Terdapat 3 (tiga) metode umum dalam menyimpan ikan dengan es, yaitu:
Shelfing, dilakukan untuk ikan-ikan berukuran besar, ikan yang satu dengan
yang lain harus dibatasi dengan es dan tidak bersentuhan dengan badan
ikan yang lain. Ikan disusun dalam rak-rak yang hanya menampung satu
lapis ikan saja.
Bulking, ikan dengan es batu dicampur/ disusun berlapis-lapis dalam
wadah besar/palka ikan, biasanya untuk ikan-ikan yang mempunyai harga
ekonomis rendah.
Boxing, ikan bersama dengan es disimpan dalam peti-peti penyimpanan
atau box fiber glas. Cara ini banyak digunakan karena ikan tidak mudah
rusak, memudahkan pengangkutan, menghemat ruangan.
Menghitung Kebutuhan Es
Prinsip dasarnya adalah untuk menurunkan suhu ikan ada
sejumlah panas dari ikan yang harus dienyahkan, jumlah panas
yang dienyahkan sama dengan jumlah panas yang diterima es.
Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Q = m x (T1-T2) x Cp
Q : jumlah panas yang harus dienyahkan dari ikan (kkal)
M : berat ikan (Kg)
T1 : suhu awal ikan (oC)
T2 : suhu akhir ikan (oC)
Cp : panas spesifik ikan ( yaitu 0,84 kkal /(oC)/kg)
Contoh perhitungan:
Kalau suhu awal ikan 25 oC, maka jumlah panas yang harus dienyahkan dari
100 kg ikan agar suhu ikan mencapai 0 oC adalah:
Daging ikan pada ikan yang masih hidup keadaannya steril. Namun sebagian
bakteri penyebab kerusakan ikan telah ada sejak ikan belum mati. Bakteri
ini hidup didalam alat pencernaan terutama pada usus halus, insang,
kotoran ikan , dan permukaan tubuh atau kulitnya. Meskipun demikian,
bakteri tersebut tidak menimbulkan kerusakan, tetapi jika ikan mati maka
bakteri tersebut segera berkembang populasinya.
Pengujian mikrobiologis dilakukan untuk mengecek efektifitas proses
sterilisasi, mutu produk, jenis dan jumlah bakteri yang masih hidup dalam
wadah. Umumnya pemeriksaan mikrobiologis memerlukan teknik dan
peralatan yang lebih khusus dari pada secara fisik dan harus dilakukan
oleh suatu laboratorium yang kompeten.
TERIMA KASIH