Anda di halaman 1dari 16

SOCIAL SUPPORT AND COPING

Makalah
disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Komunitas,
Dosen Pengampu Ibu Muslikah, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :
Rizqa Harmiliya

(1301413014)

Kartikaningsih

(1301413027)

Rika Ardiyanti

(1301413030)

Tara Gheasanti Nurtiffany

(1301413046)

Sonia Marda

(1301413049)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dukungan sosial dari sudut pandang psikologi komunitas
merupakan suatu proses spesifik berlangsung dalam kehidupan komunitas,
berupa suatu jaringan sosial dibentuk oleh orang-orang yang selanjutnya,
fenomena dukungan sosial bila dianalisis menggunakan pendekatan
struktural saja, maka kita akan cenderung mengabaikan sumber daya
penting lainnya yaitu orang-orang yang tidak memberi dukungan.Terdapat
lima fungsi utama dari dorongan sosial, yaitu fungsi material, emosional,
harga diri (esteem), informasional, dan pendampingan. Dukungan material
adalah nama lain dari instrumental support.
Oford (1992) memilah dukungan sosial kedalam 2 komponen
utama, yaitu: dukungan intrumental dan dukungan emosional. Dukungan
instrumental berupa kegiatan pertolongan dalam bentuk pertolongan dan
bantuan materi, sifatnya nyata dan kasat mata. Mencakup berbagai
kegiatan mulai dari mengasuh bayi, membantu pekerjaan orang tua,
bantuan keuangan membantu perbaikan kerusakan rumah menyediakan
tenaga jaga malam (ronda), bantuan pertama pada kecelakaan, bantuan
perawatan dan sebagainya. Sebagai contoh berbagi kegiatan yang sering
diberikan untuk menolong orang-orang berpenghasilan rendah serta pada
orang anjut usia. Dukungan emosional adalah fungsi yang memberi
warna pada bantuan dalam bentuk pengekspresian emosi. Dukungan
emosional

mencakup

pemberian

dorongan,

semangat,

perhatian,

kehangatan hubungan, cinta, rasa sayang, kepercayaan, empati, atau


kepedulian. Memberi rasa aman dan perlindungan juga merupakan
cakupan dukungan emosional.
Copying adalah respon individual dalam menanggulangi perubahan hidup
dikenal dengan nama perilaku coping (coping behavior), yaitu mekanisme yang

digunakan individu dalam menghadapi dan mengatasi masalah. Coping behavior,


dalam pengertian yang sama sering ditulis dalam satu kata disingkat dengan
coping. Coping banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya sekitar
individu.Dua macam coping dapat digunakan dalam mengatasi masalah yaitu:
Problem-focused coping dan Emotion-focused coping. Agar mendapatkan hasil
yang terbaik, seseorang dapat menggunakan kedua bentuk tersebut dengan cara
mengkombinasikannya, seperti mengulangi atau mempelajari kembali sebuah ide
kemudian memilih alternatif yang cocok, memikirkan konsekuensi dan mencari
nasehat orang lain sebelum melakukan sebuah tindakan ( judicious action).

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu Jaringan Sosial?
2. Sebutkan tentang struktur, isi dan fungsi dari Jaringan Sosial?

3. Jelaskan mengenai Dukungan Sosial?


4. Apa saja komponen-komponen dari Dukungan Sosial?
5. Sebutkan jenis dan fungsi dari Dukungan Sosial?
6. Jelaskan hakekat dan definisi dari Power menurut para ahli?
7. Sebutkan jenis dan klasifikasi Power?
8. Jelaskan mengenai Coping?
9. Sebutkan jenis dan mekanisme Coping?
10. Jelaskan sumber kekuatan Coping?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Jaringan Sosial.
2. Dapat membedakan mengenai struktur, isi dan fungsi dari Jaringan
Sosial.
3. Untuk mengetahui pengertian tentang Dukugan Sosial.
4. Untuk mengetahui tentang komponen-komponen Dukungan Sosial.
5. Dapat membedakan mengenai jenis dan fungsi dari Dukungan
Sosial.
6. Untuk mengetahui hakekat dan definisi Power menurut para ahli.
7. Dapat memahami berbagai macam jenis dan pengklasifikasian
Power.
8. Untuk mengetahui pengertian tentang Coping.
9. Dapat membedakan mengenai jenis dan mekanisme dari Coping.
10. Dapat memahami sumber kekuatan Coping.

BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya sosial adalah topik yang penting dalam kajian psikologi
komunitas. Suatu sumber daya sosial yang mampu menggerakkan dan
mengarahkan perubahan pada masyarakat, khususnya pada kelompok-kelompok
masyarakat (komunitas) dengan beraneka karakteristik. Sumber daya sosial yang
dimaksud terdiri dari dua golongan utama yaitu: dukungan sosial (social support)
dan dan kekuasaan (power).
A. Social Support (Dukungan Sosial)

1. Jaringan Sosial
Dukungan sosial bertujuan untuk membantu seseorang mencapai
kebahagiaan. Konsep seting perilaku dari Barker (1968,1978) menjelaskan
bahwa perilaku seseorang dalam sebuah seting tersebut, bukan dari
perilaku menetap dari perilaku masing-masing individu saling berinteraksi.
Unit terkecil atau simpul dari jaringan sosial tersebut adalah hubungan
(interaksi) antara 2 orang (dayad).
Tolsdorf (dalam Orford, 1992) membedakan antara struktur, fungsi
dan kandungan jaringan sosial, seperti terlihat dalam tabel berikut:
Struktur
Besar/luas jaringan
Kepadatan jaringan

Isi/Kandungan
Fungsi
Kepadatan hubungan
Fungsi ke dalam
Keragaman hubungan
Fungsi keluar
Anggota
pertalian
Hubungan asimetri
keluarga
Jumlah
hubungan Fungsi
kebanyak
pertalian keluarga

orang
Kepadatan fungsi
Jumlah
hubungan
fungsi

Uraian aspek-aspek dari struktur, isi/kandungan dari dukungan


sosial mengikuti tabel diatas. Besar/luas jaringan adalah jumlah orang
orang kenalan subjek yang diketahui namanya dan masih menjalin
hubungan dalam satu tahun terakhir. Kepadatan jaringan diukur dari
banyaknya simpul jaringan hubungan dia dengan orang-orang diseputar
pergaulan subjek. Bila jumlah kenalan subjek adalah n , maka ukuran
kepadatan jaringan adalah n (n-1) / 2. Untuk mengetahui kepadatan suatu
jaringan, dapat digunakan rumus 2 x / (n(n-1)).
Isi / kandungan jaringan sosial adalah hakekat hubungan subjek
dengan orang-orang yang berada di dalamnya, meliputi 12 bidang yaitu
keluarga dekat, keluarga persodaraan, tolong menolong dan jasa.
Kerapatan hubungan jaringan sosial adalah banyaknya orang dalam

berbagai bidang yang berhubungan dengan subjek. Dengan egitu intensitas


hubungan subjek dengan bidang-bidang tertentu dapat diketahui pula.
Keragaman hubungan dalam jaringan sosial adalah sejumlah bidang/
pengaruh guna kepentingan diri subjek. Anggota pertalian diri keluarga
menunjukkan berapa banyak dari hubungan subjek diberbagai bidang
terkait dengan hubungan dengan subjek dalam jaringan sosial di berbagai
bidang.
Fungsi jaringan menurut Tolsdorf dapat diketahui dari sejumlah
dukungan, nasihat, dan masukkan umpan balik yang diberikan orang-orang
(fuctional people) kepada subjek. Dukungan sosial yang diterima subjek
semacam ini disebut sebagai dukungan masuksedangkan bila subjek
memberi dukungan kepada orang-orang lain disebut sebagai dukungan
keluar. Selanjutnya,bila poporsi dukungan masuk dibanding dengan
proporsi dukungan keluar tidak seimbang, keadaan ini dikenal sebagai
suatu hubungan tidak simetri. Serupa dengan perhitungan pada struktur
jaringan, pada fungsi jaringan dapat pula dihitung kepadatan dan kerapatan
hubungan dari functional people. Dari perhitungan tersebut dapat
diketahui sejauh mana dukungan sosial mudah didapat melalui simpul diad
(hubungan diad) dalam suatu jaringan sosial.
Jaringan dukungan sosial disebut klik bila orang-orang anggota
jaringan saling mendukung dan nilai kepadatan= 1,00 disebut sebagai
klasterbila saling mendukung sosial sepanjang kehidupan subjek/pelaku.
Terdapat 3 lapisan barisan: lapisan pertama terdiri dari orang-orang yang
membentuk barisan dukungan sosial dengan mantap/stabil, hubungan
subjek sangat dekat dengan mereka, dukungan yang diberikan setiap saat
secara pribadi kepada subjek. Contoh hbungan suami istri, keluarga dan
hubungan dengan teman-teman dekat.
2. Dukungan Sosial (Social Support)
Dukungan sosial dari sudut pandang psikologi komunitas
merupakan suatu proes spesifik berlangsung dalam kehidupan komunitas,

berupa suatu jaringan sosial dibentuk oleh orang-orang yang selanjutnya,


fenomena dukungan sosial bila dianalisis menggunakan pendekatan
struktural saja, maka kita akan cenderung mengabaikan sumber daya
penting lainnya yaitu orang-orang yang tidak memberi dukungan. Juga
perlu dipertanyakan bagaimana kualitas dukungan sosial? Hingga disini
kebanyakan psikolog komunitas menganjurkan pendekatan struktural dan
fungsional dan diperlukan untuk memahami sumber daya sosial
masyarakat.
Oford (1992) memilah dukungan sosial kedalam 2 komponen
utama, yaitu:
1) Dukungan Intrumental
Dukungan instrumental berupa kegiatan pertolongan dalam
bentuk pertolongan dan bantuan materi , sifatnya nyata dan kasat
mata. Mencakup berbagai kegiatan mulai dari mengasuh bayi,
membantu pekerjaan orang tua, bantuan keuangan membantu
perbaikan kerusakan rumah menyediakan tenaga jaga malam
(ronda) , bantuan pertama pada kecelakaan, bantuan perawatan ,
dan sebagainya.
Sebagai contoh berbagi kegiatan yang sering diberikan
untuk menolong orang-orang berpenghasilan rendah serta pada
orang lanjut usia.
2) Dukungan Emosional
Dukungan emosional adalah fungsi yang memberi warna
pada bantuan dalam bentuk pengekspresian emosi. Dukungan
emosional mencakup pemberian dorongan, semangat, perhatian,
kehangatan hubungan, cinta, rasa sayang, kepercayaan, empati,
atau kepedulian. Memberi rasa aman dan perlindungan juga
merupakan cakupan dukungan emosional.
Terdapat lima fungsi utama dari dorongan sosial, yaitu :
1) Material
Dukungan material adalah nama lain dari instrumental
support. Bentuk dukungan sosial berupa pertolongan, dan bantuan
nyata mengacu pada bentuk pelayanan dan pemberian bendabenda(maeri) yang diperlukan untuk manyelesaikan masalah

praktis. Bantuan pertolongan berupa beberapa kegiatan untuk


menolong orang-orang yang berpenghasilan rendah dan orangorang tua.
2) Emosional
Fungsi yang memberi warna pada bantuan dalam bentuk
pengekspresian emosi.
3) Harga diri (esteem)
Esteem support berupa penghargaan orang yang menerima
merasa dihargai dan diterima.
4) Informasional
Informasi yang diberikan dapat meningkatkan kerja diri
seseorang yang merasa diakui dan diterima terlepas dari apapun
kesalahan yang telah dilakukannya. Fungsi informasi dari
dukungan sosial berupa pemberian pemberian informasi atau
pengetahuan atau melatih keterampilan yang diperlukan untuk
mengatasi masalah. Misalnya melatih kemampuan seseorang agar
berani dan percaya diri tampil dihadapan publik.
5) Pendampingan
Fungsi pendampingan merupakan suatu hubungapersonal
menemani, mengawal, dan menjadi teman mengisi waktu luang
dan rekreasi, atau menemani saat-saat sulit.
B. Power
Hakekat dari kekuasaan banyak dibahas dalam studi psikologi
sosial. Menurut Cartwright(1959), power adalah suatu daya yang dimiliki
seseorang untuk dapat mempengaruhi dan membuat perubahan pada orang
lain.
Selanjutnya, French dan Raven(1960) membedakan lima macam
sumber power, yaitu :
1. Penghargaan (reward)
Sumber kekuasaan

penghargaan

adalah

kekuasaan

berdasarkan pada kemampuan memberi sesuatu yang disukai


(favourable)
2. Hukuman (punismenth)
Sumber kekuasaan berdasarkan hukuman berdasar pada
kemampuan

seseorang

memberi

sesuatu

yang

tidak

disukai(unfavourable). Sebagai contoh, orang tua memiliki


kekuasaan untuk memberi penghargaan pada anaknya yang sudah
mencuci mobil, atau hukuman untuk anaknya yang ketahuan
mencuri.
3. Legitimasi (legitimation)
Sumber
kekuasaan

