Anda di halaman 1dari 4

Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik

secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan


masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi
legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem
oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan
hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri
Penggunaan Debat :
Dalam masyarakat demokratis,debat memegang peranan penting anatara lain :
1. Dalam perundang-undangan
2. Dalam politik
3. Dalam perusahaan atau bisnis
4. Dalam hukum dan
5. Dalam pendidikan .
Jenis-jenis Debat :
Berdasarkan bentuk,maksut,dan metode-nya maka debat dapat' diklasifikasikan
atas tipe-tipe atau kategori, yaitu :
a) Debat Parlementer / Majelis ( assembly or parlementary debating )
Adapun maksud dan tujuan majelis ialah untuk memberi dan menambahi
dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin
menyatakan pandangan dan pendapatnya pun berbicara mendukung atau
menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis .
b) Debat Pemeriksaan ulangan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan
terdahulu (cross-examination debating).
Adapun maksud dan tujuan perdebatan ini ialah mengajukan serangkaian
pertanyaan yang satu sama lain erat berhubungan,yang akan menyebabkan para

individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh
oleh sang penanya.
c) Debat Formal,Konvesional,atau Debat Pendidikan ( Formal,Conventional,or
Educational debating )
Tujuan debat formal adalah memberi kesempatan bagi dua tim pembicara
untuk mengemukakan kepada para pendengar sejumlah argument yang
menunjang atau yang membantah suatu usul . Setiap pihak diberi jangka waktu
yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan .
Ketiga tipe ini dipergunakan disekolah-sekolah dan perguruan tinggi,tetapi
debat parlementer merupakan ciri badan-badan legislatif . Debat pemeriksaan
ulangan adalah suatu teknik yang dikembangkan dikantor-kantor pengadilan,dan
debat formal didasarkan pada konversi-konversi debat bersama secara politis .
Sikap dan Teknik Berdebat
Para anggota debat yang tidak berpengalaman sering kali menimbulkan
kebencian

para

pendengar

karena

sifat

mereka

suka

bertengkar,suka

bercekcok,dan menganggap dirinya selalu benar. Seorang pendebat haruslah


bersifat rendah hati, wajar,ramah,dan sopan tanpa kehilangan kekuatan dalam
argument-argumennya . Dia harus menghindarkan pernyataan yang berlebihlebihan terhadap kasusnya dan mempergunakan kata-kata dan ekspresi-ekspresi
yang samar-samar yang tidak dikehendaki oleh faktanya ,dengan perkataan lain
justru tidak menunjang kasus yang dikemukakannya .
Norma-norma dalam berdebat :
Bila kita ingin mencapai tujuan yang sebenarnya harus sesuatu perdebatan,maka
mau tidak mau haruslah ditunjang dengan sebaik-baiknya oleh beberapa hal.
Semua pembicara hendaklah memiliki :
a. Pengetahuan yang sempurna mengenai pokok pembicaraan;
b. Kompetensi atau kemampuan menganalisis;
c. Pengertian mengenai prinsip-prinsip argumentasi;
d. Apresiasi terhadap kebenaran fakta-fakta;
e. Kecakapan menemukan buah pikiran yang keliru dengan penalaran;

f. Keterampilan dalam pembuktian kesalahan ;


g. Pertimbangan dalam persuasi;
h. Keterarahan,kelancaran,dan kekuatan dalam cara atau penyampaian pidato.
Debat Kompetitif
Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa
dilakukan ditingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai
pertandingan dengan aturan ("format") yang jelas dan ketat antara dua pihak yang
masing-masing mendukung dan menentang sebuah pernyataan. Debat disaksikan
oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk untuk menentukan pemenang dari
sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif adalah tim yang berhasil
menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih baik.
Debat Kompetitif dalam Pendidikan
Tidak seperti debat sebenarnya di parlemen, debat kompetitif tidak
bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti
kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur,
mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (bila
debat dilakukan dalam bahasa asing).
Namun, beberapa format yang digunakan dalam debat kompetitif
didasarkan atas debat formal yang dilakukan di parlemen. Dari sinilah muncul
istilah "debat parlementer" sebagai salah satu gaya debat kompetitif yang populer.
Ada berbagai format debat parlementer yang masing-masing memiliki aturan dan
organisasinya sendiri.
Kejuaraan debat kompetitif parlementer tingkat dunia yang paling diakui
adalah World Universities Debating Championship (WUDC) dengan gaya British
Parliamentary di tingkat universitas dan World Schools Debating Championship
(WSDC) untuk tingkat sekolah menengah atas.
Kompetisi debat bertaraf internasional umumnya menggunakan bahasa
Inggris sebagai pengantar. Tidak ada bantuan penerjemah bagi peserta manapun.
Namun, beberapa kompetisi memberikan penghargaan khusus kepada tim yang

berasal dari negara-negara yang hanya menggunakan bahasa Inggris sebagai


bahasa kedua (English as Second Language - ESL).
Negara-negara yang terkenal dengan tim debatnya antara lain Inggris,
Australia, Irlandia, dan Amerika Serikat. Di Asia, negara yang dianggap relatif

kuat antara lain Filipina dan Singapura.


Debat Kompetitif di Indonesia
Di Indonesia, debat kompetitif sudah mulai berkembang, walaupun
masih didominasi oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat
parlementar pertama di tingkat universitas adalah Java Overland Varsities English
Debate (JOVED) yang diselenggarakan tahun 1997 di Universitas Katolik
Parahyangan, Bandung, dan diikuti oleh tim-tim dari berbagai wilayah di P. Jawa.
Kejuaraan debat se-Indonesia yang pertama adalah Indonesian Varsity English
Debate (IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini (2006), kedua
kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di universitas yang
berbeda.
Sejak 2001, Indonesia telah mengirimkan delegasi ke WSDC. Delegasi
tersebut

dipilih

setiap

tahunnya

melalui

Indonesian

Schools

Debating

Championship (ISDC) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan


Nasional bekerjasama dengan Association for Critical Thinking (ACT)
Kelas Dua Ge. 2012. Makalah Debat Keterampilan Berbahasa.
Dalam

http://http://kduage.blogspot.co.id/p/debat_21.html.

(diakses tanggal 15 Mei 2016)


https://id.wikipedia.org/wiki/Debat. (diakses tanggal 15 Mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai