Indonesia masih
membutuhkan stamina besar dan tekad luar biasa untuk
sebuah perjuangan berjudul pemberantasan korupsi. Sejenak
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

155

melihat kilas balik sejarah, lahirnya KPK melalui UU KPK no. 30


tahun 2002 menjadi wujud nyata bahwa negeri ini masih
memiliki komitmen untuk memberantas korupsi yang kian
mewabah dalam tubuh bangsanya sendiri. Tetapi kemudian
akhir-akhir ini, potret wajah pemberantasan korupsi ibu pertiwi
tercederai saat ini dengan munculnya kisruh KPK dan Polri.
Sebagai dua institusi negara yang sama-sama berperan besar
bagi penegakan hukum, maka polemik kedua institusi ini
menjadi polemik besar bagi komitmen penegakan hukum
Indonesia, khususnya dalam hal pemberantasan korupsi.
Sepanjang sejarah KPK, kisruh KPK Polri ini bukan yang
pertama kalinya. Rezim Susilo Bambang Yudhono lalu hal ini
pernah terjadi yang kemudian kita mengenal istilah Cicak vs
Buaya. Adagium ini lahir dari seorang Susno Duaji,
Kabareskrim Polri masa itu yang juga terjerat kasus korupsi. Ia
pula yang menjadi aktor utama munculnya Cicak vs Buaya jilid
1 dan 2. Maka tak heran sekarang sudah awam istilah Cicak vs
Buaya jilid 3. Karakteristiknya sama, pejabat Polri terendus
korupsi oleh KPK, lalu dijadikan tersangka, kemudian dengan
pongahnya Polri mengobrak-abrik eksistensi KPK.
Ternyata negeri ini belum belajar banyak dari setiap
peristiwa yang ia alami, buktinya peristiwa tragis KPK Polri
masih saja terjadi. Fenomena yang terjadi pun kian sama,
masyarakat akan ramai-ramai turun ke jalan menyatakan
dukungannya pada KPK, lalu meminta Presiden bersikap tegas
atas kondisi yang terjadi. Pembelaan untuk KPK ini tentu saja
bukannya tanpa alasan, yang kita pahami adalah KPK menjadi
simbol perjuangan melawan korupsi, walaupun pada
hakikatnya kita tidak membela KPK secara institusi, tetapi kita
membela semangat pemberantasan korupsi. Betapa rakyat
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

156

tidak dibuat gelisah, institusi sebesar Polri yang ditenggarai


menjadi markas korupsi -menurut hasil survei Transparency
Internastional Indonesia menyebutkan Kepolisian sebagai
institusi paling korup di Asia Tenggara termasuk Indonesiadengan kata lain membiarkan Polri menggoncang KPK berarti
sama dengan membiarkan korupsi di Polri semakin menguat
dan merajalela. Stigma ini begitu kuat dalam benak masyarakat.
Meminta sikap tegas Presiden lagi-lagi bukan tidak
beralasan. Polri yang merupakan alat negara, berdasarkan UU
no. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia, pasal 8 ayat (1) menyatakan Kepolisian berada di
bawah Presiden, yang kemudian pertanggungjawaban Kapolri
ialah kepada Presiden. KPK pun sama perihalnya dengan Polri,
sebagai state auxiliary institutions KPK juga berada di bawah
Presiden. Inilah sebab mengapa kebijaksanaan Jokowi begitu di
nanti untuk melerai benang kusut kisruh ini. Bagaimanapun
juga Presiden punya kans besar untuk mendudukkan perkara
menjadi lebih jernih dan adil. Mendiamkannya tanpa solusi
merupakan pengkhianatan terhadap akal sehat, karena semua
orang sadar bahwa memang sedang ada problema besar yang
harus segera diselesaikan jika ingin negara ini selamat baik-baik
saja.
Kita tidak bisa menutup mata adanya variabel politik
pasca Pemilu 2014 dalam kisruh ini. Dinamika politik masih
kental terasa dalam kebijakan-kebijakan Jokowi. Perihal
pengangkatan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri
yang ditenggarai disokong beberapa oknum partai. Tanpa
menyadari hal ini pun, bahkan pencalonan BG sebagai Kapolri
pun sudah memberikan kejanggalan, bagaimana mungkin
seseorang berstasus tersangka korupsi dijadikan calon kepala
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

157

lembaga negara yang posisinya sangat urgen bagi dunia hukum


Indonesia. Satu hal yang perlu kita benar-benar pahami, KPK
bekerja dengan prinsip presumption of guilty, asas praduga
bersalah. Setiap tersangka KPK hampir dapat dipastikan
berdasar bukti yang ada memang telah melakukan tindak
pidana korupsi, hal ini terbukti setiap tersangka KPK pasti tidak
diputus bebas ketika diajukan ke sidang pengadilan.
Kisruh kian panjang ini seakan-akan tak menunjukkan
pertanda akan berakhir. Penetapan BG sebagai tersangka
kemudian seperti memberikan efek domino, di antaranya
dilaporkannya BW lalu dijadikan tersangka, isu kriminalisasi
pimpinan KPK, adanya indikasi pelemahan KPK ketika seluruh
pimpinan KPK dijadikan tersangka karena diharuskan
mengundurkan diri jabatannya. Realitanya hingga saat ini
Abraham Samad dan Bambang Widjajanto, duo petinggi KPK
telah dijadikan tersangka. Terbaru adanya teror atas penyidik
KPK, dan kriminalisasi penyidik KPK atas tuduhan kepemilikan
senjata api ilegal. Begitu nyata bahwa hakikatnya Polri sedang
tidak melakukan penegakan hukum, tetapi politisasi penegakan
hukum. Akibatnya hukum tidak lagi berjalan di atas rel yang
benar, hukum sudah dijauhkan dari rasa keadilan dan
kebenaran.
Kehadiran Tim 9 yang dibentuk Jokowi yang diisi oleh
mereka yang dianggap kompeten diharapkan sedikit mampu
mengurai carut marut kisruh KPK Polri ini, namun nyatanya
tidak seperti yang diharapkan. Selain karena tidak memiliki
landasan hukum yang kuat, juga Tim 9 hanya mampu
memberikan rekomendasi, yang itu berarti bagaimana sikap
pihak-pihak yang terlibat dikembalikan kepada mereka tanpa
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

158

Tim 9 memiliki posisi tawar yang kuat untuk menyelesaikan


permasalahan ini.
Momentum dan Peran Kita (Mahasiswa)
Jika memang pimpinan KPK dianggap bersalah, maka
kita anggap ini sebagai cara memperbaiki KPK ke depannya dari
adanya kemungkinan melemahnya kinerja KPK hanya karena
pimpinannya yang tidak bersih, namun jika ini bentuk
kriminalisasi maka tak boleh didiamkan. Jadi kedua lembaga
penegak hukum harus sama-sama bekerja profesional, bukan
berdasar kepentingan politis semata. Pembersihan di tubuh
Polri pun harus terus kita lakukan, sebagai lembaga penegak
hukum tentu tidak akan mampu membersihkan jika dirinya
saja masih jauh dari tanda-tanda bersih.
Indonesia masih butuh KPK, jika tidak ingin kita
menyimpulkan bahwa bangsa ini akan sangat menggantungkan
nasibnya pada KPK. KPK sebagai lembaga ad hoc (khusus) yang
menangani perkara korupsi, bukan ad interim (sementara). Itu
artinya sebelum Indonesia benar-benar bersih dari korupsi,
sungguh tidak layak KPK dilemahkan, apalagi dibubarkan. Kita
sadar manusia tidak ada yang sempurna, oleh karena itu KPK
tentu saja bukan institusi suci yang dihuni oleh manusia berhati
malaikat yang bersih 100% dari oknum yang di dalamnya, Polri
juga bukan dewa yang bisa semena-mena memainkan
wewenangnya, sehingga yang penting siapapun yang bersalah
dan bermain-main dengan penegakan hukum perlu hukum
ditegakkan di atasnya. Tangkap tikusnya tapi jangan bakar
lumbungnya. Kita tentu saja tidak berharap KPK Polri ini
menjadi perseteruan abadi, wajah penegakan hukum harus
diperbaiki, cita-cita reformasi 1998 untuk menciptakan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

159

lembaga negara bersih serta komitmen pemberantasan korupsi


harus terus dijaga hingga cita-cita para pendiri bangsa terwujud
sebagaimana mestinya. Indonesia bukan panggung sandiwara
ajang unjuk gigi kehebatan dan kekuasaan lembaga besar
negara, penyelenggaraan negara harus tetap berada pada rel
konstitusi, siapa yang salah tetap salah, yang benar tetap benar.
Kita sebagai mahasiwa, golongan intelektual penggerak,
tentu harus menjadi bagian dari masyarakat yang mengawal
perihal ini ke depannya. Jangan sampai ranah penegakan
hukum dinodai intrik-intrik politik semata, maka peran kita
mahasiswa harus mampu melihat lebih jernih namun peka
tanpa terbawa-bawa omongan media dan kabar angin yang
beredar. Mari lakukan pencerdasan masyarakat, agar
masyarakat tidak dibuat bingung dengan kondisi yang ada,
tidak dibuat abu-abu antara mana yang benar dan mana yang
salah.
Generasi muda, calon pemimpin bangsa, khususnya
mahasiswa harus harus banyak belajar dari fenomena seperti
ini. Layaknya sebuah cermin, mari berkaca diri atas apa yang
terjadi saat ini. Perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara
ada di tangan anak-anak negeri, jika memang pemimpin bangsa
saat ini tidak begitu bisa diteladani, mari kita belajar dari sikap
watak mereka dalam menjalankan perannya agar kita tidak
mengulang kembali kesalahan yang sama. Yang jelas ambil
ibrah pelajaran agar peristiwa yang seperti ini tidak kembali
terulang. Tentu kita tidak mau menjadi keledai yang jatuh
untuk kedua kalinya di lubang yang sama. Semoga Tuhan terus
dan tetap meridhai perjuangan bangsa ini melawan ngerinya
wabah perilaku koruptif yang telah menggerogoti hampir di
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

160

semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara sang ibu


pertiwi.
Wallahu alam bisshawab.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

161

Munculnya Dualisme dalam Palayanan dan


Pengembangan
Kesejahteraan Sosial

Hafizha Putro & Tika Sri Wulandari


Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Pendefinisian Ulang
Mendefiniskan pengertian kesejahteraan hingga saat ini
sangat sulit dilakukan. Ada banyak para ahli yang sudah
mencoba merumuskan pengertian kesejahteraan. Tetapi dalam
kenyataannya, pengertian kesejahteraan tidak bisa diamini dan
diterima secara umum oleh masyarakat. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dari kesejahteraan adalah
hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan dan
ketentraman. Selanjutnya, menurut Oxford Dictionary
pengertian kesejahteraan adalah sehat, bahagia, beruntung
bagi seseorang atau kelompok.
Secara umum, kesejahteraan dapat dilihat sebagai
bentuk pemenuhan kebutuhan fisik dan kebutuhan rohani
seorang manusia. Kesejahteraan manusia tidak hanya dilihat
dari terpenuhi kebutuhan fisik manusia melainkan dilihat juga
dengan terpenuhinya kebutuhan rohani juga. Kebutuhan fisik
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

162

manusia seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan.


Sedangkan kebutuhan rohani manusia, hanya masing-masing
individu yang dapat menentukan. Kebutuhan fisik dapat
dijelaskan dengan baik, dan sebaliknya kebutuhan rohani
sangat sulit untuk dijabarkan. Hal inilah yang membuat
pemaknaan terhadap kata kesejahteraan terasa sulit.
Pengertian kesejahteraan memang sulit untuk
diintegrasikan, akan tetapi konsep kesejahteraan selalu ada di
setiap negara. Pemahaman dan penerapan kesejehtaraan di
setiap negara jelas berbeda, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor. Faktor utamanya adalah ideologi yang digunakan di
setiap negara. Negara berideologi kanan akan memandang
kesejahteraan lebih bersifat individu. Sedangkan negara yang
berideologi kiri akan memandang kesejahteraan lebih bersifat
kolektif. Pemahaman yang berbeda di setiap negara akan
melahirkan suatu kebijakan yang berbeda pula.
Menurut Thomson (2004) setidaknya ada lima jenis dan
cakupan dari pelayanan sosial yang harus dilakukan sebuah
negara untuk mencapai kesejahteraan. Kelima cakupan itu
adalah jaminan sosial, perumahan, kesehatan, pendidikan dan
pelayanan sosial personal. Kelima hal ini harus dipenuhi oleh
negara untuk dapat menyesejahterakan masyarakarnya.
Sehingga masyarakat bisa sejahtera apabila kebutuhan akan
perumahan, kesehatan, pedidikan, pelayanan sosial personal
dan jaminan sosial telah tersedia dengan baik.
Kelima cakupan ini dinilai cukup untuk dapat membuat
masyarakat merasa sejahtera, akan tetapi dalam studi lain
terdapat enam indicator kesejahteraan. Keenam indikator ini
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

163

adalah kebahagiaan, jaminan sosial, pilihan, kebutuhan,


kelayakan mendapat hadiah dan keadilan.
-

Kebahagiaan : hanya individulah yang mengetahui


tingkat kebahagiaan. Kebahagiaan ini sangat subjektif
dan setiap individu di dalam masyarakat memiliki jenis
dan indicator kebahagiaan masing-masing. Indikator
kebahagiaan menjadi titik dimana pemahaman
kesejahteraan sangat sulit untuk diintegrasikan.
Jaminan sosial : terpenuhi sistem jaminan sosial yang
layak, akan membuat individu hidup dengan nafas lega.
Pasalnya dengan adanya jaminan sosial, akan
menjauhkan individu dari kerentanan kehidupan.
Pilihan
: semua individu memiliki kesempatan
yang sama untuk memilih. Jadi tidak hanya orang-orang
tertentu (read: mampu) yang memilki piihan akan tetapi
pilihan juga dimiliki oleh orang-orang yang tidak
mampu. Indikator ini mencakup banyak hal, seperti
pilihan dalam kesehatan, pendidikan, politik, sosial dan
keamanan. Misalkan orang mampu dapat memilih
sekolah yang baik maka orang tidak mampupun
seharusnya demikian.
Kebutuhan
: terpenuhinya kebutuhan primer dan
sekunder individu sebagai manusia. Semua kebutuhan
individu harus terpenuhi dengan cukup.
Kelayakan yang sesuai dan pantas : kelayakan disini
maksudnya setiap individu memiliki tingkat kelayakan
yang sesuai. Seperti tidak pandang bulu apabila seorang
individu mendapatkan keberhasilan maka sudah
sepantasnya ia memperoleh hadiah.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

164

Keadilan
: indikator ini menjadi sangat penting,
apalagi untuk negara hukum seperti Indonesia. Keadilan
untuk semua warga negara tanpa pandang bulu harus
diterapkan dan dilaksanakan sehingga akan tercipta
masyarkat yang tereib dan taat aturan.

Keenam indikator kesejahteraan di atas, dapat menjadi


acuan bagi sebuah negara. Tidak hanya itu, pemaknaan
terhadap kesejahteraan sangat luas.
Pemaknaan
kesejahteraan juga bisa dilihat dari dua dimensi yang
berbeda yaitu kesejahteraan sebagai tujuan dan
kesejahteraan sebagai alat. Dua dimensi ini digunakan
secara berbeda oleh masing-masing negara. Ada negara
yang menjadikan kesejahteraan sebagai tujuan dari
dibangunnya negara itu dan ada pula negara yang
menjadikan kesejahteraan sebagai alat untuk pencapaian
suatu tujuan. Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia dan Kesejahteraan
Konstitusi Indonesia telah menunjukan bahwa negara
ini sangat mementingkan pembangunan kesejahteraan
sosial. Seperti dalam Bab XIV UUD 1945 diberi judul dengan
Sistem Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial. Secara
tegas lagi, di dalam pasal 34 UUD 1945 berisi keharusan
negara menjamin dan melindungi fakir miskin sebagai
bagian dari kelompok yang kurang beruntung. Ayat-ayat
dalam pasal 34 secara jelas menyatakan tentang sistem
jaminan sosial nasional yang harus dijalankan oleh negara
untuk memenuhi hak-hak dasar dan memberi perlindungan
terhadap warga negaranya.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

165

Tidak hanya dalam pasal-pasal di UUD 1945, kegigihan


negara dalam menciptakan kesejehteraan untuk warga
negaranya juga terdapat di dalam Point Nawacita JokowiJK. Fenomena unik lainnya adalah kata kesejeahtaraan,
hampir selalu digunakan oleh para calon pemimnpin baik
tingkat daerah, provinsi hingga nasional. Janji-janji
kampanye dan semangat kampanye menunjukan kegigihan
dalam mewujudkan kesejahteraan. Akan tetapi pada
faktanya, kata kesejahteraan hanya digunakan sebagai
kata provokatif untuk menarik massa semata.
Warga negara harus mulai cerdas dalam memilahmenilai suatu hal, seperti penggunaan kata kesejahteraan.
Sudah menjadi hak seorang calon pemimpin untuk
menggunakan diksi apapun dan langkah apapun. Baik itu
janji palsu ataupun kata provokatif semata, harus patut
diapresiasi. Sebanarnya, mengusahakan kesejahteraan
adalah tugas negara, kewajiban negara yang memang harus
dilakukan oleh negara untuk warga negaranya. Namun
pemaknaan ini sedikit bergeser, kata kesejahteraan
digunakan sebagai daya tarik untuk memenangkan suatu
pemilihan.
Padahal sebenarnya, diksi kesejahteraan ini tidak perlu
digunakan lagi untuk menarik suara. Karena memang
kesejahteraan adalah amanah UUD 1945 dan itu tugas
negara. Mengusahakan kesejahteraan bukan hanya usaha
atau janji kampanye yang dapat diingkari semata.
Kesejahteraan adalah harga mutlak untuk masyarakat
Indonesia.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

166

Kesejahteraan dan Ekonomi


Berbicara mengenai kesejahteraan dari sisi ekonomi,
kesejahteraan selalu dihubung hubungkan dengan tingkat
kemajuan suatu negara. Hal tersebut didukung dengan teori
G.M.keynes yang berpendapat bahwa tingkat pertumbuhan
suatu negara sangat berhubungan dengan tingkat
pembangunan. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu
negara maka semakin berkembangsuatu negara.
Pernyataan tersebut membuat pertanyaan yang besar
bagi negara republik ini. Apakah masih ada relevansi antara
tingkat pertumbuhan dan pembangunan di negeri ini. Ketika
ekonomi Indonesia digadang-gadankan akan tumbuh namun
angka ketimpangan antar penduduk miskin dan kaya semakin
besar yaitu erada di poin 0,41. Angka ini berarti 1 orang yang
mampu menanggung 41 orang miskin. Angka ini terus naik
dimana pada tahun 2010 nilai koefisien gini erad di titik 0,38.
Walaupun angka kemiskinan mulai turun yang berada di poin
11,5% dari populasi menjadi 11,0 % dari populasi. Namun
penurunan angka mulai dipertnyakan ketika BPS menjadikan
pendapatan sebagai standar kemiskinan berkisar Rp300.000,
padahal Bank Dunia menetapkan standar kemiskinan berkisar
US$2 per hari. Apabila kita menggunakan standar kemiskinan
dari World Bank, maka tingkat kemiskinan Indonesia bisa
berada di poin lebih dari 50%.
Lebih miris lagi ketika angka kemiskinan tersebut
terpusat di provinsi yang memiliki sumber daya mineral
terbanyak di Indonesia yaitu Provinsi Papua. Presentase angka
kemiskinan di Provinsi Papua sebesar 27,80%. Presentase
angka ini begitu timpang ketika kita bandingkan dengan DKI
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

167

Jakarta, Banten ataupun Jawa Barat. Ketiga informasi ini


mengindikasikan bahwa pembangunan yang terus kita lakukan,
hanya menuju satu tujuan makro yaitu pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan proses dari dari tujuan pertumbuhan tersebut tidak
pernah diperhitungkan.Proses bisa berupa pemerataan tingkat
pendapatan kota dan desa, angka ketimpangan pendapatan
yang semakin kecil antar provinsi. Proses
yang tidak
diperhitungkan tersebut dapat dicerminkan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang terus naik sedangkan tingkat
koefisien gini yang terus naik.
Target pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
seakan-akan menghilangkan amanat dari UUD 1945 yaitu
kesejahteraan sosial. Pertumbuhan ekonomi pada masa
reformasi yang dimulai dengan pembangunan di salah satu
struktur saja mulai meperlihatkan ketika sektor ekonomi yang
menjadi penopang mulai rusak. Hal ini terlihat ketika
pemerintah mulai melakukan reformasi ekonomi ke arah
manufaktur dan mulai menghilangkan sektor agraris. Hal ini
berakibat pada import beras. Kemudian pertumbuhan ekonomi
yang dimulai dengan pembangunan yang terpusat di kota kota
saja mulai memperlihatkan ketika potensi-potensi di desa mulai
dikeruk oleh asing. Pembangunan yang cenderung
memperlihatkan pertumbuhan yang bersifat jangka pendek
tanpa melihat kesejahteraan sosial mulai memperlihatkan
masalahnya.
Target pertumbuhan sendiri mulai menghilangkan
esensi Nawacita yang dibuat oleh pemerintahan Joko Widodo.
Ketika pertumbuhan ekonomi sendiri mulai menghilangkan
produktivitas, para
masyarakat domestik dengan
mempriotaskan investasi asing, ketika pertumbuhan ekonomi
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

168

mulai menghilangkan esensi dari kemandirian ekonomi suatu


negara dengan bergantung terhadap asing.

Referensi:
Suharto, Edi. Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik. Bandung:
Penerbit Alfabeta, 2007.

Nasikun. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafinda


Persada, 1995.
Sumarto, Mulyadi. Perlindungan Sosial dan Klientelisme.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

169

Legawa: Ditengah Ketegangan dan Kekisruhan Dosa


Masa Lalu dalam Penegakan Keadilan HAM 1965

Putri Kinasih E & Stefanus I Nyoman Ary Wahyudi


Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Legawa: Pengakuan Moral


Tanggapan pemerintah terhadap sidang rakyat yang
digelar di negeri Belanda, sangat krusial dalam mengukur atau
meneliliti sejauh mana pemerintah benar-benar commit
terhadap masalah HAM masa lalu. Tendensi yang selama ini
terjadi, lewat pernyataan orang-orang di istana, bahwa negara
memberi respon negatif atas inisiatif rakyat ini (IPT 65).
Pemerintah seolah-oleh terusik oleh adanya international
peoples tribunal yang diprakarsai oleh rakyat Indonesia sendiri.
Bukankah sidang rakyat (IPT 65) salah satu dari wujud
pengaduan rakyat terhadap negara?
Kesan yang kemudian muncul di tengah masyarakat
adalah pemerintah tidak serius dalam menyelesaikan
pelanggaran HAM masa lalu. Sebuah kejahatan kemanusiaan di
mana negara menjadi terdakwa atas tragedi ini. Sikap
pemerintah yang cenderung apatis terhadap IPT 65 tentu tidak
etis dari segi moral publik. Terlepas dari atribusi yang melekat
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

170

dalam sidang rakyat ini, karena memang tidak esensial


mempersoalkan hal tersebut. Katakanlah ketika pemerintah
mempersoalkan kekuatan hukum yang dimiliki IPT, tempat
diselenggarakannya IPT, pihak-pihak yang memprakarsai IPT,
tentu akan mengaburkan suara rakyat yang merintih kesakitan
dalam persidangan tersebut.
Sangat disayangkan ketika pemerintah tak mampu
legawa dalam menangkap esensi dari IPT 65 ini, dengan
mempersoalkan keabsahan dari IPT 65 yang tidak relevan. Sikap
negara terhadap IPT 65 maupun usaha-usaha rakyat yang lain,
sebenarnya secara simultan menunjukan dimana posisi negara
saat ini. Apakah negara membela rakyat yang menjadi korban
atas kekeliruan sejarah atau kepada mereka yang memiliki
power dalam mengartikulasikan sejarah pada masa lalu.
IPT 65 adalah simbol dari kekuatan rakyat yang berdiri
sebagai subyek dalam menyikapi keadilan atas HAM maupun
kebenaran sejarah yang ada di dalamnya. Di dalam banyak aksi
mengenai HAM maupun pelurusan sejarah yang diprakarsai
oleh rakyat, pada dasarnya mereka satu suara meminta
pertanggungjawaban moral negara atas tragedi kemanusiaan
ini, bukan politik ataupun hukum.
Pergerakkan rakyat dalam menyikapi isu HAM ataupun
sejarah masa lalu adalah pergerakkan moral kolektif, bukan
partisipasi politik. Pergerakkan rakyat ini pure
atas
pertimbangan moral rakyat bukan pertimbangan kepentingan
politik golongan. Karena selama ini yang menggerakkan rakyat
untuk turun ke jalan bukanlah alineansi politik atupun bisnis,
tapi rasa yang sama sebagai anak bangsa yang menjadi korban
atas kerakusan negara.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

171

Statement yang dikeluarkan oleh pihak istana pada saat


peringatan ke-50 tahun peristiwa G 30 S, bahwa negara tidak
akan minta maaf kepada pihak, ataupun partisipan PKI tentu
sebuah kemunduran dalam penyikapan keadilan HAM di negeri
ini. Karena statement ini tidak mewakili seluruh sikap bangsa
indonesia, dan tidak memberi kenyamanan pada setiap
golongan yang ada di dalammya. Statement dari istana itu
sendiri mengandung kontradiksi di dalamnya, mengenai usaha
pemerintah untuk menegakkan keadilan atas pelanggaran
HAM masa lalu yang tertuang di dalam point ke-4 Nawacita
Jokowi-JK.
Rakyat butuh angin segar berupa kehangatan batiniah
lewat pengakuan moral negara sebagai institusi yang menjamin
kesejahteraan bersama bonum commune. Karena bagi orang
timur kenyamanan hidup berbangsa dan bernegara
tergantung pada kenyamanan batin setiap personal yang ada di
dalamnya. Dan kenyamanan batin merupakan salah satu aspek
dalam kesejateraan manusia. Di mana kesejahteraan manusia
sebagai warga negara merupakan amanah dari konstitusi yang
wajib ditegakkan dan dilaksanakan oleh negara. Negara tidak
dapat dengan gampang untuk angkat tangan dalam persoalan
penegakan HAM masa lalu. HAM merupakan suatu hal yang
dimiliki manusia dan bersumber dari Tuhan. Maka ketika terjadi
pelanggaran HAM, negara sebagai sebuah lembaga yang
terlegitimasi dari rakyat memiliki kewajiban mutlak untuk
melindungi segenap hak asasi manusia warga negaranya.
Kasus pelanggaran HAM masa lalu tidak pernah akan
selesai jika negara menutup mata dan tidak mendengarkan lagi
jeritan sejarah. Sejarah berdirinya negara ini yaitu untuk
menghapus segala bentuk penjajahan yang tidak sesuai dengan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

172

perikemanusiaan dan perikeadilan. Pelanggaran HAM yang


terjadi di masa lalu merupakan sebuah pelanggaran atas
kemanusiaan dan keadilan. Berbagai usaha telah dilakukan
masyarakat dalam mengusut kasus pelanggaran HAM 1965.
Tetapi hal tersebut belum memberikan secercah harapan bagi
terselesaikannya kasus pelanggaran HAM. Hal ini disebabkan
belum bersinerginya pergerakan rakyat dengan pemerintah
dalam menegakkan keadilan bagi kasus-kasus pelanggaran
HAM yang tidak berperikemanusiaan.

HAM : Ibu Yang Melahirkan


Apa sebenarnya yang diharapkan oleh rakyat yang
berjuang untuk kasus HAM kepada pemerintah saat ini?
Jawabanya selaras dengan pergerakkan rakyat yang berbasis
pada gerakan moral itu sendiri, di mana negara dalam hal ini
pemerintahan Jokowi-JK mesti mengambil sikap yang
bersandar pada pertimbangan moral bukan pada kepentingan
politik ataupun embel-embel lain yang melekat di dalamnya.
Pemerintah dengan pertimbangan moral yang direfleksikan
oleh pergerakkan rakyat ini mesti legawa, mengatakan yang
benar sebagai benar dan yang salah sebagai salah. Jika merasa
sulit biarlah ia diformulasikan lewat cara orang timur, lewat
cara kekeluargaan yang sederhana.
Negara dalam hal ini terlihat sebagai ibu yang
melahirkan. Ia begitu kesakitan untuk melahirkan Indonesia
yang baru, ia mesti berjuang menarik nafas untuk menghadapi
realitas yang ada. Sebuah realitas akan kemendesakan
melahirkan bayi yang bersih dari noda-noda masa lalu. Sang Ibu
harus legawa, sadar akan kelemahanya sebagai manusia yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

173

insani, karena kejujuran akan keterbatasan manusia adalah


jalan untuk kehidupan yang baru. Sudah banyak angin segar
yang menyelimuti ibu, namun peluh keringat kadang
menyamarkan kehagatan angin itu. Ibu yang lelah, berjuanglah
dalam kejujuranmu!
Seperti halnya seorang ibu yang tulus merwat anakanaknya, seorang ibu bangsa-negara ini juga begitu tulus
dalam merawat Indonesia. Indonesia yang lahir secara resmi
sejak 1945. Yang kala dilahirkan Indonesia masih bersih dari
noda, meskipun dilahirkan dari proses penjajahan ratusan
tahun lamanya. Sekian tahun setelah Indonesia lahir mulailah
tumbuh yang disebut sebagai dosa yang ditanggung hingga
hari ini. Dosa-dosa kemanusiaan yang menghujani Indonesia
dari waktu kewaktu seperti petir yang dapat menyambar kapan
saja dan mengancam kedaulatan Bangsa.
Menghapus dosa-dosa kemanusiaan bukanlah hal
yang mudah untuk dilakukan dan akan selalu membayangi
setiap langkah perjalanan Bangsa. Ibu tidak bisa tinggal diam
melihat anak-anaknya selalu terbayangi oleh dosa-dosa
kemanusian masa lalu. Sang Ibu akan selalu meminta
pengampunan kepada Tuhan akan penghapusan dosa-dosa
tersebut. Entah hingga berapa lama lagi kasus pelanggaran
HAM masa lalu itu akan terselesaikan, Karena dosa-dosa adalah
hal yang tidak tampak, yang sebenarnya mempengaruhi
perilaku kita Indonesia hingga saat ini. Tetapi hal tersebut
merupakan hal yang krusial dan menjerit meminta untuk
diselesaikan seadil-adilnya. Membedah setiap relasi kekuasaan
yang telah menjadi bagian dari konstruksi sejarah. Mencari
jawaban atas pelanggaran HAM masa lalu, dan bahayanya bagi
kedaulatan Bangsa Indonesia serta munculnya bibit-bibit
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

174

otoriter yang mulai tampak hingga saat ini. Ini bukan hanya
harus diselesaikan oleh negara dalan artian pemerintah JokowiJK, tetapi juga seluruh elemen masyarakat Indonesia.

Untuk Bangsaku,
Karena dosa akan selalu membayangi dan tidak memberikan
ketenangan batin dalam jiwamu...
Suara kami yang selalu menjadi angin segar mu....
Mahasiswa yang merindukan keadilan, dan akan selalu
memperjuangkan keadilan demi Bangsa, Negara, Indonesia
tercinta...