legitimasi

adalah

kekuasaan

berdasarkan legalitas hukum yang dimiliki seseorang untuk


memberi kelakuan membuat perubahan pada orang lain.
Misalnya seorang hakim memiliki kewenangan untuk
menjatuhkan vonis pada pelaku kejahahatan.
4. Keahlian (expertise)
Sumber kekuasaan keahlian adalah kekuatan pengaruh
berdasarkan persepsi terhadap suatu keahlian atau kepandaian
tertentu, yang biasanya dimiliki oleh ilmuan.
5. Rujukan (Referent)
Referent Power merupakan suatu bentuk kekuasaan yang
berupa pengaruh yang didasarkan oleh rujukan atau pemilikan
sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan seseorang.
Kekuasaan ini didasarkan oleh kekaguman, mirip dengan
kharisma. Jika seseorang mengidolakan seseorang karena kagum,
maka seseorang yang menggagumi tersebut juga ikut terpengaruh
oleh kekuasaan idolanya. Ini adalah kekuatan karisma dan
ketenaran dan dikerahkan oleh semua figur masyarakat serta para
pemimpin sosial yang lebih lokal. Mereka yang memiliki
kekuasaan rujukan juga dapat menggunakannya untuk pemaksaan.
Misalnya sosok Mario Teguh, seorang motivator terkemuka yang
dikagumi banyak orang karena kharismanya dan ciri pribadi yang
menarik banyak perhatian para penggemarnya bahkan peserta acara
motivasi atau sekedar pemirsa televisi yang menyaksikan acaranya
pun dapat terpengaruh oleh apa yang ia bicarakan. Dan mungkin
karena ketenarannya Mario Teguh juga dapat mempengaruhi
psoduser acara untuk menjadikannya pembicara tetap di suatu
acara dengan bayaran yang sesuai dengan standar yang ia punya.

Ng

(1980)

dalambuku

the

social

psychology

of

power

menjelaskankekuasaansebagaikemampuanseseorangdalamberinteraksiuntuk
mempengaaruhi orang lain agar melakukansesuatusesuaidimaksudkannya.
Wrong

(1979,

dalamOrford,

1992)

membuatbatasantentangkekuasaanberdasarkanfugsiseseorangdalammempengaruhi
orang

lain.

Iamengakuiketidaksetaraandalamhubungantersebut,

sehinggaadakemungkinanpenolakandarikelompok yang tidakmemilikikekuasaan.


Menurut Wrong (1979), kekuasaandapatdiklasifikasikandalam4 golongan,
yaitu:
1. Force
Force adalahkekuasaanberdasarkankekuatan, dimanapihakpihak yang kuatmenekan yang lemah. Contoh :bulliying,
penindasan , pelecehan, ataupemerkosaan.
2. Persuasion
Persuasiadalahcara-caramembujuk
lainmaumengikutikehendaknya.
kampanye

KB(

agar

Contoh

orang

:penyuluhanpertanian,

keluargaberencana),

peragaanalat-

alatelektronikatau demo masak.


3. Manipulation
Manipulasimerupakanprilakumempengaruhi

orang

laindenganmaksudtertentu,
dengansengajadikemassedemikianrupasehingga orang-orang lain
sering

kali

tidakmenyadarimaksudtersebut,

bahkantidakmengetahuisiapa

orang

sebenernyabermaksudmempengaruhimereka.
propaganda

partaipolitik,

yang
Contohnya

reklamemobilataupemasangan

:
label

hargabarangdipasarswalayan.
4. Authority
Otoritasadalahsuatukekuasaan

yang

diakuimelekatpadadiriseseorang,

yang

memungkinkaniauntukmempengaruhi orang-orang lain.


Wrong (1979) membedakan 5 bentukotoritas, yaitu :
1) Coercive

Coercive adalahkekuasaanuntuk memberihukuman.


