Imajiner
j
Z = a+jb
Ril
-j
b. Operasi pengurangan
Misalkan : Z1 = a + jb, dan Z2 = c + jd, maka :
Z = Z1 - Z2 = (a + jb ) - ( c+ jd ) = ( a - c ) +-j( b - d)
Contoh : Z1 = 3 + j4, dan Z2 = 2 j2,
Z = Z1 + Z2 = (3+ j4 ) - ( 2 - j2 ) = ( 3 - 2 ) + j( 4 (- 2 )) = 1 + j6
c. Operasi perkalian
Misalkan : Z1 = a + jb, dan Z2 = c + jd, maka :
Z = Z1 . Z2 = (a + jb ) ( c+ jd ) = (a.c) + j( a.d) + j(b.c) (b.d)
Contoh : Z1 = 3 + j4, dan Z2 = 2 j2,
Z = Z1 + Z2 = (3+ j4 ) ( 2 - j2 ) = (3.2) - j(3.2) + j(4.2) +(4.2)
= 14 - j2
Penulisan Bilangan Komplek dalam bentuk elsponensial
Berdasarkan identitas euler bahwa :
e j cos j sin
a
b
, sin
Z
Z
atau tgn
b
a
Imajiner
Z a2 b2
b Z sin
Ril
a Z cos
4 2 2 2 4,47
2
0
26,6
4
32 4 2 5
3
0
53,13
5
Z 553,13 0
cos 1
Z 5 cos(53,13 0 ) j 5 sin(53,130 ) 3 j 4
Z 1 Z 1 1
Z 2 Z 2 2 ,
dan
maka :
Z 1 1
Z1
Z1
1 2
Z2
Z 2 2
Z2
Z 1 Z 1 1
dan
Z 2 Z 2 2 ,
maka :
Z 1 Z 2 Z 1 1 Z 2 2 Z 1 Z 2 1 2
Elemen elemen aktif berupa sumber tegangan dan sumber arus listrik.
Gambar Simbol Sumber tegangan arus bolak balik & sumber arus
Resistansi
Resistansi merupakan elemen pasif rangkaian listrik berupa resistor (tahanan)
yang akan mengubah energi listrik menjadi energi panas, oleh karena itu resistansi
dinyatakan sebagai bilangan ril (nyata).
R
Reaktansi
Reaktansi merupakan elemen pasif rangkaian listrik yang dapat berupa
induktor atau kapsitor. Kedua elemen ini memiliki sifat hanya menyimpan energi
listrik dan melepaskannya kembali, sehingga reaktansi dinyatakan sebagai bilangan
khayal (imajiner). Reaktansi yang bersifat induktif disebut reaktansi induktif, dengan
nilai dinyatakan sebagai berikut :
X L jL j 2 fL (ohm)
j XL
Sedangkan reaktansi kapasitif dinyatakan sbagai berikut :
Xc
1
1
1
j
j
jc
c
2 fc
(ohm)
1
c
Impedansi
Suatu rangkaian elemen-elemen pasif R, L dan C dinyatakan sebagai suatu
impedansi Z yang memiliki komponen bilangan ril dan imajiner.
Z R jX
Reaktansi induktif
Reaktansi kapasitif
R2 X
X
R
, cos
Z
Z
atau tgn
X
R
Contoh-contoh soal
1. Tentukanlah nilai reaktansi dari masing-masing induktor 3 mH dan kapasitor 2mF
jika kedua elemen tersebut terhubung dengan sumber tegangan 220 Volt , 50 Hz.
Jawab :
X L 2fL ( 2)(3,14)(50)(3 x10 3 ) 9,42 ohm
Xc
1
1
1,6 ohm
2fc
(2)(3,14)(50)(2 x10 3 )
.
Jawab
a.)