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

175

1 TAHUN JOKOWI DALAM MEMBANGUN DESA


IMPLEMENTASI UU DESA DALAM SETAHUN
PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

Kementerian Pengembangan Desa Mitra BEM KM UGM 2015

Tepat tanggal 20 Oktober 2015 lalu, merupakan momen


satu tahun Pemerintahan Jokowi-JK. Masih segar dalam ingatan
masyarakat Indonesia tentang sengitnya Pemilu Presiden satu
tahun yang lalu, dengan memunculkan Jokowi-JK sebagai pihak
yang menang dan Probowo-Hatta sebagai pihak yang kalah.
Jokowi-JK sebagai pihak pemenang, mengusung visi-misi yang
tertuang dalam Nawacita. Nawacita adalah istilah dari bahasa
Sanskerta yang terdiri dari dua kata yaitu nawa (sembilan) dan
cita (harapan, agenda, keinginan).
Nawacita atau sembilan harapan ini tertuang dalam
sembilan agenda prioritas Pemerintahan Jokowi-JK. Salah satu
poin dalam Nawacita adalah Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan. Membangun Indonesia dari
pinggiran, memperkuat daerah, dan membangun desa menjadi
konsep dan arah pembangunan yang diusung dalam
Pemerintahan Jokowi-JK. Konsep ini merupakan antitesa dari

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

176

arah pembangunan selama ini yang tidak merata, terpusat, dan


kota yang selalu menjadi fokus pembangunan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa desa merupakan
garda terdepan dalam pembangunan Pemerintahan Jokowi-JK.
Instrumen penting dalam pelaksanaan pembangunan desa
adalah UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa atau UU Desa dan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 sebagai
peraturan pelaksanaannya. Hadirnya UU Desa dan segala
regulasinya menjadi harapan baru bagi Indonesia untuk
masyarakat Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera.
Setidaknya ada tiga hal utama yang menjadikan UU Desa
sebagai harapan baru dalam pembangunan desa. Pertama,
Dana Desa. Dari Undang-Undang tersebut ditetapkan sebesar
10 persen dari dana perimbangan, di luar dana transfer daerah,
setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus akan diterima oleh Desa.
Diperkirakan jumlah tersebut bisa mencapai sekitar Rp103,6
triliun. Jumlah tersebut akan dibagi ke 74 ribu desa se
Indonesia, sehingga masing-masing desa diperkirakan akan
memperoleh dana sekitar Rp1,4 miliar per tahun. Dana yang
sangat besar tersebut menuntut desa untuk melakukan
perubahan, penguatan secara internal secara organisasi
Pemerintahan desa yang lebih efektif, professional, transparan
dan akuntabel. Dana Desa yang mengucur dari pusat tersebut
merupakan upaya untuk memajukan perekonomian dan
pembangunan sektor-sektor penting di pedesaan.
Kedua, daya dukung desa. Arah pembangunan yang
bergulir ke pinggiran, yaitu desa-desa, maka daya dukung desa
perlu ditingkatkan. Penguatan aparatur desa dalam hal
perencanaan
pembangunan,
akuntabilitas,
untuk
menghasilkan kinerja yang efektif, transparan, bersih dan bisa
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

177

dipercaya. Pemerintahan desa dituntut lebih jeli menimba


potensi lokal, berikut pengembangannya. Hal tersebut
membutuhkan pendampingan dan pelatihan yang digulirkan
baik dari LSM maupun intansi pemrintah terkait.
Ketiga, hadirnya Negara. Selain memberikan payung
hukum berupa UU Desa, Negara hadir sebagai fasilitator untuk
desa membuat desa berdaya. Desa yang selama ini dipandang
sebagai objek pembangunan, berubah menjadi subjek
pembangunan. Negara mendorong masyarakat untuk aktif
dalam pembangunan desa. UU Desa ini memberikan peluang
besar untuk menciptakan desa yang mandiri. Desa memiliki
kewenangan sendiri dalam merencakan pembangunan desa
sesuai dengan potensi yang dimiliki desa sehingga desa dapat
lebih berkembang dan maju, karena desa lebih memahami apa
yangmenjadi potensinya. Sehingga pada akhirnya potensi desa
akan termanfaatkan secara optimal; dari desa, oleh desa, dan
untuk desa.
Dalam pelaksanaan UU Desa, Presiden Jokowi
mengesahkan Peraturan Pemerintah seperti PP 22/2015
tentang Penyaluran Dana Desa dan PP 47/2015 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 (UU Desa). PP
tersebut dibuat untuk mendukung dan mempermudah dalam
melaksanakan UU Desa. Dari awal pelaksanaan UU Desa hingga
satu tahun Pemerintahan Jokowi-JK tentu terdapat beberapa
catatan dan persoalan mengenai implementasi dari UU
tersebut.
Pertama, dalam hal kelembagaan kepengurusan
Pemerintah Desa. Masih terdapat tumpang tindih kewenangan
antara Kementerian Desa PDTT, Ditjen Bina Desa dan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

178

Kementerian Dalam Negeri. Kementerian Desa PDTT baru


diberi wewenang pemberdayaan, fungsi pembangunan dan
fungsi kemasyarakatan. Sedangkan dalam Pemerintahan desa,
fungsi Pemerintahannya masih dipegang oleh Kemendagri.
Tentu hal ini akan membingungkan bagi Pemerintah Desa harus
pada siapa mereka mempertanggungjawabkan tugasnya.
Karena memang kementerian Desa PDTT ini baru saja dibentuk
dalam masa Pemerintahan Jokowi-JK sebagai respon
diberlakukannya UU Desa. Seharusnya Pemerintah, dalam hal
ini Pak Joko Widodo, telah memikirkan secara matang
mengenai pembagian wewenang antara Kemendagri dan
Kementerian Desa untuk mengurus persoalan desa.
Kedua, perubahan peraturan. Perubahan peraturan
tentang desa dalam waktu yang relatif cepat. Perubahan
tersebut membuat Pemerintah Desa/daerah merasa kesulitan,
kesusahan, dan bingung untuk mengikuti peraturan mana yang
seharusnya diikuti. Belum juga perencanaan selesai dibuat
ketika masih dalam masa peraturan lama, tetapi peraturan
sudah diganti dengan peraturan baru. Sehingga Pemerintah
Desa takut untuk melaksanakan program perencanaan
pembangunan yang telah dibuat karena khawatir jika peraturan
akan berubah lagi. Perubahan peraturan yang relatif cepata
tersebut pada akhirnya hanya menghambat program kerja
Pemerintah Desa.
Misalnya PP No. 43/2014 yang ditetapkan oleh Presiden
SBY tanggal 21 Juli 2014 yang kemudian dirubah oleh Presiden
Jokowi menjadi PP No. 47/2015, juga perubahan PP 60/2014
menjadi PP 22/2015. Persoalan lain yang juga menghambat
pelaksanaaan program atau perencanaan pembangunan desa
yaitu belum ada instrumen (regulasi dan petunjuk teknis) untuk
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

179

menunjang pelaksanaan serta memudahkan pemahaman


Pemerintah Desa mengenai UU Desa.
Ketiga, tentang dana desa. Berkaitan dengan
pembagian dana desa dalam Perpres 36/2015, formula
pembagian dana desa mengacu pada aturan yang belum
ditetapkan dan hanya didasarkan pada aspek pemerataan.
Selain formula pembagian dana desa yang belum sempurna,
penggunaan dana desa ini juga menjadi rawan ditunggangi oleh
kepentingan politik.
Keeempat, kesiapan Pemerintah Daerah. Kesiapan
Pemerintah Daerah terkait pelaksanaan UU Desa belum
memadai. Regulasi pokok yang menjadi pondasi implementasi
UU Desa belum disusun, misalnya peraturan tentang
pembagian kewenangan antara kabupaten dan desa.
Pembagian kewenangan yang belum jelas antara Pemerintah
kabupaten dan desa menjadi masalah bagi penanganan untuk
kasus tertentu. Padahal setelah diberlakukkannya UU Desa,
Desa memiliki wewenang sendiri dalam merencanakan
pembangunannya sendiri. Namun karena wewenang yang
dimiliki desa belum jelas, desa menjadi kesulitan dan bingung
dalam pembuatan perencanaan pembangunan maupun dalam
penggunaan dana desa untuk pembangunan dikarenakan
belum adanya aturan yang jelas.
Kelima, kendala pembuatan APBDes. Terdapat
persoalan mengenai belum adanya satuan harga barang/jasa
untuk dijadikan acuan bagi desa dalam menyusun APBDesa.
Dalam hal rencana penggunaan dan pertanggungjawaban
APBDesa pun dinilai kurang transparan. Laporan
pertanggungjawaban desa masih belum mengikuti standar dan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

180

rawan manipulasi. Sehingga desa menjadi rentan terjadi


korupsi oleh perangkat desa. Apalagi jika pengawasan oleh
masyarakat kurang. Untuk itu, perlu diciptakan lingkungan
masyarakat yang partisipatif dalam mengawasi perangkat
desanya.
Masalah pertanggungajawaban APBDes yang kurang
transparan dan kondisi masyarakat yang pasif dalam
pelaksanaan UU Desa tidak terlepas dari sosialiasasi dan
pendalaman UU Desa yang masih sangat minim sehingga
Pemerintah Desa belum mampu melaksanakan UU Desa secara
komprehensif. Selain itu, memang masih banyak perangkat
desa yang kapasitasnya masih rendah dan perlu
pendampingan. Sosialisasi UU Desa pun belum menyentuh
pada aspek fundamental dan tindak lanjut pascasosialisasi
masih kurang.
Selain lima permasalahan tersebut, masih banyak
permasalahan lain terkait implementasi UU Desa. Jika
dicermati, dalam tahun pertama pelaksanaan UU Desa banyak
daerah yang masih sayup-mayup mempersiapkan kebijakan
teknis pelaksanaan UU Desa. Tidak semua desa di Indonesia
bersikap proaktif dalam menyambut UU desa, banyak desa
yang bersikap pasif dalam mensosialisasikan UU Desa.
Desa yang proaktif ditunjukan dengan komitmen
mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk mendukung desa
sekaligus mulai mensosialisasikan UU Desa serta mulai
menyiapkan perangkat aturan untuk mendukung pelaksanaan
UU Desa. Desa yang proaktif juga akan melakukan peningkatan
kapasitas aparat desa dalam memahami UU Desa dan mereka
akan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang membahas isu-isu
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

181

dalam UU Desa. Sedangkan, desa yang pasif, meraka hanya


sekedar melakukan sosialisasi UU Desa ke desa-desa di
daerahnya dan tidak ada tindak lanjut pascasosialisasi. Daerah
seperti ini biasanya menjadikan minimnya peraturan teknis
sebagai dalih untuk tidak melakukan persiapan pelaksanaan UU
Desa secara optimal. Dalam desa yang pasif inilah implementasi
UU Desa menjadi terhambat.
UU Desa mengamanatkan agar Pemerintah kabupaten
dan desa melakukan inventarisasi aset desa paling lama dua
tahun setelah UU Desa diundangkan. Namun hingga hampir
satu tahun pelaksaan UU Desa, kegiatan inventarisasi aset
belum begitu gencar dilakukan. Hal tersebut dikarenakan masih
banyak kepala desa yang bingung mengenai aset apa saja yang
dimiliki desa.
Selama ini, Pemerintah lebih terfokus pada memastikan
dana desa sebesar 20,76 triliun tersalurkan. Selain itu,
Kementerian Desa PDTT dan Kemendagri masih disibukkan oleh
penyusunan struktur kelembagaan dan perangkat peraturan
operasional pembangunan desa. Pemerintah masih abai
terhadap hal-hal yang seharusnya diutamakan dan
diperhatikan. Yaitu mengenai kapasitas aparat desa. Kita tahu
bahwa rata-rata aparat desa memiliki kapasitas yng rendah.
Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kualitas aparat desa
dengan berbagai pelatihan maupun pendampingan. Dengan
begitu, kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan UU Desa
dapat diminimalisir.
Dengan berbagai permasalahan yang dihadapi sejak UU
Desa dilaksanakan sampai saat ini, maka kami
merekomendasikan agar Pemerintah melakukan:
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

182

1. Meyusun Perbup tentang ancar-ancar satuan harga


barang dan jasa sebagai acuan penyusunan APBDes
2. Melakukan pendampingan dan pembinaan dalam
penyusunan APBDesa
3. Provinsi/Kabupaten/Kota menyediakan dukungan dana
untuk peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan
desa bagi aparat Pemda terkait, dan pengawasan oleh
Inspektorat daerah
4. Menyusun sistem keuangan desa yang sesuai dengan
kondisi dan kemampuan desa, termasuk komponen
pelaporan pertanggungjawaban keuangan desa
5. Meningkatkan kapasitas aparat desa
6. Merevisi PP yang terkait dengan penyusunan laporan
pertanggungjawaban oleh desa agar kewajiban laporan
pertanggungjawaban tersebut dapat terintegrasi lebih
mudah dan efisien namun tetap efektif dan akuntabel
7. Melakukan rapat koordinasi berkala antar kementerian
terkait
8. Mengevaluasi efektivitas PP yang terkait dengan siklus
anggaran desa
9. Merevisi Permedagri No. 07 tahun 2008 tentang
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
dengan memasukkan aspek pengawasan partisipatif
oleh masyarakat, audit sosial, mekanisme pengaduan
dan peran Inspektorat Daerah.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

183

10. Menyusun aturan yang memperjelas fungsi


pengawasan Camat kepada desa, termasuk meminta
Pemerintah Daerah untuk menyusun panduan evaluasi
dan pengawasan oleh Camat dan mekanisme
pengaduan ke desa.
Meski masih banyak persoalan yang dihadapi di awal
tahun implementasi UU Desa, namun banyak sisi positif atas
hadirnya UU Desa bagi seluruh desa di Indonesia. Desa menjadi
subjek bagi dirinya sendiri untuk merencakan pembangunan
desanya. Pembangunan desa harus merujuk pada RPJMDes
yang tentunya akan membuka peluang desa berdaulat di
tanahnya sendiri. UU Desa juga memberi peluang yang sebesarbesarnya bagi desa untuk menjadi desa yang mandiri (desa
mempunyai kewenangan lokal berskala desa dan hak usul).
Selain itu, kapasitas keuangan desa akan menguat karena
mendapat kucuran dana desa dari pusat.
Demikian evaluasi dari implementasi UU Desa dalam
satu Pemerintahan Jokowi-JK sepanjang perjalanan panjang
kami sang Pejuang Desa yang bergerak dan memberdayakan.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

184

Hambatan Fundamental Kedaulatan Energi


Indonesia

Iqbal Azis Romadhon dan Sandy Primahdi Putra


Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Kekayaan terbesar sebuah bangsa adalah manusianya bukan


sumber daya alamnya Anies Baswedan
Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong merupakan janji yang
digadangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden Indonesia demi
terwujudnya Indonesia berdikari dimasa depan dalam
diberbagai bidang. Salah satunya adalah energi. Energi
merupakan sektor yang fundamental bagi suatu negara.
Perkembangan, pembangunan, serta pendistribusian tidak
akan berjalan tanpa sektor ini.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber
energinya, mulai dari bahan bakar minyak, gas, panas bumi, dan
masih banyak lagi. Namun, seperti sebuah rahasia umum jika
rakyat negara ini masih sengsara di ladang emas yang mereka
miliki. Sebuah ironi yang tak masuk diakal bukan? Bukankah
seharusnya sumber daya yang dimiliki suatu negara mampu
mensejahterakan rakyatnya? Indonesia pun setuju dengan hal
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

185

tersebut, termaktub dalam UUD 1945, Pasal 33 ayat 3 yang


berbunyi Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Sayangnya, negeri ini
masih belum bisa mengelola sumber daya yang dimilikinya
dengan baik, lebih parahnya lagi malah diberikan kepada
asing. Fakta menyebutkan bahwa 85,4% migas di Indonesia
dikelola oleh pihak asing dan sisanya dikelola oleh pertamina
(Kumalasari, 2013).
Banyak hal yang membuat negara ini belum berdaulat secara
energi, berikut akan dipaparkan beberapa faktor diantaranya.
1. Standardisasi
Sebelum melangkah terlalu jauh, hal yang paling dasar
untuk dilakukan oleh negara ini adalah standardisasi.
Bangsa ini harus berkaca dan bertanya apakah sudah
cukup pantas untuk berdaulat secara energi jika sumber
daya manusia serta alat-alat pengeksplor dan
pendistribusian sumber energinya saja
belum
memadai. Negara ini membutuhkan orang-orang yang
memiliki kompatibilitas, untuk itu perlu adanya
standardisasi manusia di Indonesia. Bangsa ini harus
meningkatkan standardnya baik itu dalam segi ilmu
maupun etika. Sehingga, mampu menciptakan negara
yang siap secara mental untuk berdikari dan
berkembang. Selanjutnya, standardisasi alat-alat
pengeksplor sumber energi. Hal sepele yang tidak
pernah dipikirkan oleh negara ini padahal sangat krusial.
Pada tahun 2004 ekspor minyak bumi Indonesia sebesar
355 ribu barrel yang bernilai 6,2 milliar Dollar AS, dan
ekspor gas alam sebesar 3 juta barrel yang bernilai 72
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

186

milliar Dollar AS. Perhitungan volume minyak bumi dan


gas alam tersebut tentunya dilakukan dengan alat ukur
yang memiliki standard tertentu dalam hal ini adalah
ketelitian. Bila Pemerintah Indonesia hanya mampu
memastikan bahwa alat ukur yang digunakan hanya
memiliki ketelitian 1% bayangkan kerugian yang akan
ditelan oleh negara jika transaksi minyak bumi dan gas
alam mencapai 80 milliar Dollar AS itu berarti kerugian
yang ditelan negara mencapai 0,8 milliar Dollar AS atau
sekitar 7,26 trilliun rupiah. Oleh sebab itu, Pemerintah
seharusnya memiliki kepekaan dalam hal standardisasi
jika memang serius untuk menciptakan Indonesia yang
berdaulat secara energi.
2. Interdisciplinary Research
Suatu negara yang berdaulat dan maju mampu
menghasilkan inovasi-inovasi dalam mengelola sumber
daya alam yang dimilikinya. Salah satunya adalah
energi. Indonesia mau tidak mau harus melakukan riset
interdisipliner dalam mengelola dan mengembangkan
sumber energi yang dimilikinya. Banyak negara maju,
seperti Jerman telah membuktikan bahwa dengan
melakukan interdisciplinary research negara tersebut
mampu
menghasilkan
konsep sustainability
management pada level operasional, teknis dan
strategis. Jika Indonesia melakukan hal demikian
hambatan-hambatan dalam hal sustainability, eficiency,
and activity dapat dihilangkan sehingga mampu
menunjang kedaulatan energi di Indonesia. Negara ini
hanya perlu menambahkan anggaran riset kepada para
akademisinya. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

187

Indonesia Lukman Hakim dalam Diskusi Forum Rektor


Indonesia
(FRI)
pada
bulan
Mei
2014
lalu mengatakan bahwa
negara
yang
sukses
membangun ekonomi, rasio anggaran risetnya minimal
1% terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB).
Sedangkan, di Indonesia anggaran riset hanya mencapai
0,08% dari PDB. Indonesia akan terus jalan ditempat
dan semakin tertinggal jika keadaan tersebut tidak
segera tindak lanjuti oleh Pemerintah. Dampak lain dari
seretnya anggaran riset adalah negara ini kehilangan
banyak putra dan putri terbaiknya. Banyak ilmuwan
Indonesia yang justru malah lebih dihargai di luar negeri
ketimbang di negeri sendiri. Jadi, jangan salahkan
mereka jika nantinya lebih betah tinggal di negeri orang
ketimbang negeri tercinta ini.
3. Diversifikasi Energi
Perlu diketahui bahwa kekayaan energi yang dimiliki
Indonesia bukan hanya dari energi fosil saja. Terdapat
energi non-fosil yang masih belum dimanfaatkan secara
maksimal. Padahal produksi energi fosil, minyak bumi,
akan terus mengalami degradasi. Menurut Gede
Priyana selaku Sekertaris SKK Migas, Cadangan Minyak
bumi Indonesia sendiri (tanpa eksplorasi) akan habis
dalam jangka waktu 12 tahun lagi. Perlu adanya
pembiasaan, pembinaan, dan penyuluhan kepada
masyarakat Indonesia agar mereka siap jika nantinya
energi fosil sudah tidak diproduksi lagi. Sebenarnya,
Indonesia pun telah siap untuk menggunakan energi
non-fosil berdasarkan data dari Pusdatin ESDM,
Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

188

(EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro


sebesar 450 MW, biomass 50 GW, energi surya 4,8
kWH/m2 per hari, energi angin 3-6 m/det, dan energi
nuklir 3 GW (Aditya Pratama, 2014). Jika negeri ini
mampu memanfaatkan sumber energi non-fosil
tersebut dengan bijaksana, bukan sebuah utopia jika
Indonesia akan berdaulat secara energi.
4. Nasionalisasi
Negara ini tidak perlu melakukan renegoisasi, tapi
hanya perlu melakukan nasionalisasi.
Nasionalisasi industri migas tidak harus selalu diartikan
dalam bentuk pengambilalihan kembali industri negara
atau perusahaan nasional, tetapi justru lebih kepada
implementasi yang lebih nyata untuk mengelola industri
migas demi kepentingan nasional. Jadi, dapat dikatakan
disini bahwa nasionalisasi migas pada hakekatnya
adalah pengutamaan kepentingan kesejahteraan rakyat
dari pengelolaan industri migas itu sendiri (Pri Agung
Rakhmanto, 2015).
Salah satu contoh kasus nasionalisasi yang terus hangat
dibicarakan adalah Blok Mahakam. Blok Mahakam
adalah salah satu ladang gas terbesar di Indonesia
dengan rata-rata produksi sekitar 2200 juta kaki kubik
per hari. Kontrak Kerja sama Blok Mahakam
ditandatangani oleh Pemerintah dengan Total E&P
Indonesia dan Inpex Corporation pada tahun 1967.
Kontrak berlaku selama 30 tahun hingga 31 Maret 1997.
Namun, kontrak Blok Mahakam telah diperpanjang
selama 20 tahun sehingga kontrak akan berakhir pada
31 Maret 2017. Di satu pihak, korporasi migas asal
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

189

Perancis tersebut masih berniat untuk melanjutkan


kontrak. Pihak Total E&P mendesak agar kontrak
mereka diperpanjang. Di lain pihak, masyarakat luas
menghendaki agar kontrak asing tidak diperpanjang,
Blok Mahakam harus diserahkan dan dikelola 100%
oleh Pertamina. Dengan demikian, kekayaan gas
tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
nasional. Namun, pertengahan Juli lalu Pemerintah
telah memberikan keputusan pembagian saham Blok
Mahakam, setelah kontraknya habis pada 2017.
Pertamina dan Badan Usaha Milik Daerh (BUMD) di Blok
Mahakam mendapat 70 persen. Sementara untuk Total
E&P Indonesie dan Inpex Corporation mendapat 30
persen saham pengelolaan Blok Mahakam.
Padahal sebelumnya Pemerintah berencana
untuk memberikan 100 persen hak pengelolaan Blok
Mahakam kepada Pertamina selaku BUMN migas.
Sesuai UU Migas No.22/2001, jika kontrak migas
berakhir, pengelolaan seharusnya diserahkan kepada
BUMN dan mekanisme yang diatur dalam Peraturan
Menteri ESDM No.15/2015 menetapkan setiap wilayah
kontrak yang habis otomatis dimiliki Pertamina sebesar
100%. Setelah itu, Pertamina dapat melakukan
pengurangan interes kepada pihak lain.
Terlihat bahwa Pemerintah masih butuh waktu lebih
lama lagi untuk dapat merealisasikan kedaulatan energi di
Indonesia. Kami selaku mahasiswa berharap Presiden dan
Wakil Presiden mampu memikirkan hal-hal detail yang
sebenarnya krusial dalam mewujudkan suatu tujuan, dalam
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

190

konteks disini adalah kedaulatan energi. Lalu, pertanyaannya


adalah apakah kita sebagai rakyat Indonesia mau menunggu
atau tidak?

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

191

Masih Ada Harapan Nawacita Menjadi Nyata

Isnaeni Nurul Khusna


Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Waktu terasa begitu cepat kini telah lebih dari satu


tahun Jokowi JK memimpin negeri, masih lekat dalam ingatan
kita mengenai janji-janji manis mereka sewaktu mencalonkan
diri menjadi Presiden dan Wakil Presiden, terutama yang
mereka bingkai dalam Nawa Cita, tak dipungkiri itu memang
gagasan yang cemerlang dan menyedot banyak perhatian
publik bak resep ajaib untuk obat berbagai persoalan di Negeri
ini, Nawacita dibentuk sebagai upaya untuk mewujudkan
Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian dengan
semangat gotong royong. Visi tersebut yang menjadi dasar
ideologis bagi pemerintahan Jokowi JK dalam menjalankan
program pemerintah yang berbasiskan pada Trisakti, Upaya
tersebut dirumuskan secara lebih rinci ada sembilan agenda
prioritas pemerintah atau yang disebut Nawa Cita itu sendiri
diantaranya yaitu (1) Menghadirkan kembali Negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara; (2) membuat pemerintah tidak absen
dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

192

efektif, demokratis dan terpercaya; (3) membangun Indonesia


dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka Negara Kesatuan; (4) Menolak Negara lemah
dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; (5) Kami akan
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; (6)
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional; (7) mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; (8)
melakukan revolusi karakter bangsa; (9) Memperteguh Kebhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
(Kompas.com, 21/05/2014)
Namun sangat disayangkan implementasi agenda
tersebut dan janji-janji kampanye lainnya dalam satu tahun ini
ternyata perlahan luntur dan masih jauh dari kata sesuai, belum
banyak perubahan yang dirasa revolusioner, bahkan contoh
yang sangat mencolok di awal pemerintahannya yakni Jokowi
JK disibukkan dengan bagi-bagi jatah kekuasaan kepada partai
pengusungnya maupun tim sukses, baik secara individu atau
yang tergabung ke dalam organisasi relawan padahal
sebelumnya mereka mengatakan akan membawa politik gaya
baru sepanjang sejarah di Republik Indonesia yakni dengan
koalisi tanpa syarat. Kemudian media massa meramaikan
pemberitaan soal penunjukkan Komjen Budi Gunawan sebagai
Kapolri oleh Presiden Jokowi dan pada saat yang sama, KPK
menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka.
Karena kurang tegasnya presiden pada saat itu,
sehingga menajam pada kriminalisasi komisioner KPK dan
berujung pada ketegangan antara KPK dan Polri walaupun
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

193

beberapa langkah sudah ditempuh oleh Jokowi dalam


mengurangi persoalan tersebut namun efek dari kasus tersebut
membuat public mempertanyakan komitmen Jokowi-JK dalam
penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi yang pada
mulanya dianggap seperti membawa angin segar bagi
persoalan korupsi di Indonesia. Serta terpaan persoalan
eksternal lainnya seperti eksekusi mafia narkoba Internasional,
smelter pertambangan, kenaikan harga BBM, kenaikan harga
beras makin menguat dan kasus lainnya yang tentu dapat
mengganggu jalannya roda pemerintahan. Memang kita sadari
Program strategis Nawa Cita Jokowi-JK bukanlah hal yang
mudah di wujudkan dan dirasakan keberhasilannya dalam
waktu singkat bahkan dalam waktu satu tahun namun semua
itu butuh proses. Jokowi-JK bersama Kabinet Kerjanya pun
tentu berusaha keras agenda strategis tersebut untuk bisa
menjadi nyata tidak sebatas wacana.
Salah satu kerja keras Pemerintah saat ini dalam
meralisasikan Nawa Cita tersebut khusunya poin ke tiga yakni
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan
memang telah banyak dilakukan namun ternyata masih dirasa
kurang maksimal dan belum mencapai target yang tertera
dalam dokumen resmi Kabinet Kerja yang tertuang dalam
RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional)
2015-2019, Jokowi-JK menetapkan sasaran nasional hingga
2019: (1) pertumbuhan ekonomi 5,8-8 persen; (2) kemiskinan
menjadi 8-10,5 persen; (3) pengangguran turun menjadi 7-8
persen; (4) indeks gini turun dari 0,41 menjadi 0,36. Meskipun
rencana yang akan ditempuh sudah strategis dan sangat baik
oleh Menteri KDPD2T, Marwan Jafar, yang terangkum dalam
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

194

Nawakerjanya seperti (1) perluncuran Gerakan Desa Mandiri


di 5.000 desa; (2) pendampingan dan penguatan kapasitas
kelembagaan dan aparatur di 5.000 desa; (3) pembentukan dan
pengembangan 5.000 BUMDES (Badan Usaha Milik Desa); (4)
Revitalisasi Pasar Desa di 5.000 desa/kawasan perdesaan; (5)
pembangunan infrastruktur jalan pendukung pengembangan
produk unggulan di 5.000 Desa Mandiri; (6) penyiapan
implementasi penyaluran Dana Desa Rp 1,4 miliar per desa
secara bertahap; (7) penyaluran modal bagi koperasi/UMKM di
5.000 desa; (8) pilot project pelayanan publik jaringan koneksi
online di 5.000 desa; (9) save villages di daerah perbatasan dan
pulau-pulau terdepan, terluar, dan terpencil. Tujuan besar dari
9 program tersebut adalah mewujudkan desa mandiri,
membangun infrastruktur yang menunjang perekonomian
desa, penyaluran modal untuk koperasi, peluncuran sistem
pelayanan publik online, dan menjaga desa-desa di wilayah
perbatasan.
Menurut Prof Mudrajad Kuncoro Guru Besar Fakultas
Ekonomika dan Bisnis UGM Secara spasial terdapat dua pola
kemiskinan atau daerah pinggiran yang ada di Indonesia
yakni Pertama, kemiskinan di daerah perdesaan selalu lebih
tinggi daripada di daerah perkotaan. Selama 2004-2014,
persentase penduduk miskin di perdesaan berkisar antara 1420%, sementara di perkotaan hanya sekitar 8-14%. Kedua,
kantong kemiskinan terkonsentrasi di Kawasan Timur Indonesia
(KTI), pantai selatan Jawa, dan pantai Barat Sumatra.
Data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (KDPD2T) menunjukkan masih ada
183 kabupaten yang tergolong tertinggal di Indonesia pada
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

195

tahun 2015, dengan 70 persen di antaranya berada di KTI.


Jumlah tersebut terdiri dari 149 kabupaten yang masih
berstatus daerah tertinggal selama 2004-2009 dan 34 daerah
kabupaten baru hasil pemekaran. Penyebab utama suatu
kabupaten tergolong daerah tertinggal karena: (1) letak
geografisnya terpencil dan sulit dijangkau; (2) kondisi
infrastruktur sosial ekonomi kurang memadai; (3) kegiatan
investasi dan produksi masih minim; (4) berada di kawasan
perbatasan antar negara. Inilah asal muasal mengapa daerah
tertinggal di Indonesia dicap sebagai daerah pinggiran karena
berada di kawasan perbatasan, sulit dijangkau bahkan terisolasi
secara ekonomi, tingkat kesejahteraannya relatif rendah, dan
memiliki infrastruktur seadanya.
Akibatnya, hingga akhir 2014, struktur perekonomian
Indonesia secara spasial masih didominasi oleh kelompok
provinsi dan kabupaten/kota di Pulau Jawa yang memberikan
kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
sekitar 58,51%, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sekitar
23,63%. KTI, sebagai kawasan pinggiran, hanya kebagian
sisanya yaitu sekitar 17,96%. Singkatnya, pola unbalanced
development di Indonesia masih terus terjadi, yang tercermin
dari kuatnya pusat (Jawa-Sumatra) sebagai gravitasi
pembangunan dan menyisakan pinggiran (KTI dan desa).8
Sekali lagi pekrjaan itu bukanlah pekerjaan yang mudah,
banyak potensi penyimpangan yang terjadi sehingga rencana
tidak sesuai dalam pelaksanaannya maka tantangan besar bagi
8

http://mudrajad.com/parasisten/membangun-indonesia-dari-pinggiran/
Diakses pada 15 November 2015 pukul 9.21 WIB
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

196

Jokowi-JK sekaligus masyarakat keseluruhan ialah memastikan


, berbagai perangkat peraturan pelaksanaan UU Desa sejalan
dengan substansi, jiwa, dan semangat UU Desa. Termasuk
dalam hal ini adalah penyusunan sejumlah Peraturan
Pemerintah (PP), yang diperlukan agar distribusi Dana Desa dan
Alokasi Dana Desa berjalan efektif, tidak bocor (dikorupsi), dan
bertahap. Mayoritas dana tersebut harus diprioritaskan bagi
pemberdayaan rakyat, usaha ekonomi desa, pasar, penguatan
modal bagi UKM (Usaha Kecil Menengah) dan koperasi,
pembangunan jalan/jembatan, dan penguatan BUMDES
(Badan Usaha Milik Desa).
Penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia tidak
signifikan bisa jadi karena beberapa hal. Faktor yang dominan
karena program kemiskinan terdistribusi di berbagai
kementerian dan dinas, jalan sendiri-sendiri dan tidak terpadu
atau belum diterapkannya . Ironisnya, survei membuktikan,
kantong kemiskinan di masing-masing kabupaten/kota kurang
tersentuh program antikemiskinan. Pola ini disebut spaceless,
karna tidak memperhatikan di mana lokasi kaum dhuafa
berada. Dengan kata lain, peta spasial kemiskinan diperlukan
agar dana desa dan pengentasan kemiskinan lebih terfokus.
Untuk mewujudkan hal itu dan meralisasikan Nawa Cita
khususnya kita harus saling bahu-membahu karena kita
menyadari Indonesia adalah negara yang besar, maka dari itu
membutuhkan kekuatan yang besar pula antara pemerintah
dan masyarakat untuk menjadikannya maju dan sejahtera.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

197

Koperasi Pekerja sebagai


Upaya Peningkatan Kesejahteraan Buruh

Abisatya Yogi Pradika & Endang Muslimah


Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Lihatlah negeri kita sekarang ini. Seakan tidak pernah


belajar dari pengalaman kelam masa lalu, negeri ini tetap saja
membiarkan rakyatnya terjajah. Bodohnya lagi ialah, rakyat
negeri ini bahkan dijajah oleh sesama rakyatnya. Betapa tidak,
lihat saja ketika nampaknya perusahaan-perusahaan menjamur
di negeri ini, penikmat utama keuntungan perusahaan
hanyalah perseorangan atau golongan tertentu, tidak peduli
mereka orang asing atau pribumi.
Pemilik kapital seakan sangat berkuasa dalam segala
aspek perusahaan sehingga mereka cenderung berlaku
seenaknya terhadap para pekerjanya. Para pekerja rendahan
dipaksa bekerja seperti robot dengan gaji sesuai dengan UMR
(Upah Minimum Regional) atau UMK (Upah Minimum
Kota/Kabupaten). Kenaikan upah terjadi karena adanya inflasi
di bulan tersebut atau karena kenaikan UMR atau UMK. Ketika
negara ini memang menganut konsepsi keadilan, maka
seharusnya yang terjadi ialah upah pekerja naik ketika laba
perusahaan naik. Ketika kenaikan upah tidak berbanding lurus
dengan laba perusahaan, hal ini bisa dikatakan sebagai
penjajahan modern yang dilakukan oleh oknum-oknum rakus.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

198

Hal inilah yang sejatinya membuat ketimpangan


kesejahteraan negeri ini. Berdasarkan data dari BPS, pada
tahun 2014 indeks gini Indonesia berada pada angka 0,43 di
wilayah perkotaan dan 0,32 di wilayah pedesaan. Indeks gini
dihitung berdasarkan besaran pengeluaran per kapita per bulan
untuk memenuhi kebutuhan pangan dan non-pangan (BPS,
1994). Nilai indeks gini Indonesia yang ada sekarang ini dapat
diartikan bahwa di wilayah perkotaan, kesenjangan lebih besar
karena banyak orang kaya dan banyak juga orang miskin tinggal
di kota. Di pedesaan nilainya lebih rendah karena mereka
disana kondisinya sama-sama miskin. Dari tahun ke tahun
indeks gini Indonesia cenderung naik dengan perlahan.
Seharusnya keadaan ini menimbulkan keprihatinan bersama
karena jika suatu saat nanti indeks gini kita mencapai 0,50,
maka negara kita dapat disebut memiliki kesenjangan yang
tinggi (Todaro & Smith, 2006:238).
Tak terbayangkan bagaimana kondisi negara ini ketika
indeks gini mencapai angka 0,50. Kita lihat saja, sekarang ketika
indeks gini negara ini masih di angka 0,43, para buruh dan
pekerja melakukan aksi massa besar-besaran menuntut
kenaikan upah. Apabila ditelisik lebih dalam, sebenarnya para
buruh memang berhak menuntut karena mereka merasa
mereka telah bekerja keras demi perusahaan namun
penghasilan yang mereka dapatkan tetap saja rendah.
Ditambah lagi, setiap harinya mereka disuguhi pemandangan
atasan yang selalu membawa mobil saat ke pabrik dan kerjanya
hanya di kantor duduk di ruangan berpendingin udara namun
gaji atasan mereka jauh lebih tinggi dari mereka. Bayangkan
ketika para buruh tersebut bahkan harus berhutang kepada
tetangganya untuk membeli susu untuk anaknya, dan di sisi lain
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

199

para konglomerat menyimpan stok susu untuk anaknya


berbulan-bulan hingga kadaluarsa dan akhirnya dibuang. Buruh
juga manusia biasa sama seperti kita. Yang mereka inginkan
hanyalah kesejahteraan hidup layaknya orang-orang
disekelilingnya. Tentu saja, tidak semua buruh akan bisa
menjabat sebagai direktur perusahaan. Dalam sebuah
perusahaan harus ada orang yang bekerja sebagai operator,
tidak hanya memerintah. Sehingga untuk mengakomodir
keinginan buruh, para pengusaha dan pemerintah harus
bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Ketimpangan kesejahteraan penduduk Indonesia seolah
diperkuat dengan data PDB dan pendapatan per kapita.
Berdasarkan IMF (2014), Indonesia adalah negara ke-9 ekonomi
terbesar di dunia apabila dihitung berdasarkan PDB-nya.
Namun ironinya adalah, berdasarkan sumber data yang sama,
pendapatan per kapita Indonesia menempati urutan 102 dari
187 negara yang telah dikumpulkan datanya. Peringkat
Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia
pada peringkat 47 dan Thailand pada peringkat 76. Selain itu,
pendapatan per kapita Indonesia yang berjumlah 10.651 Dollar
per kapita per tahun masih lebih rendah daripada rata-rata
pendapatan penduduk dunia yaitu berjumlah 14.982 Dollar per
kapita per tahun. Memang pendapatan per kapita ialah
pembagian PDB dengan jumlah penduduk, sehingga karena
jumlah penduduk kita sangat banyak, maka pendapatan per
kapita kita menjadi sangat rendah ketika dilakukan
perhitungan. Namun hal tersebut malah seharusnya dapat
membuka mata kita, karena sejatinya kontribusi masyarakat
Indonesia terhadap PDB tidak merata.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

200

Sebenarnya berpuluh tahun lalu, bahkan sebelum negara


ini merdeka, para pendiri negeri telah memikirkan suatu cara
revolusioner yang menghindarkan kita untuk kembali dijajah.
Para pendiri negeri ini mengerti bahwa sejatinya kita dulu tidak
hanya dijajah secara politik namun juga secara ekonomi. Bung
Hatta, sebagai pendiri negeri, mengambil sebuah langkah taktis
dan sistemis untuk membebaskan rakyat dari penjajahan
ekonomi. Bung Hatta mencetuskan sebuah gagasan mengenai
kepemilikan bersama. Beliau merumuskan bahwa sebenarnya
akar kemalangan yang menimpa negeri malang ini adalah
karena para penjajah berlaku sewenang-wenang terhadap
kepemilikan perusahaan. Atas dasar itulah, beliau tercetus
gagasan bahwa sebuah lembaga keuangan harus dimiliki secara
bersama untuk menghindari adanya kesewenangan pemilik
tunggal terhadap para pekerjanya.
Jika kepemilikan rakyat dalam berpolitik dikenalkan oleh
bung Karno melalui demokrasi, maka kepemilikan rakyat dalam
hal ekonomi dikenalkan oleh bung Hatta melalui koperasi.
Koperasi merupakan suatu gagasan yang muncul dikarenakan
adanya kesewenangan para penjajah dalam mempekerjakan
rakyat. Koperasi merupakan wujud sebenarnya dari
kemerdekaan ekonomi Indonesia. Prinsip koperasi yang paling
utama adalah menyejahterakan anggota dimana koperasi
memang dibuat oleh anggota, didanai oleh anggota, dan
dijalankan sendiri oleh anggota. Apabila dibuat secara makro,
ekonomi yang berlandaskan koperasi adalah ekonomi dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Untuk dapat menurunkan kesenjangan di Indonesia,
terutama antara pekerja tingkat rendah dengan atasanatasannya, solusi yang harus diterapkan adalah pembentukan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

201

koperasi pekerja. Melalui koperasi pekerja ini, diharapkan


kesejahteraan pekerja dapat meningkat karena koperasi ini
dapat memberikan penghasilan tambahan. Selain itu
diharapkan kedepannya koperasi pekerja ini dapat menjadi
pemegang saham dalam perusahaan dan lebih lagi, nantinya
perusahaan dapat menerapkan sistem koperasi itu sendiri
dengan seluruh pekerja merupakan anggotanya. Hal ini akan
berdampak positif bagi seluruh pihak, bagi pekerja tentu saja
akan mendapatkan pembagian gaji yang lebih adil dari
sebelumnya. Lalu bagi pemerintah, nantinya ketika pekerja
akan digaji berdasarkan laba perusahaan, pemerintah tidak
perlu risau lagi terhadap aksi buruh menuntut kenaikan UMR
atau UMK. Sedangkan untuk para pemodal besar juga tidak
perlu risau, tentu saja dalam koperasi semakin banyak modal
yang ditanamkan semakin besar dia akan mendapat SHU (Sisa
Hasil Usaha) atau laba, tentu saja setelah orang bersangkutan
bergabung sebagai anggota koperasi.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan sebenarnya telah mengatur mengenai
koperasi pekerja pada Pasal 102. Namun ternyata pasal
tersebut tidak terlalu kuat mengatur mengenai koperasi
pekerja karena aturan tambahan sebagaimana disebutkan
dalam ayat (4) pasal tersebut yang berbunyi Upaya-upaya
untuk menumbuhkembangkan koperasi pekerja/buruh
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur dengan
Peraturan Pemerintah tidak ada. Peraturan Pemerintah yang
dimaksud dalam ayat tersebut tidak ada sekarang. Hal ini
tentunya membuat UU Ketenagakerjaan Pasal 101 tidak kuat
karena aturan tambahan yang seharusnya mengatur perihal
penumbuhkembangan koperasi pekerja tidak ada.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

202

Setelah ditelusuri kembali, ternyata terdapat jejak


mengenai kelanjutan UU Ketenagakerjaan, Pasal 101, ayat 4.
Rancangan
Peraturan
Pemerintah
tentang
Penumbuhkembangan Koperasi Pekerja/Buruh di Perusahaan
oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah ada.
Namun sayangnya RPP tentang Penumbuhkembangan
Koperasi Pekerja/Buruh di Perusahaan ini belum dapat
diteruskan dan harus dikembalikan kepada Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi lagi untuk kelengkapan
administrasi.
Bagaimanapun
penumbuhkembangan
koperasi
pekerja/buruh di perusahaan akan sangat membantu buruh
yang ada di perusahaan. Para buruh akan memiliki sumber
pendanaan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Pendanaan tersebut dapat berupa kredit untuk melakukan
usaha sampingan atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Selain itu para buruh juga bisa mendapatkan SHU dari sistem
koperasi pekerja yang diberlakukan di setiap perusahaan.
Penumbuhkembangan koperasi pekerja akan meningkatkan
kesejahteraan anggotanya dan kemajuan perusahaan itu
sendiri. Koperasi pekerja yang ada di setiap perusahaan akan
menjadi bentuk koperasi yang paling stabil karena memiliki
keanggotaan yang tetap yaitu karyawan atau buruh
perusahaan itu sendiri.
Apabila melihat cerahnya masa depan yang muncul
karena adanya penumbuhkembangan koperasi pekerja/buruh
di setiap perusahaan ini, kami berharap para penguasa negeri
saling bekerjasama untuk segera merealisasikan Peraturan
Pemerintah tersebut sehingga koperasi pekerja dapat segera
dilaksanakan di setiap perusahaan. Kami mohon untuk segenap
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

203

pemimpin negeri ini agar tidak merasa takut terhadap tekanantekanan pihak luar apabila ada pihak luar yang tidak suka akan
hadirnya Peraturan Pemerintah ini. Selain itu, kami mohon
kepada segenap pemangku jabatan negeri ini untuk bersamasama membela kepentingan rakyat kecil, utamakan mereka
karena dahulu merekalah yang memilih Anda semua. Ingatlah
bahwa mereka percaya Anda bisa membantu mereka keluar
dari jurang kemiskinan yang selama ini menimpa mereka.
Rakyat mempercayakan hidup dan matinya kepada Anda,
jangan lagi Anda berkhianat!