2) Induced
Induced

adalahkekuasaanuntuk

memberipenghargaan.
3) Legitimate
Legitimate

merupakanwewenang

yang

diperolehseseorangberdasarhukum.
4) Competent
Competent samadengankekuasaankeahlian,

dan

personal samadengankekuasaanrujukan.
5) Personal
Merupakan suatu bentuk kekuasaan yang berupa
pengaruh yang didasarkan oleh rujukan atau pemilikan
sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan seseorang.
C. Coping
Adalah respon individual dalam menanggulangi perubahan hidup
dikenal dengan nama perilaku coping (coping behavior), yaitu mekanisme
yang digunakan individu dalam menghadapi dan mengatasi masalah.
Coping behavior, dalam pengertian yang sama sering ditulis dalam satu
kata disingkat dengan coping. Coping banyak dipengaruhi oleh lingkungan
sosial budaya sekitar individu.
Dua macam coping dapat digunakan dalam mengatasi masalah
adalah :
1. Problem-focused coping
Merupakan cara mengatasi masalah yang memfokuskan
pada masalah itu sendiri (active coping). Terdapat dua bentuk dari
problem focused coping ini, yaitu:
a. Bentuk kognitif (problem focused kognitif)
Coping
dalam
bentuk
kognitif

biasanya

individumenganalisis informasi terlebih dahulu kemudian


merencanakan

dan

membuat

keputusan

berdasarkan

masalah yang ada.


b. Bentuk perilaku (problem focused behavior)
Coping dalam bentuk perilaku termasuk didalamnya
mencari informasi serta berusaha mencari jalan untuk

mencapai tujuan. Ia mencari bantuan dan secara asertif


mendiskusikannya dengan orang lain yang berkepentingan.
Agar

mendapatkan

hasil

yang

terbaik,

seseorang

dapat

menggunakan kedua bentuk tersebut dengan cara mengkombinasikannya,


seperti mengulangi atau mempelajari kembali sebuah ide kemudian
memilih alternatif yang cocok, memikirkan konsekuensi dan mencari
nasehat orang lain sebelum melakukan sebuah tindakan ( judicious action).
2. Emotion-focused coping
Lebih menekankan pada emosi atau perasaan orang
tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan menggunakan strategi
emotion-focused coping adalah meditasi, refleksi, berdoa, dan
curhat mencari dukungan emoional. Strategi ini lebih berfungsi
jika stresornya merupakan hal yang diluar kendali kita atau tidak
dapat dikontrol, seperti kehilangan seseorang yang dicintai karena
kematian. Dalam emotion-focused coping, ada yang disebut
strategi yaitu bentuk penyangkalan, menyalahkan orang lain dan
menggunakan obat-obatan untuk mengurangi stress.
Menurut Hobfoll (dalam Dalton, 2001), terdapat dua bentuk
coping ketika menghadapi masalah hubungan interpersonal, yaitu:
a. Pro-social coping
Dalam hal ini seseorang memebri perhatian pada
orang lain, mengungkapkan bentuk kepedulian, mencari
dukungan

atau

nasehat

dan

meningkatkan

kualitas

hubungan interpersonal
b. Antisocial coping
Dalam hal ini seseorang berperilaku agresif, kurang
memerhatikan orang lain, berperilaku implusif dan tidak
memperhatikan dampak dari tingkah lakunya bagi orang
lain.
Mekanisme coping

Mekanisme coping sering digunakan untuk tujuan mengurangi,


menghilangkan dan menghindari dampak negatif dari suatu hubungan
sosial.
Dalton (2001) mengemukakan tiga sumber kekuatan dari coping
yaitu:
1. Dukungan Sosial
Social supprot

merupakan

konsep

penting

didalam

psikologi komunitas karena sangat berpengaruh untuk membantu


kita

dalam

memahami

hubungan

antara

individu

dengan

komunitas.
Menurut Shumaker dan Brownell (1984, dalam Duffy dan
Wong, 2000), social support sebenarnya dapat diindentifikasikan
sebagai pertukaran sumber daya antara dua orang, ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan penerima sumber daya tersebut.
Social support dalam bentuk hubungan interpersonal melipiuti
perhatian, bantuan, dan informasi mengenai diri seseorang dan
lingkungan. Dengan kata lain social support merupakan sumber
dari usaha yang dilakukan seseorang untuk mencari dukungan
emosional diluar dirinya untuk menjaga kesehatan mental dirinya.
Dukungan emosional merujuk pada kenyamanan dan kepedulian
dalam hubungan interpersonal.
Dukungan sosial sangat diperlukan ketika seseorang
menghadapi masalah. Ada tiga bentuk dukungan sosial yang
mengarah pada problem-focused coping:
a. Berupa
dukungan
dan
pemberian

semangat

(encouragement)
Dukungan atau dorongan dapat diperoleh dari
keluarga atau teman dekat.
b. pemberian informasi, petunjuk

atau

pengetahuan

(informational)
Informasi merupakan dukungan yang diberikan
lewat nasehat atau bimbingan menekankan aspek kognitif
daripada aspek emosional.
c. Berupa dukungan nyata (tangible)