R = 2 ohm,
Z R 2 j0
2
0
2
Z R 2 , cos 1
Z R Z R 20 0
b)
XL = j 4 ohm
Z L 0 j4
4
0
90
4
Z R 4 , sin 1
Z L Z L 490 0
c)
Xc = -j 2
ZC 0 j2
2
Z R 2 , sin 1 90 0
2
Z L Z L 2 90 0
d) Z = R + jXL = 3 + j4
32 4 2 5
4
0
53,13
5
sin 1
Z 553,130 ohm
e) Z = R jXc = 3 - j4
Z
3 2 ( 4) 2 5
4
0
53,13
5
sin 1
Z 5 53,13 0 ohm
3 2 ( 2) 2 3,6
2
33,75 0
3,6
Z 533,75 0 ohm
sin 1
Sunber tegangan AC
Sumber tegangan AC dinyatakan dalam bentuk persamaan :
V Vmax Sin t )
Vs
Z
1000 0
20 53,310
553,310
I 20 sin t 53,310
Contoh soal :
Diketahui sebuah rangkaian paralel sebagai berikut :
Dengan : Vs = 50 sin t
R = 4 ohm
jXL = 5 ohm
-jXc = 10 ohm
Tentukan arus total yang ditarik dari sumber tegangan.
Jawab
Misalkan : Z 1 R jX L 4 j 5
Z1
4 2 5 2 6,4
5
51,4 0
6
,
4
Z 1 6,451,4 0
sin 1
Z 2 jX c j10
Z 2 1090 0
Z eq
Z1 Z 2
(6,451,4)(1090 0 ) 640141,4 0
Z1 Z 2
( 4 j 5) ( j10)
4 j5
640141,4 0
I
I
V
50 / 20 0
1,6 240,7 0 A
Z eq
22,1240,7 0
2 (1,6) sin(t 240,7 0 ) 2,62 sin(t 240,7 0 )
R
z
Dari diagram vektor beban terlihat ada 3 jenis daya yaitu daya akibat resistansi R
(daya aktif), daya akibat reaktansi X (daya reaktif) dan daya akibat impedansi
Z ( daya semu )
- Daya aktif dinyatakan dalam persamaan :
P Vrms I rms cos
(Watt)
R
V
rms ( I rms ) R
P Vrms I rms
Z
Z
P I rms
( watt )
(Var)
X
V
rms ( I rms ) X
Q Vrms I rms
Z
Z
Q I rms
X (Var )
( VA)
Z (VA )
Contoh :
1. Diketahui sebuah tegangan memenuhi persamaan sebagai berikut :
V = 311 sin t volt
Terhubung dengan sebuah impedansi beban Z = 30 + j40 ohm, tentukanlah daya
yang diakibatkan oleh beban tersebut.
Jawab :
Vmax
311
Z 30 j 40
220 volt
30 2 40 2 50
40
0
53,13
50
sin 1
Z 5053,13 0
I rms
2200 0
4,4 53,13 0 ampere
5053,13 0
220(4,4) 968 VA
Contoh :
Diketahui daya beban : P = 580,8 Watt dengan faktor daya 0,6 tentukanlah daya
reaktif dan daya semunya.
Jawab :
P
580,8
968VA
cos
0,6
Q S sin 968 sin cos 1 0,6 774,4 Var
Daya Lagging
Daya dikatakan lagging (tertinggal) jika fasa arus tertinggal dari fasa tegangan sejauh
sudut derajat listrik, hal ini berlaku untuk beban beban induktif.
Misal : suatu beban induktif dinyatakan sebagai impedansi :
Z R jX Z
V 0 0
V 0
I I m sin(t )
Z
Terlihat bahwa fasa arus tertinggal dari fasa tegangan sejauh sudut derajat
listrik .
S Vrms I rms
I rms
S
P jQ
Daya Leading
Daya dikatakan leading (mendahului) jika fasa arus mendahului dari fasa tegangan
sejauh sudut derajat listrik, hal ini berlaku untuk beban beban kapasitif
Misal : suatu beban kapasitif dinyatakan sebagai impedansi :
Z R jX Z
V 0
Z
I I m sin(t )
V 0 0
Terlihat bahwa fasa arus mendahului dari fasa tegangan sejauh sudut derajat
listrik .
S Vrms I rms
I rms
S
P jQ
Qc
S1
S2
Q1
Q2
2
P
cos 2
P
S2
S 2 P cos 2
S 2 P 2 Q2
2
S 2 P 2 Q2
Q2 S 2 P 2
Dengan demikian besarnya kapasitor bank adalah :
Qc Q1 Q2