Anda di halaman 1dari 6

Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang bersifat highly perishable, terutama pada kondisi

tropis ikan lebih cepat mengalami kemunduran mutu. Hal ini merupakan suatu fakta yang dapat
ditangani dengan cara menurunkan suhu tubuh ikan agar kesegarannya tetap maksimal.
Penurunan suhu tubuh ikan dapat dilakukan dengan media pendingin yang berfungsi untuk
menarik atau memindahkan panas dari dalam tubuh ikan ke bahan lain sehingga suhu tubuh
ikan rendah (Afrianto & Liviawaty 2005).

Penggunaan suhu rendah berupa pendinginan dan pembekuan dapat memperlambat proses-
proses biokimia yang berlangsung dalam tubuh ikan yang mengarah pada kemunduran mutu
ikan (Junianto 2003). Prinsip proses pendinginan dan pembekuan adalah mengurangi atau
menginaktifkan enzim dan bakteri pembusuk dalam tubuh ikan (Afrianto & Liviawaty 2005).
Penanganan ikan dengan menggunakan suhu rendah membutuhkan media pemindah panas
atau yang lebih dikenal dengan refrigerant. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai media
pendingin untuk penanganan ikan di antaranya es batu atau es balok, es kering, air dingin, es
ditambah garam, air laut yang didinginkan dengan es, air laut yang didinginkan secara mekanis,
dan udara dingin (Junianto 2003).

PROSES PEMBEKUAN
Es kering umumnya digunakan dengan cara ditambahkan ke media pendingin es sehingga
kemampuan menyerap panas ikan lebih besar dibandingkan media es saja. Kecepatan
penurunan suhu lebih cepat karena daya serap panas yang besar disebabkan oleh rendahnya
titik suhu sublimasi dari es kering, yaitu sekitar -78,5oC (Junianto 2003). Menurut Ilyas (1983),
rantai dingin (cold chain) merupakan usaha menjaga mutu ikan agar tetap segar dengan
menggunakan suhu rendah (0C atau beberapa derajat celcius di atas 0C) selama kegiatan
penanganan hingga sampai ke tangan konsumen.
Es yang sering dikenal dengan nama es balok atau es batu merupakan media pendingin yang
banyak digunakan dalam penanganan ikan, baik di atas kapal maupun di darat selama distribusi
dan pemasaran (Junianto 2003). Es balok (block ice), berupa balok es yang berukuran 12 - 60
kg per balok. Es balok yang akan digunakan sebelumnya es balok harus dipecahkan (Masyamsir
2001).

Es balok yang digunakan untuk pendinginan ikan harus dihancurkan terlebih dahulu menjadi
bentuk bongkahan atau diserut menjadi butiran-butiran yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu
besar. Ukuran pecahan butiran es kira-kira 1-2 cm3. Pemakaian butiran es yang terlalu besar
dan runcing dapat mengakibatkan kerusakan fisik ikan. Butiran es yang terlalu kecil akan
menyebabkan butiran es cepat melebur dan juga membendung aliran air ke bawah sehingga
terjadi genangan air antar lapisan ikan. Pemakaian es balok yang dihancurkan akan lebih baik
dari pada yang diserut karena akan diperoleh ukuran butiran es yang berbeda-beda dan
disarankan untuk tidak menghancurkan es balok di atas tumpukan ikan karena akan
mengakibatkan kerusakan fisik pada ikan (Junianto 2003).
Dikirim Yunias Sondoro
Dry Ice / Biang Es / Es Kering

Fakta Menarik Dry Ice

Dry ice juga dikenal dengan nama biang es dan es kering tentunya.

Adapun beberapa fakta menarik dari dry ice ini :

1. Orang pertama yang mengamati adanya CO2 padat adalah seorang ahli
kimia Perancis Charles Thilorier pada tahun 1835, ketika membuka
kontainer karbon dioksida cair yang telah diberi tekanan.

2. Memiliki bentuk seperti es atau salju.

3. Massa jenis es kering biasanya berkisar antara 1,2 dan 1,6 kg/dm3.

4. Massa molekul es kering adalah 44,01 g/mol.

5. Kontak langsung dengan es kering dapat menyebabkan luka bakar dingin.


Oleh sebab itu, sebaiknya hindari kontak lansung antara es kering dengan
anggota tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan dengan menggunakan
sarung tangan.

