Lansia
Lansia
EDISI REVISI II
Tim Revisi:
Prof. Dr. HAA. Subijanto, dr., MS
Dhani Redhono H., dr., Sp.PD
Yoni Frista Vendarani
FIELD LAB
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013
KATA PENGANTAR
sebagai
tuntutan
kebutuhan
materi
kesehatan
komunitas
khususnya
pada
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN..........................................
ii
KATA PENGANTAR.........................................
iii
BAB I.
PENDAHULUAN..............................
BAB II.
KAJIAN TEORI................................
BAB III.
PENCEGAHAN PENYAKIT
PADA KELOMPOK LANJUT
USIA...............................................
BAB IV.
22
KAJIAN ILMIAH
PEMBINAAN POSYANDU LANSIA
DAN PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA......................
24
BAB V.
STRATEGI PEMBELAJARAN...........
45
BAB VI.
PROSEDUR KERJA..........................
50
51
DAFTAR PUSTAKA...........................................
53
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penduduk
manusia
usia
lanjut
masih
mempunyai
kemampuan
kerja
dan
masih
rendahnya
derajat
kesehatan
masyarakat Lansia.
Pertambahan penduduk di Jawa Tengah telah
berhasil diturunkan dari 1,47 % pada tahun 1990 menjadi
5
bersama-sama
dengan peningkatan
dan
POSYANDU
efisien
LANSIA
perlu
didukung
merupakan
adanya
sarana
data.
pelayanan
kemitraan
antara
Pemda
Kabupaten
Oleh
B.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan laboratorium lapangan
diharapkan mahasiswa dapat memiliki kemampuan:
a. Mampu memahami peran dan fungsi posyandu
lansia.
b. Mampu menjelaskan cara pengisian dan penggunaan
KMS lansia.
c. Mampu menjelaskan kelainan-kelainan yang sering
terjadi
pada
lansia
beserta
pencegahan
dan
pengobatannya.
d. Memahami tatalaksana Diet Lansia dan pola hidup
sehat Lansia.
e. Melakukan penyuluhan kesehatan komunitas tentang
manfaat Posyandu Lansia dalam meningkatkan
kesehatan Lansia.
f. Melakukan pengumpulan dan analisis data tentang
program posyandu, prevalensi penyakit yang diderita
lansia, serta upaya kuratif dan rehabilitatif.
Geriatric
Depression
Scale
dan
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Etiologi
Proses menua (aging) adalah suatu keadaan alami
masalah
menyangkut
aspek
kesehatan
promotof,
pada
preventif,
lansia
kuratif
yang
dan
Sementara
Psikogeriatri
adalah
cabang
ilmu
Adanya
akumulasi
dari
penyakit-penyakit
degeneratif.
berbagai
sebab,
diantaranya
setelah
Hal-hal
yang
dapat
menimbulkan
gangguan
kearah
(deteriorisasi)
kerusakan
yang
progresif
kemerosotan
terutama
aspek
saat
seseorang
memasuki
masa
lansia
gangguan
maupun
atau
sosial,
kelainan
yang
fungsi
fisik,
selanjutnya
dapat
Gangguan jantung
Vaginitis
Kekurangan
gizi,
karena
pencernaan
kurang
14
kognitif
meliputi
proses
belajar,
persepsi,
psikososial
yang
berkaitan
dengan
keadaan
Tipe
Kepribadian
personalitiy),
Konstruktif
biasanya
tipe
ini
(Construction
tidak
banyak
15
Tipe
Kepribadian
Mandiri
(Independent
Tipe
Kepribadian
personalitiy),
pada
Tergantung
tipe
ini
(Dependent
biasanya
sangat
bergejolak,
tetapi
jika
pasangan
hidup
Tipe
Kepribadian
Bermusuhan
(Hostility
keinginan
diperhitungkan
yang
secara
kadang-kadang
seksama
tidak
sehingga
Tipe
Kepribadian
Kritik
Diri
(Self
Hate
pensiun
sering
diartikan
sebagai
kehilangan
menyiasati
pensiun
agar
tidak
maupun
negatif.
Dampak
positif
lebih
untuk
menentukan arah
terjadi
akan
semakin
menolak
untuk
perilaku
regresi
seperti
mudah
menangis,
bahkan
memelihara
kerabat
(care)
umumnya
dengan
penuh
ikut
membantu
kesabaran
dan
Field
Lab.
Tingkat
pendapatan
Lansia
Buruk
Kurang
Cukup
21
Baik
lebih
lansia
bisa
dibedakan
menjadi
daerah
sangat
penting
khususnya
pada
pemerintah
daerah
semacam
ini
akan
25
LANSIA
P
E
M
E
R
I
N
T
A
H
LANSIA
POTENSIAL
Penguatan
Usaha
Ekonomi
Produktif
Pelayanan
Kesehatan
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
Pelibatan
dalam
masyarakat
Posyandu
Lansia
LANSIA TDK
POTENSIAL
Di
dala
m
Panti
Jaminan
Kebutuh
an dasar
P
E
M
E
R
I
N
T
A
H
Di
luar
Panti
Jami
nan
sosial
Jaminan
Kesehata
n
Jamina
n
Kesehat
an
Masyarak
at
Keluarga
Pelayan
an &
pendam
pingan
26
B.
mulai
merasakan
kesepian
karena
semakin
a.
b.
yang
memberikan
otonomi
pada
dirinya.
c.
d.
puas
keinginan
dengan
kehidupannya.
Banyak
yang
kadang-kadang
tidak
diperhitungkan
secara
seksama
sehingga
29
e.
30
BAB III
PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA
LANSIA
menentukan
bagaimana
pelayanan
yang
lanjutnya
usia
maka
mengalami
berbagai
menjadi
hal
yang
sangat
penting
untuk
31
termasuk memberikan
Lansia
terhadap
pemerintah,
agar
fasilitasi
umum
bagi
lansia,
33
BAB IV
KAJIAN ILMIAH KESEHATAN LANSIA
Konsep Map
DATA
(Buku)
MASALAH
KESEHATAN
LANSIA
(Diagnosis
Penyakit
Degeneratif)
DOKT
ER
DATA
(Internet)
DATA
Hasil Lab
A.
Bukti
KEPUTUSAN
MEDIS
(ter-isolasi
atau
kesepian)
adalah
perasaan
34
tersebut
kurang
menimbulkan
percaya
diri,
perasaan
tidak
ketergantungan,
perannya
dapat
menimbulkan
konflik
atau
1. Ditinggalkan oleh semua anaknya karena masingmasing sudah membentuk keluarga dan tinggal di
rumah atau kota yang terpisah.
2. Berhenti dari pekerjaan (pensiun sehingga kontak
dengan teman sekerja terputus atau berkurang).
3. Mundurnya dari berbagai kegiatan (akibatnya jarang
bertemu dengan banyak orang).
4. Kurang dilibatkannya lanjut usia dalam berbagai
kegiatan.
5. Ditinggalkan oleh orang yang dicintai: pasangan
hidup, anak, saudara, sahabat, dll.
Kesepian akan sangat dirasakan oleh lanjut usia yang
hidup sendirian, tanpa anak, kondisi kesehatannya rendah,
tingkat pendidikannya rendah, introvert, rasa percaya diri
rendah, kondisi sosial ekonomi sebagai akibat pensiun
menimbulkan perasaan kehilangan prestise, hubungan
sosial, kewibawaan dsb. Jika lebih parah dapat berlanjut
menjadi depresi.
Penelitian
sosiologis
pada
tahun
2002
yang
yang
bersifat
motivasi;
kesulitan
dalam
keluhan
fisik
lainnya
seperti:
insomnia,
37
keterlambatan
dalam
penanganannya.
dan
mengalami
kematian
akibat
39
PENILAIAN
0 2 kesalahan = baik
3 4 kesalahan =
gangguan intelek
ringan
5 7 kesalahan =
gangguan intelek
sedang
8 10 kesalahan =
gangguan intelek berat
Bila penderita tak
pernah sekolah , nilai
kesalahan
diperbolehkan + 1 dari
nilai di atas
Bila penderita sekolah
lebih dari SMA,
kesalahan yang
diperbolehkan 1 dari
atas
lalunya
(entah
jabatannya
atau
karirnya,
syndrome
hampir
selalu
dialami
B.
sekitar tiga kali lipat dari jumlah lansia pada tahun 1990.
Kantor Menteri Kependudukan/BKKBN, 1999 menyatakan
bahwa pada tahun 1995 beberapa propinsi di Indonesia
proporsi lansianya jauh berada diatas patokan penduduk
berstruktur tua (yakni 7 %), yaitu antara lain : Daerah
Istimewa Yogyakarta (12,5%), Jawa Timur (9,46%), Bali
(8,93%), Jawa Tengah (8,8%) dan Sumatera Barat (7,98%).
Data statistik menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia
Indonesia pada awal abad ke 21 ini diperkirakan adalah
sekitar 15 juta orang dan pada tahun 2020 jumlah lanjut usia
tersebut akan meningkat sekitar 30 - 40 juta orang.
Pembangunan telah meningkatkan usia harapan
hidup
penduduk
Indonesia,
yang
diiringi
dengan
Sebagian
pelayanan
cukup
memadai,
mulai
44
keluarga
dalam
melakukan
perawatan
dan
pola
ditinggalkan dan
Lanjut
usia
sebaiknya
dirawat
oleh
c)
d)
memang
47
2.
Pemeriksaan
status
mental.
Pemeriksaan
ini
4.
5.
Pemeriksaan hemoglobin.
6.
7.
8.
dan
atau
ditemukan
kelainan
pada
Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kader mencatat lansia tersebut,
kemudian peserta yang sudah terdaftar di buku
register langsung menuju meja selanjutnya.
49
Meja 4 : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS
dan pemberian
makanan tambahan.
pemeriksaan dan
pengobatan ringan.
50
51
52
53
54
55
56
BAB V
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tahap persiapan:
kuliah
pengantar
Field
jadwal
Lab,
Sebelum
melakukan
pelaksanaan,
konfirmasi
diharap
terlebih
mahasiswa
dulu
dengan
57
instruktur
lapangan
(nomor
telepon
instruktur
Tujuan Pembelajaran
Alat/Bahan yang diperlukan
2.
Tahap Pelaksanaan:
Pengumpulan
laporan
dan
evaluasi
58
harus
Mahasiswa
laboratorium
di
memakai
lapangan,
jas
jas
lab
Mahasiswa
datang
Puskesmas,yaitu
sesuai
pukul
jam
07.30
kerja
menemui
Melaksanakan/mengikuti
kegiatan
KIE
yang
bersangkutan
instruktur
atau
dengan
petugas
puskesmas.
-
Mahasiswa
tidak
melakukan
Konseling
diperkenankan
langsung
pada
sasaran/ pasien.
-
59
Field
Lab/
Dosen
pengampu/pembimbing topik.
Jumlah
laporan
yang
dikumpulkan
untuk
60
Format Laporan :
Halaman cover
Lembar pengesahan instruktur lapangan Puskesmas dan
Fakultas
Daftar isi
I.
II.
III.
Pengisian KMS
Penyuluhan KIE
Senam lansia
Pembahasan
Berisi analisis SWOT (keberhasilan dan kendala
program pelaksanaan KIE Posyandu Lansia di
Puskesmas
setempat,
peluang
pengembangan
Penutup
61
V.
Daftar Pustaka
62
63
BAB VI
PROSEDUR KERJA
Menghubungi
pihak Puskesmas
masing-masing
Menyiapkan
Posyandu
kebutuhan
Lansia
peralatan
untuk
peraga
menyusun
KIE
model
BAB VII
SKALA PENILAIAN KIE POSYANDU LANSIA
No.
1.
2.
3.
Keterangan
0
Persiapan
Membuat rencana kerja KIE
Mengikuti kegiatan bimbingan dari
instruktur di Puskesmas
Sikap dan tingkah laku
Menunjukkan kedisplinan (datang
tepat waktu)
Menunjukkan kesiapan dan sikap
bersungguh-sungguh
dalam
mengikuti setiap kegiatan
Menunjukkan penampilan rapi dan
sikap sopan kepada staf Puskesmas
dan masyarakat
Pelaksanaan
Menghitung jumlah sasaran dan
target cakupan posyandu
Menyiapkan materi penyuluhan dan
kegiatan posyandu
Presentasi KIE Lansia
Memberi
penjelasan
terhadap
pertanyaan yang diajukan peserta
posyandu
Mengikuti kegiatan pemeriksaan
tekanan darah dan berat badan
Melengkapi pengisian Geriatric
Depression Scale dan MMSE
Mengikuti kegiatan: senam lansia
65
4.
Keterangan
Tatacara penilaian dengan grading 0-4
0
: tidak melakukan
: melakukan 40-60 %
: melakukan 60-80 %
Jumlah Nilai
NILAI : -------------------- X 100 % = ........................%
60
66
DAFTAR PUSTAKA
67
Foto Kegiatan
Peserta penyuluhan
68