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

204

Kesiapan Pengadaan Fasilitas Pendidikan dan


Kesehatan Indonesia

Bramanda Sajiwo Santoso & Muhammad Ali Izzah


Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Masa sulit telah lewat. Pesta demokrasi yang


dilaksanakan kurang lebih satu tahun yang lalu sudah berakhir.
Eforia-eforia yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia
perlahan menurun seiring waktu. Pada pesta itu, seorang
Gubernur DKI Jakarta telah terpilih menjadi seorang Presiden,
dan seorang pengalaman lainnya yang juga pernah menjabat
sebagai wakil presiden pada tahun 2004-2009 kembali terpilih
untuk mendampingi sang Gubernur
Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi telah
mengalami perjalanan panjang dari latar belakang beliau yang
awalnya seorang Walikota Kota Solo yang kemudian namanya
sedemikian terekspos lalu berhasil di posisinya hari ini. Ia
memang memiliki sosok yang inovatif, karena mampu menarik
hati masyarakat banyak untuk memilihnya sebagai pemimpin
mereka. Mulai dari gayanya yang sering blusukan ke
masyarakat, inovasi pelayanan yang diinterpretasikan melalui
Kartu Sakti, sikap dia yang merakyat, ramah, dan
sebagainya. Bagaikan ditengah cuaca terik, Jokowi dianggap
sebagai angin segar bagi masyarakat yang kecewa karena
pemimpin yang mereka miliki sebelumnya mungkin terlalu
bersikap elitis dan gengsi untuk merakyat. Beban
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

205

tanggungjawab yang harus diemban pemerintah pun menjadi


semakin berat karena ekspektasi lebih kurang 250 Juta
penduduk Indonesia begitu tinggi kepada presiden bertubuh
kurus tersebut.
Dalam masa kepemimpinannya selama menjadi
Gubernur DKI Jakarata, inovasinya terus diapresiasi dan
disambut baik oleh masyarakat yang Jakarta. Salah satu
dampak yang dirasakan masyarakat Jakarta adalah keberadaan
Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. Hasilnya
cukup ampuh. Kartu tersebut dapat digunakan secara baik oleh
masyarakat yang membutuhkan keringanan dalam pendidikan
dan kesehatan.
Melihat kesuksesan-kesuksesan yang didapat selama
menjadi Gubernur DKI Jakarta, Elektabilitas yang didapat sang
gubernur terus meningkat hingga tahun pemilihan presiden.
Berkat kemenangan tipis atas calon lainnya yaitu Prabowo
Subianto, naiklah Jokowi menjadi Presiden. Ia pun membawa
program yang sama ke tingkatan lebih tinggi. Nawacita pun
dicanangkan oleh presiden yang murah senyum ini.
Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
(Nawacita poin ke-5)
Dalam penjabarannya, Jokowi-JK menginisiasi program
yang disebut Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, dan
Indonesia Sejahtera, merujuk dari kesuksesannya saat
menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Harapan pun menguak
dari seluruh lapisan masyarakat bahwa program ini dapat
berjalan lancer dan sukses seperti apa yang pernah ia lakukan
saat menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

206

Siapkah Fasilitas Kita?


Seiring kemudahan dalam mengakses pendidikan dan
kesehatan meningkat, muncul masalah baru. Kemudahan
tersebut diprediksi menyebabkan membludaknya masyarakat
yang memanfaatkan pendidikan dan kesehatan. Hal yang
menjadi penting untuk diperhatikan adalah efektivitas fasilitas
agar mampu menampung semua masyarakat yang mengakses
fasilitas tersebut secara optimal. Apakah rumah sakit dan
sekolah-sekolah yang ada di Indonesia sudah siap dalam hal
optimalisasi program tersebut?
Sebagai contoh, ketika Jokowi menjabat sebagai
Gubernur DKI Jakarta. Pada saat terlaksananya program Kartu
Jakarta Sehat, tingkat pemanfaatan tempat tidur meningkat
hingga, sementara pertumbuhan RS secara nasional tidak dapat
mengimbangi lonjakan pasien dari tahun ke tahun9. Kartu
Indonesia sehat yang diluncurkan 3 November 2014
merupakan perwujudan salah satu program Indonesia sehat
kementerian kesehatan dibawah pemerintahan jokowi-JK.10
Program ini harus sejalan dengan pembangunan fasilitas rumah
sakit yang ada di Indonesia
Di sisi lain, pendidikan juga mengalami masalah dalam
pengadaan fasilitas gedung sekolah. Pada masa pemerintahan
9

Metro tv news, Pembangunan Infrastruktur RS Terabaikan, diakses dari


http://mutupelayanan
kesehatan.net/index.php/berita/317pembangunan-infrastruktur-rs-terabaikan
10
Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI,
Program Indonesia Sehat untuk Atasi Masalah Kesehatan, depkes.go.id,
http://www.depkes.go.id/article/view/15020400002/program-indonesiasehat-untuk-atasi-masalah-kesehatan.html, diakses 15 November 2015 pk.
11.00 WIB
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

207

SBY, data menunjukkan bahwa terdapat 605.918 ruangan SD


dalam kondisi baik, 182.500 ruangan dalam kondisi rusak
sedang, dan 110.598 ruangan dalam kondisi rusak berat. Untuk
ruangan SMP, terdapat 172.948 ruangan dalam kondisi baik,
82.892 ruangan dalam kondisi rusak sedang, dan 42.442
ruangan dalam kondisi rusak berat11. Namun, hal ini ditanggap
baik oleh Pemerintah SBY pada waktu itu dengan
menganggarkan Dana Alokasi Khusus pada APBN-P tahun
anggaran 2013 sebesar 11 trilliun rupiah untuk pendidikan yang
diantaranya diarahkan untuk rehabilitasi gedung sekolah1213.
Perundang-undangan Mengenai Pendidikan dan Kesehatan
dalam Peningkatan Kesejahteraan
Dalam pengadaan tanah bagi kepentingan umum,
pemerintah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012
tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Kepentingan
Umum (UU Pembangunan Kepentingan Umum) telah
menjelaskan bahwa dalam menjalankan kewajiban pemerintah
untuk menyediakan tanah untuk kepentingan umum harus
berdasarkan 10 asas yang dianut. Asas-asas tersebut antara lain
(a) kemanusiaan, (b) keadilan, (c) kemanfaatan, (d) kepastian
(e) keterbukaan (f) kesepakatan (g) keikutsertaan (h)
11

RMOL, 110 Ribu Ruang Kelas SD Kondisinya Rusak Berat, diakses


dari http://www.rmol.co/read/2012/02/12/54577/110-Ribu-Ruang-KelasSD-Kondisinya-Rusak-Berat
12
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013,
13
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Bidang Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2013
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

208

kesejahteraan (i) keberlanjutan (j) keselarasan. Sepuluh prinsip


tersebut harus pemerintah penuhi dalam hal kegiatan
penyediaan tanah yaitu memberi ganti rugi yang layak dan adil
kepada pihak yang berhak. Kegiatan pengadaan tanah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 UU Pembangunan
Kepentingan Umum bertujuan untuk penyediaan tanah bagi
pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat dengan
tetap menjamin kepentingan hukum Pihak terkait. Tujuan ini
tercantum dalam pasal 3 UU Pembangunan Kepentingan
Umum.
Salah satu pelaksana pembangunan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan tertuang dalam Pasal 10 UU
Pengadaan Tanah poin (i) rumah sakit dan (p) prasarana
pendidikan atau sekolah pemerintah/pemerintahdaerah.
Pengadaan rumah sakit dan fasilitas pendikan merupakan hak
setiap orang yang harusnya dijamin dalam Undang-Undang
Dasar 1945 diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat
kesehatan maupun pendidikan masyarakat Indonesia setinggitingginya. Pemerintah bahkan telah mengeluarkan Peraturan
Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha dimana dua poin diantara jenis
infrastruktur ekonomi maupun infrastruktur sosial yang
dibantu adalah infrastruktur fasilitas pendidikan dan
kesehatan. Kedua peraturan perundnag-undangan tersebut
merupakan bukti nyata bahwa regulasi yang ada telah
memerintahkan kepada pemerintah untuk dapat membuat
infrastruktur yang layak khususnya fasilitas pendidikan dan
rumah sakit sebagai salah satu jalan untuk mewujudkan poin
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

209

ke-5 dari Sembilan harapan yang dicanangkan oleh


pemerintahan Jokowi-JK
Apa yang Semestinya dilakukan Pemerintah?
Menegaskan kembali peran pemerintah dalam
pengadaan tanah bagi kepentingan umum, sudah sepatutnya
pemerintah melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas
pendidikan dan kesehatan lebih cepat daripada yang dilakukan
pemerintah sebelumnya. Jangan sampai ketika program
Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar diluncurkan, fasilitasfasilitas yang ada tidak dapat memenuhi peningkatan
penggunaan dari fasilitas tersebut, karena dapat dipastikan
bahwa program tersebut akan meningkatkan penggunaan
fasilitas pendidikan dan kesehatan yang ada. Mengingat
Jokowi-JK sangat mengekspos mengenai infrastruktur lainnya
seperti jalan, rel KA, jembatan, dan lain-lain; fasilitas
pendidikan dan kesehatan perlu menjadi perhatian yang
khusus jika pemerintah masih ingin serius melaksanakan
Nawacita ke-5 tersebut. Pemenuhan fasilitas pendidikan dan
kesehatan bukan hanya terpaku kaku pada kuantitas yang ada,
lebih penting jatuh pada kualitas yang ada. Ketika hal tersebut
dapat dipenuhi dapat dipastikan sistem kesehatan jaminan
nasional dan sistem pendidikan yang baik tidak hanya menjadi
angan, tapi juga menjadi kenyataan. Masyarakat juga harus
lebih proaktif mendukung pemerintahan baik dalam bentuk
sifat koopertif masyarakat maupun berpartisipasi mengkritik
setiap kebijakan yang tidak sesuai dengan amanat konstitusi.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

210

Antara Nawacita, Pembangunan, dan Ketersediaan


Listrik

Afwan Kurniawan& Rochmad G. Saputra


Kementerian Kajian dan Strategis BEM KM UGM 2015

Selama 1 tahun pemerintahan Jokowi JK terlalu sering


istilah baru Nawacita terngiang di telinga, isinya mengenai 9
cita-cita Jokowi JK untuk Indonesia yang berdaulat dalam
politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam
berkebudayaan. Patut dicermati, dalam nawacita poin 7
disebutkan Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Bila
dilihat, Poin 7 tersebut coba diwujudkan Presiden dengan
berbagai macam program pembangunan seperti menjadikan
Indonesia sebagai poros maritim dengan membangun 24
pelabuhan, pembangunan dan pengembangan Industri,
sampai dengan pembangunan infrastruktur seperti 15
bandara baru, 3.286 Km jalur kereta api, 2.650 Km jalan baru,
1.000 Km jalan tol, dan masih banyak lagi14. Program-program
14

http://us.images.detik.com/albums/detikfinance/InfrastrukturJokowi_Infografis_Detikfinance.jpg

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

211

diatas menunjukan bahwa Presiden mencoba beralih dari


sektor konsumtif dan berfokus pada pembangunan sektorsektor produktif untuk mewujudkan kemandirian ekonomi.
Pembangunan besar yang sedang berlangsung di
Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat Indonesia karena membuka banyak lapangan
kerja, akses masyarakat ke fasilitas publik menjadi lebih
mudah, dan meningkatkan keterampilan (skill) masyarakat.
Hal tersebut akan sejalan dengan point 5 dan 6 nawacita
berturut-turut yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia dan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya
saing di pasar international. Pembangunan tersebut tentunya
harus sustainable, progresive, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dan dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilan masyarakat Indonesia.
Pembangunan dan Peningkatan Kebutuhan Listrik
Pembangunan infrastruktur dan industri di berbagai
daerah Indonesia tentunya memerlukan pasokan listrik yang
besar. Dengan meningkatnya pembangunan maka,
permintaan listrik juga akan semakin besar. Dari data publikasi
PLN, proyeksi kebutuhan listrik Indonesia dengan asumsi
pertumbuhan ekonomi 6-7% pada 2024 dibtuhkan tambahan
35.000 MW dalam 5 tahun kedepan15. Artinya pembangunan
akan terancam berhenti bila pasokan listrik belum tersedia
untuk menunjang pembangunan, selain itu juga dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi nasional dan aktivitas
masyarakat.Saat energi listrik sudah tidak dapat memenuhi
15

http://www.pln.co.id/wp-content/uploads/2015/04/35000-MW2.pdf
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

212

kebutuhan permintaan maka, akan terjadi pemadaman listrik


baik dalam waktu singkat maupun dalam waktu yang lama.Hal
ini dibuktikan dengan tertinggalnya pembangunan
pembangkit sebsar 6,5% dibanding pertumbuhan permintaan
listrik 8,5%
Kemudian timbul pertanyaan di benak saya apakah
ketersediaan dan permintaan listrik akan seimbang atau tidak?
Permintaan listrik menyebabkan pertumbuhan kebutuhan
listrik nasional meningkat 8,7% per tahun dengan kebutuhan
saat ini sebesar 219,1 TWH dan pada 2024 meningkat menjadi
464,2 TWH Dengan kapasitas terpasang sebesar 50.000
MW.Dengan kata lain, kapasitas saat ini tidak dapat
mencukupi kebutuhan listrik 5 tahun mendatang, dibutuhkan
penambahan kapasitas sebesar 70% dari total kapasitas
terpasang saat ini pada 2019.Bila ingin pembangunan tetap
berjalan dengan baik, pemerintah harus dapat bergerak cepat
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Permasalahanpermasalahan yang menghambat terealisasinya pemenuhan
kebutuhan listrik harus cepat dan tepat disingkirkan agar
pembangunan tidak hanya menjadi wacana dan malah
menghambat pertumbuhan nasional.
Keadilan Dalam Pembangian Listrik Untuk Masyarakat
Ketersediaan Listrik bukan hanya soal pembangunan
semata-mata, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat Indonesia. Menurut data PT.PLN, rasio elektrifikasi
Indonesia pada 2015 mencapai 84% yang berarti masih
terdapat 16% wilayah Indonesia yang tidak teraliri oleh
listrik.Kemudian menjadi sebuah persoalan, antara
pemerataan pembagian listrik di daerah-daerah yang belum
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

213

dialiri oleh listrik dengan penggunaan listrik secara besarbesaran di beberapa daerah.Tentunya akan sangat
disayangkan bila di beberapa tempat kecil saja terjadi
kelebihan penggunaan listrik, sementara di beberapa tempat
lain mengalami krisis listrik.
Beberapa hal yang saya takutkan adalah bila poin 5
nawacita meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
hanya terjadi di kota-kota besar, kota industri, atau daerahdaerah yang terkena dampak pembangunan. Sementara
beberapa daerah lain yang belum teraliri listrik hanya bisa
bersedih karena untuk membuat penerangan saja mereka
kesulitan. Padahal pada zaman sekarang, penerangan memiliki
peranan yang vital untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakatnya seperti, membaca buku, melakukan
pengamatan, dan bersosialisasi. Cobalah Pak Presiden kurangi
kesenjangan sosial diantara masyarakat Indonesia dengan
mempermudah akses mereka dalam mendapatkan listrik.
Kegunaan listrik untuk meningkatkan kualitas hidup
bukan hanya dalam hal penerangan saja, tapi juga kemudahan
dalam mengakses informasi. Kemudahan mengakses
informasi akan membuat masyarakat mudah untuk belajar hal
baru, menambah pengetahuan, dan berkomunikasi. Di
beberapa tempat seperti di Jakarta, masyarakat dapat dengan
mudah mengakses teknologi informasi seperti internet,
sementara masyarakat di beberapa daerah lain sulit untuk
mendapatkan akses terhadap teknologi informasi. Oleh
karena itu, pembagian listrik harus dapat menjangkau
berbagai daerah di Indoenesia agar masyarakat dapat
meningkatkan kualitas hidupnya.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

214

Bila dikaitkan, pemerataan listrik memiliki hubungan


dengan poin 6 nawacita yaitu meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar international. Soft skill dan
hard skill ( ilmu pengetahuan, penguasaan teknologi, dan
keterampilan khusus) yang kemudian akan menginkatkan
produktivitas rakyat. Soft skill dan hard skill akan sulit
berkembang tanpa adanya kemudahan untuk belajar dan
berinteraksi dengan dunia luar, yang dapat diakses dengan
adanya sumber listrik untuk menggunakan teknologi
informasi. Terutama bagi rakyat di daerah tertentu yang
memiliki usaha kreatif atau kerajinan di daerahnya, untuk
mengembangkan usaha tersebut dibutuhkan penguasaan
teknologi, pengetahuan tentang usaha yang dijalankan dan
kemampuan untuk dapat melakukan branding terhadap
produk yang ditawarkan. Terutama bila ingin memiliki daya
saing di pasar international, daerah dan rakyat harus punya
sesuatu yang dapat dijual, baik kualitas diri, keterampilan,
maupun produk yang dibuat. Walaupun daerah memiliki SDM
punya kualitas, keterampilan, dan produk yang dapat dijual.
Tanpa adanya ketersediaan listrik untuk mendukung teknologi
informasi maka, kualitas tersebut akan menjadi sia-sia karena
tidak ada yang mengetahui potensi yang dimilki daerah
tersebut.
Solusi itu bernama program 35.000 MW?
Mendengar adanya program 35.000 Mw dari bapak,
membuat saya menjadi sangat lega karena dengan adanya
program ini rasio elektrifikasi akan meningkat, kebutuhan
listrik untuk pembangunan akan tersedia, dan kebutuhan
listrik untuk berbagai aktivitas masyarakat akan tercukupi.
Dengan adanya program ini, pemerintah berkomitmen akan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

215

menaikan rasio elektrifikasi Indonesia pada 2024 menjadi


99,4%. Hal tersebut tentunya dapat menjadi angin segar bagi
masyarakat Indonesia artinya hampir seluruh daerah nantinya
dapat menikmati listrik.
Setelah program ini ditetapkan dan sedang dalam
pembangunan, muncul banyak perdebatan dari berbagai
pihak tentang program ini. Lalu muncul kembali dibenak saya,
program pembangunan ini realistiskah atau hanya impian
semata? Melihat kata-kata dari salah satu menteri bapak
Jokowi yaitu pak Rizal Ramli bahwa program 35.000 Mw ini
tidak realistis karena program 10.000 Mw PLN dalam waktu 10
tahun saja tidak pernah tercapai. Bagaimana rakyat bisa
percaya pada program pembangunan bapak Jokowi kalau
janji-janji yang keluar pada ujungnya hanya menjadi jargon
saja?
Pentingnya ketersediaan listrik untuk menunjang
pembangunan pernah bapak lontarkan pada keterangan
pers16 bahwa target 35.000 Mw bukanlah target yang ringan,
tapi harus dicapai dengan kerja keras.Listrik yang cukup
adalah kunci bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan.Saya sepakat dengan pendapat bapak, tetapi
bila pembangunan yang besar dan cepat tidak diimbangi
dengan kemampuan untuk mencapai kebutuhan listrik,saya
khawatir jangan-jangan Indonesia akan menjadi gelap
dikemudian hari.Pertumbuhan ekonomi malah akan menjadi
lambat karena aktivitas eknomi terganggu akibat pemadaman
16

http://setkab.go.id/keterangan-pers-presiden-joko-widodo-terkaitprogram-kelistrikan-pln-di-kantor-pusat-pln-jakarta-7-april-2015/
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

216

listrik.Bagaimana saya tidak pesimis pak dengan program


35.000 Mw? orang menteri bapak saja ada yang pesimis
terhadap program ini.Saya sarankan bapak untuk satu visi
terlebih dahulu dengan menterinya, entah dengan rapat
kordinasi, briefing, atau ngobrol sambil ngopi di warung tegal.
Pemerataan Listrik Untuk Menjawab Tantangan Dunia
Berlakunya MEA, membuat pekerja dari berbagai
negara ASEAN akan lebih mudah untuk mendapatkan izin
bekerja di negara lain.Bila Indonesia belum mempersiapkan
hal tersebut maka, kita harus rela melihat pekerja dari negara
lain bekerja di Indonesia sementara masyarakat Indonesia
masih ada yang menganggur. Di sisi lain, bonus demografi juga
akan didapat bangsa Indonesia, artinya penduduk yang
berusia produktif akan lebih banyak dibandin penduduk usia
non-produktif, sehingga akan semakin banyak angkatan kerja
yang tercipta.Angkatan kerja Indonesia yang sangat banyak
jumlahnya nantinya, akan bersaing satu sama lain ditambah
dengan pekerja-pekerja dari negara-negara di ASEAN untuk
mendapatkan pekerjaan.
Lalu mau dikemanakan 0.6% daerah yang tidak teraliri
oleh listrik ditengah pesatnya persaingan SDM di negaranegara ASEAN? Bapak Jokowi, bila 0,6% daerah yang tidak
teraliri listrik itu memiliki masyarakat di dalamnya,bagaimana
mereka dapat bertahan ditengah persaingan yang sangat
keras? Saya khawatir mereka akan tersingkir dari persaingan
tersebut hanya karena tidak tersedianya listrik untuk
menunjang berbagai aktivitas mereka. Saya memahami jika
setiap daerah memiliki kegiatan atau usaha yang dapat
menunjang pergerakan ekonomi, tetapi dengan berlakunya
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

217

masyarakat ekonomi ASEAN apakah kegiatan atau usaha


tersebut masih kompetitif ?Yang memprihatinkan adalah jika
kegiatan atau usaha mereka kalah kompetitif dibanding
produk-produk lain karena kalah dalam hal penguasaan
teknologi dan kualitas produk.
Pembanguanan Indonesia, harus dapat dinikmati oleh
seluruh rakyak Indonesia, bukan hanya sebagaian penduduk
atau golongan saja. Pemerataan energi listrik haruslah
dilakukan secara adil dengan menyesuaikan kebutuhan enegi
listrik tiap daerah yang dapat menggerakan sektor-sektor
ekonomi produktif di daerah tersebut sesuai dengan cita-cita
poin 7 Nawacita Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Peran Energi Nuklir, ada dimanakah?
Di era milenium seperti sekarang ini, Indonesia sebagai
sebuah negara besar yang memiliki banyak cadangan sumber
daya alam berupa tambang uranium yang belum dieksplorasi
memang menjadi sebuah dilema besar dengan belum dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar nuklir. Hal ini tak lain dan
tak bukan kar ena masih adanya streotigma masyarakat yang
banyak menakuti istilah nuklir yang dianggap dekat dengan
istilah senjata pemusnah masal oleh sebagian besar
masyarakat kita, sehingga untuk pengembangan dan
penerapannya negeri kita sampai sekarang menjadi cukup
tertinggal jauh di belakang negara-negara berkembang lain
yang seumuran dalam bidang pemanfaatannya. Sebut saja
India, Korea Selatan, dan China yang telah lebih dulu
mengembangkan dan memanfaatkan tenaga nuklir untuk
kesejahtaraan rakyatnya sebagai sumber energi alternatif
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

218

pembangkit listik sehingga dapat menyediakan pasokan energi


yang cukup. Setidaknya dengan memanfaatkan sekitar 1kg
Uranium-235 pada sebuah reaksi fisi inti di sebuah PLTN akan
menghasilkan energi nuklir yang setara dengan 33.000 ton
batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap konvensional.
Pemanfaatan PLTN biasanya dalam kapasitas
pembangkit yang besar, karena pembangkit tenaga nuklir
merupakan pembangkit beban dasar dengan biaya investasi
yang tinggi, tetapi dibarengi dengan biaya bahan bakar yang
rendah. Oleh karena itu, dapat dianggap bahwa PLTN hanya
mungkin dibangun daerah yang memiliki beban listrik yang
tinggi seperti di Jawa yang beban listriknya jauh lebih tinggi
dibanding dengan wilayah lainnya.Pembangunan PLTN
dimaksudkan untuk mensuplai beban yang tinggi akibat
pembangunan-pembangunan besar di beberapa daerah di
Indonesia sehingga dapat menjaga ketersediaan listrik dan
Kontinuitas penyaluran yang merupakan salah satu indikator
penyaluran listrik yang baik.Berbagai alternatif untuk
mencapai kedaulatan listrik Indonesia harus dilakukan, untuk
mengantisipasi krisis listrik yang akan melanda Indonesia bila
tidak membangun pembangkit listrik baru.Pembangunan yang
besar membutuhkan energi yang besar, oleh karena itu, PLTN
sebagai salah satu energi alternatif harus segera dibangun
untuk menunjang berbagai aktivitas pembangunan dan
masyarakat.
Akhir Kata
Memang dalam pelaksanaanya beberapa daerah
membutuhkan energi listrik dengan jumlah lebih besar
dibanding dengan beberapa daerah lain (terutama daerah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

219

tertinggal), implementasi dari nawacita poin 5,6, dan 7 pun


harus dilakukan secara bersamaan dan menyeluruh. Dengan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat maka, kita dapat
produktivitas meningkatkanmasyarakat yang kemudian dapat
menggerakan sektor-sektor strategis masyarakat. pemerintah
dan masyarakat harus bersinergi untuk menjaga ketersediaan
listrik di daerah-daerah yang membutuhkan beban listrik yang
tinggi akibat pembangunan atau hal lain , tetapi disisi lain
listrik sebagai penggerak ekonomi juga harus merata ke
berbagai daerah sehingga semua masyarakat Indonesia dapat
merasakan dan memanfaatkan energi listrik di kehidupan
mereka sesuai dengan amanat Nawacita.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

220

BAB IV
KAJIAN REKOMENDASI PRESIDEN
Bagimu Negeri

Padamu negeri
Kami berjanji
Padamu negeri
Kami berbakti
Padamu negeri
Kami mengabdi
Bagimu negeri
Jiwa raga kami
Kusbini

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

221

Setahun Jokowi JK: Sampai Mana Kita?

Detasemen Politik Hukum


Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Tak bisa dipungkiri, pesta demokrasi lima tahunan lalu


menghasilkan dua kubu besar di tengah-tengah masyarakat
Indonesia, kubu pendukung Jokowi-JK dan kubu yang kontra.
Efek dua kubu besar ini, menimbulkan kegalauan sikap yang
tidak berkesudahan. Jika mengkritisi pemerintahan Jokowi,
nanti dibilang sebagai kubu yang kontra. Jika memberi
apresiasi, nanti dibilang sebagai pendukung setia. Apapun itu,
tugas kita mahasiswa adalah tetap memberikan penilaian yang
objektif, mengkritik berdasar fakta, berkomentar berlandaskan
data.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

222

Lebih mengkhawatirkan lagi, terbangun stereotipe di


masyarakat sekarang ini dikarenakan Presiden Jokowi yang
notabene berasal dari UGM, maka mahasiswa dan dosen UGM
dianggap diam dan mendiamkan dalam mengkritisi kebijakankebijakan Pemerintah. Setidaknya melalui rilis ini dan eskalasi
gerakan ke depannya yang kita lakukan (red: Gerakan Kawal
Nawacita) ini kita memperjelas posisi bahwa tidak ada kata
diam jika kita menyaksikan ketidaksesuaian antara logika dan
nurani dengan fakta yang ada di depan mata dalam mengawal
kepemimpinan nasional.
Tepat tanggal 20 Oktober 2014, euforia rakyat
Indonesia (pendukung) menyambut kemenangan Joko Widodo
dan Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014 lalu. Pawai budaya
di Jakarta, konser musik ikut memeriahkan kemenangan ini. Ini
setahun lalu, bagaimana sekarang? Apakah euforia itu tetap
ada di satu tahun pemerintahan Jokowi-JK? Inilah rangkuman
diskusi tertanggal 26 Oktober lalu yang diadakan oleh
Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM. Bagi kami,
pertanyaannya sederhana saja, sudah sampai mana kita?
Hukum yang Keblabasan
Melihat pemerintahan Jokowi dari sudut pandang
hukum, pemerintahan ini dinilai keblabasan, jika tidak ingin
dikatakan semrawut. Kritik besar atas dunia penegakan hukum
sepanjang satu tahun ini dinilai sangatlah buruk. Sebut saja
pengangkatan H.M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung yang masih
memiliki latar belakang partai politik, Kasus Budi Gunawan
dalam judul KPK-Polri menjadi representasi nyata bagaimana
pemerintahan Jokowi-JK bertindak sebagai decision maker
dalam hal penegakan hukum. Jika kita belajar dari rezim
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

223

sebelumnya, sekiranya terdapat konflik antara KPK-Polri,


Presiden dengan tanggap ambil tindakan cepat. Ibarat dua anak
sedang bertengkar, maka si Bapak harus turun tangan untuk
segera meleraikan pertikaian, bukan justru malah mendiamkan
dan membiarkan berlarut.
Dalam lembaran-lembaran catatan kita, saat ini Menteri
Hukum dan HAM sedang fokus pada pengajuan RUU KPK,
padahal masih banyak RUU lainnya yang perlu dibenahi. Bagi
pegiat anti korupsi, jelas pertanyaan besar yang muncul ialah
mengapa KPK? Apakah karena KPK memiliki kewenangan lebih
dibanding dengan penegak hukum lainnya dalam
pemberantasan korupsi dan itu terbukti efektif? Dalam kurun
waktu 2014 saja KPK mampu menyelamatkan uang negara
hingga Rp 2,8 triliun, jauh diatas Kepolisian yang hanya Rp 67,7
miliar dan kejaksaan Agung sebesar Rp 972 miliar. Setidaknya
itulah hasil penelitian Indonesian Corruption Watch sepanjang
2014 lalu17. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa
pemberantasan korupsi di tangan KPK berjalan lebih cepat.
Jika memang ingin memperkuat eksistensi Polri dan Kejaksaan
sebagai penegak hukum perihal pemberantasan korupsi, maka
selayaknya KPK tidak dikorbankan dengan cara tidak
dilemahkan. Kita tahu KPK memiliki fungsi terampuh untuk
pemberantasan korupsi secara massif saat ini, melalui
penindakan, penyelidikan, monitoring, pendidikan dan
pencegahan menjadi senjata ampuh bagi KPK dalam melakukan

17

http://news.detik.com/berita/2835667/icw-kpk-lebih-banyakselamatkan-uang-negara-ketimbang-polri-dan-kejaksaan, diakses 4 Nov


2015
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

224

pemberantasan korupsi dan cara ini tidak dimiliki oleh lembaga


yang lain.
Pemerintahan Presiden Jokowi juga memiliki semangat
yang sama untuk melakukan pemberantasan korupsi. Hal ini
terlihat nyata sebagaimana dituangkan dalam janji suci
Presiden Jokowi yang kita kenal sebagai Nawacita. Kami akan
membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya.18 Poin ini menjadi bentuk komitmen Presiden
terpilih Jokowi dalam masa pemerintahannya. Namun sungguh
sangat disayangkan Nawacita sedikit tercoreng setelah setahun
ia dikenal oleh rakyat.
Meskipun demikian, kita mencatat beberapa positifnya
kebijakan yang diambil Jokowi, seperti menolak revisi UU KPK
setelah melalui perdebatan panjang di masyarakat, dan
akhirnya wacana ini untuk sementara ditunda terlebih dahulu,
termasuk bersikap tegas terhadap kasus narkotika di Indonesia
dengan menolak permohonan grasi beberapa terpidana kasus
narkotika, serta penindakan kapal-kapal ilegal secara tegas.
Instabilitas Politik
Melihat pemerintahan Jokowi-JK dalam segi struktur
politik, kita dapat menyimpulkan bahwa pemerintahan saat ini
digawangi oleh banyak aktor terlibat, kita menyebutnya multi
actor. Dapat dikatakan bahwa Jokowi bukanlah aktor tunggal
dalam menjalankan permerintahan, masih banyak aktor-aktor
lain dibalik struktur pemerintah yang real dan terlihat
memainkan peran dalam pengambilan kebijakan. Hal ini dapat
18

Nawacita Jokowi-JK
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

225

terlihat dengan beberapa kebijakan Jokowi yang tidak lepas


dari kepentingan tertentu.
Memang dapat dikatakan dalam politik tidak ada yang
gratis, tidak ada politik tanpa transaksi. Setidaknya anggapan
itu kita pahami betul. Bagaimanapun wujudnya, politik
memang dalam praktiknya selalu terjadi transaksi kepentingan
di dalamnya. Lalu bagaimana dengan pemerintah sekarang?
Ketika Jokowi-Jk memenangkan Pemilu 2014 lalu, ada partai
pendukung yang terlibat. Transaksi politik sudah dapat dilihat
dengan jelas dalam konfigurasi kabinet yang terbentuk.
Setidaknya ini menjadi titik kekecewaan kita yang pertama,
ketika Jokowi menjanjikan kabinetnya diisi oleh orang-orang
profesional, buktinya 50% kabinetnya diisi oleh orang-orang
yang dekat dengan partai politik. Terlebih lagi, ada banyak
kebijakan yang dilakukan Jokowi tetapi tidak sesuai dengan
janji saat melakukan kampanye. Semisal Jokowi mengatakan
bahwa dalam roda pemerintahannya akan berdiri di atas
berbagai kepentingan politik, faktanya di posisi strategis dalam
kebinet kerja, anggota partai politik dominan disana.
Kita juga mencatat dalam 1 tahun pemerintahan
Jokowi-JK, ada banyak hal yang tampak kurang harmonis di
tubuh pemerintahan dan di tubuh Kabinet Kerja sendiri. Jika
kekurang harmonisan itu ada di dalam tubuh pemerintahan
yang melibatkan Legislatif dan Yudikatif mungkin kita masih
maklum, akan tetapi bagaimana jika itu terjadi di internal
kabinet? Masih hangat dalam ingatan kita berita perseteruan
Rizal Ramli dengan Jusuf Kalla terkait listrik 35.000 watt, yang
menjadi berita hangat di media. Beberapa contoh lainnya
seperti realisasi kereta cepat, larangan rapat di hotel, dan
beberapa lainnya yang terpampang di publik.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

226

Gejala ini setidaknya mengindikasikan dua hal, 1) bahwa


konfigurasi kabinet sekarang yang belum solid, 2) ditambah
dengan Jokowi yang masih belum bisa menjaga kesolidan
dalam internal kabinet. Instabilitas politik jelas akan ikut
menggoyang kondisi pemerintahan yang ideal. Dampaknya
ialah kebingungan rakyat atas kebijakan yang diambil
Pemerintah. Padahal di dalam negara berkembang, stabilitas
politik sangat menentukan keberlanjutan sebuah negara. Dapat
dikatakan kehidupan rakyat Indonesia, dapat terjamin dengan
kestabilan politik di tubuh pemerintah.
Tentu kita tidak asing dengan agenda Revolusi Mental
yang digaung-gaungkan sejak awal Jokowi ada di tampuk
kepemimpinan nasional. Mirisnya, agenda Revolusi Mental
beranggaran 152 Miliar yang berlandaskan pada tiga nilai yaitu
integritas, etos kerja dan gotong royong ini ternyata tidak
semudah membalikkan telapak tangan dalam realisasinya.
Kritiknya, jika integritas, etos kerja, dan gotong royong itu tidak
terealisasi di tataran pemerintahan nasional sendiri dalam hal
ini Presiden bersama kabinetnya, bagaimana mungkin rakyat
dituntut mengimplementasikannya dengan matang.
Akan tetapi lagi-lagi, semangat Pemerintah dalam
mewujudkan semua cita-cita dalam kampanye dulupun masih
menghadirkan tanda tanya besar. Semangat revolusi mental
tidak sejalan dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Di bidang kebijakan ekonomi, agenda neoglobalisasi hampir
tidak terhindarkan, mulai dari liberalisasi Bahan Bakar Minyak
(BBM) dimana harga diserahkan ke mekanisme pasar,
menjamurnya SPBU asing yang masuk ke Indonesia padahal kita
sadar liberalisasi hanya akan manghancurkan ekonomi rakyat.
Lalu dimana peran pemerintah? Mungkinkah saat ini
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

227

pemerintah sedang sibuk memikirkan kepentingan koalisi


dibandingkan kepentingan rakyat? Di lain hal, kita memang
patut mengapresiasi Kebijakan Kartu Sakti Jokowi yang terbukti
cukup ampuh untuk menjawab kebutuhan rakyat, meskipun
masih terkendala dalam implementasi hingga saat ini.
Bagaimana dengan kita (mahasiswa)?
Apa itu Nawacita? Inilah istilah baru yang diperkenalkan
oleh Jokowi (Nawa yang artinya Sembilan, dan Cita yang berarti
Harapan, Agenda atau keinginan). Menariknya, naskah
Nawacita menggunakan banyak istilah akademis di dalamnya.
Beberapa istilah akademis ini baru dan terkesan sedikit asing
bagi mereka yang bukan kalangan akademis. Misalnya
restorasi, membangun Indonesia dari pinggriran, hanyalah
contoh dari banyak istilah baru yang dapat membuat hati
pembaca kesemsem jika mendengarnya.
Namun bukan itu yang menjadi perhatian kita,
berdasarkan survei yang dilakukan oleh Risbang BEM KM UGM
terhadap 303 mahasiswa sebagai responden, mendapatkan
hasil yang mengejutkan. Hasilnya adalah 66 % mahasiswa tidak
mengetahui dan tidak pernah mendengar istilah Nawacita, 27
% tahu Nawacita tapi tidak tahu isi Nawacita, dan hanya 7 %
yang benar-benar tahu dan mengerti isi Nawacita.
Keadaan ini menunjukan terindikasi pada beberapa hal,
Pertama, mahasiswa yang kurang peduli dengan isu
kepemimpinan nasional yang sekarang, atau kedua, kurangnya
sosialisasi atas platform pemerintahan Jokowi JK yang
termaktub dalam Nawacita. Bahayanya lagi, jika optimisme
terhadap Nawacita dan harapan yang tinggi terhadap Jokowi
membuat seolah masyarakat terlena dan merasa semua baikKEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

228

baik saja. Tugas mahasiswa adalah untuk terus mengingatkan


Pemerintah dan melakukan pencerdasan kepada masyarakat
minimal setidaknya peduli dengan kebijakan-kebijakan
Pemerintah yang mengena langsung pada kebutuhan di sekitar
kita, dalam hal ini dunia kampus. Sebagai contoh mahasiswa
peka pada isu yang menyangkut pendidikan (UKT, BOPTN,
Beasiswa), peduli pada situasi nasional sekarang. Pada saat
bersamaan di sisi lain kritis menyaring dengan ketat informasi
dari media massa sehingga tidak mudah terbawa arus disertai
bijak dalam menggunakan media yang ada sebagai pemberi
informasi.
Seharusnya Kita (mahasiswa).
Ada banyak cara dan jalan yang bisa ditempuh untuk
memajukan bangsa ini. Bukan saatnya lagi kita sebagai
mahasiswa yang katanya dipandang sebagai kaum freelance
intellegentia untuk saling berdebat. Ada banyak cara yang bisa
ditempuh, dan ada jalan jalan yang dipilih. Sebagai mahasiswa
peran serta kita sangat dibutuhkan untuk kepentingan rakyat
Indonesia.
Nawacita, janji-janji Jokowi-JK, saat ini kita bisa melihat
dan menilai. Bagaimana sebuah janji diwujudkan atau janji
hanyalah sebagai utopis semata. Pengawalan perlu terus
dilakukan, perbedaan metode itu bukan masalah dan tentu
tidak perlu dipermasalahkan. Justru menjadi masalah besar
ketika kita hanya diam, bahkan bersuara, berdialog, berdiskusi,
berkomentarpun tidak dilakukan. Apalagi berani turun ke
masyarakat langsung, itu hanyalah utopis anak jalanan semata.
Pada akhirnya, mahasiswa diharapkan tidak hanya
berperan dan bergerak secara struktural saja dengan menjadi
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

229

pressure group dan mengadvokasi kebijakan-kebijakan


Pemerintah, namun juga bergerak secara kultural misal dengan
membentuk komunitas-komunitas peduli pendidikan, peduli
lingkungan, dan wahana kontribusi yang bisa menjadikan
mahasiswa
menjadi
entitas
masyarakat
yang
kebermanfaatannya dirasakan lebih nyata di tengah-tengah
masyarakat.
Hidup mahasiswa Indonesia!
*Rilis atas diskusi Setahun Jokowi-JK, bersama Dr. Hempri
Suyatna19, Yuris Reza Kurniawan20, dan Satria Triputra W21, 26
Oktober 2015

19

Kaprodi S2 PSDK Fisipol UGM


Aktivis PUKAT UGM, mahasiswa FH UGM
21
Presiden Mahasiswa UGM 2015, mahasiswa Fisipol UGM
20

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

230

35.000 MW, Mimpi atau Nyata?

Detasemen Energi
Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Membangun Indonesia dari pinggir dengan memperkuat


daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
(Poin 3 Nawacita Jokowi-JK)
Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang
semakin hari semakin meningkat, kebutuhan penduduk akan
energi nampaknya juga semakin hari semakin tidak terkendali.
Energi layaknya menjadi sebuah kebutuhan tambahan yang
telah dilekatkan pada masing masing penduduk negara ini
semenjak negara ini sudah tidak dapat lagi mengontrol laju
pertumbuhan penduduknya, layaknya melihat sebuah kurva
yang semakin lama semakin mengarah, menunjam ke atas
tanpa berhenti, keadaan masyarakat Indonesia dalam
pemenuhan kebutuhan energi sehari harinya berada dalam
tanggung jawab tinggi yang dipanggul oleh Pemerintah
Indonesia selaku sebagai badan pengayom dan penanggung
jawab kesejahteraan rakyat.
Dalam hal ini kemandirian dan kedaulatan Indonesia
dalam energi benar-benar dipertanyakan, terlebih khusus pada
penyediaan energi listrik yang dalam kesehariannya memang
selalu dipergunakan oleh masyarakat Indonesia, sayangnya
meningkatnya kebutuhan rakyat Indonesia atas listrik ini tidak
berbanding lurus dengan banyaknya listrik yang telah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

231

terdistribusikan oleh Pemerintah Indonesia, minimnya


infrastruktur yang ada pada daerah daerah bagian timur
Indonesia serta daerah daerah terpencil lainnya merupakan
salah satu faktor dimana persebaran energi listrik juga tidak
merata. Oleh karena itu, pada tahun 2015 Presiden Joko
Widodo mencanangkan program pendistribusian energi listrik
secara merata yang digadang gadang dapat mencakup
kebutuhan energi listrik pada seluruh daerah Indonesia,
program ini direalisasikan berupa penyediaan 35.000
Megawatt listrik yang akan dibangun pada 210 lokasi yang
berbeda di seluruh Indonesia dengan biaya 180 triliun dengan
masa realisasi selama lima tahun kedepan.
Namun sayangnya dalam perjalanannya program
tersebut mendapat beberapa tanggapan pesimis, salah satunya
dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik
Indonesia, Rizal Ramli, yang berpendapat bahwa jumlah target
yang dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo tersebut terlalu
besar, beliau juga mengusulkan jumlah target tersebut agar
direvisi menjadi 16.000 Megawatt, namun usulan gagasan
tersebut ditolak. Komentar dari Rizal Ramli tersebut ditanggapi
secara serius oleh Wakil Presiden M. Jusuf Kalla yang
mengatakan bahwa Rizal Ramli tidak mengetahui apa apa dan
tidak paham betul tentang persoalan yang sedang ditangani
tersebut, timbullah perdebatan yang alot antara Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal
Ramli, dengan Bapak Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengenai
kesanggupan dan realisasi program pengadaan listrik 35.000
Megawatt, apakah target tersebut akan terealisasi dengan
benar apakah hanya angan angan yang terlalu berlebihan.
Bermula dari sinilah kami tertarik untuk membahas hal tersebut
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

232

lebih lanjut, apakah pengadaan 35.000 Megawatt ini dapat


terealisasi dengan melihat keadaan Indonesia pada saat ini
ataukah tidak.
Program listrik 35.000 Megawatt adalah program yang
dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo yang ditargetkan
berhasil dalam masa Pemerintahannya. Program ini digadang
gadang akan mencapai target dalam pemenuhan energi listrik
pada daerah daerah di seluruh Indonesia yang sebelumnya
belum tercapai ataupun kekurangan dalam energi listriknya.
Masa waktu pengadaan energi listrik tersebut adalah selama
lima tahun kedepan dengan biaya 180 triliun. Jumlah sebesar
35.000 Megawatt tersebut akan disebar di sejumlah 210 lokasi,
yakni 59 lokasi di Pulau Sumatera, 34 lokasi di Pulau Jawa, 49
lokasi di Pulau Sulawesi, 34 lokasi di Pulau Kalimantan, dan 34
lokasi di bagian Indonesia Timur. Pembagian jatah
pembangunan listrik 35.000 Megawatt tersebut yaitu 30.000
Megawatt diserahkan pada pihak swasta, dan 5.000 Megawatt
dikelola sendiri melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sumber : http://listrik.org/pln/program-35000-mw/
Pengadaan listrik sejumlah 35.000 Megawatt ini dirasa
sangat perlu direalisasikan secara serius dan benar oleh
Pemerintah, menilik pada angka jumlah konsumsi listrik
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

233

perkapita Indonesia yang masih dibawah angka rata rata


konsumsi energi listrik negara negara tetangga, konsumsi
listrik negara Indonesia masih tergolong sangat rendah, yakni
hanya 800 kWh, sedangkan negara Malaysia dan Singapura
menembus angka 2500 kWh pertahunnya, konsumsi listrik
Indonesia yang hanya sebesar sepersepuluh dari angka rata
rata konsumsi listrik negara-negara di Asia Tenggara ini
berpengaruh pada terhambatnya akses masyarakat pada
infrastruktur - infrastruktur umum seperti infrastruktur dalam
bidang kesehatan dan bidang pendidikan.
Selain itu program pengadaan listrik 35.000 Megawatt
juga merupakan harga mati untuk mengimbangi rasio
pertumbuhan penduduk Indonesia yang mencapai 6 7 persen
pertahunnya, mau tidak mau pemenuhan kebutuhan akan
listrik dengan menambah kapasitas listrik sejumlah 7.000
Megawatt setiap tahunnya harus terpenuhi, dan artinya dalam
lima tahun kedepan dalam program Pemerintahan Presiden
Joko Widodo penambahan listrik sejumlah 35.000 Megawatt
adalah sebuah keharusan. Bukan hanya angan angan ataupun
mimpi, tetapi memang harus direalisasikan. Selain itu, dari data
statistik ketenagalistrikan, dijumpai angaka yang cukup
fantastis yang mana masih (lagi) rendahnya rasio elektrifikasi
Indonesia, yakni berkisar pada angka 85,1 %, ini berarti dari
skala 100 % terdapat sekitar 14,9 % penduduk Indonesia yang
belum merasakan pendistribusian dari energi listrik. Jika
dibandingkan dengan negara tetangga Singapura, Malaysia,
dan Brunei Darussalam yang memiliki rasio eletrifikasi jauh
diatas 90 % capaian angka tersebut untuk ukuran
pendistribusian listrik sangatlah bisa dianggap kurang,
mengingat bahwa penduduk Indonesia jika disenderkan
dengan jumlah penduduk negara tetangga tersebut tidaklah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

234

kurang sedikit. Oleh karena, itu salah satu ketepatan tujuan


dalam pengadaan listrik 35.000 Megawatt ini adalah untuk
menggenjot agar rasio antar banyaknya jumlah penduduk
dengan banyaknya jumlah penduduk yang telah teraliri energi
listrik pada tahun 2019, tahun berakhirnya program tersebut,
meningkat dengan sangat pesat, sehingga negara Indonesia
digadang gadang dapat memenuhi target rasio eletrifikasi
yang menembus angka 96 % pada akhir tahun 2019.

Sumber : http://energitoday.com

Permasalahan krisis energi listrik memanglah sangat


krusial, namun tetap saja yang menjadi masalah utama adalah
keterbatasan dan keterdapatan sumber energi yang akan
dijadikan sebagai sumber energi listrik itu sendiri, karena dalam
keadaannya yang tertatih tatih sekarang Indonesia masih
dianggap sebagai negara yang kurang dapat memandirikan
kebutuhan energinya sendiri. Dalam pelaksanaannya, proyek
pengadaan energi listrik 35.000 Megawatt ini dibagikan
sejumlah jatah kepada beberapa pihak, yakni pihak negara
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

235

(PLN) yang memperoleh 5.000 Megawatt dan pihak swasta


yang memperoleh 30.000 Megawatt, pembagian yang dinilai
sangatlah berat sebelah ini merupakan hasil dari pertimbangan
yang matang yang telah dipikirkan secara masak masak untuk
menghindari kerugian PLN di masa kedepannya jikalau terjadi
kegagalan dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Sebelumnya PLN dalam proyek ini mendapatkan jatah
sebesar 10.000 Megawatt, namun dikarenakan proyek ini
adalah proyek yang termasuk berisiko tinggi maka Pemerintah
merevisi jumlah jatah yang dapat dikerjakan oleh pihak PLN
dengan alasan menghindari kerugian yang sangat besar
dikemudian hari. Walaupun memang demikian, namun
tampaknya pembagian tersebut memang terlihat sangatlah
berat sebelah, porsi PLN hanyalah sepertujuh bagian dari
jumlah total yang diadakan, hal ini memicu pertanyaan apakah
memang 35.000 Megawatt merupakan angka yang hampir
tidak mengena pada realisasi dengan melihat keadaan
Indonesia saat ini, apakah itu mengenai ekonominya ataupun
sumber daya manusianya.
Mari sejenak kita menilik kondisi perkembangan energi
listrik pada Pemerintahan sebelumnya, Pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Pada saat itu Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono mencanangkan program serupa yang
diberi nama Fast Track Program 1 & 2, Fast Track Program 1
menargetkan sejumlah 10.000 Megawatt, sedangkan yang
terealisasi 6.000 Megawatt, kemudian dilanjutkan dengan Fast
Track Program 2 yang dalam perkembangannya berjalan
dengan lambat sehingga membutuhkan pertambahan waktu
hingga tahun 2020, tidak hanya itu kondisi sumber daya
manusia Indonesia yang masih berada kondisi pendidikan yang
jauh dari mencukupi membuat realisasi program 35.000
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

236

Megawatt nampaknya masih jauh dari angan nan butuh kerja


yang ekstra keras. Sumber daya energi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan listrik sejumlah 35.000 Megawatt juga bukanlah
jumlah yang sedikit, langkah Pemerintah pada saat ini yang
berusaha untuk mengeksplorasi penggunaan energi terbarukan
untuk menghasilkan listrik sangat patut untuk diapresiasi,
ketergantungan bangsa ini terhadap energi fosil haruslah
dikurangi, sumber daya energi fosil mau tidak mau setiap
tahunnya akan berkurang. Tugas kita bukanlah untuk
mempercepat hal itu untuk terjadi, namun untuk mencari
energi alternatif terbarukan nan solutif yang dapat
menggantikan ketergantungan tersebut, pengeksplorasian
energi terbarukan memang dirasa sangat perlu dilakukan untuk
mencegah ketergantungan masyarakat Indonesia akan energi
fosil yang berimbas pada pemborosan energi, pengembangan
energi seperti energi geothermal perlu dilakukan untuk
menunjang dalam pengadaan listrik 35.000 Megawatt ini.
Selain itu, kendala lain yang dijumpai dalam pelaksanaan
proyek listrik 35.000 Megawatt tersebut adalah :
- Pembangunan yang membutuhkan biaya tinggi, ini
berarti Indonesia memang mau tidak mau
membutuhkan bantuan dari luar negeri / investasi
asing.
- Pembebasan lahan yang sangat sulit, dan mahalnya
harga tanah.
- Perizinan yang panjang, terlalu bertele - tele, dan
tidak memiliki standar baku serta pendanaan.
- Biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan harga jual listrik.
- Ketidakpastian pasokan sumber energi primer.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

237

Sulitnya proses transmisi dan distribusi energi listrik


dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang terdiri
dari banyak pulau.
Demand > Suplly ( Tingginya angka permintaan jika
dibandingkan dengan angka suplai produksi ).
Reaksi masyarakat yang kontra karena tidak mau
rumahnya dilalui jalur transmisi.
Rendahnya regulasi ataupun payung hukum yang
mendasari proyek listrik 35.000 Megawatt,
setidaknya memiliki regulasi yang menguntungkan
Indonesia.

Melihat banyaknya permasalahan permasalahan yang


perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan proyek tersebut
maka dalam hal ini Pemerintah harusnya memiliki kesiapan
yang berlebih dalam mengupayakan angka sebesar 35.000
Megawatt tersebut. Kinerja ekstra keras sangatlah mutlak
diperlukan agar realisasi program ini tidak seperti tidak
menyerupai program program pendahulunya yang dinilai
terlambat dalam realisasinya. Oleh karena itu, dalam menyikapi
hal tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) menyarankan agar
Pemerintah:
1. Merealisasikan program pengadaan listrik 35.000 Megawatt
dengan sungguh - sungguh dengan bercermin pada Fast
Track Program 1 dan 2 masa sebelumnya yang dinilai
realisasinya berjalan lambat. Pemerintah harus dapat
merealisasikan program tersebut dengan tepat waktu dan
sebaik - baiknya.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

238

2. Merealisasikan program pengadaan listrik 35.000 Megawatt


demi tercapainya rasio elektrifitas yang memadai dan
tercapainya angka kebutuhan listrik per kapita yang
sebanding dengan rata rata kebutuhan konsumsi listrik
negara ASEAN pada umumnya yakni 2500 kWh
pertahunnya, angka ini akan mendukung dalam peningkatan
kualitas infrastruktur dalam bidang pendidikan dan
kesehatan.
3. Membuat regulasi ataupun payung hukum tegas yang
membentengi program pengadaan listrik 35.000 Megawatt
agar sebaik baiknya menguntungkan pihak Indonesia
dalam implementasinya, tak terkecuali dalam pembagian
jatah proyek tersebut agar lebih menguntungkan pihak dari
penyedia lahan ataupun penyelenggara program tersebut,
yakni pihak Indonesia sendiri.
4. Mengembangkan lebih lanjut pemanfaatan akan energi
terbarukan seperti energi geothermal untuk dikonversi
menjadi sumber energi listrik, ditindaklanjuti dengan
pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dalam
implementasi pembangkit listrik untuk mengurangi
ketergantungan akan bahan bakar fosil yang lambat laun
akan semakin berkurang dan habis.
Terakhir, kembali kami kutip poin 3 Nawacita
Membangun Indonesia dari pinggir dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Jika listrik menjadi salah satu jawaban bagi kesejahteraan
rakyat di seluruh Indonesia, maka jangan pernah ragu untuk
merealisasikan kebijakan. Jika Nawacita itu adalah janji, maka
janji pasti akan selalu ditagih bukan? Ayo, wujudkan Indonesia
yang lebih berenergi!
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

239

Referensi:
Diskusi dengan tiga lembaga riset
- Gadjah Mada Oil and Gas Club Universitas Gadjah Mada
- Pusat Studi Energi Dewan Energi Mahasiswa Universitas
Gadjah Mada
- Komunitas Mahasiswa Sentra Energi Universitas Gadjah Mada

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

240

~ Polemik Kuliah 5 tahun ~

Detasemen Isu Internal


Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015

Pada 9 Juni 2014 yang lalu, Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan di era Presiden SBY, Mohammad Nuh, telah
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi. Dalam peraturan tersebut memuat
batasan masa studi yang dapat ditempuh mahasiswa pada tiap
program pendidikan. Batasan masa studi ini secara gamblang
disebutkan Pasal 17 ayat 3 yang berbunyi Masa studi terpakai
bagi mahasiswa dengan beban belajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) sebagai berikut:
a. 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program diploma satu;
b. 2 (dua) sampai 3 (tiga) tahun untuk program diploma dua;
c. 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun untuk program diploma
tiga;
d. 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program diploma
empat dan program sarjana;

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

241

e. 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program profesi setelah


menyelesaikan program sarjana atau diploma empat;
f. 1,5 (satu koma lima) sampai 4 (empat) tahun untuk program
magister, program magister terapan, dan program spesialis
satu setelah menyelesaikan program sarjana atau diploma
empat; dan
g. paling sedikit 3 (tiga) tahun untuk program doktor, program
doktor terapan, dan program spesialis dua.
Dalam pasal ini yang menjadi sorotan saat ini dan
dipermasalahkan oleh sebagian besar kalangan mahasiswa
adalah Pasal 17 ayat (3) huruf d ini Bahwa masa studi terpakai
bagi mahasiswa diploma empat dan sarjana adalah empat
sampai lima tahun. Mengapa? Sebelum membahas substansi
dari Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 ini, baiknya kita
tinjau dahulu posisi Permendikbud dalam kaitan dengan daya
berlakunya. Menurut UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan
Menteri tidak dimasukkan dalam hierarki (tata urutan)
peraturan perundang-undangan. Namun begitu, pasal 8 ayat
(1) dan (2) dari UU tersebut menyatakan peraturan yang
ditetapkan oleh menteri diakui keberadaannya dan mempunyai
kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan. Dengan begitu, meskipun tidak
dimasukkan dalam hierarki peraturan perundang-undangan,
secara yuridis Permendikbud ini tetap mengikat dan diakui
keberadaannya.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

242

Untuk membedah mengenai pembatasan kuliah 5 tahun, maka


kami akan menjawabnya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
di bawah ini.
1. Apa yang diinginkan Pemerintah dari kita (mahasiswa)
dengan diterbitkannya Permendikbud ini?
Pertanyaan ini hadir untuk mengetahui latar belakang
dan tujuan Permendikbud ini terbit. Permendikbud no. 49
tahun 2014 hadir sebagai bentuk standardisasi Pendidikan
tinggi, maka patut kita mengulas apa tujuan Pemerintah
menerbitkan peraturan ini. Peraturan standardisasi pendidikan
tinggi ini menjadi bentuk intervensi nyata negara dalam hal
pembentukan karakter pemuda, dalam hal ini tertuju kepada
mahasiswa. Melalui standardisasi ini, diharapkan mutu
pendidikan yang juga ikut menentukan output mahasiswanya
sesuai dengan apa yang Pemerintah harapkan. Maka sepintas
kita memahami bahwa Pemerintah mencoba mengkonstruksi
mahasiswa melalui Permendikbud ini, istilah lainnya boleh jadi
ada semacam pemaksaan konsep ideal seperti apa mahasiswa
yang diinginkan oleh Pemerintah.
UU no. 12 2012 pasal 14 ayat (1) menyebutkan,
Mahasiswa mengembangkan bakat, minat, kemampuan
dirinya melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler
sebagai bagian dari proses pendidikan. Ayat 2-nya
menerangkan, kegiatan ini dilaksanakan melalui organisasi
kemahasiswaan. Pertanyaan yang muncul kemudian, Jika
pengembangan bakat, minat dan kemampuan diri yang dapat
kita sinonimkan dengan soft skill terdapat organisasi
kemahasiswaan, menagapa kuliah harus dibatasi 5 tahun?
Bukankah kegiatan ekstrakurikuler juga menjadi bagian dari
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

243

pendidikan? Kita menyadari soft skill tidak ada muatannya


dalam kurikulum mata kuliah, maka setidaknya organisasi bisa
memenuhi kebutuhan itu. Namun jika masa kuliah hanya 5
tahun, hampir bisa dipastikan masa kuliah hanya disibukkan
dengan aktivitas akademik saja, tidak ada kesibukan
berorganisasi, artinya tidak ada pengembangan soft skill yang
notabene tidak ada tercakup dalam kurikulum-kurikulum
kuliah. Sehingga urgensi pembelajaran soft skill ini
terkesampingkan sekiranya kuliah hanya dibatasi dalam 5
tahun saja. Realitanya pada dunia pasca kampus pun
mahasiswa yang matang secara akademik dan non akademik
lebih mampu beradaptasi dan bersaing dengan dunia pasca
kampus, tidak prematur. Kematangan secara akademik dan non
akademik ini hampir dapat kita pastikan hanya dimiliki oleh
mereka yang beraktivitas di organisasi, karena soft skill dididik
di sana, sedikit sekali diajarkan di ruang-ruang kuliah.
Begitu pula yang tersirat dalam pasal 41 ayat (1) dan 42
UU 40 2009 tentang Kepemudaan, bahwa organisasi
kemahasiswaan berfungsi mendukung kesempurnaan
pendidikan. Organisasi kemahaiswaan bertujuan untuk,
mengasah kematangan intelektual, meningkatkan kreativitas,
menumbuhkan rasa pecaya diri, meningkatkan daya inovasi,
menyalurkan minat bakat, menumbuhkan semangat
kesetiakawanan sosial dan pengabdian masyarakat. Kesemua
komponen tujuan ini tidak akan mungkin terwujud jika tanpa
organisasi kemahasiswaan, karena memang kurikulum tidak
spesifik membekali untuk tujuan ini. Disini kami menemukan
ketidakkonsistenan tujuan yang diinginkan Pemerintah dalam
UU Dikti dan Kepemudaan yang menginginkan pemuda,
termasuk didalamnya mahasiswa belajar mengenai aktualisasi
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

244

minat bakat, sosial kemasyarakatan, dan pengabdian di


organisasi mereka masing-masing, namun di sisi lain dikekang
dalam jangka waktu pendidikan hanya selama 5 tahun lewat
Permendikbud ini. Maka pembatasan kuliah 5 tahun menjadi
sangat rancu jika dibandingkan antara beban kuliah (sebanyak
144 sks) yang ada dengan waktu maksimal kuliah, dan kegiatan
di organisasi kemahasiswaan, maka pembatasan kuliah 5 tahun
sungguh bukanlah kebijakan yang tepat. Dapat kita tengarai,
kemungkinan pertama adalah proses pendidikannya tidak
berhasil sama sekali, atau kedua, pendidikannya prematur dan
tidak optimal.
2. Apa potensi kerugian yang mungkin diderita anak didik
jika diterapkan pembatasan kuliah 5 tahun?
Mengulas apa yang pernah disampaikan Joko Santoso,
Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi bahwa alasan
Permendibud ini diterbitkan ialah agar mahasiwa lebih fokus
pada prestasi akademik, sekaligus untuk mengurangi beban
biaya ortu. Sekilas mungkin ini ada benarnya. Secara
sederhana, dengan pembatasan masa kuliah ini, maka
menghindari kuliah terlalu lama, dengan kuliah yang tidak
terlalu lama, maka sedikit biaya yang dikeluarkan.
Namun sisi negatif secara sosiologis dari peraturan ini
justru lebih besar potensinya, dalam kacamata psikologi pun
merumuskan demikian. Setiap orang memiliki kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri. Kebutuhan pengaktualisasian diri pada
tiap-tiap individu baik itu secara akademis maupun non
akademis, menyebabkan mereka yang mengaktualisasikan
dirinya dengan dunia keorganisasian akan sangat terbatasi jika
dihadapkan pada aturan kuliah 5 tahun ini. Tekanan akibat
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

245

beban belajar yang dialami dalam masa belajar yang relatif


singkat pun dapat menimbulkan dampak negatif tersendiri,
lebih awamnya stres.
Dalam teori psikologi, stress ini terbagi ke dalam 2 jenis.
Jika stress ini sifatnya membangun, maka dampaknya adalah
mahasiswa semakin termotivasi untuk menyelesaikan kuliah
tepat waktu, bahkan lebih awal. Dalam ilmu psikologi, kita
mengenalnyanya sebagai eustress, stress yang berdampak
positif. Sedangkan jenis satunya disebut distress, yaitu stress
yang justru menghambat perkembangan. Stress jenis ini
berdampak seperti kecemasan akan studi yang sedang dijalani,
selain itu juga menghambat proses aktualisasi diri dalam
banyak ranah yang bisa dilakukan si individu mahasiswa. Ujugujug kuliah diharapkan mampu memberikan bekal keilmuan
dan karakter kepribadian yang mumpuni bagi mahasiswa,
justru yang terjadi adalah mahasiswa semakin terkekang
perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
Pemberlakuan Peraturan ini pun tidak dapat kita
generalisir pada semua rumpun keilmuan. Sepanjang
pemantauan kita, mahasiswa rumpun Sosio Humaniora seperti
Fak. Hukum, Fak. Sosial Politik, Fak. Ekonomi, dan beberapa
fakultas dengan background ilmu sosial lainnya tercatat lulus
dalam masa kuliah rata-rata 4-4.5 tahun. Berbeda halnya
dengan mahasiswa rumpun Sainstek seperti Fak. Sains, Fak.
Teknik, dan beberapa fakultas lainnya rata-rata kelulusan
dalam rentang waktu lebih dari 5 tahun. Ini artinya beban
belajar antar keduanya tidak bisa disamakan.
Dalam tataran yang lebih jauh, kita justru khawatir
pendidikan Indonesia mengusung mindset pendidikan yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

246

berorientasi pada output, bukan proses. Muhammad Nuh,


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan rezim SBY sempat
mengutarakan bahwa Indonesia membutuhkan jumlah tenaga
kerja yang besar. Indonesia membutuhkan 113 juta Tenaga
Kerja terampil pada tahun 2030, namun kenyataannya pada
tahun 2013 angka Tenaga Kerja Terampil baru mencapai angka
5 juta. Akibat terbatasnya sumber daya manusia berupa tenaga
kerja terampil yang dimiliki Indonesia, maka Pemerintah
menyiapkan anak didiknya menjadi buruh-buruh baru masa
depan. Prinsip pendidikan hanya berkutat pada belajar, cepat
lulus, kerja, lalu selesai, sehingga kampus hanya menjadi mesin
cetak buruh profesional dan mumpuni bagi pemodal, bukan
justru menciptakan konseptor dan leader yang membuka
lapangan kerja.
Membandingkan dengan pembatasan masa kuliah 7
tahun yang diterapkan saat ini dirasa sudah cukup tepat. Masa
studi yang tidak begitu cepat dan juga tidak terlalu lama
memberikan ruang bagi mahasiswa untuk memperoleh
kecakapan secara akademik dan non akademik lebih matang.
Jika dalam kaitannya dengan pembatasan usia kerja pun,
mahasiswa yang lulus dalam waktu 7 tahun masih tergolong
dalam masa kerja yang ideal.
3. Apakah UGM terikat menerapkan aturan pembatasan
kuliah 5 tahun ini?
Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa mengikatnya
Permendikbud ini pada perguruan tinggi? Jawaban dari
pertanyaan ini sejauh hipotesa yang kami dapatkan, akan
sangat bergantung pada perguruan tinggi mana yang dimaksud,
apakah perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi negeri badan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

247

hukum, atau perguruan tinggi swasta. Pembahasan akan lebih


difokuskan pada perguruan tinggi negeri badan hukum (PTN
BH), khususnya Universitas Gadjah Mada. Satatuta UGM telah
diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 67 Tahun
2013. Dalam pasal 5 dari PP tersebut telah ditegaskan status
UGM sebagai PTN BH22. Bunyinya Universitas Gadjah Mada
merupakan perguruan tinggi negeri badan hukum yang
mengelola bidang akademik dan non akademik secara
otonom.
Mengutip dalam Penjelasan PP no. 63 tahun 2013 itu
sendiri, bahwa Status sebagai badan hukum yang otonom ini
pada dasarnya sudah melekat sejak awal UGM berdiri dan
tercermin dalam statuta/peraturan yang pernah digunakan
sebagai dasar penyelenggaraan UGM.
a) PP no. 37 tahun 1950 tentang Peraturan Sementara
Tentang Universitit Negeri Gadjah Mada
Pasal 7 disebutkan bahwa Universitit Negeri Gadjah
Mada dapat diberi kedudukan badan hukum jang
bersifat masjarakat hukum kepentingan, jang
merupakan badan otonom jang mempunyai keuangan
dan milik sendiri serta mengatur rumah tangga dan
kepentingan sendiri, termuat dalam sebuah Peraturan
Pemerintah
b) Peraturan senat UGM tahun 1958 tentang pelaksanaan
Penyelenggaraan UGM
Pasal 5 huruf c disebutkan bahwa otonomi Universitas
Gadjah Mada dalam bentuk badan hukum dengan
22

UGM merupakan perguruan tinggi negeri badan hukum yang mengelola


bidang akademik dan nonakademik secara otonom.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