6. Meskipun es kering dan karbon dioksida tidak beracun, penggunaan es


kering dapat menimbulkan bahaya pernapasan karena menggantikan
udara di dekat tanah atau ketika bercampur dengan udara, sehingga akan
terjadi kelebihan karbon dioksida dan kurang oksigen pada saat
bernapas .oleh sebab itu gunakan es kering di area yang berventilasi baik.

7. Jangan menyegel es kering dalam gelas atau wadah tertutup lainnya,


karena penumpukan tekanan dapat mengakibatkan kerusakan atau
meledak.

8. Jangan menelan atau makan es kering. Jika lapar makan nasi.

Nah berikut juga penulis paparkan beberapa hal mengenai dry ice;

Dry ice adalah karbondioksida yang dibekukan sehingga bisa digunakan sebagai
pengganti es batu. Es kering ini tidak mencair namun menguap menjadi gas,
disebut juga menyublim.

Dry ice amat berguna untuk pembekuan dan menjaga pembekuan karena
temperaturnya yang sangat dingin yaitu: -78.5C atau -109.3F.

Dry Ice banyak digunakan karena penggunaannya cukup sederhana dan mudah
ditangani dengan menggunakan sarung tangan insulasi. Dry ice berubah
langsung dari bentuk solid menjadi gas - sublimasi- dalam kondisi atmosfer
normal tanpa melalui tahapan cairan basah.

Karenanya dinamakan es kering.

Sumber karbon dioksida banyak terdapat di alam namun secara komersil dapat
diperoleh dari :
a)Gas hasil pembakaran yang mengandung Hidro karbon dimanakandungannya
10 sampai 18%.
b)Hasil samping proses kalsinasi batu kapur dimana kandungan karbondioksida
10 sampai 40%.
c)Hasil samping proses fermentasi dimana kandungan CO 2 lebih kurang 99 %.

Dry Ice banyak dibutuhkan untuk industri yang memerlukan


pendinginan,terutama industri Ice Cream dan makanan. Di Negara industri
banyak membutuhkan Dry Ice sebagai pendingin pada pembuatan peralatan-
peralatan berat dan logam yaitu pendingin pada waktu pembelahan logam.

Di Indonesia Dry Ice banyak digunakan untuk pendingin makanan, pembuatan


ice cream dan sedikit digunakan untuk :
Keperluan rumah sakit (obat-obatan, sampel, jenazah).
Untuk pembuatan gas buatan pada pentas seni.
Pengisi minuman berkarbonasi.

Sifat sifat dari Dry Ice


Dry Ice mempunyai sifat fisis maupun sifat kimia sebagai berikut :

a)Sifat Fisis Dry Ice

Berwarna putih salju.

Bersifat asam.

Specific grafity = 1,56.

Melting Point = -109,6oF.

Temperatur kritis = 88,43oF.

Tekanan Kritis = 1077 lb/in abs.

Latent heat of vaporation = 158,6 Btu.

Latent heat of fusion = 82 Btu.

Density liquid = 0,117 lb/cuft.

Density solid = 90lb/cuft.

Latent heat of sublimition = 248 Btu.

Refrigeration effect = 275 Btu/lb

b)Sifat Kimia dry Ice

Sukar larut pada kondisi biasa.

Larut dalam air membentuk HCO yang merupakan asam lemah yang
tidak stabil dan bisa terurai menjadi CO dan air kembali.

Pada temperatur tinggi ( diatas 1200F ) karbon dioksida mengalami


disosiasi ( 2 CO 2CO + O).
Konversi disosiasi

Pada suhu 1340F adalah 25 x 106%.

Pada suhu 3146F adalah 2,1 %.

Dengan larutan karbonat menjadi bikarbonat.

Apa sih Dry Ice itu?


Dry Ice atau Biang Es terbuat dari gas CO2 yang dipadatkan. Jika masih bingung, pernahkah
kita membeli es krim literan dari swalayan? Nah biasanya kita akan diberikan bongkahan es
yang akan dibungkus satu plastik dengan es krim yang kita beli. Nah itulah Dry Ice.