Merupakan

dukungan

sosial

yang

diberikan

langsung dan dapat digunakan secara nyata, seperti uang


atau barang yang dibutuhkan.
2. Kompetensi Psikososial
Terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Kemampuan personal
Misalnya mengatur emosi, memotivasi, kognisi, dan
hal lain yang berhubungan dengan mekanisme coping,
dalam

membina

dan

mempertahankan

hubungan

interpersonal. Kemampuan personal ini terdiri dari:


1) Self and emotional regulation
Merupakan pengaturan emosi atau perasaan
yang ada dalam diri individu dan melalui cara yang
mudah diterima.
2) Self and emotional awareness
Lebih menekankan pada kepekaan diri
terhadap emosi dan intluisi yang dimiliki seseorang.
Kedua bentuk kemampuan personal ini diperlukan
untuk proses adaptif (adaptive coping).
3) Problem solving
Sesorang mengidenifikasi masalah terlebih
dahulu,

membentuk

tujuan,

membuat

strategi

alternatif, mempertimbangkan konsekuensi, dan


kemudian membuat keputusan.
b. Kemampuan Sosial
Hal yang paling mendasar dari kemampuan sosial
adalah

empati

dan

analisis

sosial.

Empati

adalah

kemampuan seseorang untuk dapat memahami perasaan


orang lain. Analisis sosial merupakan kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk dapat memahami kelompok,
mengenali bakat dan kemampuan dari anggota dari anggota
kelompok, mengetahui dinamika dan aspek emosional dari
kelompok.
menyadari

Kemampuan
adanya

membentuk

sosial

support

jaringan

sosial,

dan

dapat

memanfaatkannya
kompetensi

sosial

guna

memberi

selanjutnya

pertolongan
adalah

jenis

kemampuan

berkolaborasi, membina hubungan personal melalui obrolan


ringan sampai pada membentuk dukungan mendalam dari
orang lain. Mengajukan percakapan ringan mendiskusikan
perasaan dan mau menerima kritik, merupakan aspek dari
kemampuan

berkolaborasi

(Botvin

&

Tortu,

1988;

Rothrean-Borus, 1988, dalam Dalton 2001).


Mengelola konflik adalah bentuk dari kompetensi
sosial, merupakan kemampuan seseorang mempromosikan
kerjasama

dan

menyelesaikan

perselisihan

dalam

kelompok. Bentuk kompetensi sosial yang terakhir adalah


kemampuan mempengaruhi orang lain. Kompetensi ini
sangat diperlukan agar orang dapat menolak perbuatan
yang tidak pantas atau perbuatan yang melanggar norma
aturan masyarakat. Pelatihan berkomunikasi assertif untuk
remaja misalnya, dilakukan agar mereka tidak terpengaruh
bujukan dan berani menyatakan tidak ketika temantemannya yang mengajak melakukan perbuatan terlarang.
c. Agama dan Spiritualitas
Memberikan ketrampilan personal dan sosial bagi
individu. Keduanya meerupakan hal penting dalam
mengatasi stres berat dan situasi yang tidak dapat
terkontrol. Relegi dan spiritual merupakan metode yang
dapat dijadikan prediktor yang signifikan dari keberhasilan
coping. Tiga dampak positif yang diketahui:
1) Subyek menerima hal-hal spiritual sebagai sesuatu
yang dapat dipercaya dengan baik dan mencintai
Tuhan
2) Menjadikan orang rajin berdoa dan beribadah, dan
3) Meningkatkan kesadaran yang tumbuh baik dari
pengalaman stres, maupun dari dukungan temanteman anggota kelompok religius tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Barker, R. (1978). Behavior Settings. Dalam R.Barker & Associates,
Habitats, environments, and human behavior. San Fransisco:
Jossey-Bass.
Dalton, J. H., Elias, M.J., & Wandersman, A. (2001). Community
psychologi: Lingking individuals and communities. Belmont:
Wadsworth.
Ng, S. (1980). The social psychology of power. London: Academic Press.
Orford, J. (1992). Community psychology: Theory and practice. West
Sussex: John Wiley & Sons.
Wrong, D. (1979). Power: Its forms, bases, and uses. Oxford: Basil
Blackwell.
Istiqomah, W., Dicky, C.P., & Erita, N. (2013). Psikologi Komunitas:
Universitas Indonesia: Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai