menjadi
peluang
usaha
melalui
ide-ide
anda,
menyusun
rencana/program kerja untuk mencapai tujuan usaha sehingga pada akhirnya anda
akan menjadi pengendali usaha (business driven). Ide-ide/Gagasan-gagasan anda
ini dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar,
menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Selanjutnya
anda mampu membuat perencanaan untuk memulai usaha serta mencapai tujuan
dan sasaran usaha.
Pada prinsipnya kemampuan seseorang untuk melihat peluang usaha dan
membuat perencanaan usaha pun berbeda-beda, tergantung pada tingkat
kreativitas yang muncul dalam bentuk ide-ide tertentu, evaluasi dan pengamatan
21
secara terus-menerus serta kejelasan rumusan program kerja, tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai serta strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran usaha.
Relevansi dari Modul II ini adalah bahwa ide-ide /gagasan-gagasan anda
dengan kreativitas dan inovasi tertentu dapat menjadi peluang untuk melahirkan
suatu usaha/kewirausahaan dan selanjutnya untuk membuat perencanaan
kewirausahaan. Patut diingat bahwa ide-ide tersebut seringkali bukan merupakan
ide asli wirausaha namun bisa saja merupakan hasil pengamatan dan penerapan
ide-ide orang lain, yang selanjutnya akan menjadi peluang. Demikian pula halnya
dengan perencanaan, hendaknya sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan
dicapai oleh usaha.
Tujuan pembelajaran /Kompetensi dari Modul II ini adalah bahwa anda
diharapkan dapat mengidentifikasi ide-ide/sumber-sumber gagasan baru untuk
berwirausaha, mengidentifikasi sumber-sumber potensial peluang berwirausaha,
menentukan jenis-jenis kewirausahaan yang dapat dilakukan, menganalisis
peluang usaha, menentukan strategi untuk memanfaatkan peluang usaha,
melakukan kerjasama usaha untuk meningkatkan daya saing produk dari suatu
kewirausahaan, serta menyusun perencanaan usaha. Untuk memudahkan anda
mempelajari isi Modul II ini serta mengetahui kaitan antara materi-materinya,
maka berikut ini dikemukakan urutan materi tersebut, yakni: sumber-sumber
gagasan baru untuk berwirausaha, sumber-sumber potensial peluang usaha, jenisjenis kewirausahaan yang dapat dilakukan, analisis peluang usaha, strategi untuk
memanfaatkan peluang usaha, kerjasama usaha dan perencanaan usaha. Ketujuh
aspek dari materi tersebut masing-masingnya diuraikan berikut ini.
2.2. Penyajian
2.2.1. Peluang Usaha dalam Kewirausahaan
2.2.1.1. Sumber-sumber Potensial Peluang
Sumber-sumber potensial peluang dapat digali dengan lima cara, yaitu: 1)
menciptakan produk baru dan berbeda; 2) mengamati pintu peluang; 3) analisis
22
Berapa besarnya?
Berapa persen target yang ingin dicapai dari segmentasi pasar tersebut?
merupakan
suatu
inovasi
berdasarkan
ide/gagasan
tentang
23
24
Gambar 1. Bebek, Bebek Goreng dan Aneka Produk Sumber Protein Hewani.
(Courtesy: Trubus No. 481, Edisi Desember 2009, p. 30. Itik 60 Hari Panen).
pesaing.
Analisis risiko finansial dapat dilakukan, misalnya dengan
memperhatikan kemampuan modal untuk mendapatkan bahan
baku, bahan penunjang serta melaksanakan proses produksi dan
25
yang
perlu
dilakukan
untuk
26
Ketika
mendengarkan
radio
tentang
berita
bencana
alam
yang
bahan bangunan.
Ketika mendengar cerita teman/saudara tentang kelahiran, perkawinan,
dsb. dapat menjadi gagasan bagi anda untuk berwirausaha dengan menjual
pakaian dan perlengkapan bayi, ibu hamil, menjadi event organiser
perkawinan, dsb.
