Qwmakalah Nkri
Qwmakalah Nkri
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu wilayah negara
kepulauan besar yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra
dan dua benua, serta didiami oleh ratusan juta penduduk. Disamping itu
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang
berlainan satu sama lain, dan tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang
terkenal dengan sebutan Bhinneka Tunggal Ika. Karena letak wilayah
Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiliki iklim tropis
dan rnemiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Indonesia memiliki 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang
belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni). Di sini ada 3 dari
6 pulau terbesar di dunia yaitu Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Wilayah
Indonesia terbentang sepanjang 3.977 m di antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas
perairannya 3.257.483 km2.
Indonesia merupakan negara dengan suku bangsa yang terbanyak
di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, di mana di Papua saja
terdapat 270 suku. Selain itu, negara ini merupakan negara dengan bahasa
daerah terbanyak, yaitu 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang
digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia. Bahasa nasional yang
merupakan bahasa pemersatu adalah bahasa Indonesia.
Seiring dengan perkembangan jaman, banyak anak muda Indonesia
yang kurang mengetahui apakah itu NKRI, apa saja fungsi dan tujuan
NKRI, serta bagaimana proses pergantian bentuk negara Indonesia sampai
memantapkan diri untuk kembali ke NKRI. Bangsa Indonesia pernah
mengalami masa-masa sulit untuk menentukan jati dirinya. Untuk itulah
kita sebagai generasi penerus bangsa ini harus pandai betul menjaga apa
yang telah diperjuangkan oleh nenek moyang kita pada masa penjajahan
dulu.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Di dunia ini terdapat banyak bentuk negara antara lain Negara Kesatuan,
Negara Serikat, Perserikatan Negara (Konfederasi) , UNI (dibagi menjadi 2 yaitu
Uni Riil dan Uni Personil), Dominion, Koloni, Protektorat, Mandat, dan Trust.
Setiap negara memiliki bentuk negara yang berbeda-beda karena disesuaikan
dengan keadaan negara tersebut masing-masing. Untuk menentukan bentuk
negara apa yang akan dipakaipun tidak semudah membalikan telapak tangan,
perlu proses yang panjang dan rumit sampai benar-benar tersepakati suatu bentuk
negara yang ideal. Hal itu juga terjadi di Indonesia. Bangsa ini mengalami
beberapa kali pergantian bentuk negara hingga akhirnya memutuskan untuk
menggunakan bentuk Negara Kesatuan, dibawah ini merupakan penjelasannya.
A. Pengertian dan Sistem Pemerintahan NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan
berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana
pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
Pasal 18 UUD 45 menyebutkan :
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur
dengan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD
yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing
sebagai
kepala
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturanperaturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.
Negara Republik Indonesia adalah suatu wilayah negara kepulauan besar
yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta
didiami oleh ratusan juta penduduk. Disamping itu Indonesia memiliki
keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan satu sama lain, dan
tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal dengan sebutan Bhinneka
Tunggal Ika. Mengingat keberadaan dan demi menjaga penyelenggaran tertib
pemerintah yang baik dan efisien, maka kekuasaan negara tentu tidak dapat
dipusatkan dalam satu tangan kekuasaan saja. Oleh sebab itu penyebaran
kekuasaan haruslah dijalankan secara efektif untuk mencapai cita-cita dan tujuan
akhir negara sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 45. Sebagai
konsekuensinya, maka wilayah negara kesatuan republik Indonesia haruslah
dibagi atas beberap daerah, baik besar maupun kecil.
Amanat
konstitusi
diatas
implementasinya
diatur
oleh
peraturan
asas
desentralisasi
dibidang
pemerintahan.
Keberadaan
bagi daerah otonom (keuangan daerah). Oleh sebab itu sumber-sumber keuangan
bagi daerah otonom dipandang essensial untuk mengembangkan potensi daerah
yang bersangkutan. Perhatian yang mendasar terhadap keuangan daerah semakin
dibutuhkan, mengingat daerah-daerah otonom di Indonesia juga dibebani
kewajiban untuk melaksanakn berbagai kepentingan daerah pusat yang terdapat
didaerah-daerah. (Muhammad Nishom, 2012)
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan mengenai kelebihan
dan kekurangan NKRI, antara lain:
Kelebihan Sistem Sentralisasi:
- Keseragaman peraturan di semua wilayah,
- Kesederhanaan hukum,
- Pendapatan daerah dapat di alokasikan ke semua daerah dengan adil
dan sesuai kebutuhan.
Kelemahan Sistem Sentralisasi:
- Penumpukan pekerjaan di pusat, sehingga menghambat kinerja
-
pemerintahan,
Tidak sinkron antara peraturan yang dibuat di pusat dan kondisi
lapangan di daerah,
Pemerintah daerah menjadi pasif dan kurang inisiatif,
Peran masyarakat daerah sangat kurang mendapat kesempatan,
Keterlambatan respon dari pemerintah pusat karena kondisi geografis
Indonesia yang luas dan berat.