Dry Ice yang terbuat dari Gas CO2 ini dipadatkan dengan cara didinginkan. Dari
Gas yang didinginkan menjadi wujud padat, maka volumenya mengecil dan
akhirnya membeku.

Lantas, berbahayakah Dry Ice itu?

1. Jika Dry Ice dimasukkan ke kantong plastik, ditutup rapat dan ditempatkan
pada suhu ruangan, maka bentuk padat akan berubah menjadi bentuk gas
(menyublim). Dengan demikian maka volumenya akan memuai. Kalau terlalu
lama dibiarkan maka kantong plastik tersebut akan mengelembung membesar
dan lama kelamaan akan meledak (Dor... ). Tentunya suara yang dihasilkan
akibat ledakan itu akan mengejutkan pengendera bukan?

2. Jika ditempatkan di ruangan tertutup (seperti kabin mobil) dengan sirkulasi AC


mobil yang menyala dan kaca jendela mobil tertutup rapat, maka Dry Ice ini
akan mengembang dan mengisi kabin mobil. Akibatnya volume gas CO2
semakin besar dan parahnya adalah darah manusia lebih tertarik untuk
mengikat gas CO2 dibandingkan dengan Oksigen. Jika kondisi ini tetap
dipertahankan, maka semua penumpang di dalam mobil akan sesak napas dan
kondisi yang paling fatal adalah bisa meninggal. Perlu diketahui jika ada anak
kecil di dalam mobil, tentunya yang paling merasakan sesak napas terlebih
dahulu adalah anak kecil tersebut.

3. Dry Ice ini unik, karena sekalipun bentuknya bisa disamakan dengan
bongkahan es yang biasa kita buat di kulkas, namun kontak secara fisik terhadap
Dry Ice ini berbeda. Jika kita pernah coba pegang Dry ice maka kita mungkin
akan mengalami sensasi ketika ada rasa sakit yang menusuk jika kita memegang
Dry Ice tersebut. Berbeda dengan bongkahan es, kalau kelamaan maka hanya
sensasi dingin dan mati rasa pada tangan kita. Namun bila kita memegang Dry
Ice lebih dari 1 menit di tangan, maka tangan kita akan langsung gosong.

4. Biasanya jika menganggap Dry Ice sama seperti bongkahan es, maka kita
akan memasukkannya ke dalam ember air. Alih-alih untuk mencairkan Dry Ice
tersebut, malah akan muncul asap (karena pada dasarnya Dry Ice terbuat dari
gas). Asap yang dimunculkan adalah berwarna putih, jika ditiup maka asapnya
akan terbang kesana kemari. Biasanya anak akan senang sekali memainkan Dry
Ice ini di dalam ember. Tidak jarang juga ada yang memasukkan wajahnya ke
dalam asap, yang tanpa disadari sebenarnya kita sedang menghirup gas CO2.
Jika terlalu lama memendamkan wajah di ember yang berisi asap CO2 maka kita
akan sesak napas, yang diikuti dengan hilang kesadaran dan tentunya jika tidak
cepat ditolong maka bisa berakibat meninggal dunia.

Lalu setelah kita mengetahui tentang Dry Ice, maka langkah pencegahannya
seperti apa?
1. Dry Ice yang memuai membutuhkan waktu untuk memenuhi kantong plastik
sebelum akhirnya meledak. Maka jangan terlalu lama diperjalanan, jika tidak
terhindari maka buatlah kantong plastik yang besar, sehingga ruang yang harus
dipenuhi semakin besar. Jika mengendari mobil, mungkin Dry Ice bisa
ditempatkan di bagasi.

2. Nah, kalau tidak punya bagasi? (Maksudnya bagasinya satu ruangan dengan
penumpang, bukan sedan), maka buka jendela mobil.

3. Sebisa mungkin jangan memegang Dry Ice, gunanya untuk apa jika dipegang
dalam waktu lama?

4. Jauhkan dari si kecil ketika membuang Dry Ice, karena biasanya si kecil
bersikeras ingin memainkan Dry Ice sebelum dibuang.

Anda mungkin juga menyukai