Ketika mendengarkan suara alam: sumber gagasan/ide untuk membuat
nada dering suara jangkrik, suara kokokan ayam, deburan ombak,
gemericik air, dsb.
c) Lidah
Contoh:
- Ketika merasakan minuman: sumber ide untuk membuat minuman dengan
sensasi rasa khusus, minuman dingin dari aneka jus buah lokal, minuman
panas (kopi aneka rasa). Contoh: Es teller, kopi Joss khas Yogyakarta
-
27
d) Hidung
Contoh:
- Ketika mencium bau harum atau bau sedap: timbul ide untuk membuat
produk aromatherapy, kafe kopi yang menjual minuman kopi disertai
sensasi mencium kopi goreng, depot makan ayam bakar/ikan bakar/sei
juga tak terlepas dari rangsangan indera penciuman /hidung yang
menimbulkan selera makan pada konsumen, menanam tanaman edible
aromatic (tanaman penyedap masakan, misalnya kemangi, mint, basil,
-
28
tidak
nyaman?
Jika
timbul
rasa
nyaman,
mulailah
dsb.
Ketika mengidentifikasi suatu masalah: pahamilah sinyal-sinyal intuisi dan
lakukan tindak lanjut untuk menanggapi sinyal-sinyal awal tersebut serta
buktikan apakah intuisi tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.
Dari uraian di atas kita dapat mengetahui peran pancaindera dan intuisi
Kegiatan
yang
dilakukan
Bagaimana
tindak
lanjutnya
Keputusan yang
diambil/Aksi
yang dilakukan?
29
Apa yang
ada di
benak
anda?
Apa peluang
kewirausahaan yang
dapat anda tangkap?
Faktor
Industri
Faktor Perubahan
Definisi
Demografi
Perubahan
persepsi
Pengetahuan baru
Tidak diharapkan
Penyimpangan
Kebutuhan
Perubahan
30
struktur
31
bagiannya. Peluang ini memiliki risiko lebih besar dari pada peluang
tambahan.
Contoh: Pak Anton mencoba memperluas produknya dengan membuat tas,
dompet, dan ikat pinggang. Risiko peluang ini lebih besar dari peluang
tambahan karena ada kemungkinan tidak laku. Tetapi peluang ini dapat
menguntungkan karena ia bisa mendapat pelanggan baru dan dapat
meningkatkan karyawannya.
3. Peluang dobrakan, yaitu peluang yang dapat memberikan hasil luar biasa,
namun juga memiliki risiko besar karena membutuhkan pembiayaan cukup
besar untuk melakukan pembeliaan, pengembangan dan investasi. Peluang ini
juga membutuhkan manusia berkualitas tinggi (Depkop dan Pembinaan
Pengusaha Kecil RI dan LMFE-UI, 1996).
Contoh: Sebuah perusahaan ayam goreng yang kini menjadi perusahaan waralaba
terkenal yaitu KFC, pada awalnya adalah perusahaan berskala kecil.
Dengan memiliki standar kualitas dan rahasia dalam hal peracikan
bumbu, pemilihan bahan dan alat, serta teknik penyajian, uasaha tersebut
lalu berkembang pesat. Awalnya, ketika produk tersebut dihasilkan, tidak
ada perusahaan besar yang mau membeli hak ciptanya dan kemudian
memproduksinya, karena dianggap terlalu memerlukan dana. Kemudian
ada perusahaan berskala kecil, yang berani mengambil peluang itu.
Ternyata, terbukti bahwa bidang usaha ini menguntungkan dan saat ini
banyak perusahaan lain yang mengikuti jejaknya.
