Anda di halaman 1dari 3

Oleh : Muhammad Fajri Rasyid

NIM : 15/379955/TK/43220

DRY ICE/ ES KERING

Pengertian Es Kering
Es kering adalah bentuk padat dari CO2 (karbondioksida) dan memiliki bentuk seperti es atau
salju.. Es kering bersuhu sangat dingin yaitu -79oC dan akan mulai terbentuk pada tekanan lebih
dari 5 atm. Pada tekanan atmosfer, es kering akan tersublimasi pada suhu -78,5oC. Pada suhu
tersebut dan tekanan atmosfer maka es kering akan langsung berubah menjadi gas CO2. Es kering
ini tidak berwarna, dengan bau zesty asam, tidak mudah terbakar, dan sedikit asam.
Orang pertama yang mengamati adanya CO2 padat adalah seorang ahli kimia Perancis Charles
Thilorier pada tahun 1835, ketika membuka kontainer karbon dioksida cair yang telah diberi
tekanan. Kepadatan es kering bervariasi , tetapi biasanya berkisar antara sekitar 1,4 dan 1,6
g/cm3 ( 87-100 Ib/ft3 ). Massa jenis es kering biasanya berkisar antara 1,2 dan 1,6 kg/dm3 dan
massa molekul es kering adalah 44,01 g/mol.
Kontak langsung dengan es kering dapat menyebabkan luka bakar dingin karena es kering akan
dengan cepat menyerap panas dari tubuh. Penggunaan es kering dapat menimbulkan bahaya
pernapasan karena menggantikan udara di sekitar, sehingga akan terjadi kelebihan karbon
dioksida dan kurang oksigen pada saat bernapas. Jika kita menyegel es kerig dalam wadah
tertutup, maka tekanan dari es kering tersebut bisa menyebabkan wadah tersebut rusak atau
meledak.
Pembuatan Es Kering
CO2 pada suhu sekitar -79oC dan tekanan lebih dari 5 atm akan langsung membentuk fase
padatan tanpa melalui fase cair. Pada pembuatan es kering di pabriknya, CO2 yang normalnya
pada suhu ruangan dan pada tekanan 1 atmosfir berbentuk gas, didinginkan dan diberi tekanan
yang besar agar dapat menjadi benda padat (menjadi dry ice). Untuk memadatkan CO2 dari
bentuk gas, memerlukan suhu yang luar biasa dingin yaitu -79C. Cara ini biasa dilakukan untuk
kebutuhan es kering yang banyak.

Sementara untuk kebutuhan es kering yang sedikit, seperti untuk tujuan penelitian maka di
gunakan cara lain, yaitu es kering dibuat dengan membuka keran tangki karbon dioksida cair dan
meletakkan tas kain menutupi mulut keran. Campuran gas karbon dioksida dan es kering
diproduksi ketika gas cair yang terlepas mengembun pada kain. Cara ini cukup efektif untuk
membuat sejumlah kecil es kering untuk penggunaan di laboratorium.
Karbon dioksida cair dapat diproduksi dengan mengompresi gas karbon dioksida. Karena pada
saat diberi tekanan suhu meningkat maka diperlukan pendinginan. Karbondioksida akan mulai
menjadi cair ketika suhu kamar dengan tekanan 6.000 kilopaskal.
Es kering biasanya disimpan dalam kontainer terisolasi. Bila terkena udara, es ini segera
melepaskan gas karbon dioksida. Karena perbedaan suhu antara es kering dan lingkungan cukup
besar, maka perubahan fasa terjadi langsung dari padat ke gas, tanpa melalui fase cair.
Penggunaan Es Kering
Beberapa kegunaan dari es kering adalah:
1. Untuk menjaga agar makanan beku tetap terjaga dinginnya di tempat yang tidak
tersedia mesin pendingin karena temperaturnya yang sangat dingin yaitu: -78oC.
2. Sebagai pendingin dan pemberi efek asap di atas panggung-panggung. Caranya yaitu
dengan mencampurkan es kering dan air, yaitu mencipratkan sedikit air ke es kering. Ini
akan menciptakan suara mendesis dan es kering berubah menjadi karbon dioksida dalam
bentuk kabut atau asap tiruan.
3. Pertunjukan laser juga menggunakan es kering, yaitu untuk menghamburkan cahaya laser
sehingga lebih mudah dilihat.
4. Digunakan dalam proses pengawetan ikan. Es kering digunakan dengan cara
ditambahkan ke media pendingin es sehingga kemampuan menyerap panas ikan lebih
besar dibandingkan media es saja disebabkan oleh rendahnya titik suhu sublimasi dari es
kering, yaitu sekitar -78,5 oC (Junianto 2003).
5. Untuk membuat cairan berkarbonasi. Salah satu kegunaan karbon dioksida yang sering
dimanfaatkan adalah dalam pembuatan minuman berkarbonasi Memasukkan es kering ke
dalam air akan membuat es kering melepaskan karbon dioksida sehingga membentuk
gelembung-gelembung kecil.
6. Untuk membunuh hama di halaman. Dikarenakan karbon dioksida lebih berat
dibandingkan udara, keberadaannya akan mengusir udara dari tempat manapun. Sehingga
menyebabkan hama-hama tersebut kesulitan bernafas dan akhirnya mati.

Referensi
www.academia.edu/9247250/Dry_Ice
www.academia.edu/5350503/Es_kering
http://id.wikihow.com/Membuat-Es-Kering

Anda mungkin juga menyukai