5. Pada tanggal 3 April 1950 dilangsungkan konferensi antara RIS- NISNST. Kedua negara bagian tersebut menyerahkan mendatnya kepada
perdana Menteri RIS Moh. Hatta pada tanggal 12 Mei 1950.
6. Pada 19 Mei 1950 diadakan kesepakatan dan persetujuan yang masingmasing diwakili oleh : RIS oleh Moh. Hatta, RI oleh dr. Abdul Halim.
7. Hasil kesepakatan NKRI akan dibentuk di Jogjakarta, dan
pembentukan panitia perancang UUD.
8. Pada 15 Agustus 1950, setelah melalui berbagai proses, dilakukan
pengesahan UUS RIS yang bersifat sementara sehingga dikenal
dengan UUDS 1950. Ini menunjukkan akan terjadi perubahan. UUDS
ini di sahkan oleh presiden RIS. UUD RIS terdiri dari campuran UUD
45 dan UUD RIS.
9. Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia
kembali ke bentuk negara kesatuan.
Indonesia mengalami perubahan bentuk Negara kesatuan menjadi Negara
federal bukan saja disebabkan oleh faktor dalam negeri, tetapi ada hubungannya
dengan kehadiran Belanda. Kuatnya keinginan Belanda sebagai Negara koloni
untuk mempertahankan pengaruh dan kekuasaanya di Indonesia membuat Negara
ini sempat mengalami perubahan bentuk Negara. Terjadinya perubahan dari
Negara federal menjadi Negara kesatuan tidak dapat disangkal disebabkan
dukungan politik dari masyarakat Indonesia terhadap ide Negara federal
sesunguhnya sangat lemah. Ide negara federal muncul dari ambisi politik orangorang Belanda yang sepertinya takut negerinya tidak lagi mempunyai peran di
Asia. Oleh karena itulah ketika masalah kemerdekaan Indonesia sudah tidak dapat
ditawar lagi, mereka memperkenalkan ide mengenai pembentukan negara federal.
Republik Indonesia Serikat yang berbentuk federal itu tidak disenangi oleh
sebagian besar rakyat Indonesia, karena sistem federal digunakan oleh Belanda
sebagai muslimat untuk menghancurkan RI selain itu bentuk negara serikat tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan tidak sesuai dengan cita-cita
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945. Disamping itu,
konstitusi federal dianggap hanya menimbulkan perpecahan. Hal tersebut
mendorong keinginan untuk kembali ke negara kesatuan. Pada dasarnya
pembentukan negara-negara bagian adalah keinginan Belanda, bukan kehendak
Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25A dan
pasal 37 ayat (5) UUD RI tahun 1945. Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia dipertegas dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam upaya membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan menyadari seutuhnya bahwa dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah dasar berdirinya bangsa Indonesia dalam Negara Kesatuan, Pembukaan
tersebut tetap dipertahankan & dijadikan pedoman. (Echo, 2015)
C. Fungsi dan Tujuan NKRI
Dalam kaitan dengan negara, tujuan adalah apa yang secara ideal akan
dicapai oleh negara, sedangkan fungsi merupakan pelaksanaan tujuan yang
hendak dicapai. Jadi, negara adalah alat dan bukan sebagai tujuan itu sendiri.
Pembukaan UUD 1945 secara lebih lengkap menyebutkan tujuan nasional
negara Indonesia sebagai berikut:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,
2. Memajukan kesejahteraan umum,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Menurut Miriam Budiardjo, setiap negara menyelenggarakan beberapa
minimum fungsi, yaitu:
1. Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat,
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
3. Pertahanan, untuk menjaga serangan dari luar,
4. Menegakkan keadilan melalui badan-badan pengadilan.
D. Menjaga Keutuhan NKRI
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa
Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak
10
untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh
para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meski dalam
perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan bentuk negara, tetapi upaya itu
tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat. Hingga saat ini negara
kesatuan itu tetap dipertahankan. Sebagai generasi penerus bangsa kita merasa
terpanggil untuk turut serta dalam usaha membela negara. Berikut beberapa sikap
dan perilaku mempertahankan NKRI:
1. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga
seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
2. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga
keutuhan, kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.
3. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit.
Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan
menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan
bangsa.
4. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan
memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta
memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang Saka
Merah
putih.
Kebersamaan
dapat
diwujudkan
dalam
bentuk
terhadap
ikrar
bersama.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi di
mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di
luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan
sebagai urusan pemerintah pusat. Bangsa Indonesia pernah
mengalami masa-masa sulit untuk mencari jati dirinya. Hal ini
dibuktikan dengan berganti-gantinya bentuk negara Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 secara lebih lengkap menyebutkan tujuan
nasional negara Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
12
B. Saran
Sebagai penerus bangsa hendaknya kita lebih menjaga dan
mencintai negara kita. Ada pun beberapa hal yang dapat kita
lakukan untuk menunjukkan hal tersebut misalnya meningkatkan
kebangaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap
warga negara, membangun saling pengertian dan pengahargaan
antarsesama warga yang memiliki latar belakang kepentingan yang
berbeda dan etnik yang berbeda, para pemimpin negara sebaiknya
menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien, dan
memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara,
seperti TNI.
DAFTAR RUJUKAN
13
14