Setelah menentukan bentuk dan jenis usaha yang akan dipilih, ditentukan
bentuk kepemilikan usaha, seperti berbentuk perusahaan perorangan, persekutuan,
(partnership), perseroan (corporation), atau firma. Sesudah itu, tentukan pula
tempat usaha yang akan dipakai. Hal ini penting karena pemilihan tempat usaha
harus mempertimbangkan aspek efisiensi dan efektifitas. Selain itu, tentukan pula
organisasi intern usaha, dan fungsi manajerial serta lingkungan usaha baik
lingkungan mikro maupun makro. Lingkungan mikro misalnya pemasok, pembeli
atau pelanggan, karyawan, dan distributor; sedangkan lingkungan makro meliputi
lingkungan ekonomi, teknologi, sosiopolitik, dan lingkungan demografi serta gaya
32
Kecenderungan
Ekonomi
Faktor Demografi
dan Gaya Hidup
PELUANG
Lingkungan
BARU
Sosial Politik
Kemajuan
Teknologi
Gambar 4. Analisis Dampak Silang
2.2.1.3. Menganalisis Peluang Berwirausaha
Untuk dapat memanfaatkan peluang berwirausaha, wirausahawan perlu
melakukan analisis tentang: 1) segmentasi pasar, 2) permintaan, 3) saluran
pemasaran, 4) pesaing, dan 5) industri. Kelima jenis analisis tersebut masingmasingnya diuraikan sebagai berikut:
1. Analisis segmentasi pasar dapat dilakukan berdasarkan:
a. Lokasi geografis, misalnya baju hangat lebih laku terjual di daerah
pegunungan daripada di daerah pantai yang panas.
b. Aspek kependudukan, misalnya dengan melihat pesatnya pertumbuhan
penduduk di Kota Kupang, maka Perusahaan Belanja Terus
memutuskan untuk membuka cabang berupa mall-nya di daerah
tersebut.
33
34
35
Contoh: Pak Tamelab, seorang pengusaha daging sei sapi di Kota Kupang,
memasarkan produknya dengan dua cara. Pertama, dijual di kios kecil
miliknya sendiri, ke dua, dititipkan di toko besar di pusat kota. Pertama,
ia menghitung biaya yang dikeluarkan, kemudian ia menghitung
efisiensi pemasaran masing-masing saluran pemasarannya, setelah itu ia
membandingkan keduanya.
- Memasarkan di toko kecil milik sendiri:
a. Biaya produksi (tenaga kerja, bahan baku, dll) Rp.5.000.000,- per 100 kg
sei. Jadi, biaya produksinya rata-rata Rp.50.000,-/kg.
b. Biaya pemasaran (upah penjaga toko, listrik, dll) Rp.100.000,- per 100 kg
sei, jadi biaya pemasaran Rp.1.000,-/kg.
c. Harga jual sei Rp.70.000/kg.
d. Efisiensi pemasarannya = (Rp.50.000 + Rp.1.000) : Rp.70.000 = 0,73.
- Memasarkan di toko besar/Swalayan:
Biaya produksi Rp.5.000.000,- per 100 kg seI, tetapi toko besar tersebut
meminta Pak Tamelab untuk mengirimkan seI sebanyak 300 kg.
a. Biaya pengiriman 300 kg seI ke toko besar = Rp.150.000,-.
b. Biaya produksi rata-rata per kg seI sebesar
(300 x Rp.50.000) + Rp.150.000,- = Rp.50.500,300
Analisis pesaing dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
dari pesaing perusahaan anda, lalu dibandingkan dengan kelebihan dan
kekurangan perusahaan anda. Berdasarkan perbandingan ini anda dapat
memanfaatkan peluang usaha. Analisis industri dilakukan untuk mengetahui
industri apa saja yang dapat mendukung produksi anda atau yang dapat memakai
produksi anda.
Berdasarkan peluang usaha dan analisis yang dilakukan bila ternyata
peluang tersebut cukup besar manfaatnya, maka anda dapat mulai bersiap-siap
untuk menggarap peluang tersebut. Karena jika tidak digarap, maka peluang
tidak pernah akan menjadi usaha yang nyata. Berkaitan dengan hal ini, ada
sebuah pepatah Cina yang menyatakan bahwa : Peluang itu banyak, namun
kesempatan hanya sedikit. Artinya, suatu peluang perlu direalisasikan jika anda
tidak ingin peluang itu diambil orang lain, sehingga anda pun akan kehilangan
kesempatan untuk mewujudkan peluang tersebut.