248

kemungkinan perkembangan memperoleh kedudukan


masjarakat hukum kepentingan. Pada peraturan ini
juga dinyatakan bahwa otonomi yang diselenggarakan
berdasarkan asas kekeluargaan.
c) Statuta UGM tahun 1977 (Lampiran Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 1 Juli 1977 No.
0233/U/1977)
Pasal 3 disebutkan bahwa Universitas Gadjah Mada
berkedudukan sebagai badan hukum yang bersifat
masyarakat hukum kepentingan sebagai badan hukum
yang bersifat masyarakat hukum kepentingan yang
merupakan lembaga otonom baik dalam tugas-tugas
pendidikan dan pengajaran, dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam pengabdian
kepada masyarakat dan kemanusiaan, dan dalam
pembinaan serta pengembangan kebudayaan dan
lingkungan hidup, maupun dalam peneglolaan harta
milik, keuangan, dan rumah tangga sendiri, dibawah
bimbingan dan pengawasan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan.
d) Statuta UGM tahun 1992 (Lampiran Keputusan menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 18 November 1992
No. 0440/0/1992)
Pasal 3 ayat (1) disebutkan bahwa Universitas
berkedudukan sebagai badan hukum yang bersifat
masyarakat hukum kepentingan yang merupakan
lembaga otonomi baik dalam tugas-tugas pendidikan
dan pengajaran, dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dalam pengabdian kepada
masyarakat dan kemanusiaan, dan dalam pembinaan
serta pengembangan kebudayaan dan lingkungan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

249

hidup, maupun dalam pengelolaan harta milik,


keuangan, dan rumah tangga sendiri, dibawah
bimbingan dan pengawasan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan.
Definisi otonomi atau otonom tidak dijelaskan dalam
Permendikbud ini, maka kita cari referensi lain untuk
mendefinisikannya. Kata-kata otonomi atau otonom dapat
kita jumpai dalam beberapa literatur. Dalam UU Pemerintahan
Daerah misalnya, kata otonomi disandingkan dengan kata
daerah, otonomi daerah yaitu hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat. Jika
dalam hal otonomi ini UGM ini diibaratkan daerah otonom,
maka otonomi UGM dapat diartikan sebagai hak, wewenang,
dan kewajiban UGM untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan civitas akademikanya.
Dalam Encyclopedia of Social Science, otonomi dalam
pengertian orisinil adalah the legal self sufficiency of social body
dan actual independence. Dengan demikian, ada dua ciri
hakikat dari otonomi yaitu legal self sufficiency (kemandirian
hukum) dan actual independence (independensi nyata). Oleh
Van Hollenhoven dalam literatur Belanda membagi makna
otonomi menjadi 4 hal, antara lain kewenangan membuat
peraturan sendiri, melaksanakan sendiri, mengadili sendiri, dan
menindak sendiri.23 Benang merah yang dapat kita tarik dari
definisi otonomi ini ialah kewenangan dan hak untuk mengatur
sendiri urusan rumah tangga. Secara singkat, Otonomi menjadi
23

Konsep Pemerintahan Desa dalam Politik Hukum, Jurnal Law


Enforcement vol. 2 no. 1 april-september 2008
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

250

wujud kebebasan atau kemandirian untuk membuat dan


melaksanakan peraturan namun tetap secara bertanggung
jawab.
Maka disini dapat disimpulkan bahwa UGM sebagai
badan hukum yang otonom berhak mengatur sendiri keperluan
rumah tangganya, mengelola sendiri urusan akademik dan non
akademik. Otonomi pengelolaan perguruan tinggi meliputi
bidang akademik dan non akademik. sebagaimana yang
disebutkan pasal 64 UU Pendidikan tinggi, bahwa bidang
Akademik meliputi penetapan norma dan kebijakan
operasional serta pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,
sedangkan di bidang non akademik meliputi penetapan norma
dan kebijakan operasional serta pelaksanaan dari organisasi,
keuangan, kemahasiswaan, ketenagaan, dan sarana prasarana.
Jika PP mengatur UGM memiliki otonomi secara
akademik dan non akademik, apakah Permendikbud masih
mengikat bagi UGM? Berdasar analisis atas hak otonomi yang
dimilikinya, maka dapat ditarik kesimpulan UGM tidak terikat
menjalankan peraturan batas masa studi S1 5 tahun, karena
sifat otonom yang ada pada UGM memberikan kewenangan
padanya untuk menentukan sendiri apakah akan menerapkan
aturan kuliah maksimal 5 tahun ini atau tidak. Otonomi
memberikan ruang bagi Rektorat untuk menolak menerapkan
peraturan pembatasan masa studi 5 tahun ini.
Pada hakikatnya, jawaban secara tegas dan pasti dari
Pihak Rektorat sebagai pemangku kebijakan masih dibutuhkan.
Mengingat Permendikbud ini sudah terbit di tahun 2014, maka
setahun implementasinya selayaknya sudah ada kepastian dari
pihak Rektorat apakah peraturan ini akan diterapkan atau
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

251

tidak. Jawaban ini tentu masih ditunggu, mengingat mahasiswa


angkatan 2014 sudah menjalani masa studi hampir dua
semester.
Lalu bagaimana dengan kita mahasiswa aktivis kampus
menyikapi pembatasan ini? Bagi mahasiswa yang memilih
menjadi mahasiswa aktivis, maka tantangan yang dihadapi
akibat pembatasan masa kuliah 5 tahun ini sungguh sangat
berat. Boleh jadi peraturan ini menggerus semangat aktivisme
mahasiswa karena tuntutan untuk menyelesaikan kuliah cepat
menyebabkan seluruh waktu difokuskan untuk mencapai
target-target kuliah. Ini yang harus dihindari. Kampus yang
diharapkan menjadi laboratorium aktivisme mahasiswa,
tempat belajar dan mencari solusi atas permasalahanpermasalahan bangsa ini, justru berubah fungsinya dengan
pembatasan masa kuliah 5 tahun. Bukan tidak mungkin suatu
saat tidak ada lagi ruang-ruang diskusi mahasiswa yang
membahas bagaimana pemberantasan korupsi yang merajalela
di negeri ini karena mahasiswa lebih memilih menyelesaikan
tugas kuliah yang harus dikumpulkan esok harinya, tidak ada
lagi suara demonstrasi mahasiswa akibat kenaikan harga BBM
yang mencekik rakyat karena mahasiswa lebih memilih
mengerjakan tugas praktikum kuliah dibandingkan bergabung
dengan orang-orang yang setia memperjuangkan hak-hak
rakyat. Kehidupan mahasiswa kira-kira hanya ada antara buku
kuliah, tugas praktikum, perpustakaan, ruang kuliah dan kamar
kos saja. Sungguh bukan kampus yang ideal.
Di akhir kalimat ini, kita yakin dan percaya bahwa
pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan
amanat konstitusi negeri ini. Pendidikan menjadi pilar
terpenting bagi kemajuan bangsa, jika kemudian pendidikan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

252

menjadi rancu dalam tujuan-tujuannya, maka kita perlu


mengevaluasi bersama. Pendidikan tinggi bertujuan untuk
mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia
yang bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya, namun tujuan ini
akan sangat sulit tercapai, atau bahkan mustahil tercapai jika
pendidikan tinggi dibatasi oleh jangka waktu yang hanya 5
tahun. Hanya pendidikan yang mencerdaskan yang mampu
menjadikan manusia Indonesia menjadi manusia seutuhnya,
manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan kemajuan
peradaban serta peradaban umat manusia.
*kajian ini juga memuat hasil dari Diskusi Publik Jelang
Hardiknas: mengulas Polemik Kuliah 5 Tahun, tanggal 1 Mei
2015 oleh Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM

Referensi:
UU no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
UU no. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no. 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan
PP no. 67 tahun 2013 tentang Statuta Universitas Gadjah Mada
Permendikbud no. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Konsep Pemerintahan Desa dalam Politik Hukum, Jurnal Law
Enforcement vol. 2 no. 1 April-September 2008

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

253

Cita Swasembada Daging dan Harapan Adanya


Transparansi Mengenai Pelaksanaannya

Kajian Strategis BEM Fakultas Peternakan UGM 2015

Sejarah awal tercetusnya cita Swasembada Daging Sapi


Nasional
Definisi Swasembada Daging yaitu terpenuhinya
kebutuhan penyediaan daging sapi/kerbau yang berasal dari
produksi lokal (dalam negeri) sebesar 90% dan 10% sisanya
dipenuhi dari impor.
Wacana terkait Swasembada Daging mulai digulirkan di
tahun 2000 dengan sasaran pelaksanaan pada tahun 2005,
namun wacana Swasembada Daging ini belum disertai langkahlangkah strategis untuk mencapainya sehingga Swasembada
Daging di tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 masih sekedar
angan tanpa realisasi yang nyata. Swasembada Daging
kemudian digulirkan kembali di tahun 2005 dengan target
pencapaian di tahun 2010. Roadmap untuk mendukung
pencapaian Swasembada Daging di tahun 2010 telah dibuat,
namun lagi-lagi gagal dalam pelaksanaannya dikarenakan
dukungan pendanaan yang minim serta tidak adanya kebijakan
strategis berupa undang-undang maupun kebijakan
pemerintah lainnya yang mendukung program swasembada
daging ini.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah
mencanangkan pencapaian swasembada daging sapi pada
tahun 2010 melalui upaya revitalisasi pertanian sebagai dasar
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

254

untuk mengembangkan agribisnis sapi potong yang berdaya


saing dan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Namun, program tersebut belum memperoleh dukungan yang
optimal, antara lain dari aspek pendanaan untuk mendukung
program tersebut masih belum memadai. Di lain pihak,
program tersebut justru menghadapi banyak tantangan dan
permasalahan, baik dari aspek teknis, ekonomi, sosial maupun
kebijakan-kebijakan pendukungnya. Koordinasi antarinstansi,
antarsektor, serta antar pengemban kepentingan (stakeholder)
juga masih sangat lemah
Berdasarkan pada pentingnya pemenuhan kebutuhan
daging sapi nasional, pengalaman pelaksanaan program
swasembada daging sebelumnya, dan kesungguhan Presiden RI
untuk merealisasikan swasembada daging sapi, pada tahun
2012 Pemerintah kembali menyusun Blue Print Program
Swasembada Daging Sapi (PSDS) Tahun 2014. Secara umum
Blue Print PSDS 2014 mencakup: (i) Tinjauan Agribisnis Sapi
Potong di Indonesia Saat Ini; (ii) Kerangka Pikir; (iii) Road Map
Skenario PSDS 2014; (iv) Kegiatan Pokok dan Kegiatan
Operasional PSDS 2014; (v) Rencana Aksi dan; (vi) Organisasi
Pelaksana dan Rencana Anggaran yang dibutuhkan selama lima
tahun.
Namun hingga 2014 berakhir, belum ada transparansi
yang jelas mengenai angka-angka pencapaian swasembada
daging 2014, demikian juga belum adanya press realease dari
pemerintah selaku penyelenggara program percepatan
pencapaian swasembada daging sapi 2014 mengenai sejauh
mana keberhasilan pelaksanaan program ini.
Adanya transparansi evaluasi program Percepatan
Pencapaian Swasembada Daging 2014 kepada masyarakat
perlu dilakukan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

255

program kepada rakyat, karena uang yang dijadikan sebagai


sumber pendanaan dalam program tersebut berasal dari APBN
2012. Selain itu dengan adanya transparansi hasil evaluasi
program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging 2014
dapat dijadikan pedoman bagi pemerintahan yang saat ini
sedang berada di kursi pemerintahan, sehingga kendalakendala teknis terkait realisasi swasembada daging
kedepannya dapat dihindari.
Impor Sapi dan cita Swasembada Daging Nasional.
Berbicara perihal swasembada daging, tidak akan pernah lepas
dari angka populasi sapi nasional dan angka konsumsi daging
sapi nasional. Sederhananya seperti ini, setiap tahunnya
penduduk Indonesia pasti akan bertambah, semakin banyak
penduduknya maka semakin banyak pula kebutuhan
masyarakat akan konsumsi daging sapi di Indonesia. Sementara
itu keberhasilan swasembada daging jelas tidak dapat dicapai
apabila populasi sapi dalam negeri tidak mampu untuk
memenuhi konsumsi daging sapi dalam negeri yang terus
bertambah.
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus
menunjukkan peningkatan yang signifikan. Tahun 2010 dengan
penduduk sebanyak 238,5 juta jiwa, tahun 2011 sebanyak 242
juta jiwa, tahun 2012 sebanyak 245,4 juta jiwa dan pada tahun
2013 sebanyak 248,8 juta jiwa (Badan Pusat Statistik, 2014).
Rata-rata konsumsi daging sapi segar di Indonesia pada tahun
2009 sebanyak 313 gram/kapita/tahun, tahun 2010 sebanyak
365 gram/kapita/tahun, tahun 2011 sebanyak 417
gram/kapita/tahun, dan di tahun 2012 sebanyak 365
gram/kapita/tahun (Statistik Peternakan dan Kedokteran
Hewan, 2013). Berdasarkan data jumlah penduduk Indonesia
dan data rata-rata konsumsi daging sapi segar dalam negri
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

256

dapat disimpulkan bahwa peningkatan pertambahan penduduk


Indonesia setara dengan peningkatan kebutuhan masyarakat
akan daging sapi segar. Sementara itu populasi sapi potong di
Indonesia terus mengalami perkembangan yang baik pada
setiap tahunnya. Tahun 2009 populasi sapi potong sebanyak
12.760.000 ekor, tahun 2010 populasi sapi potong sebanyak
13.582.000 ekor, tahun 2011 populasi sapi potong sebanyak
14.824.000, tahun populasi sapi potong 2012 sebanyak
15.981.000 ekor, dan tahun 2013 populasi sapi potong
sebanyak
16.607.000 ekor (Statistik Peternakan dan
Kedokteran Hewan 2013). Namun laju pertumbuhan populasi
sapi potong dalam negri masih belum mampu menyamai laju
permintaan masyarakat terhadap daging sapi segar yang terus
meningkat setiap tahunnya.
Sementara itu, produksi daging sapi lokal belum dapat
memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negri, di sini lah letak
celah impor daging sapi ke Indonesia. Berdasarkan hasil rilis
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014, produksi daging sapi
lokal pada tahun 2010 sebanyak 436.450 ton, tahun 2011
sebanyak 485.335 ton, tahun 2012 sebanyak 508.950 ton,
tahun 2013 sebanyak 504.819 ton, dan pada tahun 2014
sebanyak 539.965 ton. Semantara itu volume impor daging sapi
dari tahun 2010 sampai 2012 terus menurun dengan volume
sebanyak 90.505,738 ton pada tahun 2010, sebanyak
65.022,487 pada tahun 2011 dan sebanyak 39.419,159 pada
tahun 2012 (Statistik Peternakan dan Kedokteran Hewan 2013).
Impor dilakukan untuk menutupi kebutuhan konsumsi daging
sapi yang tidak mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
Suatu negara dapat dikatakan telah mencapai swasembada
daging sapi apabila impor daging sapi hanya sekitar 10% dari
total penyediaan daging sapi dalam negri, namun faktanya
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

257

berdasarkan hasil PPSDK 2011, kebutuhan daging sapi nasional


sekitar 484.060 ton. Sebanyak 399.320 ton daging merupakan
daging sapi lokal, sementara sebanyak 84.740 ton (17,5%)
merupakan daging sapi import yang setara dengan 2 juta ekor
sapi (20% dari populasi sapi)
Selain itu tentunya kita tidak boleh begitu saja
melupakan kasus kebocoran impor daging sapi yang pernah
terjadi beberapa tahun silam. Kasus tersebut disinyalir akibat
rendahnya tata kelola koordinasi antar kementerian di tataran
pemerintahan pusat. Khususnya antara kementerian pertanian
selaku pemberi kuota impor daging sapi dan kementerian
perdagangan selaku pelaksana impor daging sapi. Menurut rilis
BPK per April 2013, pada periode sejak Oktober 2011 Menteri
Perdagangan telah menerbitkan 2 surat Persetujuan Impor (PI)
yang melebihi dari rekomendasi Menteri Pertanian yaitu :
1). Surat PI Np. 04.PI-52.12.0130 a.n PT. Bina Mentari
Tunggal dengan kuantitas 260 ton, padahal menurut
Surat Rekomendasi Persetujuan Impor (RPP) hanya
sebanyak 240 ton sehingga kelebihan impor yang
dilakukan sebanyak 20 ton.
2). Surat PI Np. 04.PI-52.12.0255 a.n PD. Dharma jaya
dengan kuantitas 369 ton, padahal RPP hanya sebanyak
110 ton sehingga kelebihan impor yang dilakukan
sebanyak 259 ton.
Bukti di atas mengindikasikan bahwa wewenang impor
daging negara kita masih lah menjadi paradoks dengan
Kementerian Perdagangan menjadi pelaksana teknis pelaksana
impor. Padahal Kementerian Pertanian lah yang paling
memahami strategi impor untuk mendorong tercapainya
swasembada daging yang selama ini hanya bisa didengungkan
oleh pemerintah tanpa pernah mencapai suatu titik temu yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

258

mampu merealisasikannya. Sementara orientasi Kementerian


tertuju pada profit berupa keuntungan dalam bentuk
pemasukan negara, stabilnya harga daging sapi, serta
terjaminnya ketersediaan daging sapi di dalam negri yang
mencukupi
kebutuhan
masyarakatnya
tanpa
mempertimbangkan arus impor yang menerjang Indonesia
merupakan indikasi bahaya laten ketergantungan pada negara
lain.
Pencapaian swasembada daging sapi merupakan
tantangan yang tidak ringan, karena pada tahun 2009 impor
daging mencapai 70 ribu ton dan impor sapi bakalan setara
dengan 250,8 ribu ton daging (Ditjenak, 2010). Angka ini kirakira meliputi 30 persen dari kebutuhan daging nasional. Bahkan
ada kecenderungan volume impor terus meningkat. Hal ini
dapat menyebabkan kemandirian dan kedaulatan pangan
hewani, khususnya daging sapi, semakin jauh dari harapan, dan
menyebabkan Indonesia masuk dalam perangkap pangan (food
trap) negara eksportir.
Ketersediaan Lahaan Peternakan dan Alih Fungsi
Lahan Peternakan. Pengembangan sektor peternakan di
Indonesia erat kaitannya dengan masalah ketersediaan lahan
yang berorientasi kepada penyediaan hijauan pakan ternak.
Belum teraturnya tata ruang maupun tata guna lahan yang
terjadi di Indonesia seringkali mengakibatkan alih fungsi lahan
pertanian karena alasan ekonomi jangka pendek. Alih fungsi
lahan tersebut lebih menuju kearah pemanfaatan lahan untuk
pembangunan, hutan industry, pemukiman ataupun
perkebunan. Pergeseran fungsi lahan dari padang
penggembalaan umum dan atau lahan pertanian yang
menghasilkan hasil samping atau limbah pakan ternak, pada
akhirnya akan berdampak pada masalah menurunnya kapasitas
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

259

daya tamping ternak dan ketersediaan pakan. Ketersediaan


hijauan pakan di Indonesia merupakan tema utama yang
menjadi pembatas perkembangan pembibitan sapi, karena
hijauan merupakan bahan pakan utama (lebih dari 80% dari
total bahan kering) untuk usaha pembibitan ternak.
Pada dasarnya Indonesia sudah memiliki roadmap tata
kelola lahan untuk sektor peternakan dengan mencanangkan
beberapa daerah sebagai wilayah kantong ternak. Wilayahwilayah
tersebut
kemudian
diorientasikan
untuk
pengembangan padang pengembalaan untuk mencukupi
ketersediaan lahan ternak. Wilayah kantong ternak meliputi
antara lain NTB, NTT, dan sebagian wilayah Sulawesi (Sulawesi
Selatan). Namun di sisin lain seakan mengingkari harapan,
beberapa data menampilkan penurunan fungsi atau alih fungsi
lahan yang terjadi di wilayah-wilayah kantong ternak tersebut.
Misalnya di Sulawesi selatan tercatat terjadi penurunan 23,13%
selama kurun waktu 10 tahun (1995-2005) dari luas 236.434 ha
menjadi hingga 192.008 ha. Selain itu di NTT, luas padang
penggembalaan di NTT pada tahun 1998 tercatat seluas 1,8 juta
ha. Namun pada tahun 2002 mencatat luasan yang tersisa
hanya sekitar 793 ha dengan rata-rata kapasitas tamping ternak
kurang dari 0,25 sampai 1,0 ST/ha/tahun.
Integrasi Sapi-Sawit Belum Optimal. Selain potensi
wilayah kantong ternak yang terdapat di beberapa daerah,
industry kelapa sawit di Indonesia juga ikut memberi peluang
yang besar bagi pengembangan komoditas peternakan sapi
potong. Tahun 2011 luas areal kelapa sawit mencapai
8.908.399 ha, memberikan daya dukung pakan (vegetasi bawah
tanaman sawit dan pelepah sawit) sejumlah 9.987.429 ton BKC
(bahan kering tercerna)/tahun. selanjutnya dapat dihitung
bahwa daya dukung tersebut dapat memberikan pakan yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

260

cukup bagi 7.823.176 ST (Satuan Ternak) atau sekitar


11.175.966 ekor sapi dewasa.
Namun
realitanya
tidak
demikian,
upaya
pengembangan di atas dihadapkan pada berbagai masalah
sehingga aras idealita tidak sejalan dengan aras realita. Salah
satu kendalanya adalah belum cukup terlibatnya masyarakat
yang ada di sekitar kebun. Masyarakat ini sebenarnya sudah
lama memelihara ternak sapi potong dengan memanfaatkan
rumput/tanaman alami di bawah pohon kelapa sawit,
walaupun belum mendapatkan izin resmi dari pemilik kebun.
Umumnya pihak perkebunan kelapa sawit melarang
masyarakat sekitar menggembalakan ternak mereka di kebun
kelapa sawit dengan alasan sekuritas terhadap kebun sawit.
Kembali pada akhirnya membuat sistem integrasi sapi-sawit ini
dirasa oleh bebeapa pihak belum berjalan secara maksimal.
Evaluasi Program Pencegahan Penyembelihan Sapi
Betina Produktif. Salah satu program penunjang PPSDKS 2014
adalah munculnyaaturan pelarangan pemotongan sapi betina
produktif. Dasar hukum larangan pemotongan sapi betina
produktif terdapat dalam Undang-Undang No.18 Tahun 2009
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan pasal 18 ayat (2)
bahwa ternak ruminansia betina produktif dilarang disembelih
karena merupakan penghasil ternak yang baik, kecuali untuk
keperluan penelitian, pemuliaan atau untuk keperluan
pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan. Dalam
dokumen blue print PSDS 2014 dinyatakan bahwa
penyembelihan sapi betina produktif (SBP) di Indonesia telah
mencapai tingkat yang membahayakan bagi keberlangsungan
pengembangan populasi sapi nasional, yaitu sekitar 150-200
ribu ekor/tahun yang terjadi terutama di NTT, NTB, Bali, dan
Jawa. Dirjen Peternakan dan Kesahatan Hewan RI tahun 2014
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

261

juga menunjukkan data bahwa penyembelihan SBP pada tahun


2010 telah mencapai 204.196 ekor atau 11,8% dari jumlah sapi
yang disembelih secara nasional. Program ini menurut kami
kurang memberikan insentif bagi peternak yang tidak
melakukan pemotongan sapi betina produktif. Bagaimanapun
juga, permintaan daging sapi dipasaran yang selalu meningkat
pada akhirnya membawa peternak kita pada pilihan untuk
melakukan pemotongan sapi besar-besaran termasuk
pemotongan sapi betina produktif.
Apakah Indonesia telah berhasil ber-Swasembada Daging?
Hingga akhir masa pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, belum ada press release ataupun press
conference mengenai evaluasi program Swasembada Daging
2014. Sehingga kami belum berani menegaskan apakah
pemerintah berhasil, ataukah gagal dalam melaksanakan
program yang telah dirancang sedemikian rupa dengan
berbagai strategi dan serangkaian kebijakan serta peraturan
yang mendukung. Belum adanya evaluasi hasil pencapaian
program swasembada daging yang disampaikan kepada
masyarakat menimbulkan banyaknya pertanyaan dan dugaan
kepada pemerintah. Di kemanakan saja APBN tahun 2012
sebesar 3 Triliun yang dianggarkan khusus untuk mendukung
pelaksanaan program ini?
Terhitung 14 tahun lamanya semenjak dicetuskan,
swasembada daging sapi nasional nampaknya hanya sekedar
cita yang entah kapan akan terwujud. Mungkin hal ini lah yang
menjadi pertimbangan bagi Menteri Pertanian di era
pemerintahan Presiden Joko Widodo ini memilih untuk tidak
memasukkan daging sapi ke dalam komoditas pangan unggulan
yang perlu digalakkan mencapai swasembada dalam kurun
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

262

waktu 3 tahun ini. Ketiga komoditas pangan yang masuk dalam


komoditas unggulan dan akan digalakkan untuk swasembada
adalah beras (padi), jagung, dan kedelai yang notabene nya
merupakan pangan pokok masyarakat Indonesia.
Lalu, apakabar swasembada daging Indonesia? Bahkan
sebelum sempat divonis gagal, cita swasembada daging sapi
nasional perlahan memudar. Bahkan di awal masa
pemerintahannya, presiden Jokowi justru memuluskan
peningkatan kuota impor sapi sebanyak 264.000 ekor dari
Australia. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari
jumlah kuota impor sapi yang sebelumnya dipatok berkisar
139.000 ekor. Kebijakan ini tentunya akan sangat merugikan
bagi peternak nasional dan mengancam kembali cita
swasembada daging nasinal.
Tulisan ini merupakan elaborasi dari beberapa tulisan
bertema serupa yang pernah dipublikasikan di media sosial
milik BEM Fakultas Peternakan UGM, selain itu beberapa
keresahan yang muncul pada diskusi dan kajian (obrolan salesa)
juga kami selipkan di tulisan ini. Sederhananya kami tidak
bermaksud untuk menuntut maupun mendesak perihal
sesuatu hal terkait bidang peternakan, pun kami belum mampu
menawarkan suatu hal yang solutif untuk menyambung cita
Swasembada Daging Nasional. Kami hanya sekedar menyajikan
deretan data serta apa yang sebenarnya menjadi kendala,
semacam batu terjal yang menghalangi langkah negri ini
menuju swasembada daging.
Mengingat begitu kompleksnya ranah ini, kami hanya
ingin meminta agar pemerintah dapat merilis hasil evaluasi
pencapaian program swasembada daging yang telah berjalan
selama 14 tahun kemarin. Meskipun beberapa kalangan mencap bahwa pelaksanaan program swasembada daging telah
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

263

mengalami kegagalan, bukan berarti tidak ada evaluasi dan


tidak ada data pencapaiannya. Setidaknya hasil evaluasi
nantinya dapat dijadikan pedoman dan arahan dalam mengatur
strategi yang lebih matang kedepannya dalam menyongsong
swasembada daging nasional. Selain itu, kami juga
mengharapkan pemerintah khususnya Menteri Pertanian RI
agar mempertimbangkan kembali untuk memasukkan daging
sapi ke dalam komoditas pangan unggulan dan tetap
mengupayakan langkah-langkah strategi pengembangan sektor
produksi ternak terutama daging sapi nasional. Program
swasembada daging telah berjalan cukup lama, walaupun
belum mencapai hasil yang signifikan namun langkah-langkah
strategis demi terwujudnya swasembada daging sapi tetap
harus dilakukan dan jangan sampai berhenti hanya karena
adanya pergantian pemimpin. Minimal kita telah
mengusahakan langkah-langkah dan strategi serta arah
kebijakan menuju pelaksanaan swasembada daging sapi yang
lebih mantap di masa yang akan datang.
Referensi :
Badan Pemeriksa Keuangan. 2013. Siaran Pers: Hasil
Pemeriksaan BPK Semester II Tahun 2012 Atas
Program Swasembada Daging Sapi Tahun 2010 s.d
2012
Badan Pusat Statistik. 2013. Hasil Sensus Pertanian 2013
(Angka Sementara) No. 62/09/Th.XVI, 2 September
2013

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

264

Badan Pusat Statistik. 2005. Luas Lahan dan


Penggunaannya. Badan Pusat Statistik. Indonesia
Departemen Kehutanan. 2002. Rekalkulasi Penutupan
Lahan pada Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan
Lain. Departemen Kehutanan. Republik Indonesia,
Jakarta
Ibrahim, Tatang M. 2013. Sapi-Sawit : Kok Bisa Lelet
Sih?-Agroinovasi. Badan Litbang Pertanian. Edisi 2127 Juli 2013 No. 3520 Tahun XLIII
Kementerian Pertanian. 2010. Blue Print Pedoman
Umum Program Swasembada Daging Sapid an
Kerbau 2014 (Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
19/Permentan/OT.140/2/2010 Tanggal 5 Februari
2010)
Naskah Kebijakan (Policy Paper) Strategi Dan Kebijakan
Dalam Percepatan Pencapaian Swasembada Daging
Sapi 2014 (Suatu Penelahaan Konkrit). Direktorat
Pangan Dan Pertanian Kementerian Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) 2010
Statistik Peternakan dan Kedokteran Hewan tahun 2013
Undang-Undang No. 18 Tahun 2009
Peternakan dan Kesehatan Hewan

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

Tentang

265

KITA YANG BERTANGGUNG JAWAB

Kajian Strategis feat Manajemen Opini Publik Dema Fisipol


UGM

Dilarang keras menafsir secara dangkal.


Begitulah yang disampaikan Alif, warga Fisipol UGM
yang gemar menabung serta meredefinisi apa yang selama ini
ia pahami, melalui akun Facebooknya.
Dua hari lalu (11/03), Manajemen Opini Publik Dema
Fisipol merilis sebuah propaganda. Propaganda tersebut
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

266

memperlihatkan seorang nenek berparas Megawati yang


tengah membuka kedok wajah presiden Jokowi. Disitu juga
tercantumkan sebuah kalimat berbunyi: alumnimu gitu kamu
nggak malu?. Propaganda tersebut pun bergentayangan di
beberapa
fakultas
yang
ada
di
Bulaksumur.
Bisikan Ghaib
Bukan Dema Fisipol jika tanpa kontroversi. Harus diakui,
gambar tersebut menghebohkan kembali jagat UGM yang
sedang krik krik krik-nya. Maklum saja, sejak terpilihnya Jokowi
sebagai presiden, tak banyak dari akademisi, mahasiswa
bahkan karyawan yang tergabung dalam paguyuban civitas
UGM ikut mengkritisi kepemimpinannya. UGM pasca
pemilihan ini seolah dikondisikan. Sebagai almamater tercinta- Jokowi, UGM sudah sepatutnya meminta maaf karena
dianggap melahirkan presiden yang telah mengecewakan
rakyat di usia pemerintahannya yang baru sebiji mente ini.
Mengutip apa yang dikatakan Sudjiwo Tedjo,
pemimpin tangan besi, mematikan nyali, tapi pemimpin yang
dinabikan mematikan nalar. Semesta mendukung Jokowi,
Jokowi adalah Kita!!! Begitulah adanya. Semua yang dikatakan
Jokowi dinilai benar sedang yang mengkritik dianggap menJonru. Andai saja sobat dema lebih cermat dan memiliki ingatan
yang baik, tentunya masih ingat akan cerita pemilu- lalu
dimana Jokowi telah menasbihkan dirinya sebagai kita. Kata
kita disini tentu meliputi banyak dimensi. Sebut saja ada
orang-orang di Rektorat, Fakultas Kehutanan, Isipol, Hukum,
Teknik, Kedokteran, Sekolah Vokasi dan fakultas lain di UGM
yang tidak bisa disebutkan satu per satu tanpa mengurangi rasa
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

267

hormat kami, juga para tukang becak di Malioboro, polisi yang


biasa bertugas mengatasi kemacetan di sekitar bunderan HI,
bahkan para pengrajin koteka di Papua. Artinya, Jokowi milik
semua rakyat Indonesia. Ia jelas bukan milik UGM, apalagi jika
muncul klaim sepihak sebagai milik Fakultas Kehutanan saja.
Kami rasa itu kurang tepat.
Terpilihnya Jokowi sebagai presiden tentunya tak lepas
dari peran kita pada pemilu lalu. Jadi, jika Jokowi melakukan
kesalahan hari ini, maka terdapat dosa kita di dalamnya. Lalu
bagaimana dengan yang tidak memilih Jokowi (yang memilih
prabowo atau yang golput) pada pemilu lalu? Mereka pun
harus bertanggung jawab. Sebab, Jokowi yang hari ini adalah
representasi dari kita semua.
Maka, sikap abai terhadap Jokowi dan membiarkannya
dibisiki oleh bisikan ghaib yang entah dari mana datangnya itu
tidaklah tepat. Kita tahu bahwa menjadi pemimpin sekelas
presiden sangat berat. Dia mungkin saja memiliki niatan baik,
namun kondisi di perjalanan tak semudah membaca nasib
manusia seperti yang biasa dilakukan para ahli fengsui.
Seringkali kebijakan yang hendak dikeluarkan membuat rakyat
harus mengernyitkan dahi. Kami tahu semua itu bukan sematamata inginnya, Sebab, kami merasakan ada banyak aktor dibalik
layar yang acapkali menyetir kendali pikir Jokowi.
Sebagai contoh, di awal kepemimpinannya, Jokowi tak bisa
memenuhi ucapannya terkait dengan kabinet ramping.
Pemilihan menteri-menteri yang memiliki rekam jejak buruk
untuk kemudian dipaksakan masuk ke dalam kabinet pun tak
luput dari kendali para pebisik handal.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

268

Selanjutnya, kasus pengangkatan Budi Gunawan


sebagai calon Kapolri tunggal. Sudah menjadi rahasia umum
jika ia merupakan pesanan dari Yang Mulia Megawati. Ada lagi,
proyek mobil nasional di berikan secara ikhlas kepada Kang
Hendropriyono. Tak lupa kursi Kejagung di kuasai orang
partainya Om Surya Brutus Paloh dan masih banyak lagi
gawean yang didapatkan para konco Si Mbok.
Dengan itu, masih layak kah kita diam?
UGM Seharusnya
Selamat Hari Wanita Bu Mega, Terima Kasih atas
Bimbingannya Kepada Doi. Begitulah isi kalimat spanduk yang
terletak diatas kantin Fisipol. Manajemen Opini Publik
membuatnya dengan begitu telaten dalam peringatan hari
wanita
internasional
lalu.
Manajemen Opini Publik bekerja sama dengan Kajian Strategis
Dema Fisipol memang sedang giatnya menggarap tugas:
menyadarkan paguyuban civitas UGM. Sejauh ini, paguyuban
UGM terlihat lemah dalam memberikan tekanan ke jantung
pemerintahan. Harus diakui, sejatinya mereka sudah bergerak,
tetapi belum mampu merobohkan benteng kemunafikan elit.
Kita pun akhirnya hanya menjadi abu-abu konspirasi.
Sobat dema yang super sekali. Kritik yang kami
sampaikan adalah tanda cinta kami kepada Jokowi. Kami tak
ingin sedikitpun Jokowi diperlakukan layaknya boneka, atau
pesuruh para oligarkhi nakal. Kami meminta teman-teman
untuk berpikir lebih jernih; lebih dalam lagi tapi jangan tidur.
Kita lah yang bertanggung jawab atas sebagian besar dosa
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

269

Jokowi jika tak mampu meluruskannya. Sudah selayaknya kita


bersuara.
Anggapan anak Fisipol cuma bisa kritik memang bukan
mitos. Jangan lupa, kita punya sejarah bahwa ada seorang
mahasiswa legendaris bukan Fisipol- asal Ibukota yang
hobinya juga mengkritik pemerintah, sebut saja Koh Gie. Sejak
kelahirannya sebagai mahasiswa, tugasnya bukan cuma belajar.
Ia aktif menulis hingga turun ke jalan, tapi sesekali juga ia
kongkow bareng teman-teman atau berduaan bareng cemceman.
Ada juga Arif Rahman Hakim, mahasiswa Ilmu Alam
yang turut serta menyuarakan keadilan dalam penaklukan
rezim Sukarno. Ia meninggal dengan kebanggaan peluru yang
tersematkan di dadanya. Namanya harum hingga dijadikan
sebagai nama masjid di kampusnya. Sehingga yang bisa dan
suka mengritik bukan hanya anak Fisipol saja loh.
Sobat dema yang baik hatinya. Sebetulnya kritik untuk
Jokowi itu adalah menu wajib yang harus kita berikan kepada
seorang kepala negara dan pemerintahan. Betapa tidak, salah
satu jantung dari proses demokratisasi itu adalah kritik.
Biasanya kritik selalu dilihat sebagai tamparan awal agar
terjadi sebuah perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih
baik. Selow aja, Dema Fisipol tidak akan menjadi tukang kritik
melulu, nantinya jika ada kebijakan Jokowi yang berbuah positif
pasti akan kami apresiasi. Mungkin saja poster kami yang
berbunyi alumnimu gitu kamu nggak malu? bakalan berubah
alumnimu gitu kamu harus bangga.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

270

Sebagaimana yang dikatakan Mas Uceng nama


panggung Zainal Arifin Mochtar- bahwa "Pemimpin itu akan
terus berganti, namun intelektual harus selalu bersuara. Bila
anda tetap abai, kami sarankan anda segera pergi ke Indomaret
terdekat untuk membeli beberapa perlengkapan berikut:
Balsem Geliga untuk di oleskan ke mata anda, Baby Huki cotton
bud untuk mengorek kuping anda dan koyok cabe untuk
ditempelkan pada bibir anda; boleh juga ditambahi minyak urut
GPU yahuutt untuk di bubuhi pada kepala Anda.
Mungkin hanya cara itu yang mampu membuat sobat
dema mau melihat, mendengar, membaca, dan juga berpikir.
Sekali lagi sudah sepatutnya UGM meminta maaf kepada
rakyat.
Perlu diingat, masa depan negara dan kemanusiaan
bergantung
pada
sikap
kritis
kita
hari
ini.
Nomaden, 13 Maret 2015
Atas Nama Masa Depan Negara
Kastrat dan MOP Yang Sayang Jokowi

dan

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

Kemanusiaan

271

Mencapai Kedaulatan Energi dengan Pengembangan


Energi Terbarukan untuk Meraih Kemandirian
Energi Desa

Afwan Kurniawan
Sekretaris Jendral Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro dan
Informatika UGM 2015

A nation that can't control its energy sources can't control its
future
-Barrack Obama

Menghilangkan Ketergantungan Kepada Energi Minyak


Sejak tahun 2003 Indonesia merupakan negara
pengimpor minyak sehingga penggunaan minyak harus
dibatasi agar beban pengeluaran negara tidak membengkak.
Ketergantungan
terhadap
penggunaan
minyak
ini
menyebabkan pengeluaran negara terus naik dari tahun ke
tahun akibat subsidi BBM yang diberikan oleh pemerintah.
Tercatat jumlah subsidi BBM yang diberikan
pemerintah naik dari tahun ke tahun yaitu dari Rp 139 triliun
pada tahun 2008 menjadi Rp 246,5 triliun pada APBN-P 2014.
Begitu juga dengan sektor pembangkit tenaga listrik ,sampai
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

272

tahun 2014 tecatat besar subsidi untuk listrik sebesar Rp 71,4


triliun yang menyebabkan total pengeluaran negara untuk
subsidi di sektor energi Rp 317,9 triliun. Dengan pengeluaran
sebesar ini, Indonesia harus dapat beralih ke energi lain untuk
mengurangi beban subsidi yang sangat besar.
Agar dapat mengurangi beban subsidi tersebut
pemerintah harus dapat beralih menggunakan energi yang lain
seperti gas,batubara,dan energi terbarukan terutama
penggunaan energi terbarukan.Sejauh ini pemerintah telah
membuat sebuah roadmap tentang pengembangan energi
Indonesia yaitu dengan mengurangi jumlah konsumsi dari
energi minyak ke energi lain.Pada tahun 2007 dibuat Blueprint
Pembangunan Energi Nasional (PEN) yang dibuat oleh
Kementrian Energi dan Sumber Daya Alam yang mengatur
target penggunaan energi primer pada 2025.
Pada Blueprint PEN diatur bahwa pada tahun 2025
penggunaan energi minyak akan dikurangi sebesar 21,7% yaitu
dari 54,78% pada 2005 menjadi 20% pada 2025. Pengurangan
penggunaan energi minyak diikuti dengan peningkatan
penggunaan energi lain seperti gas yaitu dari 22,4% pada 2005
menjadi 30,6% pada 2025,batubara dari 16,77% pada 2005
menjadi 33%pada 2025. Energi yang paling signifikan
peningkatanya adalah energi terbarukan yaitu 6% pada 2005
menjadi 17% pada 2025.
Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Meningkatkan
Elektrifitas Wilayah di Indonesia
Potensi Energi Terbarukan Indonesia sangat besar,
tetapi Potensi Energi terbarukan yang ada belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal karena berbagai faktor yang
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

273

ada seperti kebijakan yang tumpang tindih sehingga


menyulitkan
dalam
pembangunan
sumber
energi
terbarukan,pasar energi terbarukan yang masih sangat kecil di
Indonesia karena masih ada subsidi BBM oleh pemerintah, dan
harga pembangunan energi terbarukan yang sangat mahal.
Diperkirakan dalam pembangunan 1 pembangkit
energi geothermal diperlukan biaya Rp 199 miliar dengan lama
pembangunan 7 tahun seperti kata Direktur PLN Nur Pamudji
(Detik Finance,2013) ,selain itu pembangunan energi Tenaga
air juga membutuhkan waktu yang sangat lama dengan
membangun bendungan terlebih sehingga dibutuhkan waktu
kurang lebih 10 tahun agar dapat beroperasi, begitu juga
dengan pembangunan energi angin yang masih sulit untuk
dikembangkan di Indonesia, dan pengembangan energi
biomassa yang terlalu mahal24, tetapi tidak sebanding dengan
listrik yang dibangkitkan.
Padahal pengembangan energi terbarukan ini sangat
dibutuhkan oleh Indonesia terutama untuk daerah yang
elektrifitasnya masih rendah yaitu 80% pada 2014.Artinya
masih terdapat 20% wilayah Indonesia yang belum
mendapatkan listrik, daerah itu antara lain desa desa terpencil
di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi dan daerah daerah
di pulau Nusa Tenggara dan Papua. Daerah yang belum
terjangkau oleh listrik ini disebabkan oleh jauhnya letak daerah
tersebut dari sumber energi listrik.

24

Biaya pembangunan biomassa yaitu Rp 40 juta 80 juta/Kwh biaya


pembangunan ini dipaparkan oleh Danianto Hendra dari P.T. Indonesia
Power pada seminar Jogja Energy Forum 11 Oktober 2014
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

274

Sumber :Jogja Forum Energy,Jon Repati,2014


Saat ini masih banyak wilayah Indonesia yang belum
mendapatkan energi terutama energi listrik terutama desa
desa terpencil dan wilayah yang sulit terjangkau oleh transmisi
listrik. Untuk itu diperlukan sebuah energi terbarukan yang
dapat membangkitkan tenaga dengan harga yang ekonomis
sehingga dapat dikelola dan digunakan oleh masyarakat
menengah kebawah juga desa yang sulit terjangkau oleh listrik.
Energi yang dikelola oleh desa tersebut diharapkan juga dapat
menjadi sektor produktif sehingga dapat meningkatkan
pendapatan daerah tersebut.
Pengembangan Energi Skala Kecil
Dalam besar pembangkitanya terdapat beberapa
sumber energi terbarukan yang dapat dibangkitkan dengan
biaya yang relatif murah seperti mikrohidro dan
biomassa.Indonesia memiliki potensi mikrohidro dan energi
surya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

275

dan konsumen listrik perumahan dengan daya yang


rendah.Poten si energi surya Indonesia mencapai 4,8
Kwh/meter kuadrat/hari dengan kapasitas terpasang 12,1 MW
dan potensi energi mikro hidro kita sebesar 500 MW dengan
kapasitas terpasang 86,1 MW (Kebijakan Energi Terbarukan,
Rachmawan Budiarto, 2013) artinya pemanfaatan kedua
energi tersebut masih dibawah 20% dari total potensi yang
dimiliki Indonesia.
Energi mikrohidro dapat seharusnya dapat
dimaksimalkan untuk pembangkit listrik di desa karena di desa
masih terdapat banyak sungai sungai kecil dengan aliran air
yang cukup deras yang dapat dimanfaatkan untuk
menggerakan turbin dan menghasilkan listrik sehingga dapat
memberikan sumber listrik di daerah sekitarnya.Biaya investasi
dari energi mikrohidro ini cukup ekonomis yaitu Rp 20 juta
/Kwh dan pembuatanya tidak terlalu sulit sehingga dengan
pelatihan dan bimbingan tentang pembangkit mikrohidro,
desa dapat mengelolanya secara mandiri.
Selain pembangkit listrik mikrohidro, penggunaan
energi surya atau matahari dapat menjadi pilihan karena
pembangkit listrik tenaga surya dapat digunakan setiap hari
selama matahari masih memancarkan sinar ke bumi. Energi
surya juga merupakan salah satu energi terbarukan yang
diprioritaskan oleh P.T. Indonesia Power untuk komunitas
terpencil yang jauh dari grid (Seminar Jogja Energy forum,
2014). Biaya pembangunan dari pembangkit energi solar
sendiri cukup ekonomis yaitu Rp 38-50 juta/Kwh dan dapat
dikelola secara mandiri oleh setiap desa.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

276

Penerapan Sistem Pembangunan Energi Desa Berkelanjutan


oleh Akademisi
Kendala yang dihadapi dalam pembangunan energi
terbarukan yang murah dan dapat dikelola secara mandiri
adalah kurangnya pemahaman pemerintah terhadap potensi
energi yang dimiliki oleh daerah tersebut seperti yang
dikatakan oleh Danianto Hendra pada Seminar Jogja Energy
Forum. Sehingga perlu adanya penyadaran,pembelajaran,dan
pelatihan kepada desa-desa yang memiliki potensi energi
terbarukan yang potensial.
Akademisi terutama dosen dan mahasiswa
mempunyai peran yang penting dalam pengembangan energi
terbarukan ini terutama di daerah yang belum terjangkau oleh
listrik seperti yang disebutkan di Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan
pengabdian masyarakat. Sehingga merupakan tugas dari
akademisi untuk dapat mengeksplorasi potensi potensi energi
yang ada di setiap daerah dan memberikan pemahaman
kepada masyarakat di daerah tersebut tentang pentingnya
pemanfaatan energi tersebut.
Penerapan sebuah sistem yang baik untuk
pengembangan energi desa perlu dilakukan yaitu dengan
membuat sebuah sistem pendidikan di universitas. Dengan
cara universitas wajib membuat data beberapa desa yang
memiliki masalah dalam penyediaan energi, lalu dibuat mata
kuliah untuk mengembangkan desa tersebut. Perwakilan
mahasiswa dan dosen wajib untuk mengelola desa tersebut
sampai desa tersebut dapat mandiri dalam mengelola energi di
desa tersebut.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

277

Dalam memberikan pengetahuan tentang energi ke


sebuah desa harus dilakukan secara kontinu sampai desa
tersebut dapat mandiri. Hal ini dilakukan selain untuk
memastikan desa tersebut dapat menggunakan energi
terutama energi listrik juga agar potensi energi terbarukan
yang mereka miliki dapat menjadi sektor produktif untuk
meningkatkan pendapatan daerah tersebut seperti mengelola
sumber energi terbarukan melalui koperasi desa.
Mempermudah Pemberian Modal Usaha oleh Financial
Institution untuk Mengembangkan Energi Terbarukan
Modal dana usaha untuk mengembangkan energi
terbarukan sangat diperlukan terutama untuk kalangan
pebisnis pemula atau yang masih memiliki modal kecil. Untuk
itu perlu adanya sebuah kebijakan yang mengatur tentang
peminjaman modal untuk pengusaha yang ingin berkecimpung
di dunia energi. Masalah yang terjadi di Indonesia adalah masih
engganya financial institution untuk meminjamkan dananya
untuk pengusaha yang ingin bergerak di bidang energi
terbaruka karena masih rendahnya pengetahuan financial
institution di Indonesia tentang prospek energi terbarukan
seperti kata Direktur Ekonomi dan Kebijakan Energi
Muhammad Ery Wijaya dalam seminar Jogja Energy Forum
2014.
Pengetahuan yang kurang tersebut antara lain financial
institution melihat bahwa pengembangan energi terbarukan
tidak backable atau membutuhkan waktu lama untuk balik
modal. Financial Institution biasanya membatasi waktu 5 tahun
kepada peminjam dana untuk mengembalikan dana yang
dipinjamnya,sementara untuk usaha di sektor energi
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

278

terbarukan setidaknya membutuhkan waktu 5 tahun lebih


untuk balik modal seperti pembangunan pembangkit tenaga
air dan geothermal yang membutuhkan waktu 7-10 tahun agar
dapat beroperasi.
Selain masalah tersebut Financial Institution masih
melihat peminjam dana sebagai faktor utama mereka untuk
memberikan pinjaman berdasarkan 5C yaitu Character,
Capacity, Collateral, Capital,dan Condition, hal ini membuat
pelaku-pelaku usaha baru yang hanya memiliki modal kecil
energi terbarukan sulit untuk memulai bisnisnya. Seharusnya
dibuat sebuah kebijakan atau skema dimana proyek yang akan
dibuat sebagai faktor utama dalam pemberian pinjaman.
Berbeda dengan Indonesia di beberapa negara maju
seperti Amerika dan Thailand mempunyai skema yang bagus
dalam pemberian modal untuk pengusaha yang ingin
berkecimpung di dunia energi terbarukan. Di Thailand terdapat
sebuah lembaga bernama Energy Service Company (ESCO)
Fund yaitu lembaga pemberi dan peminjam modal bagi
pengusaha yang ingin berkecimpung di bidang energi. Dalam
skema ESCO terdapat berbagai jenis kerjasama seperti bagi
hasil, peminjaman kredit, dan investasi ekuitas.
Dengan adanya skema peminjaman dana yang mudah,
pengusaha kecil atau pemerintah daerah dapat
mengembangkan potensi energi di daerah daerah yang sulit
mendapatkan listrik. Dana yang ada tersebut dapat digunakan
untuk pembangunan energi berskala kecil yang dapat dikelola
secara mandiri oleh daerah tersebut.Selain itu dana yang
diperoleh dari financial institution juga dapat digunakan untuk
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

279

mengembangkan usaha energi terbarukan ke daerah daerah


yang masih belum terjangkau oleh listrik.
Penutup Dari Sebuah Awal Untuk Mencapai Kedaulatan
Energi Indonesia
Indonesia masih harus terus berjuang untuk
melepaskan diri dari ketergantungan terhadap penggunaan
energi dari minyak bumi untuk mencapai kedaulatan energi.
Banyak cara yang dapat ditempuh dalam mencapai kedaulatan
energi tersebut seperti mengembangkan pemanfaatan energi
terbarukan, mengembangkan teknologi yang lebih canggih
untuk mendapatkan sumber energi, pengalihan penggunaan
energi dari minyak ke energi lainya, dan masih banyak lagi cara
yang dapat ditempuh.
Untuk mendukung solusi-solusi yang digunakan untuk
mencapai kedaulatan dibutuhkan perubahan pola pikir
masyarkat dalam memandang energi di Indonesia.Selama
masyarakat masih berfikir bahwa energi Indonesia melimpah
dan kaya, maka akan sulit bagi kita untuk melakukan efisiensi
penggunaan energi karena inti permasalahan dari energi
adalah seberapa besar energi dimanfaatkan untuk sesuatu
yang berguna.
Agar tercapainya Indonesia yang berdaulat akan energi
selain dibutuhkan pengembangan-pengembangan dalam
menunjang pemanfaatan energi kita juga harus melakukan
efisiensi energi. Efisiensi dapat dilakukan dengan mengubah
pola pikir masyarakat agar mengurangi pola konsumtif yang
selama ini diterapkan oleh karena itu, perlunya penyadaran
pada masyarakat bahwa Indonesia untuk melakukan efisiensi
energi dan memanfaatkan energi seperlunya saja.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

280

Jadi, dalam mencapai kedaulatan energi Indonesia


diperlukan perpaduan antara perubahan pola pikir masyarakat
untuk menghemat penggunaan energi dan pengembangan
energi terbarukan sebagai pengganti energi fosil terutama
minyak karena selain energi terbarukan tersedia dalam jumlah
yang hampir tidak terbatas, energi terbarukan juga tidak
menimbulkan polusi seperti energi fosil, dan energi terbarukan
dapat dikelola oleh daerah secara mandiri untuk meningkatkan
rasio elektrifitas dan menaikkan pendapatan daerah.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

281

Kecamatan Temon: Lumbung Pangan yang


Terancam Beton dan Aspal

Kajian Strategis BEM Fakultas Teknologi Pertanian UGM


2015

Lemahnya hukum pertanahan negeri terlihat kembali di


masyarakat Yogyakarta. Gegap-gempita swasembada bahan
pokok yang digembar-gemborkan oleh wakil rakyat hanya
suatu ekstasi untuk membuai wong-wong cilik. Ironi dari
pertanahan lahan yang lemah secara hukum dan dukungan
terdengar di pelosok Kulonprogo, The Jewel of Java. Tepatnya
Kecamatan Temon, kecamatan yang terdapat pada Kabupaten
Kulonprogo, menjadi gambaran ganasnya kapitalis dan
lemahnya hukum pertanahan di daerah Jogja.
Kecamatan Temon memiliki luas daerah 3.629,89
hektar (Ha) dengan sekitar 24.471 jiwa penduduk. Temon
terletak di daerah pesisir dengan struktur tanah yang berpasir.
Secara teori, lahan berpasir relatif sulit digunakan sebagai lahan
pertanian. Ternyata, cerita di daerah Temon berbeda dari
daerah lahan pasir umumnya. Wilayah tersebut telah berhasil
diolah warga setempat sehingga dapat menjadi lahan yang
produktif. Luas lahan sawah di Kecamatan Temon mencapai
1.066,95 hektar. Dari 15 desa di Kecamata Temon, yang
memiliki lahan pertanian terluas yaitu Desa Plumbon atau
Glagah dengan luas 125 hektar. Hasil pertanian Kecamatan
Temon memiliki potensi yang membanggakan. Data BPS Tahun
2014 menunjukkan bahwa produksi pertanian Kecamatan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

282

Temon terbilang tinggi, baik dari tanaman palawija seperti padi


sebanyak 12.548,6 ton/tahun, jagung 627 ton/tahun, ketela
pohon 466 ton/tahun, kacang tanah 119 ton/tahun, kedelai 3
ton/tahun, sedangkan tanaman hortikultura terdiri dari cabai
merah sebanyak 2.676,8 ton/tahun, semangka/melon sebesar
8.976,8 ton/tahun, sawi sebesar 68,8 ton/tahun, dan bawang
merah sebesar 33,2 ton/tahun.
Sayangnya, di Kecamatan Temon akan dibangun
bandara internasional baru oleh PT. Angkasa Pura I, sebagai
pengganti Bandara Adisucipto yang tidak mampu menampung
kapasitas yang semakin meningkat. Hal tersebut, sungguh
mencekam lara dan menjadi berita yang menyesakkan hati
penjuang pangan, petani dan buruh tani. Wilayah lokasi calon
bandara terletak di Kecamatan Temon tersebut, rencananya,
adalah 684,5 Ha yang meliputi enam desa yaitu Desa Jangkaran,
Palihan, Sindutan, Glagah, Kebonrejo, Temon Kulon, dan
Temon Wetan.
Sudah tentu pembangunan bandara internasional akan
memunculkan permasalahan multidimensional. Dengan
dibangunnya bandara di Kecamatan Temon, Indonesia akan
kehilangan lahan pertanian produktif yang luas, sebagaimana
telah disebutkan sebelumnya. Padahal, pemerintah
menyatakan
ketidakmampuannya
untuk
menjanjikan
ketersediaan lahan pengganti dengan luas dan produktivitas
yang sama. Indonesia juga akan kehilangan sumber pangan
meliputi padi, jagung, dan komoditas lain, yang juga sudah
disebutkan. Angka tersebut tentu terbilang besar sebagai
sebuah kecamatan jika dibandingkan dengan produksi
Indonesia tahun 2014 yakni padi 70.607.000 ton, dan jagung
19.127.000 ton, sebagaimana ditulis dalam rancangan rencana
strategis Kementrian Pertanian.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

283

Selain mengancam ketahanan pangan Indonesia,


rencana pembangunan bandara ini telah menimbulkan konflik
sosial antar warganya. Perpecahan ini telah membagi warga
Kecamatan Temon menjadi dua kubu, yaitu kubu pro
pembangunan bandara dan kubu kontra pembangunan
bandara. Mayoritas warga di kubu kontra adalah petani.
Menurut Temon dalam Angka, 2010, banyaknya rumah tangga
yang kegiatan utamanya adalah sektor pertanian di Kecamatan
Temon sejumlah 7.067 diantara 7.375 rumah tangga.
Di sisi lain, telah terindera niatan baik dari pemerintah
dalam rangka mengatasi permasalahan lahan untuk menuju
swasembada pangan. Hal ini terlihat dalam rencana
penyediaan 9 juta hektar lahan di Kalimantan dan Papua untuk
4,5 juta transmigran dari Jawa. Terlepas dari tercapainya
swasembada dengan langkah ini atau tidak tercapai, niat baik
itu memang sudah ada. Selain itu, sudah ada program Reforma
Agraria untuk menyelesaikan permasalahan lahan di Indonesia.
Yang demikian bukan berarti sebuah pembenaran digusurnya
lahan pertanian produktif Temon, melainkan justru sebuah
kontradiksi. Satu sisi pemerintah berupaya memperluas lahan
pertanian dan meningkatkan produktivitas lahan yang sudah
ada namun sisi lainnya mematikan lahan pertanian produktif.
Secara perencanaan, memang, tidak ada tawaran solusi
untuk lokasi baru Bandara Adisucipto. Meski demikian, sangat
disayangkan bahwa lahan yang selama ini menopang
pemenuhan kebutuhan pangan daerah Kulonprogo dan
sekitarnya akan ditimbun dengan beton dan aspal. Rumahrumah sederhana petani di Temon akan berganti hotel dan
pertokoan mewah. Masyarakat desa yang ramah akan
menjelma menjadi masyarakat kota yang metropolis. Petani
akan mati dan pekerja kebersihan bandara, sopir-sopir taksi
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

284

akan bermunculan. Di sini akan terlontar pertayaan, kepada


siapa petani akan mengadukan kesengasaraannya jika
pemimpin sudah tidak lagi mendengarkan?

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

285

LEBIH KURANG PLTN

Kajian Strategis BEM KM FakultasTeknik UGM 2015

Tidak ada satupun di dunia ini yang diciptakan tanpa


manfaat, pun juga tanpa kekurangan. Termasuk nuklir dan
teknologi pembangkit listriknya, yang banyak didiskusikan
dimanapun, mulai dari seminar-seminar terbuka hingga berita
alot di social media. Pihak yang pro maupun kontra mengenai
teknologi nuklir ini tak henti-hentinya memropagandakan apa
yang lebih mereka imani. Sebenarnya tak ada masalah besar
tentang keberadaan kelompok-kelompok tertentu dengan
faham yang mereka bawa mengenai teknologi nuklir ini, itu
adalah hak dari masing-masing insan di muka bumi ini untuk
memikirkan dan mengutarakannya. Namun yang menjadi
permasalahan adalah terlalu percayanya masyarakat kita
dengan propaganda-propaganda yang beredar, tanpa
mengklarifikasi, ataupun paling tidak mencari dari sudut
pandang dan sumber lain mengenai berita yang beredar. Ingat!
Tidak ada yang bisa menjamin apakah berita-berita yang kalian
baca menyampaikan hal yang mencerahkan. Bisa jadi justru
menyesatkan para pembacanya.
1. SAFETY
(+) Best Safety
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

286

Sebagian masyarakat mungkin masih berpikir bahwa


PLTN merupakan pembangkit listrik yang sangat berbahaya dan
memiliki kemungkinan kecelakaan yang besar. Pendapat
tersebut perlu diluruskan sebab kenyataanya justru
berkebalikan. Seperti yang kita semua telah ketahui, dampak
dari kecelakaan reaktor nuklir (Kecelakaan Fukushima) sangat
besar. Karena itulah justru PLTN memiliki sistem keamanan
yang sangat baik dan maju dibandingkan pembangkit listrik
jenis lainnya. Secara statistik, dari total 14.500 jam operasi
reaktor di seluruh dunia pada 1960 2011, hanya tercatat 12
kecelakaan reaktor nuklir dan semuanya tidak memakan
korban jiwa kecuali kecelakaan reaktor SL-1 (USA 1961) yang
memakan 3 korban jiwa dan kecelakaan Chernobyl yang
memakan 47 korban jiwa. Dan diantara 12 kecelakaan tadi,
hanya 3 kecelakaan yang mengakibatkan radiasi besar selama
1960 2011. Dibandingkan dengan PLT lain yang dapat
membunuh ratusan bahkan ribuan jiwa.
(-) Dampak Kecelakaan Besar
Kecelakaan pada PLTN dapat memberikan dampak yang
besar pada lingkungan sekitarnya. Dampak yang sering disoroti
adalah radiasi terhadap lingkungan. Radiasi yang dilepaskan
reaktor bisa disebabkan oleh bocornya reaktor atau terjadinya
pelelehan bahan bakar yang mengakibatkan bahan radioaktif
dapat keluar dari lingkungan reaktor ke lingkungan luar. Radiasi
dengan dosis tertentu dapat menyebabkan terjadinya
perubahan struktur kimia pada tubuh (terutama DNA). Efeknya
adalah perilaku abnormal jaringan yang terserang sehingga
menimbulkan kanker atau penyakit lainnya. Meskipun tidak
langsung membunuh, efek radiasi nuklir dapat menyebabkan
penyakit. Kecelakaan terparah reaktor nuklir adalah kecelakaan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

287

Chernobyl. Pada tahun 2000, tercatat sekitar 4000 anak yang


terkena radiasi Chernobyl menderita kanker tiroid. Hingga kini
pun, daerah sekitar Chernobyl masih mengeluarkan radiasi
bahkan 10 kali lipat dari tingkat normal. Meskipun begitu, Zona
Ekslusi Chernobyl kini telah menjadi artefak peninggalan Uni
Soviet yang tidak sedikit dikunjungi wisatawan.
2. PRODUCT
(+) Energi Yang Besar
Seperti yang sudah dibahas pada Chapter sebelumnya,
energi yang dihasilkan oleh tiap reaksi nuklir sangat besar
dibandingkan dengan reaksi kimia pada umumnya. Untuk
menghasilkan listrik dengan daya 1000 MW, satu PLTN
menghabiskan 200 ton Uranium untuk satu tahun. Energi yang
sama baru dapat dihasilkan oleh PLT Batubara dengan
membakar 3.5 juta ton batubara. Jumlah energi ini masih dapat
diperbesar lagi terutama pada reaktor generasi 4. Seperti yang
sudah kita ketahui, reaktor generasi 4 menggunakan teknologi
pembiakan yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar
yang berarti pula lebih banyak energi yang akan dihasilkan.
Karena potensi energi inilah, banyak negara maju saat ini yang
mengandalkan energi dari teknologi nuklir sebagai energi
tambahan untuk menyokong kehidupan negaranya.
(-) Bahan Senjata Nuklir
Seperti yang sudah dibahas pada Chapter 1, reaksi nuklir
pada umumnya merupakan penembakan neutron ke unsur
Uranium. Unsur Uranium terdiri dari dua isotop, yaitu U-235
dan U-238. Normalnya pada alam, kandungan U-235 hanya
0.7% dan sisanya adalah U-238. U-235 yang ditembakkan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

288

neutron akan melakukan fisi dan menghasilkan energi. Energi


inilah yang dimanfaatkan pada PLTN, sementara U-238 jika
ditembakkan neutron akan menjadi U-239 hingga akhirnya
berubah menjadi Plutonium Pt-239 yang merupakan bahan
senjata nuklir. Tentunya, penanganan Pt-239 ini sudah diatur
oleh Lembaga Enetgi Atom Internasional untuk mengurangi
penyalahgunaan Plutonium. Kandungan U-235 yang hanya
0.7% masih terlalu sedikit untuk digunakan pada PLTN.
Sehingga Uranium yang didapat dari alam harus dilakukan
pengayaan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan pada PLTN.
3. WASTE
(+) Nol Emisi Gas Kaca
Seperti yang pernah sedikit disinggung pada rilis
sebelumnya, bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir ini
menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit jika
dibandingkan dengan pembangkit listrik konvensional lainnya.
Reaksi nuklir yang digunakan PLTN sama sekali tidak
menghasilkan senyawa gas rumah kaca, seperti yang sudah
dibahas pada Chapter 1. Asap yang dikeluarkan pada PLTN
sbenarnya hanyalah uap air hasil dari pendingin reaktor.
Bahkan pada generator generasi 4, PLTN dirancang untuk dapat
mengemisikan gas hidrogen yang akhir-akhir ini dicanakan
untuk dijadikan alternatif bahan bakar kendaraan bermotor.
Jika dibandingkan dengan PLTU Batubara, tiap butir batubara
(Karbon) yang dibakar pada PLTU akan menghasilkan
Karbondioksida yang jumlahnya sama dengan jumlah batubara
yang dibakar. Artinya, untuk menghasilkan listrik yang semakin
besar pada PLTU, semakin besar pula polusi yang akan
dihasilkan.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

289

(-) Limbah Radioaktif


PLTN memang tidak mengemisikan gas rumah kaca.
Tapi, PLTN menghasilkan limbah yang tergolong berbahaya
berupa logam radioaktif padat. Contohnya saja pada reaksi
nuklir Uranium tadi, Pt-239 yang dihasilkan dari U-238 agar
tidak dimanfaatkan untuk membuat senjata, Plutonium
tersebut harus disimpan sebagai limbah. Limbah yang
dihasilkan PLTN tidak dapat dibuang begitu saja. Limbah-limbah
tersebut harus disimpan di dalam kontainer terlebih dahulu,
kemudian dikubur di bawah tanah hingga kedalaman tertentu.
Dengan teknologi saat ini, limbah nuklir baru dikatakan aman
jika telah disimpan selama puluhan tahun. Jika limbah-limbah
tersebut bocor ke lingkungan, dampaknya adalah
terkontaminasinya lingkungan sekitar oleh zat-zat yang masih
aktif memancarkan radiasi yang dapat merusak jaringan tubuh
makhluk hidup. Untuk itulah penanganan limbah PLTN
merupakan aspek yang sangat penting dan krusial.
4. COST
(+) Biaya Produksi Murah
Dihilat dari segi production cost, pengeluaran PLTN lebih
murah dibandingkan PLT lain. Apa itu production cost ?
Production cost secara kasar dapat dikatakan sebagai biaya
yang dikeluarkan untuk menjalankan PLTN selama PLTN
tersebut beroperasi. Yang menjadi parameter dalam
production cost termasuk didalamnya biaya operasi dan
maintenance (O&M), ditambah biaya bahan bakar.
Berdasarkan data dari World Nuclear Association pada 2012 di
USA, production cost untuk PLTN adalah sekitar 2.4 c/kWh (Rp
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

290

320/kWh). Sementara itu production cost PLT Batubara 3.27


c/kWh (Rp 436/kWh) dan gas 3.4 c/kWh (Rp 453/kWh).
(-) Biaya Pembangunan Mahal
Berbeda
dengan
biaya
produksi-nya,
biaya
pembangunan PLTN dapat dikatakan mahal jika dibandingkan
dengan PLT lainnya. PLTN menghasilkan 3 juta USD/MW untuk
investasi pembangunan, sementara PLT Batubara hanya 1.8
juta USD/MW. Angka tersebut tentunya berbeda jauh bahkan
hampir dua kali lipat. Mahalnya biaya pembangunan ini
mengingat bahwa PLTN memerlukan fasilitas untuk teknologi
yang maju dan modern terutama pada aspek keamanan. Perlu
diingat bahwa biaya pembangunan atau capital cost berbeda
dengan biaya produksi. Jadi, PLTN tidak serta merta murah dan
tidak serta merta mahal.
Pemanfaatan nuklir terutama untuk pembangkit listrik
tidak serta merta menguntungkan ataupun merugikan. Banyak
sisi positif maupun negatif yang perlu ditinjau lebih lanjut lagi.
Jika menyangkut masalah keamanan, mungkin sebagian orang
masih menganggap PLTN sebagai fasilitas berbahaya yang
sangat merugikan. Hal itu wajar, karena informasi yang lebih
banyak dikonsumsi masyarakat tentang PLTN adalah tentang
kecelakaannya, seperti kejadian Fukushima 2011 lalu. Memang
dampak kecelakaannya besar, dan karena itulah para pakar di
seluruh dunia terus melakukan pengembangan terhadap
rancangan PLTN hingga sekarang. Saat ini, PLTN merupakan
instalasi pembangkit listrik dengan sistem antisipasi bencana
terbaik yang pernah manusia buat. Selain keamanan yang
terjamin, keuntungan lain dari PLTN adalah energi yang
dihasilkan sangatlah besar dan tanpa mengemisikan gas rumah
kaca. Hal ini sudah merupakan sifat khusus dari reaksi nuklir
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

291

yang secara ilmiah berbeda dengan reaksi kimia biasa seperti


reaksi pembakaran. Namun ruginya, hasil dari reaksi nuklir
adalah berupa unsur lain yang masih bersifat radioaktif
berbahaya. Hasil dari reaksi nuklir inilah yang dimaksud sebagai
limbah nuklir. Dan salah satu dari limbah tersebut berpotensi
untuk dijadikan bahan bakar senjata nuklir. Sementara itu dari
sisi keuangan, PLTN murah jika dilihat dari segi biaya
produksinya, namun mahal dari segi biaya pembangunan PLTN
itu sendiri.
Tentunya masih ada lagi beberapa keuntungan dan
kerugian dari pemanfaatan energi nuklir. Nuklir memang
merugikan, tapi juga menguntungkan. Bukan hanya nuklir,
semua hal yang ada didunia ini memang diciptakan dengan rugi
dan untung. Karena kerugian adalah konsekuensi yang harus
kita terima untuk mendapatkan sebuah keuntungan. Maka dari
itu, mari kita telaah lagi secara ilmiah dan faktual apakah
teknologi nuklir ini tepat untuk kita gunakan ataukah tidak.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

292

MEMBENDUNG TSUNAMI PRAPERADILAN:


Kertas Kajian atas Fenomena Praperadilan di
Indonesia

Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015 & Kajian


Strategis DEMA Justicia

Tahun 2015 ini menjadi tahun krusial dalam proses


peradilan di Indonesia, khususnya terkait pranata praperadilan.
Praperadilan bukanlah hal baru, tetapi tahun ini fenomena
praperadilan menjadi begitu kontroversial serta menimbulkan
pro dan kontra di kalangan masyarakat awam. Fenomena ini
dimulai ketika gugatan praperadilan penetapan tersangka Budi
Gunawan dimenangkan oleh hakim tunggal Sarpin Rizaldi di
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, kemudian diikuti
banyaknya permohonan praperadilan penetapan tersangka
kasus dugaan korupsi di PN yang sama. Masyarakat pun
menyebutnya sebagai Sarpin Effect. Namun, untuk perkara
yang lain hakim menolak permohonan pemohon. Di sisi yang
lain, terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi memperkuat
keabsahan penetapan tersangka sebagai objek praperadilan.
Pasca putusan tersebut para hakim menerima permohonan
praperadilan pengujian status tersangka. Namun, dalam
beberapa kasus putusan yang dijatuhkan hakim masih
menimbulkan kontroversi, diantaranya adalah putusan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

293

praperadilan Hadi Purnomo dimana hakim dinilai ultra petita


dalam putusannya.
Putusan Hakim Sarpin Rizaldi atas Perkara
Praperadilan Budi Gunawan
Tanggal 13 Januari 2015, KPK mengumumkan
penetapan Komjen Pol Drs. Budi Gunawan, S.H., M.Si sebagai
tersangka korupsi kasus suap dan gratifikasi dengan sangkaan
melanggar pasal 12 huruf a atau b, pasal 5 ayat (2), pasal 11,
atau Pasal 12B UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ketika
masih menjabat sebagai pejabat di Mabes Polri. Penetapan ini
dilakukan dengan dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan
No. Sprin.Dik-03/01/01/2015 tanggal 12 Januari 2015.
Atas penetapan tersangka oleh KPK tersebut, Budi
Gunawan mengajukan gugatan praperadilan pada Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dengan Termohon Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) c.q Pimpinan KPK. Gugatan ini
terdaftar dengan nomor perkara 04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel
dan ditunjuk hakim H. Sarpin Rizaldi, S.H., M.H untuk mengadili
praperadilan tersebut.
Beberapa poin yang didalilkan Budi Gunawan dan kuasa
hukumnya (Pemohon) ialah:
1. KPK tidak memiliki kewenangan untuk melakukan
penyilidikan dan penyidikan tindak pidana korupsi
terhadap Budi Gunawan
2. Penetapan tersangka oleh KPK tidak sah karena tidak
dilaksanakan berdasarkan hukum sebagaimana dalam
pasal 21 UU KPK, serta melanggar asas kepastian hukum
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

294

yang menjadi prinsip fundamental pelaksanaan tugas


dan wewenang KPK
3. Penggunaan wewenang KPK menetapkan status
tersangka terhadap BG dilakukan untuk tujuan lain
diluar kewajiban dan tujuan diberikannya wewenang
KPK tersebut, dimana hal ini merupakan
penyalahgunaan wewenang atau abuse of power.
4. Keputusan KPK untuk menetapkan status BG sebagai
tersangka, tanpa pernah sama sekali memanggil
dan/atau meminta keterangan secara resmi, adalah
tindakan yang bertentangan dengan asas kepastian
hukum yang menjadi fundamen pelaksanaan
wewenang KPK berdasar UU KPK.
Dalam putusan akhir, Hakim Sarpin memutus:
1. Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin.Dik03/01/01/2015 tertanggal 12 Januari 2015 yang
menetapkan BG sebagai tersangka korupsi adalah tidak
sah dan tidak berdasar atas hukum, dan karenanya
penetapan tersangka tersebut tidak mempunyai
kekuatan mengikat
2. Penyidikan yang dilakukan oleh KPK terhadap BG adalah
tidak sah dan tidak berdasar atas hukum, karenanya
penyidikan tidak mempunyai kekuatan mengikat
3. Penetapan tersangka atas BG oleh KPK tidak sah. Poin
ini sebenarnya tidak dimohonkan oleh BG, sehingga
disinilah salah satu penyebab putusan ini disebut ultra
petita. Dimana menurut Sarpin meskipun BG tidak
meminta agar penetapan dirinya sebagai Tersangka
dinyatakan tidak sah, namun BG telah memohon agar
PN menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

295

Sarpin melandasakan putusan ini pada pendapat ahli Dr.


Bernard Arief Sidharta yang menyatakan bahwa
penetapan tersangka adalah merupakan hasil dari
penyidikan dan Pengadilan Negeri berpendapat bahwa
penetapan Tersangka merupakan bagian dari proses
penyidikan, dan oleh karena penetapan tersangka
tersebut memiliki konsekuensi hukum yang besar bagi
diri BG, maka PN harus mempertimbangkan mengenai
penetapan tersangka tersebut.
4. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau
penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh KPK yang
berkaitan dengan penetapan tersangka BG.
Beberapa pertanyaan yang muncul perihal putusan ini ialah:
1. Tepatkah hakim Sarpin melakukan perluasan objek
praperadilan yang juga mencakup penetapan tersangka
di dalamnya?
2. Apa yang dimaksud penegak hukum? Tepatkah
rumusan penegak hukum yang yang digunakan hakim
Sarpin?
3. Bagaimana rumusan penyelenggara negara dalam
peraturan perundang-undangan?
Bagian ini mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut dengan uraian analisis putusan sebagai berikut:

Pro Kontra Penetapan Tersangka sebagai


Objek Praperadilan

Berbicara mengenai objek praperadilan tentu tidak


dapat terlepas dari pasal 1 angka 10 jo. Pasal 77 jo. Pasal 82 ayat
(1) dan (2) UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab UndangKEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

296

Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Sah atau tidaknya


penetapan tersangka sebagai objek praperadilan merupakan
hal yang menuai pro dan kontra. Karena hal ini merupakan open
legal policy yang dapat dilakukan melalui proses judicial
interpretation.
Objek praperadilan disebutkan dalam Pasal 77 KUHAP,
yaitu:
a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,
penghentian penyidikan, atau penghentian
penuntutan.
b. Ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seorang
yang perkara pidananya dihentikan
Berdasar pasal 77 tersebut seharusnya hakim
memutuskan untuk menolak gugatan karena penetapan
tersangka di luar objek praperadilan yang berarti hakim tidak
mempunyai kewenangan untuk memutus hal itu. KUHAP
sebagai hukum pidana formal tidak dapat disimpangi dalam
pelaksanaannya. KUHAP yang mengatur bagaimana tata cara
mempertahankan dan melaksanakan hukum materiil yang
dilanggar, oleh banyak pakar hukum dianggap sebagai aturan
yang tidak boleh ditafsirkan terlalu jauh menyimpang dari
rumusan aturannya. Berbeda dengan materi hukum materiil
yang bisa ditafsirkan secara progresif dengan asumsi
menghargai nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

297

dalam masyarakat, sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1)


UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman25.
Hakim dalam membuat putusan berdasarkan atas
penemuan hukum. Penemuan hukum atau rechtsvinding dapat
dilakukan seorang hakim apabila dalam memutus suatu
perkara undang-undangnya tidak jelas/tidak lengkap/tidak ada
yang mengatur. Jika hakim melakukan penemuan hukum atas
pasal yang sudah jelas dan tegas, justru ia melanggar spirit dari
pasal 5 ayat (1) UU Nomor 48 Tahun 2009. Terhadap ketentuan
yang sudah jelas dan tegas ini harusnya hakim tinggal
menerapkan hukumnya saja dan penemuan hukum dalam hal
ini hanyalah menyesuaikan bunyi pasal undang-undang
terhadap perkara in konkreto.
Hukum acara pidana merupakan hukum yang jelas dan
tegas sehingga interpretasi ekstensif ataupun analogi sangat
dibatasi. Hal ini berbeda dengan hukum pidana materiil yang
memungkinkan dilakukan kedua hal itu. Hakim seharusnya
paham bagaimana memberlakukan kedua hal tersebut dengan
berbeda. Namun, yang terjadi justru hakim menambah
kewenangan pengadilan dengan perluasan objek praperadilan.
Disini hakim mulai mengarah sebagai positif legislator, hal yang
seharusnya tidak boleh dilakukan seorang hakim, karena diluar
kewenangannya. Positif legislator merupakan tugas dari
lembaga legislatif, bukan tugas hakim sebagai pelaksana fungsi
yudikatif.

25

Indonesia Corruption Watch. Eksaminasi Publik Putusan Praperadilan


Penetapan Tersangka Nomor Register Perkara:
04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel (Komjen Pol Budi Gunawan). Jakarta. 2015.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

298

Putusan Sarpin juga dinilai menyimpangi asas


legalitas26. Hal itu karena ia memutus atas dasar UndangUndang (UU) yang tidak mengatur hal itu terlebih dahulu, ia
memutus dengan memperluas yurisdiksi daripada UU itu
sendiri. Bahwa praperadilan terhadap penetapan tersangka
tidak terdapat aturan pidana yang membolehkannya. Hakim
Sarpin dalam membuat pertimbangan menyebutkan bahwa
asas legalitas hanya berlaku pada hukum pidana materiil dan
tidak berlaku pada hukum pidana formal. Hal ini tentu saja tidak
sesuai dengan maksud dan pengertian dari asas legalitas,
bahwasannya asas legalitas berlaku pada hukum pidana formal
maupun materiil.
Hakim dalam putusannya yang menerima gugatan
praperadilan Budi Gunawan berasumsi bahwa pengadilan tidak
boleh menolak perkara dengan alasan hukumnya tidak
mengatur seperti ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman yang
berbunyi Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa,
mengadili, dan memutus suatu perkara yang diajukan dengan
dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan
wajib untuk memeriksa dan mengadilinya. Namun, pendapat
itu tidak tepat kiranya karena ketentuan tersebut bukan berarti
menghalalkan hakim untuk menambah yurisdiksi. Ketentuan
itu berlaku apabila perkara yang diajukan memang menjadi
kewenangan dari hakim, bukan kewenangan yang ditambahkan

26

Nullum deligtum nulla poena sine praevie lege poenali atau dalam
terjemah bebasnya tiada pidana tanpa aturan pidana yang mengatur
terlebih dahulu.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

299

sendiri. Dalam hal ini hakim keliru dalam menafsirkan maksud


dari pembuat undang-undang.
Namun, terdapat pendapat lain yang menyatakan
bahwa penetapan tersangka dapat dipraperadilankan,
argumen yang digunakan di antaranya terkait hak asasi
tersangka. Dengan dibatasinya objek praperadilan hanya
sebatas yang disebutkan oleh pasal 77 KUHAP dapat
mengurangi hak asasi tersangka karena pembatasan yang
mengikutinya apabila status tersangka tidak dapat ditinjau
keabsahannya. Hal ini dianggap tidak sesuai dengan komitmen
negara untuk melindungi hak tiap warga negara tanpa
terkecuali, sehingga atas dasar hak asasi penetapan tersangka
menjadi dapat ditinjau melalui mekanisme praperadilan.
Pun begitu dalam melihat objek praperadilan tidak
hanya sebagai eksesnya saja, tetapi juga dari sebabnya. Bahwa
penetapan tersangka merupakan sebab adanya tindakantindakan lain seperti penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan, atau penghentian penuntutan yang selama ini
sudah menjadi objek praperadilan. Oleh karenanya menjadi
tidak adil apabila penetapan tersangka tidak dapat diuji
keabsahannya melalui praperadilan.

Ultra Petita Putusan Hakim Sarpin

Hakim dalam putusannya melampaui apa yang


dimohonkan (ultra petita). Hakim bertindak tidak profesional
dengan memasuki pokok perkara dengan memeriksa
kewenangan KPK dalam pasal 11 UU KPK27. Hakim justru tidak
27

Pusat Kajian Anti Korupsi FH UGM. Catatan Hukum Putusan Praperadilan


Nomor:04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel. Yogyakarta. 2015. Hlm 4.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

300

memberi pertimbangan atas dalil pemohon yang mengatakan


telah terjadi penyalahgunaan wewenang oleh KPK dalam
menetapkan pemohon sebagai tersangka. Kesalahan prosedur
dalam penetapan tersangka juga tidak diberi pertimbangan
oleh hakim.
Polemik putusan Sarpin ini hendaknya memantapkan
DPR dan Pemerintah untuk segera melakukan amandemen
terhadap KUHAP karena hukum acara pidana harus bersifat
jelas dan tegas. Menuntut segera disahkannya RUU KUHAP agar
keadilan dan kepastian hukum dapat tercapai. Dalam hal objek
praperadilan, jika akan dilakukan perluasan hendaknya tidak
hanya pada sah tidaknya penetapan tersangka, melainkan juga
sah tidaknya cara memperoleh alat bukti. Ketika objek
praperadilan diperluas, sebagai penyeimbang tentu saja harus
ada jalan untuk melakukan upaya hukum atas putusan
praperadilan yang saat ini tidak memungkinkan untuk
dilakukan.

Mempertanyakan rumusan penegak hukum


dan atau penyelenggara negara yang yang
digunakan hakim Sarpin

Bagian ini untuk menjawab akan pertanyaan yang


muncul dalam pertimbangan putusan praperadilan Sarpin.
Berikut kutipannya:
Menimbang, bahwa pasal 11 huruf a UU no. 30 tahun 2002
memberikan batasan mengenai orang-orang sebagai subjek
hukum pelaku Tindak Pidana Korupsi yang menjadi
kewenangan KPK untuk melakukan penyilidikan, penyidikan
dan penuntutan Tindak Pidana Korupsi, yaitu:
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

301

Aparat penegak hukum


Penyelenggara negara
Orang lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana
korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum
atau penyelenggara negara

Menimbang, bahwa UU tidak memberikan penjelasan tentang


pengertian dari aparat penegak hukum dan juga tidak
menjelaskan tentang siapa saja yang termasuk aparat penegak
hukum
Menimbang, secara harfiah aparat penegak hukum
dapat diartikan sebagai aparat negara yang diberi wewenang
oleh undang-undang melaksanakan tugas-tugas penegakan
hukum;
Menimbang, bahwa dari pengertian tersebut di atas
dapat diketahui dengan jelas tentang siapa saja yang termasuk
atau disebut sebagai aparat penegak hukum, yaitu:
1. Penyelidik, penyidik
2. Jaksa, penuntut umum
3. Hakim
Menimbang, bahwa jabatan Karo Binkar adalah suatu jabatan
di bawah Deputi Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia yang
merupakan unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf, dan
bukan aparat penegak hukum, karena jabatan Karo Binkar
tidak memiliki kewenangan untuk melaksanakan tugas-tugas
penegakan hukum;
Dari
pertimbangan
tersebut,
hakim
Sarpin
berkesimpulan bahwa Komjen Budi Gunawan tidak termasuk
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

302

dalam kategori penegak hukum sebagaimana yang dimaksud


oleh pasal 11 huruf a UU no. 30 tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dengan demikian, KPK
tidak berwenang menangani perkara korupsi Budi Gunawan
karena dianggap Budi Gunawan bukan penegak hukum,
sehingga bukan subjek korupsi yang ditangani KPK. Kutipan
berikutnya:
Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai penyelenggara
negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 UU no.
28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara yang Bersih
dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme adalah: Pejabat
negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau
yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya
berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Menimbang, bahwa lebih lanjut dalam pasal 2 UU no. 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan negara yang Bersih dan bebas
dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, disebutkan bahwa
penyelenggara negara terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pejabat negara pada lembaga Tertinggi Negara


Pejabat Negara pada lembaga Tinggi Negara
Menteri
Gubernur
Hakim
Pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
7. Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan negara sesuai
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

303

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


yang berlaku
Menimbang, bahwa penjelasan pasal 2 angka 6 menjelaskan
tentang apa yang dimaksud pejabat negara yang lain dalam
ketentuan ini misalnya Kepala Perwakilan Republik Indonesia di
luar negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa
dan
Berkuasa
Penuh,
Wakil
Gubernur,
dan
Bupati/Walikotamadya
Menimbang, bahwa yang dimaksud oleh pejabat lain yang
memiliki fungsi strategis dalam penjelasan pasal 2 angka 7
tersebut di atas dalam penjelasan UU no. 28 Tahun 1999 adalah
pejabat yang tugas dan wewenangnya di dalam melakukan
penyelenggaraan negara rawan terhadap praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, yang meliputi:
1. Direksi, Komisaris, dan pejabat struktural lainnya pada
Badan Usaha Milik negara dan Badan Usaha Milik
daerah
2. Pimpinan Bank Indonesia dan Pimpinan Badan
Penyehatan Perbankan Nasional
3. Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri
4. Pejabat Eselon I dan pejabat lain yang disamakan di
lingkungan sipil, militer, dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
5. Jaksa
6. Penyidik
7. Panitera Pengadilan
8. Pemimpin dan Bendaharawan proyek

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

304

Menimbang, bahwa Pemohon ditetapkan sebagai Tersangka


atas dugaan tindak pidana korupsi olehTermohon pada saat
Pemohon menjabat sebagai Karo Binkar (Kepala Biro
Pembinaan Karir)...bahwa dugaan tindak pidana korupsi
tersebut dilakukan dalam rentang waktu tahun 2003 sampai
dengan tahun 2006, sejak diangkatnya Pemohon dari jabatan
Lama Pamen Mabes Polri (ajudan Presiden RI) ke jabatan baru
Karo Binkar Desumdaman Polri terhitung mulai tanggal 24 April
2003.
Menimbang, bahwa dalam Lampiran D Keputusan Kapolri No.
Pol: Kep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang
Organisasi
dan
tata
Kerja
Satuan-satuan
Organisasi...disebutkan bahwa Karo Binkar merupakan salah
satu unsur pelaksana dari Sde SDM, Sde SDM Kapolri adalah
unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf dalam bidang
manajemen sumber daya manusia;
Menimbang, bahwa ternyata jabatan Karo Binkar merupakan
jabatan administratif dengan golongan Eselon II A1 dan tidak
termasuk dalam pengertian sebagai penyelenggara negara,
mengingat jabatan tersebut bukan termasuk eselon I
Dari Pertimbangan tersebut, Hakim Sarpin berpendapat
bahwa Jabatan Karo Binkar yang diduduki oleh Komjen Budi
Gunawan bukan penyelenggara negara, sehingga di luar
kewenangan KPK untuk menangani perkaranya.
Pertanyaan yang ada dalam putusan tersebut juga
menjadi pertanyaan yang muncul dalam benak kita.
Menimbang, bahwa selanjutnya timbul pertanyaan, apakah
Pemohon termasuk orang-orang sebagai subjek hukum pelaku
Tindak Pidana Korupsi yang menjadi kewenangan KPK untuk
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

305

melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan Tindak


Pidana Korupsi? Apakah Komjen Budi Gunawan yang
berpangkat sebagai Karo Binkar dapat digolongkan sebagai
penegak hukum dan atau penyelenggara negara sehingga BG
termasuk subjek hukum pelaku Tindak Pidana Korupsi sehingga
KPK berhak melakukan penyilidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap perkara korupsinya? Sudah tepatkah
rumusan penegak hukum dan atau penyelenggara negara yang
digunakan Sarpin dalam putusannya?

Mengenai Penegak Hukum

Mari kita awali jawaban ini dengan melihat pada UUD


NRI 1945, konstitusi yang menjadi landasan penyelenggaraan
Republik Indonesia ini.
Pasal 30 ayat (4) UUD 1945 Bab XII tentang Pertahanan
dan Keamanan Negara berbunyi Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Dalam pasal
ini, kita yakin UUD 1945 menjelaskan Kepolisian adalah alat
negara yang bertugas menegakkan hukum.
Dalam Pasal 2 UU no. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia disebutkan, Fungsi Kepolisian
adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat. Demikian pula pasal 3 UU no. 2 tahun
2002 menjelaskan pengemban fungsi Kepolisian, yaitu

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

306

pengemban fungsi kepolisian adalah kepolisian Negara


Republik Indonesia yang dibantu oleh:
a. Kepolisian khusus
b. Penyidik pegawai negeri sipil
c. Bentuk-bentuk pengamanan swakarsa
Pasal 5 ayat (1) UU no. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia Kepolisian Negara Republik
Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dengan demikian, UU
no. 2 tahun 2002 merangkum bahwa setiap polisi yang
tergabung dalam lembaga/institusi Kepolisian adalah penegak
hukum.
Lebih lanjut, Penjelasan Pasal 34 ayat (1) UU no. 2 tahun
2002 ... setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
... mengabdikan diri sebagai alat negara penegak hukum,...
Begitupun dalam Pasal 31 ayat (3) UU no. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menyebutkan ...
intersepsi yang dilakukan dalam rangka penegakan hukum atas
permintaan Kepolisian, kejaksaan, dan/atau institusi penegak
hukum lainnya....
Konsideran UU no. 13 Tahun 1961 tentang ketentuanKetentuan Pokok Kepolisian Negara ... agar supaya Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai alat negara penegak hukum
dalam menyelesaikan revolusi sebagai alat revolusi.... UU no.
13 tahun 1961 yang merupakan UU sebelum lahirnya UU no. 2
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

307

Tahun 2002 polisi sebagai penegak hukum secara eksplisit


disebutkan. Kesimpulan terhadap penjelasan ini ialah
Kepolisian adalah lembaga yang memiliki tugas untuk
menegakkan hukum. Kepolisian tersebut menunjuk kepada
lembaganya, sehingga semua polisi yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Kepolisian merupakan penegak hukum.
Dalam institusi Kepolisian pun, setiap anggota
Kepolisian memiliki Nomor Registrasi Pokok (NRP). Semua yang
memiliki NRP yang berarti terdaftar sebagai anggota Polisi
merupakan penegak hukum, melekat padanya menjalankan
fungsi penegakan hukum. Anggota yang tidak memiliki NRP itu
yang merupakan pelaksana fungsi administrasi. NRP ini dimiliki
oleh seluruh anggota Kepolisian, mulai dari Bintara sampai
Jenderal sehingga seluruh anggota institusi Kepolisian
merupakan penegak hukum. Pada titik ini kita dapat
menyimpulkan bahwa semua polisi merupakan penegak
hukum, hanya saja beberapa polisi menjalani fungsi
administrasi. Seseorang yang menduduki Jabatan Karo Binkar
(yang notabene juga memiliki NRP) bukan berarti tercabut
status penyidik padanya.

Mengenai Penyelenggara Negara

Pasal 1 angka 1 UU no. 28 tahun 1999 Tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme menyebutkan penyelenggara Negara
adalah pejabat negara yang menjalankan fungsi eksekutif,
legislatif, atau yudikatif dan pejabat lain yang fungsi dan tugas
pokoknya berkitan dengan penyelenggarana negara....
Diantara tiga sektor kekuasaan tersebut, dimanakah
Kepolisian?
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

308

Pasal 8 UU no. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia, ayat (1) menyebutkan Kepolisian Negara
Republik Indonesia berada di bawah Presiden, kemudian
dipertegas kembali dalam ayat (2) Kepolisian Negara Republik
Indonesia dipimpin oleh Kapolri yang dalam pelaksanaan
tugasnya bertanggung jawab kepada Presiden sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Dalam frasa ini, maka
jelaslah bahwa Kepolisian termasuk dalam fungsi kekuasaan
eksekutif, dimana berada di bawah Presiden dan bertanggung
jawab kepada Presiden. Maka Kepolisian merupakan
penyelenggara negara dalam bidang eksekutif.
Setelah adanya putusan Sarpin terhadap status
tersangka BG tersebut, beberapa tersangka dugaan tindak
pidana korupsi lainnya turut mengajukan permohonan
praperadilan dengan KPK sebagai termohon. Namun, putusan
yang dijatuhkan berbeda, hakim menolak untuk menerima
permohonan praperadilan tersebut.
Fenomena Praperadilan Ditolak
Pasal 1 angka 10 juncto Pasal 77 juncto Pasal 82 KUHAP
mengatur secara limitatif wewenang hakim praperadilan untuk
menangani perkara. Penetapan seseorang sebagai tersangka
bukan termasuk obyek praperadilan. Pasal inilah yang menjadi
alasan hakim menolak praperadilan yang diajukan beberapa
tersangka. Di antaranya seperti gugatan praperadilan Jero
Wacik dan Suryadharma Ali.
Mantan Menteri ESDM Jero Wacik mengajukan
permohonan praperadilan terkait kasus penetapannya sebagai
tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

309

menetapkan Jero sebagai tersangka dalam kasus dugaan


melakukan penyalahgunaan wewenang dalam kapasitasnya
sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode 20082011 dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tahun
2011-2013. Atas Penetapan tersangka oleh KPK itulah, Jero
mengajukan permohonan praperadilan pada tanggal 30 Maret
2015 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selanjutnya oleh
Hakim Sihar, pengajuan permohonan praperadilan Jero ditolak.
Dalam pertimbangannya, hakim mempertimbangkan Pasal 1
angka 10 juncto Pasal 77 juncto Pasal 82 KUHAP.
Selanjutnya hakim tunggal Tatik Hadiyanti di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan juga menolak gugatan praperadilan
serta tuntutan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali. Pokok
perkara yang menjadi gugatan Suryadharma Ali adalah
permohonan pembatalan dua surat perintah penyidikan yang
dikeluarkan oleh KPK dan menuntut KPK sebesar Rp 1 triliun
sebagai ganti rugi immateriil yang dirasakan oleh Suryadharma
Ali. Sebelumnya KPK menetapkan Suryadharma sebagai
tersangka pada 22 Mei 2014 atas kasus dugaan tindak pidana
korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama
periode 2010-2013. KPK menduga ada dua potensi kerugian
negara sebesar Rp 3,074 miliar untuk proses rekrutmen Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji serta proses pengadaan
pemondokan jamaah haji di Arab Saudi sebesar Rp 1,8 triliun.
Penolakan permohonan praperadilan, khususnya
tentang penetapan status tersangka oleh aparat penegak
hukum merupakan hal yang wajar dilakukan oleh hakim. Sebab
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

310

penetapan tersangka merupakan ranah hukum acara pidana,


dimana interpretasi sangat dibatasi.
Hukum pidana menjamin asas legalitas yang diatur pada
pasal 1 ayat 1 KUHP. Asas legalitas selengkapnya berbunyi
Nullum delictum noella poena sine previae lege poenali.
Dimana tidak ada tindak pidana kecuali undang-undang telah
mengatur sebelumnya. Dalam asas ini pun juga terkandung
makna bahwa hukum itu bersifat lex certa (hukum harus jelas),
lex scripta (hukum harus tertulis), lex previae (hukum harus ada
terlebih dahulu), dan lex stricta (hukum harus tegas).
Di dalam KUHAP yang notabene adalah hukum pidana
formal di Indonesia juga meganut asas legalitas. Dalam Pasal 1
angka 10 juncto Pasal 77 juncto Pasal 82 KUHAP pun pasti
terkandung asas tersebut. Hakim tidak boleh menafsirkanya
sebagaimana tidak diatur dalam undang-undang tersebut.
Hakim pada fenomena ini telah tepat melakukan penolakan.
Di sisi lain, hukum di Indonesia tidak seperti negaranegara yang menganut sistem Anglo-Saxon dimana dalam
sistem ini menganggap putusan hakim terdahulu mengikat
hakim saat ini atau dikenal dengan istilah Stare decisis atau
binding force of precedent. Indonesia lebih menitikberatkan
peraturan tertulis serta yurisprudensi yang berlaku. Pun
Indonesia tidak pula dapat disamakan dengan Eropa
Kontinental, dimana para hakim hanya menjadi corong
Undang-undang.
Indonesia mencampurkan kedua sistem hukum dunia
tadi, dengan ciri khas condong seperti Eropa Kontinental,
dimana asas legalitas lebih ditekankan. Sehingga putusan
hakim harus sesuai dengan peraturan hukum tertulis dengan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

311

pula memperhatikan sumber-sumber hukum yang lain. Di


antaranya ialah yurisprudensi, doktrin, hukum kebiasaan, serta
traktat. Namun, hakim tidak sepenuhnya terikat, melainkan
hakim hanyalah memperhatikan saja terhadap sumber-sumber
hukum tersebut. Hakim pun diberikan kewenangan seluasnya
untuk memutus perkara, namun tetap harus memperhatikan,
keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum dari putusan
yang akan ia ambil.
Setelah adanya beberapa permohonan Praperadilan
terkait penetapan tersangka, Mahkamah Konstitusi melalui
putusannya menguatkan bahwa penetapan tersangka masuk
sebagai objek praperadilan. Dengan putusan ini menjadikan
landasan bagi para hakim untuk selanjutnya menerima
permohonan preperadilan untuk meninjau keabsahan
penetapan tersangka. Berikut ulasan mengenai putusan
Mahkamah Konstitusi tersebut.

Ikhtisar Putusan Mahkamah Konstitusi


Nomor 21/PUU-XII/2014

Mengenai Pokok Permohonan


1. Pasal 1 angka 2 KUHAP
Pasal 1 angka 2 KUHAP berbunyi: penyidikan adalah
serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara
yang diatur dalam UU ini untuk mencari serta mengumpulkan
bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana
yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
Frasa guna menemukan tersangkanya ditafsirkan
yaitu penyidik dalam rangkaian tindakan penyidikan melakukan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

312

suatu proses pengumpulan bukti yang dengan bukti tersebut


kemudian penyidik menemukan tersangka dalam satu tindak
pidana sehingga tidak serta merta penyidik menemukan
tersangka sebelum melakukan pengumpulan bukti, bukan
secara subjektif penyidik menemukan tersangka tanpa
mengumpulkan bukti. Pasal ini mengatur bagaimana penyidik
menemukan tersangka sehingga pasal ini sudah jelas dan tidak
perlu ditafsirkan.
2. Pasal 1 angka 14 KUHAP, Pasal 17 KUHAP, Pasal 21
ayat (1) KUHAP
a. Pasal 1 angka 14 KUHAP
Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau
keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga
sebagai pelaku tindak pidana.
b. Pasal 17 KUHAP
Perintah penangkapan dilakukan terhadap seorang yang
diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti
permulaan yang cukup.
c. Pasal 21 ayat (1) KUHAP
Perintah penahanan atau penahanan lanjutan dilakukan
terhadap seorang tersangka atau terdakwa yang diduga keras
melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang cukup, dalam
hal adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa
tersangka atau terdakwa akan melarikan diri, merusak atau
menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak
pidana
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

313

Frasa bukti permulaan, bukti permulaan yang


cukup, dan bukti yang cukup yang disebutkan dalam pasal 1
angka 14, pasal 17, dan pasal 21 ayat (1) KUHAP agar memenuhi
asas kepastian hukum yang adil serta memenuhi asas lex certa
dan asas lex stricta dalam hukum pidana maka harus ditafsirkan
sekurang-kurangnya dua alat bukti yang termuat dalam Pasal
184 KUHAP dan disertai dengan pemeriksaan calon
tersangkanya, kecuali terhadap tindak pidana yang penetapan
tersangkanya dimungkinkan dilakukan tanpa kehadirannya (in
absentia). Artinya, terhadap tindak pidana yang penetapan
tersangkanya dimungkinkan dilakukan tanpa kehadirannya
tersebut, tidak diperlukan pemeriksaan calon tersangka.
Disertakannya pemeriksaan calon tersangka di samping
minimum dua alat bukti bertujuan untuk transparansi dan
perlindungan hak asasi seseorang agar sebelum seseorang
ditetapkan sebagai tersangka sudah dapat memberikan
keterangan yang seimbang dengan minimum dua alat bukti
yang telah ditemukan penyidik.
3. Pasal 21 ayat (1) KUHAP
Perintah penahanan atau penahanan lanjutan dilakukan
terhadap seorang tersangka atau terdakwa yang diduga keras
melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang cukup, dalam
hal adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa
tersangka atau terdakwa akan melarikan diri, merusak atau
menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak
pidana
Frasa melakukan tindak pidana dan frasa dalam hal
adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

314

tersangka atau terdakwa pernah diputus Mahkamah dalam


Putusan no. 18/PUU-IV/2006. Mengutip pendapat Mahkamah
dalam putusan tersebut:
dengan adanya pasal 21 ayat (1) dan pasal 77 KUHAP, hal
tersebut haruslah dimaknai sebagai usaha untuk memberi
dasar hukum bagi penahanan sekaligus sebagai usaha untuk
mengurangi penggunaan kewenangan yang berlebihan dari
penyidik atau penuntut umum dalam melakukan penahanan...
Keberadaan Pasal 21 ayat (1) KUHAP tidak dapat dilepaskan
dengan adanya Pasal 77 KUHAP. Pasal 21 ayat (1) KUHAP dari
aspek norma cukup untuk mempertemukan dua kepentingan,
yaitu kepentingan umum untuk menegakkan ketertiban, serta
kepentingan individu yang harus dilindungi hak asasiya, hal
demikian diperkuat lagi dengan adanya pranata praperadilan
sebagaimana diatur dalam Pasal 77 KUHAP...
Maka ini mutatis mutandis berlaku pula untuk permohonan ini.
4. Pasal 77 huruf a KUHAP
Pengadilan negeri berwenang untuk memeriksa dan
memutus, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undangundang ini tentang (a) sah atau tidaknya penangkapan,
penahanan, penghentian penyidikan, atau penghentian
penuntutan.
Pasal ini dianggap bertentangan jika tidak dimaknai
mencakup sah atau tidaknya penetapan tersangka,
penggeledahan, penyitaan, dan pemeriksaan surat dalam
pranata praperadilan.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

315

Mengenai penetapan tersangka, bahwa setiap tindakan


penyidik yang tidak memegang teguh prinsip kehati-hatian dan
diduga telah melanggar hak asasi manusia dapat dimintakan
perlindungan kepada pranata praperadilan, meskipun hal
tersebut dibatasi secara limitatif oleh Pasal 1 angka 10 jo Pasal
77 huruf a KUHAP. Padahal penetapan tersangka adalah bagian
dari proses penyidikan yang di dalamnya kemungkinan
terdapat tindakan sewenang-wenang dari penyidik yang
termasuk dalam perampasan hak asasi seseorang. Bahwa pasal
77 huruf a KUHAP salah satunya mengatur tentang sah atau
tidak sahnya penghentian penyidikan. Sementara itu,
penyidikan itu sendiri menurut pasal 1 angka 2 KUHAP adalah
serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang
tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
tersangkanya.
Oleh karena penetapan tersangka adalah bagian dari
proses penyidikan yang merupakan perampasan terhadap hak
asasi manusia maka seharusnya penetapan tersangka oleh
penyidik merupakan objek yang dapat dimintakan
perlindungan melalui ikhtiar hukum pranata praperadilan. Hal
tersebut semata-mata untuk melindungi seseorang dari
tindakan sewenang-wenang penyidik yang kemungkinan besar
dapat terjadi ketika seseorang ditetapkan sebagai tersangka,
padahal dalam prosesnya ternyata ada kekeliruan maka tidak
ada pranata lain selain pratanata praperadilan yang dapat
memeriksa dan memutusnya. Namun demikian, perlindungan
terhadap hak tersangka tidak kemudian diartikan bahwa
tersangka tersebut tidak bersalah dan tidak menggugurkan
dugaan adanya tindak pidana, sehingga tetap dapat dilakukan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

316

penyidikan kembali sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku


secara ideal dan benar. Dimasukkannya keabsahan penetapan
tersangka sebagai objek pranata praperadilan adalah agar
perlakuan terhadap seseorang dalam proses pidana
memperhatikan tersangka sebagai manusia yang mempunyai
harkat, martabat, dan kedudukan yang sama dihadapan
hukum.
Menyangkut penggeledahan dan penyitaan, mengutip
putusan no. 65/PUU-XI/2011 menyatakan ...salah satu
pengaturan kedudukan yang sama di hadapan hukum yang
diatur dalam KUHAP tersebut adalah adanya sistem
praperadilan sebagai salah satu mekanisme kontrol terhadap
kemungkinan tindakan sewenang-wenang dari penyidik atau
penuntut
umum
dalam
melakukan
penangkapan,
penggeledahan,
penyitaan,
penyidikan,
penuntutan,
penghentian penyidikan dan penghentian penuntutan, ...
dengan demikian, dibuatnya sistem praperadilan yang diatur
dalam Pasal 77 pasal 83 KUHAP adalah untuk kepentingan
pengawasan
secara
horizontal
terhadap
hak-hak
tersangka/terdakwa dalam pemeriksaan pendahuluan.
Mengenai pemeriksaan surat, menurut Mahkamah
pemeriksan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari tindakan penggeledahan dan penyitaan.
5. Pasal 156 ayat (2) KUHAP
Jika hakim menyatakan keberatan tersebut diterima, maka
perkara itu tidak diperiksa lebih lanjut, sebaiknya dalam hal
tidak diterima atau hakim berpendapat hal tersebut baru dapat
diputus setelah selesai pemeriksaan, maka sidang dilanjutkan.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

317

Terhadap frasa sebaliknya dalam hal tidak diterima


atau hakim berpendapat hal tersebut baru dapat diputus
setelah selesai pemeriksaan, maka sidang dilanjutkan dalam
pasal ini, dapat disimpulkan tidak ada yang salah karena apabila
keberatan diterima hakim maka perkara tidak dilanjutkan
namun jika keberatan tidak diterima maka perkara dilanjutkan
untuk diperiksa. Ketentuan ini bersifat wajar dan tidak ada
kaitannya dengan ketidakadilan, karena pengajuan banding
tidak menghentikan pemeriksaan terhadap pokok perkara
melainkan hanya banding terhadap putusan sela yang
berkaitan dengan proses pemeriksaan kecuali eksepsi
mengenai kompetensi absolut.
Dalam kaitannya dengan hak asasi manusia, makin
cepat seseorang disidangkan maka makin cepat pula diputus
bersalah atau tidak bersalah. Jika frasa ini dinyatakan
bertentangan dengan konstitusi justru tidak sesuai dengan
prinsip kepastian hukum yang adil yang dijamin konstitusi
karena proses hukum terhadap terdakwa menjadi tertunda.
Lebih jauh hal ini tidak sesuai dengan asas peradilan yang cepat,
sederhana, dan biaya ringan.
Analisis terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 21/PUU-XII/2014
Sejak munculnya putusan Hakim Sarpin yang bagi
banyak orang masih kontroversial dalam memutus perkara
Komjen Budi Gunawan beberapa saat yang lalu, banyak hal
yang terus dibenahi dalam proses penegakan hukum di
Indonesia. Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi telah melakukan
perubahan terkait substansi hukum dalam menjamin
kepentingan masyarakat. Salah satunya yaitu dengan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

318

dikabulkannya sebagian gugatan terpidana kasus bioremediasi


chevron, Bachtiar Abdul Fatah. Gugatan yang diajukan oleh
Manager Sumatera Light South PT Chevron Pacific Indonesia ini
sehubungan dengan dirinya yang telah ditetapkan sebagai
terdakwa oleh Kejaksaan Agung karena kasus yang
menjeratnya yaitu kasus bioremediasi yang didakwa bersama
sejumlah pegawai Chevron lainnya. Dalam guguatannya,
Bachtiar mengaku dirugikan secara konstitusional dengan
adanya pasal 59 ayat 4 dan pasal 95 ayat 1 UU Perlindungan
Lingkungan Hidup. Dengan putusan ini, MK memasukkan unsur
penetapan tersangka sebagai objek praperadilan yang dimuat
dalam pasal 77 huruf a KUHAP dan mengabulkan gugatan
mengenai makna bukti dalam proses hukum.
Dalam gugatan Bachtiar Abdul Fatah yang disidangkan
oleh Mahkamah Konstitusi ini menggugat pasal 77 pasal 1
angka 2 dan 14, pasal 17, pasal 21 ayat (1), pasal 29, pasal 77
huruf a dan pasal 156 ayat (2) dan (4).
Dalam putusan yang dipimpin ketua MK Arief Hidayat
tersebut juga mengabulkan gugatan Bachtiar mengenai makna
bukti sebagai dasar proses hukum yang memiliki 3 hal yang
dipersoalkan yaitu bukti pemulaan, bukti permulaan yang
cukup dan bukti yang cukup.
Putusan MK mengenai penetapan tersangka ini
disepakati tidak secara penuh. Hal ini dikarenakan dalam
musyarawah Majelis Hakim, ada 3 hakim yang memiliki
pendapat yang berbeda atau dissenting opinion dan hakim lain
setuju dengan alasan berbeda atau concurring opinion.
Gugatan yang diajukan oleh Bahtiar Abdul Fatah ini
berawal dari keresahan mengenai hak asasi para tersangka
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

319

yang pelaksanaan proses hukumnya tidak terjamin serta dalam


hal aparat hukum secara sembarangan menetapkan seseorang
sebagai tersangka maka hal itu sedikit banyak dapat melanggar
HAM individu tersebut. Dengan dikabulkannya sebagian
gugatan dari Bahtiar Abdul Fatah, maka norma penetapan
tersangka dimasukkan dalam pasal 77 huruf a sebagai salah
satu objek praperadilan dan para tersangka dapat mengajukan
pengujian daripada penetapan tersangka terhadap mereka
sehingga pengujian kembali melalui praperadilan dianggap sah
dan selaras dengan penjaminan hak asasi tersangka dan
elemen keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum.
Dalam hal perolehan alat bukti, telah diatur dalam pasal
184 KUHAP mengenai jenis-jenis alat bukti dan minimal jumlah
alat bukti yang harus dipenuhi unutk dapat diperkarakan.
Sehingga dengan putusan MK ini pula dapat lebih menjamin
bahwasannya bukti-bukti mengenai sebuah perkara dapat
terjamin keabsahannya dengan diuji kembali melalui
praperadilan.
Hal ini dipandang problematik apabila ditarik kembali
bahwa MK merupakan Negatif Legislator yang mana
menentukan apakah suatu norma tertentu termasuk
konstitusional atau inkonstitusional, membatalkan norma
apabila dinilai inkonstitusional dan mempertahankan norma
yang dinilai masih konstitusional. Dalam hal MK menambahkan
norma melalui putusannya membuat banyak kebingungan
dalam berbagai sektor penegakkan hukum yaitu norma yang
telah ditambahkan oleh MK tersebut dapat diuji kembali di MK,
yang menyalahi ketentuan dan sifat daripada putusan MK itu
sendiri yaitu final dan mengikat.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

320

Kesimpulan
Dalam pengaturan instrumen-instrumen hukum di atas
mengisyaratkan bahwa dalam proses hukum di Indonesia
hendaknya menganut proses checks and balances yakni dalam
penetapan tersangka dan penentuan bukti yang cukup untuk
menentukan suatu peristiwa adalah tindak pidana atau bukan.
Dalam hal penentuan tersangka sejatinya dapat kembali
diajukan pengujian yang telah diatur kembali dan ditambahkan
dalam pasal 77 huruf a KUHAP. Dengan ditambahkan objek ini
maka proses hukum terhadap setiap orang berstatus tersangka
dapat diuji kembali prosesnya sehingga tidak mengganggu hak
asasi orang tersebut.
Dalam hal penentuan bukti, dengan telah dikabulkan
gugatan Bachtiar maka putusan tersebut mengisyaratkan agar
petugas dan aparat hukum tidak sembarangan dalam
menentukan bukti telah cukup dan harus memenuhi minimal 2
alat bukti dari yang telah diatur. Penentuan tersebut haruslah
selalu sesuai dengan pasal 184 KUHAP yang mengatur
mengenai jenis-jenis alat bukti dan ketentuan minal 2 alat
bukti.
Terlepas dari perlindungan akan hak asasi individual di
atas, putusan MK ini juga di sisi lain menimbulkan beberapa
perubahan yang menyebabkan kebingungan yuridis. Pertama
yaitu Fungsi Mahkamah Konstitusi yang merupakan Negatif
Legislator bertindak dalam hal menentukan suatu norma
adalah konstitusional untuk tetap dipertahankan atau
inkonstitusional sehingga harus dihapuskan, bukan menambah
suatu norma. Kedua yaitu norma yang ditambahkan MK dalam
pasal 77 huruf a KUHAP ini apabila masih diuji kembali di MK
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

321

akan membelakangi sifat dari putusan MK itu sendiri yang final


dan mengikat.
Setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
21/PUU-XII/2014, terdapat beberapa permohonan pengujian
penetapan tersangka melalui pranata praperadilan. Pengadilan
dengan adanya putusan MK menerima untuk mengadili
permohonan pengujian tersebut.
Fenomena Praperadilan Diterima
Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, hakim
tidak lagi dapat menolak mengadili permohonan praperadilan
penetapan status tersangka. Di antara beberapa permohonan
yang diterima, terdapat gugatan praperadilan yang dikabulkan
yakni gugatan yang dilayangkan mantan Walikota Makasar
Ilham Arief Sirajuddin dan mantan Dirjen Pajak Hadi Poernomo.
Mantan Walikota Makasar Ilham Arief Sirajuddin
status tersangkanya dinyatakan tidak sah oleh hakim tunggal
Yuningtyas pada 12 Mei 2015 di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan dengan alasan termohon tidak dapat menunjukkan dua
alat bukti yang cukup. Kemudian pada 26 Mei 2015 hakim
tunggal Haswandi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan juga
mengabulkan permohonan praperadilan mantan Dirjen Pajak
Hadi Poernomo sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK).
Fenomena pemenangan gugatan praperadilan
tersebut dapat membuat penyidik lebih berhati-hati dalam
menetapkan seseorang menjadi tersangka dalam suatu
perkara. Penyidik dapat lebih cermat dan proporsional dalam
proses penetapan tersangka dan mengumpulkan lebih banyak
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

322

bukti. Sehingga penyidik akan lebih siap dalam menghadapi


berbagai gugatan dari tersangka. Fenomena praperadilan juga
dapat meningkatkan hak tersangka karena memberikan
kesempatan terhadap tersangka untuk membuktikan status
tersangkanya tidak sah. Praperadilan dapat menjadi alat saling
kontrol antar berbagai penegak hukum.
Berdasarkan pada teori kritis maka fenomena
praperadilan bukanlah suatu hal yang tidak wajar karena
praperadilan merupakan suatu fenomena yang wajar terjadi
dalam masyarakat dan dapat lebih menjamin terealisasinya hak
asasi manusia. Praperadilan juga bukan merupakan hal yang
baru dan bukan suatu hal yang melanggar hukum dalam dunia
hukum di Indonesia. C.F. Strong dalam prinsip judge-made law
mendasarkan atas precedent, yaitu keputusan-keputusan para
hakim yang terdahulu mengikat hakim-hakim berikutnya dalam
perkara yang serupa, biarpun variasi dari keputusan-keputusan
ini tergantung pula pada waktu. Keputusan hakim terdahulu
hanya dijadikan sebagai pedoman.
Fenomena pemenangan gugatan praperadilan dapat
menjadi suatu pelajaran bagi penyidik dalam memutuskan
seseorang menjadi tersangka. Dengan adanya praperadilan,
seseorang yang telah ditetapkan sebagai tersangka lebih
memiliki jaminan hak asasi untuk mengajukan keberatan atas
tuduhan yang diberikan kepadanya. Pun begitu beberapa pihak
menilai bahwa fenomena membanjirnya praperadilan pasca
putusan MK hanya akan berlangsung sesaat.
Di antara permohonan praperadilan yang dikabulkan
oleh hakim setelah adanya putusan MK adalah permohonan
yang dimohonkan Hadi Purnomo, putusan tersebut
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

323

menimbulkan polemik dimana hakim dinilai ultra petita dalam


putusannya.

Putusan Praperadilan Hadi Purnomo

Permohonan gugatan tersangka korupsi mantan


Direktur Jenderal Pajak Hadi Purnomo mengenai sah tidaknya
penetapan tersangka yang dilakukan oleh KPK terhadap dirinya
yang disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
dikabulkan dengan sidang yang dipimpin oleh hakim Haswandi.
Putusan praperadilan hakim Haswandi ini pun menuai
kontroversi karena putusan yang dikeluarkan bersifat Ultra
Petita yakni penjatuhan putusan oleh hakim atas perkara yang
tidak dituntut atau memutus melebihi dari pada yang diminta
oleh Pemohon.
Permasalahan Penyidikan
Dalam pertimbangan putusannya, hakim Haswandi juga
menyatakan, para penyelidik dan penyidik yang bekerja di KPK
harus berstatus penyelidik atau penyidik di institusi
sebelumnya. Pertimbangan ini berkaitan dengan tiga penyelidik
dalam kasus Hadi yang berasal dari Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) yang kemudian diangkat oleh KPK
sebagai penyelidik. Padahal, latar belakang ketiganya bukan
penyelidik.
Haswandi menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor
58 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana. Sesuai regulasi ini, untuk dapat diangkat
sebagai penyidik pegawai negeri sipil di sebuah institusi, yang
bersangkutan harus telah menjalani masa kerja paling singkat
dua tahun di institusi tersebut.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

324

Putusan Ultra Petita


Putusan hakim Haswandi melampaui permohonan yang
diajukan karena juga meminta KPK menghentikan penyidikan
perkara korupsi dengan tersangka Hadi Poernomo. Pemohon
hanya mohon bahwa penyidikan KPK tidak sah. Namun, hakim
malah
memutuskan
memerintahkan
menghentikan
penyidikan. Ini bertentangan dengan Pasal 40 Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2002 yang menyatakan KPK tidak boleh
menghentikan penyidikan.
Apabila hal seperti ini tetap terus dibiarkan maka proses
penegakan hukum bisa makin kacau-balau karena pada
dasarnya praperadilan itu menguji hal- hal yang sifatnya
prosedural, administratif belaka dalam penetapan tersangka.
Bukan menilai apakah substansi alat bukti atau substansi
kewenangan. Pasal 43 Ayat (1) UU No 30 Tahun 2002
menyatakan, penyelidik di KPK diangkat dan diberhentikan oleh
komisi itu. Sementara Pasal 45 Ayat (1) menyatakan, penyidik
adalah penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi yang
diangkat dan diberhentikan oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi.
Hadi Poernomo merupakan orang ketiga yang
ditetapkan KPK sebagai tersangka, yang kemudian penetapan
itu dinyatakan tidak sah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dua orang lainnya adalah Komisaris Jenderal Budi Gunawan
dan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Apabila
hal ini terus berlanjut maka penenggakkan korupsi di indonesia
semakin lemah sehingga Mahkamah Agung harus mengambil
inisiatif menghentikan kekacauan ini dengan menerbitkan
aturan-aturan pembatasan yang jelas.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

325

REKOMENDASI ATAS FENOMENA PRAPERADILAN


Dari sekian banyak argumen yang kami munculkan di
atas, maka setidaknya ada dua rekomendasi yang kami
sampaikan:
1. Mendukung KPK untuk mengajukan upaya hukum
berupa Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung.
Hal ini berdasar Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA)
Nomor 14 Tahun 2014 pada lampiran Bagian Hasil Rapat
Pleno Kamar Pidana Nomor 1 yang menghasilkan
kesepakatan upaya Peninjauan Kembali terhadap
praperadilan tidak diperbolehkan kecuali dalam hal
ditemukan indikasi penyelundupan hukum. Putusan
praperadilan hakim Sarpin banyak kekeliruan,
inkonsistensi, salah tafsir dan juga penyelundupan
hukum yang berarti putusan praperadilan ini dapat
diajukan Peninjauan Kembali.
2. Fenomena praperadilan ini sebaiknya tidak didiamkan,
Mahkamah Agung harus mengambil langkah cepat
untuk menentukan hukum acara yang lebih detail demi
terwujudnya kepastian hukum. Minimal Surat Edaran
Mahkamah Agung, menjadi tidak masalah kewenangan
praperadilan diperluas namun butuh aturan yang lebih
mendetail agar tidak menjadi bola liar bagi penegakan
hukum ke depannya. Setelah sekian banyak putusan
praperadilan yang ada, masing-masing putusan
memiliki pertimbangan yang berbeda-beda. Misalnya
dalam putusan praperadilan Hadi Purnomo menyerang
kualifikasi penyidik KPK yang menjelaskan penyidik
tidak legal karena tidak berasal dari unsur Polri dan
Jaksa. Maka penting Mahkamah Agung untuk segera
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

326

menentukan hukum acara yang detail, agar stigma


memblamming KPK yang terus-terusan tidak sesuai
dalam melakukan penetapan tersangka dan upaya
paksa lainnya dapat dihindari.

Tim Kajian:
Kementerian
Kajian Departemen
Kajian
Strategis BEM KM UGM
Strategis Dema Justicia
Endri

Ilham Noari

Dian Widyaningrum

Fiko Ramadhan

Tika Sri Wulandari

Rahma Diasti

Putri Kinasih

Raka Erlangga

Dimas Aria Putra Justicia

M. David Ricardo
Sandi Yudha
Qonita
Fatiha

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

327

Daftar Pustaka
Buku dan Kajian
Miriam Budiardjo. 2008. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Indonesia Corruption Watch. Eksaminasi Publik Putusan
Praperadilan Penetapan Tersangka Nomor Register Perkara:
04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel (Komjen Pol Budi Gunawan).
Jakarta. 2015
Pusat Kajian Anti Korupsi FH UGM. Catatan Hukum Putusan
Praperadilan Nomor:04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel. Yogyakarta.
2015
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 2)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (KUHAP) (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76)
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 58)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1961 tentang ketentuanKetentuan Pokok Kepolisian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 245)
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

328

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137)
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 157)
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90)

Putusan Peradilan
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-XI/2011

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

329

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

330

CATATAN AKHIR

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

331

Bangkitlah Gerakan Mahasiswa*

Ahsan Ramadhan
Menteri Koordinator Eksternal BEM KM UGM 2015

Ini adalah review Buku "Bangkitlah Gerakan Mahasiswa"


karya Eko Prasetyo (Resist Book, Yogyakarta), juga tulisan
persiapan pembicara pra Pendekar (Pelatihan Dasar dan
Kepemimpinan dan Eksplorasi Karakter) BEM KM UGM. Satu
proses rekrutmen yang di rapel pada pelaksanaan Bedah Buku
ini besok (Rabu), 11 Maret 2015, di Ruang 4 Fakultas
Peternakan* pukul 16.00 WIB.
Membaca sepak terjang mahasiswa, tentu tak bisa
dilepaskan dengan karakter asasi yang mereka miliki. Jiwa dan
jejak militansi yang mereka punya, membuat dibelahan daerah
Indonesia manapun, mahasiswa tampil memukau sebagai ruh
pembaharu dan pemain narasi istimewa bangsa dari waktu ke
waktu. Ya, mahasiswa Indonesia sejak kemunculannya
senantiasa memberi respon terhadap problematika yang hadir
ditengah masyarakat. Pristiwa Tritura 66, Malari 74 dan
Reformasi 98 hanyalah utas kecil entitas ini paripurna. Itulah
mengapa, saat nama mahasiswa disebut, selalu ada perasaan
yang berbeda bahkan mereka ditempatkan pada sisi yang
terhormat.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

332

Cerita epik bertutur, bahwa aspal jalan adalah saksi


mahasiswa pernah ditumpas dan ditindas. Sebetapapun hebat
mencengkram, tirani tak pernah bisa membungkam jejak dusta
penumpasan dan penindasan itu. Maka, satu hal yang
kemudian penting dicatat: Tak hanya kekejaman yang mesti
dilawan. Tapi upaya melupakan memori itu, juga mesti
ditumpas. Jangan sampai ingatan publik dilumpuhkan dan
menjadi kerdil bahwa sejarah gerakan mahasiswa hanya
sebatas dan berputar pada indahnya Reformasi yang pada
kemudian tak punya kewajiban menerus langkah militan itu.
Disisi lain, pada rentang sejarah, imperium kolonialisme
memang tak mau melepaskan kemerdekaan penuh kepada
Indonesia. Kapitalisme yang ditanam, berusaha dilekatkan
permanen. Tapi blunder pendidikan sebagai pemenuhan
pegawai sekolah kala itu, menghancurkan mimpi besar agar
bangsa ini terus mengecil. Ya, pendidikan justru menyulap nyali
bangsa semakin besar dan pada akhirnya lantang berteriak:
kezhaliman nyata terjadi dan yang karenanya mesti hancur dan
dihancurkan. Tak ayal, para pelajar (baca: Mahasiswa, Red.)
tahu posisi apa yang harus ia mainkan untuk menjemput
mimpinya.
Kini, jiwa kerdil itu justru menggelayuti dominan elit
yang secara prinsipil diberi mandat berpihak pada kaum alit;
orang-orang yang bahkan tak tahu apakah esok hari ia masih
hidup atau tidak; orang-orang yang ditipu dengan serangan
puluhan ribu hanya untuk tahta kekuasaan; orang-orang yang
jangankan berusaha merebut pekerjaan penting, sekadar untuk
bermimpi saja mereka takut. Sekali lagi, bahkan untuk
bermimpi saja mereka takut. Dalam kondisi perih mutakhir,
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

333

media yang bisa menjadi jembatan elit dan alit ini, media justru
berpusar pada membuat kisah palsu dan pencipta tepuk tangan
yang handal; yang dominan menganggap tak esensial
memotret wajah buram berita kaum buruh digaji tak pantas.
Sudahi untuk terus mengenang tiga pristiwa indah
diatas. Sebab tak sedikit catur dari semua pristiwa itu, kini
bercokol di parlemen dan duduk dalam bangku empuk yang
hanya menganga tanpa proposal perubahan berarti. Bahkan,
ada diantara mereka yang membunuh bangsa ini pelan-pelan
dengan beraliansi kepada asing atau elit, yang jelas dan nyata
menjarah kekayaan bangsa sendiri. Bukankah bergabung
dengan massa tertindas sebagaimana Mesir, Brazil, Portugal
dan Tunisia patut dicontoh. Negara-negara itu telah memberi
teladan bahwa kekuatan massa adalah starting dan center
point perubahan bangsa?
BEM, Whatever dengan isu fokus apapun, gerakan
mahasiswa mesti tumbuh dan berkembang; hal yang kini mati.
Ia mesti gerak dan mengerakkan. Ia mesti menghadirkan
kembali api intelektual progresif dimana jiwa jalanan direbut
kembali. Sebagaimana esensi posisi mahasiswa, konsisten
menyatakan perlawanan dari berbagai sektor. Agar perusahaan
dan semua dimensi tak lagi diperas dan dijarah asing; agar
pribumi tak menjadi budak dinegeri sendiri; agar ruang kuliah
tak hanya menjadi panggung dogma pembunuh kemerdekaan
berpikir yang seringkali diancam dengan DO, nilai kecil, tak
bisa ikut UAS-UTS, dan umumnya cacian, Apa pentingnya
demo?.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

334

Ittikad komitmen untuk tetap digaris militan inilah yang


hilang dari mahasiswa. Mahasiswa kini lebih menganggap IPK
lebih berarti dibanding demonstrasi. Kuliah yang dominan
deretan absensi dan dogma teori, lebih nyaman bagi
mahasiswa dibanding bergabung dengan kaum miskin; amanah
terbesar konstitusi negeri ini. Ya, kelas kampus bak pameran
budaya bisu. Dialeketika gerakan progresif dimatikan
sistematik; adegan yang dominan menyerupai khutbah jumat
dibanding dialog keberanian. Hal yang bisa diistilahkan: disiplin
baku. Itu belum ditambah dengan hal-hal macam keelokan
berbelanja, pamer gadget, ada pula kampus yang memaksa
mahasiswanya mesti berdasi. Tidakkah pula dosen berefleksi,
seberapa sering ia bolos? Atau mengapa ia sulit sekali ditemui?
Ini belum ditambah jika kita juga mau berefleksi,
Bagaimana hutang luar negeri kita?. Bukan dengan Berapa
banyak hutang kita?. Tapi Dengan apa kita membayarnya?.
Dengan semua kondisi itu, masihkah kita diam? Masihkah kita
menganggap kaum miskin bukan bagian dari kita? Atau jika
kita elaboratif-kan, yakinkah bahwa elit yang bercokol di
Senayan adalah putra-putri terbaik bangsa? Beranikah Menteri
Perhubungan turun kala kecelakaan banyak terjadi? Atau
Menteri Pertanian meminta maaf didepan publik saat
pertanian Indonesia gagal panen? Atau bahkan anggota
parlemen memohon ampun kala publik tahu bahwa mereka
hanya padat memboroskan anggaran?
Soekarno memang pernah berteriak kapitalisme mesti
hancur, tapi kekuatan aliansi asing memukul ide itu mundur.
Bukan hanya karena tokoh yang dijuluki penyambung lidah
rakyat itu sudah melakukannya. Tapi itulah esensi yang mesti
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

335

dibangun oleh mahasiswa, aktif-intensif. Sebab, potret kampus


kini masih belum bergeser dari kapitalisme itu. Uang kuliah
yang tak pernah turun, hingga ada kewajiban membayar hanya
untuk masuk gerbang kampus. Maka adalah benar istilah:
kampus dahulu di kontrol aparat. Kini, kekuatan modal-lah sang
pengedali kegiatan hingga hal akademis. Lalu dimana ruh
kampus sebagai gudang gagasan dan perlawanan?
Berefleksilah secara dalam dan menggema: Untuk apa
kita kuliah? Masihkah kita punya nyali? Seberapa sering kita
bergabung dengan aliansi buruh? Mengapa kita tidak sadar
gerakan mahasiswa dipadamkan secara perlahan? Adakah
dosen yang sering melaporkan di kelas bahwa ia sering
ditangkap karena sering mengungkap perlawanan? Atau dosen
yang bertanya, Sudahkah kalian aksi hari ini?. Adakah yang
lebih penting selain cita-cita bangsa soal kesejahteraan kaum
miskin? Buat apa kita kuliah jika kaum miskin itu semakin
terlunta? Banggakah kita foto elit dipampang disemua ruangan
di Indonesia? Adakah kemakmuran tempat dimana tambang
dikeruk? Adakah kesejahteraan tempat dimana hutan kita
dijarah?
Kampus dan dosen dengan dogma datang-patuhpulang seakan mengkhianati berdirinya kampus itu sendiri.
Padahal tak semua manusia sukses, lahir dari IPK yang tinggi
dan tanpa DO. Steve Joobs berhenti kuliah, Bill Gates lebih suka
mendirikan bisnis, bahkan Mark Zuckerberg keluar dari
kampus. Mereka buktikan bahwa penemuan penting dan
mempengaruhi perubahan sosial, tak hanya datang dari IPK
tinggi dan lulus cepat. Dalam konteks Indonesia, tokoh bangsa
melakukan perubahan sosial tanpa pusing berpikir soal IPK dan
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

336

DO; Tjokroaminoto, Hatta, Syahrir, Agus Salim, Tan Malaka,


Pramoedya Ananta Toer, Wiji Thukul hingga Soe Hok Gie.
Kini, saatnya kita bergerak keluar dari petuah sempit
bahwa kuliah mesti segera lulus dan aksi demonstrasi tak
berarti; mencipta generasi pelawan tirani, mengalirkan
persoalan sosial dengan langkah progresif, membuat risalah
pergerakan sebagai kitab suci mahasiswa, bergabung dengan
massa tertindas, berteriak lantang bahwa penjarahan dan
perampasan asing mesti berhenti, dan berani mengungkap
Gelombang kemiskinan tak bisa diubah hanya dengan teori
ruang kelas. Saatnya munculkan dan gerakkan ide memukau
itu semua, soal apa dan bagaiamana seharusnya mahasiswa;
kehidupan yang kini remuk dan berhasil ditimbun.
Dalam sangkar terkecil, dari jerit itulah kita lahir.

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

337

Portofolio
#GerakanKawalNawacita
Membaca sepak terjang mahasiswa tentu tak bisa
dilepaskan dengan karakter asasi yang mereka miliki. Di
belahan daerah Indonesia manapun, mahasiswa tampil
memukau sebagai ruh pembaharu dan memainkan narasi
istimewa sejarah bangsa dari waktu ke waktu. Ya, mahasiswa
Indonesia sejak kemunculannya senantiasa memberi respon
terhadap problematika yang hadir di tengah masyarakat. Hal
itulah yang kemudian memberangkatkan kami aktivis
mahasiswa gadjah mada, untuk bergerak mengawal isu
kepemimpinan nasional, khususnya evaluasi setahun
pemerintahan Jokowi-JK. Selain sebagai satu upaya untuk
memelihara semangat tradisi intelektual, ini merupakan bentuk
komitmen mempertahankan pergerakan mahasiswa yang
perlahan padam.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

338

Sebetulnya hasrat untuk membangun eskalasi


mahasiswa Gadjah Mada dalam tataran nasional, telah
terwujud dalam beberapa kurun belakangan pra 2015 ini.
Namun cerita menjadi berbeda karena rezim juga berganti.
Joko Widodo (juga Jusuf Kalla) sebagai panglima pemerintahan
Indonesia konon di gadang-gadang sebagai produk demokrasi
paling merakyat, Mereka menelurkan paket prioritas bernama
Nawacita, sebagai berikut:
1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun
tata kelola pemeritahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggir dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional
7. Mewujudkan
kemandirian
ekonomi
dengan
menggerakkan sektor sektor strategis ekonomi
domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh ke-bhinneka-an dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

339

Menjelang satu tahun pemerintahan Jokowi-JK, tidak


semua dan selamanya berada dalam kondisi ideal.
Seringkali realita bertolak belakang dengan idealita,
seringkali yang dijanjikan indah namun nyatanya tak
seindah yang dibayangkan. Sebut saja polemik
penegakan hukum, pengambilan kebijakan ekonomi
terkadang
masih
berat
pada
pertimbangan
menguntungkan
elit,
bukan
mengedepankan
kepentingan rakyat. Kita tentu tidak bisa menutup mata
melihat bagaimana rancunya beberapa kebijakan
Pemerintah terhadap polemik politik penegakan hukum
berkaitan dengan penegakan hukum atas korupsi,
kebijakan ekonomi yang memilih menyerahkan harga
BBM pada mekanisme harga pasar dunia, melemahnya
perekonomian Indonesia karena konsepsi salah urus,
dan beberapa isu-isu besar lain yang mengharuskan
mahasiswa tidak boleh diam.
Ini pula yang patut menjadi perhatian kita bersama,
bahwa pemerintahan Jokowi JK bukan sesuatu yang
sakral sehingga mematikan daya nalar dan membuat
kita memilih untuk diam dalam pengkritisan realisasi
janji-janji Jokowi-JK yang termaktub dalam Nawacita.
Bukankah mengkritik pemimpin adalah tanda rakyat
masih peduli? Bukankah suara rakyat membuktikan
bahwa rakyat tidak rela jika negerinya diobrak-abrik
orang-orang yang tidak bertanggung jawab?
Pertanyaan bergerak ke arah yang lebih sederhana.
Dimana dan kemanakah mahasiswa? Akankah mahasiswa
diam? Akankah beban sejarah bahwa mahasiswa bersuara
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

340

lantang di depan penguasa akan lestari dan tetap hidup?


Akankah kredo mahasiswa yakni perubahan sosial takkan
pernah terjadi hanya dalam teori ruang kelas terus dipelihara?
1.

Tanggal 5 Juli 2015 lalu, Kementerian


Riset dan Pengembangan BEM KM UGM 2015
merilis sebuah survei berjudul Nawa Cita di
Mata Mahasiswa, sebuah survei yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa dekat
dan paham seorang mahasiswa dalam hal ini
mahasiswa UGM terhadap program Nawa Cita
yang menjadi platform pemerintahan Jokowi JK
selama 5 tahun mendatang. (baca kembali
[INFOGRAFIS] Nawa Cita Di Mata Mahasiswa).
Dari 303 responden yang dipilih secara acak,
survei menunjukkan setidaknya ada tiga
tingkatan mahasiswa yang teridentifikasi:

1. Tingkat Bawah (mahasiswa tidak pernah dengar Nawa


Cita dan tidak tahu isinya)
2. Tingkat tengah (mahasiswa pernah dengar Nawa Cita
tetapi tidak tahu isinya)
3. Tingkat atas (mahasiswa pernah dengar Nawacita dan
tahu isinya)

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

341

2.

Hasilnya pun cukup mencengangkan sekaligus


meresahkan. Dari survei yang dilakukan, diperoleh data
sebagai berikut:
Dari infografis tersebut, terlihat jelas bahwa sebagian
besar mahasiswa (UGM) belum mengetahui apa itu Nawa
Cita, belum lagi tentang substansi Nawa Cita. Tentu hal ini
tidak boleh dibiarkan, mengingat peran mahasiswa sebagai
pengawal
kebijakan
Pemerintah
dan
freelance
intellegentia, manusia yang bergerak atas dasar
pemahaman, maka beranjak dari keprihatinan ini sebagai
wujud fungi pencerdasan yang diampu Kementerian Kajian
Strategis BEM KM UGM 2015 menelurkan #Gerakan Kawal
Nawacita, sebuah gerakan pencerdasan dan pengkritisan
atas implementasi Nawacita selama 1 tahun Pemerintahan
Jokowi JK.
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

342

Itulah tempat berangkat dan dasar filosofis kami selaku


BEM KM UGM bersama aliansi BEM Fakultas se-UGM
(bersama lembaga lainnya yang akan terus bertambah)
membangun eskalasi kongkrit; Gerakan Kawal Nawacita,
sebagai upaya mahasiswa UGM menjawab premis-premis
yang telah diulas diatas. Apalagi presiden Joko Widodo
adalah alumni UGM yang mahsyur dengan adagium
kampus kerakyatan.
Gerakan ini berfokus pada baca-tulis-aksi secara
metode. Diawali dengan himpunan kajian dan budaya
diskusi keliling rumpun keilmuan dan kluster, lalu di follow
up berbentuk orasi ilmiah dalam agenda nyata Dialog
Kebangsaan: Panel Nasional Evaluasi Setahun Jokowi-JK
sebagai ejawantah penghadiran subjek langsung pemangku
kebijakan yang juga berguna sebagai ruang pencerdasan
publik, penyampaian suara nurani rakyat langsung kepada
Presiden dalam bentuk Surat Cinta untuk Presiden,
hingga aksi dan penyikapan BEM se-UGM sebagai suara
bersama dalam evaluasi terhadap pemerintahan Jokowi-JK
selama setahun. Ini belum termasuk plan membuat buku
sebagai tanggung jawab intelektual mahasiswa yang kami
emban.
Akhirnya, seiring mobilitas negara yang terus
menyongsong cita-citanya, adalah satu keniscayaan sebagai
entitas mahasiswa apalagi mahasiswa Gadjah Mada untuk
semakin mengokohkan iklim peduli dan bergerak kepada
masyarakat Indonesia melalui gerakan ini. Serta secara
sederhana, mampu menjadi referensi bagi BEM kampus
manapun, dan masyarakat secara umum. Semoga gerakan ini
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

343

menjadi suatu metode yang kita pilih agar tetap terus


berkontribusi nyata sebagai anak bangsa yang akan ikut
melanjutkan estafet perjuangan menjadikan Republik ini
menjadi Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.
#Menuju1TahunJokowiJK
#GerakanKawalNawacita
#AyoBergabungBersamaKami
Hidup mahasiswa Indonesia
Hidup rakyat Indonesia
Paham tanpa berpihak tuli,
Berpihak tanpa paham buta
Didiklah penguasa dengan perlawanan
(Pramoedya Ananta Toer

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

344

Rumah Bhinneka Tunggal Ika


By: Insan Kamil

Aku dan engkau...


Berada dalam pusaran peadaban yang berbeda
Terpisah dalam ragamnya lingkaran istiadat dan budaya
Tapi kita bertemu pada titik yang identik
Melalui jejak-jejak perjuangan bangsa yang heroik
Kabilah dan suku, nasab dan strataku
Ia hanya bagian dari identitas mendaku
Semu, tetapi tentu saja berlaku
Kami dan kalian...
Kulit raga boleh tak sama warna
Apalagi bentuk rupa yang memang tak akan sama
Tapi asa dan cita tertuju pada satu titik yang serupa
Hati dan pikiran boleh siapapun tak dapat duga
Tapi derap langkah harmoni selalu bersahaja
Ada asa, cinta dan cita yang erat tergantung pada langitlangit realita
Kita dan mereka...
Mirip tak berarti persis sama
Bergabung tak berarti melebur
Bersatu tak berarti melarut
Ia ranah dimana perbedaan menjadi asasi hakikat
Keanekaragaman menjadi perihal yang sifatnya melekat
KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

345

Bukankah pelangi menjadi lebih indah dengan aneka


warnanya?
Bukankah dunia tampak suram saja jika hanya wujud hitam
dan putih terasa?
Saudaraku...
Satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa kita
Bukankah Tuhan sudah firmankan dalam kitab sucinya...
Wahai manusia...
sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari laki-laki dan
perempuan
Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa
bersuku-suku agar saling mengenal
mengenal yang melahirkan rasa sayang
sayang yang melahirkan rasa cinta
cinta yang mengikat hati
cinta yang mampu menjembatani makna jiwa dan ragawi
Keberagaman adalah jalan
Jalan pulang menuju rumah makrifat dan rahmat Tuhan
Boleh jadi berbeda nama jalanku dan jalanmu
Tapi tujuku dan tujumu bertemu di noktah yang satu
Jalan ini jalan dimana sang pengembara harus mau
Saling membantu, saling melengkapi dan memaknai
Saling memahami, saling memberi arti
Saling menerima kelebihan serta kurangan satu sama lain
Bahu membahu membangun peradaban madani
Memenuhi semua janji kemerdekaan negeri yang telah
terpatri

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

346

Aku dan engkau...


Kami dan kalian...
Kita dan mereka...
Bernaung di bawah satu atap rumah permai nan indah
ia disebut rumah Indonesia,
dan kali ini kita lagi-lagi diseru
Untuk kembali pulang ke rumah itu
Rumah yang disebut rumah Indonesia
Rumah Bhinneka Tunggal Ika...

Asrama peradaban R3 Jogja,


22 November 2014

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

347

KEMENTRIAN KAJIAN STRATEGIS BEM KM UGM

348

Anda mungkin juga menyukai