Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis debat. Pahami dengan saksama.
1. Debat Parlementer (Majelis) Debat parlementer merupakan jenis debat yang dilakukan terkait konsep parlementer, seperti tema perundang-undangan. Dalam debat parlementer anggota debat biasanya memberikan usulan atau menambah dukungan terhadap rancangan undang-undang. Anggota parlemen berhak mengajukan pendapat, baik untuk mendukung atau menentang usulan yang telah disampaikan dan disertai alasan yang kuat setelah mendapat izin dari pihak majelis debat. Pembatasan waktu debat dapat diatur oleh tindakan parlementer majelis tersebut. Debat parlementer digunakan di badan-badan legislatif. 2. Debat Pemeriksaan Ulangan Dalam debat ini, kedua pihak akan mengajukan serangkaian pertanyaan yang saling berhubungan erat satu sama lain. Akibatnya, pihak individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan oleh sang penanya. Debat pemeriksaan ulangan biasanya dikembangkan di kantor-kantor pengadilan. Teknik ini memang agak sulit dan menuntut keterampilan berbahasa tinggi yang ada hubungannya dengan permasalahan. 3. Debat Formal, Konvensional, atau Pendidikan Debat formal bertujuan untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan sejumlah argumen yang menunjang atau membantah suatu usul kepada para pendengar. Setiap pihak diberi jangka waktu sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan. Debat ini bersifat kompetitif. Tujuannya melatih dan mendidik peserta debat ketika menyampaikan pendapat dan memberikan solusi secara logis dan kritis atas sebuah permasalahan. Debat ini menghasilkan keputusan yang lebih terarah untuk mengembangkan kemampuan di kalangan peserta debat. Kemampuan tersebut seperti mengutarakan pendapat secara masuk akal, jelas, dan runtut; mendengarkan pendapat yang berbeda; serta kemampuan berbahasa dan berkomunikasi untuk publik.