2.2.1.4. Stategi Memanfaatkan Peluang Usaha
36
teknologi,
terjaminnya
pasokan
maupun
pasar
dan
untuk
37
satu
bentuk
kerjasama
yang
terkenal
adalah
kerjasama
38
sasaran yang akan dicapai, potensi yang dimiliki serta faktor pendorong dan
penghambat yang mungkin ada.
Pada prinsipnya, perencanaan berisi rencana kerja untuk masa yang akan
datang, suatu masa yang belum pasti. Oleh karena itu perencanaan mencoba
mengantisipasi keadaan masa yang akan datang untuk mencapai sasaran tertentu.
Keberhasilan pencapaian sasaran organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Kombinasi faktor yang berbeda dapat menghasilkan kombinasi output yang
berbeda juga.
Keadaan masa yang akan datang memang sulit diperkirakan karena
keadaan bisa berubah dengan cepat. Perubahan dapat disebabkan dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Kemampuan karyawan akan terus meningkat
sesuai dengan bertambahnya pengalaman dan secara periodik mendapat promosi
atau penugasan baru. Faktor lingkungan, kebutuhan masyarakat konsumen,
tersedianya bahan baku dan bahan penunjang, teknologi dan kebijaksanaan
pemerintah yang terus berubah dapat membawa dampak tertentu terhadap kondisi
sutau perusahaan/kewirauahaan.
Perencanaan mencakup empat aspek, yakni: 1) analisis prospek usaha, 2)
antisipasi keadaan masa yang akan datang berdasaran keadaan sekarang, 3)
analisis kecenderungan perubahan, dan 4) menyusun strategi usaha. Keempat
aspek tersebut diuraikan berikut ini:
2.2.2.1. Analisis Prospek Usaha
Setiap orang yang membuka usaha mandiri perlu memperhatikan prospek
usaha, yaitu jenis usaha yang diperkirakan dapat dilaksanakan dan bisa berhasil.
Pemilihan alternatif usaha yang akan dikembangkan perlu didasarkan pada latar
belakang kemampuan dan motivasi pribadi serta pertimbangan-pertimbangan
tertentu. Pertimbangan-pertimbangan tersebut meliputi lima tahap berikut:
Tahap pertama berdasarkan latar belakang kemampuan dan motivasi
pribadi seseorang, maka dapat dipertimbangkan alternatif jenis usaha apa yang
39
akan dilaksanakan. Kemampuan dan motivasi pribadi akan menjadi dasar untuk
memulai suatu usaha.
Contoh: Seorang sarjana peternakan, misalnya, dengan dengan latar belakang
pendidikan yang dimilikinya berusaha untuk membuka peternakan ayam
buras petelur;usaha kebun pakan, usaha pengolahan pakan lokal sebagai
pakan komersial untuk ternak sapi, babi dan ayam; serta usaha abon,
dendeng, dan sei sapi, dsb.
Tahap ke dua, perlu potensi pasar yang lebih besar. Untuk itu seseorang
mungkin perlu mengadakan peninjauan atau mewawancarai beberapa orang. Di
samping itu perlu diperhatikan para pesaing yang sudah ada, yang mungkin sudah
lebih menguasai hubungan dengan konsumen.
Contoh:
Rencana pembukaan usaha peternakan ayam buras petelur karena adanya
potensi pasar berupa naiknya permintaan akan telur ayam buras oleh
industri jamu seperti STMJ, perusahaan bakery, dsb.
Rencana pembukaan kebun pakan karena adanya usaha penggemukan
ternak sapi atau kambing di sekitar kita.
Tahap ke tiga, perlu dijajaki kemungkinan memperoleh bahan baku,
bahan penunjang dan peralatan yang akan dipergunakan. Dalam hal ini perlu
diperhatikan juga tentang sukar atau mudahnya memperoleh bahan baku, bahan
penunjang serta peralatan pendukung dengan tingkat harga yang layak.
Contoh : CV. Tambers-Kupang bergerak di bidang pengolahan dendeng, abon, dan
sei sapi. Usaha tersebut dilakukan bukan saja karena pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki wirausahanya, tetapi didukung oleh
ketersediaan bahan baku yakni daging sapi segar; bahan penunjang
seperti bumbu, gula, dll; serta peralatan lainnya (pisau, tungku dan alat
masak, tempat penjemuran, dll). Semua bahan dan peralatan yang
dibutuhkan dalam kegiatan kewirsauhsaan tersebut mudah diperoleh di
40
usaha
Contoh:
yang
sesuai
dengan
latar
belakang
pendidikan
dan
41
petelur/pedaging,
kebun
pakan
untuk
mendukung
kewirausahaan
Analisis kesenjangan
Analisis pesaing
42
dipengaruhi oleh musim atau tersedianya bahan baku yang tergantung pada
musim. Siklus produksi bisa juga terjadi karena siklus pergantian alat-alat
produksi.
Dari analisis permintaan dan siklus produksi maka kesenjangan pasar
dapat diperkirakan pada periode-periode tertentu. Sesuai dengan perkiraan
tersebut perusahaan dapat menyesuaikan produksi dan menyusun perencanaan
strategis. Disamping analisis siklus produksi dan analisis kesenjangan, tiap
perusahaan perlu memperkirakan potensi para pesaing terutama mengenai
pendatang baru, kapasitas tambahan, reaksi dan strategi tiap pengusaha terhadap
antisipasi prospek keadaan serta kemungkinan adanya barang substansi.
Dalam kegiatan usaha yang menghasilkan
- Perubahan permintaan
konsumsi:
Masyarakat
dengan
pendapatan
43
tinggi
lebih
produksi
dapat
bertambah,
jika
direncanakan
adanya
petelur
menjadi
semakin
tua.
Solusinya
dengan
dengan
menghilangkan
pertimbangan
kejenuhan.
untuk
Semua
promosi
perubahan
dan
rotasi
untuk
tersebut
dapat
44
45
Pertanyaan Strategis
Analisis
SDM
tentang Bagaimana cara pengembangan
keterampilan dan kemampuan SDM agar usaha sukses di pasar?
menerapkan strategi
Analisis pesaing
Kemampuan
menopang Apakah keunggulan strategi perlu
keunggulan strategi usaha dan dipertahankan?
modifikasi
strategi
terhadap
perubahan permintaan dan peilaku
strategi persaingan baru
Interaski
perusahaan
masyarakat luas
3.3. Penutup
3.3.1. Rangkuman
46
baik
didasarkan
kepada
keadaan
sekarang,
kemungkinan
atau
47
b. Perubahan harga
d. Antisipasi keadaan masa depan
48
Daftar Pustaka
Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia dan
LMFE- UI. Mobilisasi dan Pengelolaan Sumber Daya, Versi B3. POKJA
Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta.
Ekotama, S., 2008. Berbisnis dengan Otak Kanan. Penerbit MedPress,
Yogyakarta.
Jelantik, I G.N., M.L. Mullik, dan R.R. Copland, 2009. Cara Praktis Menurunkan
Angka Kematian dan Meningkatkan Pertumbuhan Pedet Sapi Bali melalui
Pemberian Pakan Suplemen. Undana Press, Kupang.
Malelak, G.E.M., 2010. Sei, Daging Asap Khas Timor. Penerbit lamalera,
Yogyakarta.
Pos Kupang, Edisi Minggu, 16 Mei 2010, p. 8. Iklan Produk Lokal Olahan dari
Toko Sudi Mampir, Kupang.
Suryana, 2000. Kewirausahaan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Trubus No. 481, Edisi Desember 2009, p. 30. Itik 60 Hari Panen.
Wiratmo, M., 2001 Kewiraswastaan. Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis.
Edisi Pertama. Penerbit PT. BPFE- UGM, Yogyakarta.
49